Tgas Etika

download Tgas Etika

of 10

Transcript of Tgas Etika

Nama Stambuk Tugas

: Agus M.Suleman : B. 401 06 097 : Etika Pemerintahan

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethes berarti kesediaan jiwa akan kesusilaan, atau secara bebas dapat diartikan kumpulan dari peraturan-peraturan kesusilaan. Dalam pengertian kumpulan dari peraturan-peraturan kesusilaan

sebetulnya tercakup juga adanya kesediaan karena kesusilaan dalam dirinya minta ditaati pula oleh orang lain.Aristoteles juga memberikan istilah Ethica yang meliputi dua pengertian yaitu etika meliputi Kesediaan dan Kumpulan peraturan, yang mana dalam bahasa Latin dikenal dengan kata Mores yang berati kesusilaan, tingkat salah saru perbuatan (lahir, tingkah laku), Kemudian perkataan Mores tumbuh dan berkembang menjadi Moralitas yang mengandung arti kesediaan jiwa akan kesusilaan. Dengan demikian maka Moralitas mempunyai pengertian yang sama dengan Etika atau sebaliknya. Dan Menurut Drs.Haryanto, MA. Bahwa Etika merupakan instrumen dalam masyarakat untuk menuntun tindakan (perilaku) agar mampu menjalankan fungsi dengan baik dan dapat lebih bermoral. Ini berarti Etika merupakan norma dan aturan yang turut mengatur perulaku seseorang dalam bertindak dan memainkan perannya sesuai dengan aturan main yang ada dalam masyarakat agar dapat dikatakan tindakannya bermoral. Dari beberapa pendapat yang menegaskan tentang pengertian Etika di atas jelaslah bagi kita bahwa Etika terkait dengan moralitas dan sangat tergantung dari penilaian masyarakat setempat, jadi dapat dikatakan bahwa moral merupakan landasan normative yang didalamnya mengandung nilai-nilai moralitas itu sendiri dan landasan normative tersebut dapat pula dinyatakan sebagai Etika yang dalam Organisasi Birokrasi. y Etika Peneyelenggara Pemerintahan Etika dalm konteks penyelenggara pemerintahan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur sikap prilaku tidakan dan ucapanya dalam melaksanakan tugas fungsi dan kewenangannya. Etika dapat digunakan sebagai acuan dan kontrol terhadap para penyelenggara

pemerintahan dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan kewenangan. Tiap aparat negara dalam melaksanakan tugas fungsi dan wewenangnya dalam rangka menjalankan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan berkewajiban untuk menaati dan melaksanakan norma etika penyelenggaraan pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya harus konsisten untuk bersikap jujur tidak melakukan kebohongan publik, amanah, sportif, siap, tanggap melayani masyarakat, memiliki keteladanan, dan tidak arogan. Penerbitan undang-undang tentang etika penyelenggara pemerintahan bertujuan untuk memberikan landasan hukum, sebagai acuan pembentukan kode etik lembaga pemerintahan.Misi yang akan di capai dari undang-undang tentang etika penyelenggara budaya pemerintahan dalam juga untuk mewujudkan aktifitas

pengembangan

organisasi

penyelenggaran

pemerintahanyang baik dan akuntabel bercirikan kepribadian-kepribadian yang berprilaku menjunjung asas kepastian hukum dan tertib penyelenggaraan negara. Etika penyelenggaraan pemerintahan dapat digunakan sebagai pedoman untuk berisikap, berprilaku, bertindak dan berucap. Selain itu juga etika penyelenggara pemerintahan dapat juga digunakan untuk mendorong

terwujudnya pengembangan budaya organisasi dan prinsp dasar etika merupakan nilai utama yang mendasari keseluruhan norma untuk terciptanya kehidupan yang etis dan amanah dalam kehidupan.Berikut norma-norma yang terkandung dalam etika penyelenggara pemerintahan meliputi, Jujur, Adil, Arif, Disiplin, Taat Hukum, Tanggung Jawab, Akuntabel, Sopan santun, Kehati-hatian dan Kesetaraan. Undang-undang penyelenggaraan pemerintahan juga berisi larangan bagi pejabat penyelenggara negara untuk melakukan hal-hal yang tidak patut. Stiap penyelenggara negara wajib mengembangkan dan menerapkan budaya organisasi yang berlandaskan pada norma etika penyelenggara negara. Penerapan undang-undang etika penyelenggara pemerintahan di bertujan untuk dapat membantu para meyelenggara dalam menyelenggarakan pemerintahan yang berisih.

y

Penyimpangan Etika Penyelenggara Pemerintahan Mempengaruhi proses peradilan Paraktek KKN Prilaku tidak santun Berisikap arogan Praketk suap Tidak tepat janji Pilih kasih / tidak adil Melanggar peraturan Mempekerjakan bawahan diluar lingkup Mengalihkan tanggung jawab Kebohongan publik

y

Budaya Kerja Penyelenggara Pemerintahan Aparatur pemerintahan adalah alat kelengkapan negara yang mempunyai tanggung jawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari. Berikut unsurunsur aparatur adalah pegawai negeri yang terdiri dari pegawai negri sipil pusat dan daerah, anggota tentara repoblik indonesia dan anggota kepolisian repoblik indonesia. Aparatur pemerintahan bertugas untuk memberikan pelayanan pelayan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara pemerintahan dan pembangunan. Bagi aparatur negara kerja adalah tugas yang di berikan dalam jabatan negeri termasuk didalamnya jabatan didalam kesektariatan lembaga tinggi negara dan

kepanitraan pengadilan. Kerja juga dapat diartikan sebagai tugas negara dalam kedudukanya sebagai pegawai negeri dan pemebrian tugas tersebut disesuaikan dengan kemampuan, beban tugas dan jabatan yang diduduki oleh aparat tersebut, aparatur pemerintah perlu memiliki pendirian yang baik tentang kerja, aparatur pemerintah yang memiliki pendirian baik tentang kerja akan memperlihatkan kinerja yang tinggi dan penuh tanggung jawab kondisi seperti ini akan memberikan hasil kerja yang optimal untuk dapat menjalankan fungsi dan mencapai tujuannya.Insitusi pemerintah perlu memiliki budaya kerja, budaya

kerja dapat di artikan sebagai cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nila-nilai yang penuh makna sehingga menjadi motifasi memberi inspirasi senantiasa untuk bekerja lebih baik dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani budaya kerja memiliki manfaat untuk mengakselerasi atau memperbaiki suatu keadaan yang sudah berjalan dengan status dalam suatu organisasi pemerintahan. Dan unsur-unsur yang mempengaruhi budaya kerja adalah : Kepemimpinan Pemimpin yang dapat memberikan suritouladan yang baik akan di contoh oleh aparaturnya dan diharapkan organisasi tersebut akan menjadi lebih baik pula. Hukum Hukum merupakan suatu dasar dari organisasi untuk melakukan

eksitensinya, dengan hukum bentuk organisasi tatanan dan jalanya organisasi akan memeiliki dasar yang jelas. Teknologi Teknologi merupakan unsur luar yang dipergunakan secara langsung oleh organisasi dalam beraktifitas dengan teknologi maka kerja organisasi akan menjadi semakin baik dan pada akhirnya budaya organisasi juga akan meningkat Reward & punishment Reward & punishment yang jelas akan membuat kariawan tenang dalam bekerja dan pada akhirnya akan menciptakan budaya kerja baru organisasi. Politik. Politik merupakan unsur yang tidak seharunya berpengaruh padah aparatur negara tetapi ketika demokrasi menjadi dasar dan menjalankan dengan kosekwen maka sebagian dari organisasi harus bisah diserahkan pada toko politik, toko ini mungkin saja membawa perubahan budaya kerja bagi para aparatur tetapi bisa saja tidak terjadi perubahan apa-apa.

y

Yang Dapat Merusak Budaya Kerja Membaca koran pada jam kantor Bermain game pada jam kerja Ngobrol pada saat jam kerja Diskriminasi pelayan publik dan prilaku koruktif Pelecehan terhadap semangat kerja Prilaku koruptif Integritas & profesionalitas Keadilan & keterbukaan Kepemimpinan & keteladanan Keberanian & kearifan Dedikasi & loyalitas kerja Ketidak jujuran Pemalsuan tandatangan

y

Good Gavernance Gavernance, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola unsurunsur negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompokkelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantar mereka. Definisi lain menyebutkan Gavernanceadalah mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non-pemerintah dalam suatu usaha kolektif. Perubahan paradikama terjadi pada saat proses perubahan dari negara pra moderen menuju pada negara moderen saat ini, tentunya perubahan paradikma tersebut dilakukan untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di erah globalisasi saat ini. Pada negara pra-moderen peran pemerintah atau Gavernance begitu besar dan menentukan dalam berbagai bidang

pemerintahan sedangkan peran suwasta dan masyarakat kecil sekali bahkan hampir tidak ada, namun seiring dengan perkembangan tugas dan fungsi pemerintah yang semakin kompleks di negara moderen, maka pemerintah tidak mungkin menjalankannya sendiri tanpa bantuan pihak lainya. Peran suwasta dan masyarakat sebagai stekholder bahawa pelaksanaan tugas-tugas publik diperlukan di era moderen dan untuk mewujudkan peran-peran tersebut maka diperlukan adanya penciptaan Good Gavernance dengan berbagai prisipnya. Secara umum Good Gavernance dapat di artikan sebagai proses pengambilan keputusan di berbagai level pemerintahan dan proses bagaimana keputusan tersebut dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Good Gavernance mempunyai beberapa karakteristik penting yaitu : y Participation Melalui prinsip ini akan masyarakat terlibat dalam pembuatan keputusan yang bangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartsipasi secara konstruktif, sehingga dengan demikian maka

pemerintahan tidak menjadi otoriter dalam mengambil keputusan. Keputusan yang dihasilakan merupakan representasi dari keinginan masyarakat dan tiak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkan pemerintah. y Rul of law Penegakan hukum adalah pengelolaan pemerintah yang profesional dan harus didukung oleh penegakan hukum yang beriwibawah. Penegakan hukum sangat berguna menjaga stabilitas nasional, perwujudan good gavernance harus diimbangi dengan komitmen pemerintah untuk

menegakan hukum yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : - Supermasi hukum Yakni stiap tindakan unsur-unsur kekuasaan negara dan peluang partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa, bernegara

didasarkan pada hukum dan peraturan yang jelas yang dijamin pelaksanaannya secara benar serta independen.

- Kepastian hukum Kepastian hukum adalah stiap kehidupan berbangsa dan bernegara diatur oleh hukum yang jelas dan pasti, tidak dipublikasi dan tidak bertentangan antara satu lainnya. - Hukum yang responsive Adalah aturan-aturan hukum disusun berdasarkan aspirasi masyarakat luas, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan publik secara adil. - Penegakan hukum yang konsisten dan nondiskriminatif Adalah penegakan hukum yang berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu jabatan maupun status sosialnya sebagai contoh aparat penegak hukum yang melanggar kedisiplinan dan hukum wajib dikenakan sangsi. - Independensi peradilan Yaitu peradilan yang independen bebas dari pengaruh penguasa atau pengaruh lainya. y Transparancy Melalui prinsip transparansi maka segala hal yang dilakukan oleh pemerintah atau birokrat dapat di kontrol oleh masyarakat melalui informasi yang terbuka dan bebas diakses. Transparansi ini mendorong birokrasi untuk senantiasa menjalankan aturan sesuai ketentuan dan perundang-undangan, karena bila tidak sasuai masyarakat pasti mengetahui dan melakukan penututan. Goffer berpendapat bahwa ada delapan unsur yang harus dilakukan secara transpaaransi yaitu : - Penetapan posisi dan jabatan - Kekayaan pejabat publik - Pemberian penghargaan - Penetapan kebijakan yang terkait dengan dengan pencerahan kehidupan - Kesehatan - Moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik - Keamanan dan ketertiban

- Kebijakan startegis untuk pencerahan kehidupanmasyarakat y Responsiveness Pradigama baru birokrasi menekanakan bahwa pemerintah harus dapat melayani kebutuhan masyarakat umum dan memberi respon terhadap tuntutan pembangunan. Patologi yang selama ini terjadi dimana pemerintah dilayani oleh masyarakat, maka dengan prinsip responsiveness pemerintah harus sedapat mungkin memberikan pelayanan kepada stakeholders. y Consensus Orientation Asas responsif adalah bahwa pemerintah harus tanggap terhadap persoalanpersoalan masyarakat secara umum. Pemerintah harus memenuhi

kebutuhan masyarakatnya, bukan menunggu masyarakat menyampaikan aspirasinya, tetapi pemerintah harus proaktif dalam mempelajara dan mengalisa kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Jadi setiap unsur pemerintah harus memiliki dua etika yaitu etika individual yang menuntut pemerintah agar memiliki kriteria kapabilitas dan loyalitas profesional. Dan etika sosial yang menuntut pemerintah memiliki sensitifitas terhadap berbagai kebutuhan pubik. y Equaty Asas kesetaraan dan keadilan adalah kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan publik. Pemerintah harus bersikap dan berprilaku adil dalam memberikan pelayanan terhadap publik tanpa mengenal perbedaan kedudukan, keyakinan, suku, dan kelas sosial. y Effectiveness and efficiency Pemborosan yang terjadi dalam praktek pengelolaan organisasi birokrasi dapat diminimalisir oleh prinsip ini. Yaitu pemerintah harus berdaya guna dan berhasil guna. Kriteria efektivitas biasanya diukur dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelopok dan lapisan sosial. Sedangkan asas efisiensi umumnya diukur dengan rasionalitas biaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin kecil biaya yang dipakai untuk mencapai tujuan dan sasaran maka pemerintah dalam kategori efisien.

y

Accontability Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka. Setiap pejabat publik dituntut untuk mempertanggungjawabkan semua kebijakan, perbuatan, moral, maupun netralitas sikapnya terhadap masyarakat. Inilah yang dituntut dalam asas akuntabilitas dalam upaya menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

y

Strategic vision Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang. Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka realisasi good and clean governance. Dengan kata lain, kebijakan apapun yang akan diambil saat ini, harus diperhitungkan akibatnya pada sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Tidak sekedar memiliki agenda strategis untuk masa yang akan datang, seorang yang menempati jabatan publik atau lembaga profesional lainnya harus mempunyai kemampuan menganalisis persoalan dan tantangan yang akan dihadapi oleh lembaga yang dipimpinnya.Melalui straegi visi maka akan tumbuh dalam setiap birokrat akan nilai-nilai idealisme dan harapan-harapan organisasi dan negara untuk masa yang akan datang. Nilai-nilai dan harapan-harapan ini akan memeberikan kesan praktek pelaksaan pekerjaan birokrasi.

Untuk

menjamin

terlaksananya

Good

Gavernance

dalam

pelaksanaan

pengambilan keputusan dari berbagai kalangan pejabat atau badan pemerintah maka disediakan wadah Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menentukan apakah keputusan yang diambil oleh pejabat pemerintah telah memenuhi koridor-koridor hukum dalam proses pembuatan maupun dalam immplementasinya. Dalam implementasinya Good Gavernance mempunyai beberapa manafaat yaitu : a. Sebagai pedoman bagi pembuatan keputusan, perbuatan pemerintah dan penentuan hukum oleh para pejabat pemerintah.

b. Bila terjadi pelanggaran, akan merupakan alasan untuk menggugat keputusan pemerintah. c. Sebagai dasar pengujian tentang keputusan pemerintah yang bersifat melawan hukum atau tidak melawan hukum. d. Sebagai alat untuk mencegah pelampauan kewenangan, penyalagunaan wewenang, ketikdak adilan dan ketidak jujuran. Implementasi prisip-prinsip Good Gavernance yang baik oleh para

penyelenggara negara dan pejabat negara akan menciptakan pemerintahan yang bersi, akuntabel dan berwibawa. y Penyimpangan Asas-asas Tata Kepemerintahan yang Baik - Membocorkan rahasia negara - Kegiatan untuk keuntungan pribadi - Melakukan bisnis keluarga - Melanggar prosedur - Melakukan pungutan tidak sah. - Terima telfon pada saat rapat - Melakukan mark up untuk keuntungan pribadi - Selingkuh dengan rekan kerja - Perbuatan tidak terpuji (Maksiat)