Test Biuret

9
TEST BIURET 1. Dasar Teori : Salah satu cara untuk mengetahui adanya protein dalam makanan adalah dengan cara uji biuret. Uji ini dapat digunakan untuk menguji senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptide. Uji biuret dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya protein didalam makanan. Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu 2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Reaksi pun positif terhadap senyawa- senyawa yang mengandung dua gugus. 2. Prinsip Pada Uji Biuret, Ion Cu 2+¿¿ yang dihasilkan dari Cu 2 SO 4 dari pereaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.

description

n

Transcript of Test Biuret

Page 1: Test Biuret

TEST BIURET

1. Dasar Teori :

Salah satu cara untuk mengetahui adanya protein dalam makanan

adalah dengan cara uji biuret. Uji ini dapat digunakan untuk menguji senyawa-

senyawa yang memiliki ikatan peptide. Uji biuret dapat digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya protein didalam makanan.

Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada

pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa

akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun

protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini

positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam

amino bebas atau dipeptida. Reaksi pun positif terhadap senyawa-senyawa

yang mengandung dua gugus.

2. Prinsip

Pada Uji Biuret, Ion Cu2+¿ ¿ yang dihasilkan dari Cu2SO4 dari pereaksi

Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan

peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna

ungu atau violet.

3. Reaksi

CN2NH2 –CSNH2 –C(NH)NH2 dan –CONH2

Biuret bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan

gugus -CO dan -NH pada asam amino dalam protein. Fenol tidak bereaksi

dengan biuret karena tidak mempunyai gugus -CO dan -NH pada molekulnya.

4. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

- Kertas saring

- Corong

- Batang Pengaduk

Page 2: Test Biuret

- Beaker gelas

- Tabung reaksi

- Gelas ukur

Bahan yang digunakan :

- Sampel susu, telur, kaldu ikan, kaldu ayam

- CuSO4 0,5 %

- NaOH 10 %

5. Prosedur Kerja :

a) Pembuatan sampel :

1. Sampel Susu

- Pertama-tama, susu diukur sebanyak 100 ml

- Kemudian ditambah dengan aquades sebanyak 500 ml hingga

volumenya menjadi 600 ml

2. Sampel Telur

- Telur dipisahkan putihnya dari kuningnya

- 5,4 gr NaCl dilarutkan dalam 600 ml aquades, kemudian diaduk

- Telur ditimbang sebanyak 12 gram

- Kemudian dilarutkan dalam 600 ml larutan NaCl

3. Sampel Kaldu Ikan

- Pertama-tama, kaldu ikan disaring terlebih dahulu

- Kemudian diukur sebanyak 60 ml

- Setelah itu dilarutkan dalam 600 ml aquades

4. Sampel KalduAyam

- Pertama-tama, kaldu ayam disaring terlebih dahulu

- Kemudian diukur sebanyak 60 ml

- Setelah itu tepatkan dengan aquades sampai volumenya 600 ml

b) Cara kerja pengujian sampel :

1. Disiapkan 10 tabung reaksi yang telah bersih dan diberi label sesuai nama

sampel

Page 3: Test Biuret

2. Ke dalam 2 tabung pertama dimasukkan 1 ml aquades (untuk blanko

pereaksi)

3. Kemudian pada tabung yang lain dimasukkan 1 ml larutan sampel (sampel

susu, telur, kaldu ikan, maupun kaldu ayam). Masing-masing sampel

tersebut dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi karena percobaan

dilakukan secara duplo.

4. Ditambahkan 2 ml CuSO4 0,5 % ke dalam setiap tabung reaksi.

5. Ditambahkan 2 ml NaOH 10 % ke dalam setiap tabung reaksi secara

perlahan-lahan.

6. Dilihat perubahan warna yang terjadi.

7. Hasil Pengamatan

Pada percobaan I

Nama Sampel Awal Akhir Gambar

Blanko Bening Biru

Page 4: Test Biuret

Susu Putih Ungu

Telur Bening Ungu

Kaldu Ikan Bening Kekuningan Ungu

Page 5: Test Biuret

Kaldu Ayam Bening Bening

8. Pembahasan :

Protein merupakan bentuk polimer dari asam amino melalui ikatan

poli[eptida antara gugus amin dari asam amino dengan gugus asam dari asam

amino yang lainnya. Protein dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai zat

pembangun dan zat penyusun dasar tubuh makhluk hidup.

Uji Biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide pada

protein dalam bahan makanan, zat yang diselidiki mula-mula ditetesi dengan

larutan CuSO4, kemudian ditetesi NaOH , jika terbentuk warna ungu maka

terdapat protein dalam sampel tersebut.

Pada percobaan uji kualitatif protein ini menggunakan empat sampel yaitu

sampel susu, sampel telur, sampel kaldu ikan, dan sampel kaldu ayam. Pengujian

sampel dilakukan dengan cara menyiapkan 10 tabung reaksi yang telah bersih dan

diberi label sesuai dengan nama sampel. Pada 2 tabung yang pertama dimasukkan

1 ml aquades. Aquades dipergunakan sebagai blanko. Setelah itu, pada tabung

yang lain dimasukkan 1 ml larutan sampel (sampel susu, telur, kaldu ikan, dan

kaldu ayam). Masing-masing sampel tersebut dimasukkan ke dalam dua tabung

reaksi karena percobaan dilakukan secara duplo. Setelah itu, ditambahkan 2 ml

CuSO4 ke dalam tabung reaksi, kemudian dimasukkan 2 ml larutan NaOH 10%

Page 6: Test Biuret

kedalam tabung secara perlahan, lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada

masing-masing sampel.

Setelah melakukan percobaan didapatkan hasil pada blanko terjadi

perubahan warna dari bening menjadi biru kemudian berubah warna menjadi

hijau. Hal ini disebabkan karena kemungkinan telah terjadi kontaminasi pada

aquades yang digunakan sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna

aquades dari biru menjadi hijau.

Pada praktikum uji kualitatif protein yang telah dilakukan didapatkan bahwa

keempat sampel yang diuji ( sampel susu, telur, kaldu ikan, dan kaldu ayam)

positif mengandung protein. Hal ini dapat terjadi karena terjadi perubahan warna

pada sampel yaitu pada susu dari putih menjadi ungu, pada sampel telur terjadi

perubahan warna bening menjadi ungu. Pada sampel Kaldu ikan terjadi perubahan

warna dari bening kekuningan menjadi ungu. Dan pada sampel kaldu ayam,

terjadi perubahan warna dari bening menjadi ungu.

Suatu perubahan warna sampel pengujian akan memberikan suatu hasil

positif atau negatif. Ketika sampel berubah menjadi ungu itu berarti bahwa sampel

mengandung protein. Ikatan-ikatan peptida terjadi dengan frekuensi yang kurang

lebih sama untuk sebagian besar protein per gram bahan. Jadi untuk menentukan

konsentrasi reaksi biuret protein dapat digunakan. Jika konsentrasi adalah lebih,

sampel akan berubah menjadi ungu yang lebih mendalam. Banyak protein

mengandung sulfur. Mereka kompleks dengan molekul yang terdiri dari karbon,

hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Asam amino adalah hasil dari blok ini protein

dan mereka terhubung oleh ikatan peptida. Ada banyak kesamaan antara asam

amino dan molekul biuret dan keduanya bereaksi dengan cara yang sama. Reagen

Biuret, yang berubah menjadi ungu jika dicampur dengan larutan yang

mengandung protein. Sebuah kompleks warna ungu terbentuk ketika ion tembaga

dari Reagent Biuret bereaksi dengan ikatan peptida pada rantai polipeptida.

Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji

Biuret protein akan selalu memberikan hasil positif untuk semua jenis makanan

berbasis protein.

Page 7: Test Biuret

9. Kesimpulan :

1. Uji Biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide pada

protein dalam bahan makanan, zat yang diselidiki mula-mula ditetesi

dengan larutan CuSO4, kemudian ditetesi NaOH secara perlahan

2. Pada uji biuret, terjadi perubahan warna menjadi ungu yang menandakan

adanya protein dalam sampel tersebut.

3. Pada praktikum uji kualitatif protein yang telah dilakukan didapatkan

bahwa keempat sampel yang diuji ( sampel susu, telur, kaldu ikan, dan

kaldu ayam) positif mengandung protein.