TES AWAL KONDUKSI.pdf
-
Upload
larasnovitasari -
Category
Documents
-
view
88 -
download
5
description
Transcript of TES AWAL KONDUKSI.pdf
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 KONDUKSI Anggota Kelompok :
1. Cahya Tri Rama (1106070905) 2. G.M Widhi Kusuma (1106011972) 3. Laras Novitasari (1106070930) 4. Trivika Lemona (1106019716)
KONDUKSI 2
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
TES AWAL POT
MODUL KONDUKSI
Soal 1 : Bekal pengetahuan yang harus anda kuasai dalam praktikum konduksi (pilih
min. 5 pertanyaan)
• Ada berapa mekanisme perpindahan panas ? jelaskan perbedaannya !
Jawaban :
Mekanisme perpindahan panas ada 3 yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Konduksi
Perpindahan panas dari partikel yang berenergi lebih besar menuju ke partikel
dengan energi yang lebih kecil, sehubungan dengan hubungan antar partikel
(perpindahan panas tanpa diikuti perpindahan zat perantaranya)
2. Konveksi
Perpindahan panas yang diikuti oleh zat perantaranya. Konveksi terbagi dua
yaitu: konveksi bebas (free convection) dan konveksi paksa (forced convection).
Bila gerakan mencampur berlangsung sebagai akibat dari perbedaan kerapatan
yang disebabkan oleh gradien temperatur maka disebut konveksi bebas. Dan bila
gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar, seperti pompa atau kipas
maka prosesnya disebut dengan konveksi paksa. Keefektifan perpindahan kalor
konveksi tergantung sebagian besarnya pada gerakan mencampur fluida.
3. Radiasi
Radiasi panas adalah pancaran gelombang elektromagnetik dari permukaan
atau gas yang beradiasi yang mempunyai temperatur tinggi Radiasi panas tidak
membutuhkan media penghantar seperti halnya pada konduksi atau konveksi
panas. Media yang berada antara sumber radiasi panas dengan penerima panas
menurunkan intensitas radiasi panas karena adanya penyerapan radiasi panas oleh
media itu. Perpindahan panas radiasi terjadi dari sumber panas pada temperatur
tinggi ke penerima panas dengan temperatur yang lebih rendah yang dibatasi oleh
ruang yang transparan.
• Apa letak perbedaan antara hukum kekekalan energi, azas black dengan kaidan
peprindahan panas ?
KONDUKSI 3
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
Jawaban :
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Hukum Kekekalan Energi berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan,”. Ini menjelaskan bahwa energi tidak musnah melainkan hanya
berbentuk ke energi lain contohnya seperti energi radiasi diubah menjadi energi
panas. Hukum kekekalan energi juga disebut sebagai Hukum Termodinamika 1.
AZAS BLACK
Azas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika. Asas ini menjabarkan:
o Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang
panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
o Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang
dilepas benda panas
o Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila dipanaskan
Azas Black menjelaskan bahwa terdapat kekekalan energi pada proses pertukaran
kalor dalam sistem yang terisolasi sempurna.
PERPINDAHAN KALOR
Perpindahan kalor atau alih bahang adalah ilmu untuk meramalkan
perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau
material. Dari termodinamika kita ketahui bahwa energi yang pindah itu dinamakan
kalor. Ilmu perpindahan kalor tidak hanya mencoba menjelaskan bagaimana energi
kalor itu berpindah dari satu beenda ke benda lain tetapi juga dapat meramalkan laju
perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Kenyataan bahwa di sini yang
menjadi sasaran analisis adalah masalah laju perpindahan inilah yang membedakan
ilmu perpindahan kalor dari ilmu ternodinamika. Termodinaika membahas sistem
dalam keseimbangan; ilmu ini dapat digunakan untuk meramalkan energi yang
diperlukan untuk mengubah sistem dari suatu keadaan seimbang ke keadaan seimbang
lain, tetapi tidak dapat meramalkan kecepatan perpindahan itu. Hal ini disebabkan
KONDUKSI 4
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
karena pada waktu proses perpindahan itu berlangsung, sistem tidak berada dalam
keadaan setimbang. Ilmu perpindahan kalor melengkapi hukum pertama dan kedua
termodinamika, yaitu dengan memberikan beberapa kaidah percobaan yang dapat
dimanfaatkan untuk menentukan perpindahan energi. Sebagaimana juga dalam ilmu
termodinaika, kaidah-kaidah percobaan yang digunakan dalam masalah perpindahan
kalor cukup sederhana, dan dapat denganmudah dikembangkan sehingga mencakup
berbagai ragam situasi praktis.
Jadi pada intinya, perpindahan kalor dan ilmu termodinamika berbeda karena
pada perpindahan kalor kondisi tidak dalam kondisi setimbang. Namun, perpindahan
kalor mencakup termodinamika 1 dan termodinamika 2 dalam prosesnya. Karena
disitu menyebutkan bahwa energi bersifat kekal dan kalor merupakan sebuah energi.
• Apa yang dimaksud dengan mekanisme perpindahan panas secara konduksi ?
Jawaban :
Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang tidak
diikutsertakan oleh perpindahan materinya. Konduksi merupakan perpindahan panas
secara langsung permukaan yang bersentuhan. Konduksi adalah transfer energi termal
dari daerah dengan temperatur lebih tinggi ke daerah dengan temperatur yang lebih
rendah melalui komunikasi molekular secara langsung di dalam medium atau antar
medium dengan kontak fisik secara langsung tanpa ada laju alir dari material medium.
• Apa ciri khas terjadinya konduksi secara tunak maupun tak tunak ?
Jawaban :
Ciri khas konduksi tunak ialah tidak adanya pembangkit panas sehingga dQ/dt = 0.
Sedangkan ciri khas konduksi tak tunak ialah sebuah benda mengalami perubahan
terhadap lingkungan sehingga memerlukan waktu untuk setimbang. Pada kondisi ini
distribusi suhu merupkan fungsi waktu atau dQ/dt tidak sama dengan 0.
• Tunjukkan perbedaan antara konduksi tunak dan tak tunak berdasarkan perumusan
matematikanya !
Jawaban :
KONDUKSI 5
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
Konduksi tak tunak adalah proses konduksi, dimana suhu pada proses tersebut
dipengaruhi oleh waktu (transien). Karena di dunia ini pastinya tidak ada proses
perpindahan panas yang berlangsung secara instan, pasti ada proses dimana suhu berubah
dari rendah menjadi tinggi yang diiringi dengan perubahan waktu, begitu pula
sebaliknya. Perbedaan yang paling mencolok pada konduksi tunak dan tak tunak terletak
pada pengaruh waktu. Pada konduksi tunak waktu tidak mempengaruhi distribusi suhu,
dimana bisa kita lihat pada persamaan fourier, yaitu:
𝑞 = −𝑘𝐴𝜕𝑇𝜕𝑥
Dan untuk konduksi tak tunak juga dapat kita lihat pada persamaan di bawah ini,
yaitu:
𝜕!𝑇𝜕𝑥! =
1𝑎𝜕𝑇𝜕𝜏
Berdasarkan kedua persamaan di atas dapat kita lihat bahwa pengaruh waktu hanya
ada pada persamaan tak tunak. Dan hal itulah yang membedakan konduksi tunak dan tak
tunak.
• Berilah gambaran konseptual tentang percobaan yang akan anda lakukan !
Jawaban :
Percobaan ini merupakan percobaan yang memiliki tujuan keseluruhan untuk
memahami proses kondusi melalui unit percobaan atau alat. Dengan menggunakan alat
ini kita dapat memahami peristiwa proses konduksi yang terjadi dan juga faktor-faktor
yang mempengaruhi perpindahan panas secara konduksi serta variabel-variabel yang ada
didalamnya. Variabel-variabel yang dimaksud, contohnya konduktivitas thermal dan
tahanan kontak thermal yang nantinya dapat dicari dengan data-data mentah yang
didapatkan ketika mengamati percobaan. Ketika semua sudah didapatkan dengan
melakukan pengolahan data dan analisis, kita pastinya akan semakin paham akan
perpindahan panas secara konduksi dan juga telah mencapai tujuan khusus dari
percobaan kali ini, yakni menghitung koefisien perpindahan panas logam dan pengaruh
suhu terhadap k, dengan menganalisa mekanisme perpindahan panas konduksi steady
dan unsteady serta menghitung koefisien kontak.
KONDUKSI 6
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
• Tentukan variabel apa saja yang harus disertakan baik variabel input (mempengaruhi)
maupun variabel output (dipengaruhi) !
Jawaban :
Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas konduksi, diantara lainnya
adalah :
1. Perbedaan suhu anatara kedua permukaan semakin besar, maka akan mengakibatkan
perpindahan kalor yang semakin cepat juga.
2. Jarak antara kedua permukaan, baik tebal atau panjang. Hal ini dikarenakan semakin
besar jarak yang ada, maka perpindahan kalor pun juga akan semakin lambat.
3. Luas permukaan. Semakin luas permukaan, maka semakin cepat proses perpindahan
kalornya.
4. Konduktivitas termal. Konduktivitas termal merupakan kemampuan zat untuk
menghantarkan kalor. Semakin besar nilai koefisien, maka semakin cepat juga
perpindahan kalornya.
Selain terdapat variabel yang mempengaruhi, ada juga variabel yang dipengaruhi.
Variabel ini juga dapat dipengaruhi oleh variabel yang mempengaruhi. Seperti hal nya
konstanta 𝛽 dengan nilai konduktivitas kontak.
Soal 2 : Tiap praktikan mahasiswa diwajibkan untuk membaca laporan praktikum
konduksi hasil terdahulu. Berdasarkan hasil laporan tersebut, berilah evaluasi
beberapa point berikut, yakni : (pilih, min. 5 pertanyaan).
• Apa yang menjadi tujuan percobaan konduksi dalam laporan tersebut ?
1. Menghitung koefisien perpindahan panas logam dan pengaruh suhu terhadap k
dengan menganalisa mekanisme perpindahan panas konduksi steady dan tidak
steady
2. Menghitung koefisien kontak
• Apakah teori yang dikemukakan dalam laporan sudah cukup memadai untuk
mendukung tujuan percobaan konduksi ? jelaskan dan tunjukkan !
Kurang memadai
KONDUKSI 7
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
Hal ini dikarenakan berdasarkan tujuan kita harus menganalisis koefisien
perpindahan panas dari setiap mekanisme perpindahan panas. Sedangkan, pada teori
penjelasan mengenai korelasi antara koefisien perpindahan panas dari masing-masing
mekanisme perpindahan panas sangat minim sekali. Walaupun dalam modul terdapat
penjelasan bagaimana mekanisme perpindahan panas. Akan tetapi, pada penjelasan
tersebut tidk menjelaskan bagaimana korelasi antara kondisi dari koefisien
perpindahan panas dengan pertukara panas yang terjadi pada maisng-maisng
mekanisme.
Berikut merupakan persamaan yang terdapat pada konduksi tidak tunak
𝛿!𝑇𝛿𝑋! =
1𝑎 .𝛿𝑇𝛿𝑋
𝑇 𝑋,𝜃 = 𝑇! +2𝑞 𝑎𝜃 𝜋
𝑘𝐴 exp−𝑋!
4𝛼𝜃 −𝑞𝑜𝑥𝑘𝐴 1− erf
𝛼2 𝛼𝜃
Pada persamaan diatas yang dimana terdapat pada teori praktikum konduksi,
menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang menggambarkan adanya keterkaitan
koefisien perpindahan panas dengan besar perpindahan panas yang terjadi pada sistem
tak tunak.
• Sudahkah prosedur percobaan memberikan perincian yang cukup signifikan untuk
mendapatkan data-data ? tunjukkan/jelaskan !
Belum memenuhi untuk mendapatkan data-data.
Pada bagian tugas, praktikan diberi tugas untuk mencari harga koefisien perpindahan
panas dalam keadaan steady. Hal ini bisa dilakukan dengan persamaan berikut.
mair.Cpair. Tin air −Tout air( ) = −k.A dTdx
Berdasarkan persamaan diatas, kita dapat memperoleh besar nilai temperature
suhu yang telah disetting pada unit heater. Sedangkan massa air, dapat dilakukan
penimbangan terlebih dahulu. Dan untuk kapasitas kalor jenis air, kita bisa
mendapatkan dari literatur yang ada. Sehingga kita dapat memperoleh koefisien
perpindahan panasnya.
Dari adanya perbedaan temperature yang dilakukan, maka koefisien
perpindahan panasnya juga bermacam-macam. Oleh karena itu, kita dapat
memperoleh grafik antara koefisien perpindahan panas terhadap temperature.
KONDUKSI 8
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
Selanjutnya, persamaan garis yang didapat pada hasil plot grafik tersebut, kita juga
dapat memperoleh nilai dari 𝛽. Hal ini dikarenakan, gradien yang terdapat pada
persamaan garis tersebut sama dengan hasil perkalian koefisien perpindahan panas
awal dengan nilai 𝛽. Berikut gambaran persamaannya.
𝑘 = 𝑘! 1+ 𝛽𝑇
𝑘 = 𝑘!𝛽𝑇 + 𝑘!
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
Akan tetapi, untuk mendapatkan kurva yang menghubungkan korelasi antara L
dengan T, pada prosedur tidak terdapat hal yang dapat dilakukan untuk dapat
membandingkan pengaruh dari L terhadap temperature.
• Secara teknis, bisakah anda melihat kemungkinan adanya titik lemah dari prosedur
pelaksanaan percobaan tersebut sehingga membuat data-data menjadi tidak
akurat/sangat menyimpang ? jelaskan !
Jawaban :
Sebelum kita melakukan praktikum ada baiknya kita melakukan kalibrasi alat
sesuai dengan instruksi asisten untuk mengurangi kesalahan yang terjadi saat
praktikum Kita bisa lihat bahwa pada praktikum konduksi, kita mengamati nilai suhu
yang keluar di unit 2 dan 3. Dalam melihat nilai suhu yang keluar dapat terjadi
kesalahan oleh praktikan maupun unit itu sendiri
o Kesalahan Praktikan
Kesalahan ini bisa terjadi jikalau praktikan kurang teliti dalam
membaca nilai suhu yang keluar. Praktikan juga harus betul dalam memasang
milliVolt meter dengan memperhatikan kutub (+) dan (-). Untuk menghindari
kesalahan ini, praktikan harus teliti dan bekerjasama dengan baik.
o Kesalahan Unit
Unit tidak dapat terkalibrasi secara sempurna ini bisa dikarenakan
dengan faktor umur. Dengan demikian suhu yang keluar tidaklah murni karena
terdapat gangguan dari luar misalnya suhu ruangan. Untuk menghindari
kesalahan ini maka unit yang tersedia harus terawat dengan baik.
KONDUKSI 9
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
• Sudahkah data-data mentah yang didapat dari hasil praktikum cukup
mendukung/memadai ? tunjukkan !
Jawaban :
Sesuai dengan tujuan kita ingin mencari koefisien perpindahan panas logam
(𝛽), pengaruh suhu terhadap k, dan menghitung koefisien kontak dengan menganalisis
mekanisme perpindahan panas konduksi steady dan tak steady. Data yang didapat dari
praktikum sudah cukup memadai karena kita dapat menghitung nilai-nilai yang dicari
dengan menggunakan rumus-rumus yang ada. Kita dapat menemukan k keadaan
steady dengan menggunakan Hukum Fourier.
𝑞 = −𝑘𝐴∆𝑇∆𝑋
Kita dapat mencari variabel-variabel yang dibutuhkan dengan melihat dari
praktikum yang kita jalani, sehingga mendapatkan k. Lalu setelah itu kita membuat
kurva antara k vs T dengan menggunakan rumus:
𝑘 = 𝑘!(1+ 𝛽𝑇)
Dengan memplot grafik ini (linear) maka kita akan mendapatkan nilai gradien yang
berupa 𝛽𝑘! dan intersep yang berupa 𝑘! sehingga kita mendapatkan nilai 𝛽. Setelah
itu kita melakukan konsep yang sama memplot L vs T.
Kita dapat menghitung hc secara mudah dengan menganggap lg = 5 dan Ac/A
= 0.5. Semua variabel yang dibutuhkan dapat ditemukan dalam praktikum. Pada
akhirnya kita membuat profil k teoritis dan k eksperimen dengan menggunakan
grafik.
Data-data mentah yang didapatkan dari percobaan yang sudah dilakukan sudah
cukup mendukung untuk langkah selanjutnya dalam percobaan, tetapi masih kurang.
Hal ini dapat terlihat pada saat pengolahan data. Pada bagian pengolahan data untuk
membuat suatu pengolahan data yang baik diperlukan data-data tambahan seperti Q,
A, m, Cp, dan Tin air. Data-data tambahan ini sangat berguna untuk pengolahan data
selanjutnya dimana kita harus mencari nilai dari –k atau konduktivitas thermal, serta
qair, qbahan dan qloss.
- Mencari nilai k
KONDUKSI 10
TES AWAL PRAKTIKUM POT-‐1 Kelompok-‐20
( )avg
avgairinavgairout
dTA
dxTTCpmk
.
... −=
- Mencari qair, qbahan dan qloss
( )avgairinavgairoutairairairairair TTCpmtCpmq −=Δ= ....
dxdTAk
q avglitbahan
..=
- Selain itu, dalam pengolahan data kita juga harus mencari nilai hc (tahanan kontak
thermal) :
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×+
+×= kf
AAv
kkkk
AAc
Lghc
BA
BA ..2.1
Berdasarkan persamaan di atas kita harus mengasumsikan beberapa variabel,
seperti Lg dan Ac sehingga data-data mentah yang didapatkan dari percobaan tidak
dapat digunakan sepenuhnya, melainkan harus dengan bantuan data-data lainnya baik
itu bersifat literature ataupun asumsi.