Termistor , PTC , NTC

13
>> PTC ( Positive Temperature Coefisient ) PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. Prinsip Kerja PTC : • The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas. • Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika menggunakan area resistansi rendah

Transcript of Termistor , PTC , NTC

Page 1: Termistor , PTC , NTC

>> PTC ( Positive Temperature Coefisient )PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. 

Prinsip Kerja PTC :• The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.• Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika menggunakan area resistansi rendah

Page 2: Termistor , PTC , NTC

Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.

Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :

Sebagai penghambat arus listrik Sebagai pembagi tegangan Sebagai pengaman arus berlebih Sebagai pembagi arus dan lain sebagainya.

Berdasarkan nilai hambatannya resistor dapat dibagi menjadi 3 jenis :

1.Fixed Resistor         : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.2.Varibel Resistor      : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang dapat berubah-ubah.3. Resistor Non Linier : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang tidak liner hal ini dikarenakan nilai resistor tersebut dipengarui oleh keadaan suhu, cahaya dan sebagainya.

Berikut ini penjelasan yang lebih mendetail tentang ketiga resistor diatas :

1.Fixed Resistor

Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap, dimana nilai-nilai ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA ( Electronic Industries Association ). 

Berikut ini simbol dari resistor tetap:

Berikut ini nilai standartrisasi yang berada di pasaran:

Page 3: Termistor , PTC , NTC

Untuk mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya berdasarkan nilai cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin sedangkan bentuk SMD (Surface Mouth Device) berbeda). Berikut ini tabel nilai cincin resistor :

Page 4: Termistor , PTC , NTC

Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :

Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :

Page 5: Termistor , PTC , NTC

2. Variabel ResistorMerupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah. Bentuk atau jenis dari resistor variable ini juga sangat banyak misanya potensiometer dan trimpot. Biasanya tujuan dari pengunaan variabel resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur misalnya, pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk melakukan pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak memiliki poros sehingga untuk melakukan perubahan kita mengunakan obeng. Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:

Page 6: Termistor , PTC , NTC

Simbol dan pembacaan kaki potensiometer :

 3. Resistor Non LinerMerupakan resistor yang nilai resistansi bergantung pada keadaan sekitarnya, misalnya LDR ( Light Dependent Resistor ), PTC ( Positive Temperatur Coeficient ), NTC ( Negative Temperature Coeficient ), dan lain sebagainya.

>> LDR ( Light Dependent Resistor )Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran cahaya yang berada disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya semisal digunakan lampu taman otomatis, robot line tracer dan lain-lain.

Page 7: Termistor , PTC , NTC

>> PTC ( Positive Temperature Coefisient )PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. 

Prinsip Kerja PTC :• The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.• Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika menggunakan area resistansi rendah

>> NTC ( Negative Temperature Coefisient )NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri  adalah Kelvin (K).

Prinsip Kerja NTC• Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional dengan peningkatan suhu.• Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh,karakteristik

Berikut ini bentuk dari NTC :

Page 8: Termistor , PTC , NTC

Pengenalan Termistor, NTC dan PTC 12:52 PMSuratno Kenthus 1 Termistor memang merupakan salahsatu komponen elektronika yang tidak selalu digunakan pada rangkaian-rangkaian elektronika. Tapi masih tergolong bayak juga rangkaian elektronika yang menggunakan komponen Termistor ini, contohnya pada pesawat televisi dan monitor komputer tabung juga sering menggunakannya.

Pengertian atau Definisi Termistor  

Asal kata Termistor atau Thermistor dalam bahasa inggris yaitu Thermo dan Resistor yang bermakna Thermally Sensitive Resistor. Jadi Termistor adalah komponen atau sensor elektronika yang berguna ataupun dipakai sebagai pengukur suhu. Orang yang mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491 atau sebagai penemu Termistor ini adalah Samuel Ruben. Termistor bisa dibuat dalam bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada rangkaian elektronika yang akan diukur temperatur suhunya. Dalam sebuah rangkaian elektronika Termistor disimbolkan dengan huruf TH.

Fungsi Termistor

Dari kalimat-kalimat pada pengertian atau definisi Termistor diatas Saya rasa Anda sudah paham apa fungsi dari Termistor ini. Memang benar dari namanya saja sudah dapat ditebak fungsi utama Termistor adalah sebagai pungukur suhu. Lalu apakah suhu badan manusia bisa kita ukur menggunakan termistor, jawabannya tidak karena termistor bukan merupakan alat ukur suhu

Page 9: Termistor , PTC , NTC

badan namun ia merupakan komponen elektronika jadi dia diaplikasikan kepada suatu rangkaian elektronika yang akan diukur temperaturnya.

Gambar Termistor dan Simbolnya

Contoh Termistor (NTC)

Contoh 2 Termistor (NTC)

Page 10: Termistor , PTC , NTC

Simbol TermistorJenis-jenis Termistor

Termistor atau Thermistor (inggris) ada 2 jenis yakni:

1. NTC (Negative Temperature Coefisient)  

NTC merupakan termistor yang mempunyai koefisient negatif. Termistor ini terbuat dari logam oksida yaitu dari serbuk yang halus kemudian dikompress dan disinter pada temperatur yang tinggi. Kebanyakan material penyusun termistor mengandung unsur – unsur seperti O3,Cu2 O, Mn2 O3, NiO,CO2, Fe2 O3 TiO2, dan U2 O3. Oksida-oksida tersebut sebetulnya mempunyai resistansi yang cukup tinggi, akan tetapi bisa diubah menjadi semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain.

2. PTC (Positive Temperature Coefisient)

PTC merupakan termistor dengan koefisien yang positif. Termistor PTC memiliki perbedaan dengan NTC antara lain:1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya pada interfal suhu tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negatif. Nilai dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC.

Saya harap Anda dapat memahami apa yang saya tulis diatas walau sangat singkat mengenai Termistor atau paling tidak sudah ada pencerahan tentang apa itu Termistor.