terminasi kehamilan

53
SHERLY KULALEEN (112012285) ERWIN TANADY (112013006) RSUD CIAWI Referat TERMINASI KEHAMILAN TRIMESTER I & II

description

terminasi kehamilan

Transcript of terminasi kehamilan

SHERLY KULALEEN (112012285)

ERWIN TANADY(112013006)

RSUD CIAWI

Referat TERMINASI KEHAMILAN TRIMESTER I &

II

Defenisi

Terminasi kehamilan : tindakan menghentikan kehamilan

dan pengeluaran janin baik menggunakan alat atau obat-

obatan < 20 minggu dengan berat janin <500 g

Eastman : penghentian kehamilan

dimana fetus belum sanggup berdiri sendiri

diluar uterus ( fetus beratnya

sekitar 400-1000 g, atau

kehamilan <28 minggu

Eastman : penghentian kehamilan

dimana fetus belum sanggup berdiri sendiri

diluar uterus ( fetus beratnya

sekitar 400-1000 g, atau

kehamilan <28 minggu

Jeffcoat : pengeluaran

hasil konsepsi <28 minggu yaitu fetus

belum viable

Jeffcoat : pengeluaran

hasil konsepsi <28 minggu yaitu fetus

belum viable

Holmer : terputusnya kehamilan sebelum

minggu ke 16, dimana proses

plasenta belum selesai

Holmer : terputusnya kehamilan sebelum

minggu ke 16, dimana proses

plasenta belum selesai

•k

Terminasi kehamilan

Bersifat spontan (10-

20%)

Bersifat buatan/

provocation (80%)

Provokatus

medicinalis

Provokatus

kriminalis

INDIKASI

abortus

Hemmoragie antepartum

Kehamilan ektopik

terganggu

Kematian janin dalam

rahimServiks

inkompeten

Eklampsi

imminens

Insipien

inkomplit

komplit

Tertunda

Palsenta previa

Palsenta previa

Solusio plasenta Solusio

plasenta

ABORTUS

Merupakan pengeluaran atau ekstraksi janin atau

embrio yang berbobot 500 gr atau kurang dari ibunya

yang kira2 berusia 20-22 minggu kehamilan

.

Abortus imminens

Abortus insipien Abortus inkomplit

Abortus komplit

Perdarahan pervaginam,

Sedikit-sedang Sedang-banyak Sedikit-banyak Sedikit-tidak ada

Ostium uteri tertutup Terbuka Terbuka Tertutup

Besar uterus Sesuai usia kehamilan

< usia kehamilan < usia kehamilan < usia kehamilan

Nyeri perut Ringan, sedikit mulas, kadang

tidak ada keluhan

Mulas/ sangat nyeri

- Nyeri (-), namun ada riwayat nyeri

hebat

Uterus Uterus lunak Uterus lunak Uterus lunak Uterus kenyal

Keluar jaringan (-) (-) Ada (hanya sedkit)

Ada(seluruhnya)

Plano test (+) (+) (+) Positif hingga 7-10 hr setelah

abortus

Ab. Tertunda(Missed Abortion)

keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22 tetapi tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.

Tanda dan GejalaRahim tidak membesar, malahan mengecil karena

absorpsi air ketuban dan macerasi janin.Buah dada mengecil kembali.Gejala kehamilan tidak ada, hanya amenorea terus

berlangsung.

Abortus habitualis (keguguran berulang – ulang) adalah abortus yang telah berulang dan berturut – turut terjadi sekurang – kurangnya 3 kali berturut – turut.

Abortus febrilis adalah Abortus incompletus atau abortus incipiens yang disertai infeksi.

Tanda dan GejalaDemam kadang – kadang menggigil.Lochea berbau busuk.

Abortus provokatus

Arbortus provokatus artifisialis (kehamilan

yang membahayaka

n ibu)

Arbortus provokatus artifisialis (kehamilan

yang membahayaka

n ibu)

Abortus provokatus criminalis

(pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang SAH DAN

DILARANG HUKUM

Etiologi :Kelainan telurKelainan telur menyebabkan kelainan pertumbuhan yang

sedimikian rupa hingga janin tidak mungkin hidup terus, misalnya karena faktor endogen seperti kelainan chromosom (trisomi dan polyploidi).

Penyakit ibu

Infeksi akut yang berat

Kelainan endokrin

Gizi yang kurang baik

Kelainan alat kandungan

TRAUMA

Faktor psikologis ibu

Abortus imminens

Karena ada harapan bahwa kehamilan dapat dipertahankan, maka pasien:

- Istirahat rebah (tidak usah melebihi 48 jam).- Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan

mengurangi kerentanan otot-otot rahim (misal gestanon).- Dilarang coitus sampai 2 minggu dan aktifitas yang

berlebihan

 

PENATALAKSANAAN ABORTUS

Abortus insipien

Lakukan evakuasi uterus dengan aspirasi vacum manual, jika TDAK dapat :

- Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang sesudah 15 menit) atau misoprostol 400 mcg per oral (4 jam dapat diulang bila perlu)

- Segera lakukan persiapan untuk mengeluarkan hasil konsepsi

Lakukan evakuasi uterus dengan aspirasi vacum manual, jika TDAK dapat :

- Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang sesudah 15 menit) atau misoprostol 400 mcg per oral (4 jam dapat diulang bila perlu)

- Segera lakukan persiapan untuk mengeluarkan hasil konsepsi

Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi, evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi JIKA PERLU :

- Infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV dgn 40 Tpm untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi

Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi, evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi JIKA PERLU :

- Infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV dgn 40 Tpm untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi

< 16 minggu< 16 minggu > 16 minggu > 16 minggu

Abortus incompletus

Jika pendarahan minimal<kehamilan <16 mnggu

evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam

ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar

melalui serviks. Jika pendarahan berhenti :

- beri ergometrin 0,2 mg IM atau

- misoprostol 400 mcg per oral.

Jika pendarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan

kurang dari 16 minggu evakuasi sisa hasil konsepsi dengan :

Aspirasi vakum manual merupakan metode

evakuasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret

tajam sebaikanya hanya dilakukan jika aspirasi

vacum manual tidak tersedia.

Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0.2 mg IM

(diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau

misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulangi

setelah 4 jam jika perlu)

Jika kehamilan lebih dari 16 minggu

Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV dengan

kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi ekspulsi hasil

konsepsi

Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg pervaginam setiap 4 jam

sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg)

Evakuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus harus

segera curetage atau secara digital untuk mengehentikan

perdarahan.

Abortus febrilis

Pelaksanaan curetage ditunda untuk mencegah sepsis, kecuali perdarahan banyak sekali.Diberi antibiotika.Curetage dilakukan setelah suhu tubuh turun selama 3 hari

Missed abortion

- Diutamakan penyelesaian missed abortion secara lebih aktif untuk mencegah perdarahan dan sepsis dengan oxytocin dan antibiotika. Segera setelah kematian janin dipastikan, segera beri pitocin 10 satuan dalam 500 cc glucose.- Untuk merangsang dilatasis serviks diberi laminaria stift. 

Penyulit abortus

Pendarahan hebat

Renal failure

perforasi

Infeksi sepsis

Syok bakteri karena toksin

HEMMORAGIK ANTEPARTUM (HAP)

Plasenta previa

Solusio plasenta

PLASENTA PREVIA

Adalah keadaan dimana implantasi plasenta terletak pada atau di dekat serviks

Perhatian : tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dalam pada pendarahan antepartun sebelum tersedia persiapan untuk resiko seksio cesarea.

Pemeriksaan inspekulo secara hati-hati dapat menentukan sumber pendarahan berasal dari kanalis servisis atau sumber lain ( servisis, polip, keganasan, lserasi, trauma)

penatalaksanaan

Perbaikan kekurangan cairan/darah dengan memberikan infus cairan IV( Nacl 0,9 % atau ringer laktat)

Lakukan penilaian jumlah pendarahan

Jika pendarahan banyak dan berlangusng terus, persiapkan seksio sesarea tanpa memperhitungakan usia kehamilan/prematuritas

jika pendarah sedikit dan berhenti, dan fetus hidup tetapi prematur, pertimbangkan terapi ekspektatif sampai persalinan atau terjadi pendarahan banyak.

Terapi ekspektatif (Tujuan supaya janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis dilakukan secara noninvasif)

Syarat terapi ekspektatif :

1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti

2. Belum ada tanda inpartu

3. Keadaan umum ibu cukup baik ( kadar hemoglobin dalam batas normal)

4. Janin masih hidup

Penanganan pasif :

Tiap pendarahan triwulan ke-3 yang lebih dari show harus dikirim ke RS tanpa dilakukan manipulasi apapun baik rektal maupun vaginal

Apabila pada penilaian baik <37 minggu, BB <2500gr, maka kehamilan dapat dipertahankan dengan istirahat dan pemakaian obat-obat seperti spasmolitika, progestin. Observasi dengan teliti.

Sambil mengawasi periksalah golongan darah. Bila memungkinkan kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya janin terhindar dari prematuritas

Harus diingat bahwa bila dijumpai ibu hamil dengan tersangka plasenta previa dirujuk segera ke RS dimana terdapat fasilitas operasi dan donor tranfusi darah

Bila kekurangan darah berikan tranfusi darah dan obat-obatan penambah darah

Rencana pervaginam

Amniotomi

Amniotomi atau pemecahan selaput ketuban adalah cara yang terpilih untuk melancarkan persalinan pervaginam

Indikasi :

a) plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak renda bila ada pembukaan

b)pada primigavida dengan plasenta lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih

c) plasenta previa lateralis atau marginalis dengan janin yang telah meninggal

Persalianan perabdominal dengan SC

Indikasi :

1)Semua plasenta previa totalis janin hidup atau meninggal

2)semua plasenta previa lateralis posterior karena pendaraha yang sulit dikontrol dengan cara-cara yang ada

3)semua plasenta previa dengan pendarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan yang ada

4)plasenta previa dengan panggul sempit, dan letak lintang

SOLUSIO PLASENTA

Adalah lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan

Bila janin sudah mencapai usia viabel, bila persalinan pervaginam belum dapat dilaksanakan pelahiran caesar darurat dipilih oleh sebagian besar klinisi

Terapi konservatif pada kehamilan kurang bulan Menunda kelahiran dapat terbukti bermanfaat jika janin immatur

Pengelolaan

Tidak terdapat renjatan : usia gestasi kurang dari 36

minggu atau taksiran berat fetus kurang dari 2500 gr

Solusio plasenta ringan dilakukan pengelolaan secara

ekspektatif aktif

1. Sedative2. Mengatasi anemia3. Monitoring keadaan janin

dengan kardiotokografi dan USG

4. Serta menunggu persalinan spontan

1. Keadaan memburuk2. Perdarahan berlangsung terus3. Kontraksi uterus berlangsung4. Dapat mengancam ibu atau janin5. Partus pervaginam

(aminotomioksitosin infuse)6. Seksio sesarea bila pelvic skor <5

atau persalinan >6 jam

Ekspektatif (tirah baring)

Aktif (mengakhiri kehamilan

Sedang/berat Resusitasi cairan Atasi anemi (transfuse darahpartus pervaginam :

bila diperkirakan partus dapat berlangsung dalam 6 jam (amonotomi dan oksitosin)

Partus perabdominal : bila partus pervaginam diperkirakan tidak dapat berlangsung dalam 6 jam

Tidak terdapat renjatan : usia gestasi 37 minggu atau lebih/taksiran berat fetus 2500 gr

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)

Adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus. Tuba fallopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik

Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui :

1. Obat-obatan

Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah methotrexate

2. Operasi

Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalah tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar daripada obat-obatan. Apabila memungkinkan, akan dilakukan operasi laparaskopi

 

KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM

Gg. Pertumbuhan

janin

Gg. Pertumbuhan

janin

Gawat janinGawat janin

Inf yg tidak terdiagnosi

s

Inf yg tidak terdiagnosi

s

Kelainan bawaan Kelainan bawaan

“Pada sebagian besar wanita hamil dengan janin meninggal biasanya kemudian terjadi persalinan spontan (umumnya dalam 2 minggu)”

Jika pemeriksaan radiologik tersedia, konfirmasi kematian janin

setelah 5 hari. Tanda-tandanya berupa :

1. overlapping tulang tengkorak,

2. hiperfleksi kolummnavetebralis,

3. gelembung udara didalam jantung dan edem scalp

USG kematian janin diamana gambaranya menunjukan

janin tanpa tanda kehidupan :

a)Tidak ada denyut jantung

b)Ukuran kepala janin

c)Caiaran ketuban berkurang

Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif :

Tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu

Yakinkan bahwa 90% persalinan spontan akan terjadi tanpa

komplikasi

Penanganan aktifPenanganan aktif

Nilai serviksNilai

serviks

Jika serviks matang : induksi persalinan

dengan oksitosin/prostaglandin

Serviks belum matang: lakukan pematangan dengan

prostaglandin atau kateter folley

Persalinan dengan SC (PILIHAN TERAKHIR)

Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit

menurun dan serviks belum matang, matangkan serviks

dengan misoprostol :

Tempatkan misoprostol 25 mcg di puncak vagina; dapat diulang

sesudah 6 jam

Jika tidak ada respon sesudah 2x225 mcg misoprostol, naikin

dosis menjadi 50 mcg setiap 6 jam ( jangan berikan lebih dati 50

mcg setiap kali dan jangna melebihi 4 dosis

Penyulit :

KOAGULOPATI

SERVIKS INKOMPETEN

Pemendekan atau penipisan leher rahim terjadi secara dini pada kehamilan yang bukan disebabkan oleh proses persalinan, melainkan akibat melemahnya struktur

serviks, hal ini disebut Serviks inkompeten

Etiologi

Pemeberian DES

Pemeberian DES

Riwayat S.I pada kehamilan

sebelumnya

Riwayat S.I pada kehamilan

sebelumnya

Riwayat trauma pada

serviks

Riwayat trauma pada

serviks

Kelainan anatomi

leher rahim

Kelainan anatomi

leher rahim

EKLAMPSI

Preklampsia yang mengalami penyulit kejang tonik-klonik generalisata disebut eklampsia.

Eklampsi

Antepartum

intrapartum

pascapartum

Pengelolaan Eklampsi

Sikap dasar pengelolaan eklamsi : semua kehamilan dengan

eklamsi harus diakhiri (diterminasi) tanpa memandang umur

kehamilan dan keadaan janin (sikap aktif)

Saat pengakhiran kehamilan, ialah bila sudah terjadi stabilisasi

(pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu.

Stabilisasi dicapai selambat-lambatnya dalam : 4-8 jam, setelah salah satu atau lebih keadaan seperti dibawah ini, yaitu setelah :

1). Pemberian obat anti kejang terakhir

2). Kejang terakhir

3). Pemberian obat-obat anti hipertensi terakhir

4). Penderita mulai sadar (dapat dinilai dari Glasgow-Coma-Scale yang meningkat)

Terminasi kehamilan

INPARTU

BELUM INPART

U

- Pervaginam- Induksi dengan

pitosin dan amniotomi

sebaiknya bila bishop skor > 8

-Perabdominal bila ada K.I

induksi-12 jam drip, tidak masuk fase aktif

Kala 1 : 6 jam fs laten = SC

Fs aktif = pitosin + amniotomi

ANJURAN PEMERIKSAAN

TERIMA KASIH………