Term Okimi A
-
Upload
zulhiyatiputri -
Category
Documents
-
view
226 -
download
4
description
Transcript of Term Okimi A
TERMOKIMIA
Putri Rizqi Zulhiyati123020169
Asissten : Ganjar Ginanjar Arifin
Tujuan Percobaan : Untuk mempelajari bahwa
1. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi.
2. Perubahan kalor dapat diukur/dipelajari dengan percobaan yang sederhana.
3. Reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm.
Prinsip Percobaan : Berdasarkan hukum Black yang berbunyi “kalor yang
diserap akan sama dengan kalor yang dilepas”. Berdasarkan hukum Lavoisier
yaitu “setiap reaksi kimia massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Berdasarkan hukum Hess yaitu “kalor yang dibebaskan atau diserap tidak
tergantung pada jalannya reaksi tapi tergantung pada keadaan awal dan akhir”.
Metode Percobaan :
Gambar 1. Metode Percobaan Penentuan Penetapan Kalorimeter
3. 20 ml H2O panas masukkan kedalam gelas kimia dan ukur suhunya dengan Tp (suhu panas H2O).
4. Campurkan kedua larutan H2O dingin dan panas dalam termostrat. Ukur suhunya dengan Tc (suhu campuran) selama 10 menit selang waktu 1 menit.
1. Masukkan 20 ml H2O kedalam termostrat dan ukur suhunya dengan Td (suhu dingin H2O).
2. Panaskan sampai suhu 90 oC
20 ml H2O
Praktikum Kimia Dasar 2012
Gambar 2. Metode Percobaan Penentuan Kalor Reaksi Zn dengan CuSO4
Gambar 3. Metode Percobaan Penentuan Kalor Reaksi Etanol dalam Air
2. Masukkan CuSO4
dalam termostrat dan ukur suhunya dengan (Td) suhu awal selama 2 menit selang waktu setengah menit.
3. Campurkan Zn lalu ukur suhunya selama 2 menit selang waktu setengah menit.
1. Timbang serbuk Zn sebanyak 2 gram.
2. Masukkan 29 ml etanol dan ukur suhunya dengan Tetanol.
3. Campurkan etanol kedalam H2O dan ukur suhunya selama 4 menit selang waktu setengah menit.
1. Masukkan 18 ml H2O kedalam termostrat dan ukur suhunya dengan Taq (suhu aquadest).
1. 20 ml HCl diukur suhunya dengan THCl
selama 5 menit selang waktu setengah menit.
2. 20 ml NaOH diukur suhunya dengan TNaOH
selama 5 menit selang waktu setengah menit.
Praktikum Kimia Dasar 2012
Gambar 4. Metode Percobaan Penentuan Kalor Penetralan HCl dengan NaOH
Hasil Pengamatan :
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan termokimia didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Penentuan Penetapan Kalorimeter
Td = 28C = 301 KTp = 92C = 365 KTc = 48C = 321 Kq1 = m . c . T
= 40 . 4,18 . (321301)= 3344 J
q2 = m . c . T
= 40 . 4,18 . (365321)
= 7356,8 J
q3 = q2 q1
= 7356,8 J 3344 J
= 4012,8 J
K =
=
= 200,64
Tabel 1. Hasil Pengamatan Penentuan Penetapan Kalorimeter
3. Campurkan kedua larutan tersebut. Ukur suhunya selama 5 menit dalam selang waktu setengah menit.
Praktikum Kimia Dasar 2012
n t(x) T(y) x2 x.y
1 1 321 K 1 321
2 2 322 K 4 644
3 3 321 K 9 963
4 4 321 K 16 1284
5 5 319 K 25 1595
6 6 319 K 36 1914
7 7 318 K 49 2226
8 8 317 K 64 2536
9 9 317 K 81 2853
10 10 316 K 100 3160
n = 10 x = 55 y = 3191 K x2 = 385 xy = 17496
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
a =
=
=
=
= 322,73
b =
=
=
=
= 0,66
y1 = a + bx1 = 322,73 + (0,66).1 = 322,07
y2 = a + bx2 = 322,73 + (0,66).2 = 321,41
y3 = a + bx3 = 322,73 + (0,66).3 = 320,75
Praktikum Kimia Dasar 2012
y4 = a + bx4 = 322,73 + (0,66).4 = 320,09
y5 = a + bx5 = 322,73 + (0,66).5 = 319,43
y6 = a + bx6 = 322,73 + (0,66).6 = 318,77
y7 = a + bx7 = 322,73 + (0,66).7 = 318,11
y8 = a + bx8 = 322,73 + (0,66).8 = 317,45
y9 = a + bx9 = 322,73 + (0,66).9 = 316,79
y10 = a + bx10 = 322,73 + (0,66).10 = 316,13
Grafik 1. Hasil Pengamatan Penentuan Penetapan Kalorimeter
2. Penentuan Kalor Zn+CuSO4
cam = 1,14 gram/cm
Ccam = 3,52
Td = 27C = 300 KTc = 55C = 328 K
q4 = K . T1J
= 200,64 . (328300)
= 5617,92 J
q5 = m . cam . Ccam . T1J
= 22 . 1,14 . 3,52 . 28
= 2471,88 J
q6 = q4 + q5
= 5617,92 J + 2471,88 J
= 8089,8 J
H =
Praktikum Kimia Dasar 2012
= = 269660 kJ
Tabel 2. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Zn+CuSO4
n t(x) T(y) x2 x.y
1 0,5 328 K 0,25 164
2 1 329 K 1 329
3 1,5 329,5 K 2,25 494,25
4 2 330 K 4 660
n = 4 x = 5 y = 1316,5 K x2 = 7,5 xy = 1647,25
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
a =
=
=
=
= 327,5
b =
=
=
=
= 1,3
y1 = a + bx1 = 327,5 + (1,3).0,5 = 328,15
y2 = a + bx2 = 327,5 + (1,3).1 = 328,8
y3 = a + bx3 = 327,5 + (1,3).1,5 = 329,45
y4 = a + bx4 = 327,5 + (1,3).2 = 330,1
Praktikum Kimia Dasar 2012
Grafik 2. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor ZN+CuSO4
3. Penentuan Kalor Etanol dalam Air
Taq = 26C = 299 K
Tetanol = 27C = 300 K
TM =
=
=
= 299,5 K
TA =
=
= 306,08 K
T2J = TA TM
= 306,28 299,5
= 6,58 K
q7 = maquades . C . T2J
= 18 . 4,18 . 6,58
= 495,1 J
q8 = metanol . C . T2J
= 29 . 1,92 . 6,58
= 366,37 J
q9 = K . T2J
= 200,64 . 6,58
= 1320,21 J
q10 = q7 + q8 + q9
= 495,1 + 366,37 + 1320,21
= 2181,68 J
H =
=
= 3460,79 kJ
Praktikum Kimia Dasar 2012
Tabel 3. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Etanol dalam Airn t(x) T(y) x2 x.y
1 0,5 305,5 K 0,25 152,75
2 1 306 K 1 306
3 1,5 306 K 2,25 459
4 2 306,5 K 4 613
5 2,5 306,5 K 6,25 766.25
6 3 306 K 9 918
7 3,5 306 K 12,25 1071
8 4 306 K 16 1224
n = 8 x = 18 y = 2448,5 K x2 = 51 xy = 5510
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
a =
=
=
=
= 305,9
b =
=
=
=
= 0,08
y1 = a + bx1 = 305,9 + (0,08).0,5 = 305,94
y2 = a + bx2 = 305,9 + (0,08).1 = 305,98
y3 = a + bx3 = 305,9 + (0,08).1,5 = 306,02
y4 = a + bx4 = 305,9 + (0,08).2 = 306,06
Praktikum Kimia Dasar 2012
y5 = a + bx5 = 305,9 + (0,08).2,5 = 306,1
y6 = a + bx6 = 305,9 + (0,08).3 = 306,14
y7 = a + bx7 = 305,9 + (0,08).3,5 = 306,18
y8 = a + bx8 = 305,9 + (0,08).4 = 306,22
Grafik 3. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Etanol dalam Air
4. Penentuan Kadar Penentralan HCl+NaOH
THCl = 27C = 300 K
TNaOH = 27C = 300 K
TM =
=
= 300 K
TA =
=
= 305,25 KT3J = TA TM
= 305,25 300
= 5,25 K
q11 = m . C . T3J
= 40 . 3,96 . 5,25
= 831,6 J
q12 = K . T3J
Praktikum Kimia Dasar 2012
= 200,64 . 5,25
= 1053,36 J
q13 = q11 + q12
= 831,6 + 1053,36
= 1884,96 J
H =
=
=2756,59 kJ
Tabel 4. Hasil Pengamatan Penentuan Kadar Penetralan HCl+NaOHn t(x) T(y) x2 x.y
1 0,5 305 K 0,25 152,5
2 1 305 K 1 305
3 1,5 306 K 2,25 459
4 2 305,5 K 4 611
5 2,5 305,5 K 6,25 763,75
6 3 305,5 K 9 916,5
7 3,5 305 K 12,25 1067,5
8 4 305 K 16 1220
9 4,5 305 K 20,25 1372,5
10 5 305 K 25 1525
n = 10 x = 27,5 y = 3052,5 K x2 = 96,25 xy = 8392,75
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
a =
=
Praktikum Kimia Dasar 2012
=
=
= 305,47
b =
=
=
=
= 0,08
y1 = a + bx1 = 305,47 + (0,08).0,5 = 305,43
y2 = a + bx2 = 305,47 + (0,08).1 = 305,39
y3 = a + bx3 = 305,47 + (0,08).1,5 = 305,35
y4 = a + bx4 = 305,47 + (0,08).2 = 305,31
y5 = a + bx5 = 305,47 + (0,08).2,5 = 305,27
y6 = a + bx6 = 305,47 + (0,08).3 = 305,23
y7 = a + bx7 = 305,47 + (0,08).3,5 = 305,19
y8 = a + bx8 = 305,47 + (0,08).4 = 305,15
y9 = a + bx9 = 305,47 + (0,08).4,5 = 305,11
y10 = a + bx10 = 305,47 + (0,08).5 = 305,07
Grafik 4. Hasil Pengamatan Penentuan Kadar Penetralan HCl+NaOH
Praktikum Kimia Dasar 2012
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan
penetapan kalorimeter didapatkan hasil q1 sebesar 3344 J ; q2 sebesar 7356,8 J ; q3
sebesar 4012,8 J; dan K sebesar 200,64. Kemudian dari penentuan kalor reaksi
Zn+CuSO4 didapatkan q4 sebesar 5617,92 J ; q5 sebesar 2471,88 J ;
q6 sebesar 8089,8 J ; dan H sebesar 269660 kJ. Lalu pada percobaan penentuan
kalor etanol dalam air didapatkan hasil q7 sebesar 495,1 J ; q8 sebesar 366,37 J ;
q9 sebesar 1320,21 J ; serta H sebesar 3460,79 kJ. Pada percobaan penentuan
kadar penetralan HCl+NaOH didapatkan hasil q11 sebesar 831,6 J ; q12
sebesar 1053,36 J ; q13 sebesar 1884,96 J dan H sebesar 2756,59 kJ.
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi
ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh
sistem dari lingkungan), ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan
disekitar sistem. Rekasi eksoterm berlangsung secara spontan. Reaksi eksoterm
membebaskan energi sehingga entalpi sistem berkurang, H pada reaksi ini
bertanda (). Contoh reaksi eksoterm pada bidang pangan yaitu pada pembuatan
etanol dari hasil peragian (fermentasi) glukosa. Reaksinya yaitu C6H12O6(s)
2C2H5OH(l) + 2CO2(g). Kemudian pada proses pembakaran minyak tanah
menggunakan kompor minyak. Sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap atau menerima kalor. Pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungan), ditandai dengan
adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Reaksi endoterm tidak
berlangsung spontan. Reaksi endoterm menyerap sejumlah energi sehingga energi
sistem bertambah, H bertanda (+). Contoh reaksi endoterm pada bidang pangan
yaitu tangan yang terasa dingin ketika bersebtuhan dengan alkohol dan pada
proses pelarutan gula.
Perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm:
Praktikum Kimia Dasar 2012
No. Eksoterm Endoterm
1. Perubahan entalpi = H<0 Perubahan entalpi = H>0
2. Terjadi penurunan entalpi Terjadi kenaikan entalpi
3.Reaksinya melepas kalor dan
umumnya berlangsung spontan
Reaksinya menyerap kalor dan
umumnya tidak berlangsung spontan
4.Energi panas/kalor pindah dari
sistem ke lingkungan
Energi panas/kalor pindah dari
lingkungan ke sistem
Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau
perubahan fisik. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temperatur harus
tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi
akan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebut dengan panas.
Dan kalorimetri mengukur perubahan suhu tersebut, bersamaan dengan kapasitas
panasnya untuk menghitung perpindahan panas. Kalorimetri adalah pengukuran
panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia. Sedangkan kalorimeter
adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang dikeluarkan. Kalorimetri
adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Sebagai contoh, jika energi dari
reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan suhu dalam air akan mengukur
jumlah panas yang ditambahkan. Kalorimeter digunakan untuk menghitung energi
dari makanan dengan membakar makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah
energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pada dasarnya, kalor yang
dibebaskan atai diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Ada dua
tipe kalorimeter yaitu, kalorimeter Bom dan kalorimeter larutan.
1. Kalorimeter Bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih)
suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar sejumlah sampel ditempatkan
pada tabung beroksigen yang tetrcelup dalam medium penyerap kalor
(kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam
terpasang dalam tabung. Kalorimeter ini khusus digunakan untuk menentukan
kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom
Praktikum Kimia Dasar 2012
(tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel
dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi) dan sejumlah air yang
dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi pembakaran yang terjadi di
dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh
karena itu, tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka:
qreaksi = (qair + qbom)
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus:
qair = m . c . T
Dengan: m = massa air dalam kalorimeter (g)
c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J/g. C) atau (J/g.K)
T = perubahan suhu (C atau K)
Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan. Kalorimeter makanan
adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein,
atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang
lebih 19cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5cm.
2. Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor
yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.
Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor
reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut.
Prinsip penting yang digunakan dalam kalorimeter adalah berdasarkan
azas Black dimana kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas. Hal
ini mengandung pengertian jika dua benda yang berbeda suhunya saling
bersentuhan maka akan menuju kesetimbangan termodinamika.
Panas reaksi adalah panas yang dihasilkan oleh pencampuran senyawa.
Panas reaksi dinamakan termokimia yang merupakan bagian dari cabang ilmu
pengetahuan yang lebih besar yaitu termodinamika. Termokimia adalah ilmu
kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai
suatu reaksi atau proses kimia dan fisika. Termokimia merupakan penerapan
hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia yang membahas tentang
kalor yang menyertai reaksi kimia. Termodinamika termasuk kedalam termokimia
Praktikum Kimia Dasar 2012
yang merupakan salah satu segi termokimia penting yang menghubungkan energi
kalor dengan energi yang lain, yang disebut sebagai kerja.
Proses adiabatik adalah perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor
yang masuk maupun keluar dari sistem. Istilah adiabatik berasal dari bahasa
Yunani yang berarti dilalui. Sedangkan secara etimologi istilah adiabatik berarti
tidak adanya perpindahan panas. Sebaliknya, proses yang melibatkan perpindahan
panas (penambahan atau kehilangan panas ke lingkungan) umumnya disebut
diabatik. Proses adiabatik dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sistem
menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau disebut juga
bahan adiabatik. Bila sistem diisolasi dari lingkungan sehingga tak ada panas yang
dapat mengalir, maka perubahan yang terjadi di dalam sistem adalah perubahan
adiabatik. Selama ada perubahan adiabatik, maka suhu dari sistem akan
menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik sedangkan bila reaksinya
endotermik akan turun. Proses adiabatik juga bisa terjadi pada sistem tertutup
yang tidak terisolasi. Pada kasus ini, proses harus dilakukan dengan sangat cepat
sehingga klaor tidak sempat mengalir menuju sistem atau meninggalkan sistem
Adapun bahan-bahan yang besifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan
diatermik. Tekanan sistem pada proses adiabatik banyak berkurang karena ketika
terjadi pemuaian adiabatik, suhu sistem juga berkurang. Salah satu contoh proses
yang mendekati adiabatik terjadi pada mesin pembakaran dalam, misalnya mesin
diesel dan mesin motor yang pakai bensin.
Aplikasi termokimia dalam bidang pangan yaitu untuk fermentasi
minuman alkohol, fermentasi pada susu yang bisa dibuat yoghurt dan keju,
fermentasi pada kedelai yang bisa dibuat tauco dan tempe, fermentasi pada
singkong yang bisa dibuat tape, kemudian untuk mengetahui kalor yang terdapat
pada makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein dan untuk menentukan suhu
campuran antara 2 zat larutan dalam suatu reaksi kimia.
Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan termokimia dapat disimpulkan bahwa dari
penetapan kalorimeter didapatkan hasil a = 322,73 ; b = 0,66 ; q1 = 3344 J ; q2
Praktikum Kimia Dasar 2012
= 7356,8 J ; q3 = 4012,8 J ; dan K = 200,64. Kemudian dari penentuan kalor reaksi
Zn+CuSO4 didapatkan hasil a = 327,5 ; b = 1,3 ; q4 = 5617,92 J ; q5 =
2471,88 J ; q6 = 8089,8 J ; dan H = 269660 kJ. Lalu pada percobaan penentuan
kalor etanol dalam air didapatkan hasil a = 305,9 ; b = 0,08 ; TM = 299,5 K
; TA = 306,08 K ; T2J = 6,58 K ; q7 = 495,1 J ; q8 = 366,37 J ; q9 = 1320,21 J ;
serta H = 3460,79 kJ. Pada percobaan penentuan kadar penetralan HCl+NaOH
didapatkan hasil a = 305,47 ; b = 0,08 ; TM = 300 K ; TA = 305,25 K ; T3J =
5,25 K ; q11 = 831,6 J ; q12 = 1053,36 J ; q13 = 1884,96 J dan H = 2756,59 kJ.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Kalorimetri, www.kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700746/materi.htm, Acessed : 30 Desember 2012
Anonim, 2012, Kalorimeter, www.id.m.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter, Acessed : 30 Desember 2012
Brady, E.J, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.
Ratna, 2009, Panas Reaksi dan Termokimia, www.chem-is-try.org/materi_kimia/panas-reaksi-dan-termokimia/, Acessed : 30 Desember 2012
Senjaya, Yoga, 2010, Proses Adiabatik, www.snapsyoga.blogspot.com/2010/05/proses-adiabatik.html?m=1, Acessed : 30 Desember 2012