terjemahan jurnal pneumoni
-
Upload
drnurhakim -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of terjemahan jurnal pneumoni
-
7/24/2019 terjemahan jurnal pneumoni
1/6
Gambaran radiologi pada 210 pasien anak dengan pneumonia virus : studi kasus
retrospektif
Tujuan : tujuan penelitian ini untuk menilai gambaran radiologi dari berbagaitipe pneumonia virus pada anak
Metode : spesimen swab nasofaring dan sampel aspirasi bronkial dari anak
dengan ispa dikumpulkan dan di uji untuk virus influenza B, adenovirus, respirator
sn!tial virus dan parainfluenza "tipe 1, 2, #$ dengan dire!t immunofluores!en!e
assa, atau influenza % "subtipe &1'1$ dengan kuantitatif real time polmerase !(ain
rea!tion) rontgen t(ora* dari 210 kasus ang tela( dikonfirmasi sebagai pneumonia
virus dianalisis se!ara retrospektif ole( 2 radiolog independen untuk diidentifikasi,
karakteristik dan deskripsi dari distribusi rontgen abnormal) kasus tersebut dibagi
menjadi enam grup berdasarkan kausatif agen virus dan gambaran radiologi
dibandingkan, dianalisis dan ditampilkan)
&asil : gambaran radiologi abnormal terdiri dari area ber!ak konsolidasi
bilateral "n+1##$, penakit paru interstisial "n+##$, area difus air spa!e !onsolidation
"n+2$ dan konsolidasi lobaris "n+1-$) .istribusi bilateral ditemukan pada 1- kasus
dan diobservasi lebi( sering terjadi pada zona bawa( dibanding regio lain) Gambaran
radiologi se!ara signifikan bervariasi diantara / grup "p+0)00-0$) erbandingan
berpasangan menunjukkan perbedaan ang signifikan (ana antara influenza %
"(1n1$ dan adenovirus "p+0)00#1$)
esimpulan : gamban radiologi utama pada pneumonia virus adala( area
ber!ak konsolidasi bilateral) Gambaran radiologi berbeda se!ara signifikan (anaantara adenovirus dan influenza %) .iagnosis spesifik kausa organisme membutu(kan
konfirmasi lab)
irus influenza % dan B, adenovirus, 3espirator 4n!tial irus "34$ dan
parainfluenza tipe 1, 2 dan # adala( penebab pneumonia virus ang tersering pada
anak) emeriksaan radiologi memegang peranan penting dalam deteksi dan
manajemen pasien pneumonia) 3ontgen t(ora* biasana menjadi modalitas utama
dalam mengelola gejala 54%) etika digunakan bersama dengan gejala klinis dan tes
lab, gambaran radiologi dapat memberikan informasi ang membantu untuk diagnosis
banding, manajemen dan prediksi respon pasien pneumonia virus) 6ntuk
pengeta(uan, laporan gambaran rontgen t(ora* pada pneumoni anak jarang
dilaporkan) Tujuan studi sekarang untuk membandingkan gambaran radiologi t(ora*
antara tipe varian pneumonia virus, mengindentifikasi indikator diagnosis radiologi
ang dapat menjadi predisposisi pneumonia virus dan untuk menilai apaka( ada
keterangan temuan radiologi abnormal ang ber(ubungan pasti dengan patogen virus
spesifik)
-
7/24/2019 terjemahan jurnal pneumoni
2/6
Metode dan Material
4ubjek penelitian
enelitian ini disetujui ole( institusi dewan ruma( sakit) 4tatus medis, rontgen
dan (asil lab se!ara retrospektif diperiksa pada pasien berusia di bawa( 1- ta(un angdi rawat dengan 54% antara .esember 200 dan 7uni 2010 "281- kasus$)
4pesimen swab nasofaring rutin dilakukan dalam 29 jam setela( administrasi
dan sampel aspirasi bronkial diperole( setela( intubasi trakea) 4pesimen di uji
menggunakan dire!t immunofluoresens untuk influenza B, adenovirus, 34, 5;1,2
dan # ata menggunakan kuantitatif real;time olmerase
-
7/24/2019 terjemahan jurnal pneumoni
3/6
Analisa statistik
.ata dipresentasi dalam jumla( "n$ dan persentase) erbandingan univariat
menggunakan tes E2atau fis(erFs e*a!t tergantung distribusi statistik, dengan program
analisa statistik "4%4$ v)@)1 "4%4 5nstitute 5n!),
-
7/24/2019 terjemahan jurnal pneumoni
4/6
%rea ber!ak konsolidasi bilateral terdeteksi pada -H "9@I@1$ pasien dengan
influenza % dan //H "1@I28$ pasien dengan infkesi adenovirus "tabel #$) Tidak ada
perbedaan signifikan baik prevalensi atau distribusi area ber!ak konsolidasi bilateral
antara pneumonia adenovirus dan influenza % "tes E2, p + 0)-@9/$) area difus air spa!e
!onsolidation terli(at lebi( sering pada pasien dengan influenza % "22H$ dan tidak
teridentifikasi pada pasien dengan pneumonia adenovirus "tes fis(erFs e*a!t, p +
0)00-/$) penakit paru interstisial lebi( sering terli(at pada adenovirus dibanding
influenza % "#0H vs 10H> tes E2, p +0)0299$) konsolidasilobaris terdeteksi pada 8
pasien dengan influenza % "H$ dan 1 pasien adenovirus "9H$, tapi perbedaanna
tidak signifikan "tes fis(erFse*a!t, p+0)/8/9$)
Diskusi
irus adala( patogen tersering ang ber(ubungan dengan gejala respirasi pada
anak) Morbiditas ber(ubungan tinggi dengan penumonia virus pada anak)
Membedakan penumonia virus dan bakteri membantu dalam pendekatan pengobatan
awal "menggunakan agen antivirus atau antibakteri$) ada pandangan ini,
pemeriksaan radiologi dapat memberikan informasi ang membantu untuk tamba(an
pemeriksaan lab) ada penelitian sekarang 8 agen virus terbanak respirasi adala(
virus influenza % dan B, adenovirus, 3espirator 4n!tial irus "34$ dan
parainfluenza tipe 1, 2 dan #) neumonia terjadi 19;98H pada infeksi respirasi bagian
bawa( karena penebab tersebut) Gambaran radiologi pneumonia konvensional
mengklasifikasikan sebagai pneumonia lobaris, bronkopneumonia dan pneumoniainterstisial) neumonia lobaris paling banak disebabkan ole( streptokokus
-
7/24/2019 terjemahan jurnal pneumoni
5/6
pneumonia dan klebsiella pneumonia) enebab tersering Bronkopneumonia iala(
stafilokokus pneumonia, bakteri gram negatif, mikoplasma pneumonia dan fungi)
neumonia 5nterstisial paling banak disebabkan ole( virus) 4ebagai tamba(an
pneumonia, infeksi virus traktus respirasi bawa( dapat terjadi pada trakeobronkitis
dan bronkiolitis, gambaran radiologi pada kondisi ini iala( meningkatna I suram parubilateral dan kontur ganda)
im et al melaporkan gambaran radiologi pada pneumonia dewasa sangat
beragam dan dapat meliputi nodulus ang kurang baik, area ber!ak peribronkial
ground glass opa!it dan air spa!e !onsolidation) Gambaran
-
7/24/2019 terjemahan jurnal pneumoni
6/6
dan air spa!e !onolidation difus antara pneumonia pasiend engan infeksi influenza %
dan adenovirus) Gambaran area ber!ak konsolidasi bilateral dan konsolidasi lobaris
tidak berbeda signifikan antara adenovirus dan influenza %, meskipun pneumonia
interstisial lebi( sering pada pasien dengan infeksi adenovirus dibanding pasien
dengan infeksi influenza %) %rea difus air spa!e !onsolidation ter!atat pada 1@ dari @1kasus influenza % tapi tidak satupun dari 28 pasien dalam grup adenovirus)
onsisten dengan penelitian sebelumna ole( .onnell, 2H kasus pada
penelitian ini memiliki gambaran radiologi bilateral atau multifokal, k(ususna pada
lobus bawa() rekuensi distribusi bilateral "1- dari 210 kasus$ lebi( tinggi terli(at
dari pneumonia ang disebabkan ole( bakteri, legionella atau mikoplasma)
5dentifikasi organisme spesifik penebab pneumonia tidak dapat berdasarkan rontgen
tanpa pemeriksaan lab) 'amun, gambaran rontgen t(ora*, ketika digunakan bersama
dengan pemeriksaan lab dan gejala klinik I riwaat, dapat memberikan informasi ang
berguna untuk membedakan pneumonia pada anak karena virus dan bakteri)
4tudi ini mengeluarkan subjek pada bulan dimana terjadi endemik influenza %
"&1'1$) 4esuai dengan itu, kasus influenza % "&1'1$ terbatas) 7uga, beberapa
komunitas memiliki pneumonia anak ang mengindikasikan infeksi bakteri dan virus)
ultur dara( bakteri pada studi ini (asilna negative, tapi negatif palsu masi(
mungkin dipertimbangkan) 4ebagai kesimpulan, gambaran radiologi pada anak
dengan penumonia virus iala( area ber!ak konsolidasi bilateral, area difus air spa!e
!onsolidationC, konsolidasi lobaris dan penakit paru interstisial) %ngka gambaran
penakit paru interstisial dan air spa!e !onsolidation berbeda se!ara signifikan pada
pasien dengan infeksi adenovirus dan influenza %)