terjemahan journal.docx

5
HASIL Dari Januari 2004 sampai Desember 2008, 68 pasien (41 pasien dengan RT konvensional, 27 pasien dengan IMRT) didaftarkan untuk analisis pendengaran. Karakteristik para pasien ditunjukkan pada Tabel 1. Enam puluh enam pasien (97,1%) menerima kemoradioterapi bersamaan dan hanya 2 pasien (2,9%) menerima RT saja. Dosis radiasi pada telinga bagian dalam Untuk 41 pasien yang menerima konvensional RT, data dosimetrik tidak tersedia. Untuk 27 pasien yang menerima IMRT, 54 telinga dianalisis kembali. Dosis rata-rata untuk koklea, telinga bagian dalam dan IAC adalah 51,02 Gy (kisaran 25,09-75,54), 45,32 Gy (kisaran 19,86-75,55) dan 50,51 Gy (kisaran 27,75-73,29), masing-masing. Kemoterapi Kemoterapi diberikan kepada 97% dari pasien (66/68 pasien). Sebagian besar pasien menerima kemoradioterapi bersamaan diikuti dengan kemoterapi adjuvan. Enam puluh dua pasien menerima Cisplatin, sedangkan 4 pasien menerima Carboplatin. Total dosis yang akumulatif Cisplatin berkisar antara 120 mg sampai 980 mg (dosis median 689 mg, dosis rerata 639 mg ± 233). Dosis akumulatif carboplatin berkisar antara 200 mg sampai 2100 mg (median dosis 980 mg, rerata 988 ± 670 mg). Hasil pengobatan

Transcript of terjemahan journal.docx

Page 1: terjemahan journal.docx

HASIL

Dari Januari 2004 sampai Desember 2008, 68 pasien (41 pasien dengan RT

konvensional, 27 pasien dengan IMRT) didaftarkan untuk analisis pendengaran. Karakteristik

para pasien ditunjukkan pada Tabel 1. Enam puluh enam pasien (97,1%) menerima

kemoradioterapi bersamaan dan hanya 2 pasien (2,9%) menerima RT saja.

Dosis radiasi pada telinga bagian dalam

Untuk 41 pasien yang menerima konvensional RT, data dosimetrik tidak tersedia.

Untuk 27 pasien yang menerima IMRT, 54 telinga dianalisis kembali. Dosis rata-rata

untuk koklea, telinga bagian dalam dan IAC adalah 51,02 Gy (kisaran 25,09-75,54),

45,32 Gy (kisaran 19,86-75,55) dan 50,51 Gy (kisaran 27,75-73,29), masing-masing.

Kemoterapi

Kemoterapi diberikan kepada 97% dari pasien (66/68 pasien). Sebagian besar

pasien menerima kemoradioterapi bersamaan diikuti dengan kemoterapi adjuvan. Enam

puluh dua pasien menerima Cisplatin, sedangkan 4 pasien menerima Carboplatin. Total

dosis yang akumulatif Cisplatin berkisar antara 120 mg sampai 980 mg (dosis median

689 mg, dosis rerata 639 mg ± 233). Dosis akumulatif carboplatin berkisar antara 200

mg sampai 2100 mg (median dosis 980 mg, rerata 988 ± 670 mg).

Hasil pengobatan

Median waktu tindak lanjut untuk semua pasien adalah 27,5 bulan (berkisar 8-65

bulan). Pada akhir penelitian, 13 dari 68 pasien mangkir. Kelangsungan hidup 2 tahun

bebas progresi dari kelompok studi ini adalah 76,4% dengan 2 tahun kontrol

locoregional dari 88,5%.

Penilaian audiologi dan insiden pasca radiasi SNHL

Pre RT audiogram menunjukkan bahwa 65,5% dari telinga (88/134 telinga)

normal atau mengalami hilang pendengaran BC ringan (16-25 dB) pada 4 kHz. Pada

PTA, 91% dari telinga (122/134 telinga) normal atau memiliki gangguan pendengaran

ringan.

Pos RT audiogram dilakukan pada interval follow up berbeda. Waktu tindak

lanjut median penilaian audiologi untuk semua 68 pasien adalah 14 bulan (berkisar 6-

43 bulan). Waktu tindak lanjut audiologi median untuk kelompok RT dan IMRT

Page 2: terjemahan journal.docx

konvensional adalah 15 bulan (kisaran 6-43 bulan) dan 13 bulan (kisaran 6-29 bulan),

masing-masing. Untuk total 68 pasien (134 telinga), kejadian SNHL pada frekuensi

tinggi (4 Hz) adalah 52,9% (kehilangan unilateral 13/68 pasien, kehilangan bilateral

23/68 pasien). Pada PTA, kejadian SNHL adalah 10,3% (kehilangan unilateral 6/68

pasien, kehilangan bilateral 1/68 pasien). Untuk evaluasi telinga individu, insiden

SNHL adalah 44% (59/134 telinga) dan 6% (8/134 telinga) pada 4 kHz dan PTA,

masing-masing.

Faktor yang terkait dengan insiden SNHL

Teknik radiasi

Dengan RT konvensional, insiden SNHL adalah 48,75% (39/80 telinga) pada 4

kHz dan 5% (4/80 telinga) di PTA, masing-masing. Dengan IMRT, insiden dari SNHL

adalah 37% (20/54 telinga) pada 4 kHz dan 7,4% (4/54 telinga) di PTA, masing-

masing.

Dosis radiasi pada koklea, telinga bagian dalam, dan IAC

Dosis radiasi rerata ke koklea, telinga bagian dalam dan IAC dalam penelitian ini

adalah sekitar 50 Gy, 45 Gy dan 50 Gy, masing-masing. Para penulis kemudian

mengevaluasi insiden dari SNHL berdasarkan dosis radiasi rata-rata untuk masing-

masing struktur telinga bagian dalam seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Pada analisis univariat; IMRT, dosis rerata koklea ≤ 50 Gy, dosis rata-rata

telinga dalam ≤ 45 Gy dan dosis rerata IAC ≤ 50 Gy ternyata memiliki insiden lebih

rendah dari SNHL di frekuensi tinggi (4 kHz). Faktor yang terkait lainnya, termasuk

dosis Cisplatin, OME, usia dan komorbiditas pasien tidak terbukti mempengaruhi

kejadian dari SNHL (Gambar 3). Di PTA, tidak ada yang faktor signifikan yang

mempengaruhi kejadian SNHL (Gambar 4).

Berdasarkan literatur review, kebanyakan studi melaporkan bahwa insiden SNHL

terkena dampak dosis koklea rerata di kisaran 45-50 Gy [4,5,7,11]. Oleh karena itu

Tidak dilakukan penjelajahan data sebagai variabel kontinu kuantitatif. Sebaliknya,

validasi titik cut-off diawali pada 50 Gy, yang sebenarnya dosis rerata koklea dalam

penelitian kami. Level cut-off paling bawah 45 Gy dipilih untuk analisis [7]. Data

menunjukkan bahwa RR untuk rata-rata dosis> 45 Gy adalah 1,77 (95% CI 0,82-4,24)

pada 4 kHz, dibandingkan dengan dosis ≤ 45 Gy. Analisis ini menunjukkan bahwa

kejadian SNHL adalah tidak berubah secara signifikan ketika dosis cut-off rerata untuk

koklea menurun dari 50 ke 45 Gy.

Page 3: terjemahan journal.docx

Berdasarkan toleransi saraf koklea dari 54 Gy, kemudian dieksplorasi ambang

radiasi yang optimal untuk IAC dengan membuat hipotesis dengan titik cut-off dari 54

Gy. Data menunjukkan bahwa RR untuk dosis rata-rata > 54 Gy adalah 2,25 (95% CI

1,14-4,17) dibandingkan dengan dosis rerata ≤ 54 Gy pada 4 Hz.

Karena teknik radiasi memiliki efek potensial pada SNHL, maka telah dilakukan

analisis pengaruh IMRT pada variabel berbda dengan analisis bivariat. Analisis bivariat

menunjukkan bahwa IMRT cenderung menurunkan SNHL pada pasien yang lebih

muda (berusia ≤ 50 tahun) atau pasien yang sehat tanpa komorbiditas medis (DM dan /

atau hipertensi)(Tabel 3).

Karena pasien NPC memerlukan kemoterapi Cisplatin untuk memastikan kontrol

lokal dan jauh, SNHL berpotensi buruk bila dikombinasikan dengan dosis radiasi yang

tinggi untuk struktur pendengaran. Para penulis kemudian melakukan analisis bivariat

untuk mengevaluasi efek Cisplatin pada tingkat dosis radiasi untuk setiap struktur

telinga bagian dalam. Dosisn Cisplatin akumulatif> 600 mg digunakan dalam Analisis

ini karena dosis Cisplatin rata-rata yang diberikan adalah sekitar 600 mg dalam

penelitian kami. Data menunjukkan bahwa pada pasien yang menerima dosis yang

lebih tinggi dari Cisplatin (> 600 mg), insiden dari SNHL cenderung lebih tinggi jika

mereka menerima dosis radiasi rata-rata> 50 Gy ke koklea dan> 45 Gy pada telinga

bagian dalam (Tabel 4).