TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur...

199
EFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI SMP NEGERI 7 MAJENE Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi PendidikanFisika Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Oleh: CICI NUR PRATIWI NIM : 20600115071 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2019

Transcript of TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur...

Page 1: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

EFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN PESAWAT

SEDERHANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DI SMP NEGERI 7 MAJENE

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi PendidikanFisika

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

CICI NUR PRATIWI

NIM : 20600115071

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2019

Page 2: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

ii

Page 3: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA
Page 4: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA
Page 5: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Segala Puji bagi Allah swt. yang karena Kekuasaan dan Kebesaran-Nya

telah memberikan izin-Nya untuk mengetahui sebagian kecil dari ilmu yang

dimiliki-Nya. Alhamdulillah, karena dengan setitik ilmu tersebut dapat

memberikan manfaat yang begitu besar bagi penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Efektifitas Metode Participant Created

Case Studies Terhadap Pemahaman Konsep Usaha dan Pesawat Sederhana dalam

Kehidupan Sehari-hari di SMP Negeri 7 Majene”.

Tak lupa pula penulis khaturkan shalawat dan taslim semoga senantiasa

dilimpahkan kepada Nabi Muhammmad saw. Serta para sahabatnya dan

pengikutnya, karena Beliau telah menjadi tauladan dan rahmat bagi seluruh alam,

sehingga rahmat tersebut dapat sampai kepada penulis yang Insya Allah akan

selalu taat dan patuh pada ajaran yang dibawakan Beliau. Aamiin…

Skripsi ini disusun karena penulis memiliki keinginan yang besar untuk

memberikan sebuah karya atas segala ilmu yang didapatkan selama menjadi

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Alauddin Makassar. Walaupun karya ini sangat sederhana mudah-mudahan dapat

memberikan manfaat kepada para pembaca sekalian dan penulis akan selalu

berusaha untuk memberikan yang terbaik di masa depan. Penulis merasa sangat

berhutang budi pada semua pihak atas kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini,

sehingga sewajarnya bila pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima

kasih kepada pihak-pihak yang memberikan semangat dan bantuan, baik secara

material maupun spiritual. Skripsi ini terwujud berkat ulurantangan dari insan-

iv

Page 6: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

insan yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khaliq untuk memberikan

dukungan, bantuan dan bimbingan bagi penulis. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar penulis

khususnya kedua orang tua, kakak, dan adik penulis yang telah memberikan

semangat, segala doa dan pengorbanannya selama masa pendidikan penulis baik

moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta

kepada:

1. Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D sebagai Rektor Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar selaku penanggung jawab perguruan tinggi tempat

penulis menimba ilmu di dalamnya.

2. Dr. H. Marjuni, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

beserta Wakil Dekan I, II, dan III atas segala fasilitas yang diberikan dan

senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan nasehat kepada penulis.

3. Dr. H. Muhammad Qaddafi, S.Si., M.Si. dan Rafiqah, S.Si., M.Si. selaku

Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang senantiasa memberikandorongan,

bimbingan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Kamsinah, M.Pd.I. dan Ahmad Ali, S.Pd, M.Pd. masing-masing selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya

untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

5. Dosen-dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah

danKeguruan UIN Alauddin Makassar.

6. Rahmatika, S.Pd. dan Kasmawati, S.Ag. Kepala Sekolah dan guru mata

pelajaran fisika SMP Negeri 7 Majene yang telah bersedia menerima penulis

untuk melakukan penelitian.

v

Page 7: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

7. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika 2015 atas segala

kebersamaan, dorongan dan persaudaraannya selama ini yang tak terlupakan

oleh penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

Setelah melalui proses yang panjang dan penuh tantangan, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang tentunya masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua dan penulis khususnya. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis dan semua pihak

yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Samata-Gowa, 18 Juli 2019

Penyusun

CICI NUR PRATIWI

NIM: 20600115071

vi

Page 8: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR . .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN . ................................................................................ xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1-11

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8

D. Definisi Operasional Variabel .................................................... 10

E. Kajian Pustaka ............................................................................ 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................. 12-32

A. Pemahaman Konsep Fisika ......................................................... 11

B. Metode Participant Created Case Studies .................................. 18

C. Model Pembelajaran Konvensional ............................................ 24

D. Usaha dan Pesawat Sederhana Dalam Kehidupan Sehari-hari ... 28

E. Kerangka Berfikir ...................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 33-51

A. Hipotesis Penelitian .................................................................. 33

B. Metodologi Penelitian .............................................................. 33

1. Jenis dan Desain Penelitian .......................................... 33

2. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 35

vii

Page 9: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

3. Populasi dan Sampel Penelitian.................................... 35

4. Prosedur dan Alur Penelitian ........................................ 37

5. Teknik Pengumpulan data Penelitian ........................... 39

6. Data Penelitian.............................................................. 39

7. Instrumen Penelitian ..................................................... 40

8. Uji Coba Instrumen ...................................................... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 52-76

A. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................ 52

1. Validitas ........................................................................ 52

2. Teknik Analisis Data dan Analisis Deskriptif (Mean,

Standar, Deviasi. Dan Kategori) ................................... 53

3. Uji Efektivitas ............................................................... 68

B. Pembahasan......................................................................... ..... 69

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 77-78

A. Kesimpulan ............................................................................... 77

B. Implikasi ................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79-82

LAMPIRAN .................................................................................................... 83-151

viii

Page 10: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Desain Penelitian Penelitian................................................................ 34

Tabel 2.2 Jumlah Peserta Didik ......................................................................... 35

Tabel 2.3 Kategori Kevalidan ............................................................................ 42

Tabel 2.4 Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa ............................................... 45

Tabel 4.1 Kategori dan Distribusi Frekuensi Pretest Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Kontrol ............................................................................ 54

Tabel 4.2 Hasil Statistik Tes Awal (Pre-test) Kelas Kontrol .............................. 56

Tabel 4.3Kategori dan Distribusi Frekuensi Posttest Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Kontrol ............................................................................ 56

Tabel 4.4 Hasil Statistik Tes Awal (Posttest) Kelas Kontrol .............................. 58

Tabel 4.5 Kategori dan Distribusi Frekuensi Pretest Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Eksperimen ..................................................................... 58

Tabel 4.6 Hasil Statistik Tes Awal (Pretest) Kelas Eksperimen ........................ 60

Tabel 4.7Kategori dan Distribusi Frekuensi posttest Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Eksperimen ....................................................................... 60

Tabel 4.8 Hasil Statistik Tes Awal (Posttest) Kelas Eksperimen ....................... 61

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 62

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Variansi ....................................................... 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Non Parametric .................................................................. 67

ix

Page 11: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar4.1 Histogram Nilai Pre-test kelas kontrol .............................................55

Gambar4.2 Histogram Nilai Posttest kelas kontrol .............................................57

Gambar4.3 Histogram Nilai Pre-ttest kelas eksperimen .....................................59

Gambar4.4 Histogram Nilai Posttest kelas eksperimen ......................................61

Gambar4.5 Normal QQ Plot Untuk Hasil Pemahaman Konsep pada

kelas kontrol .....................................................................................63

Gambar4.6 Normal QQ Plot Untuk Hasil Pemahaman Konsep pada kelas

eksperimen .......................................................................................64

x

Page 12: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A Data Hasil Penelitian ................................................................... 83-85

Lampiran B Analisis Deskriptif ....................................................................... 86-100

Lampiran C Analisis Inferensial ...................................................................... 101-114

Lampiran D Analisis Validasi Intrumen .......................................................... 115-122

Lampiran E Instrumen Penelitian..................................................................... 123-149

Lampiran F Dokumentasi ................................................................................. 150-151

xi

Page 13: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

ABSTRAK

Nama : Cici Nur Pratiwi

NIM : 20600115071

Judul : “Efektivitas Metode Participant Created Case Studies Terhadap

Pemahaman Konsep Usaha dan Pesawat Sederhana dalam

Kehidupan Sehari-hari di SMP Negeri 7 Majene”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep

fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode Participant Created

Case Studies, mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, mengetahui

perbedaan pemahaman konsep fisika antara peserta didik yang diajar dengan

metode Participant Created Case Studies dan metode konvensional pada kelas

VIII di SMP Negeri 7 Majene, mengetahui metode Participant Created Case

Studies efektif atau tidak terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik kelas

VIII di SMP Negeri 7 Majene. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 7 Majene yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII

berjumlah 25 peserta didik dan kelas VIII B berjumlah 28 peserta didik. Teknik

sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah convinance sampling, yaitu

dimana convinance sampling merupakan pengambilan sampel didasarkan pada

ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya.

Metode Participant Created Case Studies dapat dikatakan efektif dalam

meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, sehingga metode tersebut dapat

dipertimbangkan menjadi metode pembelajaran aktif serta kreatif. Sebab, dalam

pengumpulan data yang diketahui dari penelitian ini, data pada kelas eksperimen

menggunakan metode Participant Created Case Studies meningkat lebih besar

yang diperoleh dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang

digunakan sebagai pembanding dua kelas.

Hasil penelitian yang diketahui, perolehan pemahaman konsep peserta

didik kelas VIII SMP Neger 7 Majene menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas

eksperimen (VIII B) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari

rata-rata nilai 66,43 menjadi 74,11. Sedangkan untuk kelas kontrol (VIII A)

diperoleh peningkatan nilai rata-rata dari 66,60 menjadi 67,60. Hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji Mann Whitney diperoleh Sig = 0,020 dan z = -

2,230. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa Asymp.Sig < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 tidak dapat diterima.

Dengan kata lain terdapat perbedan perolehan pemahaman konsep fisika antara

kelas A dan kelas B. karena ada perbedaan yang signifikan menggunakan metode

Participant Created Case Studies.

Implikasi penelitian yaitu agar di dalam kelas proses pembelajaran yang

efektif maka belajar fisika sebaiknya menggunakan metode pembelajaran aktif

yang lain seperti metode Participant Created Case Studies yang dapat

dipertimbangkan menjadi metode pembelajaran yang aktif dan kreatif..

xii

Page 14: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

ABSTRAK

Name : Cici Nur Pratiwi

NIM : 20600115071

Tittle : “Efectiveness Participant Created Case Studies Methods Of Concept

Training Aircraft Simple In Business and Everyday Life in SMPN 7

Majene”

This research aims to knowing an improved understanding of physics

concepts learners are taught using methods Participant Created Case Studies,

Know an improved understanding of physics concepts learners are taught using

conventional learning models, knowing the difference between the understanding

of physics concepts learners are taught with methods Participant Created Case

Studies Studies and conventional methods in class VIII SMP Negeri 7 Majene,

knowing methods Participant Created Case Studies Effective or not to the

understanding of physics concepts learners in class VIII SMP Negeri 7

Majene,The population in this study was the students of class VIII SMP Negeri 7

Majene which consists of two classes, namely class VIII amount to 25 learners

and VIII B class numbered 28 students. The sampling technique used in this study

is convinance sampling, ie where convinance sampling is sampling based on the

availability of the elements and focus to get it.

Participant Created Case Studies methods can be said to be effective in

improving the understanding of the concept of learners, so that the method can be

considered to be active and creative learning methods. Because, in the collection

of data known from this study, data on experimental class method Participant

Created Case Studies larger increases are compared with conventional learning

models were used to compare the two classes.

The results of the study are known,gain understanding of the concept of

learners in class VIII SMPN 7 Majene shows that the average value of the

experimental class (VIII B) experienced a significant increase is the average value

of 66.43 into 74.11. As for the control group (VIII A) obtained an increase in the

average value of 66.60 into 67.60. Results of testing the hypothesis by using

Mann Whitney test was obtained Sig = 0.020 and z = -2.230. Based on these

results it can be seen that Asymp.Sig <0.05, so it can be concluded that H0

rejected and H1 unacceptable. In other words, there are different of gain

understanding of physics concepts between class A and class B. Because there are

significant differences using methods Participant Created Case Studies.

Implication of research is that in the class an effective learning process

then studied physics should use other methods such as active learning methods

Participant Created Case Studies can be considered to be a method of active

learning and creative.

xiii

Page 15: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara1.

Pengaruh pendidikan dalam jiwa seseorang merupakan pendorong

kemampuan untuk berkembang. Sedangkan pendorong utama, adalah potensi-

potensi berupa bakat dan pengalaman yang terpendam pada diri seseorang atau

anak didik. Bagaimanapun baiknya rencana pendidikan, hasil dan manfaat bagi

anak didik dan masyarakat tergantung kepada anak didik dan masyarakat itu

sendiri. Demikian pula dengan kecakapan dan bakat seseorang atau anak didik,

hanya dapat berkembang dengan baik apabila memperoleh kesempatan yang

sebaik-baiknya dalam pendidikan. Lebih dari itu, pendidikan akan selalu berkaitan

dengan pola-pola tingkah laku kehidupan bermasyarakat2.

Pendidikan tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, keberhasilan

pendidikan sangat terpengaruh oleh proses belajar mengajar. Belajar merupakan

1Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional” dalam Undang-Undang Kependidikan 2003, h. 1.

2Muhammad Anwar, Filsafat Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2015),h.22-23

1

Page 16: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan3.

Selain itu, berkaitan dengan konsep belajar pendidikan juga mampu

mengubah seseorang menjadi individu yang tahu akan pentingnya sebuah usaha

agar tercapainya suatu perubahan seperti yang diajarkan dalam ajaran islam, yang

terdapat pada surah ar-Ra’d Ayat 11 :

Terjemahnya:

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri,

dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka

tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia.”

Dalam ayat di atas terlihat jelas bahwa jika ditarik pada konsep belajar

sangat penting adanya suatu usaha sehingga mendorong terhadap perubahan.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku. Jika seseorang

menginginkan perubahan dalam dirinya maka seseorang itu haruslah berusaha,

dan aktivitas berusaha inilah yang dimaksud dengan belajar4. Perubahan sebagai

3Anggun,dkk , “Pengaruh Metode Student Created Case Studies Disertai Media Gambar

Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo”, Jurnal

Pendidikan Biologi, Vol. IV No.3 (September 2012),h.100.

4Muhammad Fathurrohman,Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep Dasar, Inovasi,

dan Teori Pembelajaran,(Yogyakarta: Garudhawaca, 2017), h.12.

2

Page 17: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

3

hasil belajar proses belajar seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti di sebabkan oleh adanya perubahan pada peningkatan keterampilan,

pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya serta kemampuan pemahaman konsep

siswa tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada hari Senin, 19

November 2018 di SMP Negeri 7 Majene, bahwa masih banyak peserta didik

yang telah mengalami kesulitan dalam belajar, terutama dalam mata pelajaran

Fisika. Hal ini dikarenakan kurang minatnya siswa dalam pelajaran fisika karena

fisika itu sulit dan memiliki banyak rumus-rumus serta teori yang harus dipelajari.

Masalah utama yang menunjang siswa disekolah tersebut ialah kurangnya dalam

memahami konsep fisika dengan baik, selama menerima mata pelajaran fisika dari

guru hanya sebagian beberapa siswa saja yang mampu memahami konsep fisika,

yang lainnya hanya mampu menghafal pelajaran yang diterimanya dilihat dari

hasil observasi awal yang telah dilakukan bahwa siswa kelas VIII dari 32 siswa

hanya 7 siswa yang tuntas pada mata pelajaran fisika . Sehingga ada beberapa

peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, misalnya dalam

sebuah kelompok hanya beberapa anggota saja yang aktif dalam menyampaikan

pendapatnya, karena sebagian peserta didik ragu mengemukakan pendapatnya

dikarenakan takut salah dihadapan teman-temannya. Terkadang dalam sebuah

kelompok, ada beberapa anggota yang hanya mengobrol atau mengganggu

temannya sehingga tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini merupakan

salah satu penyebab dari sekian banyak masalah yang diterima disekolah sehingga

peserta didik kurang memahami mata pelajaran fisika. Dari permasalahan tersebut

Page 18: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

4

maka strategi pembelajaran yang digunakan harus dikembangkan serta

dimodifikasi dengan cara mengkolaborasikan strategi dengan tekhnik

pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran akan menarik serta dapat

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran fisika, peserta didik akan mengalami hambatan

apabila tidak diberi pemahaman konsep dasar tentang fisika itu sendiri. Seperti

yang kita ketahui bersama jika fisika merupakan objek dari pembelajaran yang

abstrak.5

Agama islam merupakan agama yang sempurna yang menjadikan Al-

Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Dalam islam mengharuskan kepada umatnya

agar mengembangkan potensial dan akal dalam dirinya, hal ini terlihat jelas pada

ayar yang pertama turun yaitu dalam Qs. Al-alaq yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan perintah agar belajar, yaitu6:

Terjemahnya:

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah

yang paling pemurah. Yang telah mengajar (manusia) dengan perantara

kalam. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya”.(Qs Al-Alaq 1-5).

5

Ulpi,dkk.”Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Berbantuan Video Based Laboratory Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika”,Jurnal

Pendidikan Fisik,Vol.6 No.2,h.8. 6 Sitti Nur’aini.”Pengaruh Metode Participant Created Case Studies disertai dengan

Media Gambar Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X SMAN 15

Bandar Lampung Pada Materi Pencemaran Lingkungan”,Skripsi,h.2.

Page 19: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

5

Seseorang dapat dikatakan mampu memahami konsep yaitu seseorang

yang dapat mengulang kembali apa yang diberikan. Sebagaimana yang diketahui

bahwa memahami suatu konsep lebih tinggi satu tingkat dari suatu hafalan.

Terlebih dalam mata pelajaran fisika, dapat lebih mudah dalam menerima mata

pelajaran fisika dengan memahami konsep fisika.

Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada

dasarnya bertujuan untuk mempelajari dan mengerti pemahaman kuantitatif

terhadap berbagai gejala atau proses alam dan sifat zat serta penerapannya7.

Untuk memperoleh hasil belajar yang baik dalam fisika, siswa

seharusnya dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dan tidak hanya

sekedar menghafal pelajaran, tetapi dalam pembelajaran siswa mampu memahami

konsep-konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat memecahkan dan mencari

solusi dari suatu persoalan8

. Solusi dari permasalahan ini yaitu dengan

menggunakan berbagai metode pembelajaran agar memudahkan siswa dalam

belajar fisika. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode

participant created case studies.

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah

model pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang

mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Peserta didik belajar secara

aktif maka kegiatan pembelajaran dapat terdominasi oleh siswa sehingga

pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa (student

7Anggi,dkk.”Pengembangan Modul Berbasis POP UP BOOK Pada Materi Alat-Alat

Optik Untuk Siswa SMPLB-B(Tunarungu) Kelas VIII”,Jurnal Pendidikan Fisik,h.2.

8Masril,”Penerapan Model Pembelajaran Vee Map Melalui Belajar Kooperatif di SMA

Negeri 2 Padang”, Jurnal, h.2.

Page 20: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

6

centered). Belajar aktif mengajak peserta didik tidak hanya melibatkan mental

tetapi juga fisik sehingga peserta didik merasakan suasana yang lebih

menyenangkan. Model pembelajaran aktif dapat membangkitkan

kemandirian siswa, siswa akan secara aktif menggunakan otak baik untuk

menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan

apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam

kehidupan nyata9.

Strategi Studi Kasus ini adalah metode yang menggunakan tipe diskusi

kasus yang dapat menciptakan suatu permasalahan atau kasus sendiri sehingga

siswa memecahkan permasalahan tersebut bersama siswa yang lain secara

bergantian mengeluarkan pendapatnya. Sehingga semua peserta didik

mendapatkan setiap kesempatan dalam memecahkan kasus tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suci Kusuma Dewi (2010)

menunjukkan bahwa peserta didik yang diajar dengan Strategi Participant

Created Case Studies menunjukkan peningkatan kemandirian belajar siswa dari

26,88% menjadi 36,16% setelah menggunakan strategi tersebut. Penelitian ini

memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan strategi

pembelajaran Participant Created Case Studies, melihat pengaruhnya terhadap

pengetahuan prosedural dengan pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta

didik.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti mencoba melakukan

penelitian yang berjudul “Efektifitas metode pembelajaran Participant Created

9Suci Kusuma Dewi,”Penerapan Flip Chart Dalam Pembelajaran Aktif Student Created

Case Studies Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas

XI IPA 4 SMA 4 Surakarta”, Skripsi, h.5

Page 21: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

7

Case Studies terhadap pemahaman konsep usaha dan pesawat sederhana

dalam kehidupan sehari-hari di SMP Negeri 7 Majene”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang diajar

menggunakan metode pembelajaran Participant Created Case Studies

pada kelas VIII SMP Negeri 7 Majene?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang tidak diajar

dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada kelas

VIII SMP Negeri 7 Majene?

3. Apakah ada perbedaan pemahaman konsep antara peserta didik yang

diajar dengan metode Participant Created Case Studies dan metode

konvensional pada kelas VIII di SMP Negeri 7 Majene?

4. Apakah metode pembelajaran Participant Created Case Studies efektif

atau tidak terhadap pemahaman konsep usaha dan pesawat sederhana

dalam kehidupan sehari-hari peserta didik pada kelas VIII di SMP Negeri

7 Majene?

Page 22: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara operasional tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang tidak diajar

menggunakan metode pembelajaran Participant Created Case Studies

pada kelas VIII SMP Negeri 7 Majene.

b. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP

Negeri 7 Majene.

c. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep antara peserta didik

yang diajar dengan metode Participant Created Case Studies dan metode

konvensional pada kelas VIII di SMP Negeri 7 Majene

d. Untuk mengetahui metode pembelajaran Participant Created Case

Studies efektif atau tidak terhadap pemahaman konsep usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari peserta didik pada kelas VIII di

SMP Negeri 7 Majene.

2. Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh mengenai penerapan

metode pembelajaran Participant Created Case Studies terhadap pemahaman

konsep fisika, yaitu:

Page 23: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

9

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi

mengenai pengaruh model pembelajaran Participant Created Case

Studies terhadap pemahaman konsep fisika.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan pertimbangan pada penelitian yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Guru

Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan serta

memberikan gambaran bagi guru fisika dalam memilih dan

menerapkan strategi pembelajaran di dalam kelas agar pembelajaran

di dalam kelas berlangsung secara efektif sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar fisika.

b) Bagi Siswa

Dengan penelitian ini diharapkan pembelajaran yang dilakukan di

dalam kelas menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat

diikuti siswa dengan mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang

dimilikinya sehingga Prestasi belajar siswa dapat meningkat.

c) Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapatkan selama

perkuliahan dan bekal pengalaman ketika terjun sebagai pendidik.

Page 24: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

10

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk mendapatkan gambaran dan memudahkan pemahaman serta

memberikan persepsi yang sama antara penulis dan pembaca terhadap judul serta

memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu

mengemukakan pengertian yang sesuai dengan variabel dalam judul proposal ini,

sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya.

1. Variabel Independen (bebas) : Metode Participant Created Case Studies

Metode pembelajaran Participant Created Case Studies merupakan

metode belajar yang berperan aktif. Metode ini menuntut keaktifan siswa maupun

seorang guru. Pada Participant Created Case Studies dapat dilakukan secara

secara individual atau kelompok. Langkah yang dapat dilakukan dalam

metodeParticipant Created Case Studies yaitu peneliti membagi kelas sehingga

terbentuk menjadi beberapa pasangan atau kelompok, membagi permasalahan,

kelompok atau pasanganyang sudah terbentuk melakukan diskusi, selanjutnya

setiap kelompok mampu membuat permasalahan tersebut dan menyampaikan

hasil diskusi yang telah dilakukan kepada peserta lain. Metode studi kasus ini

mampu meningkatkan kemandirian belajar serta mampu meningkatkan aktivitas

belajar peserta didik baik secara individu atau kelompok. Metode ini akan

dibandingkan dengan metode konvensional, yang dalam penelitian ini adalah

metode ceramah.

2. Variabel dependen (tidak bebas) : Pemahaman Konsep

Page 25: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

11

Pemahaman konsep fisika adalah nilai yang diperoleh siswa setelah

diberikan tes pemahaman konsep yang berkaitan dengan kemampuan translasi,

interpretasi, dan kemampuan ekstrapolasi. Pemahaman konsep diukur dengan tes.

E. Kajian Pustaka

Adapun penelitian sebelumnya yang dianggap relevan dengan penelitian

ini adalah:

1. Penelitian Sitti Nur’Aini dengan judul “Pengaruh Metode Student

Created Case Studies Disertai Dengan Media Gambar Terhadap

Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa”, menyebutkan

bahwa Student Created Case Studies merupakan metode pembelajaran

yang mengajak siswa agar mampu menganalisa dan menciptakan kasus

sendiri dari masalah yang diberikan oleh guru secara baik, individu

maupun kelompok.

2. Penelitian Anggun,dkk dengan judul “Pengaruh Metode Student Case

Studies Disertai Media Gambar Terhadap Keterampilan Proses Sains

Siswa”, menyimpulkan bahwa case studies merupakan metode

pembelajaran aktif yang menggunakan tipe diskusi kasus.

3. Penelitian Ibrahim dengan judul “Perpaduan Model Pembelajaran aktif

Konvensional (ceramah) dengan cooperatif”, menyatakan bahwa metode

konvensional dalam pembelajaran ialah metode yang digunakan

berdasarkan kecenderungan yang menjadikan guru dan siswa tidak pasif

dalam belajar, berpikir dan inovatif.

Page 26: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

12

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Pemahaman Konsep Fisika

a. Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1); pengetahuan yang

banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan);

tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me-

i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2)

memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, artinya (1)

proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-

baik supaya paham)10

.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman merupakan kemampuan

yang dimiliki seseorang dalam menerima suatu pengetahuan.

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu

hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Pemahaman menurut: (1)

Sudirman adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,

menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang

pengetahuan yang pernah diterimanya, (2) Suharsimi menyatakan bahwa

pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seseorang mempertahankan,

membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan,

menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan

memperkirakan. (3) Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan

10UsmanFirdaus,https://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-

pemahaman-siswa/#ixzz25g9qpPED (Cet.I;diakses pada 26 juni 2018,pukul 02.33).

12

Page 27: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

13

bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau

konsep11

.

Pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahanan

letak dari alam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi

yang dijumpai pribadi lain di dalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup,

kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pemahaman yang terhayati.

Pemahaman merupakan suatu kegitan berpikir secara diam-diam, menemukan

dirinya dalam orang lain12

.

Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai

setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, setiap

individu siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa

yang dia pelajari. Ada yang mampu memahami materi secara menyeluruh dan ada

pula yang sama sekali tidak dapat mengambil makna dari apa yang telah dia

pelajari, sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui. Siswa dapat dikatakan

berhasil dalam belajar ketika mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

ditentukan, baik melalui tes-tes yang diberikan guru secara langsung dengan

Tanya jawab atau melalui tes sumatif dan tes formatif yang dilakukan oleh

lembaga pendidikan dengan baik.

11

UsmanFirdaus,https://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-

pemahaman-siswa/#ixzz25g9qpPED (Cet.II;diakses pada 26 juni 2018,pukul 02.33). 12Joko Adi Prayitno,”Tingkat Pemahaman Perilaku Hidup Sehat dan Konsep Dasar

Latihan Beban Members Fitness Center Hotel Ros In Yogyakarta”, Skripsi, h. 7.

Page 28: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

14

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus

keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi kemampuan pendidikan adalah

sebagai berikut13

:

1. Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sarana yang akan dicapai

dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan

belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran

yang dilakukan oleh guru sekaligus mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

2. Guru

Guru adalah tenaga pendidikan yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan pada siswa disekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam

bidang profesinya. Didalam satu kelas, siswa satu beebeda dengan lainnya. Untuk

itu setiap individu berbeda tingkat keberhasilan belajarnya.

3. Siswa

Siswa adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah untuk belajar

bersama guru dan teman sebayanya. Mereka memiliki latar belakang yang

berbeda, bakat, minat dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas

pasti terdiri dari siswa yang bervariasi karakteristik dan kepribadiannya.

Hal ini berakibat pada berbeda pula cara penyerapan materi atas tingkat

pemahaman setiap siswa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa adalah

unsure manusiawi yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasil

belajar atas pemahaman siswa.

13

Aini Aen,http: http:digilib.uinsby.ac.id.id8725Bab%202.pdf (Cet.II;diakses pada 26

juni 2018,pukul 02.33).

Page 29: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

15

4. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah proses terjadinya informasi antara guru

dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk

pada proses pembelajaran yang diciptakan guru dan sangat dipengaruhi oleh

bagaimana keterampilan guru dalam mengolah kelas.

5. Suasana evaluasi

Keadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin juga berpengaruh terhadap

tingkat pemahaman siswa pada materi (soal) ujian yang sedang mereka kerjakan.

Hal itu terkait dengan konsentrasi dan kenyamanan siswa. Mempengaruhi

bagaimana siswa memahami soal berarti pula mempengaruhi jawaban yang

diberikan siswa.

6. Bahan dan alat evaluasi

Bahan dan alat evaluasi adalah salah satu komponen yang terdapat dalam

kurikulum yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa. Alat evaluasi

memiliki cara-cara dalam menyajikan bahan evaluasi, misalnya dengan

memberikan butir soal bentuk benar salah (true-false), pilihan ganda (multiple-

choice), menjodohkan (matching), melengkapi (completation), dan essay. Dalam

penggunaannya, guru tidak harus memilih satu alat evaluasi tetapi bisa

menggunakan lebih dari satu alat evaluasi.

Penguasaan secara penuh (pemahaman) siswa tergantung pada bahan

evaluasi atau soal yang diberikan guru kepada siswa. Jika siswa telah mampu

mengerjakan atau bahan evaluasi dengan baik, maka siswa dapat dikatakan paham

terhadap materi yang diberikan.

Page 30: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

16

b. Konsep

Dalam penelitian sains, konsep (pengetahuan dasar) adalah faktor yang

mempengaruhi belajar, seperti yang dikatakan oleh Clipton dan Slowaczek

sebagaimana dikutip Muhibbin Syah bahwa kemampuan seseorang untuk

memahami dan emngingat informasi penting bergantung pada apa yang mereka

telah ketahui dan bagaimana pengetahuam tersebut diatur14

.

Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk

menolong guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian

konsep. Untuk melakukan analisis konsep guru hendaknya memperhatikan hal-hal

tersebut. Hal-hal tersebut jika diperhatikan dapat membuat guru memahami

konsep tersebut dengan cara menganalisis dengan seksama15

.

Siswa yang menguasai konsep dapat mengidentifikasi dan mengerjakan

soal baru yang lebih bervariasi. Selain itu, apabila anak memahami suatu konsep

maka ia akan dapat menggeneralisasikan suatu obyek dalam berbagai situasi lain

yang tidak digunakan dalam situasi belajar16

.

Pemahaman konsep merupakan tingkatan hasil belajar siswa sehingga

dapat mendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau mendefinisikan bahan

pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan siswa

menjelaskan atau mendefinisikan, maka siswa tersebut telah memahami konsep

atau prinsip dari suatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai

14Mita Helfiana,”Penguasaan Konsep pada Materi Tata Nama Senyawa Melalui

Pembelajaran Berbasis Inkuiri Siswa Kelas X SMAN 1 Labuhanhaji”, Skripsi,h. 10-11. 15Mita Helfiana,”Penguasaan Konsep pada Materi Tata Nama Senyawa Melalui

Pembelajaran Berbasis Inkuiri Siswa Kelas X SMAN 1 Labuhanhaji”, Skripsi,h. 13.

16Ika Afifah,dkk,”Analisis Kemampuan Konsep Matematis Siswa SMP Pembelajaran

Matematika Berbasis Kontekstual”, Jurnal, h. 02.

Page 31: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

17

susunan kalimat yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya

sama17

.

Pemahaman konsep siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain18

:

1. Faktor raw input (faktor murid/anak itu sendiri) dimana tiap anak memiliki

kondisi yang berbeda-beda alam:

a) Kondisi fisiologis.

b) Kondisi psikologis.

2. Faktor environmental input (faktor lingkungan), baik lingkungan alami

ataupun lingkungan sosial.

3. Faktor instrumental input, antara lain terdiri dari:

a) Kurikulum.

b) Program / bahan pengajaran.

c) Sarana dan fasilitas.

d) Guru (tenaga pengajar).

Konsep tersebut diabstraksikan secara tetap sehingga memudahkan

manusia untuk mengadakan komunikasi dan berfikir. Pada umumnya kesulitan

siswa dalam mengaplikasikan konsep dalam suatu permasalahan.: “The difficulties

17Rosa’Ilul Falkhiyah,2015.”Pengembangan Buku Praktikum untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Sub Tema Macam-macam Sumber Energi pada Siswa Kelas IV MI Bahrul

Ulum Blawi Lamongan”, Skripsi, h. 22.

18 Rosa’Ilul Falkhiyah,2015. ”Pengembangan Buku Praktikum untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Sub Tema Macam-macam Sumber Energi pada Siswa Kelas IV MI

Bahrul Ulum Blawi Lamongan”.Skripsi,h.5.

Page 32: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

18

that students have with formal concept relate to their inability to apply scientific

reasoning skills that are necessary for explaining the concept”19

.

Fisika dibutuhkan untuk mempelajari fenomena alam yang menuntut

kemampuan berpikir. Siswa diharapkan tidak hanya mempelajari tentang konsep,

teori dan fakta ilmiah dalam diskusi di kelas tetapi juga dapat memahami aplikasi

konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari20

.

Dengan demikian bahwa fisika bukan ilmu yang dapat dianggap mudah

baik dalam matematis maupun teori. Sehingga diperlukan penguasaan konsep

yang ada didalam fisika.

Jadi pemahaman konsep meliputi keseluruhan suatu materi karena satu

dengan yang lainnya saling berhubungan. Oleh sebab itu, penting sekali bagi

setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar peserta didik21

.

B. Metode Participant Create Case Studies

a. Pengertian Studi Kasus

Studi Kasus berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris “A Case

Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus” diambil dari kata “Case” yang menurut

Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, diartikan

sebagai 1). “instance or example of the occurance of sth., 2). “actualstate of

affairs; situation”, dan 3). “circumstances or special conditions relating toa

person or thing”. Secara berurutan artinya ialah 1). Contoh kejadian sesuatu, 2).

19Abdullah,”Prestasi Belajar”,h.11.

20Irma Hadiwiyanti,”Analisis Pemahaman Konsep Siswa SMP dan Penerapannya di

Lingkungan sekitar”, Skripsi, h. 5.

21

Ridha Mustakim,dkk,”Perbandingan Pemahaman Konsep dan Keterampilan

Penggunaan KIT antara Peserta Didik XI IPA SMA Negeri 1 Bajeng dan SMA Uhammadiyah

Limbung”, Jurnal, h. 63.

Page 33: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

19

Kondisi actual dari keadaan atau situasi, dan 3). Lingkungan atau kondisi tertentu

tentang orang atau sesuatu22

.

Definisi, penggunaan, dan aspek ontologis dan epistomologis dari studi

kasus tidak disetujui oleh para ahli. Definisi eksplisit dari studi kasus tidak begitu

bermanfaat tanpa mempertimbangkan konteks penggunaannya dan perspektif

pengguna karena pendekatan ini mengacu pada kebutuhan metodologis dari

berbagai aliran pemikiran atau perspektif ilmiah yang berbeda23

.

Studi kasus secara diferensial dipahami tergantung pada kebutuhan

tersebut. Scapens menunjukkan bahwa penggunaan metode studi kasus tergantung

baik pada jenis penelitian dan metodologi peneliti. Penulis secara jelas mengacu

pada metode studi kasus daripada metode, yang menunjukkan bahwa istilah

tersebut dapat dipahami dan diterapkan secara berbeda oleh orang yang berbeda.

Secara umum, studi kasus adalah jenis penelitian lapangan yang berusaha untuk

memahami realitas suatu topic tertentu dengan berfokus pada satu atau beberapa

unit analisis24

.

Dari penjabaran definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Studi

Kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif,

terinci, dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada

tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk

memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Biasanya,

22Prof.Dr.H.Mudjia Rahardjo,M.Si, “Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif:Konsep dan

Prosedurnya”,skripsi, h. 2-3.

23

Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 29.

24

Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 29.

Page 34: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

20

peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah hal yang actual (real-

life events), yang sedang berlangsung, bukan sesuatu yang sudah lewat.25

Studi kasus ini menarik ketika memenuhi tiga persyaratan, yaitu; (i)

pertanyaan yang diajukan adalah “bagaimana” atau “mengapa”-jenis pertanyaan;

(ii) peneliti memiliki sedikit kontrol atas kejadian; dan (iii) fokusnya adalah pada

fenomena kontemporer, kehidupan nyata26

.

Studi kasus (atau kisah kasus) dapat dipahami sebagai narasi,

berdasarkan peristiwa nyata yang menciptakan peluang untuk percakapan, analisis

masalah, dan pengambilan keputusan virtual. Sebuah studi kasus yang efektif

mentransfer pengetahuan khusus dengan menempatkan siswa atau peserta

lokakarya dalam posisi untuk memikirkan pilihan yang dihadapi oleh para

pemgambil keputusan dalam situasi kehidupan nyata. Dengan menghadapi

scenario yang sebenarnya, para peserta mengembangkan dan menyempurnakan

keterampilan analitis untuk memecahkan masalah serupa dalam proyek mereka

sendiri27

.

b. Jenis Studi Kasus

Studi kasus, mirip dengan strategi penelitian lain, dapat digunakan untuk

berbagai tujuan. Yin berpendapat bahwa studi kasus mungkin bersifat eksploratif,

25Prof.Dr.H.Mudjia Rahardjo,M.Si, “Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif:Konsep dan

Prosedurnya”,skripsi, h. 3.

26Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 29.

27

Dr.Edward W.Rogers,dkk, Case StudyMethodology,(Greenbelt,Maryland:Goddard

Space Flight Center,2008), h. 01.

Page 35: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

21

deskriptif, dan jelas, dan masing-masing harus diklarifikasikan sesuai dengan

jenis pertanyaan28

.

Studi kasus adalah penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena

kontemporer dalam bentuk konteks kehidupannya, dimana batas antara fenomena

dan konteks tidak jelas dan dimana-dimana ada banyak sumber bukti yang

digunakan29

.

Lee et al. berkomentar bahwa studi kasusu eksploratif cenderung

dilakukan sebagai penelitian awal sebelum survey berskala besar untuk

mengidentifikasi topic untuk penelitian lebih lanjut. Studi kasus deskriptif

biasanya digunakan untuk memperluas tren dan topic yang telah ditemukan oleh

survey. Hanya kasus penjelasan yang ingin diambil pemahaman rinci tentang

fenomena tertentu ketika kasus tidak dianggap sebagai aksesori untuk metode

kuantitatif30

.

Eisenhardt menetapkan klasifikasi yang berbeda dimana studi kasus

dapat digunakan untuk beberapa tujuan, termasuk memberikan deskripsi, menguji

teori, atau menghasilkan teori. Sedangkan, Cesar dkk, mengikuti garis pemikiran

untuk menentukan tujuan yang dikejar oleh peneliti untuk menerapkan studi kasus

dan berpendapat bahwa mendefinisikan tujuan tersebut akan membantu

menentukan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian31

.

28Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 30. 29

Eric Patton and Steven H. Appelbaum,” The Case for Case Studies in Management

Research”, article,h.60.

30Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 30.

31

Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 30.

Page 36: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

22

Student-Created Case Studies merupakan salah satu metode

pembelajaran aktif yang menggunakan tipe diskusi kasus atau permasalahan

mengenai pelajaran yang akan dipelajari. Sudjana menyatakan kegiatan

pembelajaran melalui studi kasus dapat meningkatkan aktivitas dan kemandiran

belajar siswa baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat menciptakan

kasus sendiri dan dipecahkan bersama teman yang lain atau permasalahan

diberikan oleh guru32

.

Klarifikasi ini menunjukkan bahwa jenis studi kasus akan tergantung

pada tujuan dan pengetahuan tentang subjek tertentu dalam kaitannya dengan

yang terkandung dalam literature. Sebagai contoh, sebuah studi yang bertujuan

untuk menilai bagaimana praktik akuntansi tertentu bekerja diperusahaan akan

menggunakan tipe studi kasus deskriptif, sedangkan studi lain yang bertujuan

untuk mengidentifikasi pola perilaku mengenai keputusan khusus di antara

sekelompok manajer di sebuah organisasi untuk merumuskan teori substansif

berdasarkan data akan menggunakan jenis penjelasan, dan yang lain berusaha

untuk mengklarifikasi praktik yang digunakan dalam perusahaan akan

menggunakan jenis eksplorasi33

.

c. Pemilihan metode Studi Kasus

Menggunakan istilah “Studi Kasus” artinya ialah peneliti ingin menggali

informasi apa yang akhirnya bisa dipelajari atau ditarik dengan sebuah kasus, baik

kasus tunggal maupun jamak. Stake (dalam Denzin dan Lincoln) menyebutnya

32Anggun,dkk, “Pengaruh Metode Student Created Case Studies Disertai Media Gambar

terhadap Keterampilan Proses dan Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban Sukuharjo”,

jurnal, h. 101.

33

Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field of

Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal, h. 30.

Page 37: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

23

“what can be learned from a single case?. Agar sebuah kasus bisa digali

maknanya peneliti harus pandai-pandai memilah dan memilih kasus macam apa

yang layak diangkat menjadi tema pendidikan. Bobot kualitas kasus harus

menjadi pertimbangan utama. Dengan demikian, tidak semua persoalan atau kasus

baik pada tingkat perorangan, kelompok atau lembaga bisa dijadikan bahan kajian

Studi Kasus. Begitu juga tidak setiap pertanyaan bisa diangkat menjadi pertanyaan

penelitian (research questions). Ada syarat-syarat tertentu, sebagaimana

dijelaskan di muka, agar sebuah peristiwa layak diangkat menjadi “kasus”

penelitian Studi Kasus. Begitu juga ada syarat-syarat tertentu agar sebuah

pertanyaan bisa diangkat menjadi pertanyaan penelitian34

.

Salah satu hal penting untuk dipertimbangkan dalam memilih kasus ialah

peneliti yakin bahwa dari kasus tersebut akan dapat diperoleh pengetahuan lebih

lanjut dan mendalam secara ilmiah. Dalam hal ini Studi Kasus disebut sebagai

Instrumen Case Study. Selain itu, Studi Kasus bisa dipakai untuk memenuhi minat

pribadi karena ketertarikannya pada suatu persoalan tertentu, dan tidak untuk

membangun teori tertentu. Misalnya, tentang kenakalan remaja, penyalahgunaan

obat, fenomena single parents, dan sebagainya. Studi semacam ini disebut sebagai

Studi Kasus Intrinsik (Intrinsic Case Study). Di negara maju, Studi Kasus

Intrinsik lazim digunakan oleh para professional atau anggota masyarakat biasa

karena rasa ingin tahunya terhadap suatu persoalan yang mereka hadapi secara

34Prof.Dr.H.Mudjia Rahardjo,M.Si, “Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif:Konsep dan

Prosedurnya”,skripsi, h. 13.

Page 38: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

24

lebih mendalam, lebih-lebih jika persoalan tersebut menjadi isu hangat di

masyarakat35

.

d. Manfaat Penelitian Studi Kasus

Lincoln dan Guba mengemukakan keistimewaan Studi Kasus meliputi

hal-hal sebagai berikut36

:

1. Studi Kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni

menyajikan pandangan subjek yang diteliti,

2. Studi Kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang

dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari (everyday real-life),

3. Studi Kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan

antara peneliti dengan subjek atau informan,

4. Studi Kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi

internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi

factual tetapi juga kenyataan (trustworthiness),

5. Studi Kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian

atas transferabilitas,

6. Studi Kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi

pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.

C. Model Pembelajaran Konvensional

Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran

tradisional atau disebut juga dengan metode cceramah, karena sejak dahulu

35Prof.Dr.H.Mudjia Rahardjo,M.Si, “Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan

Prosedurnya”,skripsi, h. 13-14. 36Prof.Dr.H.Mudjia Rahardjo,M.Si, “Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan

Prosedurnya”,skripsi, h.14.

Page 39: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

25

metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan

siswa dalam proses belajar dan pembelajaran37

.

Bahan pengajar konvensional sangat terbatas jumlahnya, karena yang

menjadi tulang punggung kegiatan intruksi disini adalah pengajar. Pengajar

menyajikan isi pelajaran dengan urutan model. Kegiatan intruksional ini

berlangsung dengan menggunakan pengajar sebagai satu-satunya sumber belajar

sekaligus bertindak sebagai penyaji isi pelajaran. Pelajaran ini tidak

menggunakan bahan ajar yang lengkap, namun berupa transaksi dan formulir

isian untuk di pergunakan sebagai latihan selama proses pembelajaran38

.

Suatu kenyataan yang sering kita lihat bahkan alami, sebagian besar di

sekolah-sekolah menengah dan di Perguruan Tinggi diberikan secara

konvensional. Artinya, guru memberi penjelasan kepada sejumlah murid secara

lisan. Sering model pembelajaran konvensioanl dianggap efisien karena seorang

guru dapat mengajar suatu kelompok dengan jumlah murid yang tak terbatas.

Menurut hasil penelitian McLeise pada tahun 1968, ternyata setelah mengikuti

pembelajaran dengan gaya tradisional, siswa hanya dapat mengingat 40% dari

informasi terpenting yang disampaikan oleh guru39

.

Menurut Yudha Adi Pratama, mengemukakan ciri-ciri pembelajaran

tradisional adalah sebagai berikut40

:

37Yudha Adi Pratama, “Analisa Penyebab Penggunaan Model Konvensioanl Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab kelas XI dan XII MAK MAN WATES 1 Kulon Progo”, Skripsi h.11. 38Subaryana,”Pengembangan Bahan Ajar”,IKIP PGRI h.9.

39 Yudha Adi Pratama, “Analisa Penyebab Penggunaan Model Konvensioanl Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab kelas XI dan XII MAK MAN WATES 1 Kulon Progo”, Skripsi h.12. 40

Yudha Adi Pratama, “Analisa Penyebab Penggunaan Model Konvensioanl Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab kelas XI dan XII MAK MAN WATES 1 Kulon Progo”, Skripsi h.12-

13.

Page 40: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

26

1) Guru cenderung hanya menyapaikan informasi yang bersifat fakta dan

kurang memberikan permasalahan dalam pembelajaran.

2) Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa hanya satu arah (hanya dari

guru kepada siswa).

3) Mayoritas menggunakan metode ceramah murni atau ceramah yang

menggunakan alat bantu whiteboard.

4) Dalam proses pembelajaran, guru sering memberi indoktrinasi kepada

siswa dan kurang memberikan kesempatan berpikir kreatif kepada siswa.

5) Materi pembelajaran yang disampaikan cenderung bersifat kognitif

(pengetahuan) saja, kurang memberikan materi yang bersifat efektif dan

psikomotor.

6) Strategi, metode dan teknik yang digunakan guru cenderung bersifat

tunggal dan monoton.

7) Penilaian lebih banyak menggunakan tes, baik tertulis maupun lisan,

kurang menggunakan tes perbuatan (tingkah laku).

Startegi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu strategi

pembelajaran langsung, tak langsung, interaktif, mandiri dan melalui

pengalaman. Untuk model pembelajaran konvensional, strategi yang sering

dipakai ialah strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Strategi

pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh

guru41

.

41

http://www.google.co.id, http://warpalahedukasi.kompasiana.com/2009/03/02

Page 41: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

27

Telah dijelaskan diawal bahwa metode adalah cara yang digunakan guru

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran konvensional, pada

penelitian ini menggunakan metode ceramah.

Menurut Yudha, Ceramah dapat diartikan sebagai suatu penyampaian

bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Dalam metode ini peran siswa sebagai

penerima informasi, pendengar, dan pencatat. Basyiruddin menyebutkan

kelebihan metode ceramah antara lain42

:

- Penggunaan waktu yang efisien, materi sebanyak apapun tersampaikan.

- Pengorganisasian kelas lebih sederhana.

- Dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam belajar.

- Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.

Sementara kelemahan dari metode ceramah antara lain:

- Guru sering kesulitan mengukur sejauh mana pemahaman siswa.

- Siswa cenderung pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan penjelasan

guru.

- Ketika guru menyampaikan materi yang sangat banyak dalam waktu

yang terbatas, menimbulkan kesan pemaksaan terhadap siswa.

- Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang.

Pembelajaran konvensional menurut Dabutar, dirasa kurang sesuai

dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian

pesat,. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang mengkombinasikan

berbagai metode, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu metode

42

Yudha Adi Pratama, “Analisa Penyebab Penggunaan Model Konvensioanl Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab kelas XI dan XII MAK MAN WATES 1 Kulon Progo”, Skripsi h.13.

Page 42: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

28

ceramah, Tanya jawab, dan pemberian tugas. Sedangkan dalam penerapannya,

pembelajaran sangat berpusat pada guru. Selain berperan sebagai penyampai

pesan, seorang guru juga berperan sebagai media. Dengan kata lain dalam

menyampaikan pesan kepada siswa, ia sepenuhnya mengandalkan kemampuan

dan kebolehannya dalam menggunakan bahasa dan suaranya, serta bahasa tubuh

yang dimilikinya43

.

D. Usaha dan Pesawat Sederhana Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pemilihan pada materi ini yaitu Usaha dan Pesawat Sederhana Dalam

Kehidupan Sehari-hari,

a. Pengertian Usaha

Usaha merupakan benda yang melakukan suatu gaya, sehingga benda

tersebut dapat bergerak. Namun, ketika kamu menahan benda tersebut agar tidak

bergerak, maka benda tersebut tidak melakukan usaha.

Semakin besar gaya yang digunakan untuk memindahkan benda, semakin

besar pula usaha yang dilakukan. Semakin besar perpindahan benda, semakin

besar pula usaha yang dilakukan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa besarnya usaha (W) ditentukan oleh besar gaya yang

diberikan pada benda (F) dan besar perpindahannya ( ). Secara matematis dapat

dituliskan sebagai berikut44

.

W= F.

Dengan :

W = usaha (joule)

43

Arif S. Sadiman, Media Pendidikan” Pengertian dan Pengembangannya”,

(Jakarta:Raja Grafindo Prasada,1996),hlm.108 44

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam,h.79.

Page 43: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

29

F = gaya (newton)

= perpindahan (meter)

b. Pesawat Sederhana

Pada saat kita melakukan aktivitas, kita selalu berupaya agar dapat

melakukan usaha dengan mudah. Oleh karena itu, kita menggunakan alat bantu

(pesawat sederhana) untuk membantu melakukan aktivitas. Agar kamu dapat

memahami pentingnya pesawat sederhana bagi kehidupan sehari-hari, ayo

diskusikan beberapa aktivitas berikut45

.

Berdasarkan hasil diskusi yang telah kamu lakukan, dapat diketahui

bahwa manfaat dari pesawat sederhana adalah untuk mempermudah pekerjaan

manusia. Berikut ini akan dibahas beberapa jenis pesawat sederhana yang ada di

sekitarmu. Selain itu, akan dijelaskan pula keuntungan mekanis dari penggunaan

pesawat sederhana46

.

1. Roda berporos

Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan sepeda, bahkan sebagian

besar di antara kamu pasti pernah menggunakannya. Roda gigi (gear) dan

ban pada sepeda asdalah salah satu contoh pesawat sederhana yang

tergolong roda berporos. Roda gigi berfungsi sebagai pusat pengatur

gerak roda sepeda yang terhubung langsung dengan roda sepeda,

sedangkan roda sepeda menerapkan prinsip roda berporos untuk

mempercepat gaya saat melakukan perjalanan47

.

45Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam,h.80.

46

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam,h.81.

47

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam,h.83.

Page 44: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

30

2. Bidang Miring

Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau

membentuk sudut tertentu sehingga dapat memperkecil gaya kuasa.

Contoh penerapan bidang miring adalah tangga, sekrup dan pisau.48

E. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran di SMP NEGERI 7 MAJENE Tahun Ajaran

2016/2017 masih menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan Prestasi

Belajar Siswa. Telah dilakukan observasi di SMP Negeri 7 Majene, diketahui ada

beberapa siswa yang mengalami masalah belajarnya sehingga dapat disimpulkan

bahwa di sekolah tersebut masih minim dalam melakukan kegiatan pembelajaran

terutama dalam hal mata pelajaran Fisika. Hal tersebut diketahui dari dokumentasi

nilai yang terdiri atas nilai tugas terstruktur, nilai ulangan, ujian tengah semester

serta ujian akhir semester. Terdapat siswa dari 32 siswa hanya 10 siswa kelas VII

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan

adanya permasalahan dalam proses pembelajaran.

Tingkat keberhasilan kegiatan belajar fisika bergantung pada bagaimana

proses belajar yang dilakukan dan dapat dilihat dari hasil belajar siswa serta

tingkat kemampuan matematis siswa. Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki

seorang pelajar ialah kemampuan pemahaman konsep fisika. Sebab, karena

kemampuan pemahaman konsep fisika sangat diperlukan seorang pelajar ketika ia

ingin menyajikan serta memperjelas ide dan argument fisika mereka. Sadar akan

48Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam,h.83.

Page 45: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

31

pentingnya memiliki kemampuan pemahaman konsep dalam mata pelajaran

fisika, maka kemampuan tersebut perlu ditingkatkan.

Mengahadapi permasalahan Prestasi Belajar tersebut, perlu adanya

perbaikan dalam proses pembelajaran. Ketercapaian Prestasi Belajar Siswa

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal, faktor eksternal dan

faktor pendekatan belajar. Faktor internal dan faktor pendekatan belajar

merupakan faktor yang melekat dalam diri siswa itu sendiri sehingga hanya siswa

yang bersangkutan yang dapat memperbaikinya. Sedangkan faktor eksternal

merupakan faktor yang ada di luar siswa misalnya saja sarana dan prasarana

yangada di kelas maupun sekolah, guru dan metode mengajar, media

pembelajaran, interaksi siswa dengan guru, interaksi antar siswa dan lain

sebagainya49

.

Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika pada

seorang pelajar yaitu dengan memilih metode pembelajaran Participant Created

Case Studies.

49Dewi Dwi Utari,”Implementasi Model Pembelajaran Firing Line untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates”, Skripsi, h.

52.

Page 46: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

32

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Metode Pembelajaran

Kelas Kontrol

Pemahaman Konsep

Pengujian Hipotesis

Kelas Eksperimen

Penggunaan Metode Participant

Created Case Studies

Melakukan pembelajaran

secara konvensional

Pemahaman Konsep

Peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 7

Majene kurang dalam memahami konsep fisika

Diharapkan metode Participant Created Case Studies

efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep.

Page 47: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara atau jawaban

sementara terhadap permasalahan penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian

ini adalah “Terdapat peningkatan pemahaman konsep yang signifikan antara siswa

yang telah diajar metode pembelajaran Participant Created Case Studies dengan

yang tidak diajar di SMP negeri 7 Majene”.

B. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Desain Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang ini ialah penelitian eksperimen quasi

eksperimen.Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang berusaha pencari

pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang

terkontrol secara ketat50

. Pada penelitian ini akan digunakan sebanyak 2 kelas

dimana satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan

menggunakan metode Participant Created Case Studies dan kelas yang satunya

sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakuan berupa model

pembelajaran konvensional.

50Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, h.

50.

33

Page 48: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

34

b. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimental dengan

desain “Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design”. Desain penelitian

ini terdapat dua kelompokyang berfungsi sebagai kelas eksperimen dan kelas

kontrol tidak dipilih secara random, sehingga memiliki kelas pembanding. Akan

tetapi, desain ini melakukan observasi pertama(pretest).

Model desain yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digambarkan secara sederhana sebagai berikut:

Tabel 2.1: Desain Penelitian

Group Pretest Treatment Postest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 C O4

Keterangan:

= Pretest sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi

pembelajaran Participant Created Case Studies terhadap pemahaman

konsep Fisika.

= Posttest setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi

pembelajaran Participant Created Case Studies terhadap pemahaman

konsep Fisika.

= Pretest sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep Fisika.

Page 49: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

35

= Pretest setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep Fisika.

= Perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran Participant

Created Case Studies dengan teknik Firing Line terhadap pemahaman

konsep Fisika.

C = Kelas Control

2. Tempat dan Wktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan SMP Negeri 7 Majene, berlokasi di Jalan

Pendidikan Baurung Tim, Baurung Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

b. Waktu Penelitian

Waktu dilakukannya penelitian ini pada semester ganjil tahun

ajaran 2018/2019.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek penelitian

yang memiliki karakteristik tertentu, atau keseluruhan pengukuran atau individu

yang sedang dikaji. Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Majene

Tahun Ajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2.2 : Jumlah Peserta didik SMP Negeri 7 Majene

Kelas Jumlah Peserta didik

VII. 1 32 Orang

Page 50: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

36

1 2

VII. 2 32 Orang

Jumlah 64 Orang

Sumber data : SMP Negeri 7 Majene

b. Sampel Penelitian

Konsep sampel yang biasa digunakan dalam penelitian

kuantitatif adalah sampel yang diambil dari populasi yang benar-benar

representative (mewakili), agar apa yang akan dipelajari dari sampel tersebut

kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Dengan meneliti secara sampel

diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan dan

gambaran yang sesuai dengan karakteristik populasi51

.

Sampel adalah sebagian populasi yang mewakili dari sekolah

tersebut yang akan diteliti. Hal ini sampel harus representatif disamping itu

peneliti wajib mengerti tentang besar ukuran sampel, teknik sampling, dan

karakteristik populasi dalam sampel52.

Pengambilan sampel dilakukan secara convinance sampling,

peneliti memilih partisipan karena mereka mau dan bersedia diteliti. Dalam kasus

ini, peneliti tidak dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa individu

tersebut mewakili populasi. Akan tetapi, sampelnya dapat memberikan informasi

yang berguna untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian. Sampel dalam

penelitian ini yaitu terdiri dari 2 kelas dari populasi, dimana kelas tersebut sebagai

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian pengambilan sampel yang

51 Dham’an Satori dan Aan Komaria, op cit, h.47.

52

Riduwan, Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula, h. 56.

Page 51: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

37

sesuai ciri-ciri tersebut adalah kelas VIII A dan VIII B berjumlah sampel pada

penelitian ini adalah 64 siswa.

4. Prosedur dan Alur Penelitian

Langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian ini sebagai

berikut:

a. Tahap persiapan yang meliputi kegiatan:

1. Latar belakang penelitian.

2. Studi Pendahuluan, dengan mendapatkan teori yang relevan mengenai

metode Participant Created Case Studies.

3. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Majene untuk

melaksanakan penelitian.

4. Konsultasi dengan pihak sekolah dan Guru Fisika mengenai waktu yang

tepat guna melaksanakan penelitian, populasi dan sampel yang dijadikan

sebagai suatu objek penelitian serta materi yang digunakan dalam

penelitian.

5. Menyusun suatu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

6. Menyusun instrument tes pemahaman konsep fisika siswa.

7. Melakukan uji coba instrument tes dengan materi usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari berupa soal tes kemampuan awal

peserta didik di kelas VIII A SMP Negeri 7 Majene.

8. Menguji validitas,tingkat kesukaran, reliabilitas serta daya pembeda soal

tes awal.

Page 52: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

38

9. Melakukan tes kemampuan awal peserta didik sebelum diberikan

perlakuan yang telah ditetapkan peneliti pada kelas VIII A SMP Negeri 7

Majene.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pembelajaran dengan metode Participant Created Case

Studies di Kelas VIII A SMP Negeri 7 Majene dengan materi Usaha dan

Pesawat Sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan sesuai

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, meliputi:

a) Pendahuluan

Penggalian materi kemampuan prasyarat siswa. Kegiatan ini berfokus

pada suatu masalah kemudian dilanjuti dengan membuat pertanyaan

dan penyelesaiannya.

b) Kegiatan Inti

Mengumpulkan informasi atau data yang diperoleh dan

menghubungkan antar keduanya. Selanjutnya, membuat analisis serta

hasil analisis tersebut dievaluasi sehingga memperoleh jawaban yang

tepat atau tidak tepat dengan catatan analisis tersebut dibuat dengan

pertimbangan yang mendalam.

c) Penutup

Menyelesaikan suatu masalah berupa penyelesaian yang terbaik.

2. Melakukan uji coba instrument tes dengan materi usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari berupa soal tes kemampuan akhir

peserta didik di kelas VIII A SMP Negeri 7 Majene.

Page 53: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

39

3. Menguji validitas,tingkat kesukaran, reliabilitas serta daya pembeda soal

tes kemampuan akhir.

4. Melaksanakan tes kemampuan akhir di kelas VIII A SMP Negeri 7

Majene.

c. Tahap Pelaporan

1. Pengolahan serta analisis data yang diperoleh.

2. Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Menyusun laporan akhir penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu melakukan tahap persiapan

dimana pada tahap persiapan ini peneliti menyusun RPP dan instrumen tes dan

non tes yang terlebih dahulu divalidasi oleh tim ahli. Tahap selanjutnya yaitu

tahap pelaksanaan, pada tahap ini peneliti melakukan pemilihan sampel kemudian

memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan memberikan tes pada

sampel yang telah ditetapkan kemudian hasil tes tersebut dianalisis sehingga kita

dapat mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan.

6. Data Penelitian

Data penelitian yang diperoleh merupakan data kuantitatif, berupa nilai-

nilai yang telah diambil dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep fisika

peserta didik yang diajar menggunakan metode Participant Created Case Studies

dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional.

Page 54: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

40

7. Instrument Penelitian

a. Tes

Adapun instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan peserta didik yang

diajar menggunakan metode Participant Created Case Studies dan tes kemampuan

peserta didik yang tidak diajar menggunakan metode tersebut sehingga tes

tersebut sebagai pembanding kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep

fisika siswa.

Tes yang dibuat dalam bentuk uraian agar langkah berfikir siswa

dalam menyelesaikan suatu masalah dapat terlihat. Sehingga indicator

pemahaman konsep fisika siswa yang ingin diukur dapat terindetifikasi dengan

jelas sehingga peneliti dengan mudah memperoleh data.

Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengungkap data

pemahaman konsep belajar siswa. Tes yang akan digunakan ialah berupa soal-soal

fisika kelas VIII semester 1 SMP Negeri 7 Majene. Soal yang digunakan

berbentuk pilihan ganda dengan empat alternative jawaban.

b. Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

Rancangan proses pembelajaran (RPP) berisikan tentang langkah-

langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dalam kelas yang meliputi kompetensi

serta indicator yang akan dicapai dan langkah-langkah dari metode yang akan

digunakan yaitu Metode Participant Created Case Studies. RPP ini dapat menjadi

patokan atau landasan bagi peneliti dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran

dalam kelas.

Page 55: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

41

8. Uji Coba Instrument

a. Validitas

Uji validitas yang dilaksanakan guna mengetahui apakah

instrument tersebut mampu mengevaluasi sesuai dengan evaluasi. Penelitian ini

menggunakan validitas isi serta butir soal.

Sebuah tes dapat dikatakan tepat, ketika tes tersebut memiliki

validitas isi apabila ia mampu mengukur sesuai dengan tujuan yang seharusnya

sesuai dengan materi yang diajarkan. Sebab. Validitas isi dilaksanakan dengan

mengonsultasikan instrument tes, sehingga tes yang telah disusun menggunakan

bahasa yang tepat serta kesesuaian materi pada soal sehingga peserta didik

mampu memahami dengan baik maksud soal tersebut, dan kepada dosen

pendidikan fisika untuk mengetahui kesesuaian soal dengan kemampuan

pemahaman konsep fisika peserta didik yang diukur.

Terlebih dahulu Pretes ataupun postes harus diujicoba agar mampu

mengetahui apakah soal tes tersebut layak digunakan. Ketika instrument tersebut

tidak layak digunakan, maka diperlukan perbaikan ataupun revisi.

Sebelum instrumen tes hasil belajar fisika digunakan maka

dilakukan validasi instrumen tersebut. Jenis validasi yang digunakan adalah

validasi isi. Berdasarkan jenis validasi ini, maka instrumen yang telah dibuat oleh

peneliti diperiksa dan diberikan skor oleh dua orang pakar. Skor-skor tersebut

Page 56: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

42

kemudian diolah dan dianalisis dengan uji gregory untuk mengetahui nilai validasi

instrumen53

:

keterangan:

= Validitas konstruk

= Kedua validator tidak setuju

= Validator I setuju, validator II tidak setuju

= Validator I tidak setuju, validator II setuju

D = Kedua validator setuju

Tabel 2.3 : Kategori Kevalidan

Rentang Keterangan

0,80-1,00 Validitas Sangat Tinggi

0,60-0,79 Validitas Tinggi

0,40-0,59 Validitas Sedang

0,20-0,39 Validitas Rendah

0,00-0,19 Validitas Sangat Rendah

53

Sitti Rabiatul Adawiyah,”Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTS DDI Padanglampe”, Skripsi h.29-30.

Page 57: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

43

b. Reliabilitasi Instrumen

Reliabilitas instrumen digunakan Uji Percent of agrement:

Jika koefisien reliabilitas instrumen yang diperoleh Rhitung >0,75,

maka instrumen tersebut dapat dikategorikan reliabel atau layak digunakan54

.

c. Teknik Analisis Data dan Analisis Deskriptif ( Mean, Standar

Deviasi, dan Kategori)

Ketika instrument tes diuji cobakan dan telah memenuhi kelayakan

dari uji validitas tes sehingga instrument tersebut dapat digunakan pada kelas yang

akan diteliti dan akan memperoleh data kemampuan pemahaman konsep siswa.

Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab dari pertanyaan

rumusan masalah. Sehingga langkah-langkah yang mampu dilakukan ialah:

1.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis statistic yang tingkat pekerjaannya

mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah,

menyajikan, dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran yang

teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa, atau keadaan. Dengan

kata lain, statistic deskriptif merupakan statistic yang memiliki tugas berorganisasi

dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas

54

Sitti Rabiatul Adawiyah,”Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTS DDI Padanglampe”, Skripsi h.30.

Page 58: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

44

dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik

pengertian atau makna tertentu55

.

Menurut Sudjana (1996:67), Analisis data deskriptif disini dapat

digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Adapun langkah-langkah analisis

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi.

b. Menghitung rata-rata (Mean)

Keterangan :

= Rata-rata

= Frekuensi

= Titik Tengah

c. Menghitung Simpangan Baku ( Standar Deviasi)

Keterangan:

S = Simpangan Baku

f = Frekuensi

= Rata-rata

N = Banyaknya Penelitian

55 Sugiono, (2012), op.cit.,h.4

Page 59: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

45

d. Kategori

Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar kognitif peserta didik,

digunakan standar yang ditetapkan oleh Permendikbud No. 104 Tahun 2014 yaitu:

Tabel 2.4 : Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa

Nilai Yang diperoleh

Kategori

Skor Huruf

3,85 – 4,00 A

SB (Sangat Baik)

3,51 – 3,84 A

-

3,18 – 3,50 B+

B (Baik) 2,85 – 3,17

B

2,51 – 2,84 B

-

2,18 – 2,50 C+

C (Cukup) 1,85 – 2,17

C

1,51 – 1,84 C

-

1,18 – 1,50 D+

K (Kurang)

1,00 – 1,17 D

Page 60: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

46

1.2 Analisis Inferensial

1. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas

Bertujuan mengetahui data hasil tes kemampuan awal dan akhir yang

dimana berasal dari populasi atau bukan berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Rumusan hipotesis ini ialah:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Menurut Usman dan Akbar, uji Kolmogrov-Sminorv adalah sebagai berikut:56

1) Taraf Signifikan : a = 0.05

2) Statistic Uji

| |

Keterangan :

Xi = data ke-i

= rata-rata data

= simpangan baku sampel

F (Zi) = peluang Zi berdasarkan daftar distribusi normal baku

S (Zi) = proporsi z1,z2,z3,….zn yang kurang dari atau sama dengan zi

3) Keputusan Uji

Tolak H0 jika D>D(a,n) , dengan D(a,n)adalah kritis uji Kolmogorov-Smirnov

untuk a = 0.05.

56Heizlan Muh ammad,”Efektifitas Metode Pembelajaran Socrates Konstektual untuk

Mengembangkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa”, Skripsi,h. 42.

Page 61: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

47

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian ditujukan untuk mengetahui sampel yang diambil

mempunyai varian yang sama atau tidak. Pengujian homogenitas dilakukan

dengan analisis tes homogeneity of variance menggunakan SPSS. Persyaratan

homogeny adalah jika probabilitasnya (sig) > 0,05 dan jika probabilitasnya (sig) <

0,05 maka data tersebut tidak homogeny57

.

2. Uji Hipotesis

Terdapat dua uji yaitu uji paired sampel t-test dan uji independent sampel

t-test sebagai berikut:

a) Uji Paired Sampel t-test

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dua sampel yang dependen atau

sampel berpasangan berasal dari populasi yang mempunyai mean yang sama.

Pengujian hipotesis untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara hasil tes kemampuan awal (pre-test) dan tes kemampuan akhir (post-test).

1) Hipotesis Pertama

a. Uji t sampel independent58

1. Jika data homogen maka menggunakan rumus polled varian

57

Sarif Romadhoni, “ Efektifitas Penerapan Metode Brainstorming terhadap Peningkatan

Minat dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa kelas X SMK YPKK 3 SLEMAN”, skripsi h.50.

58

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito. 2005), h.239.

Page 62: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

48

Dengan

Statistic teori distribusi student dengan . Kriteria

pengujian adalah: diterima jika

, dimana

didapat dari daftar distribusi t dengan

dan peluang

. Untuk harga-harga t lainnya ditolak

2. Jika data tak homogeny tetapi normal maka menggunakan rumus

separated varian

√(

) (

)

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika

Dengan:

(

) dan (

) , m

didapat dari daftar distribuso student dengan dan dk = m. untuk

harga t lainnya, ditolak.

Page 63: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

49

Keterangan:

= nilai

= rata-rara skor kelas eksperimen

= rata-rata skor kelas kontrol

= varians skor kelas eksperimen

= varians skor kelas kontrol

= jumlah sampel kelas eksperimen

= jumlah sampel kelas kontrol

3. Jika datanya tidak terdistribusi normal baik homogeny nmaupun tak

homogeny maka data diolah dengan statistic non parametric Uji

Mann-Whitney dengan rumus:

Keterangan :

U = jumlah peringkat sampel

n1 = sampel ke-1

n2 = sampel ke-2

K = jumlah rangking pada sampel

2) Hipotesis Kedua

H0: Metode Participant Created Case Studies tidak efektif untuk

meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik.

Ha: Metode Participant Created Case Studies efektif untuk

meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik.

Page 64: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

50

Rumus untuk uji paired sample t-test adalah:

Keterangan :

: Jumlah perbedaan antara setiap pasangan

Criteria penerimaan atau penolakan H0 pada taraf signifikasi 5% dengan

menggunakan program SPSS adalah apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Jika dilihat dari probabilitas (signifikasi), apabila probabilitasnya 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Demikian sebaliknya, apabila probabilitasnya

0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

c. Uji Efektifitas

Adapun cara untuk melihat efektivitas kemampuan pemahaman

konsep antara peserta didik yang menggunakan metode Participant Created Case

Studies dengan yang tidak menggunakan metode Participant Created Case

Studies di kelas VIII SMP Negeri 7 Majene , dengan rumus efesiensi relatif,

sebagai berikut:59

Efesiensi relatif terhadap dirumuskan :

R 2 1 E 1

2

E 1 2 atau

vard 1

vard 2

59 Nur Anggraeni Sahid, “ Efektifitas Pembelajaran dengan Pendekatan BRAIN BASED LEARNING

Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa”,

skripsi h.73

Page 65: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

51

Keterangan :

R = Efesiensi relatif

= Penduga 1

= Penduga2

E = Tidak Bias

= Variansi penduga 1

= Variansi penduga 2

Jika, R > 1, secara relatif lebih efisien daripada , sebaliknya

jika R < 1, secara relatif lebih efisien daripada .60

60

Nur Anggraeni Sahid, “ Efektifitas Pembelajaran dengan Pendekatan BRAIN BASED LEARNING

Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa”,

skripsi h.73

Page 66: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Instrumen Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Majene pada peserta

didik kelas sampel yaitu, VIII B sebagai kelas eksperimen yang mendapat

perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode Student Created Case

Studies dan VIII A sebagai kelas kontrol yang mendapat pembelajaran dengan

menggunakan metode konvensional. Setelah melaksanakan penelitian, ada dua

data yang akan diperoleh untuk analisis yaitu tes.

1. Validitas

Instrumen yang divalidasi dalam penelitian ini ialah instrumen tes. Hasil

pemahaman konsep fisika, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan

Lembar Observasi. Instrumen tersebut divalidasi ahli oleh Sudirman, S.Pd.,M.Ed.

dan Suhardiman, S.Pd.M.Pd.

1.1 Tes Pemahaman Konsep

Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur tes pemahaman konsep

peserta didik pada ranah kognitif pada dua kelas yang dijadikan sebagai sampel.

Adapun beberapa aspek yang diukur yaitu pada ranah kognitif yaitu

C1(Pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3(Analisis). Instrumen ini terdiri dari

20 butir soal pilihan ganda, yang dimana dibagi menjadi 10 soal pretest dan 10

soal posttest dan akan diperiksa oleh kedua validator dan dinyatakan valid dengan

pemberian nilai tiga atau empat untuk setiap soal.

52

Page 67: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

53

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji gregory yaitu uji

kesepahaman antara dua pakar, jika kedua validator tersebut memberikan skor 3

dan 4 maka kemungkinan besar dinyatakan valid. Sehingga, dapat disimpulkan

bahwa instrumen tes dapat digunakan dalam mengukur hasil pemahaman konsep

peserta didik. Sedangkan pada pengujian reliabilitas, ketika diperoleh nilai <0,75

dapat dinyatakan reliabel. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel pada

lampiran D.

1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran agar mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam Standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Instrumen ini terdiri

dari empat aspek yaitu perumusan tujuan pembelajaran, materi, bahasa dan waktu.

Hasil validasi dari kedua pakar memberikan rata-rata nilai 3,9 dan 3,8 sehingga

instrumen dinyatakan valid. Adapun hasil perhitungan reliable dengan skor 0,98

maka dapat dinyatakan reliable. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

D.

2. Teknik Analisis Data dan Analisis Deskriptif ( Mean, Standar, Deviasi,

dan Kategori

1.1 Analisis Deskriptif

Pada analisis deskriptif data yang telah di analisis yaitu pada data posttest

dan pretest kelas eksperimen serta kelas kontrol, pada kelas eksperimen yaitu

kelas VIII B yang diterapkan menggunakan metode Participant Created Case

Studies dan kelas kontrol yaitu pada kelas VIII A yang menerapkan metode

Page 68: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

54

konvensional. Analisis deskriptif tersebut digunakan agar mampu memberikan

deskripsi mengenai skor pengetahuan fisika siswa yang diperoleh berupa skor

terendah, skor rata-rata (mean), skor tertinggi dan standar deviasi yang mampu

bertujuan agar mengetahui gambaran umum mengenai pengaruh metode yang

diterapkan terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan

metode Participant Created Case Studies dan tanpa diajar menggunakan metode

Participant Created Case Studies. Adapun hasil analisis deskriptif yang telah

diperoleh sebagai berikut:

a. Deskripsi Data Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol (VIII A)

Deskripsi kelas kontrol sendiri merupakan kelas pembanding

dengan konsep yang tetap, tidak diberikan perubahan dalam pelaksanannya.

Dalam hal ini kelas kontrol dilakukan pada kelas VIII A dengan menggunakan

model konvensional sebagai sarana dalam belajar mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (Fisika).

Sebelum melakukan pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol, kelas tersebut diberikan tes sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Kategori dan Distribusi Frekuensi Pretest Pemahaman Konsep Fisika

Kelas Kontrol

Nilai Frekuensi Kategori

50 1 C (Cukup)

55 4 C (Cukup)

60 5 B (Baik)

Page 69: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

55

1 2 3

65 5 B (Baik)

70 1 B (Baik)

75 6 B (Baik)

80 2 SB (SangatBaik)

90 1 SB (SangatBaik)

Jumlah 25

Sehingga distribusi frekuensi hasil pemahaman awal kelas kontrol,

maka dapat digambarkan dalam grafik berikut:

Gambar 1. Grafik Histogram Nilai Pre-test kelas kontrol.

Berdasarkan histogram tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pemahaman konsep fisika ditunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika siswa

belajar pada kelas kontrol untuk nilai 10 memiliki frekuensi sebanyak 1, untuk

nilai 50 sebanyak 1, nilai 55 sebanyak 4, nilai 60 sebanyak 5 frekuensi, nilai 65

sebanyak 5 frekuensi, nilai 70 dengan 1 frekuensi saja, 75 dengan nilai frekuensi

sebanyak 6, nilai 80 sebanyak 2 frekuensi dan nilai 90 memiliki 1 frekuensi.

Page 70: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

56

Adapun hasil perhitungan statistik (lampiran 4.1), maka diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Hasil Statistik Tes Awal (Pre-test) kelas kontrol

Harga Statistik Kelas Kontrol

Mean 66,60

Median 65,00

Variance 99,417

Std.Deviation 9,971

Skor Minimum 50

Skor Maksimum 90

Pemahaman Akhir kelas kontrol dipaparkan melalui tabel untuk

mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Adapun hasil distribusi frekuensi hasil pemahaman konsep belajar fisika

siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Kategori dan Distribusi Frekuensi Posttest Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Kontrol

Nilai Frekuensi Kategori

55 5 C (Cukup)

60 7 B (Baik)

65 2 B (Baik)

70 2 B (Baik)

75 3 B (Baik)

Page 71: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

57

1 2 3

80 3 SB (SangatBaik)

85 2 SB (SangatBaik)

90 1 SB (SangatBaik)

Jumlah 25

Sehingga distribusi frekuensi hasil pemahaman akhir kelas kontrol, maka

dapat digambarkan dalam grafik berikut:

Gambar 2. Grafik Histogram Nilai Posttest kelas kontrol.

Berdasarkan histogram tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pemahaman konsep fisika ditunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika siswa

belajar pada kelas kontrol untuk nilai 55 memiliki frekuensi yaitu 5, untuk nilai 60

sebanyak 7 frekuensi, nilai 65 dengan frekuensi yaitu 2, nilai 70 sebanyak 2

frekuensi, pada nilai 75 memiliki frekuensi sebanyak 3, nilai 80 sebanyak 3

frekuensi, nilai 85 dengan nilai frekuensi yaitu 2, dan nilai 90 memiliki 1

frekuensi . Adapun hasil perhitungan statistik (lampiran 4.2), maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Page 72: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

58

Tabel 4.4 Hasil Statistik Tes Akhir (Posttest) kelas kontrol

Harga Statistik Kelas Kontrol

Mean 67,60

Median 65,00

Variance 123,167

Std.Deviation 11,098

Skor Minimum 55

Skor Maksimum 90

b. Deskripsi Data Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen (VIII B)

Adapun distribusi frekuensi hasil pemahaman konsep belajar fisika

siswa pada tes awal yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Kategori dan Distribusi Frekuensi Pre-test Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Eksperimen

Nilai Frekuensi Kategori

50 3 C (Cukup)

55 1 C (Cukup)

60 8 B (Baik)

65 3 B (Baik)

70 6 B (Baik)

75 1 B (Baik)

1 2 3

Page 73: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

59

80 5 SB (SangatBaik)

85 1 SB (SangatBaik)

Jumlah 28

Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pemahaman awal kelas

eksperimen, maka dapat digambarkan dalam grafik berikut:

Gambar 3. Grafik Histogram Nilai Pre-test kelas Eksperimen.

Berdasarkan histogram tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pemahaman konsep fisika ditunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika siswa

belajar pada kelas eksperimen untuk nilai 50 sebanyak 3 frekuensi, nilai

55memiliki 2 frekuensi, nilai 60 memiliki frekuensi yaitu 8, nilai 65 memiliki 3

frekuensi, untuk nilai 70 sebanyak 6 frekuensi,pada nilai 75 dengan 1 frekuensi,

nilai 80 sebanyak 5 frekuensi sedangkan untuk nilai 85dengan1 frekuensi saja.

Adapun hasil perhitungan statistik (lampiran 4.3), maka diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 74: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

60

Tabel 4.6 Hasil Statistik Tes Awal (Pre-test) kelas Eksperimen

Harga Statistik Kelas Eksperimen

Mean 66,43

Median 65,00

Variance 99,735

Std.Deviation 9,987

Skor Minimum 50

Skor Maksimum 85

Pemahaman akhir kelas eksperimen dipaaprkan melalui tabel untuk

mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Adapun distribusi frekuensi hasil pemahaman konsep siswa dengan menggunakan

metode Participant Created Case Studies dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Kategori dan Distribusi Frekuensi Posttest Pemahaman Konsep

Fisika Kelas Eksperimen

Nilai Frekuensi Kategori

60 2 B (Baik)

65 7 B (Baik)

70 5 B (Baik)

75 4 B (Baik)

80 4 SB (SangatBaik)

85 2 SB (SangatBaik)

Page 75: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

61

1 2 3

90 4 SB (SangatBaik)

Jumlah 28

Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pemahaman akhir kelas

eksperimen, maka dapat digambarkan dalam grafik berikut:

Gambar 4. Grafik Histogram Nilai Posttest kelas Eksperimen.

Berdasarkan histogram tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pemahaman konsep fisika ditunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika siswa

belajar pada kelas eksperimen untuk nilai 60 frekuensinya 2, nilai 65 memiliki

frekuensi yaitu 7, nilai 70 dengan frekuensi sebanyak 5, nilai 75 dengan 4

frekuensi, nilai 80 memiliki frekuensi yaitu 4, untuk nilai 85 dengan 2 frekuensi

saja dan nilai 90 memiliki frekuensi sebanyak 4. Adapun hasil perhitungan

statistik (lampiran 4.3), maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Statistik Tes Akhir (Post-test) kelas Eksperimen

Harga Statistik Kelas Eksperimen

Mean 74,11

Median 72,50

Page 76: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

62

1 2

Variance 90,840

Std.Deviation 9,531

Skor Minimum 60

Skor Maksimum 90

1.2 Analisis Inferensial

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel dependen dan

variabel independen terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik akan

terdistribusi normal ketika data memenuhi asumsi normalitas 0,05 dengan

menggunakan metode Kolmogrov Smirnov.

Hasil Uji Normalitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS

(Statistical Package for Social Science) versi 20. Adapun hasil hitung dari uji

normalitas tersebut pada Pre-test dan Post-test pada sampel penelitian dengan

Kolmogrov Smirnov dan Shapiro Wilk sbb:

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas

Variabel

Kolmogrov-

Smirnov Ket

Shapiro Wilk

Ket

Statistic Sig Statistic Sig

Pre-test

(A)

,164 ,082

Normal

,942

,168 Normal

Page 77: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

63

1 2 3 4 5 6 7

Posttest(

A)

,233 ,001

Tdk Normal

,849

,011 Tdk

Normal

Pre-test

(B)

,169 ,040

Normal

,933

,075 Normal

Posttest

(B)

,167 ,045

Normal

,914

,024 Tdk

Normal

Hasil Pemahaman Konsep IPA (Fisika)

(a) Pre-test (b) Post-test

Gambar 4.5 Normal QQ Plot untuk Hasil Pemahaman Konsep pada kelas

Kontrol

Titik-titik pada Gambar 4.6 diatas mewakili variasi data yang diperoleh.

Sementara garis linear yang juga berada pada gambar tersebut adalah garis kurva

normal. Jika titik-titiknya semakin dekat dengan garis kurva normal, maka

sebaran data yang diperoleh dapat dikatakan normal. Namun, apabila titik-titiknya

Page 78: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

64

semakin menjauhi garis-garis kurva normal berarti sebaran data yang diperoleh

semakin tidak normal berdasarkan gambar diatas (a) pretest ditunjukkan rata-rata

titik yang mewakili data penelitian ini sangat dekat dengan garis kurva normal

sedangkan pada gambar diatas (b) posttest menunjukkan bahwa titik-titik yang

mewakili data penelitian ini sangat jauh dari kurva normal. sehingga dapat

disimpulkan bahwa data-data yang diperoleh pada gambar (a) dapat dikatakan

berdistribusi normal dan pada gambar (b) dapat dikatakan tidak terdistribusi

dengan normal sebab, menjauhi garis kurva normal pada titik-titiknya.

Gambar 4.6 Normal QQ Plot untuk Hasil Pemahaman Konsep pada kelas

Eksperimen

Titik-titik pada Gambar 4.7 hasil pemahaman konsep pada kelas

eksperimen diatas mewakili variasi data yang diperoleh. Sementara garis linear

yang juga berada pada gambar tersebut adalah garis kurva normal. Jika titik-

titiknya semakin dekat dengan garis kurva normal, maka sebaran data yang

diperoleh dapat dikatakan normal. Namun, apabila titik-titiknya semakin menjauhi

garis-garis kurva normal berarti sebaran data yang diperoleh semakin tidak normal

berdasarkan gambar diatas (a) pretest ditunjukkan rata-rata titik yang mewakili

Page 79: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

65

data penelitian ini sangat dekat dengan garis kurva normal sedangkan pada

gambar diatas (b) posttest menunjukkan bahwa titik-titik yang mewakili data

penelitian ini sangat jauh dari kurva normal. sehingga dapat disimpulkan bahwa

data-data yang diperoleh pada gambar (a) dapat dikatakan berdistribusi normal

dan pada gambar (b) dapat dikatakan tidak terdistribusi dengan normal sebab,

menjauhi garis kurva normal pada titik-titiknya.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS

dengan Kolmogrov Smirnov dan Shapiro Wilk dari skor pre-test dan post-test

pada kemampuan pemahaman konsep peserta didik ada yang terdistribusi dengan

normal dan ada yang tidak terdistribusi dengan normal.

Tabel 4.9 menunjukkan nilai Kolmogrob-Smirnov pada pre-test kontrol

dengan skor 0,082lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05) sedangkan pada post-test

kontrol dengan skor 0,001 lebih kecil dari 0,05 (sig. > 0,05) sehingga ada yang

terdistribusi dengan normal pada pre-test dan pada post-test tidak terdistribusi

normal. Pada nilai Shapiro-Wilk pada pre-test kontrol dengan skor 0,168 sesuai

dengan (sig. > 0,05) yang artinya skor tersebut terdistribusi normal, akan tetapi

pada post-test kontrol dengan skor 0,011 lebih kecil dari 0,05 (sig. > 0,05) tidak

terdistribusi normal.

Sedangkan pada pre-test Eksperimen nilai Kolmogrov-Smirnov dengan

skor 0,040 lebih kecil dari 0,05 (sig. > 0,05) tidak terdistribusi normal dan post-

test Eksperimen dengan skor 0,045 yang dapat kita lihat dari skor tersebut tidak

terdistribusi dengan normal lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05). Akan tetapi

berbeda dengan nilai Shapiro-Wilk pada pre-test Eksperimen terdistribusi normal

Page 80: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

66

dari skor melebihi (sig. > 0,05) dengan skor yaitu 0,075 dan pada post test yaitu

0,024 tidak terdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa sampel yang diambil

dari populasi yang sama memiliki kesamaan atau homogenitas satu dengan yang

lainnya. Hail uji homogenitas varian sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Variansi

Indikator Levene Statistik Sig Keterangan

Pre-test (A) 1,523 0,223 Homogen

Post-Test (A) 0,768 0,385 Homogen

Pre-Test (B 0,768 0,385 Homogen

Post-Test (B) 1,380 0,246 Homogen

Pengujian homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui bahwa

kedua sampel yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang

mempunyai varians yang sama atau homogeny. Berdasarkan hasil uji homogenitas

diperoleh nilai probabilitas F-statistik>Level of Significant = 0,05 , sehingga

hipotesis nol yang menyatakan bahwa data homogen adalah benar.

3. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat dilakukan dan data sudah dapat dikatakan

normal homogem, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini

dilakukan agar mampu menjawab hipotesis pada penelitian ini. Adapun Uji

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Mann-Whitney, dimana uji

Page 81: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

67

tersebut digunakan ketika uji normalitas tidak terdistribusi normal dan uji

homogen tidak homogen.

1) Uji Mann -Whitney

Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua sampel indepen

den (Two Independent Sample Tests) dengan bentuk data ordinal. Uji ini

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya suatu perbedaan rata-rata dua sampel

yang tidak berpasangan. Uji Mann Whitney ini merupakan bagian dari statistik

non parametrik yang diperlukan pada data penelitian ketika data yang diperoleh

tidak terdistribusi dengan normal dan tidak homogen. Sehingga uji ini digunakan

sebagai uji alternatif.

Tabel 4.11 Hasil Uji Non Parametric

Test Statisticsa

Hasil

Pemahaman

Konsep

Mann-Whitney U 221,000

Wilcoxon W 546,000

Z -2,320

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,020

Berdasarkan hasil yang dapat diperlihatkan, bahwa pada Uji Non

Parametric Mann-Whitney U menggunakan SPSS. Jika nilai Asymp.Sig < 0,05

maka hipotesis dapat diterima, sedangkan jika nilai Asymp.Sig > 0,05 maka

hipotesis tidak dapat diterima. Pada output “Test Statistics”, diketahui bahwa nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,020 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

“Hipotesis dapat diterima”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada

Page 82: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

68

perbedaan hasil pemahaman konsep fisika antara kelas A dan kelas B. Karena ada

perbedaan yang signifikan menggunakan metode Participant Created Case

Studies.

c. Uji Efektivitas

Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan pada kelas kontrol dan

kelass eksperimen, agar mengetahui adanya keefektifan atau ketidak efektifan

pada metode Participant Created Case Studies yang diterapkan, sehingga

digunakan rumus efisien relatif.

Telah diketahui dari perhitungan analisis deskriptif bahwa variansi

sampel kelas eksperimen ( ) = 90,840 dan variansi sampel kelas kontrol (

) =

123,167

Sehingga diperoleh nilai:

R 2 1 vard 1

vard 2

= 90,840

123,167

= 0,73

Berdasarkan pengolahan data tersebut maka dapat diketahui bahwa

nilai R <1 (0,73<1) maka secara relatif 1 lebih efisien daripada 2 . Sehingga

penerapan metode Participant Created Case Studies efektif dalam meningkatkan

pemahaman konsep fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Majene.

Page 83: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

69

B. Pembahasan

1. Pemahaman Konsep Fisika peserta didik yang tidak diajar

menggunakan metode Participant Created Case Studies

Sebelum menerapkan metode Participant Created Case Studies terlebih

dahulu peneliti melakukan tes awal dengan jumlah item soal sebanyak 10 nomor,

dimana sampel yang diteliti yaitu kelas VIII SMP Negeri 7 Majene yang terdiri

dari 25 siswa. Berdasarkan hasil pre-test peserta didik pada kelas VIII A (Kelas

kontrol) sebelum menggunakan metode Participant Created Case Studies yaitu 5

orang dalam kategori rendah, 17 orang dalam kategori sedang, dan 3 orang dalam

kategori tinggi, sehingga nilai rata-rata pemahaman konsep siswa sebesar 66,60.

Sedangkan pada hasil pre-test peserta didik kela VIII B (Kelas eksperimen)

sebelum menggunakan metode Participant Created Case Studies yaitu 4 orang

dalam kategori rendah, 18 orang dalam kategori sedang, dan 6 orang dalam

kategori tinggi, dan nilai rata-rata pemahaman konsep pada tes awal siswa yaitu

66,43.

Dalam mata pelajaran Fisika siswa memiliki kemampuan yang berbeda,

baik dari segi kreativitas maupun dari segi intelegensi dalam memahami materi

yang disampaikan. Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan biasanya guru

melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat konvensional, dimana guru

tersebut masuk kedalam kelas, menyampaikan materi, memberikan tugas serta

menarik kesimpulan yang sudah dipelajari.61

61

Adlia Alfiriani, “ Efektifitas Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Student

Centerede Learning (SCL) melalui Discovery pada Mata Pelajaran TIK di SMP Laboratorium UNP”, Jurnal

h.8.

Page 84: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

70

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, muncul beberapa

pertanyaan dari peserta didik yaitu merasa bosan melakukan proses pembelajaran

menggunakan metode ceramah atau pembelajaran konvensional, hal ini didukung

dalam penelitian Heizlan, mengatakan bahwa rendahnya kemampuan pemahaman

konsep siswa disebabkan olehh proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru di

dalam kelas. Seringkali pembelajaran di dalam kelas hanya berpusat pada guru

bukan pada siswa. Siswa tidak banyak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi

secara aktif dalam kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas, siswa tidak

dilatih untuk bekerja sama dan mengeluarkan pendapat.

Salah satu masalah yang sering dihadapi yaitu lemahnya proses

pembelajaran, hal ini didukung dalam penelitian Eka Putri, dalam proses

pembelajaran, kurangnya dorongan kepada siswa dalam mengembangkan

kemampuan berfikir siswa. Sebagian besar pendidik mengarahkan peserta didik

dalam menghafal informasi, otak anak dipaksa agar mengingat dan menimbun

berbagi informasi tanpa dituntuk untuk memahami informasi yang diberikan

untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak

didik telah lulus dari sekolah, mereka sebagian besar pintar dalam teoritis tetapi

lemah dalam pengaplikasian.

Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin meningkatkan pemahaman konsep

peserta didik menggunakan metode Participant Created Case Studies, dimana

metode tersebut merupakan proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta

didik dan membantu peserta didik dalam bekerja sama, berdasarkan penelitian

(Sitti Nur’Aini, 2016) mengatakan bahwa metode ini membantu dalam menuntut

Page 85: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

71

akan pentingnya aktivitas siswa siswa didalam proses belajar mengajar dalam

melihat studi kasus sesuai dengan situasi nyata, bukan hanya itu metode ini juga

dapat melihat aktivitas siswa yang lain seperti bertanya, mengeluarkan pendapat

maupun memperhatikan.

2. Pemahaman Konsep Fisika peserta didik yang diajar menggunakan

metode Participant Created Case Studies

Setelah peneliti mengolah data yang telah diperoleh dari tes akhir pada

peserta didik yang diukur menggunakan instrument soal sebanyak 10 butir

pertanyaan pada kelas VIII SMP Negeri 7 Majene. Dimana hasil pemahaman

konsep peserta didik setelah diajar menggunakan metode Participant Created

Case Studies pada kelas VIII A (Kelas kontrol) dengan perolehan 5 orang kategori

rendah, 14 siswa kategori sedang dan 6 siswa dalam kategori tinggi, nilai rata-rata

yaitu 67,60. Sedangkan pada kelas VIII A (Kelas eksperimen) dengan perolehan

yaitu 18 orang dalam kategori sedang, dan 10 siswa dalam kategori tinggi, nilai

rata-rata yaitu 74,11.

Berdasarkan hasil penelitian keduanya terjadi peningkatan pemahaman

konsep fisika siswa, dilihat dari perolehan nilai rata-rata keduanya mengalami

peningkatan sebelum dilakukan penerapan menggunakan metode Participant

Created Case Studies dan setelah diterapkan metode Participant Created Case

Studies. Ketika proses pembelajaran berlangsung, peserta didik tidak mengalami

kebosanan, menyimak penjelasan yang disampaikan siswa lain serta yang

disampaikan pendidik. Adapun beberapa siswa, mampu berperang aktif dalam

diskusi kelompok dan berantusias dalam proses pembelajaran berlangsung.

Page 86: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

72

Berdasarkan observasi, peserta didik masih belum aktif secara

keseluruhan dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran, hal ini terlihat pada

peserta didik yang belum dapat berdiskusi, masih malu-malu berbicara didepan

siswa lain, pada pertemuan selanjutnya terjadi peningkatan pada siswa yang

secara keseluruhan mampu berperan aktif didalam kelas ketika diterapkan metode

Participant Created Case Studies sehingga mendapati hasil peningkatan

pemahaman konsep fisika siswa dari pemberian tes akhir. Adapun kelebihan

metode tersebut yaitu mampu meningkatkan keaktifan peserta didik didalam kelas

sehingga proses pembelajaran lebih menarik.

Pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini didukung dari

penelitian Anggun dkk, mengatakan bahwa pembelajaran metode Participant

Created Case Studies merupakan cara yang sangat cepat untuk mengeksplorasi

kemungkinan efek pada pengajaran dan pembelajaran sebagai penghubung

ataupun perantara penyampaian materi dari pendidik kepada peserta didik.

3. Perbedaan pemahaman konsep fisika siswa yang diajar menggunakan

metode Participant Created Case Studies dan metode konvensional

Pada penelitian Sitti Nur’Aini dengan judul “Pengaruh Metode Student

Created Case Studies disertai dengan media gambar”, dengan hasil perolehan

sebelum menggunakan metode tersebut serta sesudah menggunakan metode case

studies termasuk dalam kategori baik yaitu dari 58,4% menjadi 77%, sedangkan

pada penelitian saya pada saat menggunakan metode participant created case

studies, sama dengan penelitian Sitti Nur’Aini yaitu memperoleh nilai 66,43%

menjadi 74,11%. Dari kedua penelitian tersebut, dapat kita lihat bahwa keduanya

Page 87: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

73

memiliki peningkatan ketika menggunakan metode case studies. Sehingga dapat

kita simpulkan, bahwa menggunakan metode studies mampu meningkatkan hasil

belajar siswa. Akan tetapi, pada penelitian Sitti Nur’Aini memperoleh persentase

nilai lebih besar daripada penelitian saya. Hal ini memicu saya dalam

meningkatkan kemampuan mengajar saya.

Pada penelitian Ibrahim dengan Judul, ”Perpaduan Model Pembelajaran

Aktif Konvensional (Ceramah) dengan cooperatif”, dengan perolehan nilai

sebelum dan sesudah menggunakan metode ceramah (konvensional) yaitu 77,5

menjadi 96,25. Sedangkan pada penelitian saya,dengan menggunakan metode

ceramah pada kelas control dengan perolehan nilai yaitu 66,60 menjadi 67,60.

Pada penelitian saya mengalami peningkatan, akan tetapi pada penelitian Ibrahim

mengalami persentase yang lebih tinggi dibandingkan pada penelitian saya.

Dari pemaparan tersebut, yaitu metode case studies dan model

pembelajaran konvensional (ceramah). Keduanya memiliki kelemahan dan

kelebihan dalam menggunakan pada proses belajar. Meskipun dari hasil penelitian

saya, bahwa metode case studies lebih besar peningkatannya daripada model

pembelajaran konvensional akan tetapi keduanya sama-sama mengalami

peningkatan ketika keduanya diberikan kepada peserta didik.

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh pada kedua kelas tersebut

yaitu, pada kelas B dengan nilai akhir rata-rata dengan 74,11 dan pada kelas A

dengan nilai akhir rata-rata dengan 67,60. Sehingga dapat diketahui nilai

persentase pada perbandingan kedua kelas yaitu 1,09 %.

Page 88: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

74

Untuk mengetahui perbedaan konsep peserta didik yang diajar

menggunakan metode Participant Created Case Studies dan metode konvensional

yaitu dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, uji ini digunakan untuk menguji

kedua sampel independen dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya suatu

perbedaan rata-rata kedua sampel yang tidak berpasangan. Uji digunakan, karena

diperoleh data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen. Sehingga, hasil

diperoleh dari uji tersebut yaitu 0,020 < 0,05 yang dapat kita simpulkan bahwa

hipotesis tersebut dapat diterima atau terdapat perbedaan yang signifikan ketika

menggunakan metode Participant Created Case Studies dengan metode

pembelajaran konvensional.

4. Efektivitas metode Participant Created Case Studies terhadap

pemahaman konsep fisika peserta didik

Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan efektivitas yaitu dirancang

sesuai dengan tujuan atau target yang sudah ditentukan, jika kegiatan tersebut

dirancang sudah berhasil sesuai dengan apa yang dituju maka kegiatan tersebut

dapat dikatakan efektif, hal tersebut didukung dalam penelitian Fadhil. Sehingga

dibutuhkan metode pembelajaran, agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar

sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan metode Participant Created Case Studies, dimana metode tersebut

berguna dalam mengaktifkan peserta didik dalam kelas.

Pengajaran dan pembelajaran yang efektif tidak dapat terjadi diruang

kelas yang tidak dikelola dengan baik. Untuk mendukung hal tersebut, adanya

metode yang efektif dalam mendukung dan memfasilitasi pengajaran dan

Page 89: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

75

pembelajaran yang efektif yaitu tindakan guru dalam menciptakan lingkungan

yang mendukung serta memfasilitasi kegiatan akademik dan pembelajaran yang

sosial-emosional62

.

Salah satu masalah yang sudah berlangsung lama dalam pendidikan sains

ialah selama pembelajaran, siswa mengembangkan pemahaman hanya sebagian

benar dari fenomena ilmiah dan bagaimana mengkonseptuasasikannya.

Hasil penelitian yang dilakukan mampu menunjukkan bahwa metode

tersebut efektif dalam menerapkan metode Participant Created Case Studies. Hal

ini dapat dilihat dari hasil uji efektivitas dengan nilai sebesar 0,73 yang seperti

diketahui bahwa untuk mengetahui efektif tidaknya metode yang diterapkan yaitu

ketika nilai R < 1 (0,73 < 1) maka secara relatif 1 lebih efisien daripada 2 .

Sehingga penerapan metode Participant Created Case Studies efektif dalam

meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Majene.

5. Hasil pemahaman konsep antara peserta didik yang aktif dan yang

kurang aktif pada kelas Eksperimen (B)

Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik pasti pernah

mengahadapi berbagai tipe siswa, mulai dari yang nakal, periang, jahil, hingga

yang pendiam. Untuk melakukan pendekatan pada siswa, pendidik perlu

menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan karakter peserta didik.

Sering kita dapatkan didalam kelas, bahwa ada siswa yang aktif dikelas

akan tetapi hasil belajarnya tidak memenuhi standar. Adapula, siswa yang kurang

aktif didalam kelas tetapi memperoleh nilai diatas rata-rata siswa yang aktif

62

Hanke Korpershoek,dkk, “ Effective Classroom Management Strategies and Classroom

Management Programs for Educational Practicw”, Jurnal h.7.

Page 90: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

76

dikelasnya. Hal tersebut dapat kita simpulkan, bahwa setiap peserta didik

memiliki cara tersendiri dalam menerima suatu pembelajaran.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pembelajaran aktif.

Yang dimana, akan dibandingkan perolehan siswa yang aktif dan yang kurang

aktif pada kelas eksperimen. Setelah melakukan proses belajar mengajar, ada 2

peserta didik, antara siswa yang sangat aktif dan kurang aktif dikelas. Sebut saja,

siswa yang sangat aktif bernama Suci Ramadhani dan yang kurang aktif yaitu

Masita Rustam. Dimana nilai perolehan keduanya sebelum menggunakan metode

tersebut yaitu 65 dan 70. Setelah menggunakan metode tersebut dengan perolehan

nilai 80 dan 70. Disini dapat kita lihat bahwa siswa yang sangat aktif dapat

meningkatkan nilai hasil belajarnya. Sedangkan siswa yang kurang aktif, tetap

pada nilai sebelumnya, yaitu 70. Hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa siswa

yang sangat aktif dapat meningkatkan hasil belajarnya, berbeda dengan siswa

yang pendiam dikelasnya. Akan tetapi, kembali lagi pada setiap peserta didik.

Bahwa setiap siswa memiliki cara yang berbeda-beda dalam menerima suatu

pembelajaran.

Page 91: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil pemahaman konsep siswa dengan menggunakan metode Participant

Created Case Studies dalam materi usaha dan pesawat sederhana pada

siswa kelas VIII B di SMP Negeri 7 Majene terdapat peningkatan yaitu

dari rata-rata nilai 66,43 menjadi 74,11.

2. Hasil belajar fisika tanpa menggunakan metode Participant Created Case

Studies dalam materi usaha dan pesawat sederhana pada siswa kelas VIII

B di SMP Negeri 7 Majene terdapat peningkatan yaitu dari rata-rata nilai

66,60 menjadi 67,60.

3. Perbedaan pemahaman konsep antara peserta didik yang diajar dan yang

tidak diajar menggunakan Metode Participant Created Case Studies

dalam materi usaha dan pesawat sederhanadi SMP Negeri 7 Majene,

keduanya memiliki peningkatan akan tetapi pada kelas eksperimen

mengalami peningkatan yang sangat jauh dibandingkan kelas control

dengan nilai probabilitas asymp.sig 0,020 < 0,05.

4. Penggunaan metode Participant Created Case Studies dalam materi usaha

dan pesawat sederhana efektif dalam meningkatkan hasil pemahaman

konsep peserta didik di SMP Negeri 7 Majene dengan perolehan nilai

probabilitas asymp.sig 0,73 < 1.

77

Page 92: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

78

B. Implikasi

Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini,

makapenulis mengajukan beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yaitu hasil

penelitianini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan rujukan untuk

mencarimetode pembelajaran lain yang dapat meningkatkan keaktifandan hasil

belajar siswa.

1. Metode Participant Created Case Studies dapat dikatakan efektif dalam

meningkatkan pemahaman konsep peserta didik , hal ini dapat dilihat dari

nilai peserta didik pada kelas eksperimen.

2. Pembelajaran fisika dengan menggunakan metode Participant Created

Case Studies layak dipertimbangkan menjadi metode pembelajaran aktif

dan kreatif.

3. Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti harus bekerja sama dengan

pihak-pihak tertentu yang sesuai dengan sarana penelitian seperti sekolah,

kepala sekolah, guru-guru bidang studi serta yang paling utama adalah

peserta didik yang akan menjadi objek penelitian.

Page 93: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2008. “ Prestasi Belajar”. Jakarta:Gramedia.

AEN, Aini, 2016.http:digilib.uinsby.ac.id.id8725Bab%202.pdf(diakses pada 26

Juni 2018, pukul 02.33).

Afifah, Ika, dkk, 2017. ”Analisis Kemampuan Konsep Matematis Siswa SMP

Pembelajaran Matematika Berbasis Kontekstual”,Skripsi. Karawang:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Karawang.

Aini, Sitti Nur, 2016. ”Pengaruh Metode Student Created Case Studies Disertai

Dengan Media Gambar Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Sikap

Ilmiah Siswa Kelas X SMAN 15 Bandar Lampung Pada Materi

Pencemaran Lingkungan”, Lampung : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung.

Alfiriani, Adlia, 2016. “ Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran dan

Implementasinya”. Padang: Sukabina Press.

Anggi, dkk, 2009”Pengembangan Modul Berbasis POP UP BOOK Pada Materi

Alat- Alat Optik Untuk Siswa SMPLB-B(Tunarungu) Kelas VIII”, Jurnal

Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Anggun, dkk. 2012.“Pengaruh Metode Student Created Case Studies Disertai

Media Gambar Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas

X SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo”, Jurnal Pendidikan

Biologi, Vol. IV No.3.

Anwar, Muhammad, 2015. Filsafat Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Appelbaum, Steven H. and Eric Patton. 2003.” The Case For Case Studies In

Management Research”. Canada: John Molson School of Business.

Arifin,M.Pd, Drs. Zainal,. 2011. “ Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru”.

Bandung: PT. Remaja Roedakarya Offset.

Dwi, Utari Dewi, 2016. ”Implementasi Model Pembelajaran Firing Line untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas X SMK

Muhammadiyah 1 Wates”, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Falkhiyah, Rosa’Ilul, 2015.”Pengembangan Buku Praktikum untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Sub Tema Macam-macam Sumber Energi pada

79

Page 94: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

80

Siswa Kelas IV MI Bahrul Ulum Blawi Lamongan”. Malang: Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim.

Fathurrohman, Muhammad, 2017.Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep

Dasar, Inovasi, dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca.

Firdaus,Usman.2006.https://id.shvoong.com/socialsciences/education/2137417pe

ngertian-pemahaman-siswa/#ixzz25g9qpPED (diakses pada 26 Juni 2018

pukul 02.33).

Hadiwiyanti, Irma, 2015. ”Analisis Pemahaman Konsep Siswa SMP dan

Penerapannya di Lingkungan sekitar”. Semarang: Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

http://www.google.co.id,http://warpalahedukasi.kompasiana.com/2009/03/02 (diakses

pada 26 Juni 2018 pukul 02.40).

Heizlan, Muhammad, 2016.”Efektifitas Metode Pembelajaran Socrates

Konstektual untuk Mengembangkan Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa”, Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Helfiana, Mita, 2016. ”Penguasaan Konsep pada Materi Tata Nama Senyawa

Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri Siswa Kelas X SMAN 1

Labuhanhaji”.Skripsi.Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri AR-Raniry Darussalam-Banda Aceh.

Kelly,dkk, “Assessment of the Methodological Rigor of Case Studies in the Field

of Management Accounting Published in Journals in Brazil”, journal,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. Ilmu Pengetahuan Alam.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Korpershoek, Hanke, 2014.” Effective Classsroom Management Strategies and

Classroom Management Programs for Educational Practice”,Journal.

Kusuma Dewi, Suci, 2010. ”Penerapan Flip Chart Dalam Pembelajaran Aktif

Student Created Case Studies Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA 4 SMA 4 Surakarta”.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret.

Masril,2010.”Penerapan Model Pembelajaran Vee Map Melalui Belajar

Kooperatif di SMA Negeri 2 Padang”, Jurnal. Padang: FMIP UNP.

Page 95: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

81

Mustakim, Ridha,dkk. 2012.”Perbandingan Pemahaman Konsep dan

Keterampilan Penggunaan KIT antara Peserta Didik XI IPA SMA Negeri

1 Bajeng dan SMA Uhammadiyah Limbung”, Jurnal. Makassar: Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Pradana, Yudha Adi, 2016. “Analisa Penyebab Penggunaan Model Konvensional

Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XI dan XII Mak Man Wates 1

Kulon Progo”. Yogyakarta: Program Sarjana Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga.

Prayitno, Joko Adi, 2014.”Tingkat Pemahaman Perilaku Hidup Sehat Dan

Konsep Dasar Latihan Beban Members Fitness Center Hotel Ros In

Yogyakarta”,Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahardjo, Prof. Dr. H. Mudjia, M.Si, 2017. “Studi Kasus dalam Penelitian

Kualitatif:Konsep dan Prosedurnya”. Malang: Program Sarjana

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Rabiatul Adawiyah, Sitti, 2017. ”Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTS DDI Padanglampe”. Makassar :

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Makassar

Republik Indonesia, 2003. “Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta: Darma Bhakti.

Riduwan. 2003. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Rogers, Dr. Edward W., dkk. 2008. Case Study Methodology. Greenbelt,

Maryland: Goddard Space Flight Center.

Romadhoni, Sarif, 2014. “Efektivitas Penerapan Metode Brainstorming Terhadap

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMK

YPKK 3 Sleman”. Bandung: Remaja Roedakarya Offset.

Sadiman,S.Arif, 1996. ”Media Pendidikan, Pengertian dan Pengembangannya”.

Jakarta: Raja Grafindo Prasada.

Sahid, Nur Anggraeni, 2018. “ Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan

Brain Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa”. Gowa:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Page 96: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

82

Satori, Djam’an dan Aan Komariah, 2011. “Metode Penelitian Kualitatif”.

Bandung: Alfabeta.

Subaryana, 2005. “ Pengembangan Bahan Ajar”. Yogyakarta: IKIP PGRI Wates.

Sudjana. 2002. “Metoda Statistika”. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengaja”. Bandung:

Remaj.Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ulpi, Saharsa, Muhammad Qaddafi, Baharuddin, 2018.” Efektivitas Penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Video Based

Laboratory Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika”, Jurnal.

Makassar: Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Alauddin Makassar

Page 97: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

83

LAMPIRAN A

DATA HASIL PENELITIAN

A.1 Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol

A.2 Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen

83

Page 98: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

84

A.1 Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol (VIII A)

NO NAMA PRE-TEST POST-TEST

1 MUH. ADNAN SADIK 50 55

2 WANDANI 75 60

3 AHMAD NA’IN 60 55

4 NUR ALFAIDA 65 55

5 NUR DIANITA 60 70

6 SAPIRA 65 65

7 ABD. WAHID 70 75

8 MUH. JUFRI 55 60

9 SAPUTRA 80 80

10 ALVIA NORMA RAMADHANI 55 65

11 NUR ALIFIA 80 80

12 NUR AINUNG 75 85

13 SALMAN Z. 75 80

14 HIRSWAN 60 75

15 RAITHAPUL IHSAN 75 75

16 RANDY NAYOAN 60 70

17 RATIKA 65 60

18 HIKMA 55 55

19 IKRAM 65 60

20 SARMILA 65 60

21 SARNI 60 60

22 MUTHMAINNA 55 55

23 SAPRIDA 75 85

24 ABD. SALAM 75 60

25 NAURA MUNAWAR 90 90

Page 99: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

85

A.2 Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen (VIII B)

NO NAMA PRE-TEST POST-TEST

1 KARMILA SARI 70 80

2 INDRI MUTHMAINNA 70 75

3 SUCI RAMADHANI 65 80

4 YUSRIL 70 65

5 ST.RAHMA WATI 80 90

6 SURIATI 60 80

7 SATRIO 60 65

8 INDRIANI 65 65

9 AITAP SALSABILA 50 80

10 NUR AULIA AMANDA 60 70

11 ST.RAHMA 50 60

12 ALDIANSYAH 60 70

13 SUARDI B. 50 60

14 BAHARUDDIN 80 85

15 MASITA RUSTAM 70 70

16 ST.AISA 65 75

17 MUH. SUARDI 70 65

18 WAHYUDIN 80 90

19 JUMIATI 60 70

20 HAIDIL 85 90

21 ARDI 80 90

22 HALDIANSAH 60 65

23 RAFLI JUHAEDI 70 75

24 MAGFIRLIH 75 85

25 SARMILA 80 75

26 MUH. FIKRI 60 70

27 RAJAB 55 65

28 REZA HARIANTI 60 65

Page 100: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

86

LAMPIRAN B

ANALISIS DESKRIPTIF

B.1 ANALISIS DESKRIPTIF KELAS KONTROL

B.1.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

B.1.2 PEMAHAMAN KONSEP (POST-TEST)

B.2 ANALISIS DEKRIPTIF KELAS EKSPERIMEN

B.2.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

B.2.2 PEMAHAMAN KONSEP (POST-TEST)

86

Page 101: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

87

B.1 ANALISIS DESKRIPTIF KELAS KONTROL

B.1.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

Skor Maksimum = 80

Nilai Minimum = 50

N = 25

No xi fi xi. fi xi- (xi- )2

fi. (xi- )2

1 90 1 90 23,4 547,56 547,56

2 80 2 160 13,4 179,56 359,12

3 75 6 450 8,4 24950,02 149700,12

4 70 1 70 3,4 11,56 11,56

5 65 5 325 -1,6 2,56 12,8

6 60 5 300 -6,6 43,56 217,8

7 55 4 220 -11,6 134,56 538,24

8 50 1 50 -16,6 275,56 275,56

Jumlah 545 25 1665 151662,76

a. Menghitung rata-rata

Page 102: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

88

b. Menghitung standar deviasi

√∑

c. Menghitung varian

Page 103: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

89

Analisis deskriftif hasil belajar dengan SPSS 20

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Pre-test kelas

Kontrol 25 40,00 50,00 90,00 66,60 9,971 99,417

Valid N (listwise) 25

KATEGORISASI PEMAHAMAN KONSEP

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE

(%)

KATEGORI

1 0-34 0 0 Sangat Rendah

2 35-54 1 3,6 Rendah

3 55-64 9 32,2 Sedang

4 65-84 14 50 Tinggi

5 85-100 1 3,6 Sangat Tinggi

JUMLAH 25 89,4

Page 104: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

90

B.1.2 PEMAHAMAN KONSEP (POSTTEST)

Skor Maksimum = 90

Nilai Minimum = 55

N = 25

0 1 9

14

1 0 3.6

32.2

50

3.6 0

10

20

30

40

50

60

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE%

No xi fi xi. fi xi- (xi- )2

fi. (xi- )2

1 90 1 90 22,4 501,76 501,76

2 85 2 170 17,4 302,76 605,52

3 80 3 240 12,4 153,76 461,28

4 75 3 225 7,4 54,76 164,28

5 70 2 140 2,4 5,76 11,52

6 65 2 130 -2,6 6,76 13,52

7 60 7 420 -7,6 57,76 404,32

Page 105: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

91

a. Menghitung rata-rata

b. Menghitung standar deviasi

√∑

c. Menghitung varian

8 55 5 275 -12,6 158,76 793,8

Jumlah 580 25 1690 2956

Page 106: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

92

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Post-test kelas

Kontrol 25 35,00 55,00 90,00 67,60 11,098 123,167

Valid N (listwise) 25

Analisis deskriftif hasil belajar dengan SPSS 20

KATEGORISASI PEMAHAMAN KONSEP

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE

(%)

KATEGORI

1 0-34 0 0 Sangat Rendah

2 35-54 0 0 Rendah

3 55-64 12 42,9 Sedang

4 65-84 10 35,6 Tinggi

5 85-100 3 10,7 Sangat Tinggi

JUMLAH 25 89,2

Page 107: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

93

B.2 ANALISIS DEKRIPTIF KELAS EKSPERIMEN

B.2.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

Skor Maksimum = 85

Nilai Minimum = 50

N = 28

No xi fi xi. fi xi- (xi- )2

fi. (xi- )2

1 85 1 85 18,57 344,84 344,84

2 80 5 400 13,57 184,14 920,7

3 75 1 75 8,57 73,44 73,44

4 70 6 420 3,57 12,74 76,44

0 0

12 10

3 0 0

42.9

3.6

10.7

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE %

Page 108: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

94

5 65 3 195 -1,43 2,04 6,12

6 60 8 480 -6,43 41,34 330,72

7 55 1 55 -11,43 130,64 130,64

8 50 3 150 -16,43 269,94 809,82

Jumlah 495 28 1860 2692,72

a. Menghitung rata-rata

b. Menghitung standar deviasi

√∑

Page 109: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

95

c. Menghitung varian

Analisis deskriftif hasil belajar dengan SPSS 20

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Pre-test kelas

Eksperimen 28 35,00 50,00 85,00 66,43 9,987 99,735

Valid N

(listwise) 28

KATEGORISASI HASIL BELAJAR

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE

(%)

KATEGORI

1 0-34 0 0 Sangat Rendah

2 35-54 3 10,7 Rendah

3 55-64 9 32,2 Sedang

4 65-84 15 53,6 Tinggi

5 85-100 1 3,6 Sangat Tinggi

JUMLAH 28 100

Page 110: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

96

B.2.2 PEMAHAMAN KONSEP (POSTTEST)

Skor Maksimum = 90

Nilai Minimum = 60

N = 28

0 3 9

15

1 0 10.7

32.2

53.6

10.7

0

10

20

30

40

50

60

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE %

No xi fi xi. fi xi- (xi- )2

fi. (xi- )2

1 90 4 360 15,89 252,49 1009,96

2 85 2 170 10,89 118,59 237,18

3 80 4 320 5,89 34,69 138,76

4 75 4 300 0,89 0,79 3,16

5 70 5 350 -4,11 16,89 84,45

6 65 7 455 -9,11 82,99 580,93

7 60 2 120 -14,11 199,09 398,18

Jumlah 525 28 2075 2452,62

Page 111: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

97

a. Menghitung rata-rata

b. Menghitung standar deviasi

√∑

c. Menghitung varian

Page 112: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

98

Analisis deskriftif hasil belajar dengan SPSS 20

KATEGORISASI HASIL BELAJAR

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE

(%)

KATEGORI

1 0-34 0 0 Sangat Rendah

2 35-54 0 0 Rendah

3 55-64 2 7,1 Sedang

4 65-84 20 71,5 Tinggi

5 85-100 6 21,4 Sangat Tinggi

JUMLAH 28 100

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Post-test kelas

eksperimen 29 30,00 60,00 90,00 74,11 9,531 90,840

Valid N (listwise) 29

Page 113: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

99

0 0 2

20

6 0 0 7.1

71.5

21.4

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE %

Page 114: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

100

LAMPIRAN C

ANALISIS INFERENSIAL

C.1 ANALISIS NORMALITAS KELAS KONTROL

C.1.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

C.1.2 PEMAHAMAN KONSEP (POST-TEST)

C2. ANALISIS NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN

C.2.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

C.2.2 PEMAHAMAN KONSEP (POST-TEST)

C3. UJI HOMOGENITAS

C4.UJI HIPOTESIS ( UJI t SAMPEL INDENPENDENT)

100

Page 115: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

101

C.1 ANALISIS NORMALITAS KELAS KONTROL

C.1.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

No xi fi fk ∑fi s(X)

=

fk/∑fi

Sd xi - Z= (xi- )

/Sd

Ztabel fo(X) =

0,5−

Ztabel

D = maks

fo(X) –

s(X)

1 90 1 1 25 0,04 9,971 23,4 2,35 0,9906 -0,4906 -1,2265

2 80 2 3 25 0,12 9,971 13,4 1,34 0,9099 -0,4099 -3,415

3 75 6 9 25 0,36 9,971 8,4 0,84 0,7995 -0,2995 -0,8319

4 70 1 10 25 0,4 9,971 3,4 0,34 0,6331 0,1331 0,3327

5 65 5 15 25 0,6 9,971 -1,6 -0,16 0,4364 0,0636 0,106

6 60 5 20 25 0,8 9,971 -6,6 -0,66 0,2546 0,2454 0,3067

7 55 4 24 25 0,96 9,971 -11,6 -1,16 0,1230 0,377 0,3927

8 50 1 25 25 1 9,971 -16,6 -1,66 0,0485 0,4515 0,4515

Jumlah 545 25 107 200 4,28 79,768

Menentukan Dtabel

Dtabel D (N) (α) D (25) (0,05) = 1,25

Keterangan:

Jika Dhitung> Dtabel maka data tidak terdistribusi normal.

Jika Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Dhitung = 0,4515pada taraf signifikan α 0,05,

sehingga disimpulkan Dhitung< Dtabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

tersebut terdistribusi normal.

101

Page 116: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

102

PENGUJIAN NORMALITAS DENGAN SPSS 20

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00002 25 100,0% 0 0,0% 25 100,0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00002 ,164 25 ,082 ,942 25 ,168

a. Lilliefors Significance Correction

Page 117: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

103

C.1.2 PEMAHAMAN KONSEP (POST-TEST)

No xi fi fk ∑fi s(X)

=

fk/∑fi

Sd xi - Z= (xi- )

/Sd

Ztabel fo(X) =

0,5− Ztabel

D =

maks

fo(X) –

s(X)

1 90 1 1 25 0,04 11,098 22,4 2,01 0,9778 -0,4778 -0,5178

2 85 2 3 25 0,12 11,098 17,4 1,57 0,9418 -0,4418 -0,2918

3 80 3 6 25 0,24 11,098 12,4 1,12 0,8686 -0,3686 -0,6086

4 75 3 9 25 0,36 11,098 7,4 0,67 0,7486 -0,2486 -0,6086

5 70 2 11 25 0,44 11,098 2,4 0,21 0,5832 -0,0832 -0,5232

6 65 2 13 25 0,52 11,098 -2,6 -0,23 0,4090 0,091 -0,429

7 60 7 20 25 0,8 11,098 -7,6 -0,68 0,2482 0,2518 -0,5482

8 55 5 25 25 1 11,098 -12,6 -1,13 0,1292 0,3708 -0,6292

Jumlah 580 25 88 200 3,52 88,784

Menentukan Dtabel

Dtabel D (N) (α) D (25) (0,05) = 1,25

Keterangan:

Jika Dhitung> Dtabel maka data tidak terdistribusi normal.

Jika Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Dhitung = -0,2918pada taraf signifikan α 0,05,

sehingga disimpulkan Dhitung < Dtabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

tersebut tidak terdistribusi normal.

Page 118: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

104

PENGUJIAN NORMALITAS DENGAN SPSS 20

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00003 25 100,0% 0 0,0% 25 100,0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

VAR00003 ,233 25 ,001 ,890 25 ,011

a. Lilliefors Significance Correction

Page 119: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

105

C2. ANALISIS NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN

C.2.1 PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

No xi fi fk ∑fi s(X)

=

fk/∑fi

Sd xi - Z= (xi- )

/Sd

Ztabel fo(X) =

0,5−

Ztabel

D = maks

fo(X) –

s(X)

1 85 1 1 28 0,03 9,987 18,57 1,85 0,9678 -0,4678 -0,4978

2 80 5 6 28 0,21 9,987 13,57 1,35 0,9115 -0,4115 -0,6215

3 75 1 7 28 0,25 9,987 8,57 0,85 0,8023 -0,3023 -0,5523

4 70 6 13 28 0,46 9,987 3,57 0,35 0,6368 -0,1368 -0,5968

5 65 3 16 28 0,57 9,987 -1,43 -0,14 0,4443 0,0557 -0,5143

6 60 8 24 28 0,86 9,987 -6,43 -0,64 0,2611 0,2389 -0,6211

7 55 1 25 28 0,89 9,987 -11,43 -1,14 0,1271 0,3729 -0,5171

8 50 3 28 28 1 9,987 -16,43 -1,64 0,0505 0,4495 -0,5505

Jumlah 495 28 120 224 4,27 79,896

Menentukan Dtabel

Dtabel D (N) (α) D (28) (0,05) = 1,4

Keterangan:

Jika Dhitung > Dtabel maka data tidak terdistribusi normal.

Jika Dhitung < Dtabel maka data terdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Dhitung = -0,4978 pada taraf signifikan α

0,05, sehingga disimpulkan Dhitung< Dtabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

tersebut tidak terdistribusi normal.

Page 120: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

106

PENGUJIAN NORMALITAS DENGAN SPSS 20

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00004 28 100,0% 0 0,0% 28 100,0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00004 ,169 28 ,040 ,933 28 ,075

a. Lilliefors Significance Correction

Page 121: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

107

C.2.2 HASIL BELAJAR (POST-TEST)

No xi fi fk ∑fi s(X)

=

fk/∑fi

Sd xi - Z=

(xi- )

/Sd

Ztabel fo(X) =

0,5−

Ztabel

D = maks

fo(X) –

s(X)

1 90 4 4 28 0,14 9,531 15,89 1,66 0,9515 -0,4515 -0,5915

2 85 2 6 28 0,21 9,531 10,89 1,14 0,8729 -0,3729 -0,5829

3 80 4 10 28 0,35 9,531 5,89 0,61 0,7291 -0,2291 -0,5791

4 75 4 14 28 0,5 9,531 0,89 0,09 0,5359 -0,0359 -0,5359

5 70 5 19 28 0,67 9,531 -4,11 -0,43 0,3336 0,1664 -0,5036

6 65 7 26 28 0,92 9,531 -9,11 -0,95 0,1711 0,3289 -0,5911

7 60 2 28 28 1 9,531 -14,11 -1,48 0,0694 0,4306 -0,5694

Jumlah 525 28 107 196 3,79 66,717

Menentukan Dtabel

Dtabel D (N) (α) D (29) (0,05) 1,45

Keterangan:

Jika Dhitung> Dtabel maka data tidak terdistribusi normal.

Jika Dhitung < Dtabel maka data terdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Dhitung = -0,5036pada taraf signifikan α 0,05,

sehingga disimpulkan Dhitung< Dtabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

tersebut tidak terdistribusi normal.

Page 122: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

108

PENGUJIAN NORMALITAS DENGAN SPSS 20

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00005 29 100,0% 0 0,0% 29 100,0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00005 ,167 28 ,045 ,914 28 ,0,24

a. Lilliefors Significance Correction

Page 123: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

109

C3. UJI HOMOGENITAS

a. Uji Homogenitas Pre-test

UJI ANALISIS VARISANS

Nilai varian terbesar = 99,735

Nilai varian terkecil = 99,417

Menentukan nilai

F (α, dk1,dk2)

F (α, n1-1, n2-1)

= F (0,05, 25-1, 25-1)

=F (0,05, 24, 24)

= 1,44

Keterangan :

Jika > maka sampelnya tidak homogen.

Jika < maka sampelnya homogen.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Fhitung = 1,00 pada taraf

signifikan α 0,05, sehingga disimpulkan Fhitung< Ftabel. Hal tersebut

menunjukkan bahwa data tersebut homogen.

b. Uji Homogenitas Post-test

UJI ANALISIS VARISANS

Nilai varian terbesar = 123,167

Nilai varian terkecil = 90,840

Page 124: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

110

Menentukan nilai

F (α, dk1,dk2)

F (α, n1-1, n2-1)

= F (0,05, 28-1, 28-1)

= F (0,05, 27, 27)

= 1,77

Keterangan :

Jika > maka sampelnya tidak homogen.

Jika < maka sampelnya homogen.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Fhitung = 1,35 pada taraf

signifikan α 0,05, sehingga disimpulkan Fhitung< Ftabel. Hal tersebut

menunjukkan bahwa data tersebut homogen.

PENGUJIAN HOMOGENITAS DENGAN SPSS 20 pada Kelas Kontrol

dan Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

HASIL BELAJAR

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,523 1 51 ,223

ANOVA

HASIL BELAJAR

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 559,246 1 559,246 5,273 ,026

Within Groups 5408,679 51 106,053

Total 5967,925 52

Page 125: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

111

C4.UJI HIPOTESIS ( UJI MANN WHITNEY)

a. Merumuskan hipotesis secara statistik

Keterangan:

: Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara siswa yang

menggunakan Metode Participant Created Case Studiesdalam

meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam materi usaha dan

pesawat sederhana pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Majene.

:Terdapat perbedaan nilai rata-rata siswa yang menggunakan Metode

Participant Created Case Studiesdalam meningkatkan hasil belajar

siswa dalam materi usaha dan pesawat sederhana pada siswa kelas

VIII di SMP Negeri 7 Majene.

Menentukan nilai derajat kebebasan (dk)

Dk = n1 + n2 –2

= 25 + 28 – 2

= 51

Page 126: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

112

b. Membuat Jenjang ke dalam bentuk table seperti berikut:

No. Kontrol Jenjang No. Eksperimen Jenjang

1. 55 21 1. 80 7

2. 60 14 2. 75 10

3. 55 20 3. 80 7

4. 55 20 4. 65 17

5. 70 10 5. 90 1

6. 65 11 6. 80 6

7. 75 7 7. 65 15

8. 60 11 8. 65 15

9. 80 4 9. 80 6

10. 65 9 10. 70 9

11. 80 4 11. 60 17

12. 85 2 12. 70 9

13. 80 3 13. 60 16

14. 75 3 14. 85 4

15. 75 3 15. 70 8

16. 70 3 16. 75 5

17. 60 3 17. 65 9

18. 55 7 18. 90 1

19. 60 3 19. 70 6

20. 60 3 20. 90 1

Page 127: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

113

21. 60 3 21. 90 1

22. 55 4 22. 65 5

23. 85 2 23. 75 2

24. 60 2 24. 85 1

25 90 1 25 75 1

26. 70 1

27. 65 1

28. 65 1

∑ R1 = 173 R2= 182

c. Menghitung U1dan U2

=

= 852

=

= 843

Page 128: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

114

LAMPIRAN D

ANALISIS VALIDASI INSTRUMEN

D.1 ANALISIS VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

D.2 ANALISIS VALIDASI KARTU SOAL TES

PEMAHAMAN KONSEP

114

Page 129: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

115

D.1 ANALISIS VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Validator 1 : Sudirman, S.Pd.,M.Ed.

No Aspek yang Dinilai

Skor Validator Rata-

rata

releva

nsi

ketera

ngan 1 2

I Perumusan Tujuan Pembelajaran

1. Kejelasan standar kompetensi dan

kompetensi dasar

4

4 4 SV D

2. Kesesuaian standar kompetensi dan

kompetensi dasar dengan tujuan

pembelajaran

3 3 3 SV D

3. Ketepatan penjabaran kompetensi

dasar ke dalam indikator

4 4 4 SV D

4. Kesesuaian indikator dengan tujuan

pembelajaran

4 4 4 SV D

5. Kesesuaian indikator dengan tingkat

perkembanagan peserta didik

4 4 4 SV D

II Isi Yang Disajikan

1. Sistematika penyusunan RPP

4 4 4 SV D

Page 130: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

116

2. Kesesuaian urutan kegiatan

pembelajaran IPA-FISIKA

4 4 4 SV D

3. Kesesuaian uraian kegiatan peserta

didik dan guru untuk setiap tahap

pembelajaran

4 3 3,5 SV D

4. Kejelasan skenario

pembelajaran(tahap-tahap kegiatan

pembelajaran yaitu awal, inti dan

penutup)

4 4 4 SV D

5. Kelengkapan instrumen penilaian

hasil belajar

4 4 4 SV D

III

Bahasa

1. Menggunakan bahasa yang sesuai

dengan kaidah Bahasa Indonesia.

4 4 4 SV D

2. Menggunakan kalimat/pernyataan

yang komunikatif.

4 4 4 SV D

3. Menggunakan bahasa yang

sederhana dan mudah dimengerti.

4 4 4 SV D

IV Waktu

1. Kesesuaian alokasi waktu yang

digunakan

4

3

3,5

SV D

Page 131: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

117

Validator 2 : Suhardiman, S.Pd., M.Pd.

Keterangan relevansi

A = Relevansi lemah-lemah, jika validator 1 memberikan skor = 1 dan

validator 2 = 1

B = Relevansi kuat-lemah, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4 dan

validator 2 = 1 atau 2

C = Relevansi lenah-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 1 atau 2 dan

validator 2 = 3 atau 4

D = Relevansi kuat-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4 dan

validator 2 = 3 atau 4

2. Rincian waktu untuk setiap tahap

pembelajaran

4 4 4 SV D

V Penilaian umum terhadap Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan metode penugasan

terstruktur berbasisi video scribe

4 4 4 SV D

Total Skor 63 61 62

Rata-rata skor 3,937 3,812 3,875

Page 132: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

118

Perhitungan reabilitas

Validator Jumlah Skor Penilaian Rata-rata Skor Penilaian

1 63 3,937

2 61 3,812

(

)

(

)

(

)

Jika nilai R yang diperoleh lebih besar dari 0,7 (R>0,7) maka instrument

dikategorikan reliable. Nilai R yang diperoleh yaitu 0,88. Sehingga nilai R>0,7

dan instrumen dikatahan reliable.

Page 133: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

119

D.2 ANALISIS VALIDASI KARTU SOAL TES HASIL

BELAJAR

Validator 1 : Sudirman, S.Pd., M.Ed.

Validator 2 : Suhardiman, S.Pd., M.Pd.

No. Soal Skor Validator Rata-rata Relevansi Kode

Relevansi 1 2

1 4 3 3,5 SV D

2 4 3 3,5 SV D

3 4 3 3,5 SV D

4 4 3 3,5 SV D

5 4 3 3,5 SV D

6 4 3 3,5 SV D

7 4 3 3,5 SV D

8 4 3 3,5 SV D

9 4 3 3,5 SV D

10 4 3 3,5 SV D

11 4 3 3,5 SV D

12 4 3 3,5 SV D

13 4 3 3,5 SV D

14 4 3 3,5 SV D

15 3 3 3 SV D

Page 134: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

120

16 4 3 3,5 SV D

17 4 3 3,5 SV D

18 4 3 3,5 SV D

19 3 3 3 SV D

20 4 3 3,5 SV D

Total Skor 78 60 69

Rata-rata 3,9 3

Keterangan Relevansi:

A = Relevansi lemah-lemah, jika validator 1 memberikan skor = 1 dan

validator 2 = 1

B = Relevansi kuat-lemah, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4 dan

validator 2 = 1 atau 2

C = Relevansi lenah-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 1 atau 2 dan

validator 2 = 3 atau 4

D = Relevansi kuat-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4 dan

validator 2 = 3 atau 4

Dari hasil validasi instrument oleh dua pakar di atas, maka diperoleh:

Relevansi kategori A = 0 Relevansi kategori C = 0

Relevansi kategoriB = 0 Relevansi kategori D = 20

Page 135: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

121

Jika nilai V yang diperoleh lebih besar dari 0,7 (V>0,7) maka instrument

dikategorikan reliable. Nilai v yang diperoleh yaitu 1. Sehingga nilai R>0,7 dan

instrumen dikatahan reliable.

Page 136: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

122

LAMPIRAN E

INSTRUMEN PENELITIAN

D.1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

D.2. KARTU SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP

D.2.1. SOAL PILIHAN GANDA (PRETEST)

D.2.2. SOAL PILIHAN GANDA (POSTTEST)

122

Page 137: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

123

D.1.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas

1. Sekolah : SMP Negeri 7 Majene

2. Mata Pelajaran : IPA Terpadu

3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil

4. Materi Pokok : Usaha dan Pesawat Sederhana

5. Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran (2 x pertemuan)

B. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami Pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan Prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni

budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat), dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

Page 138: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

124

C. Kompetensi Dasar

1.1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.1 : Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten,

sikap disiplin, rasa percayadiri, dan sikap toleransi dalam

perbedaan strategi berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi

menyelesaikan masalah.

3.3 : Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur

rangka manusia.

4.3 : Menyajikan hasil penyelidikan atau penyelesaian masalah tentang

manfaat penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-

hari.

D.

E. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 : Mengidentifikasi usaha yang bekerja pada sebuah benda.

3.3.2 : Menjelaskan pengertian usaha yang bekerja pada sebuah benda.

3.3.3 : Mengidentifikasi jenis pesawat sederhana yang terdapat disekitar

peserta didik.

3.3.4 : Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan

sehari-hari.

3.3.5 :Menjelaskan keuntungan mekanik beberapa jenis pesawat

sederhana.

Page 139: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

125

3.3.6 : Menggunakan persamaan pesawat sederhana untuk

menyelesaikan permasalahan.

3.3.7 : Menjelaskan prinsip kerja pesawat sederhana pada otot dan

rangka manusia.

4.3.1 : Melakukan percobaan dan mengidentifikasi mekanisme kerja

pesawat sederhana serta hubungannya dengan kerja otot pada

struktur rangka manusia.

4.3.2 : Melaporkan atau memaparkan hasil penyelidikan tentang manfaat

pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode Participant Created Case Studies, peserta didik mampu

menjelaskan pengertian usaha, gaya, energy, dan daya secara tepat dan benar,

menjelaskan pengertian pesawat sederhana secara tepat, membedakan jenis

pesawat sederhana dengan baik dan benar, menunjukkan keuntungan mekanik

pesawat sederhana dengan benar, menjelaskan mekanisme kerja pesawat

sederhana dengan baik dan jelas, menjelaskan prinsip kerja pesawat

sederhana pada otot manusia dengan baik, dengan mengamati gambar,

melakukan percobaan sederhana, dan diskusi.

Page 140: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

126

G. Materi Pembelajaran

1. Konseptual : Usaha, energy, daya, pesawat sederhana, dan jenis-jenis

pesawat sederhana, keuntungan mekanik pesawat sederhana

dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktual : Pisau, sekrup, jungkat-jungkit, pemotong kuku, tangga,

katrol, dan semua alat yang menggunakan prinsip pesawat

sederhana.

3. Prosedural : Mekanisme kerja dan hubungan pesawat sederhana

dengan kerja otot pada rangka manusia.

H. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Student Centered.

2. Metode : Participant Created Case Studies, diskusi, dan

eksperimen.

3. Model Pembelajaran : Active Learning

Sintak-sintak Pembelajaran Metode Participant Created Case Studies menurut

silberman sebagai berikut:

Guru membagi kelas menjadi pasangan atau trio.

Guru menjelaskan bahwa tujuan dari sebuah studi kasus adalah

mempelajari sebuah topic dengan membagi permasalahan.

Menyediakan waktu yang mencukupi bagi pasangan atau trio untuk

membuat situasi kasus singkat yang mengandung contoh atau isu untuk

didiskusikan atau sebuah persoalan untuk dipecahkan dengan materi

Page 141: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

127

pelajaran dikelas. Kemudian, setiap pasangan menuliskan studi kasus

intisari yang secara khusus.

Bila studi kasus telah selesai, perintahkan kelompok untuk menyajikannya

kepada siswa lain. Beri kesempatan kelompok untuk memimpin diskusi

kasus.

I. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Media/Alat : Lembar Kerja, LCD , Papan tulis,

2. Alat dan Bahan :

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Gambar gunting rumput 8 buah

2. Gambar pisau 8 buah

3. Gambar tang 8 buah

4. Gambar Jungkat jungkit 8 buah

5. Gambar pemotong kertas 8 buah

6. Gambar penjepit kuku 8 buah

7. Gambar sekop 8 buah

8. Gambar pemecah kemiri 8 buah

9. Gambar gerobak dorong 8 buah

10. Gambar tiang bendera 8 buah

11. Gambar timba air 8 buah

12. Gambar papan bidang miring 8 buah

Page 142: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

128

J. Sumber Belajar

Buku fisika peserta didik, internet dan sumber informasi lain

K. Langkah-langkah Pembelajaran

I. Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)

No.

Tahap/

Sintak

Model

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1. Pendahuluan 15 menit

Connecting a. Guru mengucapkan salam.

b. Guru memimpin doa sesuai dengan keyakinan

masing-masing.

c. Mengkondisikan kelas.

d. Guru meminta peserta didik untuk mengecek

kebersihan kelas secara bersama-sama,

minimal sekitar tempat duduknya tidak ada

sampah.

e. Guru mengabsen kehadiran siswa.

f. Guru memberikan motivasi

Guru memberikan motivasi kepada siswa agar

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

yang berkaitan dengan materi usaha dan

pesawat sederhana.

g. Peserta didik dimotivasi dengan melihat

Page 143: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

129

gambar seseorang pedagang yang sedang

berjualan.

h. Guru memberikan apersepsi

“Sedang apa orang tersebut?”

“Apa yang mereka cari?”

“Disebut apakah mereka?”

“Apa yang kalian ketahui tentang usaha?”

i. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.

j. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai

berkaitan dengan usaha dan pesawat

sederhana.

k. Guru menyampaikan metode pembelajaran

yang akan digunakan saat membahas materi

usaha dan pesawat sederhana.

2 Kegiatan Inti 50 Menit

Reflecting a. Guru meminta siswa mengamati kejadian

disekitar berkaitan dengan usaha yang

bekerja pada sebuah benda.

b. Guru membimbing peserta didik untuk

mengamati fenomena usaha pada sebuah

benda.

c. Guru menjelaskan uraian materi

pembelajaran dan membagi peserta didik

Page 144: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

130

dalam beberapa kelompok (Organizing)

(Peserta didik bergabung kedalam kelompok

yang telah ditentkan.).

d. Guru menyampaikan materi mengenai usaha

dan pesawat sederhana

e. Guru membagi peserta didik menjadi

pasangan atau trio.

f. Guru memerintahkan siswa untuk

membuat studi kasus yang dapat

dianalisis dan didiskusikan oleh siswa

lain.

g. Guru membagi LKS berupa gambar pesawat

sederhana dan jenis-jenis pesawat sederhana

h. Guru meminta siswa untuk berdiskusi

dengan pasangannya.

i. Peserta didik membuat laporan dan

menyajikan laporan hasil diskusi dengan

mengidentifikasi usaha yang bekerja pada

sebuah benda serta jenis-jenis pesawat

sederhana.

j. Menyimpulkan hasil diskusi yang telah

dilakukan.

Page 145: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

131

Organizing k. Guru menjelaskan uraian materi

pembelajaran dan membagi peserta didik

dalam beberapa kelompok (Organizing)

(Peserta didik bergabung kedalam kelompok

yang telah ditentkan)

3 Penutup 15 Menit

Extending a. Guru membantu siswa dalam memberikan

refleksi mengenai usaha dan jenis-jenis

pesawat sederhana.

b. Guru memberikan kesimpulan akhir dari

materi pembelajaran Guru bertanya tentang

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Guru menyampaikan lingkup materi yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Guru memotivasi peserta didik untuk

mempersiapkan diri dengan cara membaca

materi tersebut

d. Berdoa bersama dan memberi salam

II. Pertemuan kedua (2 x 40 menit)

No

Tahap/

Sintak Model

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1. Pendahuluan 15 menit

Page 146: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

132

Connecting a. Guru memberi salam dan berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, dilanjutkan mengecek

kehadiran peserta didik.

b. Guru meminta peserta didik untuk mengecek

kebersihan kelas secara bersama-sama,

minimal sekitar tempat duduknya tidak ada

sampah.

c. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan

yang akan dicapai berkaitan dengan usaha

dan pesawat sederhana.

d. Guru memberi apersepsi dan memberikan

pertanyaan yang dapat memotivasi rasa ingin

tahu peserta didik.

e. Guru meminta siswa untuk berkelompok

sesuai dengan kelompoknya.

f. Guru menyampaikan metode pembelajaran

dan teknik penilaian yang akan digunakan

saat membahas materi usaha dan pesawat

sederhana.

g. Guru membagi lembar peserta didik kepada

siswa yang telah disiapkan.

h. Guru mengarahkan peserta didik untuk

menghubungkan konsep lama dengan

Page 147: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

133

konsep yang akan dipelajari.

i. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat

dan bahan untuk eksperimen.

Organizing Guru menjelaskan uraian materi

pembelajaran dan membagi peserta didik

dalam beberapa kelompok (Organizing)

(Peserta didik bergabung kedalam kelompok

yang telah ditentukan)

2 Kegiatan Inti 50 Menit

Reflecting a. Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk

eksperimen.

b. Siswa membuat perlakuan eksperimen.

c. Siswa melakukan pengamatan.

d. Siswa menuliskan hasil pengamatan

LKPD.

e. Siswa menganalisis hasil eksperimen.

f. Siswa menyimpulkan tentang hasil

eksperimen.

g. Guru memimpin diskusi untuk menegaskan

kembali jawaban peserta didik dan

memberikan kesempatan kepada

perwakilan dari setiap anggota kelompok

untuk menanyakan/mengomentari hal-hal

Page 148: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

134

yang telah dicatat tadi (hal-hal yang belum

dipahami).

h. Kelompok yang sedang dikomentari

diperbolehkan untuk memberikan

tanggapan dan mempertahankan hasil

kerjanya

(Guru memberikan informasi kepada peserta

didik bahwa waktu telah habis, kegiatan

pembelajaran akan dilanjutkan pada

pertemuan berikutnya)

3 Penutup 15 Menit

Extending a. Guru mengarahkan peserta didik utnuk

menyimpulkan hasil diskusi

b. Guru memberikan kesimpulan akhir dari

materi pembelajaran Guru bertanya tentang

proses pembelajaran yang telah dilakukan

c. Guru memberikan tugas kepada peserta

didik berupa beberapa soal untuk

menyelidiki materi yang telah diajarkan.

d. Berdoa bersama dan memberi salam

Page 149: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

135

L. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Penilaian

a. Penilaian sikap

No Teknik Bentuk

instrument

Instrumen Waktu pelaksanaan

1 Observas

i

Observasi Lembar observasi aktifitas

peserta didik

Saat pembelajaran

berlangsung

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No Teknik Bentuk instrumen Instrumen Waktu pelaksanaan

1 Tertulis Soal pilihan ganda Lampiran 2 Saat pembelajaran usai

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

No Teknik Bentuk instrument Instrumen Waktu pelaksanaan

1 Pengamatan Lembar observasi Lampiran 3 Saat pembelajaran

berlangsung

Samata, 2019

Mengetahui :

Mengetahui Kepala Sekolah Peneliti

Kasmawati, S.Pd. Cici Nur Pratiwi

NIM : 20600115071

Page 150: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

136

LAMPIRAN I

Lampiran (Lembar Penilaian)

1. Format penilai tugas

NO NAMA SISWA

Subst

ansi

Bah

asa

Est

etik

a

NILAI

1

2

3

4

5

Pedoman penskoran : Sangat Memuaskan Skor 4

Memuaskan Skor 3

Cukup memuaskan Skor 2

Tidak memuaskan Skor 1

Pedoman Penilaian

Page 151: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

137

2. Instrumen Penilain Sikap

Sekolah : SMP NEGERI 7 MAJENE

Mata pelajaran : IPA

Materi : Usaha dan Pesawat Sederhana

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Hari/Tanggal :

No.

Nam

a

Dis

ipli

n

Ker

jasa

ma

Kej

uju

ran

Kep

edu

lian

Tan

ggu

ng

jaw

ab

Ju

mla

h

Sk

or

Nil

ai

1.

2.

3.

Ketentuan:

1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku

yang tertera dalam indikator

2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang

tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten

3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang

tertera dalam indikator

4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera

dalam indikator

5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlih atkan perilaku yang

tertera dalam indikator

Page 152: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

138

FORMAT PENILAIAN

Keterangan:

Pedoman Pemberian Nilai

Kategori Skor Nilai

Sangat baik 3,33-4,00 A

Baik 2,33-3,32 B

Cukup 1,33-2,32 C

Kurang ≤1,32 D

3

Mempresentasikan

hasil pengamatan

1. Mampu mempresentasikan hasil dengan tepat

dan percaya diri.

2. Presentasi disampaikan sudah tepat, tapi

kurang percaya diri.

3. Presentasi kurang tepat

Kriteria Penilaian:

Nilai =

Jumlah Skor yang Diperoleh

X 4

9

Page 153: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

139

3. Instrumen Penilain Keterampilan

Sekolah : SMP NEGERI 7 MAJENE

Mata pelajaran : IPA

Materi : Usaha dan Pesawat Sederhana

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Hari/Tanggal :

Instrumen Tes Praktik

No. Indikator

Hasil Penilaian

3

(baik)

2

(cukup)

1

(kurang)

1 Menuliskan hasil pengamatan

2 Menafsirkan hasil pengamatan

5 Mempresentasikan hasil praktik

Jumlah Skor yang Diperoleh

Rubrik Penilaian

No. Indikator Rubrik

1

Menuliskan hasil

pengamatan

1. Menulis hasil pengamatan benar dan lengkap.

2. Menulis hasil pengamatan benar, tetapi kurang

lengkap.

3. Tidak menulis hasil pengamatan atau menulis

namun kurang lengkap dan salah

Page 154: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

140

2

Menafsirkan hasil

pengamatan

1. Mampu menafsirkan hasil pengamatan dengan

benar.

2. Mampu menafsirkan hasil pengamatan tetapi

masih ada yang salah.

3. Tidak mampu/salah dalam menafsirkan hasil

pengamatan

3

Mempresentasikan

hasil pengamatan

1. Mampu mempresentasikan hasil dengan tepat

dan percaya diri.

2. Presentasi disampaikan sudah tepat, tapi

kurang percaya diri.

3. Presentasi kurang tepat

Kriteria Penilaian:

Nilai =

Jumlah Skor yang Diperoleh

X 4

9

Page 155: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

141

D.2. KARTU SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP

D.2.1. SOAL PILIHAN GANDA (PRETEST)

TES HASIL PEMAHAMAN KONSEP (PRE-TEST)

NAMA :

KELAS :

WAKTU : Menit

Berilah tanda (X) pada jawaban yang dianggap benar!

1. Alat yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut…

a. Pesawat

b. Pengungkit

c. Motor

d. Tang

2. Pesawat sederhana yang dibedakan letak titik tumpu, titik beban dan titik

kuasa seperti pada gambar dibawah ini adalah…

a. Pengungkit

b. Bidang miring

c. Katrol

d. Timbangan

Page 156: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

142

3. Untuk mengangkat baja pada waktu membangun gedung diperlukan…

a. Tuas

b. Katrol

c. Bidang miring

d. pengungkit

4. Untuk mengambil air dari sumur sebaiknya menggunakan…

a. Bidang miring

b. Katrol

c. Tuas

d. Pengungkit

5. Alat, berikut memanfatkan prinsip baji, kecuali…

a. Tuas

b. Pisau

c. Sekrup

d. Roda

6. Ciri dari pesawat sederhana jenis pengungkit adalah kecuali…

a. Titik tumpu

b. Titik beban

c. Titik gaya

Page 157: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

143

7. Tujuan penggunaan katrol tetap adalah untuk mempermudah melakukan usaha

dengan cara…

a. Menambah kecepatan

b. Mengubah energy

c. Memindahkan energy

d. Mengubah arah gaya

8. Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah…

a. A

b. B

c. C

d. D

9. Berikut ini merupakan keuntungan penggunan pesawat sederhana dalam

kehidupan sehari-hari:

1) Mengubah energy

2) Mengubah arah gaya

3) Mengurangi gaya

4) Menambah usaha

Keuntungan pesawat sederhana yang benar adalah…

Page 158: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

144

a. 1,2, dan 3.

b. 2,3, dan 4

c. 1 dan 3

d. 2 dan 4

10. Prinsip kerja tangan anak pada gambar koper tersebut sama dengan prinsip

kerja pengungkit jenis ini…

a. Pertama

b. Kedua

c. Ketiga

d. Keempat

Page 159: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

145

D.2.2. SOAL PILIHAN GANDA (POSTTEST)

TES HASIL PEMAHAMAN KONSEP (POST-TEST)

NAMA :

KELAS :

WAKTU : Menit

Berilah tanda (X) pada jawaban yang dianggap benar!

1. Kelompok rumah tangga yang menggunakan prinsip pengungkit adalah…

a. Katrol, timbangan, dan tang.

b. Tang, gunting, dan pisau.

c. Stepler, roda sepeda, dan linggis.

d. Gunting, pembuka tutup botol, dan sekop.

2. Dibawah ini alat yang dapat mengubah gaya angkat menjadi gaya tarik

adalah…

a. Tuas

b. Katrol

c. Bidang miring

d. Pengungkit

3. Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat otot betis pemain bulu tangkis

mengangkat beban tubuhnya dengan bertumpu pada jari kakinya adalah…

a. Bidang miring

b. Pengungkit jenis 1

c. Pengungkit jenis 2

d. Pengungkit jenis 3

Page 160: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

146

4. Gaya memiliki peran untuk mempertahankan gerak benda, apa yang harus

dilakukan agar gerak benda tersebut dapat tetap bergerak …

a. Dalam keadaan diam

b. Mendorong benda

c. Semua benar

d. Semua salah

5. Sumur timba memanfaatkan pesawat sederhana berupa…

a. Katrol majemuk

b. Katrol bebas

c. Katrol tetap

d. Benar semua

6. Gaya atau kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat beban akan lebih kecil.

Jika titik tumpu T diletakkan…

a. Di antara beban dan gaya

b. Di tengah-tengah beban dan gaya

c. Mendekati gaya

d. Mendekati beban

Page 161: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

147

7. Agar mengetahui perbedaan antara otot dan rangka manusia pada prinsip kerja

pesawat sederhana yaitu kecuali…

a. Otot sebagai alat gerak dan rangka sebagai susunan tulang.

b. Otot sebagai gerak pasif dan rangka sebagai tulang yang saling

berhubungan.

c. Otot sebagai susunan tulang dan rangka sebagai alat gerak.

d. Otot sebagai pengendali gerak manusia dan rangka sebagai tempat

melekatnya otot tersebut.

8. Seseorang hendak mengangkat sebuah beban dengan menggunakan katrol

tunggal bergerak. Jika berat beban tersebut adalah 1.000 N, maka besar gaya

yang harus diberikan orang tersebut adalah…

a. 600 N

b. 500 N

c. 250 N

d. 100 N

9. Pernyataan dibawah ini yang salah mengenai pesawat sederhana adalah…

a. Alat yang digunakan untuk menghemat tenaga

b. Alat yang digunakan untuk mempercepat pekerjaan

c. Alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan

d. Alat yang digunakan untuk memperkecil bentuk

Page 162: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

148

10. Salah satu pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari, kecuali…

a. Jalan pada pegunungan dibuat berliku-liku.

b. Pekerjaan bangunan yang menggunakan papan yang diletakkan miring

untuk menaikkan peti ke dalam kendaraan.

c. Ujung baji yang dibuat runcing dibandingkan ujung yang lain.

d. Kursi roda yang digunakan penyandang cacat.

Page 163: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

149

LAMPIRAN F

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

149

Page 164: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

150

Sumber : siswa mempersentasikan hasil praktikum

Sumber : Siswa sedang berdiskusi

Page 165: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

151

Sumber : siswa mempersentasikan hasil diskusi

Page 166: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

152

Page 167: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

153

Page 168: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

154

Page 169: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

155

Page 170: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

156

Page 171: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

157

Page 172: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

158

Page 173: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

159

Page 174: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

160

Page 175: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

161

Page 176: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

162

Page 177: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

163

Page 178: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

164

Page 179: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

165

Page 180: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

166

Page 181: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

167

Page 182: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

168

Page 183: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

169

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Cici Nur Pratiwi dilahirkan di Majene, Provinsi Sulawesi Barat pada

tanggal 11 Juli 1997. Penulis merupakan Anak keempat dari pasangan Habibi

Umar dan Rahmatika.

Pendidikan formal penulis dimulai dari taman kanak-kanak Pembina

Kamp.Baru, Kec. Majene, Kab. Banggae dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun

yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 06

Kamp.Baru, Kec. Majene, Kab. Banggae dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menevngah Pertama

(SMP) Negeri 03 Kamp.Baru, Kec. Majene, Kab. Banggae dan lulus pada tahun

2012. Dan pada tahun yang sama pula penulis melajutan pendidikan di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 02 Lembang, Kec. Majene, Kab. Banggae dan

lulus pada tahun 2015. kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ke jenjang S1 pada Jurusan Pendidikan

Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Berkat perjuangan dan kerja keras akhirnya penulis dapat menyelesaulan

sebuah karya tulis yang berjudul “Efektifitas Metode Participant Created Case

Studies Terhadap Pemahaman Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan

Sehari-hari di SMP Negeri 7 Majene”

Page 184: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

170

EFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN PESAWAT

SEDERHANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DI SMP NEGERI 7 MAJENE

Cici Nur Pratiwi, Ali Umar dani

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika

peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode Participant Created Case

Studies, mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, mengetahui perbedaan

pemahaman konsep fisika antara peserta didik yang diajar dengan metode Participant

Created Case Studies dan metode konvensional pada kelas VIII di SMP Negeri 7

Majene, mengetahui metode Participant Created Case Studies efektif atau tidak

terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 7 Majene.

Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Majene

yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII berjumlah 25 peserta didik dan kelas VIII B

berjumlah 28 peserta didik. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah

convinance sampling, yaitu dimana convinance sampling merupakan pengambilan

sampel didasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya.

.

Kata Kunci : Participant Created Case Studies; Konvensional; Pemahaman Konsep

Page 185: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

171

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha dasar

dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Pengaruh pendidikan dalam

jiwa seseorang merupakan pendorong

kemampuan untuk berkembang.

Sedangkan pendorong utama, adalah

potensi-potensi berupa bakat dan

pengalaman yang terpendam pada diri

seseorang atau anak didik.

Bagaimanapun baiknya rencana

pendidikan, hasil dan manfaat bagi

anak didik dan masyarakat tergantung

kepada anak didik dan masyarakat itu

sendiri. Demikian pula kecakapan dan

bakat seseorang atau anak didik, hanya

dapat berkembang dengan baik apabila

memperoleh kesempatan yang sebaik-

baiknya dalam pendidikan. Lebih dari

itu, pendidikan akan selalu berkaitan

dengan pola-pola tingkah laku

kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan tidak pernah

terlepas dari kegiatan belajar,

keberhasilan pendidikan sangat

terpengaruh oleh proses belajar

mengajar. Belajar merupakan suatu

proses yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah

laku, hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan.

Selain itu, berkaitan dengan

konsep belajar pendidikan juga mampu

mengubah seseorang menjadi individu

yang tahu akan pentingnya sebuah

usaha agar tercapainya suatu perubahan

seperti yang diajarkan dalam ajaran

islam, yang terdapat pada surah Ar-

Ra’d ayat 11:

Terjemahnya: Bagi manusia ada

malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran dan di

belakangnya, mereka menjaganya atas

perintah Allah. Sesungguhnya Allah

tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan

yang ada pada diri mereka sendiri, dan

apabila Allah menghendaki keburukan

terhadap sesuatu kaum, Maka taka da

yang dapat menolongnya; dan sekali-

kali taka ada pelindung bagi mereka

selain Dia.

(Kementrian Agama RI, 2010: 543).

Dalam ayat diatas terlihat jelas

bahwa jika ditarik pada konsep belajar

sangat penting adanya suatu usaha

sehingga mendorong terhadap

perubahan. Perubahan yang dimaksud

adalah perubahan tingkah laku. Jika

seseorang menginginkan perubahan

dalam dirinya jika maka seseorang itu

haruslah berusaha, dan aktivitas

berusaha inilah yang dimaksud dengan

belajar. Perubahan sebagai hasil belajar

proses belajar seseorang dapat

ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti disebabkan oleh adanya

perubahan pada peningkatan

keterampilan, pengetahuan, sikap dan

tingkah lakunya serta kemampuan

pemahaman konsep siswa tersebut.

Page 186: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

172

Berdasarkan hasil observasi yang

dilaksanakan pada hari Senin, 19

November 2018 di SMP Negeri 7

Majene, bahwa masih banyak peserta

didik yang telah mengalami kesulitan

dalam belajar, terutama dalam mata

pelajaran Fisika. Hal ini dikarenakan

kurang minatnya siswa dalam pelajaran

fisika karena fisika itu sulit dan

memiliki banyak rumus-rumus serta

teori yang harus dipelajari. Masalah

utama yang menunjang siswa disekolah

tersebut ialah kurangnya dalam

memahami konsep fisika dengan baik,

selama menerima mata pelajaran fisika

dari guru hanya sebagian beberapa

siswa saja yang mampu memahami

konsep fisika, yang lainnya hanya

mampu menghafal pelajaran yang

diterimanya dilihat dari hasil observasi

awal yang telah dilakukan bahwa siswa

kelas VIII dari 32 siswa hanya 7 siswa

yang tuntas pada mata pelajaran fisika .

Sehingga ada beberapa peserta didik

yang kurang aktif dalam proses

pembelajaran, misalnya dalam sebuah

kelompok hanya beberapa anggota saja

yang aktif dalam menyampaikan

pendapatnya, karena sebagian peserta

didik ragu mengemukakan

pendapatnya dikarenakan takut salah

dihadapan teman-temannya. Terkadang

dalam sebuah kelompok, ada beberapa

anggota yang hanya mengobrol atau

mengganggu temannya sehingga tidak

memperhatikan proses pembelajaran.

Hal ini merupakan salah satu penyebab

dari sekian banyak masalah yang

diterima disekolah sehingga peserta

didik kurang memahami mata pelajaran

fisika. Dari permasalahan tersebut

maka strategi pembelajaran yang

digunakan harus dikembangkan serta

dimodifikasi dengan cara

mengkolaborasikan strategi dengan

tekhnik pembelajaran yang sesuai

sehingga pembelajaran akan menarik

serta dapat mengaktifkan siswa dalam

proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran fisika,

peserta didik akan mengalami

hambatan apabila tidak diberi

pemahaman konsep dasar tentang fisika

itu sendiri. Seperti yang kita ketahui

bersama jika fisika merupakan objek

dari pembelajaran yang abstrak.

Agama islam merupakan agama

yang sempurna yang menjadikan Al-

Qur’an sebagai pedoman hidupnya.

Dalam islam mengharuskan kepada

umatnya agar mengembangkan

potensial dan akal dalam dirinya, hal

ini terlihat jelas pada ayar yang

pertama turun yaitu dalam Qs. Al-alaq

yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan perintah agar belajar,

yaitu:

Terjemahnya:

“Bacalah dengan nama Tuhanmu

yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal

darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah

yang paling pemurah. Yang telah

mengajar (manusia) dengan perantara

kalam. Dia telah mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak

diketahuinya”.(Qs Al-Alaq 1-5).

Seseorang dapat dikatakan

mampu memahami konsep yaitu

seseorang yang dapat mengulang

kembali apa yang diberikan.

Sebagaimana yang diketahui bahwa

memahami suatu konsep lebih tinggi

satu tingkat dari suatu hafalan. Terlebih

dalam mata pelajaran fisika, dapat lebih

Page 187: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

173

mudah dalam menerima mata pelajaran

fisika dengan memahami konsep fisika.

Fisika adalah salah satu cabang

ilmu pengetahuan alam yang pada

dasarnya bertujuan untuk mempelajari

dan mengerti pemahaman kuantitatif

terhadap berbagai gejala atau proses

alam dan sifat zat serta penerapannya.

Untuk memperoleh hasil belajar

yang baik dalam fisika, siswa

seharusnya dapat mengembangkan

kemampuan berpikirnya dan tidak

hanya sekedar menghafal pelajaran,

tetapi dalam pembelajaran siswa

mampu memahami konsep-konsep

yang diajarkan sehingga siswa dapat

memecahkan dan mencari solusi dari

suatu persoalan. Solusi dari

permasalahan ini yaitu dengan

menggunakan berbagai metode

pembelajaran agar memudahkan siswa

dalam belajar fisika. Salah satu metode

pembelajaran yang dapat digunakan

yaitu metode participant created case

studies.

Salah satu model pembelajaran

yang melibatkan peran serta siswa

adalah model pembelajaran aktif.

Pembelajaran aktif adalah suatu

pembelajaran yang mengajak peserta

didik untuk belajar secara aktif. Peserta

didik belajar secaraaktif maka kegiatan

pembelajaran dapat terdominasi oleh

siswa sehingga

pembelajaran tidak lagi berpusat pada

guru tetapi berpusat pada siswa

(student

centered). Belajar aktif mengajak

peserta didik tidak hanya melibatkan

mental

tetapi juga fisik sehingga peserta didik

merasakan suasana yang lebih

menyenangkan. Belajar aktif dengan

suasana yang menyenangkan dapat

meningkatkan kemandirian belajar

siswa karena siswa dapat berperan

secara aktif

dalam pembelajaran dan siswa akan

mencari jalan untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapi. Model

pembelajaran aktif dapat

membangkitkan

kemandirian siswa, siswa akan secara

aktif menggunakan otak baik untuk

menemukan ide pokok dari materi,

memecahkan persoalan atau

mengaplikasikan

apa yang baru mereka pelajari ke dalam

suatu persoalan yang ada dalam

kehidupan nyata.

Strategi Studi Kasus ini adalah

metode yang menggunakan tipe diskusi

kasus yang dapat menciptakan suatu

permasalahan atau kasus sendiri

sehingga siswa memecahkan

permasalahan tersebut bersama siswa

yang lain secara bergantian

mengeluarkan pendapatnya. Sehingga

semua peserta didik mendapatkan

setiap kesempatan dalam memecahkan

kasus tersebut.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukanSuci Kusuma Dewi (2010)

menunjukkan bahwa peserta didik yang

diajar dengan Strategi Participant

Created Case Studies menunjukkan

peningkatan kemandirian belajar siswa

dari 26,88% menjadi 36,16% setelah

menggunakan strategi tersebut.

Penelitian ini memicu peneliti untuk

melakukan penelitian dengan

menggunakan strategi pembelajaran

Participant Created Case Studies,

melihat pengaruhnya terhadap

pengetahuan prosedural dengan

pengetahuan awal yang dimiliki oleh

peserta didik.

Berdasarkan uraian latar

belakang masalah, peneliti mencoba

melakukan penelitian yang berjudul, “

Efektivitas Metode Participant Created

Case Studies terhadap Pemahaman

Page 188: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

174

Konsep Usaha dan Pesawat Sederhana

Dalam Kehidupan Sehari-hari Di SMP

Negeri 7 Majene”. Besar harapan

penulis bahwa dengan diterapkannya

metode pembelajaran Participant

Created Case Studies dapat

meningkatkan pemahaman konsep

peserta didik dari yang sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang

diatas, maka perlu dilakukan penelitan

dengan tujuan: 1) Mengetahui

peningkatan pemahaman konsep fisika

peserta didik yang tidak diajar

menggunakan metode pembelajaran

Participant Created Case Studies pada

kelas VIII SMP Negeri 7 Majene, 2)

Mengetahui peningkatan pemahaman

konsep fisika peserta didik yang diajar

dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada kelas

VIII SMP Negeri 7 Majene, 3) Adakah

perbedaan pemahaman konsep antara

peserta didik yang diajar dengan

metode Participant Created Case

Studies dan metode konvensional pada

kelas VIII di SMP Negeri 7 Majene, 4)

Mengetahui metode pembelajaran

Participant Created Case Studies

efektif atau tidak terhadap pemahaman

konsep usaha dan pesawat sederhana

dalam kehidupan sehari-hari peserta

didik pada kelas VIII di SMP Negeri 7

Majene.

Dengan menggunakan metode

tersebut diharapkan peserta didik dapat

menumbuhkan minat belajar peserta

didik dan dapat meningkatkan

pemahaman konsep peserta didik,

mempermudah peserta didik dalam

memperoleh materi pembelajaran dari

jarak jauh dan mendorong peserta

didik berpikir kreatif.

Menurut Sitti Nur’Aini

(2016:16), Student Created Case

Studies merupakan metode

pembelajaran yang mengajak siswa

agar mampu menganalisa dan

menciptakan kasus sendiri dari masalah

yang diberikan oleh guru secara baik,

individu maupun kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas,

Metode pembelajaran Participant

Created Case Studies merupakan

metode belajar yang berperan aktif.

Metode ini menuntut keaktifan siswa

maupun seorang guru. Pada Participant

Created Case Studies dapat dilakukan

secara secara individual atau

kelompok. Langkah yang dapat

dilakukan dalam metode Participant

Created Case Studies yaitu peneliti

membagi kelas sehingga terbentuk

menjadi beberapa pasangan atau

kelompok, membagi permasalahan,

kelompok atau pasanganyang sudah

terbentuk melakukan diskusi,

selanjutnya setiap kelompok mampu

membuat permasalahan tersebut dan

menyampaikan hasil diskusi yang telah

dilakukan kepada peserta lain. Metode

studi kasus ini mampu meningkatkan

kemandirian belajar serta mampu

meningkatkan aktivitas belajar peserta

didik baik secara individu atau

kelompok. Metode ini akan

dibandingkan dengan metode

konvensional, yang dalam penelitian

ini adalah metode ceramah.

Pemahaman konsep fisika

adalah nilai yang diperoleh siswa

setelah diberikan tes pemahaman

konsep yang berkaitan dengan

kemampuan translasi, interpretasi, dan

kemampuan ekstrapolasi. Pemahaman

konsep diukur dengan tes.

Pemahaman bukan kegiatan

berpikir semata, melainkan

pemindahanan letak dari alam berdiri

disituasi atau dunia orang lain.

Mengalami kembali situasi yang

dijumpai pribadi lain di dalam erlebnis

(sumber pengetahuan tentang hidup,

Page 189: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

175

kegiatan melakukan pengalaman

pikiran), pemahaman yang terhayati.

Pemahaman merupakan suatu kegitan

berpikir secara diam-diam, menemukan

dirinya dalam orang lain (Joko,2014:7).

Pemahaman merupakan salah

satu patokan kompetensi yang dicapai

setelah siswa melakukan kegiatan

belajar. Dalam proses pembelajaran,

setiap individu siswa memiliki

kemampuan yang berbeda-beda dalam

memahami apa yang dia pelajari. Ada

yang mampu memahami materi secara

menyeluruh dan ada pula yang sama

sekali tidak dapat mengambil makna

dari apa yang telah dia pelajari,

sehingga yang dicapai hanya sebatas

mengetahui. Siswa dapat dikatakan

berhasil dalam belajar ketika mereka

dapat mencapai tujuan pembelajaran

yang ditentukan, baik melalui tes-tes

yang diberikan guru secara langsung

dengan Tanya jawab atau melalui tes

sumatif dan tes formatif yang

dilakukan oleh lembaga pendidikan

dengan baik.

Pemahaman konsep merupakan

tingkatan hasil belajar siswa sehingga

dapat mendefinisikan atau menjelaskan

sebagian atau mendefinisikan bahan

pelajaran dengan menggunakan kalimat

sendiri. Dengan kemampuan siswa

menjelaskan atau mendefinisikan,

maka siswa tersebut telah memahami

konsep atau prinsip dari suatu pelajaran

meskipun penjelasan yang diberikan

mempunyai susunan kalimat yang tidak

sama dengan konsep yang diberikan

tetapi maksudnya sama

(Rosa,2015:22).

Fisika dibutuhkan untuk

mempelajari fenomena alam yang

menuntut kemampuan berpikir. Siswa

diharapkan tidak hanya mempelajari

tentang konsep, teori dan fakta ilmiah

dalam diskusi di kelas tetapi juga dapat

memahami aplikasi konsep fisika

tersebut dalam kehidupan sehari-hari

(Irma,2015:5).

Dengan demikian bahwa

fisika bukan ilmu yang dapat dianggap

mudah baik dalam matematis maupun

teori. Sehingga diperlukan penguasaan

konsep yang ada didalam fisika.

Jadi pemahaman konsep

meliputi keseluruhan suatu materi

karena satu dengan yang lainnya saling

berhubungan. Oleh sebab itu, penting

sekali bagi setiap guru memahami

sebaik-baiknya tentang proses belajar

peserta didik (Ridha,2012:63).

Definisi, penggunaan, dan

aspek ontologis dan epistomologis dari

studi kasus tidak disetujui oleh para

ahli. Definisi eksplisit dari studi kasus

tidak begitu bermanfaat tanpa

mempertimbangkan konteks

penggunaannya dan perspektif

pengguna karena pendekatan ini

mengacu pada kebutuhan metodologis

dari berbagai aliran pemikiran atau

perspektif ilmiah yang berbeda

(Kelly,2014:29).

Studi kasus secara diferensial

dipahami tergantung pada kebutuhan

tersebut. Scapens menunjukkan bahwa

penggunaan metode studi kasus

tergantung baik pada jenis penelitian

dan metodologi peneliti. Penulis secara

jelas mengacu pada metode studi kasus

daripada metode, yang menunjukkan

bahwa istilah tersebut dapat dipahami

dan diterapkan secara berbeda oleh

orang yang berbeda. Secara umum,

studi kasus adalah jenis penelitian

lapangan yang berusaha untuk

memahami realitas suatu topic tertentu

dengan berfokus pada satu atau

beberapa unit analisis (Kelly, 2014:29).

Studi kasus ini menarik ketika

memenuhi tiga persyaratan, yaitu; (i)

pertanyaan yang diajukan adalah

Page 190: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

176

“bagaimana” atau “mengapa”-jenis

pertanyaan; (ii) peneliti memiliki

sedikit kontrol atas kejadian; dan (iii)

fokusnya adalah pada fenomena

kontemporer, kehidupan nyata

(Kelly,2014:29).

Studi kasus (atau kisah kasus)

dapat dipahami sebagai narasi,

berdasarkan peristiwa nyata yang

menciptakan peluang untuk

percakapan, analisis masalah, dan

pengambilan keputusan virtual. Sebuah

studi kasus yang efektif mentransfer

pengetahuan khusus dengan

menempatkan siswa atau peserta

lokakarya dalam posisi untuk

memikirkan pilihan yang dihadapi oleh

para pemgambil keputusan dalam

situasi kehidupan nyata. Dengan

menghadapi scenario yang sebenarnya,

para peserta mengembangkan dan

menyempurnakan keterampilan analitis

untuk memecahkan masalah serupa

dalam proyek mereka sendiri

(Dr.Edward,2008:1).

Studi kasus, mirip dengan

strategi penelitian lain, dapat

digunakan untuk berbagai tujuan. Yin

berpendapat bahwa studi kasus

mungkin bersifat eksploratif, deskriptif,

dan jelas, dan masing-masing harus

diklarifikasikan sesuai dengan jenis

pertanyaan (Kelly,2014:30).

Lee et al. berkomentar bahwa

studi kasusu eksploratif cenderung

dilakukan sebagai penelitian awal

sebelum survey berskala besar untuk

mengidentifikasi topic untuk penelitian

lebih lanjut. Studi kasus deskriptif

biasanya digunakan untuk memperluas

tren dan topic yang telah ditemukan

oleh survey. Hanya kasus penjelasan

yang ingin diambil pemahaman rinci

tentang fenomena tertentu ketika kasus

tidak dianggap sebagai aksesori untuk

metode kuantitatif (Kelly,2014:30).

Eisenhardt menetapkan

klasifikasi yang berbeda dimana studi

kasus dapat digunakan untuk beberapa

tujuan, termasuk memberikan

deskripsi, menguji teori, atau

menghasilkan teori. Sedangkan, Cesar

dkk, mengikuti garis pemikiran untuk

menentukan tujuan yang dikejar oleh

peneliti untuk menerapkan studi kasus

dan berpendapat bahwa mendefinisikan

tujuan tersebut akan membantu

menentukan pengetahuan yang

dihasilkan oleh penelitian

(Kelly,2014:30).

Student-Created Case Studies

merupakan salah satu metode

pembelajaran aktif yang menggunakan

tipe diskusi kasus atau permasalahan

mengenai pelajaran yang akan

dipelajari. Sudjana menyatakan

kegiatan pembelajaran melalui studi

kasus dapat meningkatkan aktivitas dan

kemandiran belajar siswa baik secara

individu maupun kelompok. Siswa

dapat menciptakan kasus sendiri dan

dipecahkan bersama teman yang lain

atau permasalahan diberikan oleh guru

(Anggun,2012:101)..

Klarifikasi ini menunjukkan

bahwa jenis studi kasus akan

tergantung pada tujuan dan

pengetahuan tentang subjek tertentu

dalam kaitannya dengan yang

terkandung dalam literature. Sebagai

contoh, sebuah studi yang bertujuan

untuk menilai bagaimana praktik

akuntansi tertentu bekerja diperusahaan

akan menggunakan tipe studi kasus

deskriptif, sedangkan studi lain yang

bertujuan untuk mengidentifikasi pola

perilaku mengenai keputusan khusus di

antara sekelompok manajer di sebuah

organisasi untuk merumuskan teori

substansif berdasarkan data akan

menggunakan jenis penjelasan, dan

yang lain berusaha untuk

Page 191: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

177

mengklarifikasi praktik yang

digunakan dalam perusahaan akan

menggunakan jenis eksplorasi

(Kelly,2014:30).

Salah satu hal penting untuk

dipertimbangkan dalam memilih kasus

ialah peneliti yakin bahwa dari kasus

tersebut akan dapat diperoleh

pengetahuan lebih lanjut dan mendalam

secara ilmiah. Dalam hal ini Studi

Kasus disebut sebagai Instrumen Case

Study. Selain itu, Studi Kasus bisa

dipakai untuk memenuhi minat pribadi

karena ketertarikannya pada suatu

persoalan tertentu, dan tidak untuk

membangun teori tertentu. Misalnya,

tentang kenakalan remaja,

penyalahgunaan obat, fenomena single

parents, dan sebagainya. Studi

semacam ini disebut sebagai Studi

Kasus Intrinsik (Intrinsic Case Study).

Di negara maju, Studi Kasus Intrinsik

lazim digunakan oleh para professional

atau anggota masyarakat biasa karena

rasa ingin tahunya terhadap suatu

persoalan yang mereka hadapi secara

lebih mendalam, lebih-lebih jika

persoalan tersebut menjadi isu hangat

di masyarakat (Prof.

Dr.H.Mudija,2017:13).

Menurut Prof. Dr. H. Mudija

Rahardjo, M.Si,(2017:14), Lincoln dan

Guba mengemukakan keistimewaan

Studi Kasus meliputi hal-hal sebagai

berikut:

7. Studi Kasus merupakan sarana

utama bagi penelitian emik, yakni

menyajikan pandangan subjek yang

diteliti,

8. Studi Kasus menyajikan uraian

menyeluruh yang mirip dengan apa

yang dialami pembaca dalam

kehidupan sehari-hari (everyday

real-life),

9. Studi Kasus merupakan sarana

efektif untuk menunjukkan

hubungan antara peneliti dengan

subjek atau informan.

Metode pembelajaran

konvensional adalah metode

pembelajaran tradisional atau disebut

juga dengan metode cceramah, karena

sejak dahulu metode ini telah

dipergunakan sebagai alat komunikasi

lisan antara guru dan siswa dalam

proses belajar dan pembelajaran

(Yudha,2006:11)..

Bahan pengajar konvensional

sangat terbatas jumlahnya, karena yang

menjadi tulang punggung kegiatan

intruksi disini adalah pengajar.

Pengajar menyajikan isi pelajaran

dengan urutan model. Kegiatan

intruksional ini berlangsung dengan

menggunakan pengajar sebagai satu-

satunya sumber belajar sekaligus

bertindak sebagai penyaji isi pelajaran.

Pelajaran ini tidak menggunakan bahan

ajar yang lengkap, namun berupa

transaksi dan formulir isian untuk di

pergunakan sebagai latihan selama

proses pembelajaran

(Subaryana,2005:9).

Usaha merupakan benda yang

melakukan suatu gaya, sehingga benda

tersebut dapat bergerak. Namun, ketika

kamu menahan benda tersebut agar

tidak bergerak, maka benda tersebut

tidak melakukan usaha.

Semakin besar gaya yang

digunakan untuk memindahkan benda,

semakin besar pula usaha yang

dilakukan. Semakin besar perpindahan

benda, semakin besar pula usaha yang

dilakukan. Berdasarkan pernyataan

tersebut dapat disimpulkan bahwa

besarnya usaha (W) ditentukan oleh

besar gaya yang diberikan pada benda

(F) dan besar perpindahannya ( )

(Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan,2017:79).

Page 192: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

178

Pada saat kita melakukan

aktivitas, kita selalu berupaya agar

dapat melakukan usaha dengan mudah.

Oleh karena itu, kita menggunakan alat

bantu (pesawat sederhana) untuk

membantu melakukan aktivitas. Agar

kamu dapat memahami pentingnya

pesawat sederhana bagi kehidupan

sehari-hari (Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan,2017:80).

Menurut Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (2017:81-

83), dapat diketahui bahwa manfaat

dari pesawat sederhana adalah untuk

mempermudah pekerjaan manusia.

Berikut ini akan dibahas beberapa jenis

pesawat sederhana yang ada di

sekitarmu. Selain itu, akan dijelaskan

pula keuntungan mekanis dari

penggunaan pesawat sederhana.

3. Roda berporos, Kamu tentunya

sudah tidak asing lagi dengan

sepeda, bahkan sebagian besar di

antara kamu pasti pernah

menggunakannya. Roda gigi (gear)

dan ban pada sepeda asdalah salah

satu contoh pesawat sederhana yang

tergolong roda berporos. Roda gigi

berfungsi sebagai pusat pengatur

gerak roda sepeda yang terhubung

langsung dengan roda sepeda.

4. Bidang Miring, Bidang miring

merupakan bidang datar yang

diletakkan miring atau membentuk

sudut tertentu sehingga dapat

memperkecil gaya kuasa. Contoh

penerapan bidang miring adalah

tangga, sekrup dan pisau.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah quasi

eksperimen yang memiliki perlakuan

(treatment), dan tidak menggunakan

penempatan secara acak. Desain yang

digunakan pada penelitian ini adalah

Nonequivalent Pretest Posttest Control

Group Design.

(Wahyudin,

2015: 120)

Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7

Majene dari kelas VIII A sampai VIII

B dengan jumlah keseluruhan 64. Yang

terdiri dari 2 sampel yaitu kelas VIII A

sebagai kelas kontrol dan VIII B

sebagai kelas eksperimen.

Instrumen yang digunakan pada

penelitian ini yaitu rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan

tes pemahaman konsep.

Data yang didapatkan diperoleh

dari skor jawaban tes pilihan ganda

materi usaha dan pesawat sederhana

dalam kehidupan sehari-hari untuk

hasil pemahaman konsep. Kemudian

data tersebut dianalisis dengan analisis

deskriptif, uji normalitas, uji

homogenitas dan uji Mann-Whitney

serta uji efektivitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian

a. Deskripsi Data Pretest dan

Posttest Kelas Kontrol (VIII A)

Hasil analisis deskriptif setelah

diberikan perlakuan dan tes akhir

diperoleh nilai maksimum sebesar 90

dan minimum sebesar 50, dengan nilai

rata-rata dari 66,60 menjadi 67,60,

sehingga standar daviasi yang

didapatkan dari 9,971 menjadi sebesar

11,098 dengan varians 99,417

menjadi123,167.

Treatment Group O1 X O2

Control Group O3 C O4

Page 193: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

179

Gambar 1: Histogram kategori

pemahaman konsep kelas

control (pretest).

Berdasarkan gambar 1, dapat

dilihat bahwa frekuensi peserta didik

yang memiliki hasil pemahaman

konsep pada kategori sangat tinggi 1

orang, untuk kategori tinggi

frekuensinya sebesar 14 orang,

sedangkan kategori sedang sebanyak 9

orang, kategori kurang sebanyak 1

orang dan rendah frekuensinya 0 atau

tidak ada peserta didik yang mendapat

nilai cukup atau kurang.

Gambar 2: Histogram kategori

pemahaman konsep kelas

control (posttest).

Berdasarkan gambar 2, dapat

dilihat bahwa frekuensi peserta didik

yang memiliki hasil pemahaman

konsep pada kategori sangat tinggi 3

orang, untuk kategori tinggi

frekuensinya sebesar 10 orang,

sedangkan kategori sedang sebanyak

12 orang, kategori kurang sebanyak 0

orang dan rendah frekuensinya 0 atau

tidak ada peserta didik yang mendapat

nilai cukup atau kurang.

b. Deskripsi Data Pretest dan

Posttest Kelas Eksperimen

(VIII B)

Hasil analisis deskriptif pada

kelas eksperimen diperoleh nilai

maksimum sebesar 90 dan minimum

sebesar 50, dengan nilai rata-rata 66,43

menjadi 74,11, sehingga standar

daviasi yang didapatkan sebesar 9,987

menjadi 9,531 dengan varians 99,735

menjadi 90,840.

Gambar 3: Histogram kategori

pemahaman konsep kelas

eksperimen (pretest)

Berdasarkan gambar 3, dapat

dilihat bahwa frekuensi peserta didik

yang memiliki hasil pemahaman

konsep pada kategori sangat tinggi 1

orang, untuk kategori tinggi

frekuensinya sebesar 15 orang,

sedangkan kategori sedang sebanyak 9

orang, kategori kurang sebanyak 3

orang dan rendah frekuensinya 0 atau

tidak ada peserta didik yang mendapat

nilai cukup atau kurang.

0 1 9 14 1 0 3.6 32.2

50

3.6 0

20

40

60

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE%

0 0 12 10 3 0 0

42.9

3.6 10.7 0

20

40

60

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE %

0 3 9 15 1 0 10.7 32.2

53.6

10.7 0

20

40

60

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE %

Page 194: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

180

Gambar 4: Histogram kategori

pemahaman konsep kelas

eksperimen (posttest)

Berdasarkan gambar 4, dapat

dilihat bahwa frekuensi peserta didik

yang memiliki hasil pemahaman

konsep pada kategori sangat tinggi 6

orang, untuk kategori tinggi

frekuensinya sebesar 20 orang,

sedangkan kategori sedang sebanyak 2

orang, kategori kurang sebanyak 0

orang dan rendah frekuensinya 0 atau

tidak ada peserta didik yang mendapat

nilai cukup atau kurang

2. Uji Prasyarat

a) Uji normalitas

Tabel 1: Hasil Uji Normalitas Nilai

Pemahaman Konsep Fisika

Peserta Didik Kelas

Eksperimen

Berdasarkan tabel 1, diperoleh

nilai signifikan yang kurang dari 0,05

yaitu sebesar 0,45 pada kolom

Kolmogorov-Smirnov. Nilai signifikan

yang diperoleh tersebut kurang dari

0,05 (sig.>0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa skor hasil

pemahaman konsep fisika siswa kelas

eksperimen tidak terdistribusi normal.

Tabel2: Hasil Uji Normalitas Nilai

Pemahaman Konsep Fisika

Siswa Kela Kontrol

Berdasarkan tabel 2, diperoleh

nilai signifikan yang kurang dari 0,05

yaitu 0,001 pada kolom Kolmogorov-

Smirnov. Nilai signifikan yang

diperoleh tersebut kurang dari 0,05

(sig≥0,05), sehingga dapat disimpulkan

bahwa skor hasil pemahaman konsep

fisika siswa kelas pembanding tidak

terdistribusi normal.

Berdasarkan tabel rekapitulasi uji

normalitas dari data tersebut tidak

terdistribusi normal, sehingga

dilanjutkan dengan uji homogenitas,

dan diperoleh seperti berikut:

b) Uji homogenitas

Tabel 3: Hasil Perhitungan Uji

Homogenitas Nilai

Pemahaman Konsep Fisika

Berdasarkan tabel diatas dapat

dilihat pengujian homogenitas varians

dilakukan untuk mengetahui bahwa

kedua sampel yang dibandingkan

merupakan kelompok-kelompok yang

mempunyai varians yang sama atau

homogeny. Berdasarkan hasil uji

homogenitas diperoleh nilai

probabilitas F-statistik>Level of

Significant = 0,05 , sehingga hipotesis

0 0 2 20 6 0 0 7.1 71.5

21.4 0

50

100

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

GRAFIK HASIL BELAJAR

FREKUENSI PERSENTASE %

Page 195: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

181

nol yang menyatakan bahwa data

homogen adalah benar.

c) Uji hipotesis

1. Uji Mann-Whitney

Hasil pemahaman konsep

setelah diuji dengan menggunakan

uji Mann-Whitney yang dapat

diperlihatkan, bahwa pada Uji Non

Parametric Mann-Whitney U

menggunakan SPSS. Jika nilai

Asymp.Sig < 0,05 maka hipotesis

dapat diterima, sedangkan jika nilai

Asymp.Sig > 0,05 maka hipotesis

tidak dapat diterima. Pada output

“Test Statistics”, diketahui bahwa

nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar

0,020 < 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa “Hipotesis dapat

diterima”. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa ada perbedaan

hasil pemahaman konsep fisika

antara kelas A dan kelas B. Karena

ada perbedaan yang signifikan

menggunakan metode Participant

Created Case Studies.

2. Uji Efektivitas

Setelah mengetahui ada

tidaknya perbedaan pada kelas

kontrol dan kelass eksperimen,

agar mengetahui adanya

keefektifan atau ketidak

efektifan pada metode

Participant Created Case

Studies yang diterapkan,

sehingga digunakan rumus

efisien relatif.

Telah diketahui dari

perhitungan analisis deskriptif

bahwa variansi sampel kelas

eksperimen ( ) = 90,840 dan

variansi sampel kelas kontrol

( ) = 123,167

Sehingga diperoleh:

Berdasarkan pengolahan

data tersebut maka dapat

diketahui bahwa nilai R <1

(0,73<1) maka secara relatif 1

lebih efisien daripada 2 .

Sehingga penerapan metode

Participant Created Case

Studies efektif dalam

meningkatkan pemahaman

konsep fisika siswa kelas VIII

SMP Negeri 7 Majene.

3. Pembahasan

a) Perbedaan pemahaman konsep

fisika siswa yang diajar

menggunakan metode

Participant Created Case Studies

dan metode konvensional

Pada penelitian Sitti Nur’Aini

dengan judul “Pengaruh Metode

Student Created Case Studies disertai

dengan media gambar”, dengan hasil

perolehan sebelum menggunakan

metode tersebut serta sesudah

menggunakan metode case studies

termasuk dalam kategori baik yaitu dari

58,4% menjadi 77%, sedangkan pada

penelitian saya pada saat menggunakan

metode participant created case studies,

sama dengan penelitian Sitti Nur’Aini

yaitu memperoleh nilai 66,43%

menjadi 74,11%. Dari kedua penelitian

tersebut, dapat kita lihat bahwa

keduanya memiliki peningkatan ketika

menggunakan metode case studies.

Sehingga dapat kita simpulkan, bahwa

menggunakan metode studies mampu

Page 196: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

182

meningkatkan hasil belajar siswa. Akan

tetapi, pada penelitian Sitti Nur’Aini

memperoleh persentase nilai lebih

besar daripada penelitian saya. Hal ini

memicu saya dalam meningkatkan

kemampuan mengajar saya.

Pada penelitian Ibrahim

dengan Judul, ”Perpaduan Model

Pembelajaran Aktif Konvensional

(Ceramah) dengan cooperatif”, dengan

perolehan nilai sebelum dan sesudah

menggunakan metode ceramah

(konvensional) yaitu 77,5 menjadi

96,25. Sedangkan pada penelitian

saya,dengan menggunakan metode

ceramah pada kelas control dengan

perolehan nilai yaitu 66,60 menjadi

67,60. Pada penelitian saya mengalami

peningkatan, akan tetapi pada

penelitian Ibrahim mengalami

persentase yang lebih tinggi

dibandingkan pada penelitian saya.

Dari pemaparan tersebut, yaitu

metode case studies dan model

pembelajaran konvensional (ceramah).

Keduanya memiliki kelemahan dan

kelebihan dalam menggunakan pada

proses belajar. Meskipun dari hasil

penelitian saya, bahwa metode case

studies lebih besar peningkatannya

daripada model pembelajaran

konvensional akan tetapi keduanya

sama-sama mengalami peningkatan

ketika keduanya diberikan kepada

peserta didik.

Berdasarkan nilai rata-rata

yang diperoleh pada kedua kelas

tersebut yaitu, pada kelas B dengan

nilai akhir rata-rata dengan 74,11 dan

pada kelas A dengan nilai akhir rata-

rata dengan 67,60. Sehingga dapat

diketahui nilai persentase pada

perbandingan kedua kelas yaitu 1,09

%.

Untuk mengetahui perbedaan

konsep peserta didik yang diajar

menggunakan metode Participant

Created Case Studies dan metode

konvensional yaitu dengan

menggunakan uji Mann-Whitney U, uji

ini digunakan untuk menguji kedua

sampel independen dengan tujuan

untuk mengetahui ada tidaknya suatu

perbedaan rata-rata kedua sampel yang

tidak berpasangan. Uji digunakan,

karena diperoleh data tidak terdistribusi

normal dan tidak homogen. Sehingga,

hasil diperoleh dari uji tersebut yaitu

0,020 < 0,05 yang dapat kita simpulkan

bahwa hipotesis tersebut dapat diterima

atau terdapat perbedaan yang signifikan

ketika menggunakan metode

Participant Created Case Studies

dengan metode pembelajaran

konvensional.

Pada penelitian ini

pembelajaran kelas kontrol

menggunakan pembelajaran

konvensional kegiatan

pembelajarannya berpusat pada guru

sebagai pemberi informasi, guru

menyampaikan informasi kepada

peserta didik secara tahap demi tahap

dengan menggunakan metode ceramah

yang dibantu dengan menggunakan

powerpoint dalam proses pembelajaran,

dan peserta didik hanya mendengarkan

penjelasan dari guru dan mengerjakan

soal yang diberikan oleh guru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran Participant

Created Case Studies terhadap

pemahaman konsep usaha dan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari

lebih efektif pada hasil pemahaman

konsep peserta didik kelas VIII SMP

Negeri 7 Majene dibandingkan model

konvensional (ceramah).

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Sitti Nur, 2016. ”Pengaruh

Metode Student Created Case

Page 197: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

183

Studies Disertai Dengan Media

Gambar Terhadap Keterampilan

Proses Sains Dan Sikap Ilmiah

Siswa Kelas X SMAN 15 Bandar

Lampung Pada Materi

Pencemaran Lingkungan”,

Lampung : Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Raden Intan

Lampung.

Anggun, dkk. 2012.“Pengaruh Metode

Student Created Case Studies

Disertai Media Gambar

Terhadap Keterampilan Proses

Sains Siswa Kelas X SMA Negeri

1 Mojolaban Sukoharjo”,

Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.

IV No.3.

Falkhiyah, Rosa’Ilul,

2015.”Pengembangan Buku

Praktikum untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Sub Tema

Macam-macam Sumber Energi

pada Siswa Kelas IV MI

Bahrul Ulum Blawi Lamongan”.

Malang: Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Hadiwiyanti, Irma, 2015. ”Analisis

Pemahaman Konsep Siswa

SMP dan Penerapannya di

Lingkungan sekitar”. Semarang:

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Semarang.

Kelly,dkk, 2014 “Assessment of the

Methodological Rigor of Case

Studies in the Field of

Management Accounting

Published in Journals in

Brazil”, journal,

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2017. Ilmu

Pengetahuan Alam. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Mustakim, Ridha,dkk.

2012”Perbandingan Pemahaman

Konsep dan Keterampilan

Penggunaan KIT antara Peserta

Didik XI IPA SMA Negeri 1

Bajeng dan SMA Uhammadiyah

Limbung”, Jurnal. Makassar:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

Pradana, Yudha Adi, 2016. “Analisa

Penyebab Penggunaan Model

Konvensional Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab

Kelas XI dan XII Mak Man Wates

1 Kulon Progo”. Yogyakarta:

Program Sarjana Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Prayitno, Joko Adi, 2014.”Tingkat

Pemahaman Perilaku Hidup

Sehat Dan Konsep Dasar Latihan

Beban Members Fitness Center

Hotel Ros In

Yogyakarta”,Yogyakarta:

Program Studi Ilmu

Keolahragaan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Rahardjo, Prof. Dr. H. Mudjia, M.Si,

2017. “Studi Kasus dalam

Penelitian

Kualitatif:Konsep dan

Prosedurnya”. Malang:

Program Sarjana

Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim.

Page 198: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

184

Rogers, Dr. Edward W., dkk. 2008.

Case Study Methodology.

Greenbelt, Maryland:

Goddard Space Flight Center.

Subaryana, 2005. “ Pengembangan

Bahan Ajar”. Yogyakarta: IKIP

PGRI Wates.

Page 199: TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA DAN ...repositori.uin-alauddin.ac.id/15831/1/Cici Nur Pratiwi.pdfEFEKTIVITAS METODE PARTICIPANT CREATED CASE STUDIES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP USAHA

185