terasi

4
TTG PENGOLAHAN PANGAN Hal. 1/ 4 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id TERASI 1. PENDAHULUAN Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Tanda ikan yang sudah busuk: - mata suram dan tenggelam; - sisik suram dan mudah lepas; - warna kulit suram dengan lendir tebal; - insang berwarna kelabu dengan lendir tebal; - dinding perut lembek; - warna keseluruhan suram dan berbau busuk. Tanda ikan yang masih segar: - daging kenyal; - mata jernih menonjol; - sisik kuat dan mengkilat; - sirip kuat; - warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang; - insang berwarna merah; - dinding perut kuat; - bau ikan segar. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran,

description

terasi.pdf

Transcript of terasi

Page 1: terasi

TTG PENGOLAHAN PANGAN

Hal. 1/ 4Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

TERASI

1. PENDAHULUAN

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selainsebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukandibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawipada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangattergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:- mata suram dan tenggelam;- sisik suram dan mudah lepas;- warna kulit suram dengan lendir tebal;- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;- dinding perut lembek;- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:- daging kenyal;- mata jernih menonjol;- sisik kuat dan mengkilat;- sirip kuat;- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;- insang berwarna merah;- dinding perut kuat;- bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsimasyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepatmengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perludiketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisionalbertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidakmemberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untukmendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yangbaik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alatyang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yangbersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara:penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, danpendinginan ikan.

Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atauikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasidigunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran,

Page 2: terasi

TTG PENGOLAHAN PANGAN

Hal. 2/ 4Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yangberkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan.

2. BAHAN

1) Ikan laut (ikan tawar) 10 kg2) Garam dapur 3 kg

3. ALAT

1) Bak (tong kayu) tempat penggaraman2) Pisau3) Tampah (nyiru)4) Peti Kayu (keranjang bambu)

4. CARA PEMBUATAN

1) Cuci ikan kecil-kecil atau rebon sampai bersih dari kotoran;2) Masukkan ke dalam baskom penggaraman, tambahkan garam dan aduk

sampai rata;4) Tutup bak dan biarkan campuran ikan garam selama 1~7 hari (peragian I);5) Selesai peragian I, jemur rebon atau ikan di terik matahari sampai setengah

kering kemudian tumbuk sampai hancur (lumat), lalu jemur lagi. Lakukan haltersebut selama 2~4 hari (peragian II). Kemudian cetak dan bungkus.Apabila perlu jemur lagi baru dibungkus.

Page 3: terasi

TTG PENGOLAHAN PANGAN

Hal. 3/ 4Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN TERASI

6. DAFTAR PUSTAKA

1) Berbagai cara pengolahan dan pengawetan ikan. Yogyakarta : ProyekPengembangan Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian, 1987. Hal.26.

2) Pembuatan terasi. Jakarta : Balai Besar Penelitian dan PengembanganIndustri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, 1982. 3 hal.

Page 4: terasi

TTG PENGOLAHAN PANGAN

Hal. 4/ 4Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

7. KONTAK HUBUNGAN

Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. GatotSubroto 10 Jakarta 12910.

Jakarta, Maret 2000

Sumber : Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan TeknologiPangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPIbekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.

Editor : Esti, Kemal P

KEMBALI KE MENU