TERAPI TERBARUKAN MANIPULASI MERISPOT KELOMPOK …
Transcript of TERAPI TERBARUKAN MANIPULASI MERISPOT KELOMPOK …
40 PSIKOVIDYA VOL.19 NO.1 APRIL 2015
TERAPI TERBARUKAN MANIPULASI MERISPOTKELOMPOK PARAMEDIS JIWA DI RS WIKARTA MANDALA
KOTA BATU
Suparno, SudjiwanatiFakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang
AbstrakFarmakoterapi kedokteran modern pada pasien gangguan jiwa potensial menimbulkan efeksampingberbagai penyakit fisik berupa kegemukan, dislipidemia, tekanan darah tinggi, penyakit jantung danpembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan kesulitan terapi dan perawatan, serta lama perawatan. TerapiTerbarukan Manipulasi Merispot (TTMM) yang alamiah dan nonkimiawi, potensial meringankangangguan kejiwaan dan penyakit fisik penderita serta mempermudah terapi, sekaligus meringankanperawatan oleh paramedis jiwa, disamping dapat meningkatkan pendapatan perekonomiannya. kelompokparamedis jiwa umumnya berhadapan dengan masalah “pendapatan finansial yang terbatas, keterbatasanwaktu usaha sambilan, kerja fisik yang lebih berat terkait dengan pasienkomplikatif”. Dalam pelatihanTTMM, beberapa kasus gangguan kejiwaan dengan penyakit fisik berhasil direduksi keluhankeluhannya.Tindakan selanjutnya diupayakan pendirian klinik reduksi distres di Rumah Sakit Wikarta Mandala Pujonyang melayani terapi untuk umum dan penderita. Direncanakan juga usaha membentuk sentra pendidikandan pelatihan TTMM untuk berbagai rumah sakit atau instansi lainnya yang berminat sehingga TTMMlebih berkembang dan lebih banyak terapisterapis yang baru.
Kata kunci: Terapi Terbarukan Manipulasi Merispot, Paramedis
AbstractModern medical pharmacotherapy in patients with mental disorders potentially cause sideeffects ofvarious physical diseases such as obesity, dyslipidemia, high blood pressure, heart disease and bloodvessels. These conditions increase the difficulty of treatment and care, as well as the duration of treatment.Renewable therapy Manipulation Merispot (TTMM) natural and nonchemical, potentially alleviatepsychiatric disorders and physical disease patients and facilitate the treatment, as well as ease of care byparamedics, in addition to increasing the income of the economy. paramedics group generally faced withthe problem of "limited financial income, time constraints sideline business, heavier physical laborassociated with complicted patient". In TTMM training, some cases of psychiatric disorders with physicalailments successfully reduced complaints. Further action pursued establishment distress reduction clinic atthe Hospital Wikarta Mandala of Pujon that serve the public and therapies for patients. Also planned toestablish a center of business education and training TTMM to hospitals or other institutions that areinterested in making TTMM more developed and more therapists are new.
Keywords: Renewable Manipulation Therapy Merispot, Paramedic
Analisa situasi; dalam aktivitas perawatanpasien dengan gangguan jiwa, terdapatpermasalahanpermasalahan berupa timbulnyadampak negatif dari obatobat yang digunakanpada penderita gangguan jiwa berupa berbagaipenyakit fisik berupa kegemukan, dislipidemia,tekanan darah tinggi, penyakit jantung danpembuluh darah. Penyakitpenyakit fisik ini akanmemperberat kondisi atau tingkatan gangguan
kejiwaannya serta mempersulit atau memperlamausaha perawatan oleh paramedis jiwa. Obatobatanyang digunakan untuk terapi penyakit fisik ini akanmemberatkan beban pembiayaan bagi keluargapenderita, disamping juga dapat terjadi dampaksamping yang membuat penderita gangguan jiwamerasa tidak nyaman dan sering kambuh.Kemungkinan perkembangan kondisi penderitagangguan jiwa mendatang adalah, lebih kurang
41ISSN: 08538050
33% akan dapat “sembuh”, 33% akan sedikitmembaik tapi sering kambuh, 33% sisanya tidaksembuh atau bahkan berkembang lebih berat danberlangsung lama. Dengan demikian sekitar 66%penderita gangguan jiwa memerlukan terapi danperawatan jangka panjang (bahkan seumur hidup)terkait dengan berbagai gejala gangguan jiwamaupun penyakit fisik yang menyertainya. Sementara di pihak kelompok paramedis jiwa yang terikatdengan disiplin rumah sakit dan ketepatan jamkerja, penghasilan mereka kebanyakan hanyalahdari institusi mereka (rumah sakit jiwa), sehinggapemenuhan kebutuhan hidup dan keluarganya dapatdikatakan terbatas.
Situasi dan kondisi mitra (kelompok paramedisjiwa) dapat digolongkan menjadi dua (2) aspekutama. Pertama, kelompok paramedis jiwa dihadapkan pada masalah “kesulitan perawatan dan pengobatan pasien gangguan jiwa” yang sulit membaikgangguan kejiwaannya (lebih dari 66%) sertadiperparah dengan kendala atau cacat fisik akibatpenyakit fisiknya (lebih dari 60%). Kedua,kelompok paramedis jiwa dihadapkan padamasalah “pendapatan finansial yang terbatas,keterbatasan waktu usaha sambilan, kerja fisik yanglebih berat terkait dengan pasienkomplikatif”.
Ditinjau dari aspek produksi, usulan programIbM kelompok paramedis jiwa ini dapat meningkatkan produktivitas kelompok paramedis jiwa,berupa kinerja dan pendapatan ekonomi (upah, gajisampingan). Kinerja paramedis jiwa perlu ditingkatkan mengingat cukup banyak paramedis jiwayang baru masuk menjadi perawat di Rumah SakitWikarta Mandala, Pujon dengan pengalaman kerjayang masih pendek. Pendapatan ekonomi paramedis jiwa yang baru masuk ini juga perlu ditingkatkan mengingat status sosial ekonominya mayoritas berada di tingkat bawah.
Ditinjau dari aspek manajemen usaha, aktivitasprogram IbM kelompok paramedis jiwa ini dapatdilaksanakan secara berkelanjutan, oleh karenaobyeknya adalah pasien gangguan jiwa yang rawatinap di rumah sakit tempat mereka bekerja. Disamping itu dua (2) kelompok paramedis jiwa ini dapatmembentuk kelompok yang baru, sehingga bisaturun temurun pada kelompok paramedis jiwagenerasi baru (berkelanjutan).
Permasalahan Mitra; kelompok paramedis jiwa
di Rumah Sakit Jiwa Wikarta Mandala, Batumempunyai permasalahan yang secara prioritasdapat digolongkan menjadi dua Aspek Utama:
Pertama, kelompok paramedis jiwa sangatsering dihadapkan pada masalah “kesulitan perawatan dan pengobatan pasien gangguan jiwa yangkomplikatif” yang sulit membaik gangguankejiwaannya (lebih dari 66%) serta diperparahdengan kendala atau cacat fisik akibat penyakitfisiknya (lebih dari 60%).
Kedua, Kelompok paramedis jiwa dihadapkanpada masalah “pendapatan finansial yang terbatas,keterbatasan waktu usaha sambilan, serta kerja fisikyang lebih berat apabila mendapatkan atau merawatpasien yang komplikatif”
Dalam diskusi dengan kelompok paramedisjiwa di Rumah Sakit Jiwa Wikarta Mandala Batudicapai kesimpulan tentang prioritas permasalahanyang sedang mereka hadapi (seperti diatas) dankemungkinan jalan keluarnya. Kelompok paramedis jiwa menyetujui gagasan tentang usulanprogram IbM bidang kesehatan untuk kelompokparamedis.
Solusi yang ditawarkan; persoalan yangdihadapi mitra yang terangkum dalam 2 (dua)aspek utama adalah, pertama masalah “kesulitanperawatan dan pengobatan pasien gangguan jiwayang komplikatif” yang sulit membaik gangguankejiwaannya (lebih dari 66%) serta diperparahdengan kendala atau cacat fisik akibat penyakitfisiknya (lebih dari 60%). Hal ini dapat diatasidengan terapi komplementer yang alami sehinggadapat mengurangi timbulnya dampak samping.
Kedua, Kelompok paramedis jiwa dihadapkanjuga, pada masalah “pendapatan finansial yangterbatas, keterbatasan waktu usaha sambilan, sertakerja fisik yang lebih berat apabila mendapatkanatau merawat pasien yang komplikatif”.
MetodeMetode pendekatan yang ditawarkan adalah :
1. Pendidikan dan pelatihan manipulasi merispot(kedokteran biomedik) untuk beberapa penyakitfisik maupun gangguan kejiwaan, selama kurunwaktu tiga (3) bulan, serta aplikasi praktis padapenderita yang lengkap dengan pencatatan danpelaporan hasil terapi, yang berlangsung selamakurun waktu 6 bulan sampai dengan 9 bulan.
42 PSIKOVIDYA VOL.19 NO.1 APRIL 2015
Aktivitas ini sesuai dengan perkiraan keberhasilan pada aspek produksi, yang memperkirakan peningkatan produktivitas kelompokparamedis jiwa, di bidang kinerja paramedisjiwa (berupa kemampuan perawatan dan terapipasienpasien yang dirawatnya) dan di bidangekonomi berupa pendapatan sampingan (upah,gaji sampingan).
2. Dua (2) kelompok paramedis jiwa ini diharuskandapat membentuk kelompok terapis yang baru,sehingga metode terapi terbarukan manipulasimerispot ini bisa turun temurun pada kelompokparamedis jiwa generasi baru (berkelanjutan).Poin ini terkait erat dengan aspek manajemenusaha, oleh karena obyeknya adalah pasiengangguan jiwa yang rawat inap di rumah sakittempat mereka bekerja.Partisipasi mitra ternyata sangat bagus dan
responsif, oleh karena ke dua ketua kelompokadalah paramedis jiwa senior yang di kenal loyalserta berkepribadian baik. Disamping itu ada pengawasan serta pengendalian oleh Kepala RumahSakit Jiwa Wikarta Mandala yang mempunyaipribadi yang disiplin, tegas, serta antusias sekalidengan perkembangan ilmu kedokteran yang baru(kedokteran biomedik).
Metode kegiatan yang akan digunakan dalamkegiatan ini adalah meliputi dua aktivitas pembelajaran, yang pertama adalah pendidikan teoritisyang berlangsung selama 34 bulan berupapembelajaran tentang lokasi berbagai merispot diseluruh tubuh manusia beserta fungsinya untukterapi berbagai penyakit atau gangguan, dan yangkedua adalah aplikasi klinis praktis pada pasienpasien dengan bermacammacam penyakit fisikmaupun gangguan kejiwaan yang dilaksanakanselama kurun waktu 3bulan.
Dengan demikian metode kegiatan yangdipergunakan pada kelopmpok ini meliputiPelatihan dan Substitusi Ipteks. Pelatihan, denganmelaksanakan berbagai kegiatan penyuluhan tentang teori TTMM diikuti dengan aplikasi klinispada penderita (demonstrasi untuk mengkonstruksikan atau merealisasikannya). Dilakukan jugapelatihan mengoperasikan peralatan yang dihibahkan (electrical body massager) serta pembentukankelompok wirausaha baru. Substitusi ipteks dengankegiatan yang menawarkan ipteks baru, lebih
modern dan efisien kepada kelompok paramedisjiwa dan masyarakat sekitarnya dengan menggantikan penguasaan ipteks lama (tehnikpemijatan).
Karya utama dalam kegiatan pengabdianmasyarakat ini adalah Terapi Terbarukan Manipulasi Merispot (TTMM) suatu keterampilan barumenggantikan terapi komplementer yang kuno seperti pemijatan, kerokan, “blonyohan” (pelumasandengan minyak kayu putih/telon/tawon) dalamregulasi sirkulasi dan distribusi energi Q. Keterampilan TTMM ini diterimakan langsung pada kelompok paramedis jiwa (sebagai terapis baru) dansecara tidak langsung pada masyarakat disekitarterapis atau disekitar rumah sakit.
Dari awal, tujuan khusus dari usulan programIpteks Bagi Masyarakat (Ibm) Bidang Kesehatan(untuk kelompok paramedis) ini mempunyaisasaran luaran yang dapat berupa Jasa atau MetodeTerapi Terbarukan berupa Manipulasi Merispot(Stimulasi SelPunca).
Gambar 1. Pelatihan TTMM di RS. WikartaMandala
43ISSN: 08538050
Gambar 2. Praktek TTMM pada Pasien di RS.Wikarta Mandala
PembahasanTerapi Terbarukan Manipulasi Merispot
(TTMM) merupakan terapi alami, tradisional, nonkimiawi, mudah dilakukan sendiri (mandiri), murah(dapat dilakukan sendiri, setiap hari), relatif bebasefek samping (pada ginjal, liver, sumsum tulang).
Nenek moyang kita sangat lazim melakukanpijaturut, bobokan, kerokan untuk menyembuhkanberbagai macam penyakit. Terapi dengan carasemacam ini perlu sekali dilestarikan, oleh karenasangat ramah lingkungan, dan sangat berguna untukkelompok masyarakat sosialekonomi bawah bahkan untuk masyarakat menengah keatas apabilamenderita berbagai penyakit menahun dan resisten,yang sangat memerlukan terapi yang bersifatholistik.
Seperti pengobatan tradisional dunia timurpada umumnya, TTMM lebih mengedepankanpemeliharaan kondisi keseimbangan tubuh (homeostasis), dan juga melakukan tataulang (regulasipemeliharaan) fungsifungsi berbagai organ tubuhagar supaya selalu terjaga keseimbangan kondisiinternal tubuh kita (keseimbangan yin dan yang).
Dalam Terapi Mandiri Manipulasi Merispotini dilakukan penggosokan secara lembut padatitiktitik meridian tertentu dengan urutan sebagaiberikut :a) Dibuat lingkaran imaginer dengan titik tengah
nya lokasi merispot (holoarea).
b) Seluruh lingkaran imaginer dioles secara meratadengan minyak kayu putih (atau minyak telon,minyak tawon, aroma terapi)
c) Dilakukan gosokan lembut secara merata terhadap lingkaran imaginer, dengan kekuatantekan sekitar 50% 60%.
d) Gosokan lembut terdiri dari empat gerakan yangmerupakan satu paket, yaitu gosokan sirkuler(melingkar), gosokan vertikal (atasbawah),gosokan horizontal (kirikanan), pukulan lembutmerata dengan tiga ujung jari (paket uyheguyheg ranthi).
e) Paket ”d” berlangsung selama 5 menit (10 atau15 menit lebih signifikan hasilnya), sehari dapatdilakukan dua atau tiga kali manipulasi. Dapatdipergunakan selama masih ada simptom penyakit, atau seumur hidup oleh karena alaminonkimiawi.
f) Apabila paket ”d,e” ada kendala, bisa digunakan”kerok uanglogam” (paket kerhi’an)Paket ”uyheguyheg ranthi” ataupun ”paket
kerhi’an” ini dapat dilakukan pada area lingkaranimaginer dengan titik pusatnya meripoin dibawahini :
Berikut ini diberikan beberapa contoh merispotyang dipelajari dan di manipulasi secara efektif danefisien dalam diklat IbM kelompok paramedis jiwadi Rumah Sakit Jiwa Wikarta Mandala, Pujon
Manipulasi merispot berguna untuk menanggulangi berbagai penyakit fisik maupun gangguanpsikiatrik yang sangat mungkin terjadi secarabersamaan. Manipulasi terhadap merispot tersebutdapat dilakukan dengan cara penusukan, dengancara kerikh’an (kerokan), dengan cara penekananataupun dengan cara pelumasan disertai gosokanlembut pada holospot agar supaya merispot tidakmengalami kerusakan.SP6 Sanyinjiao Adalah: titik pertemuan tiga Yin
(The meeting place of the three yin)Lokasi manipulasi: Tiga cun proksimalprominensia maleolus medialis, tepat di tepiposterior os tibia.Aplikasi klinis: Distensi abdominal, diare,menstruasi tidak teratur, leukorea Prolapseuteri, persalinan yang sulit , impotensi, atropiotot, gangguan motorik , paralisa ekstremitasinferior, vertigoMerupakan: Titik pertemuan meridian limpa,
44 PSIKOVIDYA VOL.19 NO.1 APRIL 2015
hati dan ginjal.Gambar 3. Titik Akupuntur SP6
HT7 Shenmen Nama besar: Pintu jiwa (Spirit’sdoor)Lokasi manipulasi: Pada lekuk sisi ulnar lipatpergelangan tangan, pada tepi radial daritendon m. karpi ulnarisAplikasi klinis: Nyeri kardiak, paliptasi,hysteria, amnesia, insomnia, mania epilepsy,demensia, nyeri di daerah hipokondrium, rasapanas pada telapak tangan.Merupakan: Titik shu meridian jantung dantitik yuan meridian jantung
LV3 Taichong Nama besar: Serangan besar (Bigrush)Lokasi manipulasi: Lekuk distal dari pertemuanbasis os metatarsal I dan II.Aplikasi klinis: Sakit kepala, pening ,vertigo,hipertensi, insomnia, nyeri di daerah hipokondrium, Kolik, biller, perdarahan uterus, retensiourine, kejang schizophrenia.Merupakan: Titik shu meridian hati dan titikyuan meridian hati.
ST36 Zusanli Nama besar: Tiga mil di tungkai(The three miles in the leg)Lokasi manipulasi: Tiga cun di bawah Dubi(ST 35), pada garis penghubung Dubi dan jiexi(ST 41). Satu jari fibular dari Krista tibialis.Aplikasi klinis: Gangguan sistem pencernaan,nyeri lambung, distensi abdominal, mual,muntah, diare, konstipasi, disentri, gangguansepanjang meridian, paralisa ekstremitasinferior. Hipertensi, insomnia, pusing, ikterus
dan pengeluaran ASI.
Gambar 4. Titik Akupuntur ST36
GB20 Fengchi Nama besar: Kolam angin (Windpond)Lokasi manipulasi: pada lekuk antara origo m,sterno kleidomastoideus dan m. Trapesis dansetinggi Fengfu (GV 16) 1 cun Kranial daribatas dorsal rambut.Aplikasi klinis: Sakit kepala, nyeri dan kakuleher, kemerahan dan nyeri mata, Myopia,penglihatan kabur, obstruksi hidung, hipertensi.Titik pertemuan meridian yang wei dankandung empedu.
PC6 Neiguan Nama besar: Gerbang dalam (Innergate)Lokasi manipulasi: Dua cun prosimal lipatpergelangan tangan, antara tendon m. Palmarislongus dan tendon m. flenso karpi radialis.Aplikasi klinis: Nyeri kardiak, Palpitasi, sesakdada, nyeri di daerah hipokondrium, sakitlambung, mual, muntah, cegukan, gangguanmental, epilepsy, insomnia, penyakit panas,nyeri dan kontraktur pada siku dan lengan.Merupakan: Titik Luo meridian pericardiumdan titik induk dari meridian Yin Wei.
Gambar 5. Titik Akupuntur PC6
45ISSN: 08538050
BL23 Shenshu Nama besar: Titik Shu Ginjal(Associated point for the kidney)Lokasi manipulasi: Antara L IIIII, 2 jari lateralDario meridian Du.Aplikasi klinis: Emissi noktural, impotensia,enuresis, menstruasi tidak teratur, leukorea,nyeri pinggang bawah, kelemahan lutut,penglihatan kabur, pening, tinnitus.
BL12 Fengmen Nama besar: Pintu angin (Winddoor)Lokasi manipulasi: Setinggi celah antaraprosesus spinosus vertebra torakalis IIIII, 2jari lateral dari meridian du.Aplikasi klinis: Batuk, asma, sakit kepala, nyerileher dan punggung.Merupakan : Titik pertemuan meridiankandung kemih dan Du.
BL13 Feishu Nama besar: Titik Shu paruparu(Associated point for lung)Lokasi manipulasi: Antara th IIIIV, 2 jarilateral dari meridian du.Aplikasi klinis: Batuk, asma, hemoptisis,demam sore hari, keringat malam, nyeri danrasa dingin di punggung.Merupakan : Titik shu belakang meridian paru.
LI 4 Hegu Nama besar: Kumpulan lembah(Adjoining valleys)Lokasi manipulasi: Diantara os metakarpalis Idan II pertengahan tepi radial os metakarpalisII.Aplikasi klinis: Gangguan daerah wajah, mulutdan tenggorok, sakit kepala, mata merah,epistaksis, sakit gigi, gangguan abdomen, sakitperut, konstipasi ginecological, amenorea danpartus lama.Merupakan : Titik Yuan meridian usus besar.Kontra indikasi : pada wanita hamil.
GB21 Jianjing Nama besar: Sumur di pundak (Wellin the shoulder)Lokasi manipulasi: Pada pertengahan garispenghubung antara akromion klavikula dan tepikaudal prosesus spinosus cervikalis VII(Dhazhui).Aplikasi klinis: Hipertensi, nyeri punggung,
apopleksi, keseleo leher, sakit kepala, nyerileher, mastitis, scrofula, kesukaran padapersalinan, perdarahan uterus.Merupakan : Titik pertemuan meridian SanJiao, kandung empedu dan Yang Wei.
KesimpulanSetelah dilaksanakan diklat dengan 41 kali
pertemuan, yang diisi dengan materi pembelajaransecara teoritis yang berlanjut dengan aplikasi klinisterhadap beberapa penderita, muncul kesan adanyamotivasi yang besar dari peserta diklat untukmeningkatkan pengetahuan tentang TTMM. Untukmemelihara ketrampilan aplikasi klinis TTMM,semua peserta didik menyetujui dibukanya KlinikReduksi Distres atau Klinik Terapi Holistik dilingkungan Rumah Sakit Wikarta Mandala, Pujon.Peserta didik mempunyai persepsi yang sama,kelak kemudian hari Klinik Reduksi Distres atauKlinik Terapi Holistik akan merupakan saranaaplikasi klinis dan pengembangan ketrampilanTTMM yang dapat diandalkan dan dapatdiharapkan untuk meningkatkan penghasilanpeserta didik serta meningkatkan kemampuanterapi komplementer untuk diri sendiri, keluarga,maupun masyarakat sekitarnya. Dengan demikiantingkat ketercapaian target kegiatan di lapangansudah mencapai 100%.
Sebagai saran diharapkan dukungan moril,fasilitas maupun finansial kepada pihakpihakterkait dan yang berkompeten untuk mendukungpengembangan TTMM seperti dikemukakan diatas.
Dampak dan Manfaat KegiatanPelatihan keterampilan TTMM ini mengesan
kan adanya perubahan perilaku kelompok paramedis jiwa di Rumah Sakit Wikarta Mandala, Pujonberupa motivasi kerja atau kinerja yang meningkatterlihat dari aktivitas aplikasi klinis TTMM yangditerapkan pada penderita penderita di ruangan,maupun penerapan TTMM pada perawat lain yangmenderita beberapa penyakit fisik.
Rencana matang untuk mendirikan KlinikReduksi Distres telah disetujui pemilik danDirektur Rumah Sakit, dengan diberikannya ijinserta sebuah ruangan seluas 4x5 meter beserta bedpenderita, sket zel, kursi dan sofa, maupun kamarmandi. Di masa mendatang, Keberadaan Klinik
46 PSIKOVIDYA VOL.19 NO.1 APRIL 2015
Reduksi Distres yang melayani umum/masyarakatmaupun penderita Rumah Sakit Wikarta Mandala,Pujon ini diprediksi dan sangat diharapkan dapatmeningkatkan pendapatan perawat jiwa (sebagaiterapis TTMM) serta mampu meningkatkan omzetRumah Sakit Wikarta Mandala, Pujon, terkaitdengan pelayanan keperawatan yang meningkatdan berbeda dengan rumah sakit lain (kepecayaankeluarga pasien, meningkat), juga berkaitan denganrencana pendirian Sentra Pelatihan TTMM bagiinstansi atau rumah sakit lain yang berminat denganimbalan dana yang memadai. Dalam langkahlangkah pemberdayaan kedepan diperlukan motivasi yang tinggi dari instruktur, asisten instruktur,perawatterapis, serta berbagai bantuan atau fasilitas dari pemilik dan direktur rumah sakit maupunpejabat yang berwenang (kompeten).
Daftar RujukanAan het Rot M, Mathew SJ, Charney DS (2009).
Neurobiological mechanisms in majordepressive disorder. CMAJ. 180(3): 305–313.
Bai L, Tian J, et al (2010). Acupuncture modulatestemporal neural responses in wide brainnetworks: evidence from fMRI study. MolPain. 6: 73. doi: 10.1186/17448069673PMCID: PMC2989943
Baker, M. (2009). Stem cells and neurodegenerative disease: cool science and scepticism.Nature Reports Stem Cells. doi:10.1038/stemcells.2009.54
Berman RM, Sanacora G, Anand A, Roach LM,Fasula MK, Finkelstein CO, et al (2002).Monoamine depletion in unmedicateddepressed subjects. Biol Psychiatry. 51(6):469–473.
Berman SB, Pineda FJ, Hardwick JM (2008).Mitochondrial fission and fusion dynamics:the long and short of it. Cell Death Differ.15(7): 1147–1152.
Bible, E. et al. The support of neural stem cellstransplanted into strokeinduced brain cavitiesby PLGA particles. Biomaterials doi:10.1016/j.biomaterials.2009.02.012 (published online9 March 2009)
Cascino GD (1994). "Epilepsy: contemporaryperspectives on evaluation and treatment".Mayo Clinic Proc 69: 1199–1211.
Castrén E & Rantamäki T (2008). Neurotrophins indepression and antidepressant effects.Novartis Found Symp. 289: 43–52.
Castrén E & Rantamäki T (2010). Role of brainderived neurotrophic factor in the aetiology ofdepression: implications for pharmacologicaltreatment. CNS Drugs. 24(1): 1–7.
Castrén E, Võikar V, Rantamäki T (2007). Role ofneurotrophic factors in depression. Curr OpinPharmacol. 7(1): 18–21.
Charney DS, Nestler EJ.(2004). Neurobiology ofMental Illness. 2nd Oxford University Press,Inc. New York.
Cho Z.H, Hwang S.C, Wong E.K. et al., (2006).“Neural substrates, experimental evidencesand functional hypothesis of acupuncturemechanisms,”. Acta Neurologica Scandinavica, vol. 113, no. 6, pp. 370–377.
Cowen PJ (2008). Serotonin and depression:pathophysiological mechanism or marketingmyth. Trends Pharmacol Sci. 29(9): 433–436.
Cyril Rocher, Michael Spedding, Carmen Munoz,Therese M. Jay (2004). Acute StressinducedChanges in Hippocampal/Prefrontal circuitsin Rat: Effects of Antidepressants. Cerebralcortex. 14: 224229.
Dorsher PT, McIntosh PM, (2011). Acupuncture'sEffects in Treating the Sequelae of Acute andChronic Spinal Cord Injuries: A Review ofAllopathic and Traditional Chinese MedicineLiterature. EvidenceBased Complementaryand Alternative MedicineVolume 2011, ArticleID 428108, 8 pagesdoi:10.1093/ecam/nep010
Duman RS & Monteggia LM (2006). Aneurotrophic model for stressrelated mooddisorders. Biol Psychiatry. 59(12): 1116–1127.
Duman RS, Heninger GR, Nestler EJ (1997). Amolecular and cellular theory of depression.Arch Gen Psychiatry. 54(7): 597–606.
Engel J Jr (1996). "Surgery for seizures". NEJM334 (10): 647–652. doi:10.1056/NEJM199603073341008. PMID 8592530.
Ernst E, Pittler MH, Wider B, Boddy K. (2007)."Acupuncture: its evidencebase is changing".Am J Chin Med. 35 (1): 21–5. doi:10.1142/S0192415X07004588. PMID 17265547
Geffner, L.F. et al. Administration of autologousbone marrow stem cells into spinal cord injury
47ISSN: 08538050
patients via multiple routes is safe andimproves their quality of life: comprehensivecase studies. Cell Transplant 17, 1277–1293(2008)
Gongwang L, Goto S. (1996). Clinical Acupunctureand Moxibution, 1st ed. Tianjin Science andTechnolog Translation & Publishing Corp, 17. Tianjin, PR China
Heninger GR, Delgado PL, Charney DS (1996).The revised monoamine theory of depression:a modulatory role for monoamines, based onnew findings from monoamine depletionexperiments in humans. Pharmacopsychiatry.29(1): 2–11.
Hui K, Liu J, Makris N, Gollub RL (2000).Acupuncture modulates the limbic system andsubcortical gray structures of the humanbrain: evidence from fMRI studies in normalsubjects. Hum Brain Mapp 2000; 9: 1325
Karlsson, H (2011). How Psychotherapy ChangesThe Brain, Understanding the MechanismsPsychiatric Times. 20(0)
Krishnan V & Nestler EJ (2008). The molecularneurobiology of depression. Nature. 455(7215): 894–902.
Mathew SJ, Manji HK, Charney DS (2008). Noveldrugs and therapeutic targets for severe mooddisorders. Neuropsychopharmacology. 33(9):2080–2092.
Mendelsohn D, Riedel WJ, Sambeth A (2009).Effects of acute tryptophan depletion onmemory, attention and executive functions: asystematic review. Neurosci Biobehav Rev.33(6): 926–952.
Napadow, V.; Ahn, A.; Longhurst, J.; Lao, L.;StenerVictorin, E.; Harris, R.; Langevin, H.M. (2008). "The Status and Future ofAcupuncture Mechanism Research". TheJournal of Alternative and ComplementaryMedicine 14: 861. doi:10.1089/acm.2008.SAR3. PMID 18803495. edit New York.
Nestler EJ & Carlezon WA Jr (2006). Themesolimbic dopamine reward circuit indepression. Biol Psychiatry. 59(12):1151–1159.
Nestler EJ, Barrot M, DiLeone RJ, Eisch AJ, GoldSJ, Monteggia LM (2002). Neurobiology ofdepression. Neuron. 34(1): 13–25.
Pittenger C & Duman RS (2008). Stress,depression, and neuroplasticity: a convergence of mechanisms. Neuropsychopharmacology. 33(1): 88–109.
Quiroz JA, Gould TD, Manji HK (2004).Molecular effects of lithium. Mol Interv. 4(5):259–272.
Quiroz JA, Gray NA, Kato T, Manji HK (2008).Mitochondrially mediated plasticity in thepathophysiology and treatment of bipolardisorder. Neuropsychopharmacology. 33(11):2551–2565.
Rogers et al.; Andrews, PI; Gahring, LC;Whisenand, T; Cauley, K; Crain, B; Hughes,TE; Heinemann, SF et al. (1994)."Autoantibodies to glutamate receptor GluR3in Rasmussen's encephalitis". Science 265(5172): 648
Ruhé HG, Mason NS, Schene AH (2007). Mood isindirectly related to serotonin, norepinephrineand dopamine levels in humans: a metaanalysis of monoamine depletion studies. MolPsychiatry. 12(4): 331–359.
Saputra, Koosnadi dkk. 2005. AkupunturIndonesia.Surabaya: Airlangga UniversityPress.
Sterman, M.B. (2000). Basic concepts and clinicalfindings in the treatment of seizure disorderswith EEG operant conditioning. ClinicalElectroencephalography, 31(1), 4555.
Swanson, C., (2009). Life Force, The ScientificBasis: Breakthrough Physic of EnergyMedicine, Healing, Chi and QuantumConsciousness. 2nd edition, Poseidia Press,Inc. ISBN10: 0974526142. ISBN13: 9780974526140. ASIN: B003MS8M3O
Theodore WH, Fisher RS (2004). "Brainstimulation for epilepsy". Lancet Neurol 3 (2):111–118. doi:10.1016/S14744422(03)006641. PMID 14747003.
Tsankova NM, Berton O, Renthal W, Kumar A,Neve RL, Nestler EJ (2006). Sustainedhippocampal chromatin regulation in a mousemodel of depression and antidepressantaction. Nat Neurosci. 9:519–525.
Underwood, C (2006). Stem Cells May Help TreatMental Illness. Daily Schizophreniarelatednews.
48 PSIKOVIDYA VOL.19 NO.1 APRIL 2015
Xu, L., Ryugo, D.F., Pongstaporn, T., Johe, K. &Koliatsos, V.E. Human neural stem cell graftsin the spinal cord of SOD1 transgenic rats:differentiation and structural integration intothe segmental motor circuitry. J. Comp.Neurol. 514, 297–309 (2009)
Yicheng J, Jian P, (2002). The Essentials of ChineseMassotherapy. 1st ed. Foreign LanguagesPress, Beijing, China.