Terapi Pascaresusitasi

2
Terapi Pascaresusitasi Pascare susitasi masih mung kin terjadi hipov olemia yang dapat mengakiba tkan sindro m  prerenal karena nekrosis tubular akut. Pada kondisi ini output urin masih sedikit meskipun hemod inami k ginja l telah diper baiki seluruhnya . Te rapi yang digunakan adalah dengan  pemberian cairan dengan tujuan mencapai output urin 1-2 mL/kgBB/ jam. Pemberian terapi cair an yan g ade kuat dap at men ghi nda ri kej adi an !" #acute kidney  injury$. %es kip un  pemberian dopamine 2 &g/ kgBB/mnt #dosis renal$ dapat meningkatkan peredaran darah renal dan mesenterik' akan tetapi tidak memberikan e(ek pencegahan !"' serta tidak menurunkan mortal itas dan kebutuhan untuk ))T # renal replacement  therapy$' seperti hemodialis is. Pemberian dopamine dosis kecil tidak memiliki e(ek terhadap kejadian !" pascatrauma. *impulannya' transportasi segera ke sentral trauma dan tata laksana resusitasi merupakan langkah a+al dalam prosedur a+al penanganan trauma. )esusitasi dengan cairan dan produk dar ah yan g secara par alel dil aku kan den gan pro sedur pembed aha n unt uk men gon trol  perdarahan merupakan penentu yang penting dalam sebuah tata laksana trauma. Beberapa  jenis obat tambahan dapat membantu proses resusitasi' seperti tranex amic acid, r,""a' dan vasopressin' meskip un beberapa golong an obat ini masih memerl ukan studi lebih lanjut dalam skala besar. Ta ta laksana pascar esusitasi umumnya dikhususkan pada gejala prerenal

Transcript of Terapi Pascaresusitasi

7/23/2019 Terapi Pascaresusitasi

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-pascaresusitasi 1/1

Terapi Pascaresusitasi

Pascaresusitasi masih mungkin terjadi hipovolemia yang dapat mengakibatkan sindrom

 prerenal karena nekrosis tubular akut. Pada kondisi ini output urin masih sedikit meskipun

hemodinamik ginjal telah diperbaiki seluruhnya. Terapi yang digunakan adalah dengan

 pemberian cairan dengan tujuan mencapai output urin 1-2 mL/kgBB/ jam. Pemberian terapi

cairan yang adekuat dapat menghindari kejadian !" #acute kidney  injury$. %eskipun

 pemberian dopamine 2 &g/ kgBB/mnt #dosis renal$ dapat meningkatkan peredaran darah renal

dan mesenterik' akan tetapi tidak memberikan e(ek pencegahan !"' serta tidak menurunkan

mortalitas dan kebutuhan untuk ))T #renal replacement   therapy$' seperti hemodialisis.

Pemberian dopamine dosis kecil tidak memiliki e(ek terhadap kejadian !" pascatrauma.

*impulannya' transportasi segera ke sentral trauma dan tata laksana resusitasi merupakan

langkah a+al dalam prosedur a+al penanganan trauma. )esusitasi dengan cairan dan produk 

darah yang secara paralel dilakukan dengan prosedur pembedahan untuk mengontrol

 perdarahan merupakan penentu yang penting dalam sebuah tata laksana trauma. Beberapa

 jenis obat tambahan dapat membantu proses resusitasi' seperti tranexamic acid, r,""a' dan

vasopressin' meskipun beberapa golongan obat ini masih memerlukan studi lebih lanjut

dalam skala besar. Tata laksana pascaresusitasi umumnya dikhususkan pada gejala prerenal