Terapi Non Farmakologis

download Terapi Non Farmakologis

of 13

description

bbdm

Transcript of Terapi Non Farmakologis

  • Terapi Non FarmakologisPada Diabetes Melitus

  • TERAPI NON FARMAKOLOGISTerapi non farmakologis meliputi:- perubahan pola makan (terapi gizi medis)- meningkatkan aktivitas jasmani- edukasi tentang penyakit diabetes

  • Terapi Gizi MedisPrinsip: melakukan pengaturan pola makan yg didasarkan pada status gizi diabetisi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual.Manfaat:menurunkan BB, menurunkan tensi, menurunkan glukosa darah, memperbaiki profil lipid, meningkatkan sensitivitas reseptor, memperbaiki sistem koagulasi darah

  • Tujuan: mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal:glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dlglukosa darah 2 jam stlh makan
  • Faktor yang perlu diperhatikan sebelum meakukan perubahan pola makan:TB, BB, Status Gizi, Status Kesehatan, Aktivitas fisik, Faktor Usia.Faktor fisiologis:kehamilan, masa pertumbuhan, gangguan pencernaan pada usia tua,dll.Masalah lain: status ekonomi, lingkungan dan kemampuan petugas kesehatan.

  • Jenis Bahan MakananKarbohidratsebagai sumber energi, tidak boleh >55-65% dr total kebutuhan energi sehari, atau tidak boleh > 70% jk dikombinasi MUFA Rekomendasi pemberian KHkandungan total kalori dilihat dr jumlah KHtotal kebutuhan kalori 60-70% dr KHjumlah serat 25-50gr per haripengguanaan pemanis non kalorialkohol dibatasi tdk>10gr/hrfruktosa tdk>60gr/hrsukrosa tdk perlu dibatasi

  • Rekomendasi pemberian protein-kebutuhan protein 15-20% dr total kebutuhan kalori per hari-glukosa drh yg terkontrol tdk akan dipengaruhi oleh asupan protein-pada glukosa tdk terkontrol, protein diberi sekitar 0,8-1,0 mg/kg BB/hr-pada gangguan fungsi ginjal, asupan protein diturunkan sampai 0,85 gr/kg BB/hr dan tidak kurang dr 40 gr-jika ada komplikasi kardiovaskular dianjurkan dgn protein nabati

  • rekomendasi pemberian lemak :dibatasi dan maksimal 10% dr total keb. kalori per harijk LDLc >= 100, maksimal pemberian 7%kolesterol maks. 300mg/hr, tp jk LDLc >=100 maks,200 mg/hrbatasi asupan as. lemak bntk transkonsumsi ikan seminggu 2-3x (keb. as.lemak tdk jenuh)asupan as.lemak tidak jenuh rantai panjang maks. 10%

  • LATIHAN JASMANIAnjuran untuk melakukan kegiatan fisik bagi diabetisi telah dilakukan sejak seabad yg lalu oleh seorang dokter dr dinasti Sui di China.Kegiatan diabetisi (tipe 1 dan2) akan mengurangi risiko kejadian kardiovaskular dan meningkatkan harapan hidup.Kemajuan teknologi agak bersebrangan dengan anjuran ini, karena membuat seseorang kurang bergiat. Jadi perlu diatur secara terencana kegiatan fisik bagi diabetisi

  • FISIOLOGI KEGIATAN FISIKLatihan jasmani pada diabetisi akan menimbulkan perubahan metabolik, yang dipengaruhi selain oleh lama, berat latihan dan tingkat kebugaran, juga kadar insulin plasma, kadar glukosa darah, kadar benda keton dan imbangan cairan tubuh. Namun seorang diabetisi harus mempunyai kadar glukosa darah tak lebih dari 250mg/dl.Karena diabetisi dgn gula drh tak terkontrol akan menyebabkan peningkatan glukosa darah dan benda keton yang dapat berakibat fatal.

  • Pada latihan jasmani akan terjadi peningkatan aliran darah, menyebabkan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka hingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif.

  • Manfaat latihan jasmaniPada DM tipe 2 Latihan jasmani dpat memperbaiki kendali glukosa secara menyeluruh.Pada DM Tipe 1 Latihan jasmani akan menyulitkan pengaturan metabolik, sehingga kendali gula darah bukan mnjd tujuan, tetapi latihan endurace akan memperbaiki fungsi endotel vaskular.

  • PRINSIP LATIHANPrinsipnya sama dengan latihan jasmani secara umum:Frekuensi: 3-5x per mingguIntensitas: ringan dan sedang (60-70% Max. HR)Durasi: 30-60 menitJenis: latihan jasmani endurans(aerobik) untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berengang, dan bersepeda