Terapi Hormon Kurangi Risiko Alzheimer Pada Wanita

4
Terapi hormon kurangi risiko Alzheimer pada wanita? Reporter : Destriyana | Kamis, 25 Oktober 2012 11:36 0 2 Ilustrasi Alzheimer . ©2012 Merdeka.com/Shutterstock/absolut Berita Terkait Merdeka.com - Satu dekade lalu, para peneliti mengejutkan wanita di seluruh dunia, ketika mereka tiba-tiba menghentikan percobaan klinis pada terapi hormon. Pengobatan ini banyak digunakan untuk meredakan gejala menopause, seperti berkeringat di malam hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi hormon meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker payudara, penyakit jantung, dan stroke. Sebuah studi lanjutan kemudian menambahkan penyakit Alzheimer sebagai efek dari terapi hormon.

description

mnhon bantuan nya

Transcript of Terapi Hormon Kurangi Risiko Alzheimer Pada Wanita

Terapi hormon kurangi risiko Alzheimer pada wanita?

Reporter : Destriyana | Kamis, 25 Oktober 2012 11:36

0

2

Ilustrasi Alzheimer . 2012 Merdeka.com/Shutterstock/absolut

Berita Terkait

Merdeka.com - Satu dekade lalu, para peneliti mengejutkan wanita di seluruh dunia, ketika mereka tiba-tiba menghentikan percobaan klinis pada terapi hormon. Pengobatan ini banyak digunakan untuk meredakan gejala menopause, seperti berkeringat di malam hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi hormon meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker payudara, penyakit jantung, dan stroke. Sebuah studi lanjutan kemudian menambahkan penyakit Alzheimer sebagai efek dari terapi hormon.

Dalam studi terbaru, yang diterbitkan hari ini di jurnal Neurology, para peneliti melaporkan bahwa terapi hormon sebenarnya dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer.

Waktu terapi adalah kuncinya. Wanita yang memulai terapi dalam kurun waktu lima tahun sebelum menopause 30 persen berisiko lebih rendah terkena Alzheimer dibandingkan wanita yang tidak pernah melakukannya sama sekali. Sebaliknya, jika terapi dilakukan di luar kurun waktu tersebut, terapi hormon dapat meningkatkan 3 persen risiko terkena Alzheimer.

"Hasil temuan ini bukan lampu hijau untuk menggunakan terapi hormon dalam upaya pencegahan Alzheimer atau demensia," kata Victor W. Henderson, MD, seorang ahli epidemiologi dan profesor neurologi di Stanford University School of Medicine, di Stanford, California, seperti dilansir Health.com, (24/10)

Menurut para peneliti, Waktu terapi mungkin bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh. Durasi terapi dan jenis hormon yang digunakan juga dapat memainkan peran penting.

[des]

Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/terapi-hormon-kurangi-risiko-alzheimer-pada-wanita.htmlMeningkatkan Kualitas Hidup Penderita Alzheimer Lewat Pengobatan Anemia

Diperbaharui 17 January 2014, 16:18 AEST

Anda tampaknya tidak boleh lagi menyepelekan penyakit Anemia. Karena seorang ilmuwan di Australia menemukan keterkaitan antara kelainan darah Anemia dengan penyakit Alzheimer.

Alzheimer menyebabkan kadar hemoglobin di dalam darah menurun sehingga memicu anemia yang tidak bisa diobati. (Credit: ABC)

Dr. Noel Faux dan rekannya di Institut Ilmu Syaraf dan Kesehatan Mental di Melbourne telah menguji kadar zat besi di dalam darah lebih dari seribu orang relawan.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa penyakit Alzheimer menurunkan kadar hemoglobin di dalam darah dan menjadi faktor resiko utama yang bisa memicu bentuk anemia yang tidak bisa diobati.

"Ini kajian yang sedikit dikesampingkan dan jarang dibicarakan, karena ketika orang berpikir tentang Alzheimer dan demensia mereka berpikir itu penyakit yang menyerang bagian kepala, mereka berpikir itu penyakit otak," kata Dr. Faux.

"Baru-baru ini penelitian mengenai Alzheimer telah dialihkan ke riset mengenai keterkaitan dengan darah. Dan banyak dari penelitian itu ditujukan untuk menemukan tanda-tanda orang yang beresiko terkena Alzheimer," tambahnya.

Meski demikian, Dr. Faux mengatakan para peneliti tidak sepenuhnya memahami apa penyebab anemia.

"Kami belum memahami sepenuhnya apa kaitan antara dua penyakit ini, selain memang Alzheimer memang berkaitan dengan Anemia, tegasnya.

"Hipotesis kami sejauh ini adalah bahwa proses manifestasi Alzheimer di dalam sel-sel darah merahakan menyebabkan anemia," tegasnya.

Fokus pada Peningkatan Kualitas HidupDr. Faux saat ini berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita Alzheimer dengan cara menemukan pengobatan untuk gangguan darah tersebut.

"Kami tidak mencoba untuk mengobati Alzheimer, tetapi kita dapat memberi mereka kualitas hidup yang lebih baik," katanya.

"Salah satu keuntungannya adalah bahwa umum diketahui kalau penderita anemia di usia lanjutcenderung memiliki tingkat penurunan kognisi dan daya ingat,

"Sehingga jika kita bisa membantu meringankan anemia, maka mungkin kita berpeluang memperlambat laju penurunan daya ingat tidak mengobatinya, hanya memperlambat saja, katanya.

Dr. Faux menambahkan upaya menemukan obat anemia yang tepat ini sangat penting, mengingat hingga saat ini belum ada obat untuk Alzheimer.

Sehingga jika kualitas hidup penderita Alzheimer yang sudah pasti juga merupakan penderita anemia bisa ditingkatkan, maka para penderita Alzheimer bisa hidup lebih baik.

Temuan ini diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Molecular Psychiatry.

Sumber : http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2014-01-15/meningkatkan-kualitas-hidup-penderita-alzheimer-lewat-pengobatan-anemia/1248574