Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

15
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) BAB II PEMBAHASAN A. TOPIK Stimulasi persepsi : Terapi aktifitas kelompok sosialisasi Sesi I : Mengenal jati diri sendiri dan kelompok lain. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok 2. Tujuan Khusus a. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal b. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal c. Klien dapat berlatih mematuhi peraturan d. Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain e. Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok f. Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan g. Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok sosialisasi C. LANDASAN TEORI Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).

description

kesehatan

Transcript of Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

Page 1: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

BAB II PEMBAHASAN

A.      TOPIK     Stimulasi persepsi : Terapi aktifitas kelompok sosialisasi

Sesi I : Mengenal jati diri sendiri dan kelompok lain.

B.      TUJUAN

1.      Tujuan Umum Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok

2.      Tujuan Khususa.    Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbalb.    Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbalc.    Klien dapat berlatih mematuhi peraturand.    Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien laine.    Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok f.     Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan g.    Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok sosialisasi

C.      LANDASAN TEORISetiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada

berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial

Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).

Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.

Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persayartan tertentu.

Page 2: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

Focus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self awareness),  peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.

Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi 4, salah satunya adalah terapi aktifitas kelompok sosialisasi. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi adalah salah satu bentuk terapi yang  membantu klien untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar klien.

Sosialisasi adalah memfasilitasi psikoterpist untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan tukar persepsi dan menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan.

Isolasi sosial adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.

D.  KRITERIA KLIEN

1. Klien menarik diri yang cukup kooperatif2. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal3. Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan

orang lain4. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap

penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)5. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya6. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang

E. PROSES SELEKSI

1. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari dan

kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan

3. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktifitas yang akan dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya

4. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan tempat kegiatan

F.  PENGORGANISASIAN1.    Waktu  a.   Hari / tanggal      : Jumat, 27 April  2012 b.   Jam                       : 08.00-08.45 WIB c.   Acara                    : 45 menit-          Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

Page 3: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

-          Permainan dan diskusi (25 menit)-          Evaluasi (10 menit)-          Penutup (5 menit) d.   Tempat                 : 404 e.   Jumlah pasien   : 5 orang  2.    Tim terapis  a.   Leader -          Memperkenalkan diri -          Analisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok-          Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok-          Bacakan tujuan dan peraturan kelompok  sebelum kegiatan dimulai-          Motivasi kelompok untuk aktif. -          Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok-          Memberi reinforcement positif-          Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok b.   Co leader -          Membantu tugas leader-          Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader-          Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang. -          Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan.

 c.   Fasilitator -          Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok-          Fasilitasi kelompok yang kurang aktif-          Menjadi rool model selama acara berlangsung. 3.    Metode dan media a.   Metode -          Diskusi dan Tanya jawab-          Bermain peran / stimulasi b.   Media -          Laptop -          CD lagu-          Bola-          Buku catatan dan nolpoint-          Jadwal kegiatan klien c .   Seting

 

Page 4: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

Keterangan : L                : leader Co L          : co leaderObs           : observerF                : fasilitatorK               : klien G. PROSES PELAKSANAAN

1. Perkenalan dan pengarahana.    Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak ribut)b.    Mempersiapkan tempat : pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri di depan

dan bekomunikasi dengan seluruh anggota kelompokc.    Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali dengan klien untuk

mengikuti terapi aktifitas kelompok sosialisasi2. OrientasiPada tahap ini terapis melakukan langkah sebagai berikut :     a. Salam terapeutik

1)    Mengucapkan  salam terapeutik (salam dari terapis)2)    Peserta dan terapis memasang/memakai name tag.

b. Evaluasi/ validasi1)    Menanyakan perasaan klien saat ini

2)    Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri.c. Kontrak

1)    Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.2)    Menjelaskan aturan main berikut:a)    Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

b)    Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus memninta ijin kepada terapis

c)    Lama kegiatan 45 menit

d)    Masing-masing memperkenalkan diri dengan anggota lain.

3. Tahap kerjaa.    Terapis menjelaskan langkah berikutnya: music akan dinyalakan saat music

terdengar bola tenis dipindahkan dari satu peserta ke peserta lain. Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis menyebutkan salam,nama,nama panggilan,hoby.

Page 5: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

b.    Terapis menyalakan music dan mengedarkan bola lalu menghentikan.saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis,menyebutkan salam,nama,nama panggilan dan hoby anggota kelompok yang ada disebelah kanannya.

c.    Ulangi langkah no b sampai semua peserta mendapat giliran.d.    Terapis memberikan pujian,setiap kali pasien selesai.e.    Terapis menyalakan music dan menghentikan kembali,saat music dihentikan peserta

yang sedang memegang bola tenis,dimohon memperkenalkan anggota kelompok yang berada disebelah kanannya kepada semua kelompok.

f.     Terapis memberikan pujian,setiap kali pasien selesai.

4.    Tahap Terminasia.    Evaluasi

1)    Menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK

2)    Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b.    Rencana tindak lanjut

1)    Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih, memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari – hari.

2)    Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien.

c.    Kontrak yang akan datang

1)    Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.

2)    Menyepakati waktu dan tempat.

H.   ANTISIPASI MASALAH

1. Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan memberikan motivasi oleh fasilitator

2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan alasan klien meninggalkan permainan, berikan motivasi agar klien kembali mengikuti permainan

3. Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien tersebut bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain tersebut bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka

I.    KRITERIA EVALUASI1.    Evaluasi Input

a.    Tim berjumlah 6 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 3 fasilitator dan 1 observer

b.    Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baikc.    Peralatan laptop dan cd lagu berfungsi dengan baikd.    Tersedia bola

Page 6: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

e.    Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok sosialisasi

2. Evaluasi Proses

a.    Leader menjelaskan aturan main dengan jelasb.    Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klienc.    Fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatand.    Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi

jalannnya permainane.    80% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari

awal sampai selesai.

3. Evaluasi Output

Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok sosialisasi dengan 5 klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :

a.    80% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.

b.    80% klien dapat meningkatkan komunikasi non verbal : bergerak mengikuti intruksi, ekpresi wajah cerah, berani kontak mata)

c.    80% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain/perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat)

d.    80% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai)

e.    80% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau berinteraksi dengan perawat/klien lain)

TAKSKemampuan Memperkenalkan Diri

a. kemampuan verbal: Bertanya

No.

Aspek yang dinilaiNama klien

1 2 3 4 5

1. Menyebutkan nama lengkap2. Menyebutkan nama panggilan3. Menyebutkan hobi

Jumlah

b. kemampuan nonverbal

No.

Aspek yang dinilaiNama klien

1 2 3 4 5

1. Kontak mata2. Duduk tegak3. Menggunakan bahasa tubuh yang

Page 7: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

sesuai4. Mengikuti kegiatan dari awal

sampai akhirJumlah

Petunjuk :1.    Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.

2.    Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda rumput jika ditemukan pada klien atau tanda silang jika tidak ditemukan.

3.    Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien dianggap mampu, dan jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Dokumentasi             Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri di ruang rawat ( buat jadwal ).

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI SESI 1

( Mengenal Halusinasi )

Page 8: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

A.      Latar BelakangTerapi Aktivitas Kelompok adalah merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakikan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling tergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih prilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki prilaku lama yang maladaptif.

Setiap peserta membutuhkan terepi aktivitas kelompok,dimana aktivitas inimemungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan mengenal lingkungan di sekitarmereka. Dimana pengertian kelompok itu sendiri adalah kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki norma yang sama .(stuart dan Laraia.2001.}.

Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa stimulus dan persepsi. Stimulus  dari pengalaman  masa lalu yang menghasilkan proses persepsi klien yang maladapatif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif terhadap orang lain, dan halusinasi.

Didukung data dari Ruang Merak jumlah pasien yang ada 29 orang, terdiri dari halusinasi17 Orang 59%,isolasi sosial 11 orang 38%, R.PK 1orang 3%,

Berdasarkan data yang ada di ruang Merak halusinasi urutan satu oleh karena itu kalau tidak dilakukan TAK maka terjadi perilaku kekerasan.

 Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

  

B.       Tujuan1.     Tujuan umum

klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.

2.     Tujuan khususa.     klien dapat mengenal halusinasinyab.    klien mengenal waktu terjadinya halusinasi,c.     klien mengenal situasi terjadinya halusinasi,d.    klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.

C.   Klien1.     Karakteristik/ criteraa.     klien dengan ganguan presepsi halusinasi yang sudah mulai mampu mengintreprestasikan

realitas terhadap diri sendiri maupun orang lainb.    klien dengan ganguan presepsi sensori halusinasi ynag sudah mulai mampu mengontrol

halusinasinya.c.     klien dengan kondisi fisik baik/sehat.

2.     Proses seleksia.     gejala yang sama.b.    jenis kelamin sama.c.     kelompok umur yang sama.

Page 9: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

3.     Jumlah anggota efekti 4 orang.

D.    Pengorganisasian1.     Waktu                        :  Rabu 12 September 2012J

Jam                            : 09.00 – 09.20Lama                          : 20 menitfase orientasi              : 5 menitfase kerja                   : 10 menitfase terminasi             : 5 menitTempat                       : Ruang Berry

2.     Klien peserta TAK:a.     Ny. Nb.    Ny. Bc.     Ny. Yd.    Ny. L3.     Tim terapisa.     Leader             :  Uci pramida b.    Co-Leader       :  palinda cyntiac.     Observer          : Fitriani d.    Fasilitator I      : Maria retno ningrume.     Fasilitator II    : Sumarwati

a.     leader/ pemimpin kelompok    :

Tugasnya :  Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)  Mengarahkan kelompok  Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan dan memberikan umpan balik.  Sebagai role model  Memotivasi anggota

b.    Co-leader/pemasntu pemimpin :  Tugasnya :

  Memantau leader.

c.     Fasilitator :Tugasnya :

  Memantau leader untuk memfasilitasi anggota untuk berperan aktif.

d.    Observer : Tugasnya:

  Mengoservasi setiap respon klien  Mencatat semua proses  Memberikan umpan balik pada kelompok

4.     Metode,media,dan settingMetode :

Page 10: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

  Diskusi dan tanya jawab  Bermain peran / stimulasi

Media :  Tape recorder/ MP3 player.

         

  Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.  Ruangan nyaman dan tenang.

4..Langkah Kegiatan

a.       Persiapan1)     Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan perubahan persepsi sensori halusinasi.2)     Membuat kontrak dengan klien.3)     Mempersiapkan peralatan dan tempat pertemuan.

b.    Orientasi1)     Salam terapeutik

Salam dari terapis pada klien.2)     Perkenalakan nama dan pangilan terapis (pake papan nama )3)     Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )

c.     Evaluasi /ValidasiMenanyakan perasaan klien saat ini.?

d.      Kontrak1)     Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara

yang di dengar.2)     Terapis menjelaskan aturan main berikut :         Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.         Lama kegiatan 20 menit.         Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3)     Tahap kerjaa)     Terapis menjelaskan kgiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar

( halusinasi) tentng isinya,waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadib)    Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat

terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang ada di sebelah kanan secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya di tulis di whiteboard.

c)     Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baikd)    Simpulkan isi, waktu, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.4)     Tahap Terminasia.     Evaluasi  Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.  Terapis memberi pujian terhadap keberhasiln kelompok.b.    Tindak lanjut

Page 11: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

Terapis meminta klien untik melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi.

c.       Kontrak yang akan datang  Menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan maupun kelompok lain.  Menyepakati wktu dan tempat.

E.     Antisipasi     klien yang tidak aktif ,     klien yang tidak mau menyelesaikan gamasrnya ,     klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai ,     klien yang membuat kerbapaktan .

F.      Rencana Evaluasi1.      Evaluasi struktur         Pemaswa acara diharapkan mampu menghidupkan Dan menciptakan suasana aktivitas

kelompok yang dapat meningkatkan fungsi orientasi pada peserta.         fasilitator diharapkan Mampu untuk memberikan motivasi pada peserta untuk terlibat secara

aktif dalam aktivitas kelompok dan mampu memberikan stimulus guna meningkatkan fungsi sosialisasi

         Observer diharapkan dapat melakukan evaluasi dan dapat memberikan masukan atau arah yang positif guna meningkatkan efektifitas kelompok yang akan datang.

2.      Evaluasi Prosesa.       peserta tidak meninggalkan tempat terapi aktivitas klompok .b.      lama pelaksanaan sesuai degan target waktu terapi aktivitas kelompok yang telah di

rencanakan .c.       pesrta dapat berkomunikasi degan sesama peserta.d.      peserta bekerja sama dalam menyesuaikan diri ditempat terapi aktivitas kelompok.

G.PenutupDemikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

Lembar Evalusi Kemampuan Pasien

Sesi 1: TAKStimulasi persepsi: halusinasi

Mengenal Halusinasi

Evaluasi hasil Klien selama melaksanakan TAK: NO Nama Klien Menyebut

isi Halusinasi

Menyebut waktu terjadi

Halusinasi

Menyebut situasi terjadi

Halusinasi

Menyebut perasaan

saat Halusinasi

Mengikuti kegiatan sampai selesai

Page 12: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

1

2

3

4

Petunjuk:                  1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.                  2.      Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal isi halusinasi. Beri tanda

ceklist  (V) jika klien mampu dan beri tanda cross (X) jika klien tidak mampu.