Terapi

download Terapi

of 2

description

achslsdis

Transcript of Terapi

2.7 TERAPIPada dasarnya ada tiga prinsip dalam penanganan achalasia untuk membuka spingter bawah meliputi :1. MedikamentosaSejumlah obat-obatan yang diketahui memiliki efek ,menurunkan tekanan sfingter esophagus bagian bawah tetapi memiliki efek samping dan keefektifannya minimal. Obat-obat ini diperuntukan bagi penderita yang telah gagal, menolak atau mempunyai kontraindikasi untuk dilakukan pembedahan atau dilatasi.1,5,92. DilatasiTerapi dilatasi dilakukan dengan menggunakan bougi tipe Jackson pada awal ditegakannya diagnosis dengan menggunakan esofagoskop. Kemudian menggunakan bougi air raksa dari hurst yang dapat dimasukan tanpa tuntunan esofagoskop. Bougi hurst ini terdiri dari pipa karet yang didalamnya ada sedikit air raksa sebagai pemberat. 1,4,5,6,9Telah dilakukan penelitian terapi achalasia dengan dilatasi secara pneumatic, memberikan hasil yang baik pada 80 penderitaDi RSUD Dr Soetomo Surabaya periode tahun 1973-1979 telah membuktikan keberhasilan terapi achalasia dengan menggunakan bougi air raksa dari hurst sebesar 73% dengan hasil baik dan cukup baik..6Sebagai indikator baik dan cukup baik yang dipakai adalah : 6 Baik :Apabila pada saat penilaian gejala utama disfagia dan rgurgitasi tidak ada lagi Cukup baik :Apabila saat penilaian kediua gejala utama berkurang Kurang baik :Apabila saat penilaian salah satu atau kedua gejala utama tidak berkurang.Komplikasi yang terjadi pada tindakan bouginasi adalah ruptura atau perforasi esophagus, dilaporkan 2-6% dari kasus.83. PembedahanEsofagotomi atau kardiomiotomi yang dikembangkan sejak 1913 oleh Heller. Operasi ini dikerjakan bila dengan terapi dilatasi dinyatakan gagal. Diperkirakan 10-15% dari penderita achalasia memerlukan tindakan operasi ini.9 Keberhasilan dari tehnik ini diperkirakan 85% dari penderita menunjukkan perbaikan. Komplikasi paska operasi yang sering terjadi adalah gastroesophageal reflux, terjadi pada 30% dari penderita.8DAFTAR PUSTAKA1. Dallenger JJ. Disease of the note, throat, ear, head and neck. 15th ed. Philadelphia: Lea and Febiger, 1985:1354-13642. Becker W, Naumann HH, Pfaltz CR. Ear, nose and throat disease. A pocket reference. New York : Theme Medical, 1989: 467-468. 3. Heimlich HJ, OConnor TW, Flores DC. Case for pneumatic dilatation achalasia. Ann otol rhinol laryngol 1978; 87: 519-5224. Holder TM, Leape LL, Ascraft KW. Congenital malformations of the trachea, bronchi and esophagus. In : Paparella MM, Shumrick DA, eds. Otolaryngology. 2 nd ed. Vol III. Philadelphia : WB Saunders Co, 1980: 2551-25885. Jackson C, Jackson CL. Bronchoesophagology. Philadelphia and London: WB Saunders Co, 1951: 277-2786. Jasiman, Sardjono Soedjak. Akhalasia esofgus dengan terapi dilator hurst sibagian THT RS Dr. Soetomo Surabaya. Kumpulan naskah ilmiah Konas Perhati VI Medan, 1980: 338-3437. Liston SL. Embryology, anatomy and physiology of the oral cavity, pharynx, esophagus and neck. In : Adams GL, Boies LR, Hilger PA, eds. Boies fundamentals of otolaryngology. 6th ed. Philadelphia : WB Saunders Uo, 1989:273-2818. Seiden AM. Esophageal disorders. In : Paparella MM, Shumrick DA, eds. Otolaryngology. 3th ed. Vol III. Philadelphia : WB Saunders Co, 1991 : 2459-24779. Shockley WW. Esophageal disorders. In : Bailey BJ, Johnson JT, Kohut RT et al, eds. Head and neck surgery otolaryngology. Philadelphia : JB Lippincott CO, 1993 : 690-70910. Siegel LG. diseases of the lower air passages, esophagus and mediastinum : Endoscopic considerations. In : Adams GL Boies IR, Kilger PA, eds. Boies fundamentals of otolaryngology. 6th ed. Philadelphia : WB sounders Co, 1989 : 471-489.