digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... ·...

70

Transcript of digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... ·...

Page 1: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.
Page 2: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.
Page 3: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.
Page 4: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

VISI :

Menjadikan Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya sebagai rujukan

yang menghasilkan tenaga ahli madya yang memiliki integritas dengan keunggulan yang

kompetitif bidang sanitasi perkotaan tahun 2025

MISI :

1. Melaksanakan integrase Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung

pengembangan ilmu pengetahuan, moralitas, intergritas, dan kompetensi yang unggul

serta kompetitif bidang sanitasi perkotaan.

2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih,

akuntabel, transparan , dan terukur.

3. Mengembangkan kerjasama dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat dan

pengelolaan Pendidikan.

Page 5: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

PENGESAHAN

Modul Praktikum dengan judul : MODUL TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Disusun oleh : Hadi Suryono, ST, MPPM Narwati, S.Si, M.Kes. Demes Nurmayanti, ST, M.Kes. Telah disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Program Srudi (RPS) dan Kurikulum Pendidikan Tinggi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya dan dapat digunakan sebagai pedoman praktikum bagi mahasiswa.

Surabaya, Agustus 2019

Ketua Program Studi

Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya,

Nurhaidah, SKM, M.Kes. NIP. 197202081996022001

Dosen PJMK

Hadi Suryono, ST, MPPM NIP.196209301985031004

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya,

Ferry Kriswandana, SST, MT

NIP. 197007111994031003

Page 6: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

Setelah mengikuti perkuliahan praktek ini diharapkan mahasiswa memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1. melakukan pengambilan contoh/sampel air bersih untuk air PDAM melalui kran, air

sumur/kolam, atau badan air lainnya secara bakteriologis.

2. Melakukan pengambilan sampel dan preparasi sampel makanan dan minuman

secara bakteriologis

3. Memahami prinsip dan melakukan praktikum pengambilan sampel swab secara

bakteriologis

4. Terampil mengambil sampel usap alat makanan secara bakteriologis

5. Terampil mengambil sampel nyamuk dari berbagai bentuk siklusnya meliputi stadium

telur, larva, dan dewasa serta mengidentifikasinya.

6. Terampil me ngambil sampel lalat stadium dewasa

7. Terampil mengambil contoh tikus dewasa

8. Terampil melakukan pengambilan contoh air limbah secara fisik dan kimia

9. Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara untuk parameter kimia

10. Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi.

11. Terampil dalam melakukan pengambilan sampel debu

12. Terampil melakukan pengambilan sampel tanah, memeriksa kelembaban tanah dan

mengukur pH tanah

Page 7: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

KATA PENGANTAR

Buku/Diktat petunjuk praktikum Teknik Pengambilan Sampel ini disusun dengan

maksud dan tujuan membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Teknik

Pengambilan Sampel sebagai teknik dasar melakukan pengambilan sampel khususnya

sampel lingkungan. Keahlian dan keterampilan kerja di laboratorium sangat membantu

dalam memahami teori yang telah diperoleh di bangku kuliah sehingga dapat tercipta

korelasi yang saling membangun antara teori dengan kenyataan di lapangan.

Diktat praktikum ini disusun secara rinci dan sistematis, dilengkapi dengan gambar

sehingga memudahkan praktikan memahami dan mempersiapkan diri sebelum melakukan

kegiatan praktikum. Materi yang disajikan dalam diktat ini mencakup teknik dasar yang

lazim dilakukan di Laboratorium pada umumnya.

Harapan kami, buku ini dapat bermanfaat bagi praktikan Teknik Pengambilan

Sampel serta bagi mahasiswa yang memerlukannya. Segala kritik dan saran yang bersifat

membangun

Surabaya, Agustus 2019

Tim Penyusun

Page 8: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

PANDUAN UMUM KESELAMATAN KERJA DAN PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM

Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan Partisipasi

seluruh praktikan dan pembimbing / asisten pada praktikum yang bersangkutan. Dengan

demikian, kepatuhan setiap praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan

sangat membantu mewujudkan praktikum yang aman.

BAHAYA LISTRIK

Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik ( Stop kontak dan circuit

breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi

menimbulkan bahaya, laporkan pada pembimbing/teknisi.

Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik ( sengatan

listrik/ strum ) secara tidak sengaja, misalnya kabel yang terkelupas dll.

Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri

atau orang lain.

Keringkan bagian tubuh yang basah, misalnya, keringat atau sisa air wudhu.

Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktifitas praktikum

Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi :

Jangan panik

Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing dan di

meja praktikan yang tersengat arus listrik.

Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber listrik.

Beritahukan dan minta bantuan pembimbing, praktikan lain dan orang di sekitar anda

tentang terjadinya kecelakaan akibat listrik.

BAHAYA API

Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (Korek api, gas, dll) ke dalam ruang

praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.

Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas

yang berlebih.

Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas

berlebih pada diri sendiri atau orang lain.

Page 9: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas

praktikum.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau

panas berlebih :

Jangan panik

Beritahukan dan minta bantuan pembimbing, praktikan lain dan orang di sekitar anda

tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih.

Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing

Menjauh dari ruang praktikum

BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM

Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktikum

bila tidak diperlukan untuk pelaksanakan praktek.

Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung , gelang dll.

Hindari daerah, benda atu logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.

Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang

lain.

BAHAYA BAHAN KIMIA

Hindari kontak langsung dengan bahan kimia

Hindari menghisap langsung uap bahan kimia , tetapi kipaslah uap tersebut dengan

tangan di muka anda , gunakan almari asam untuk menuangkan bahan-bahan yang

bersifat asam kuat.

Baca tabel bahan kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari terjadinya

kesalahan

Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan, jangan menggunakan bahan

kimia secara berlebih

Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan luka bakar

misal ( H2SO4, HNO3, HCL ), basa kuat ( KOH, NaOH dan NH4OH )

Hindari dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti eter, kloroform.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya bahan

kimia :

Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.

Page 10: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

Jika terkena percikan asam/basa, maka hal yang harus dilakukan adalah :

A. Asam pada pakaian diatasi dengan menggunakan ammonia encer.

B. Basa pada pakaian diatasi dengan menggunakan asam cuka encer, kemudian

ammonia encer

C. Asam/Basa pada meja/lantai diatasi dengan dicuci menggunakan air yang

banyak.

D. Asam, Basa dan Zat-zat yang merusak kulit diatasi dicuci dengan air, kemudian

diberi vaselin.

PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM

Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunaan alat-alat praktikum :

Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat.

Perhatikan dan patuhi peringatan (warning ) yang biasa tertera pada badan alat.

Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakannlah alat tersebut hanya

untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya.

Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan

kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.

Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat

tersebut rating jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar rating dan

jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya

keselamatan praktikan.

Benda/logam tajam, api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan

kerusakan pada alat tersebut.

Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau

sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.

SANKSI

Pengabaian uraian panduan tersebut diatas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata kuliah

praktikum yang bersangkutan

Page 11: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

VISI DAN MISI PRODI D.III ............................................................................................. ii

KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

TATA TERTIB PRAKTIKUM ........................................................................................... v

DAFTAR ISI . ................................................................................................................ vi

Praktek 1 Teknik Pengambilan Sampel Air Bersih Secara Bakteriologis ........................ 1

Praktek 2 Teknik Pengambilan Sampel Makanan Secara mikrobiologis ......................... 7

Praktek 3 Teknik Pengambilan Sampel Dubur (Rectal Swab) Secara Mikrobiologis ...... 15

Praktek 4 Teknik Pengambilan Sampel Usap Alat Makanan Secara

Bakteriologis .................................................................................................. 19

Praktek 5 Teknik Pengambilan Sampel Nyamuk ........................................................... 24

Praktek 6 Teknik Pengambilan Sampel Lalat ................................................................. 31

Praktek 7 Teknik Pengambilan Sampel Tikus ................................................................ 34

Praktek 8 Teknik Pengambilan Sampel Air Bersih Secara Fisik dan Kimia .................... 37

Praktek 9 Teknik Pengambilan Sampel Udara Parameter Kimia ................................... 43

Praktek 10 Teknik Pengambilan Sampel Udara Parameter Mikrobiologi ......................... 46

Praktek 11 Teknik Pengambilan Sampel Debu ............................................................... 49

Praktek 12 Teknik Pengambilan Sampel Tanah ............................................................. 51

Daftar Pustaka ............................................................................................................... 54

Lampiran

Page 12: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

1 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH SECARA MIKROBIOLOGIS

1.1 Kompetensi yang ingin dicapai:

Mahasiswa trampil melakukan pengambilan contoh/sampel air bersih untuk air

PDAM melalui kran, air sumur/kolam, atau badan air lainnya secara bakteriologis.

1.2 TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel air

bersih secara mikrobiologis

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel air bersih

secara bakteriologis/mikrobiologis di kran (air PDAM) atau di sumur pompa

tangan

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel air bersih

secara bakteriologis/mikrobiologis di reservoir/tandon atau di kolam

Mahasiswa dapat melakukan teknik pengambilan sampel air bersih di sungai/

air yang bergerak

1.3 Dasar Teori

Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia. Tidak ada manusia yang bisa

hidup tanpa keberadaan air. Dalam tubuh manusia sendiri hampir 95% terdiri dari

air. Oleh sebab itu air untuk kebutuhan manusia harus memenuhi persyaratan fisik,

kimia, bakteriologis maupun zat berbahaya lainnya. Air bersih yang tidak

memenuhi persyaratan dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang dapat

disebabkan/ditularkan melalui air (Waterborne deseases) misalnya, thyphus, colera,

disentri, muntaber, gatal-gatal di kulit, dan sebagainya.

Pengambilan contoh air minum/ bersih secara bakteriologis dilakukan dalam rangka

pemeriksaan air minum/bersih di laboratorium terhadap kandungan mikrobiologi

dalam air bersih/minum tersebut. Pemeriksaan bakteriologis merupakan suatu usaha

untuk memenuhi tersedianya salah satu kualitas air yang dipersyaratkan oleh

Menteri Kesehatan RI dalam Permenkes RI No. 416/MEN.KES./PER/IX/1990

tentang Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Persyaratan lainnya adalah

1

Page 13: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

2 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

tersedianya kualitas secara fisik, kimia, dan radiologis serta persyaratan kuantitas air

bersih/minum.

Dalam Permenkes 416/MEN>KES/PER/IX/1990 terdapat definisi air

adalah sebagai berikut:

- Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum.

- Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum.

- Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah

dimasak.

Untuk memenuhi kebutuhan air yang bebas dari kandungan

mikrobiologi/bakteri maka harus dilakukan pengujian-pengujian/pemeriksaan

air bersih/minum terhadap kandungan bakteriologis. Pemeriksaan

mikrobiologi/bakteriologis akan menghasilkan data yang akurat apabila sampel

yang diperiksa berasal dari kegiatan pengambilan sampel air yang steril/aseptis.

1.4 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1.4.1 Alat :

a. Botol Sampel steril

b. Botol tenggelam/ botol sampel dengan pemberat steril

c. Lampu Bunsen/lampu spiritus

d. Korek api

e. Stop watch

f. Thermometer

g. Pengukur pH (pH meter atau kertas lakmus)

h. Cool box (box pendingin)

i. Tool box (box peralatan)

j. Pinset

k. Beker glass

1.4.2. Bahan

a. Alkohol 70%

b. Kertas pembungkus

c. Tali / benang

Page 14: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

3 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

d. Spiritus

e. Icepack

1.4.3 LOKASI PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dalam

mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan sedangkan lokasi pengambilan

sampel dilakukan di lapangan, sesuai jadual yang telah diatur.

1.4.4 PROSEDUR KERJA

a. Pengambilan sampel di kran atau di sumur pompa tangan

1). Kran dibuka penuh dan dibiarkan mengalir selama 2-3 menit, atau

dalam waktu yang dianggap cukup untuk membersihkan pipa parsial,

kemudian ditutup

2). Kran dipanaskan sampai cukup panas dengan nyala lampu spiritus/

Bunsen(diflambir)

3). Kran dibuka selama 1 – 2 menit, kemudian tutup botol dilepas dengan

tangan kiri dan botol dipegang dengan tangan kanan.

4). Botol Sampel dibuka pembungkusnya dari bagian atas, kertas

pembungkus ditaruh dalam cool box, kemudian mulut botol sampel

diflambir dengan lampu Bunsen.

5). Botol diisi sampai penuh kemudian tuangkan ke dalam beker glass

kurang lebih sepertiga bagian untuk pemeriksaan suhu atau pH

kemudian mulut botol difalmbir lagi.

6). Botol yang telah berisi contoh air 2/3 bagian ( lebih besar dari 100 ml)

kemudian dibungkus kembali dengan kertas pembungkus, diikat pada

lehernya, kemudian ditempelkan kertas etiket dengan keterangan

sebagai berikut:

- jenis air sampel, misalnya: air PDAM, air Sumur Gali, dll.

- lokasi pengambilan, misalnya: halaman belakang kampus D.III

Kesling

- waktu pengambilan : tanggal dan jam pengambilan

- Jenis pemeriksaan, misalnya: pemeriksaan mikrobiologi

- Nama dan tanda tangan petugas pengambil sampel.

Page 15: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

4 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Catatan:

- Air harus jelas berasal dari pipa parsial yang dihubungkan langsung

dengan pipa induk

- Contoh sebaiknya diambil dari kran yang biasa/sering dipakai.

- Dihindarkan pengambilan sampel/contoh air dari alat-alat tambahan yang

dipasang pada kran atau dari kran yang bocor.

- Apabila kran bocor, harus dibersihkan lebih dahulu sebelum dilakukan

pengambilan contoh.

a. Pengambilan sampel air di Sumur Gali, Reservoir/tendon air, Kolam

1). Bersihkan tangan dengan alcohol 70%.

2). Botol dipegang di bagian bawah, bungkus kertas dibuka, tangan tidak

boleh bersentuhan dengan botol

3). Tali dilepas dengan pinset dan dililitkan di tangan kanan kemudian botol

diturunkan pelan-pelan sampai mulut botol masuk minimum 10 cm

dibawah permukaan air (bila tinggi air memungkinkan).

4). Botol yang telah terisi contoh air dibungkus kembali dengankertas

pembungkus, diikat pada lehernya, kemudian ditempelkan keterangan

seperti contoh pengambilan air 6.a.5).

Catatan:

- Botol dihindarkan bersentuhan dengan dinding dan benda lainnya.

- Botol pemeriksaan sisa chlor dan pH, contoh diambil dari botol yang lain,

yang tidak diberi Natrium thio sulfat.

b. Pengambilan Contoh Air Sungai, Danau, dan Waduk

Botol sampel yang digunakan dipilih yang tidak mengandung Natrium thio

sulfat (Na2S2O3), sekalipun bila Natrium thio sulfat tidak memberikan

pengaruh hasil analisa. Untuk mengambil air sungai, danau atau waduk, botol

contoh dipegang

di dekat dasarnya dan lehernya kebawah di bawah permukaan. Botol

selanjutnya diputar sampai ujung leher sedikit ke atas dan mulut botol

mengarah pada arah aliran. Bila tidak ada arah aliran seperti di waduk perlu

Page 16: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

5 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

dibuat dengan cara mendorong maju horizontal dengan arah menjauh dari

tangan.

Bila kita berada di perahu pengambilan contoh air dilakukan pada tempat-

tempat dekat perahu. Apabila tidak memungkinkan mengambil contoh air

sebagaimana tersebut di atas, maka dapat dilakukan pengambilan seperti

pengambilan contoh air sumur gali.

Catatan:

- Contoh air dari sungai sebaiknya diambil dari bagian yang mengalir dan

dekat dengan permukaan.

- Bagian sungai yang diam sebaiknya dihindari

- Untuk sungai yang lebar dan lurus contoh air diambil dari tepi, tetapi pada

jarak paling sedikit 1 meter dari tepi sungai.

- Pengambilan contoh air sungai yang tidak terjangkau tangan, contoh air

dapat diambil dengan potol pemberat.

Masukkan botol sampel yang telah diberi etiket(keterangan) ke dalam

wadah (cool box/termos es) untuk menghindari terjadinya kontaminasi

selama perjalanan.

Segera kirim ke laboratorium dalam jangka waktu 1 x 24 jam, apabila

keadaan tidak memungkinkan, maka contoh harus dibungkus dengan

alumunium foil dan ditempatkan pada wadah pada suhu – 4oC selama

dalam perjalanan/penyimpanan. Dapat ditempatkan pada termos es yang

diberi es kering dan tertutup rapat dan gelap.

1.4.5 HASIL PRAKTIKUM

Sampel air diambil memenuhi persyaratan pengambilan air secara

mikrobiologis yakni tidak terjadi kontaminasi akibat kelalaian petugas

sampling.

1.4.6 PENILAIAN HASIL PRAKTIKUM

Kategori Penilaian

Baik : Jika pengambilan sampel air tidak terjadi kontaminasi akibat kelalaian

petugas.

Page 17: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

6 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Kurang : Jika pengambilan sampel air tidak terjadi kontaminasi akibat kelalaian

petugas.

1.4.7 TUGAS

Buat laporan sesuai dengan ketentuan yang diberikan dosen pembimbing

praktikum.

1.4.8 KESIMPULAN

Setelah dilakukan proses pengambilan air secara kimia dan mikrobiologis

dengan memperhatikan faktor2 yang mempengaruhi keakuratan hasil analisa

terhadap sampel air.

1.4.9 EVALUASI

1. Sebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam tahap pengambilan sampel

air secara kimia dan mikrobiologis.

2. Mengapa tahapan pengambilan sampel air secara mikrobiologis harus

dilakukan secara aseptic?

3. Mengapa tahapan pengambilan sampel air secara mikrobiologis harus

dilakukan dengan menghindari terjadinya aerasi?

Page 18: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

7 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN

SECARA MIKROBIOLOGIS

2.1. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

Mahasiswa terampil melakukan pengambilan sampel dan preparasi sampel makanan

dan minuman secara bakteriologis.

2.2. TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel makanan

secara mikrobiologis

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel makanan

minuman secara bakteriologis.

Mahasiswa dapat melakukan tahapan preparasi sampel makanan minuman guna

pemeriksaan mikrobiologis

2.3. DASAR TEORI

Makanan merupakan salah satu unsur penting untuk menjaga kesehatan manusia.

Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan memuat bahwa Pangan

merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,

perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah

maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau

pembuatan makanan atau minuman. Oleh karenanya dalam keseharian diperlukan

upaya pengawasan dalam keamanan pangan dimana keamanan pangan menurut UU

No 18 tahun 2012 adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah

pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat

mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak

bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman

untuk dikonsumsi.

Selain harus bergizi dan menarik, pangan juga harus bebas dari bahan-bahan

berbahaya yang dapat berupa cemaran kimia, mikroba dan bahan lainnya. Mikroba

dapat mencemari pangan melalui air, debu, udara, tanah, alat-alat pengolah (selama

2

Page 19: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

8 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

proses produksi atau penyiapan) juga sekresi dari usus manusia atau hewan. Penyakit

akibat pangan (food borne diseases) yang terjadi segera setelah mengkonsumsi

pangan, umumnya disebut dengan keracunan.

Pangan dapat menjadi beracun karena telah terkontaminasi oleh bakteri patogen yang

kemudian dapat tumbuh dan berkembang biak selama penyimpanan, sehingga

mampu memproduksi toksin yang dapat membahayakan manusia. Selain itu, ada

juga makanan yang secara alami sudah bersifat racun seperti beberapa

jamur/tumbuhan dan hewan. Umumnya bakteri yang terkait dengan keracunan

makanan diantaranya adalah Salmonella, Shigella, Campylobacter, Listeria

monocytogenes, Yersinia enterocolityca, Staphylococcus aureus, Clostridium

perfringens, Clostridium botulinum, Bacillus cereus, Vibrio cholerae. Vibrio

parahaemolyticus, E.coli enteropatogenik dan Enterobacter sakazaki. Kelompok

kedua berasal dari makanan yang berfungsi sebagai media pertumbuhan bakteri,

sehingga bakteri dapat berkembang biak, diantaranya bakteri Salmonella,

Clostridium perfringens, Bacillus cereus, dan Escherichia coli enteropatogenik.

Untuk mengetahui bahwa pangan sudah tercemar, dapat dilihat secara fisik dari

tekstur makanan tersebut. Namun banyak makanan terutama yang sudah melewati

suatu proses pengolahan, tetap mempunyai tekstur yang masih baik tetapi

mengandung suatu cemaran seperti bakteri patogen, yang disebabkan oleh

penanganan yang tidak memadai.

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah serta jenis mikroba yang terdapat dalam

makanan, diantaranya adalah sifat makanan itu sendiri (pH, kelembaban, nilai gizi),

keadaan lingkungan dari mana makanan tersebut diperoleh, serta kondisi pengolahan

ataupun penyimpanan. Jumlah mikroba yang terlalu tinggi dapat mengubah karakter

organoleptik, mengakibatkan perubahan nutrisi / nilai gizi atau bahkan merusak

makanan tersebut

Dalam pengujian cemaran mikroba digunakan mikroba indikator, karena selain

mudah dideteksi juga dapat memberikan gambaran tentang kondisi higienis dari

produk yang diuji. Mikroba indikator adalah golongan atau spesies bakteri yang

kehadirannya dalam makanan dalam jumlah diatas batas ( limit ) tertentu, merupakan

pertanda bahwa makanan telah terpapar dengan kondisi-kondisi yang memungkinkan

berkembang biaknya mikroba patogen. Mikroba indicator digunakan untuk menilai

Page 20: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

9 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

keamanan dan mutu mikrobiologi makanan. Jumlah bakteri aerob mesofil, bakteri

anaerob mesofil dan bakteri psikrofil dapat merupakan indikator bagi status/ mutu

mikrobiologi makanan.

Jumlah yang tinggi dari bakteri-bakteri tersebut seringkali sebagai petunjuk bahan

baku yang tercemar, sanitasi yang tidak memadai, kondisi (waktu dan atau suhu)

yang tidak terkontrol selama proses produksi atau selama penyimpanan ataupun

kombinasi dari berbagai kondisi tersebut. Bakteri aerob mesofil dianggap sebagai

mikroba indikator, meskipun sebenarnya kurang akurat dibandingkan dengan

indikator lainnya. Bakteri anaerob mesofil merupakan indikator dari kondisi yang

dapat menyebabkan adanya pertumbuhan mikroba anaerob penyebab keracunan

makanan seperti C. perfringens dan C.botulinum.

Sampel makanan yang diterima harus segera diuji begitu tiba di laboratorium.

Sampel yang didinginkan dan mudah rusak harus dianalisa paling lambat 36 jam

sesudah pengambilan sampel. Sampel beku harus disimpan dalam freezer sampai

tiba waktunya untuk diuji, tetapi bila sampel diterima dalam keadaan dingin, jangan

disimpan didalam freezer. Beberapa bakteri seperti vibrio banyak yang akan mati

pada suhu sangat rendah (pembekuan). Untuk sampel yang tidak mudah rusak seperti

makanan kaleng , dapat disimpan pada suhu ruang. Namun demikian, sampel tidak

boleh disimpan terlalu lama karena ada mikroba yang dapat mati selama

penyimpanan.

Sampel yang akan dikirim ke laboratorium harus diupayakan tidak tercemar dengan

bahan atau mikroba lain terhadap sampel. Selama dalam pengiriman ke laboratorium

maka sifat sampel harus dijamin tidak mengalami perubahan sejak sampel diambil,

dikemas dan dikirim ke laboratorium. Bila sampel berada dalam keadaan beku, harus

terlebih dahulu dilelehkan dan pelelehan sedapat mungkin dilemari pendingin atau

pada suhu kurang dari 450C selama paling lama 15 menit. Bila menggunakan suhu

tinggi sebaiknya sampel diaduk secara teratur. Untuk sampel beku yang mudah

meleleh seperti es krim, maka dapat diuji tanpa dilelehkan terlebih dahulu. Untuk

sampel padat seperti daging mentah, harus terlebih dahulu dicincang sebelum

dihomogenkan. Bila hanya ada satu sampel ditujukan untuk berbagai pengujian,

maka sampel untuk uji mikrobiologi dicuplik terlebih dahulu sebelum pengujian

lainnya dilakukan.

Page 21: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

10 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

2.3. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.3.1 Alat

a. Kantong plastik steril/ botol steril

b. Sarung tangan

c. Sendok steril

d. Pisau pemotong steril

e. Pinset steril

f. Kertas label

g. Termos/ice box

h. Alkohol

i. Timbangan

j. Labu erlenmeyer

k. Pipet steril

l. Autoclave

m. Waterbath

n. Kapas

o. Tali kenur

p. Aluminium foil

q. Termometer

r. Timbangan

s. Formulir pemeriksaan

t. Lampu spirtus

u. Korek api

v. Stapler machine

w. Spidol

x. Tas sampling

2.3.2. Bahan

a. Sampel makanan dan minuman

b. Air Pepton

c. Alkohol 70%

d. Formulir Pengambilan Sampel

e. Alat tulis

Page 22: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

11 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

2.3.3. LOKASI PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, sesuai jadual

yang telah diatur.

2.3.4. PROSEDUR KERJA

2.3.4.1. Pengambilan Sampel Makanan

a. Siapkan alat dan bahan

b. Sterilkan alat yang akan digunakan mengambil sampel dengan cara :

1) Sterilisasi basah untuk media tanam (larutan pengencer pepton

water)

a) Siapkan labu erlenmeyer yang berisi larutan pengencer pepton

water 90 ml dengan jumlah sesuai kebutuhan

b) Sumbat labu erlenmeyer dengan kapas, tutup dengan aluminium

foil / kertas payung, lalu diikat dengan tali kenur.

c) Sterilkan ke dalam autoclave suhu 121 oC selama 15 menit

d) Setelah disterilkan, masukkan ke dalam waterbath, dan cek

suhunya sampai 55-60 oC untuk selanjutnya digunakan dalam

preparasi sampel.

2) Penggunaan Alkohol 70% (kantong plastik)

a) Usap plastik dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%

b) Sampel siap dimasukkan ke dalamnya.

3) Sterilisasi basah untuk alat dari bahan steinless steel (gunting,

pinset, sendok)

a) Cuci bersih semua alat yang akan disterilkan, lalu keringkan

b) Bungkus alat dengan aluminium foil

c) Steril menggunakan autoclave/ oven, steril menggunakan suhu

121 oC selama 20 menit atau 134-135

oC selama 15 menit.

d) Alat siap digunakan

c. Siapkan formulir pengambilan sampel sampel,. Formulir berisi

: Kode sampel, lokasi pengambilan sampel makanan (nama

TPM, alamat, tanggal pengambilan sampel, jenis sampel,

parameter yang diperiksa dan nama petugas)

d. Mintalah makanan kepada pengusaha sebanyak satu porsi,

kemudian dibayar sebagaimana biasanya, sehingga dapat

Page 23: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

12 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

dicegah kemungkinan diberikannya contoh yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

e. Ambil makanan ± 100 – 200 gram dari porsi ke dalam wadah

sampel secara steril, yaitu dengan menggunakan sendok dan

pisau yang steril. Bila diperlukan untuk sterilisasi di lapangan,

pisau dipanaskan di atas lampu spirtus beberapa saat dan

ditunggu sampai pisau kembali dingin, baru digunakan untuk

memotong sampel makanan. Makanan dimasukkan ke dalam

kantong plastik dengan ketentuan sbb:

1) Apabila pemeriksaan dilakukan secara total, maka semua

makanan dimasukkan ke dalam satu wadah plastik steril

(dicampurkan)

2) Apabila pemeriksaan dilakukan untuk setiap jenis makanan,

maka setiap makanan dimasukkan ke dalam wadah sendiri-

sendiri yang terpisah. Untuk itu diperlukan wadah yang

cukup banyak sesuai dengan banyaknya jenis makanan.

f. Lipat kantong plastik sampel pada bagian atas beberapa kali

lipatan kemudian distekker dengan stapler machine.

g. Beri label pada kantong plastik yang telah berisi sampel

makanan yang berisi nomor kode dan tanggal pengambilan.

h. Kirim sampel ke laboratorium dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1) Segera setelah pengambilan sampel harus sudah sampai di

laboratorium pemeriksa dalam waktu 1 x 24 jam.

2) Bila keadaan tidak memungkinkan, maka sampel harus

dibungkus dengan aluminium foil dan ditempatkan pada

suhu di bawah 40o

C selama dalam penyimpanan dan

perjalanan

3) Simpan sampel makanan dalam termos atau ice box.

2.3.5. Preparasi Sampel Makanan Jadi

a. Siapkan larutan pengencer pepton water yang sudah disterilkan dalam labu

erlenmeyer @ 90 ml

b. Timbang sampel secara steril sebanyak 10 gram

Page 24: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

13 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

c. Gerus/hancurkan sampel makanan tersebut secara steril dengan menggunakan

blender/lumpang dan alu

d. Masukkan sampel yang sudah hancur ke dalam labu erlenmeyer yang berisi

pepton water secara steril.

e. Sampel siap diperiksa

2.3.6. Pengambilan Sampel Minuman

a. Siapkan alat dan bahan

b. Apabila sampel hendak diencerkan, maka sampel dibuka secara steril, ambil

10 ml sampel lalu masukkan ke dalam larutan pengencer pepton water 90 ml

secara steril (pengenceran 10 x). Namun apabila sampel tidak perlu

diencerkan (misalnya air mineral dalam gelas/botol, air teh, dll), maka sampel

dibuka secara steril dengan didekatkan pada lampu spirtus yang menyala.

c. Sampel siap diperiksa

2.3.7. HASIL PRAKTIKUM

Sampel makanan yang telah dihancurkan, dicampur dengan larutan pengencer

(pepton water) secara steril. Semua kegiatan dilakukan secara aseptis.

2.3.8. PENILAIAN HASIL PRAKTIKUM

Kategori Penilaian

Baik : Tiap tahapan dilakukan secara aseptis, volume atau berat sampel diambil

secara tepat dan mengindahkan prinsip sterilitas dalam setiap kegiatan.

Kurang : : Tiap tahapan dilakukan tidak secara aseptis, volume atau berat sampel

diambil tidak tepat dan kurang mengindahkan prinsip sterilitas dalam

setiap kegiatan.

2.3.9. TUGAS

a. Buat bagan tahapan pengambilan sampel makanan hingga tahapan preparasi

sampel.

b. Buat pelaporan sementara dengan format : Judul Praktikum, Tujuan Praktikum,

Tanggal Praktikum, Waktu Praktikum, Lokasi Praktikum, Dasar Teori, Alat dan

Bahan, Prosedur Praktikum, Hasil, Kesimpulan, Pustaka.

Page 25: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

14 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

2.3.10. KESIMPULAN

Setelah dilakukan proses pengambilan dan tahapan preparasi sampel makanan

dan minuman, buat kesimpulan.

2.3.11. EVALUASI

a. Sebutkan jenis-jenis dan fungsi media pertumbuhan mikroba.

b. Bagaimana cara membuat larutan media pengencer, jika sampel yang diperiksa

sebanyak 5 sampel.

c. Bagaimana sterilisasi alat dan media pertumbuhan mikroba.

Page 26: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

15 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR

(RECTAL SWAB) SECARA MIKROBIOLOGIS

3.1. TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel rectal

swab secara aseptis

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel rectal swab

secara aseptis

3.2. PENDAHULUAN

Kualitas makanan olahan sangat bergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan,

kebersihan tempat pengolahan, kesehatan penjamah, dan kebersihan alat makan dan

masak yang digunakan. Penjamah makanan mempunyai peran yang sangat besar dalam

proses pengolahan makanan karena penjamah makanan dapat memindahkan bakteri pada

makanan apabila mereka tidak menjaga higiene perorangan, seperti tidak mencuci tangan

sebelum memegang makanan. Selain itu, kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat

juga dapat menentukan kualitas makanan yang disajikan, karena berbagai penyakit dapat

terjadi akibat kondisi sani

tasi yang tidak memenuhi syarat. Beberapa penyakit yang diakibatkan dari

mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri dan kondisi

sanitasi yang buruk adalah kejang perut, diare berdarah, gangguan ginjal pada anak - anak

(fatal), gangguan saraf pada lansia, kegagalan ginjal, gastroentritis, keracunan makanan.

Oleh karena itu, untuk mengetahui kesehatan penjamah makanan, maka dapat dilakukan

pengambilan sampel usap dubur (rectal swab) untuk kemudian diperiksa bakteri

patogennya.

3.3. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Lidi kapas steril

b. Sarung tangan

c. Spidol

d. Kertas label

e. Termos/ice box

f. Alkohol

3

Page 27: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

16 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

g. Timbangan

h. Pipet steril

i. Autoclave

j. Tali kenur

k. Timbangan

l. Formulir pemeriksaan

m. Lampu spirtus

n. Korek api

o. Alat makan dan alat masak (sendok, piring, garpu, mangkok, gelas, cangkir,

wajan, panci, dll)

2. Bahan

a. Media transport cairan buffer dalam botol @ 10 ml

b. Alkohol 70%

c. Alat tulis

d. Kertas label

e. Formulir pengambilan sampel

3.4. LOKASI PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, sesuai jadual

yang telah diatur.

3.5. PROSEDUR KERJA

Pengambilan Sampel Usap Dubur Penjamah (Rectal Swab)

a. Persiapkan segala sesuatu untuk pemeriksaan usap dubur termasuk perispan,

botol media transport, lidi kapas steril, alkohol, dan spirtus

b. Semprot tangan petugas dengan alcohol 70% sebelum dan setelah

menggunakan sarung tangan.

c. Penderita diambil usap duburnya dengan posisi menungging (rukuk atau

sujud) kedua belah tangannya memegang masing-masing pinggulnya.

d. Pemeriksa berdiri di samping kiri (bagi yang kidal sebaliknya) dari penderita

e. Tangan kiri pemeriksa memegang dan melebarkan lubang anus ke arah

samping kiri kanan dengan merenggangkan dengan jari tangan kiri.

Kemudian tangan kanan bersiap dengan lidi kapas steril dan dimasukkan ke

dalam anus secara perlahan, diputar searah jarum jam dengan arah kira-kira

Page 28: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

17 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

sejajar dengan badan penderita dan lidi kapas harus masuk sedalam kurang

lebih 1 inchi (2,54 - 3 cm)

f. Selama memasukkan lidi kapas diputar searah jarum jam dan ditarik dengan

terus memutar ke arah yang sama sampai keluar

g. Setelah lidi kapas dikeluarkan, segera masukkan ke dalam botol berisi media

transport dengan menekan-nekan ke bawah botol.

h. Lakukan prosedur usapan kedua pada penjamah makanan yang sama dengan

menggunakan kapas lidi yang sama pula. Gunting kelebihan lidi kapas

setinggi tutup botol atau bisa juga dipatahkan. Kemudian flambir bibir botol,

kemudian ditutup rapat, beri kode dan tanggal pengambilan pada kertas label.

Isi formulir pengambilan sampel , terlampir. Sampel siap dibawa ke

laboratorium.

Keterangan :

Jenis kuman yang biasa sebagai penyebab carier penyakit perut yaitu Salmonella typhy,

Salmonella paratyphy, Vibrio cholerae, Shigella, Enterobacter pathogen.

Jika sampel tiba di laboratorium dalam waktu 48 jam setelah pengumpulan, sampel dapat

diletakkan di pendingin dengan suhu 4ºC. Pathogen dapat dikembalikan dari pendingin

ke kondisi semula hingga 7 hari setelah pengumpulan specimen/sampel. Selama

transportasi, pendinginan hingga 36 jam dapat dicapai dengan pengiriman dalam kotak

yang terisolasi dengan disertakan es batu atau dry ice.

3.6. HASIL PRAKTIKUM

Sampel dalam media transport dimasukkan ke dalam coolbox telah diberi kode

sampel dan tanggal pengambilan sampel.

3.7. PENILAIAN HASIL PRAKTIKUM

Kategori Penilaian

Baik : Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis dan pengiriman sampel

memperhatikan suhu penyimpanan sampel < 4ºC.

Kurang : Pengambilan sampel tidak dilakukan secara aseptis dan pengiriman sampel

tidak memperhatikan suhu penyimpanan sampel < 4ºC.

3.8. TUGAS

Buat bagan alur pengambilan sampel rectal swab untuk pemeriksaan bakteriologis.

Page 29: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

18 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Gambarkan dan sebutkan bagian saluran anus.

3.9 KESIMPULAN

Setelah dilakukan proses pengambilan sampel rectal swab terhadap penjamah

makanan, buat kesimpulan.

3.10. EVALUASI

a. Sebutkan jenis media yang digunakan sebagai media transport pengambilan sampel

rectal swab

b. Berapa kebutuhan media jika pengambilan sampel dilakukan terhadap 15 penjamah

makanan.

Page 30: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

19 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL USAP ALAT

MAKANAN SECARA MIKROBIOLOGIS

4.1. KOMPETENI YANG AINGIN DICAPAI

Mahasiswa terampil mengambil sampel usap alat makanan secara bakteriologis

4.2. TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel usap alat

makan/masak secara aseptis

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel usap alat

makan/masak secara aseptis

4.3. DASAR TEORI

Kualitas makanan olahan sangat bergantung pada kualitas bahan baku yang

digunakan, kebersihan tempat pengolahan, kesehatan penjamah, dan kebersihan alat

makan dan masak yang digunakan. Untuk mengetahui kualitas dari alat makan

maupun masak yang digunakan untuk mengolah makanan, maka dapat dilakukan

pengambilan sampel usap alat. Adapun tujuan dari pengambilan sampel usap alat

bertujuan sebagai bahan pemeriksaan angka kuman kuman yang ada pada peralatan

makan agar dapat diketahui sejauh mana tingkat hygienis atau kebersihan peralatan

makan yang digunakan

4.4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

4.4.1. Alat

a. Lidi kapas steril

b. Sarung tangan

c. Spidol

d. Kertas label

e. Termos/ice box

f. Alkohol

g. Timbangan

h. Pipet steril

i. Autoclave

j. Tali kenur

4

Page 31: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

20 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

k. Timbangan

l. Formulir pemeriksaan

m. Lampu spirtus

n. Korek api

o. Alat makan dan alat masak (sendok, piring, garpu, mangkok, gelas,

cangkir, wajan, panci, dll)

4.4.2. Bahan

a. Media transport cairan buffer dalam botol @ 10 ml

b. Alkohol 70%

c. Alat Tulis

d. Form Pengambilan Sampel

e. Kertas label

4.4.3. LOKASI PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, sesuai

jadual yang telah diatur.

4.4.4. PROSEDUR KERJA

Pengambilan Sampel Usap Alat Makan/Masak

a. Siapkan sarung tangan yang steril untuk mulai pengambilan sampel

b. Alat makan/masak yang akan diperiksa masing-masing diambil 4-5 buah

tiap jenis yang diambil acak dari tempat penyimpanan

c. Persiapkan catatan formulir pemeriksaan dengan membagi alat

masak/makan dalam kelompok-kelompok

d. Persiapkan lidi kapas steril, kemudian buka tutup botol dan masukkan lidi

kapas steril ke dalamnya

e. Lidi kapas steril dalam botol ditekan ke dinding botol untuk membuang

airnya, baru diangkat dan diusapkan pada setiap alat-alat yang diusapkan

sampel satu kelompok selesai diusap. Permukaan tempat alat/perabot yang

diusap yaitu :

1) Cangkir dan gelas : permukaan luar dan dalam bagian bibir setinggi 6

mm (π r2 t)

2) Sendok : permukaan bagian luar dan dalam seluruh mangkok sendok

3) Garpu : permukaan bagian luar dan dalam alat penusuk

Page 32: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

21 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

4) Piring : permukaan dalam tempat makanan diletakkan

f. Cara melakukan usapan pada :

1) Cangkir dan gelas dengan usapan mengelilingi bidang permukaan

2) Sendok dan garpu dengan usapan seluruh permukaan luar dan dalam

3) Piring dengan 2 (dua) usapan pada permukaan tempat makanan dengan

menyilang siku-siku antara garis usapan yang satu dengan garis usapan

kedua, dengan menggunakan bantuan jendela swab steril ukuran luas 8

inchi (50 cm2).

g. Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan tiga kali berturut-turut

dan satu lidi kapas digunakan untuk satu kelompok alat makan yang

diperiksa

h. Hal yang sama dilakukan pada peralatan masak, setiap usapan seluas 8 inci

persegi atau 50 cm2 dilakukan tiga kali berturut-turut dan dianggap satu

kelompok setelah dilakukan luas permukaan sebanyak 5 kali @luasnya 8

inci persegi

i. Untuk setiap habis mengusap satu alat dari satu kelompok selalu

dimasukkan ke dalam botol cairan diputar-putar dan ditekan ke dinding

botol bagian dalam, demikian dilakukan berulang-ulang sampai semua

kelompok diambil usapnya

j. Pada usapan peralatan makan /masak setiap usapan alat harus mencapai

luas sekitar 8 inci persegi atau 50 cm2 dan dilakukan lima kali (tempat)

sehingga cukup mencapai luas 40 inci persegi atau 256 cm2 permukaan (1

inci=6,4 cm2)

k. Setiap satu kelompok menggunakan satu swab yang diusapkan dengan

cara seperti butir e

l. Setelah semua kelompok alat makan/ peralatan masak selesai diusap,

kapas lidi dimasukkan ke dalam botol, kocok dengan cara lidi kapas

diaduk dalam cairan media transport, lalu lidinya dipatahkan atau

digunting dan bibir botol dipanaskan dengan api spirtus baru ditutup

sekerupnya.

m. Beri kode dan tanggal pada kertas label. Tulis data-data sebagaimana yang

tertera pada formulir pengambilan sampel dan kirim ke laboratorium.

Adapun data yang tertera dalam formulir pengambilan sampel mencakup:

1) Nama pengirim

Page 33: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

22 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

2) Alamat pengirim

3) Kode sampel

4) Tanggal/jam pengambilan sampel

5) Tanggal pengiriman sampel

6) Jenis sampel

7) Lokasi pengambilan sampel

8) Jenis pemeriksaan

9) Tanda tangan pengirim

Adapun teknik swab yang lain pada uji mikrobiologi dapat dilakukan

seperti pada gambar berikut ini :

V

Keterangan :

Standart yang ditetapkan dalam Permenkes RI No.

1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI

JASABOGA , bahwa angka kuman peralatan makanan = 0 cfu/ cm2.

Angka kuman E.coli nol koloni/ml atau 0 koloni / gr

(Standar angka bakteri perabotan makan maksimal 500 koloni untuk 50 cm2 atau

10 koloni per cm2 permukaan.)

Siapkan alat dan bahan yang

diperlukan, swap stick steril,

jendela swab (transek logam

steril), dan pelarut swap steril

(extraction fluid)

Masukkan swap stick steril ke

pelarut utk diusapkan ke seluruh

permukaan dengan

menggerakkan sambil memutar

stick swap membujur dan

melintang

Page 34: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

23 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

4.4.5. HASIL PRAKTIKUM

Sampel dalam media transport dimasukkan ke dalam coolbox telah diberi kode

sampel dan tanggal pengambilan sampel.

4.4.6. PENILAIAN HASIL PRAKTIKUM

Kategori Penilaian

Baik : Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis dan pengiriman sampel

memperhatikan suhu penyimpanan sampel < 4ºC.

Pengambilan sampel sesuai dengan tatacara pengambilan sampel usap alat

makan/masak (jumlah dan cara melakukan)

Kurang : Pengambilan sampel tidak dilakukan secara aseptis dan pengiriman

sampel tidak memperhatikan suhu penyimpanan sampel < 4ºC.

Pengambilan sampel tidak sesuai dengan tatacara pengambilan sampel

usap alat makan/masak (jumlah dan cara melakukan)

4.4.7. TUGAS

Buat bagan alur pengambilan sampel usap alat makan/masak untuk pemeriksaan

bakteriologis.

Gambarkan teknik pengambilan sampel usap alat makan/masak pada masing-

masing jenis alat makan/masak.

4.4.8. KESIMPULAN

Setelah dilakukan proses pengambilan sampel rectal swab terhadap

penjamah makanan, buat kesimpulan.

4.4.9. EVALUASI

a. Sebutkan jenis media yang digunakan sebagai media transport pengambilan

sampel usap alat makan/masak.

b. Berapa kebutuhan media jika pengambilan sampel dilakukan terhadap 5 jenis

alat makan.

Page 35: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

24 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL NYAMUK

5.1. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI:

Mahasiswa terampil mengambil sampel nyamuk dari berbagai bentuk siklusnya

meliputi stadium telur, larva, dan dewasa serta mengidentifikasinya.

5.2. TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel nyamuk

pada stadium telur,larva dan dewasa

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel nyamuk pada

stadium telur, larva dan dewasa guna proses pengidentifikasian.

5.3. DASAR TEORI

Nyamuk merupaan salah satu serangga Ordo Diptera, yang memiliki sepasang sayap

berbentuk membrane. Tubuhnya yang kecil dengan enam kaki panjang. Ukuran

tubuh nyamuk berbeda-beda, tapi tidak lebih dari 15 mm dengan berat tubuh 2 – 2,5

mg. Jumlah spesies nyamuk mencapai 2.700 jenis di dunia. Nyamuk jantan tidak

menghisap darah, sedangkan nyamuk betina menghisap darah untuk mendapatkan

protein dan pembentukan telur. (Hendra Widodo, 2013).

Semua jenis nyamuk membutuhkan air untuk hidupnya, karena larva nyamuk

melanjutkan hidupnya di air dan hanya bentuk dewasa yang hidup di darat. Telur

biasanya diletakkan di atas permukaan air satu per satu atau berkelompok. Dalam

satu kelompok biasa terdapat puluhan atau ratusan ribu telur nyamuk. Telur dapat

bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama dalam bentuk dorman (tidak aktif

karena kondisi kering). Namun, bila air cukup tersedia, telur- telur itu biasanya

menetas 2-3 hari sesudah diletakkan. Sehingga teknik pengambilan sampel telur

nyamuk adalah menggunakan ovipositiontrap (ovitrap) yang dimodifikasi dengan

kain keras yang diletakkan di bagian dalam wadah yang berfungsi sebagai tempat

peletakkan telur nyamuk.

Stadium larva memerlukan waktu kurang lebih satu minggu. Perkembangan larva

dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah temperatur, cukup tidaknya bahan

makanan, ada tidaknya pemangsa dalam air dan lain sebagainya. Upaya pengambilan

5

Page 36: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

25 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

sampel dalam stadium larva memerlukan pipet untuk memindahkan larva dari

container ke botol sampel.

Nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa berhenti sejenak di atas permukaan air

untuk mengeringkan tubuhnya terutama sayap – sayapnya dan sesudah mampu

mengembangkan sayapnya, nyamuk dewasa terbang mencari makan. Teknik

pengambilan sampel dalam stadium dewasa ini dengan cara human baiting (umpan

badan).

Teknik pengambilan sampel nyamuk diperlukan untuk mendukung proses

identifikasi. Pengumpulan dan penangkapan nyamuk merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatkan data entomologi tentang nyamuk pada suatu wilayah

tertentu. Berbagai informasi dapat diperoleh dari kegiatan ini, diantaranya

mengetahui jenis nyamuk yang kontak dengan orang atau binatang, mengetahui jenis

nyamuk yang hinggap di dalam rumah atau di semak luar rumah baik sebelum

maupun setelah menggigit orang. Kita juga dapat menghitung kepadatan vector

nyamuk pada lokasi penangkapan termasuk mengtahui besaran angka gigitan pada

manusia. Selain itu dengan pengumpulan jentik nyamuk kita dapat mengetahui jenis

nyamuk yang berada di tempat perindukan tersebut.

Dalam teknik pengambilan telur nyamuk dapat dilakukan dengan cara langsung

mencari dan mengumpulkan telur yang ditemukan di tempat perindukan atau dengan

cara tidak langsung, yaitu memasang tempat perindukan buatan sebagai jebakan agar

nyamuk bertelur di dalamnya. Pengumpulan larva (jentik) dari lingkungan dapat

dilakukan dengan cara langsung, yaitu melakukan kegiatan pencidukan atau

pemipetan larva dari tempat-tempat perindukan nyamuk. Selain untuk mengetahui

jenis jentik nyamuk yang terkumpul, kegiatan ini juga dapat untuk melakukan

penghitungan kepadatan jentik pada suatu wilayah. Observasi berbagai tempat

perindukan nyamuk sebaiknya dilakukan mendahului pengumpulan jentik sehingga

pada saat kegiatan pengumpulan kita dapat langsung mengetahui lokasi yang

menjadi sasaran pencidukan jentik dari tempat perindukannya.

Beberapa peralatan dibutuhkan dalam pengumpulan jentik, diantaranya adalah 1)

cidukan jentik fungsinya sebagai alat untuk mengambil jentik nyamuk dari tempat

perindukannya. Bentuk cidukan dapat bermacam-macam menyesuaikan bentuk dan

posisi tempat perindukannya. 2) Botol jentik digunakan sebagai wadah penyimpanan

Page 37: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

26 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

jentik nyamuk yang terkumpul dari lapangan. Setiap botol sebaiknya digunakan

untuk menyimpan jentik nyamuk dari titik pengambilan yang sama. 3) Pipet tetes

ujung tumpul digunakan untuk memindahkan jentik nyamuk dari cidukan ke dalam

botol penyimpan. Ujung pipet dibuat tumpul agar jentik dalam berbagai ukuran dapat

dengan mudah masuk ke dalam pipet sehingga dapat dipindahkan. 4) Kertas label

mutlak diperlukan untuk memberikan kode tertentu pada botol penyimpanan jentik

sehingga tidak tertukar lokasi titik pengambilan jentiknya. 5) Formulir survey juga

dibutuhkan untuk mencatat segala informasi yang diperoleh baik mengenai kondisi

sebelum dan setelah pengambilan jentik maupun informasi lingkungan sekitar yang

diperlukan.

Adapun teknik lain dengan cara tidak langsung adalah dengan memasang tempat

perindukan buatan sebagai jebakan agar nyamuk bertelur di dalamnya

5.4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

5.4.1. Alat :

a. Ovitrap

b. Pipet

c. Gayung

d. Lampu senter

e. Aspirator/ jarring dari kassa lembut atau kelambu

5.4.2. Bahan :

a. Kain keras

b. Air

c. Botol sampel/ cup penampung

d. Alat Tulis

5.4.3. LOKASI PRAKTIKUM

Guna pemasangan peralatan ovitrap, pengambilan/pengumpulan telur, larva

dan nyamuk dewasa, kegiatan dilakukan di lapangan (di luar laboratorium

entomologi).

5.4.4. PROSEDUR PRAKTIKUM

A, Teknik Pengambilan Sampel Telur Nyamuk

Siapkan ovitrap yang terbuat dari gelas plastik yang dilapisi kain keras

di permukaan atas dan bersinggungan dengan permukaan air

Page 38: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

27 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Letakkan ovitrap di sekitar container yang biasa terisi air

Biarkan ovitrap ± 24 jam

Amati telur nyamuk yang menempel di kain keras ovitrap

Lakukan identifikasi jenis telur nyamuk

Lakukan labelling

B. Teknik Pengambilan Sampel Larva Nyamuk

Sinari container yang terdapat larva nyamuk

Gayung air tempat larva nyamuk berada

Pipet larva nyamuk yang telah ditemukan dalam gayung

Masukkan dalam botol sampel

Lakukan identifikasi jenis larva nyamuk, dengan cara :

Pipet larva dan diletakkan pada kaca obyek glass.

Matikan larva dengan menambahkan alkohol 70% (mematikan larva

dapat juga dilakukan dengan penambahan alcohol 70% pada botol

sampel (botol pengumpul dengan menggantikan air dengan alcohol

70%).

Tutup dengan kaca penutup/ cover glass.

Lakukan identifikasi secara mikroskopis menggunakan kunci

identifikasi yang ada sesuai referensi

Labelling

Catatan :

Angka kepadatan larva/jentik diperlukan untuk mengetahui estimasi

populasi dari suatu tempat perindukan. Semakin besar angka kepadatan

jentik tentu dapat diasumsikan semakin banyak pula populasi vektor

penyakit di suatu wilayah sehingga peluang penularan penyakitnya

akan lebih tinggi. Angka kepadatan jentik ini menunjukkan rata-rata

jentik nyamuk tertangkap untuk setiap spesies dari seluruh pencidukan

yang dilakukan pada suatu tempat perindukan. Dapat dihitung dengan

formula berikut :

Angka kepadatan jentik = Jumlah jentik tertangkap per spesies /

Jumlah pencidukan jentik

Page 39: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

28 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Sebagai contoh apabila dalam suatu tempat perindukan dilakukan

pencidukan jentik sebanyak 100 kali ditemukan jentik Culex sebanyak

26 ekor, jentik Anopheles sebanyak 35 ekor maka dapat dihitung

kepadatan jentik Culex sebesar 26/100 = 0,26 sedangkan kepadatan

jentik Anopheles sebesar 35/100 = 0,35. Hal ini artinya angka

kepadatan jentik Anopheles relative lebih tinggi dibandingkan

kepadatan jentik Culex pada tempat perindukan tersebut.

C. Teknik Pengambilan Sampel Nyamuk Dewasa

Lakukan human baiting (umpan badan)/ media hinggap di tempat yang

sekiranya terdapat nyamuk/ tempat peristirahatan nyamuk.

Ketika nyamuk dewasa menempel pada kulit badan, segera hisap

nyamuk menggunakan aspirator, sebaiknya arah lubang pipa aspirator

dari bagian ekor nyamuk. (Tangan kanan memegang batang aspirator)

Tutuplah bagian ujung lubang pipa aspirator dengan jari tangan kiri.

Masukkan nyamuk yang telah tertangkap ke dalam botol sampel/ tabung

bertutup dengan meniup aspirator untuk mendorong nyamuk agar keluar

dari batang pipa aspirator hingga masuk ke dalam botol/tabung sampel.

Setelah itu kita tarik aspirator dari dalam botol/tabung sampel dan segera

kita tutup kembali lubang kasa pada botol/tabung sampel dengan

kapas/kasa agar nyamuk tidak keluar.

Lakukan labelling untuk proses identifikasi.

Gambar 1. Aspirator yang merupakan Alat Penangkap Nyamuk Dewasa

Page 40: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

29 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Menangkap nyamuk dewasa dapat juga dilakukan dengan menggunakan

jaring. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

a. Tentukan lokasi keberadaan nyamuk dengan kepadatan yang tinggi.

b. Jaring yang terbuat dari kain kasa lembut seperti bahan kain kelambu

diayunkan guna nyamuk terperangkap didalamnya.

c. Nyamuk yang terperangkap di dalam jaring selanjutnya dipindahkan ke

dalam cup wadah /botol sampel dengan bantuan aspirator.

(Teknik ini akan lebih mempecepat pekerjaan penangkapan nyamuk

apabila dibandingkan dengan penangkapan satu per satu menggunakan

aspirator)

d. Beri labelling.

Gambar 2. Jaring Penangkap Nyamuk

5.4.5. HASIL PRAKTIKUM

Ditemukan telur, larva dan nyamuk di lokasi perindukan nyamuk.

5.4.6. PENILAIAN TERHADAP HASIL

* Pengumpulan telur, larva/jentik, dan nyamuk ditemukan pada lokasi yang

mendukung kehidupan nyamuk.

* Dapat mengestimasi jenis nyamuk yang ditemukan berdasarkan kebiasaan

hidup nyamuk dan karakteristiknya sesuai referensi teoritis.

5.4.7. TUGAS

Membuat uraian mengenai : morfologi, karakteristik habitat nyamuk, kebiasaan

nyamuk (bertelur dan menggigit) siklus hidup nyamuk.

Page 41: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

30 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

5.4.8. KESIMPULAN

Telur, larva, dan nyamuk ditemukan pada lingkungan yang mendukung bagi

perkembangbiakan perindukannya. Beberapa faktor lingkungan memberikan

kontribusi bagi perkembangbiakan nyamuk.

5.4.9. EVALUASI

1. Sebutkan faktor-faktor yang mendukung perkembangbiakan nyamuk.

2. Sebutkan ciri-ciri telur, larva dan nyamuk berdasarkan jenisnya.

Page 42: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

31 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL LALAT

6.1. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI:

Mahasiswa terampil me ngambil sampel lalat stadium dewasa

6.2. TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel lalat

stadium dewasa

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel lalat pada

stadium dewasa guna proses pengidentifikasian.

6.3. DASAT TEORI

Lalat menimbulkan gangguan secara ekstrim dengan kehadiran mereka yang

konstan memberikan kesan kotor dan kumuh serta yang lebih penting bahwa lalat

merupakan vector pembawa penyakit Escheria coli ( muntaber ) dan Salmonella

thyposa ( tipes ). Organisme patogenik ini terbawa oleh lalat dari tempat sampah,

kotoran atau sumber lainnya yang kemudian ditransfer melalui mulut, bagian tubuh,

kotoran manusia atau makanan ternak.

Lalat berkembang biak dengan metamorfosis sempurna yang dimulai dari telur,

larva, pupa dan imago. Lalat rumah mulai bertelur beberapa hari setelah keluar dari

pupa, jumlah telur yang dihasilkan 5-6 kelompok dengan jumlah 75-100, telur putih

dan oval. Pada musim panas, telur akan menetas dalam 12-24 jam menjadi larva

yang berwarna krem didalam makanan dimana mereka tetaskan . Larva akan tumbuh

menjadi pupa dalam 4-7 hari pada musim panas. Siklus hidup lalat berlangsung 7 –

45 hari . Siang hari lalat rumah akan beristirahat dilantai, dinding, dan langit – langit

dalam ruangan, tumbuhan, pagar, sampah, dan permukaan lainnya. Sedangkan

malam hari akan beristirahat pada langit – langit, kabel listrik dan gantungan lampu

dalam ruangan, pagar, tepi – tepi bangunan dan tanaman.

Lalat hijau dan lalat biru mempunyai siklus hidup yang relative pendek. Mereka

berkembang dari telur sampai dewasa hanya 9 – 21 hari . telur dilettakkan pada

material hewan yang telah membusuk atau potongan sayuran. Larva makan material

ini sekitar 2 – 10 hari dan kemudian masuk kedalam tanah untuk menjadi

6

Page 43: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

32 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

pupa. Mereka tertarik pada bangkai daging dan sayuran yang membusuk. Lalat

merupakan merupakan serangga fototropik atau serangga yang tertarik cahaya,

hingga posisi vertical dan ketinggiannya lebih dari 5 meter. Lalat sangat tertarik pada

gula, susu, makanan olahan, darah, bangkai serta kotoran hewan dan manusia. Lalat

memiliki kemampuan terbang yang baik, lalat rumah mempunyai kemampuan

terbang mencapai 20 km sedangkan lalat hijau dan lalat biru hanya mampu terbang

sejauh 6 – 9 km.

6.4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

6.4.1. Alat

* Fly grill/fly trap

* Hand counter

6.4.2. Bahan

* Alat tulis

6.4.2. LOKASI PRAKTIKUM

Guna pemasangan peralatan fly trap, pengambilan/pengumpulan lalat

dewasa dilakukan di lapangan (di luar laboratorium entomologi) yang

memiliki karakteristik lokasi sesuai referensi.

6.4.3 PROSEDUR PRAKTIKUM

Letakkan fly trap di tempat yang sekiranya banyak lalat

Biarkan fly trap sampai ada lalat yang tertangkap

Masukkan lalat dalam botol sampel, dan diberi label.

Lakukan identifikasi lalat

Pengukuran kepadatan lalat dengan cara sebagai berikut :

1. Fly grill diletakkan mendatar pada titik lokasi pengukuran

2. Setiap titik lokasi dilakukan 10x pengukuran

3. Selama 30 detik lalat yang hinggap di fly grill dihitung dengan bantuan

hand counter.

4. Setelah prosedur diatas dilakukan, kepadatan lalat dicatat dalam lembar

isian. Formulir ini diisi tiap kali pengukuran dengan lama waktu 30 detik.

Penentuan tingkat kepadatan lalat dihitung dengan cara diambil 5 dari 10

Page 44: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

33 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

pengukuran yang paling banyak, selanjutnya hasil di rata-rata. Hasil ini

dibandingkan dengan standard berikut :

Index Kepadatan lalat :

Jarang : ≤ 2

Sedang : >2-20

Tinggi : > 20

6.6. HASIL

Penempatan alat perangkap lalat ditempatkan pada lokasi sesuai referensi.

6.7. PENILAIAN HASIL

Kemampuan dalam meletakkan perangkap lalat (fly trap) sesuai dengan referensi.

6.4.4. TUGAS

a. Buat maaping lokasi peletakan fly trap

b. identifikasi lokasi yang menjadi tempat kesenangan lalat.

6.4.5. KESIMPULAN

Lalat yang ditemukan pada lingkungan yang mendukung bagi

perkembangbiakan perindukannya. Beberapa faktor lingkungan memberikan

kontribusi bagi perkembangbiakan lalat.

6.4.7. EVALUASI

1. Sebutkan faktor-faktor yang mendukung perkembangbiakan lalat.

2. Sebutkan ciri-ciri lalat berdasarkan jenisnya.

Page 45: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

34 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL TIKUS

7.1. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI:

Mahasiswa terampil mengambil contoh tikus dewasa

7.2. TUJUAN :

Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel tikus stadium

dewasa

Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel tikus pada

stadium dewasa guna proses pengidentifikasian.

7.3. DASAR TEORI:

Tikus merupakan salah satu binatang perusak dan vektor penyakit pesTikus

merupakan mamalia yang masuk dalam suku Muridae, Spesies yang sering dikenal

adalah mencit (Musssp), Tikus got (Rattus Norvegicus), Tikus Rumah (Rattus

Rattus), tikus sawah (Rattus argentiverter), wirok (bandicota sp), dan curut/celurut

(shrew).

Tanda kehadiran tikus :

Kotoran

Tikus selalu meninggalkan kotoran disekitar aktivitasnya dan merupakan salah

satu tanda bahwa terdapatnya jejak tikus dengan melihat adanya kotoran tikus.

Track / Jejak

Jejak tikus selalu mengikuti struktur bangunan, karena tikus bergerak dan berjalan

malam hari lebih dominan menggunakan kumis dan rambutnya yang panjang dan

berulang – ulang kali dilaluinya.

Gigitan

Terdapat bekas gigitan akibat melakukan aktivitas mengerat pada benda – benda

untuk mengasah gigi skullnya.

Liang / Lobang

Jalan masuk kerumahnya selalu melalu lubang dipermukaan tanah yang

dibentuknya sedemikian rupa untuk dapat memberikan perlindungan disaat panas

dan hujan serta melindunginya dari predator / pemangsa tikus sendiri dengan

7

Page 46: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

35 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

menggunakan liang / lobang palsu.

Runways

Terdapatnya warna agak kehitam – hitaman pada area yang dilalui tikus secara

berulang – ulang kali.

Grease marks/rub marks

Untuk berusaha masuk kedalam ruangan yang tertutup tetapi diruangan tersebut

terdapat indikasi makanan maka tikus berusaha masuk kedalam rungan tersebut

dengan membuat lubang dipojok pintu atau diatas plafon dan sebagainya.

Bercak urin

Tikus selalu meninggalkan beberapa bercak urine sebagai alat komunikasi antar

tikus lainnya. Bercak urine tikus mempunyai ciri khas tersendiri.

Tikus hidup/mati

Terdapatnya atau terlihatnya tikus hidup yang berkeliaran didaerah tersebut atau

terdapatnya bangkai tikus.

Suara

Ciri khas tikus selalu mengeluarkan suara yang mencicit adalah salah satu indikasi

adanya tikus didaerah tersebut.

Bau

Meninggalkan bau yang khas pada bekas jalannya tikus yang dilaluinya secara

berulang-ulang kali untuk setiap harinya.

7.4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

7.4.1. Alat : Life trap

7.4.2. Bahan : Alat tulis

7.4.3. LOKASI PRAKTIKUM

Guna pemasangan peralatan lifetrap, pengambilan/pengumpulan telur,

larva dan nyamuk dewasa, kegiatan dilakukan di lapangan (di luar

laboratorium entomologi).

7.4.4. PROSEDUR KERJA

Letakkan life trap di jalur jalan tikus yang ditandai dengan adanya

minyak di sekitarnya, ada kotoran tikus dan bulu tikus

Beri umpan makanan pada life trap

Page 47: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

36 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Biarkan life trap ± 24 jam

Setelah tikus tertangkap, lakukan identifikasi tikus

7.4.5. HASIL

Penempatan alat perangkap lalat ditempatkan pada lokasi sesuai referensi.

7.4.6. PENILAIAN HASIL

Kemampuan dalam meletakkan perangkap tikus (life trap) sesuai dengan

referensi.

7.4.7. TUGAS

a. Buat maaping lokasi peletakan life trap

b. identifikasi lokasi yang menjadi tempat penangkapan tikus.

7.4.7. KESIMPULAN

Tikus yang ditemukan pada lingkungan yang mendukung bagi

perkembangbiakan perindukannya. Beberapa faktor lingkungan

memberikan kontribusi bagi perkembangbiakan tikus.

7.4.8. EVALUASI

1. Sebutkan faktor-faktor yang mendukung perkembangbiakan tikus.

2. Sebutkan ciri-ciri tikus berdasarkan jenis dan lokasi perindukannya.

Page 48: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

37 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH

AIR LIMBAH SECARA FISIK DAN

KIMIA

1. Kompetensi yang ingin dicapai

Mahasiswa terampil melakukan pengambilan contoh air limbah secara fisik dan

kimia

2. Tujuan Praktikum:

a. Tujuan umum

Mempraktikkan teknik pengambilan air limbah secara fisik dan kimia.

b. Tujuan khusus

1) Mempelajari alat dan bahan yang digunakan untuk mengambil sampel air

limbah

2) Mempraktikkan prosedur kerja pengambilan sampel air limbah domestik

untuk parameter fisik dan kimia.

3. Dasar Teori:

Hampir di setiap aktivitas yang kita lakukan, kita menghasilkan limbah,

mulai dari proses metabolisme di dalam tubuh hingga proses-proses industri yang

berbasis teknologi tinggi. Limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan

manusia baik berbentuk padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak

memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang. Pada pembahasan

kali ini adalah tentang limbah cair. Secara umum dapat dikemukakan bahwa

limbah cair adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga dan industri

serta tempat-tempat umum lainnya dan mengandung bahan atau zat yang dapat

membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan

hidup. Limbah cair merupakan salah satu jenis sampah. Limbah cair yang terdekat

dengan kehidupan manusia sehari-hari adalah limbah rumah tangga.

Air limbah yang tidak memenuhi syarat dapat mencemari air permukaan

(sungai, sumur, dan sumber air lainnya), dan apabila dikonsumsi manusia akan

mempunyai potensi timbulnya berbagai macam penyakit perut, kulit, dan organ

tubuh lainnya. Air minum yang tercemar air limbah yang mengandung logam

berat dan sampai pada tubuh manusia yang mengkonsumsinya dapat

8

Page 49: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

38 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

menyebabkan berbagai penyakit pada organ tubuh manusia (ginjal, hati, empedu,

jantung, dll).

Oleh sebab itu kualitas air limbah yang akan dibuang ke badan air harus

memenuhi syarat kesehatan sehingga diperlukan adanya pengawasan yang tepat.

Untuk memperoleh pengawasan yang tepat memerlukan penelitian di

laboratorium yang didahului dengan mengambil contoh air sampel tersebut

terlebih dahulu.

Pengertian Air Limbah

Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari

rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya

mengandung bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta

mengganggu kelestarian lingkungan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau

kegiatan yan berwujud cair. Air limbah dari suatu daerah permukiman yang telah

dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk

menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik.

Pengertian AirLimbah Domestik

Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003

tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, yang dimaksud dengan air limbah

domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman

(real estate), rumah makan (restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan

asrama.

Menurut Sugiharto (1987), air limbah domestik adalah air yang telah

dipergunakan yang berasal dari rumah tagga atau pemukiman termasuk di

dalamnya air buangan yang berasal dari WC, kamar mandi, tempat cuci, dan

tempat memasak.

Limbah cair domestik terbagi dalam dua kategori yaitu:

1. Limbah cair domestik yang berasal dari air cucian, sepeti sabun, deterjen,

minyak dan pestisida.

2. Limbah cair yang berasal dari kaskus, seperti sabun, shampoo, tinja dan air.

Limbah cair menghasilkan senyawa organik berupa protein, kabohidrat,

lemak, dan nukleat. Bahan organik dalam limbah cair dapat terurai menjadi nitrat,

Page 50: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

39 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

fosfat, dan karbonat, sedangkan deterjen dapat terurai menjadi fosfat. Limbah cair

domestik dapat mencemari badan air dan mengakibatkan penurunan kualitas air

bila dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu.

Baku Mutu Air Limbah Domestik

Air limbah domestik yang dilepas ke lingkungan, khususnya kantin haruslah

memenuhi standar baku mutu air limbah domestik. Baku mutu air limbah domestik

adalah batas atau kadar unsur pencemar atau jumlah unsur pencemar yang

ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan dilepas ke air

permukaan. Sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, antara lain

berlaku bagi air limbah domestik yang bersumber dari usaha atau kegiatan

permukiman (real estate) adalah seperti tabel berikut ini :

Baku Mutu Air Limbah Domestik:

Parameter Satuan Kadar Maksimum

PH - 6 -9

BOD mg/l 100

TSS mg/l 100

Minyak dan Lemak Mg/l 10

Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun

2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik untuk Parameter PH,

BOD, TSS, Minyak dan Lemak

Cara Pengambilan Sampel Limbah Cair

Ada tiga cara dalam pengambilan sampel limbah cair, diantaranya adalah:

a). Grab sampling

Grab sampling adalah pengambilan air sesaat pada waktu tertentu, air

sesaat merupakan contoh air yang diambil pada satu kali pengambilan dari

satu lokasi. Dengan demikian data hasil pengukuran hanya mewakili kualitas

air pada saat dilakukan pengambilan dan pada titik pengambilan.

Pengambilan contoh air sesaat ditujukan untuk badan air yang kualitasnya

relatif stabil terhadap perubahan musim dan perubahan kedalaman badan air.

Sebagai contoh, air sumur dalam memiliki kualitas air yang relatif stabil,

Page 51: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

40 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

sehingga dengan pengambilan contoh air sesaat, sudah dapat mewakili

kualitas badan air tersebut. Pengambilan contoh air sesaat juga digunakan

dalam studi pendahuluan untuk mengetahui kualitas badan air secara umum.

b). Composit sampling

Composit sampling adalah campuran contoh yang diambil dari satu titik

yang sama pada waktu yang berbeda, dengan volume yang sama. Contoh air

komposit (composite sample) adalah contoh air campuran yang diambil dari

satu lokasi dengan beberapa kali periode pengambilan dalam rentang waktu

tertentu. Periode pengambilan contoh pada umumnya dilakukan selama 24

jam dengan frekuensi pengambilan setiap 1, 2, atau 3 jam sekali.

Pengambilan juga dapat dilakukan secara kontinyu selama 24 jam

menggunakan pompa dengan debit yang konstan. Dengan demikian, data

hasil pengukuran contoh air komposit merupakan data kualitas air rata-rata

selama selang waktu tertentu. Pengambilan contoh air secara komposit

ditujukan untuk badan air yang kualitasnya berubah terhadap waktu. Sebagai

contoh, kantin yang diduga dicemari oleh buangan domestik dapat

dipastikan bahwa kualitas air akan berubah setiap waktu tergantung pada air

buangan domestik yang masuk.

c). Intregated Sampling

Integrated sampling adalah campuran contoh yang diambil dari satu

titik pada waktu yang sama, dengan titik yang berbeda. Contoh air gabungan

tempat merupakan air gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa

tempat dengan volume yang sama.

Maksud dan tujuan pengambilan contoh air adalah mengambil contoh dari

sampel yang akan diteliti dengan jumlah sekecil mungkin tetapi karakteristik

dan komposisinya sama dengan karakteristik sampel secara keseluruhan. Untuk

mendapatkan contoh air yang representatif diperlukan beberapa persyaratan

sebagai berikut :

a. Pemilihan lokasi yang tepat.

b. Teknik pengambilan contoh air.

c. Metode pengawetan.

Page 52: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

41 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan Sampel Limbah Cair

Menggunakan SNI 6989.58 : 2008 tentang Teknik Pengambilan Air limbah,

maka prosedur yang digunakan adalah :

A. Air limbah dan Air limbah rumah tangga

1). Semua wadah yang akan diisi dengan sampel harus dibilas dengan sampel

minimal 3 kali. Pada waktu pengisian air ke dalam botol dan wadah lain

hindari terjadinya aerasi.

2). Sampel yang diperlukan terdiri dari :

1 botol oksigen (diisi penuh) untuk pemeriksaan CO2 agresif

5 Liter air contoh dalam jerigen

2 botol plastik 500 mL diisi ¾ volume, masing-masing diawetkan dengan

toluol dan H2SO4 pekat sebanyak 3 tetes.

3). Parameter lapangan yang perlu diperiksa antara lain, suhu udara dan air,

pH, sisa klor, sulfida, BOD, DO dan CO2 agresif/bebas.

4). Contoh air harus langsung dikirim ke laboratorium dengan selang waktu

maksimum 12 jam.

4. Pelaksanaan Praktikum

A. Alat :

1) Botol sampel 2 buah

2) Botol oksigen 1 bh

3) Jerigen 5 liter 1 buah

4) Gayung

5) Gunting

6) Corong

7) Aluminium foil

8) Tissue

B. Bahan :

Sampel limbah cair

Kertas etiket

Spidol/alat tulis

Pengawet

Page 53: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

42 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Metode Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah integrated

sampling atau gabungan tempat. Sampel diambil secara terpisah dari beberapa

tempat dengan volume yang sama kemudian di campur menjadi satu.

C. Prosedur kerja pengambilan sampel untuk uji fisik dan uji kimia

1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel.

2) Botol yang akan dipergunakan untuk mengambil sampel dibersihkan terlebih

dahulu dan jangan lupa diberi label.

3) Membilas botol selama beberapa kali dengan sampel limbah cair.

4) Memasukkan sampel limbah cair yang akan diperiksa ke botol yang sudah

dibilas tadi hingga penuh. Pada waktu pengisian air ke dalam botol dan

wadah lain hindari terjadinya aerasi.

5) Menutup dengan aluminium foil terlebih dahulu sebelum ditutup dengan

tutup botolnya.

6) Memasukkan ke dalam cooling box untuk mencegah adanya perubahan yang

diakibatkan oleh kegiatan organisme.

7) Mengirim ke lab untuk pemeriksaan dengan waktu tidak boleh lebih dari 12

jam.

Catatan : Karena pengambilan sampel dilakukan dengan metode

gabungan tempat, maka sampel diambil dari tempat yang

berbeda dalam waktu yang sama dengan perbandingan

volume yang sama pula. Kemudian sampel dari beberapa

tempat dihomogenkan ke dalam jerigen. Batas waktu

maksimal untuk pemeriksaan fisika dan kimia pada

sampel limbah cair adalah 12 jam.

D. Prosedur kerja pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi

1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel.

2) Menutup dengan aluminium foil terlebih dahulu sebelum ditutup dengan tutup

botolnya.

3) Memasukkan ke dalam cooling box.

4) Selang waktu pengambilan sampel dengan analisa pemeriksaan maksimal 6

jam.

Page 54: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

43 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

5) Memilih botol berwarna gelap dalam pengambilan sampel untuk menghindari

masuknya sinar matahari secara langsung.

6) Melakukan sterilisasi pada botol yang akan digunakan sebagai wadah.

7) Memasukkan sampel limbah cair yang akan diperiksa ke botol steril hingga

dua pertiga dari isi botol.

8) Membakar mulut botol sebelum ditutup.

E. Kesimpulan

Prinsip pengambilan sampel tidak boleh terjadinya aerasi yaitu masuknya oksigen

ke dalam air sampel selama proses pengambilan sampel maupun saat pengiriman

sampel ke laboratorium sampai dengan siap untuk dilaksanakan pemeriksaan.

Beberapa cara agar tidak terjadi aerasi diantaranya mengalirkan air melalui

dinding botol, memasang pipa untuk memasukkan air sampel sampai dasar botol

sampel, mengisi sampel penuh sampai tutup sampel (tidak ada rongga udara

dalam air sampel) dan menggunakan botol gelap agar tidak menambah oksigen

melalui fotosintesis oleh ganggang atau algae karena masuknya sinar matahari.

F. Soal :

a. Mengapa dalam pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kimia tidak boleh

terjadi aerasi?

b. Apakah pengawetan perlu dilakukan untuk pengambilan air sampel limbah

cair?

c. Lakukan pengambilan air sampel di sungai yang mengalir, sampel di pipa

outlet limbah industry dan sampel air di kolam / bak penampung limbah cair

Page 55: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

44 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UDARA PARAMETER

KIMIA

A. Kompetensi yang ingin dicapai:

Mahasiswa terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara untuk

parameter kimia

B. Tujuan

1) Mahasiswa memahami prinsip-prinsip yang dipertimbangkan pada saat

melakukan pengambilan sampel udara

2) Mahasiswa dapat mengenal peralatan dan menggunakan alat pengambil

sampel secara benar

3) Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel udara dengan benar

C. Dasar Teori

Analisis dan evaluasi kadar kontaminan udara semakin penting mengingat

pengaruh polutan terhadap kesehatan. Cemaran kimia seperti gas SO2, H2S,

NH3, NOx, debu dll, dapat mengganggu kesehatan para pekerja pabrik,

laboratorium, maupun masyarakat sekeliling.

Metoda analisa kontaminan udara tidak banyak berbeda dengan analisa kimia

lainnya, kecuali diperlukan alat khusus untuk pengambilan contoh dari udara.

Ada beberapa cara sampling dan analisa udara seperti metoda “ test tube

detector” , “ impinger” , dan “ direct reading” atau metoda instrumental. Setiap

metoda mempunyai kelebihan dan kekurangan baik ditinjau dari kecepatan,

ketelitian, harga peralatan dan suku cadang. Kesemua alat di atas masih diimpor.

Di antara tiga metoda di atas, metoda impinger merupakan metoda yang sesuai

untuk kita. Metoda “ test tube detector” amat praktis, cepat dalam pengukuran,

tetapi kurang teliti serta amat bergantung pada pengadaan “ tube detector yang

sekali pakai terus dibuang. Metoda “ direct reading” , juga amat praktis, tetapi

memerlukan sensor “ high-tech” yang rawan kerusakan, berharga mahal dan

perlu kalibrasi setiap saat. Sedangkan metoda “ impinger” , memang

memerlukan waktu lebih lama tetapi menghasilkan data cukup teliti ( handal) ,

9

Page 56: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

45 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

dan luas pemakaian. Peralatan “ impinger” dapat dibuat sendiri, demikian pula

reagen penangkap gas. Impinger sebagai alat sampling udara dapat

dikombinasikan dengan metoda analisa biasa ( titrasi, gravimetri, elektrometri,

spektrofoto meter dan kromatografi) sebagai alat ukur.

D. Pelaksanaan Praktikum

1. Alat

a. Meja sampling

b. Pompa hisap

c. Air flow meter

d. Midget impinger ukuran 60 ml

e. Slang plastik penghubung

f. Anemometer

g. Psycrometer

h. Kertas label

i. Botol absorben

j. Botol sampel

2. Bahan

Pereaksi penyerap untuk masing – masing jenis parameter

3. Prosedur Kerja

1. Ambil pereaksi penyerap sebanyak 20 ml sebanyak 20 ml (khusus

parameter O3 harus dibungkus dengan kertas karbon/tidak boleh kena

sinar matahari langsung)

2. Masukkan dalam midget impinger

3. Rangkaikan dengan pompa hisap, lalu hisap udara selama 30 menit

dengan laju alir 0,4 liter/menit

4. Simpan contoh dalam lemari es

Page 57: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

46 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UDARA PARAMETER

MIKROBIOLOGI

A. Kompetensi yang ingin dicapai:

Mahasiswa terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara

mikrobiologi.

B. Tujuan

1) Mahasiswa mengerti pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan pada saat

sebelum , saat mengukur maupun pasca melakukan pengukuran

2) Mahasiswa memahami prinsip kerja alat untuk pengambilan sampel udara

secara mikrobiologi

3) Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi

C. Dasar Teori:

Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme.

Di udara terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur, dan ganggang, virus

dan kista protozoa. selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan

bersuhu tinggi dan berkurang kelembabannya. Selain mikroba yang

mempunyai mekanisme untuk dapat toleran pada kondisi ini, kebanyakan

mikroba akan mati. Udara terutama merupakan media penyebaran bagi

mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila

dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat dipelajari dalam

dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan

Kelompok mikroba yang paling banyak di udara bebas adalah bakteri, jamur

(termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalge.

Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif

(tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).

Mikrooganisme di udara dibagi menjadi 2, yaitu mikroorganisme udara di luar

ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan. Mikroba paling banyak

ditemukan di dalam ruangan.

10

Page 58: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

47 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

D. Pelaksanaan Praktikum:

a. Alat dan Bahan

1. Termometer

2. Psycrometer

3. Anemometer

4. Luxmeter

5. Petridish

6. Mikro Air Sampler

7. Lampu spirtus

8. Stopwatch

9. Timbangan analitik

10. Kertas timbang

11. Autoclave

12. Erlenmeyer

13. Aluminium foil

14. Tali rami

15. Kertas coklat

16. Etiket

17. Inkubator

18. Koloni counter

19. Spatula

20. Gelas ukur

21. Meteran

22. Kapas alkohol

23. Nutrient agar

24. Aquades

Page 59: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

48 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

b. Prosedur Kerja

1. Membuat media nutrient agar

2. Sterilkan semua alat dan tempat titik yang dilakukan pengukuran dengan

menggunakan alkohol

3. Memasang media nutrient agar yang sudah beku pada alt MAS dengan

ketinggian + 1,5 meter dari lantai

4. Menutup kembali dengan penutup berpori pada badan alat

5. Menyalakan alat dan atur daya hisapnya sesuai dengan volum ruangan

tersebut

6. Memberi etiket untuk menandai sampel dari titik oengukuran

7. Membungkus semua sampel dengan kertas coklat dan ditali rami

8. Mengeramkan di inkubator selama 2 x 24 jam

Page 60: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

49 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DEBU

A. Kompetensi yang ingin dicapai:

Mahasiswa terampil dalam melakukan pengambilan sampel debu

B. Tujuan

1) Mahasiswa mengetahui prinsip penggunaan alat pengambil contih debu

2) Mahasiswa mengetahui hal-hal yang dipertimbangkan pada saat sebelum dan

saat melakukan pengambilan contoh debu

3) Mahasiswa mempu menghitung hasil contoh debu yang telah diambil

C. Alat dan Bahan

1. HVDS

2. Meja sampling/tripod

3. Air flow meter

4. Filter fiber watsman berdiameter 90-110 mm

5. Pinset

6. Kaset penyimpan filter

7. Desikator

8. Timbangan

9. Kertas filter

D. Prosedur Kerja

1. Dua buah filter dimasukkan dalam petridish dengan pinset, lalu dipanaskan

dalam oven 100 oC selama 1 jam (untuk uji blangko) dengan tujuan

menghilangkan uap air

2. Menyiapkan filter dalam petridish tersebut dalam desikator selama + 10

menit

3. Menimbang filter dalam timbangan analitik, sampai memperoleh bobot yang

tetap, lalu catat hasilnya

4. Simpan dalam petridish, siap dibawa ke lapangan

11

Page 61: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

50 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

5. Lakukan pengambilan sampel, pasang filter uji pada high volume dust

sampler (HVDS)

6. Hisap udara selama 30 menit

7. Setelah selesai ambil filter dengan pinset masukkan ke dalam kaset

penyimpan filter

8. Masukkan ke dalam desikator selama + 10 menit

9. Timbang kembali filter (baik contoh uji maupun blanko)

Cara menghitung kadar Debu:

Penjelasan: W2 = Berat Filter terpapar debu

W1 = Berat Filter Kosong

Catatan : Pada saat mengukur debu filter holder dihadapkan berlawanan

dengan arah angina. Parameter lain yang diukur pada saat mengukur debu

adalah suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angina. Hal lain yang

dicatat adalah jam pengukuran, cuaca saat mengambil sampel.

Kadar Debu = W2 – W1 + perubahan berat filter blanko

Page 62: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

51 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

A. KOMPETENSI YANG DICAPAI:

Mahasiswa terampil melakukan pengambilan sampel tanah, memeriksa

kelembaban tanah dan mengukur pH tanah

B. TUJUAN

1) Mahasiswa mengenal peeralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel

2) Mahasiswa memahami proses pengambilan sampel dan dapat menghitung

hasil akhir parameter tanah yang diukur.

C. DASAR TEORI:

Teknik pengambilan sampel tanah mencakup tata cara dan penentuan macam

sampel tanah yang diambil. Penerapan tata cara pengambilan dan macam sampel

tanah disesuaikan dengan kebutuhan analisis sifat tanah yang hendak dilakukan.

Adapun pengambilan sampel tanah yang biasa dilakukan dengan menggunakan

peralatan sekop atau cangkul pada bagian permukaan tanah hingga batas mata

sekop atau cangkul ataupun bahkan mata bor.

D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

a. Alat :

1. Bor Auger

2. Thief

3. Sekop/ linggis

4. Cetok

5. Cangkul

6. Timbangan

7. Termos

8. Ayakan

Bahan :

1. Plastik wadah sampel tanah

b. PROSEDUR KERJA

Untuk Limbah Heterogen

12

Page 63: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

52 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

1. Tentukan titik pengambilan sampel tanah

2. Ukur arah angin (kecepatan angin tidak boleh lebih dari 40 km/ jam dalam

pengambilan sampel)

3. Hilangkan/ bersihkan sampeh di atas tanah yang akan diambil

4. Jika tanah dalam keadaan kering, basahi tanah dengan seember air dan

tunggu sekitar 20-30 menit sebelum dilakukan pengukuran

5. Bor tanah menggunakan auger pada kedalaman antara 25- 100 cm

6. Ambil tanah dari auger dan letakkan dalam plastik wadah sampel (berat

sampel antara 200- 1000 gram)

7. Berikan label pada plastik berisi sampel tanah yang terdiri dari nomor

sampel, petugas pengambil sampel, lokasi sampling, tanggal sampling,

waktu sampling, kedalaman sampling, deskripsi lokasi sampling (tanaman

sekitar lokasi sampling, topografi, latar belakang lokasi dan tujuan

pemilihan lokasi), kecepatan angin saat sampling, cuaca sebelum dan saat

sampling.

8. Simpan sampel tanah pada suhu 4° C dalam wadah plastik dan dalam

keadaan gelap

9. Preparasi sampel tanah untuk analisa logam dan bahan organik dengan

melakukan pengeringan (suhu 22°-40° C), penggerusan dan pengayakan.

Untuk Limbah Homogen (karung atau drum)

1. Tentukan lokasi pengambilan sampel tanah

2. Tentukan besar sampel dengan rumus minimal ( √

) dimana n adalah jumlah

karung/ drum.

3. Ukur arah angin (kecepatan angin tidak boleh lebih dari 40 km/ jam dalam

pengambilan sampel)

4. Ambil tanah pada kedalaman antara 25- 100 cm tiap titik sampel

5. Letakkan dalam plastik wadah sampel (berat sampel antara 200- 1000 gram)

6. Berikan label pada plastik berisi sampel tanah yang terdiri dari nomor sampel,

petugas pengambil sampel, lokasi sampling, tanggal sampling, waktu

sampling, kedalaman sampling, deskripsi lokasi sampling (tanaman sekitar

lokasi sampling, topografi, latar belakang lokasi dan tujuan pemilihan lokasi),

kecepatan angin saat sampling, cuaca sebelum dan saat sampling.

Page 64: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

53 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

7. Simpan sampel tanah pada suhu 4° C dalam wadah plastik dan dalam keadaan

gelap

8. Preparasi sampel tanah untuk analisa logam dan bahan organik dengan

melakukan pengeringan (suhu 22°-40° C), penggerusan dan pengayakan.

Page 65: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

54 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Daftar Pustaka:

Badan POM RI, 2008. InfoPom : Pengujian Mikrobiologi Pangan. Vol. 9, No. 2, Maret

2008, Jakarta.

Sumanto, Didik. Teknik Pengumpulan dan Penangkapan Nyamuk.

http://didik.dosen.unimus.ac.id/2015/04/28/teknik-pengumpulan-dan-penangkapan-

nyamuk. Diakses : 22 September 2016, Pukul : 09.30 WIB.

WHO, 2002. Foodborne Disease Outbreaks: Guidelines for Investigation and Control.

http://www.who.int/foodsafety/publications/foodborne_disease/Annex_9.pdf

Widodo, Hendra, 2013. Parasitologi Kedokteran. D-Medika, Yogyakarta

JIS K 0094. 1994, Sampling water and wastewater.

Standard Methods for the Examination Of Water and Wastewater 20 th Edition (1998), 1060,

Collection and Preservation, editor L.S.Clesceri, A.E.Greenberg, A.D.Eaton, APHA, AWWA and WPCF, Washington DC.

Csuros, M. Environmental Sampling and Analysis for Technicians, Lewis Publishers, L835, ISBN 0-87371-835-6.

Anwar Hadi, Prinsip Pengambilan Sampel Lingkungan, 2005, Jakarta

Page 66: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

55 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Lampiran 1

Identifikasi Jenis Nyamuk

Page 67: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

56 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Identifikasi Jenis Lalat Yang Sering Ditemui

Calliphoridae (Lalat Hijau) Drosophilidae (lalat buah)

Syrphidae (lalat bunga) Tabanidae (lalat kuda)

Sarcophagidae (Lalat Daging) Muscidae (Lalat Rumah)

Page 68: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

57 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

Identifikasi Jenis Tikus Yangh Sering Ditemui

Mencit (Muss sp) Tikus Rumah (Rattus Rattus)

Wirok Celurut

Tikus Got Tikus Sawah

Formulir Pengambilan Sampel Makanan

1. Nama Instansi Pelaksana :

…………………………………………………………………

2. Nama Petugas Pengambil Sampel:

………………………………………………………

Page 69: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

58 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

3. Tanggal/Bulan Pengambilan Sampel :

………………………………………………….

4. Jam Pengambilan Sampel :

………………………………………………………………..

5. Jenis sampel dan Spesimen :

a. Makanan : ……………..unit; Kode : ……………………….

b. Usap Alat makan/masak : …………………..unit; Kode :

……………………….

c. Usap Dubur Penjamah makanan : …………………..unit; Kode : ……………

6. Jumlah sampel/specimen yang diambil : …………….unit; Kode : ………………

7. Nama lokasi pengambilan sampel :

……………………………………………………..

8. Alamat Pengambilan Sampel :

..…………………………………………………………..

9. Alamat Pembawa/ Penyimpan Sampel :

……………………………………….………

10. Alamat laboratorium :

…………………………………………………………….………….

11. Tanggal Pengiriman ke Laboratorium :

………………………….…………………….

12. Jenis Pemeriksaan :

…………………………………………………………………………..

13. Tanda tangan dan NIP Petugas :

.……………………………….………………………

Page 70: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Course-4371... · Terampil dalam melakukan pengambilan sampel udara secara mikrobiologi. 11.

59 Modul Praktikum Mata Kuliah Teknik Pengambilan Sampel

BUKU HARIAN PENGAMBILAN CONTOH:

1.Tanggal pengambilan sampel:

…………………………………………………………………...

2. Nama Tempat Pengambilan Sampel :

…………………………………………………………

3. Alamat Tempat Pengambilan Sampel :

……………………………………………………….

4. No.urut:

………………………………………………………………………………………………

5. Kode sampel:

……………………………………………………………………………………..….

6. Jam Pengambilan

Sampel:……………………………………………………………………….

7. Jenis Sampel:

………………………………………………………………………………………..

8. Nama

sampel:……………………………………………………………………………………

…..

9. Tanggal Pengiriman Sampel :

………………………………………………………………..

10. Jenis Pemeriksaan :

………………………………………………………………………………

11. Nama Petugas Pengambil Sampel:

……………………………………………………………

12. Tanda tangan dan NIP Petugas :

…………………………………………………………..

13. Keterangan lain:

………………………………………………………………………………….