teori terjemahan dan pergeseran makna

5
Teori Terjemahan dan Pergeseran Makna Menurut Catford (1965:20), penerjemahan berarti mentransfer bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penerjemahan merupakan penggantian materi tekstual pada bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan, penerjemah selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat mengungkapkan pesan yang sama dalam teks sasaran. Karena setiap bahasa mempunyai aturan tersendiri, maka perbedaan aturan ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran. Simatupang (2000:74-82) menyebutkan jenis-jenis pergeseran dalam terjemahan sebagai berikut: 1. Pergeseran pada tataran morfem Inggris Indonesia impossible tidak mungkin recycle daur ulang 2. Pergeseran pada tataran sintaksis a. Kata ke frasa Inggris Indonesia girl anak perempuan stallion kuda jantan b. Frasa ke klausa

Transcript of teori terjemahan dan pergeseran makna

Teori Terjemahan dan Pergeseran Makna

Menurut Catford (1965:20), penerjemahan berarti mentransfer bahasa sumber ke bahasa

sasaran. Penerjemahan merupakan penggantian materi tekstual pada bahasa sumber ke bahasa

sasaran. Dalam proses penerjemahan, penerjemah selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa

sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat mengungkapkan pesan yang sama

dalam teks sasaran. Karena setiap bahasa mempunyai aturan tersendiri, maka perbedaan aturan

ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran.

Simatupang (2000:74-82) menyebutkan jenis-jenis pergeseran dalam terjemahan sebagai

berikut:

1. Pergeseran pada tataran morfem

Inggris Indonesia

impossible tidak mungkin

recycle daur ulang

2. Pergeseran pada tataran sintaksis

a. Kata ke frasa

Inggris Indonesia

girl anak perempuan

stallion kuda jantan

b. Frasa ke klausa

Inggris

Not knowing what to say, (he just kept quiet)

Indonesia

(Karena) dia tidak tahu apa yang hendak dikatakannya, (…)

c. Frasa ke kalimat

Inggris

His misinterpretation of the situation (caused his downfall).

Indonesia

Dia salah menafsirkan situasi (dan itulah yang menyebabkan kejatuhannya).

d. Klausa ke kalimat

Inggris

Her unusual voice and singing style thrilled her fans, who reacted by

screaming, crying, and clapping.

Indonesia

Suaranya yang luar biasa dan gayanya bernyanyi memikat para

penggemarnya. Mereka memberikan rekasi dengan berteriak-teriak dan

bertepuk tangan.

e. Kalimat ke wacana

Inggris

Standing in a muddy jungle clearing strewn with recently felled trees, the

Balinese village headman looked at his tiny house at the end of a line of

identical buildings and said he felt strange.

Indonesia

Kepala kampung orang Bali itu berdiri di sebuah lahan yang baru dibuka di

tengah hutan. Batang-batang pohon yang baru ditebang masih berserakan di

sana-sini. Dia memandang rumahnya yang kecil yang berdiri di ujung deretan

rumah yang sama bentuknya dan berkata bahwa dia merasa aneh.

3. Pergeseran kategori kata

<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Nomina ke adjektiva

Inggris Indonesia

He is in good health. Dia dalam keadaan sehat.

<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Nomina ke verba

Inggris Indonesia

We had a very long talk. Kami berbicara lama sekali.

4. Pergeseran pada tataran semantik

Pergeseran makna pada tataran semantik dapat berupa pergeseran makna generik ke

makna spesifik maupun sebaliknya. Misalnya pada penerjemahan kata bahasa Inggris

leg atau foot ke dalam bahasa Indonesia, maka padanan yang paling dekat untuk

kedua kata tersebut adalah kaki. Di sini penerjemahan bergerak dari makna spesifik

ke makna generik.

5. Pergeseran makna karena perbedaan sudut pandang budaya

Pergeseran makna juga terjadi karena perbedaan sudut pandang dan budaya penutu

bahasa yang berbeda. Misalnya orang Inggris menghubungkan ruang angkasa dengan

kedalaman, sedangkan orang Indonesia dengan ketinggian atau kejauhan. Jadi orang

Inggris akan mengatakan The space-ship travelled deep into space, sedangkan orang

Indonesia akan berkata Kapal ruang angkasa itu terbang tinggi sekali di ruang

angkasa.

Teknologi dan Pergeseran Makna

Bahasa terus berkembang dari waktu ke waktu. Kosakata baru terus bermunculan, sedangkan kosakata

lama bisa mengalami perubahan atau pergeseran dalam hal maknanya. Hal ini dapat disebabkan oleh

berbagai faktor, baik yang berlatar belakang budaya maupun linguistik. Pengaruh dominan faktor-faktor

tersebut bersifat relatif seiring perubahan situasi dan waktu.

Salah satu faktor yang dominan pengaruhnya dalam perubahan dan pergeseran makna adalah sebab yang

berlatar belakang budaya, terutama adanya penemuan baru dan konsep ilmu pengetahuan yang semakin

berkembang. Setiap penemuan baru selalu diberi nama baru, baik dengan menciptakan sendiri,

menghidupkan kata lama yang tidak terpakai lagi, menggabung makna yang sudah ada untuk menciptakan

makna sendiri, maupun menyerap dari bahasa lain (Parera, 2004:111).

Salah satu teknologi yang terus berkembang sangat pesat adalah teknologi informasi dan komputer.

Penemuan dan inovasi dalam bidang ini yang memerlukan penciptaan istilah baru. Banyak penemuan

dalam bidang tersebut menggunakan istilah asing terutama bahasa Inggris karena memang penemuan

tersebut diciptakan oleh bangsa asing. Kemajuan teknologi bangsa Indonesia jauh terlambat dibandingkan

negara lain, sehingga sering kali sulit mencari padanan kata untuk penemuan tersebut dalam bahasa

Indonesia. Apabila ada padanan kata dalam bahasa Indonesia, berarti kata tersebut akan mengalami

perluasan atau penyempitan. Misalnya pada istilah komputer ”window”. Kata ini dalam bahasa Indonesia

diartikan ”jendela”. Jadi kata ’jendela’ bisa meluas untuk menjelaskan tampilan pada aplikasi komputer,

tidak hanya seperti pada jendela rumah. Contoh kata ini banyak digunakan, dan dirasa cukup berterima.

Contoh kata lain yang masih berhubungan dengan komputer adalah ”mouse”. Dalam bahasa Indonesia kata

ini dibakukan menjadi ”tetikus”. Pemerintah juga berperan dalam penentuan standar pembakuan istilah

asing ini (panduan pembakuan istilah komputer dapat dilihat pada situs Web http://www.vlsm.org/etc/baku-

0.txt). Walaupun demikian, tetap saja masyarakat pengguna bahasa itulah yang akan menentukan apakah

akan memakai istilah asing sesuai aslinya maupun istilah terjemahan yang dibuat pemerintah. Peran media

maupun literatur (buku-buku bacaan) juga dapat memengaruhi masyarakat untuk menggunakan berbagai

istilah tersebut.

Masih banyak lagi faktor yang memengaruhi perubahan makna. Hal ini mungkin akan berpengaruh pula

dalam penyusunan kamus kosakata baku bahasa Indonesia.