Teori strukturasi adaptif

24
Teori Strukturasi Adaptif (Kelompok dan Organisasi) Sigit Yunanto 55213110004 Anthony Giddens, M Scott Poole, David R Seibold, Robert D McPhee

description

Teori strukturasi adaptif

Transcript of Teori strukturasi adaptif

  • 1. Anthony Giddens, M Scott Poole, David R Seibold, Robert D McPheeSigit Yunanto 55213110004

2. Vondrasek adalah ayah saya, Panggil saya TimTim VondrasekSelamat Pagi Tuan Vondrasek Karyawan 1Karyawan 2Manager Shift ProduksiJeremyKaryawan 5Karyawan 3Karyawan 4Supervisor Shift Produksi 3. Tim VondrasekMengapa semua Karyawan sangat formal?Ini adalah shift ku. Saya ingin semua mengikuti gaya dan cara sayaManager Shift ProduksiJeremySupervisor Shift Produksiitu adalah kebijakan perusahaan. Kami percaya bahwa itu bagian dari cara menghormati pimpinanMemang benar ini adalah shift anda, cara ini sudah diajarkan sebagai cara berkomunikasi dengan lainnya. Selanjutnya para karyawan akan bingung jika harus memanggil nama depan 4. Tim VondrasekManager Shift ProduksiJeremyAnda benar. Saya kira, aku pun harus membiarkan para karyawan memanggilku tuan vondrasek, sampai saya bisa meluruskannya. Disamping itu, saya juga tidak ingin mereka berfikir bahwa saya melanggar peratuan kantor atau merubahnyaAngela GriffithTim membicarakannya kepadaUndang Meeting HRDSupervisor Shift ProduksiPara Manager Shift Produksi 5. Voting50:50 Tetap menggunakan sistem lamaMeeting 6. Lingkungan SosialKajian Ilmu Sosial IndividuTeori Strukturasi 7. AnthonyGiddens seorang sosiolog asal Inggris yang terkenal karena teori strukturasi dan pandangan menyeluruh tentang masyarakat modern tidak memilih salah satu dari keduanya namun merangkum kedua teori tersebut 8. Giddenmembedakan pengertian sistem dan struktur. Sistemadalah kelompok itu sendiri, termasuk juga perilaku yang dilaksanakannya, Sementarastruktur adalah aturan-aturan yang mereka sepakati. 9. Human Agencydan Struktur Sosial berhubungan satu dengan yang lain, tindakan tindakan yang berulang (Repetisi) dari agen agen individual-lah yang memproduksi struktur tersebut. 10. Namundalam uraian diatas juga berarti bahwa semua Struktur itu bisa dirubah, ketika orang orang sudah mulai mengabaikan, menggantikan atau mereproduksi cara yang berbeda. 11. Tindakansehari hari seseorang memperkuat dan memproduksi seperangkat ekspektasi. Perangkat ekspektasi orang orang inilah yang membentuk Kekuatan Sosial dan Struktur Sosial. Ini berati terdapat struktur sosial, tradisi, institusi, aturan moral merupakan cara cara yang mapan untuk melakukan sesuatu 12. Hubungan antara individu dengan struktur sosial merupakan dualitas Setiap individu mempunyai resources yang meliputi semua potensi yang dimiliki seperti pengetahuan, keahlian, kompetensi, pengalaman Setiap struktur atau organisasi memiliki resources yang mencakup hard power dan soft power. Setiap organisasi umumnya mempunyai sumber daya material dan sumber daya nonmaterial. Ia memiliki teknologi, piranti, bangunan, sistem, aturan, norma, konvensi, dan nilai. 13. Dualitasdalam pengertian ini adalah baik struktur sosial ataupun aktor keduanya saling mempengaruhi dan memberi kontribusi dan corak bagi keduanya Kualitas organisasi ditentukan oleh kualitas tindakan individu Sedangkan kualitas tindakan individu ditentukan oleh kualitas organisasi. 14. Teoriini mengambil nama Strukturasi Adaptif, karena anggota kelompok secara sengaja meyesuaikan aturan dan sumberdaya untuk mencapai tujuan. 15. Gagasan Poole berangkat dari teori strukturasi yang dikemukakan Anthony GiddensDalam penelitiannya, Gidden mendeskripsikan bagaimana institusi sosialkelompok dan organisasi, misalnya - diproduksi, direproduksi, dan ditransformasi melalui penggunaan aturan-aturan sosial. 16. Aturan itu dibuat sebagai panduan perilaku anggotanya, sebagaimana cetak biru yang digunakan untuk mengarahkan seorang kontraktor dalam membangun struktur bangunan (West & Turner, 2007:296). Kunci dari memahami komunikasi yang terjadi dalam sebuah kelompok atau organisasi, menurut Gidden, adalah dengan mempelajari struktur yang menjadi fondasi mereka. 17. Poole menekankan pentingnya memahami bahwa individu menciptakan dan membentuk kelompok sebagaimana mereka berperilaku di dalamnya.Perilaku anggota kelompok, seperti dikatakan Giddens, dipengaruhi oleh tiga elemen tindakan yaitu a. interpretasi, b. moralitas, c. dan kekuasaan. 18. Interpretasidilakukan melaluibahasa, moralitas didirikan melalui norma kelompok, dan kekuasaan diraih melalui struktur kekuasaan interpersonal yang timbul dalam kelompok. 19. Menurut Poole, interaksi selalu menyangkut ketiga hal tersebutPoole mengasumsikan bahwa anggota kelompok adalah aktor yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang secara refleksif mengontrol aktivitas mereka.Moralitas, interpretasi, dan kekuasan selalu dikombinasikan dalam setiap tindakan kelompok. 20. Konstribusi tiga elemen tindakan tersebut sangat menarik sebagai awal bagi kita memahami proses yag dilalui oleh kelompok saat mereka membuat suatu keputusan. 21. Berdasarkan pernyataan Poole dan rekan-rekan megenai teori ini dapat dikatakan bahwa esensi teori ini adalah : kelompok-kelompok dapat mengikuti rangkaian atau urutan yang bervariasi dalam perkembangan keputusan, bergantung pada kemungkinankemungkinan yang mereka hadapi 22. Sebelum Poole mencetuskan teorinya, para peneliti berpikir bahwa mereka telah mengidentifikasi pola universal untuk pengambilan keputusan di kelompok kecil.Pola ini dikenal juga dengan nama model urutan tunggal (a single sequence model) yang terdiri dari : 1. 2. 3. 4.5.Orientasi (orientation); usaha-usaha tidak terfokus karena tujuan belum jelas Konflik (conflict); orang-orang tidak setuju pada pendekatan terhadap masalah Penggabungan (coalescence); ketegangan dikurangi melalui negosiasi damai Pembangunan (Development); kelompok berkonsentrasi pada cara untuk mengimplementasikan solusi tunggal Integrasi (integration), kelompok berfokus pada ketegangan solidaritas bebas daripada tugas. 23. Pembuatan keputusan kelompok adalah proses di mana anggotaanggota kelompok berusaha untuk mencapai persetujuan pada keputusan terakhir.Individu mengeluarkan opini dan preferensi dan dengannya memproduksi atau mereproduksi aturan tertentu di mana persetujuan bisa dicapai atau dihadang. 24. Dalam membuat keputusan tersebut, menurutnya kelompokkelompok terkadang mengikuti prosedur terprediksi, namun terkadang mereka tidak sistematik, dan terkadang juga mereka mengembangkan suatu jalur atau urutan sendiri dalam rangka merespon suatu kebutuhan unik yang mereka hadapi.