Teori perkembangan perseptual Gibson

70

Transcript of Teori perkembangan perseptual Gibson

Page 1: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 2: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 3: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 4: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 5: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 6: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 7: Teori perkembangan perseptual Gibson

Perkembangan perseptual yaitu proses pengenalan individu

terhadap lingkungannya.

Meliputi semua keadaan, benda, bentuk, dan lain-lain.

Umumnya informasi diterima individu melalui indera.

Page 8: Teori perkembangan perseptual Gibson

Secara garis besar ada tiga proses aktivitas perseptual yang

perlu dipahami yakni:

Sensasi, Persepsi, dan Atensi.

Page 9: Teori perkembangan perseptual Gibson

Sensasi → Kontak antara informasi dengan indera penerima.

Saat telinga mendengar suara menderu

Persepsi → Interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh

indera penerima.

Tahu kalau itu suara mobil

Atensi → Selektivitas persepsi, kesadaran hanya tertuju pada

informasi tertentu.

Konsentrasi pada suara mobil, sudah jauh/masih

dekat

Page 10: Teori perkembangan perseptual Gibson

Misalnya, seorang anak diminta untuk mengamati huruf /d/, di

samping huruf tersebut berderet huruf-huruf seperti /p/, /b/,

/d/, /a/. Apabila anak dapat menunjukkan huruf /d/ pada

deretan huruf-huruf tadi, maka proses persepsi telah terjadi

karena ada penafsiran yang sama. Tetapi jika yang ditunjuk

adalah huruf /a/, maka yang terjadi hanya proses pengindraan.

Page 11: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 12: Teori perkembangan perseptual Gibson

Faktor Internal : Fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan yang

searah, pengalaman dan ingatan, suasana hati.

Faktor Eksternal : Ukuran dan penempatan dari obyek atau

stimulus., warna dari obyek-obyek, keunikan

dan kekontrasan stimulus, intensitas dan

kekuatan dari stimulus, motion atau gerakan.

Faktor lainnya : Familiaritas, ukuran, intensitas, gerak.

Page 13: Teori perkembangan perseptual Gibson

Persepsi Visual : Persepsi konstanitas ukuran, persepsi

tentang objek atau gambar pokok dan

latarnya, persepsi keseluruhan dan bagian,

persepsi kedalaman, orientasi tilikan

ruang, persepsi gerakan.

Persepsi Auditori : Persepsi perbedaan, persepsi pendengaran

utama dan latarnya, persepsi lokasi

pendengaran.

Persepsi lainnya : Sentuhan, penciuman, rasa, dll

Page 14: Teori perkembangan perseptual Gibson

Persepsi Auditoris : Kesadaran fonologis, diskriminasi auditoris,

ingatan auditoris, urutan auditoris ,

perpaduan auditoris.

Persepsi Visual : Hubungan keruangan, diskriminasi visual,

diskriminasi bentuk-latar, visual closure,

mengenal obyek .

Persepsi Heptik : Persepsi taktil, persepsi kinestetik.

Page 15: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 16: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 17: Teori perkembangan perseptual Gibson

1. Manusia merupakan makhluk yang melakukan persepsi secara

aktif.

2. Informasi untuk persepsi diperoleh dari stimulasi.

3. Ekologi merupakan pertimbangan penting dalam memahami

persepsi manusia.

4. Perkembangan perseptual bergantung pada proses belajar

perseptual.

5. Metode eksperimen harus melibatkan simulasi dalam lingkungan

yang natural.

Page 18: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 19: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 20: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 21: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 22: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 23: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 24: Teori perkembangan perseptual Gibson

1. Teori ini fokus pada satu area yaitu belajar perseptual dan

perkembangan perseptual.

2. Meskipun teori ini termasuk teori yang paling terkenal mengenai

persepsi, namun teori ini tidak mendominasi pada berbagai riset

mengenai persepsi .

3. Kelebihan dari teori ini adalah fokus pada konteks ekologi dari

persepsi serta keterkaitan antara pengetahuan dengan persepsi.

4. Kelemahan utama dari teori ini adalah ketidakjelasan hubungan

antara persepsi dan kognisi.

Page 25: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 26: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 27: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 28: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 29: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 30: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 31: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 32: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang balita melihat es krim temannya jatuh, dia tahu es krim

temannya tinggal sedikit, lalu tanpa temannya meminta, dia mau

memberikan sebagian dari es krimnya kepada temannya itu.

Page 33: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 34: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang balita melihat temannya minum susu, lantas menginginkan

susu temannya. Kemudian berusaha memberikan apa aja untuk

membujuk temannya supaya mau memberikan susunya.

Page 35: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 36: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang balita yang mengetahui dua temannya tidak membawa

payung. Lantas meminta jas hujan yang dipakai ayahnya untuk

dipakai bersama dua temannya.

Page 37: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 38: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang balita yang melihat tonti, kemudian menirukannya. Tak

puas dengan itu dia mendapat ide untuk membuat barisan di

belakangnya dengan mempergunakan kaca.

Page 39: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 40: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 41: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang anak yang tengah asyik bermain ikan di aquarium, kemudian

berusaha membuat aquarium itu menjadi indah. Dia mendapat ide

mencari gambar keadaan laut. Kemudian di pajang di belakang aquarium.

Page 42: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 43: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang anak yang mengetahui adiknya diam ketika menangis karena

ayah ibunya, lantas menggantung foto ayah ibunya di tempat adiknya agar

ketika adiknya menangis , melihat foto ayah ibunya lantas diam.

Page 44: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 45: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang anak mengamati pertumbuhan ulat menjadi kupu-

kupu, kemudian membuatnya menjadi komik berkelanjutan.

Page 46: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 47: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang anak mengamati pertumbuhan berudu menjadi katak,

kemudian membuatnya menjadi komik berkelanjutan.

Page 48: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 49: Teori perkembangan perseptual Gibson

Seorang anak yang melihat temannya ingin menjahili gurunya,

lantas dengan cepat mencari cara untuk mengagalkan ulah

temannya itu.

Page 50: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 51: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 52: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 53: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 54: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 55: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 56: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 57: Teori perkembangan perseptual Gibson

Proses perseptual dalam membaca terdiri atas empat bagian:

1. Kesadaran akan rangsangan visual.

2. Kesadaran akan persamaan pokok untuk mengadakan

klasifikasi umum kata-kata.

3. Klasifikai lambang-lambang visual untuk kata-kata yang

ada di dalam kelas yang umum.

4. Indentifikasi kata-kata yang dilakukan dengan jalan

menyebutkannya.

Page 58: Teori perkembangan perseptual Gibson

Disleksia berasal dari kata Yunani yaitu “dys” yang berarti

kesulitan dan “leksia” yang berarti kata-kata. Dengan kata lain,

disleksia berarti kesulitan dalam mengolah kata-kata. Terdapat

dua macam disleksia, yaitu developmental dyslexia dan acquired

dyslexia.

Page 59: Teori perkembangan perseptual Gibson

1. Masalah fonologi.

2. Masalah mengingat perkataan.

3. Masalah penyusunan yang sistematis atau berurut.

4. Masalah ingatan jangka pendek.

5. Masalah pemahaman sintaks.

Page 60: Teori perkembangan perseptual Gibson

1. Sulit mengeja dengan benar.

2. Sulit mengeja kata atau suku kata yang bentuknya serupa.

3. Membaca tidak berurutan.

4. Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata.

5. Kesalahan mengeja.

6. Rancu dengan kata-kata singkat.

7. Bingung menentukan tangan mana yang dipakai menulis.

8. Lupa mencantumkan huruf besar dan huruf kecil dengan benar.

9. Lupa meletakkan titik atau tanda baca lainnya.

10. Menulis huruf dan angka dengan hasil kurang baik.

Page 61: Teori perkembangan perseptual Gibson

1. kesulitan menghubungkan antara lisan dan tertulis atau

antara suara dan kata.

2. Keterbatasan dalam mengolah dan memproses informasi

tersebut.

Page 62: Teori perkembangan perseptual Gibson

1. Pendekatan multisensoris (dapat berupa bantuan gambar,

audiotape, dll)

2. Mengajarkan anak untuk menggunakan logikanya, bukan

menghafal mati.

3. Berikan materi bertahap satu per satu.

4. Berikan materi dalam unit-unit kecil.

Page 63: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 64: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 65: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 66: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 67: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 68: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 69: Teori perkembangan perseptual Gibson
Page 70: Teori perkembangan perseptual Gibson