Teori perkembangan moral
-
Upload
fara-dillah -
Category
Documents
-
view
83 -
download
2
Transcript of Teori perkembangan moral
![Page 1: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/1.jpg)
Teori Perkembangan MoralTEORI PIAGET &
KOHLBERG
Dosen Pengampu : Mona Ardina,S.Psi.,M.Psi
Disusun Oleh : Faradillah
![Page 2: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengertian Moral• Moral berasal dari kata Latin “mores” yang
berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat. • Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai
dengan kode moral kelompok social. • Pikiran, perasaan dan perilaku yang dikaitkan
dengan standar benar atau salah.• Sesuatu yang menyangkut kebiasaan atau
aturan yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.
![Page 3: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/3.jpg)
Dimensi Moral
• Dimensi Intrapersonal– Aturan/Nilai dasar dan penilaian diri individu– Dimensi ini mengatur atau mengarahkan aktivitas orang tersebut saat dia tidak terlibat dalam interaksiSosial.
• Dimensi Interpersonal– Titik perhatiannya adalah pada apa yang seharusnya dilakukan individu saat berinteraksi dengan orang lain– Dimensi ini mengatur interaksi sosial individu dg org lain dan menengahi konflik.
![Page 4: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/4.jpg)
Komponen Moral
1. Kognitif → moral Judgement cara ssorg mengkonseptualisasikan benar salah dan membuat keputusan tentang bagaimana bertindak. Teori : Piaget dan Kohlberg
2. Afektif → moral feelingperasaan mengenai benar salahnya yg menyertai tindakan yg diambil dan memotivasi pikiran dan tindakan ttg moral. Teori : Freud
3. Perilaku → moral behaviorbagaimana ssorg bertindak ketika mengalami kebimbangan/godaan untuk berlaku bohong, curang atau perbuatan yang melanggar moral. Teori : Behavioristik
![Page 5: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/5.jpg)
Menurut Piaget dan Kohlberg
Perkembangan moral berkorelasi dengan perkembangan kecerdasan individu, sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telah mencapai kematangan, maka perkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.
![Page 6: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/6.jpg)
Konsep-konsep Moral
• Peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan anggota kelompok atau anggota suatu budaya
• Peraturan perilaku yang menentukan pola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok.
![Page 7: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/7.jpg)
TEORI KOHLBERG
Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral berdasar teori Piaget, yaitu dengan pendekatan organismik (melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari perilaku moral (moral behavior).
![Page 8: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/8.jpg)
Konsep kunci atau utama dalam memahami perkembangan moral adalah proses
INTERNALISASI. Yaitu perubahan yang terjadi dalam perkembangan di mana awalnya perilaku itu dikendalikan oleh kekuatan di luar diri individu menjadi dikendalikan oleh standar dan prinsip-
prinsip internal.
![Page 9: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/9.jpg)
Tahap-tahap Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
1. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional) perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:
– Tahap 1: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah (reward) dan tidak mendapat hukuman (punishment)
– Tahap 2: Relativistik Hedonism anak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat individualistis, egosentris dan konkrit.
2. Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional) fokusnya terletak pada kebutuhan social (konformitas).– Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik anak
memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang lain.– Tahap 4: Mempertahankan norma2 sosial dan otoritas
menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-norma yang ada dan mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secara harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya.
![Page 10: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/10.jpg)
Tahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorang melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma social, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan dari masyarakat.
Tahap 6: Prinsip Universal pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yang menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik; bermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatu perilaku yang berhubungan dengan moralitas.
3. Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional) individu mendasarkan
penilaian moral pada prinsip yang benar secara inheren.
![Page 11: Teori perkembangan moral](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/55c7b1e3bb61ebad468b46d5/html5/thumbnails/11.jpg)
TEORI PIAGET tentang Perkembangan moral berlangsung dalam 2 (dua) tahap, yaitu:
• Tahap Realisme Moral Moralitas oleh pembatasan (<12thn): Usia 0 – 5 tahun: pada tahap ini perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis
terhadap peratura tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya.
Usia 7/8 – 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilaku atas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang keadilan mulai berubah.
• Tahap Operasional Formal Moralitas dengan analisis (> 12th):
Anak mampu mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah. Anak bernalar atas dasar hipotesis dan dalil melihat masalah dari berbagai sudut
pandang.