Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

25
OUTLINE SKRIPSI PERBANDINGAN POLITIK LUAR NEGERI RUSIA ERA BORIS YELTSIN dan VLADIMIR PUTIN Disusun Oleh : SRI MUSTIKA RAHAYU 151070242 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 1

Transcript of Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

Page 1: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

OUTLINE SKRIPSI

PERBANDINGAN POLITIK LUAR NEGERI RUSIA ERA BORIS

YELTSIN dan VLADIMIR PUTIN

Disusun Oleh :

SRI MUSTIKA RAHAYU

151070242

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2012

1

Page 2: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Runtuhnya Uni Soviet menghadapkan Rusia pada agenda perubahan yang

berlapis-lapis. Rusia harus menyesuaikan sistem politik, sistem ekonomi dan

mencari orientasi peran baru dalam arena internasional. Dalam konteks kebijakan

luar negeri, Rusia dituntut untuk menciptakan politik luar negeri yang mendukung

perubahan politik dan ekonomi di dalam negeri dan beradaptasi di tengah

perubahan lingkungan internasional. Pergantian pemimpin juga berpengaruh pada

perubahan arah dan strategi kebijakan politik luar negeri Rusia.

Sebagai presiden Rusia pertama setelah runtuhnya Uni Soviet, Boris

Yeltsin berusaha untuk mewujudkan “Revolusi Baru Rusia”, dan berusaha

membawa Rusia pada era baru yang berbeda dengan era sebelumnya. Yeltsin juga

berusaha memperluas pengaruhnya pada negara-negara bekas Uni Soviet dan

terbuka untuk bekerja sama dengan negara lain demi kemajuan ekonomi Rusia.

Dibawah kepemimpinan Yeltsin, Rusia berusaha menjalin kedekatan dengan

negara-negara barat misalnya dengan bergabungnya Rusia pada World Trade

Organization atau WTO yang didominasi oleh negara-negara barat. Melalui

"revolusi baru Rusia" itu, Rusia dengan tiba-tiba memasuki satu era baru yang

terlalu jauh berbeda dengan era sebelumnya, walaupun Yeltsin beberapa kali

2

Page 3: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

memperlihatkan sikap autoritarian untuk mengukuhkan kuasa seperti yang

berleluasa ketika era komunis.

Mei 2000, Vladimir Putin menggantikan posisi Boris Yeltsin sebagai

presiden Rusia. Pada hakikatnya Vladimir Putin mewarisi jejak pemimpin

pendahulunya, Boris Yeltsin, melanjutkan reformasi dan pasar bebas, namun

Putin mempunyai sikap dan cara yang berbeda dalam mengimplementasikannya,

dia mengkaji ulang sebab-sebab kemerosotan negerinya, salah satunya adalah

berkembangnya oligarki di Rusia, fokus utama Putin adalah menindak para

oligarki dan untuk memberantasnya terkadang cara yang tidak demokratispun

dilakukannya. Vladimir Putin merivisi konsep kebijakan luar negeri Boris Yeltsin

yang pernah disahkan pada tahun 1993. Dalam konsep yang baru disahkan pada

tanggal 28 Juni 2000 Putin semakin menegaskan visi, misi, dan strategi kebijakan

dan politik luar negeri Federasi Rusia. Konsep ini juga menjadi pedoman bagi

formulasi dan tindakan politik luar negeri Rusia dalam sebuah system dunia yang

telah mengalami perubahan.

Perbedaan kebijakan politik luar negeri inilah yang menarik penulis untuk

mengangkat judul “Perbandingan Politik Luar Negeri Rusia Era Boris Yeltsin dan

Vladimir Putin (Studi Kasus : kebijakan ekonomi Rusia)” dimana hal ini termasuk

ke dalam kajian hubungan internasional.

3

Page 4: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

B. Latar Belakang Masalah

Federasi Rusia adalah sebuah negara yang membentang dengan luas di

sebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.075.200 km²,

Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya kurang lebih dua kali wilayah

Republik Rakyat Cina (Tiongkok; RRT), Kanada atau Amerika Serikat.

Penduduknya menduduki peringkat ketujuh terbanyak di dunia setelah Tiongkok,

India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, dan Pakistan.1

Negara ini dahulu pernah menjadi negara bagian terbesar Uni Soviet.

Rusia adalah “ahli waris utama Uni Soviet” karena negara ini mewarisi 50%

jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dan kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan

persenjataannya. Saat ini Rusia berusaha keras untuk meraih status sebagai negara

adidaya lagi. Meskipun Rusia adalah negara penting, tetapi statusnya masih jauh

dibandingkan dengan status Uni Soviet dulu.

Kebijakan luar negeri merupakan strategi atau rencana tindakan yang

dibuat oleh para pembuat keputusan Negara dalam menghadapi Negara lain atau

unit politik internasional lainnya, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan

nasional spesifik yang dituangkan dalam terminology kepentingan nasional.2

Kebijakan luar negeri yang dijalankan oleh pemerintah suatu Negara memang

bertujuan untuk mencapai kepentingan nasional masyarakat yang diperintahnya

1 Wikipedia, “Rusia”, http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia, diakses tanggal 4 April 2012

2 Jack C Planoo dan Roy Olton, “Kamus Hubungan Internasional”, dalam Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005, hal 49

4

Page 5: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

meskipun kepentingan nasional suatu bangsa pada waktu itu ditentukan oleh siapa

yang berkuasa pada waktu itu.3

Menurut Rosenau, pengertian kebijakan luar negeri yaitu upaya suatu

Negara melalui keseluruhan sikap dan aktifitasnya untuk mengatasi dan

memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.4 Kebijakan luar negeri

menurutnya ditujukan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan

hidup suatu Negara.5

Boris Yeltsin terpilih sebagai presiden lewat pemilu langsung pertama di

Rusia pada Juni 1991. Lalu pada Oktober 1991, Yeltsin mencanangkan bahwa

Rusia akan menjalankan reformasi ekonomi menuju mekanisme pasar secara

radikal. Di dalamnya termasuk program swastanisasi atas perusahaan-perusahaan

Negara.6 Yeltsin memiliki ambisi untuk mewujudkan “revolusi baru Rusia” oleh

karena itu pada 1992, Yeltsin membawa Rusia memasuki “Sistem Ekonomi

Pasar”. Sistem tersebut ternyata membawa Rusia kepada masalah ekonomi karena

memiliki dasar penswastaan, yaitu menjual asset Negara dengan harga murah. Hal

inilah yang akhirnya melahirkan satu kelompok kapitalis baru yaitu kelompok

oligarki.

3 Mochtar Mas’oed, “Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi”, dalam Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005, hal 49

4 James N. Rosenau, Gavin Boyd dan Kenneth W. Thompson, “World Politics An Introduction”, dalam Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005, hal 49

5 Ibid, hal. 32

6 Simon Saragih, Bangkitnya Rusia, Jakarta, Kompas, 2008, hal 2

5

Page 6: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

Oligarki (oligarchy) biasanya diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan

negara yang pada dasarnya dikuasai oleh sekelompok kecil elit penguasa saja.

Dalam konteks Rusia, istilah oligarki menunjuk para hartawan yang memperoleh

kekayaan setelah runtuhnya komunisme di Rusia. Kekayaan mereka berasal dari

aset-aset negara yang dibeli dengan harga murah pada masa Yeltsin berkuasa,

selanjutnya aset-aset tersebut menjadi hak milik pribadi. Yeltsin memiliki ambisi

untuk mewujudkan “revolusi baru Rusia” oleh karena itu pada 1992, Yeltsin

membawa Rusia memasuki “Sistem Ekonomi Pasar”. Sistem tersebut ternyata

membawa Rusia kepada masalah ekonomi karena memiliki dasar penswastaan,

yaitu menjual asset Negara dengan harga murah. Hal inilah yang akhirnya

melahirkan satu kelompok kapitalis baru yaitu kelompok oligarki.

Dibawah Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin, Kremlin adalah teman

bagi Barat. Saat itu Kremlin di isi oleh orang-orang yang berpandangan liberal,

internasionalis, dan propasar. Namun, dibwah Gorbachev dan Yeltsin, muncul

kinerja Kremlin yang memperlihatkan kegagalan ekonomi, kegagalan militer, dan

kegagalan dibanyak bidang.7

Vladimir Putin menjabat Presiden Sementara Rusia pada 31

Desember 1999, saat menggantikan Boris Yeltsin dan kemudian terpilih menjadi

presiden pada 7 Mei 2000. Pada 2004, ia terpilih kembali untuk masa jabatan

yang kedua (dan terakhir sesuai dengan Konstitusi yang berlaku sekarang),

kepemimpinannya berakhir pada 2008. Setelah terpilih menjadi presiden, Putin

dengan gaya kepemimpinannya telah mengambil kebijakan luar negeri yang baru

7 Simon Saragih, Bangkitnya Rusia, Jakarta, Kompas, 2008, hal 52

6

Page 7: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

dalam politik dunia. Dengan mengedepankan pada perbaikan ekonomi. Untuk

mengembalikan kebesaran Rusia, sebagaimana pendahulunya Putin menyadari

sektor ekonomilah yang harus diperbaiki lebih dahulu. Salah satunya dengan cara

menasionalisasi seluruh asset Negara, contohnya sektor energi.

Kembalinya sektor energi ke tangan pemerintah membuat AS dan NATO

merasa dirugikan. Mereka menginginkan swastanisasi sektor energi, dengan

melibatkan rakyat. Tetapi Putin menolak untuk melakukan swastanisasi tersebut,

karena hal itu berbenturan dengan misi yang Putin untuk memulihkan keadaan

Rusia menjadi lebih baik.

Putin mengatakan ia memilih system perekonomian pasar, namun harus

disesuaikan dengan kondisi di Rusia. Rusia masih merupakan Negara yang

didasarkan pada system paternalistic yang kuat. Sistem paternalistic merujuk

pada peran Negara yang lebih menonjol ketimbang elemen sipil. Setuju atau tidak

setuju, hal ini sesuai dengan kesimpulan ahli sosial Belanda, Geertz Hofstede,

yang pernah menganalisa dimensi budaya Rusia. Dari analis itu, disimpulkan

bahwa Rusia memiliki indeks “power distance” (jarak kekuasaan) yang relative

tinggi. Negara Barat pada umumnya memiliki indeks “power distance” yang

rendah, di mana elemen demokrasi menjadi sendi utama kenegaraan. Rakyat di

Negara dengan indeks “power distance” yang tinggi, relative bias mennerima

otoritas yang kurang demokratis.8

Politik luar negeri Rusia masa Putin bersifat non-ideologis yang cenderung

pragmatis. Putin lebih mengutamakan kepentingan nasional Rusia. Pada awal 8 Simon Saragih, Bangkitnya Rusia, Jakarta, Kompas, 2008, hal 108

7

Page 8: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

pemerintahannya, Putin cenderung lunak terhadap pihak Barat. Sikap pragmatis

Rusia dilakukan untuk mengamankan posisi Rusia yang masih melakukan

perbaikan ekonomi danpolitik dalam konstelasi global, sambil menunggu posisi

Rusia kuat kembali dan mengembalikan status Super Power-nya. Oleh karena itu,

penulis ingin mencoba memaparkan bagaimana kebijakan politik luar negeri

Rusia dibawah kepemimpinan yang berbeda.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apa persamaan dan perbedaan

politik luar negeri Rusia pada masa pemerintahan Boris Yeltsin dan Vladimir

Putin?

D. Kerangka Pemikiran

Teori adalah konsep – konsep yang saling berhubungan menurut aturan

logika menjadi suatu bentuk pertanyaan tertentu sehingga dapat menjelaskan

fenomena tersebut secara ilmiah.9 Untuk menjawab pertanyaan yang dikemukakan

dalm rumusan masalah diatas, penulis menggunakan teori ‘perbandingan sistem

politik’, dan teori ‘kepentingan nasional’ (National Interest).

1. Perbandingan Sistem Politik

9 Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional : Teori Dan Metodologi, Yogyakarta: pusat antar universitas-study social UGM, 1998, hal 161

8

Page 9: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

Dalam menganalisa perbandingan biasanya harus dilalui tiga tahap

seperti yang ditunjukkan profesor Almond, yaitu : (1) tahap mencari informasi

tentang sistem politik yang jadi sasaran penelaahan; (2) memilah-milah informasi

ini berdasar klasifikasi tertentu, seperti kelompok kepentingan atau birokrasi, dan

kemudian (3) dengan menganalisa hasil pengklarifikasian itu dapat dilihat

keteraturan (regularities) dan hubungan-hubungan diantara berbagai variabel

dalam masing-masing sistem politik. Selanjutnya menjelaskan tiga konsep yang

dianggapnya paling tepat untuk menganalisa berbagai sistem politik. Konsep-

konsep itu adalah sistem, struktur dan fungsi.10

Sistem diartikan sebagai suatu konsep ekologis yang menunjukkan

adanya suatu organisasi yang berinteraksi dengan suatu lingkungan, yang

mempengaruhi maupun dipengaruhinya. Sistem politik merupakan organisasi

melalui mana masyarakat merumuskan dan berusaha mencapai tujuan-tujuan

bersama mereka. Sistem politik melaksanakan perang atau mendorong usaha

perdamaian; memajukan perdagangan internasional atau membatasinya, membuka

diri demi pertukaran gagasan-gagasan atau menutup diri; menarik pajak dari

rakyat secara adil atau tidak adil; mengatur prilaku manusia dengan ketat atau

kurang ketat; mengalokasikan sumber daya untuk bidang pendidikan, kesehatan,

dan kesejahteraan atau tidak; dan sebagainya.

Untuk melakukan berbagai kegiatan ini sistem politik mempunyai

lembaga-lembaga atau struktur-struktur yang menjalankan kegiatan-kegiatan atau

10 Mohtar mas’oed dan Colin MacAndrews, ”Studi Perbandingan Sistem Politik” dalam Perbandingan sistem politik, yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2001, hal 21-32. Seperti yang dikutip dari Gabriel A. Almond, “The Study of Comparative Politics,”dalam Comparative Politics Today (Boston : Little Brown & Company, 1974).

9

Page 10: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

fungsi-fungsi tertentu, yang selanjutnya memungkinkan sistem politik itu untuk

merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksaannya.

Apabila kita bisa mengetahui bekerjanya keseluruhan sistem, maka

barulah kita bisa memberi makna pada ciri-ciri struktur itu dan kita dapat

menyatakan bahwa lembaga-lembaga tertentu menjalankan fungsi-fungsi tertentu

dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu pula. Fungsi-fungsi itu ada tiga yaitu :

fungsi sosialisasi politik, fungsi rekruitmen politik, dan fungsi komunikasi politik.

Penerapan kebijaksanaan pemerintah (output) mempengaruhi kehidupan ekonomi,

struktur social, dan kebudayaan dari masyarakat domestik. Pengaruh-pengaruh

terhadap masyarakat ini selanjutnya mempengaruhi tuntutan-tuntutan berikutnya

yang diajukan pada sistem politik, dan bisa meningkatkan maupun menurunkan

tingkat kesetiaan politik dikalangan masyarakat itu.

Pada masa transisi Uni Soviet menjadi Rusia, kondisi Rusia sangat

terpuruk. Rusia ingin mengembalikan citra sebagai Negara yang memiliki

“power”. Oleh karena itu Boris Yeltsin gencar melakukan upaya reformasi,

melakukan swastanisasi dengan menjual aset-aset Negara kepada sebuah

kelompok yang bernama oligarkhi. termasuk menghilangkan system komunis

dengan menerapkan system demokrasi di Rusia. Yeltsin membawa Rusia untuk

pro pasar juga mengarahkan politik luar negerinya pada kerjasama dengan Negara

lain, termasuk AS dan Rusia juga tidak terlalu “keras” terhadap Negara bekas Uni

Soviet lainnya. Contoh kerjasama Rusia dan AS, Yeltsin dan Bush bertemu di

Washington untuk membicarakan tentang reduksi senjata nuklir kedua Negara

dibawah jumlah minimum pada perjanjian Strategic Arms Reduction Treaty pada

10

Page 11: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

tahun 1991. Tujuannya yaitu untuk mengurangi kepemilikan senjata nuklir kedua

Negara.

Sedangkan ketika Vladimir Putin memegang jabatan sebagai presiden

Rusia, Putin tidak mementingkan demokratisasi Rusia. Putin tetap meneruskan

upaya Yeltsin untuk membangkitkan Rusia namun dengan cara yang berbeda.

Kebijakan politik Putin lebih menitik beratkan kepada sektor perekonomian

Negara. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kehidupan Rusia,

sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alam sudah selayaknya kemakmuran

dimiliki oleh Rusia. Putin menasionalisasi kembali aset-aset Negara yang dimiliki

para oligarkhi, juga memberantas para oligarkhi yang merugikan pemerintah

Rusia. Putin berpendapat jika kestabilan ekonomi dapat tercapai, maka hal ini

dapat membantu Rusia untuk kembali mengukuhkan hegemoninya di kawasan

Negara persemakmuran Rusia juga di mata AS.

2. Kepentingan Nasional

Konsep kepentingan nasional adalah konsep yang popular dalam

analisa hubungan internasional, baik untuk mendeskripsikan menjelaskan,

meramalkan maupun menganjurkan perilaku internasional untuk menjelaskan

perilaku luar negeri suatu negara. Analisi sering menggunakan konsep

11

Page 12: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

kepentingan nasional sebagai pengukur keberhasilan politik luar negeri yaitu

evaluasi.11

Jack C. Plano dan Roy Olton mendefinisikan kepentingan nasional

sebagai : Kepentingan nasional merupakan tujuan pokok yang paling penting yang

menjadi pedoman para pembuat keputusan disuatu negara dalam membuat

kebijakan politik. Negara akan mengedepankan apa yang paling penting

kebutuhannya secara umum. Termasuk didalamnya hak untuk mempertahankan

diri, kemerdekaan, integritas wilayah, keamanan serta kesejahteraan ekonomi.12

Prioritas kepentingan nasional setiap negara berbeda, tergantung pada

kebutuhan masing-masing negara. Para ahli cenderung untuk menempatkan

masalah survival atau self preservation sebagai prioritas utama serta beranggapan

bahwa tujuan mendasar yang menentukan dan memandu para pembuat keputusan

adalah kepentingan nasional.13

Kepentingan nasional merupakan tujuan nasional yang dijadikan dasar

dan penentu utama yang menjadi pemandu para pembuat kebijakan dalam

menentukan politik luar negeri atau satu negara dengan negara lain serta berbeda-

beda sasaran yang hendak dituju, namun biasanya berkisar pada: (1) self

preservation, yaitu hak untuk mempertahankan diri; (2) Independence, yang

berarti tidak dijajah atau tunduk pada negara lain; (3) military security, berarti

tidak ada gangguan dari kekuatan militer negara lain; (4) territorial integrity atau

kebutuhan wilayah, dan (5) economic well being atau kesejahteraan ekonomi.

11 Dorothy Pickles, Pengantar Ilmu Politik, Jakarta : Rineka Cipta, 2001, hal. 18.12 Jack C. Plano and Roy Olton, the international Relation dictionary, California: western Michigan University, 1980, hal.9.13 Ibid. hal.7.

12

Page 13: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

Pada dasarnya Boris Yeltsin dan Vladimir Putin melakukan politik luar

negerinya dengan mengutamakan kepentingan nasional yang sama yaitu economic

well being atau kesejahteraan ekonomi, akan tetapi baik Yeltsin dan Putin

memiliki cara yang berbeda dalam mewujudkannya.

Yeltsin lebih tergesa-gesa untuk melakukan reformasi dengan

membuka pasar dan swastanisasi yang justru menimbulkan korupsi besar-besaran

dan kebangkrutan pemerintah Rusia karena aset Negara dimiliki kelompok

oligarkhi. Sedangkan Putin lebih menggunakan cara yang tegas, menarik kembali

aset-aset Negara dan memberantas oligarkhi yang berkembang pesat di Rusia.

Jika kestabilan ekonomi tercapai maka akan mempermudah untuk mencapai

kepentingan yang lain, terlebih Rusia kayak akan sumber daya alam dan menjadi

eksportir sumber daya alam terbesar bagi kawasan Eropa.

E. Hipotesa

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Persamaan yang dimiliki Boris Yeltsin dan Vladimir Putin adalah sama-

sama ingin mengembalikan citra Rusia sebagai Negara yang memiliki

13

Page 14: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

“power”, memperbaiki perekonomian Rusia untuk mensejahterakan

masyarakat, dan memperbaiki hubungan dengan Negara lain.

2. Perbedaannya antara lain :

a. Yeltsin yang pro pasar dan melakukan swastanisasi lebih bersifat

tergesa-gesa dan tidak memiliki perhitungan yang matang sehingga

kebijakan yang dilakukan malah menjadi boomerang dengan adanya

oligarkhi yang merajalela.

b. Putin memegang system perekonomian pasar yang disesuaikan dengan

kondisi Negara Rusia. Lebih tegas terhadap kaum oligarkhi dengan

melakukan nasionalisasi, dan lebih mementingkan kepentingan

nasionalnya dibandingkan dengan hubungan kerjasama dengan Negara

lain.

F. Jangkauan Penelitian

Untuk membatasi penganalisisan skripsi ini, penulis melakukan

pembahasan pada masa Boris Yeltsin sebagai presiden pertama dan pemimpin

masa transisi Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet, hingga masa pemerintahan

Vladimir Putin.

G. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah :

14

Page 15: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

1. Untuk membuktikan jawaban dari rumusan masalah dan membuktikan

kebenaran dengan teori seerta data yang relevan.

2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pulitik luar negeri Rusia

pada masa pemerintahan Boris Yeltsin dan Vladimir Putin.

3. Untuk melengkapi tugas akhir sebagai syarat kelulusan dan

memperoleh gelar sarjana S1 jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogyakarta.

H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam proses skripsi ini adalah metode deskripsi

analitik, dengan mengumpulkan data dan fakta, kemudian berdasarkan kerangka

teori disusun secara sistematis sehingga dapat memperlihatkan korelasi antara

fakta yang satu dengan yang lainnya. Metode ini ditunjang library research yang

menggunakan sumber data literatur, artikel-artikel, jurnal, situs internet, surat

kabar, dan majalah-majalah.

I. Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang di dalamnya diuraikan mengenai: alasan

pemilihan judul, latar belakang masalah, perumusan masalah, landasan teori,

15

Page 16: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

hipotesa, jangkauan penelitian, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penelitian.

BAB II . Gambaran Umum Rusia

Pada bab ini akan terbagi dalam beberapa sub bab yaitu: Sejarah

Berdirinya Rusia, Kondisi Rusia di Masa Uni Soviet, Pemerintahan dan

Perpolitikan di Rusia, Perekonomian Rusia, Pertahanan Keamanan Rusia.

BAB III. Masa Pemerintahan Boris Yeltsin dan Vladimir Putin

Pada bab ini akan membahas tentang politik luar negeri Rusia pada masa

pemerintahan Boris Yeltsin, meliputi : Rusia, latar belakang kehidupan Boris

Yeltsin, Pembaharuan yang dilakukan, kerjasama yang dijalin dengan Negara

lain, akibat-akibat dari pembaharuan tersebut. Selanjutnya akan dibahas

mengenai politik lluar negeri pada masa pemerintahan Vladimir Putin,

meliputi : kondisi Rusia setelah masa pemerintahan Boris Yeltsin, latar

belakang kehidupan Vladimir Putin, pembaharuan yang dilakukan, upaya

Putin mmambangkitkan Rusia, kerjasama yang dilakukan dengan Negara lain,

akibat-akibaat dari pembaharuan tersebut.

BAB IV. Persamaan dan Perbedaan Pulitik Luar Negeri Rusia pada Masa

Boris Yeltsin dan Vladimir Putin

Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai persamaan dan perbedaan politik

luar negeri Rusia dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Vladimir Putin.

BAB V. Kesimpulan

16

Page 17: Teori Perbandingan Politik Boris Yeltsin Dan Vladimir Putin

Pada BAB V ini akan membahas tentang kesimpulan dari penelitian ini.

17