Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

21
Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 1 Teori-Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif Fenomenologi Hermeneutik Interaksi Simbolik Etnometodologi Teori Budaya

Transcript of Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Page 1: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 1

Teori-Teori Penunjang dalam

Penelitian Kualitatif

Fenomenologi

Hermeneutik

Interaksi Simbolik

Etnometodologi

Teori Budaya

Page 2: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 2

FENOMENOLOGI

Perspektif ini mengarahkan bahwa apa

yang dicari peneliti dalam kegiatan

penelitiannya, bagaimana melakukan

kegiatan dalam situasi penelitian, dan

bagaimana peneliti menafsir beragam

informasi yang telah digali dan dicatat,

semuanya bergantung pada perspektif

teoritis yang digunakannya

(Bogdan&Taylor,1975)

Page 3: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 3

Memandang perilaku manusia, apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan adalah sebagai suatu produk dari bagaimana orang melakukan tafsir terhadap dunia mereka sendiri.

Tugas penelitian kualitatif adalah untuk menangkap proses tersebut dan untuk itu diperlukan apa yang disebut oleh Weber verstehen, atau pemahaman empatik dengan cara merasa berada di dalam diri orang lain yaitu kemampuan untuk mereproduksi diri di dalam pikiran orang, perasaan,motif yang menjadi latarbelakang kegiatannya (participatant’s point of view).

Penelitian dengan pendekatan fenomenologi berusaha untuk memahami makna dari berbagai peristiwa dan interaksi manusia di dalam situasinya yang khusus. Penelitian dengan cara ini dimulai dengan sikap diam dan terbuka tanpa prasangka

Page 4: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 4

Para penganut fenomenologi percaya bahwa ada berbagai cara bagi manusia untuk menginterpretasikan pengalamannya sehari-hari lewat interaksi dengan orang lain, dan makna dari pengalamannya itulah yang menyusun realitas bagi dirinya.

Oleh karenanya diyakini bahwa realitas terbentuk dari interaksi sosial yang telah dilakukannya (socially constructed).

Atas dasar itu penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pengertian atas subjeknya dari pandangan subjek itu sendiri (Bogdan&Biklen, 1982)

Page 5: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 5

Suatu peristiwa selalu harus dilihat dari

beragam perspektif dari orang-orang yang

terlibat, baik secara aktif maupun pasif

dalam peristiwa tersebut.

Cara pandang ini membentuk simpulan

multiperspektif yang menimbulkan makna

intersubjektif, dengan memerhatikan

beragam alasan mengapa dan bagaimana

terjadinya tafsir makna mengenai suatu

peristiwa.

Page 6: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 6

HERMENEUTIK

Hermeneutik mengarah pada penafsiran ekspresi yang penuh makna dan dilakukan dengan sengaja oleh manusia.

Artinya, kita melakukan interpretasi atas interpretasi yang telah dilakukan oleh pribadi atau kelompok manusia terhadap situasi mereka sendiri (Smith, 1984)

Page 7: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 7

Dalam sebuah interpretasi terhadap suatu

hasil karya, diyakini bahwa karya atau

peristiwa memiliki makna dari interpretasi

para pelaku atau pembuatnya.

Karya atau peristiwa yang merupakan

interpretasi atau sesuatu tersebut

selanjutnya menghadapi pembaca atau

pengamatnya dan ditangkap dan

diinterpretasi pula.

Page 8: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 8

Menurut Gadamer ( 1976), dalam

menjelaskan sebuah karya seni, setiap

karya akan selalu diciptakan kembali oleh

pengamatnya, atau dengan kata lain,

mendapatkan makna baru yang diciptakan

oleh pengamatnya.

Page 9: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 9

Perlu dipahami bahwa makna ekspresi

manusia selalu terikat dan tak mungkin

dapat dipisahkan dari konteksnya.

Dengan demikian untuk memahami suatu

ekspresi, orang harus memahami

konteksnya, dan untuk memahami

konteksnya orang harus memahami

ekspresi-ekspresi individual

Page 10: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 10

Hermenutik mempersyaratkan suatu aktivitas

konstan dari interpretasi antara bagian dengan

keseluruhannya, yang merupakan suatu proses

tanpa awal dan juga tanpa akhir.

Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif

seorang peneliti hanya dapat menyajikan suatu

interpretasi(didasarkan pada nilai-nilai,minat,

dan tujuan ) atas interpretasi orang lain atau

subjek yang diteliti yang juga didasarkan pada

nilai-nilai,minat dan tujuan mereka sendiri

(Smith&Heshusius,1986)

Page 11: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 11

Seorang peneliti kualitatif tak pernah menganggap bahwa setiap deskripsi bersifat definitif. Ia selalu meningkatkan kesungguhan dan kemungkinan-kemungkinan reflektifnya.

Validitas keputusan mengenai sesuatu dapat diwujudkan dari deskripsi yang tegas,bersama-sama dengan pengalaman orang lain dalam suatu konteks antarsubjektif, termasuk di dalamnya juga melibatkan interpretasi penelitinya.

Page 12: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 12

Pola kerja semacam inilah yang

menyebabkan penelitian kualitatif bersifat

multiperspektif untuk mendapatkan

simpulan makna mengenai sesuatu yang

bersifat intersubjektif.

Hubungan antara peneliti dengan yang

diteliti tidak linier tetapi terjadi secara

dialektik interaktif.

Page 13: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 13

Jadi….dalam hermeneutik tidak ada tafsir

tunggal yang dapat menyatakan

pandangan keseluruhan, maka sejauh

yang dapat didukung oleh fenomenanya,

adalah sangat mungkin keragaman tafsir

yang terjadi dapat digabungkan ke dalam

penafsiran makna yang lebih kaya.

Page 14: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 14

INTERAKSI SIMBOLIK

Asumsi : bahwa pengalaman manusia

diperoleh lewat interpretasi.

Objek, situasi,orang dan peristiwa tidak

memiliki maknanya sendiri. Adanya dan

terjadinya makna dari berbagai hal

tersebut karena diberi berdasarkan

interpretasi dari orang yang terlibat.

Page 15: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 15

Di dalam melakukan interpretasi

seseorang dapat menggunakan bantuan

dari orang lain, dalam aktivitas dan

pergaulan hidupnya sehari-hari,baik

dengan orang-orang dengan masa

lampaunya yang berbeda-beda,misalnya

para penulis, anggota keluarga,serta orang

lain yang dijumpainya di tempat kerja dan

tempat bermain,maupun dalam informasi

tertulis.

Page 16: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 16

Lewat interpretasi orang lain, seseorang

membentuk makna tentang sesuatu.

Orang secara konstan berada di dalam

suatu proses interpretasi dan definisi

selama mereka bergerak dari satu situasi

ke situasi yang lain.

Semua situasi terdiri dari para pelaku

dengan kegiatannya dan juga berbagai

objek fisik yang terdapat dlam situasi

tersebut.

Page 17: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 17

Dalam setiap kasus, suatu situasi memiliki

makna hanya lewat interpretasi orang-orang dan

juga definisinya mengenai situasi tersebut.

Situasi atau aspek-aspeknya didefinisikan

secara berbeda oleh pelaku yang berbeda

berdasarkan atas sejumlah alasan tertentu.

Salah satu alasan adalah bahwa setiap pelaku

membawa serta masa lampaunya yang unik dan

suatu cara tertentu dalam menginterpretasikan

apa yang dilihat dan dialaminya.

Page 18: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 18

Di dalam perspektif IS semua organisasi

sosial terdiri dari para pelaku yang

mengembangkan definisi tentang suatu

situasi atau perspektif lewat proses

interpretasi dan mereka bertindak dalam

atau sesuai dengan makna definisi

tersebut.

Page 19: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 19

ETNOMETODOLOGI

Etnometodologi lebih sering menekankan pada

subjek pokok yang diteliti dan biasanya kurang

menyatakan atau menjelaskan metode yang

digunakan oleh para penelitinya.

Ia merupakan studi tentang bagaimana individu

mencipta dan memahami kehidupan sehari-

harinya, atau metode pencapaian yang

digunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Page 20: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 20

Subjek penelitiannya adalah orang atau

kelompok dalam berbagai situasi khusus

di dalam masyarakat kita.

Para peneliti berusaha mengerti

bagaimana orang memandang dan

merumuskan struktur di dunia kehidupan

sendiri sehari-hari.

Page 21: Teori Penunjang dalam Penelitian Kualitatif

Tri Nugroho Adi,M.Si./MPK Kual. 21

TEORI BUDAYA

Budaya merupakan pengetahuan yang diperoleh seseorang dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman yang menghasilkan perilakunya ( Spradley,1980)

Apa yang dilakukan dan mengapa orang melakukan berbagai hal dalam kehidupannya selalu didasarkan pada definisi menurut pendapatnya sendiri yang dipengaruhi secara kuat oleh latarbelakang budayanya yang khusus.

Budaya yang berbeda melatih orang secara berbeda pula di dalam menangkap makna persepsi (Knober, 1971), karena kebudayaan merupakan cara khusus dalam membentuk pikiran dan pandangan manusia (Cohen,1971)