TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

10
s. miharja Page 1 9 Teori Pemilihan Karir PENGENALAN Konseling karir merupakan satu aspek konseling yang penting dan dinamis. Beberapa teori konseling karir dikemukakan membantu konselor baru menjalankan konseling karir dengan lebih efisien. Konselor harus menggunakan teori menurut tujuan-tujuan tertentu. Misalnya Teori Holland mencoba mengaitkan asal muasal seseorang dengan jenis karir. Sedangkan teori perkembangan karir seperti Teori Super menjelaskan bahwa pendidikan karir merupakan bagian dari proses perkembangan jangka panjang yang dimulai dari awal kehidupan hingga akhir hayat. Konseling karir menunjukkan sebagai satu proses membantu seseorang mengembangkan dan menerima suatu gambaran lengkap tentang dirinya dan perannya dalam dunia pekerjaan. Untuk seterusnya karir mencoba berusaha mengubah gambaran ini menjadi satu realitas supaya membawa kepuasan kepada dirinya dan menguntungkan masyarakat. Perlu ditekankan dalam pelaksanaan konseling karir; yaitu: (a) Hubungan antara konselor dengan klien. (b) Konseling karir bukan semata-mata proses memberikan tes dan melaporkan hasil. (c) Adalah lebih dari memberikan informasi tentang berbagai jenis karir. (d) Adalah hampir sama dengan konseling pribadi tetapi lebih berfokus pada aspek karir. Konselor karir perlu memainkan peran berikut: 1. Membantu membangun kesadaran diri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: a) Siapakah diri saya? b) Apakah kemampuan-kemampuan saya? c) Apakah kehendak-kehendak saya? d) Apakah minat saya yang sebenarnya? e) Apakah sifat khusus saya? f) Bagaimana dapat menggunakan potensi-potensi secara optimal? g) Apakah nilai-nilai saya? h) Apakah trait kepribadian saya yang paling signifikan? 2. Membantu membentuk sikap positif terhadap dunia pekerjaan. 3. Mengungkapkan pada bidang pekerjaan yang ada di sekitarnya

Transcript of TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

Page 1: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 1

9 Teori Pemilihan Karir

PENGENALAN

Konseling karir merupakan satu aspek konseling yang penting

dan dinamis. Beberapa teori konseling karir dikemukakan membantu

konselor baru menjalankan konseling karir dengan lebih efisien.

Konselor harus menggunakan teori menurut tujuan-tujuan tertentu.

Misalnya Teori Holland mencoba mengaitkan asal muasal seseorang

dengan jenis karir. Sedangkan teori perkembangan karir seperti Teori

Super menjelaskan bahwa pendidikan karir merupakan bagian dari

proses perkembangan jangka panjang yang dimulai dari awal

kehidupan hingga akhir hayat.

Konseling karir menunjukkan sebagai satu proses membantu

seseorang mengembangkan dan menerima suatu gambaran lengkap

tentang dirinya dan perannya dalam dunia pekerjaan. Untuk seterusnya

karir mencoba berusaha mengubah gambaran ini menjadi satu realitas

supaya membawa kepuasan kepada dirinya dan menguntungkan

masyarakat.

Perlu ditekankan dalam pelaksanaan konseling karir; yaitu:

(a) Hubungan antara konselor dengan klien.

(b) Konseling karir bukan semata-mata proses memberikan tes dan

melaporkan hasil.

(c) Adalah lebih dari memberikan informasi tentang berbagai jenis

karir.

(d) Adalah hampir sama dengan konseling pribadi tetapi lebih berfokus

pada aspek karir.

Konselor karir perlu memainkan peran berikut:

1. Membantu membangun kesadaran diri dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan seperti:

a) Siapakah diri saya?

b) Apakah kemampuan-kemampuan saya?

c) Apakah kehendak-kehendak saya?

d) Apakah minat saya yang sebenarnya?

e) Apakah sifat khusus saya?

f) Bagaimana dapat menggunakan potensi-potensi secara optimal?

g) Apakah nilai-nilai saya?

h) Apakah trait kepribadian saya yang paling signifikan?

2. Membantu membentuk sikap positif terhadap dunia pekerjaan.

3. Mengungkapkan pada bidang pekerjaan yang ada di sekitarnya

Page 2: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 2

4. Membantu berkonsentrasi pada bidang-bidang yang sesuai dengan

kemampuan dan minatnya. Untuk membantu konselor memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir, berikut

mengungkapkan beberapa teori tentangnya.

Teori Ginzberg

Pada tahun 1951, Ginzberg, telah membentuk satu teori yang

meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Hasil

penelitian mereka menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama

yang mempengaruhi pemilihan suatu pekerjaan, yaitu:

1. Faktor realitas

Pemilihan suatu pekerjaan adalah akibat dari tekanan lingkungan.

2. Faktor proses pendidikan

Bidang karir ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pendidikan.

3. Faktor emosi

Pemilihan karir tergantung pada aspek kepribadian seseorang.

4. Faktor nilai pribadi

Faktor yang menentukan jenis pekerjaan yang akan dipilih oleh

seseorang.

Ginzberg dan rekan-rekannya menemukan bahwa terdapat tiga hal

penting dalam proses pemilihan karir, yaitu:

1. Tingkat fantasi

Pada tingkat ini, anak belum memiliki keputusan tentang

pekerjaan. Hal ini karena, mereka masih belum mencapai kematangan

dalam perkembangan kejuruan. Pilihan mereka senantiasa berubah,

ideal tetapi tidak realistis. Mereka ingin menjadi apa saja yang dicita-

citakan seperti pilot, polisi, tentara, guru, orang kaya dan sebagainya.

Tingkat ini berlanjut hingga umur 10-12 tahun.

2. Tingkat tentatif / percobaan

Tingkat ini ada ketika anak-anak mulai menyadari tentang

minatnya, kemampuannya dan nilai pribadi dan nilai masyarakat

terhadap sesuatu pekerjaan. Kemudian, dia akan menggabungkan

semua kriteria ini sembari pemilihan karir. Anak pada tingkat ini akan

memilih pekerjaan yang diminatinya berdasarkan kemampuannya dan

sesuai dengan nilai sendiri dan nilai masyarakat. Mereka lebih suka

memilih pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat.

3. Tingkat realistis

Tingkat ini terbagi menjadi beberapa tingkat kecil, yaitu

eksplorasi di mana individu giat melaksanakan pilihan tentatif;

penghabluran di mana pilihan yang dibuat menjadi lebih tetap dan jelas,

Page 3: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 3

dan spesialisasi di mana bentuk pekerjaan ditentukan. Pemilihan kerja

mulai terjadi pada tingkat realistis. Seseorang mulai mengkhususkan

serta mempersempit bidang pemilihan kerjayanya. Pada tahap ini,

seseorang mulai mengganti pilihan yang kurang sesuai ke yang lebih

sesuai.

Menurut Ginzberg dan rekan-rekannya, proses pemilihan karir

membutuhkan waktu antara 10-15 tahun. Proses ini bukanlah terbatas

pada satu-satu jangka waktu tertentu tetapi merupakan sesuatu proses

yang berkelanjutan seumur hidup seseorang dalam dunia pekerjaannya.

Proses ini bukanlah sesuatu yang statik tetapi bervariasi sesuai

kehendak individu. Namun, seseorang akan mencoba mempersempit

peluang pemilihan karirnya ketika umurnya meningkat dan individu

tersebut akan mencoba mengatur pekerjaan yang dipilihnya.

Selain itu, model-model orang dewasa juga merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi pemilihan karir anak. Ginzberg dan

rekan-rekannya menemukan bahwa ada dua kelompok manusia yang

besar. Kelompok pertama adalah kelompok yang berorientasi

pekerjaan. Grup ini memberikan nilai yang penting bagi pekerjaan.

Mereka lebih mementingkan kepuasan intrinsik dari pekerjaan yang

dilakukan. Kelompok kedua adalah kelompok yang berorientasi

kesenangan. Kelompok ini biasanya mendapatkan kepuasan yang

bercorak pekerjaan. Mereka lebih mementingkan kesenangan dan

sengaja mencari alasan untuk melarikan diri dari pekerjaan.

Teori Donald Super

Donald Super (1974) mengemukakan teori perkembangan

kejuruan. Super berpendapat konsep diri merupakan kekuatan

pendorong yang mempengaruhi pemilihan karir seseorang di sepanjang

hidupnya. Menurut Super, pemilihan karir adalah suatu usaha yang

merealisasikan konsep diri seseorang. Super telah mengusulkan

sepuluh usul untuk menjelaskan teorinya.

Usul-usul itu adalah seperti berikut:

1. Manusia berbeda dari segi minat dan kepribadian.

2. Orang layak menjabat beberapa jenis pekerjaan disebabkan

kemampuan, minat dan fitur kepribadiannya yang berbeda.

3. Setiap pekerjaan membutuhkan pola kemampuan, minat dan

karakteristik kepribadian tertentu. Jadi, seseorang bisa menjabat

beberapa jenis pekerjaan dan beberapa individu dapat melakukan

satu jenis pekerjaan.

4. Pemilihan pekerjaan situasi di mana mereka hidup dan bekerja serta

konsep diri berubah dari waktu ke waktu ketika pengalaman

Page 4: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 4

diperoleh. Jadi, membuat pilihan dan menyesuaikan diri dengan

situasi baru merupakan proses yang berkelanjutan.

5. Proses ini diuraikan dalam serangkaian tingkat hidup.

6. Pemilihan karir ditentukan oleh taraf sosioelconomi orang tua,

kemampuan mental, karakteristik dan peluang-peluang pekerjaan

yang ditawarkan kepada seseorang.

7. Perkembangan individu melalui tahapan hidup tertentu bisa

dibimbing dengan membantu proses kematangan, kemampuan dan

minat seseorang. Individu dibantu untuk memahami kekuatan dan

kelemahan dirinya.

8. Proses perkembangan kejuruan merupakan suatu proses

perkembangan dan pelaksanaan konsep diri. Setelah seseorang

membangun konsep kendirinya, dia akan memilih pekerjaan yang

sesuai dengan konsep diri itu dan menolak pekerjaan-pekerjaan

lain.

9. Proses kompromi antara individu dan faktor-faktor sosial antara

konsep diri dengan realitas merupakan satu proses main peranan

baik secara fantasi dalam wawancara konseling atau aktivitas

kehidupan nyata seperti di dalam kelas, klub atau kerja sambilan.

10. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada sejauh mana

seseorang dapat menggunakan kemampuannya, minatnya, fitur-fitur

kepribadian dan nilai-nilainya.

Tahap perkembangan karir menurut Super

1.Tingkat pertumbuhan (sejak lahir-14 tahun)

Tingkat ini merupakan tingkat pertumbuhan fisik dan psikologis.

Individu mulai membangun sikap dan tingkah laku yang menjadi

unsur-unsur konsep kendirinya. Pengalamannya menjadi dasar

pengetahuannya sembari pilihan tentatif dan akhir dalam dunia

pekerjaan.

2. Tahap eksplorasi (15-24 tahun)

Individu mulai menyadari kepentingan pekerjaan dalam hidupnya.

Tingkat ini meliputi tiga tahap, yaitu:

(a) Fantasi-pilihan pekerjaan biasanya tidak realistis dan berkait

rapat dengan permainan individu. Pemilihan ini hanya bersifat

sementara saja

(b) Tentatif-individu akan mencoba mengurangi dan

mengehadalkan pilihannya kepada beberapa kemungkinan saja

berdasarkan kemampuan dan peluang pekerjaan yang diketahui.

(Iii) Realistik-individu memilih pekerjaan yang paling sesuai

dengan nilai individu dan masyarakat.

Page 5: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 5

3. Tingkat pengukuhan (25-44 tahun)

Pada tingkat ini, individu akan melakukan beberapa percobaan

untuk memastikan jenis pilihan dan keputusan yang dibuatnya.

Seseorang itu akan menjadi lebih stabil setelah dia memperoleh

pengalaman dan keterampilan yang semakin bertambah. Dia akan

memilih pekerjaan yang paling sesuai dan memberinya keputusan

yang penting.

4. Tingkat pemeliharaan (45-64 tahun)

Individu akan mencoba memperbaiki kondisi pekerjaannya pada

tingkat ini. Seseorang itu akan terus berusaha mencapai kepuasan

dari pekerjaannya dan mencoba memodifikasi segala perasaan yang

tidak nyaman.

5. Tingkat kemerosotan (65 tahun ke atas)

Tingkat ini meliputi jangka waktu yang hampir pensiun. Individu

pada tingkat ini lebih mementingkan pemeliharaan jabatan dari

memperbaiknya.

Dengan itu, jelaslah Teori Super menekankan tiga hal, yaitu

perbedaan individu, konsep diri dan konsep perkembangan. Menurut

Super, proses perkembangan kejuruan seseorang dibahagilcan ke dua

tingkat. Pertama adalah tingkat eksplorasi yang terdiri dari tingkat-

tingkat kecil seperti tingkat tentatif, tingkat transisi dan tingkat

percobaan tanpa komitmen. Tingkat kedua adalah tingkat pembentukan

dua tingkat kecil, yaitu tingkat percobaan yang berkomitmen dan

tingkat kecil kemajuan.

Super menjelaskan bahwa proses perkembangan kejuruan

terjadi secara bertahap mulai dari akhir tingkat anak. Sesuatu keputusan

yang diambil di setiap tingkat akan dievaluasi kembali. Usaha menilai

kembali keputusan bisa terjadi melalui lima tugas utama:

1. Penghabluran (14-18 tahun)

Tugas ini mengharuskan individu menyimpulkan ide-ide tentang

pekerjaan yang sesuai baginya dan mendisain konsep pekerjaan

serta konsep diri yang sesuai dengan taraf pendidikannya.

2. Spesialisasi (18-21 tahun)

Tugas ini mengehendaki individu menuju pekerjaan yang khusus

dan mengambil langkah yang sepatutnya untuk mendapatkan

pekerjaan tersebut.

3. Pelaksanaan (21-24 tahun)

Tugas ini dilakukan pada tingkat individu yang berakhir studinya

dan dia harus memegang sesuatu jabatan pada masa itu.

4. Pemantapan (25-35 tahun)

Individu harus menggunakan kemampuan dan minat untuk

membuktikan yang pemilihan kerjanya adalah sesuai untuk dirinya.

Page 6: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 6

5. Pengukuhan (35 tahun)

Pada tingkat ini, individu akan mempertahankan posisinya sehingga

pensiun kerana dia merasa telah berhasil dalam pekerjaannya

Implikasi Teori Super kepada seorang konselor adalah untuk

membimbing klien mengenal kekuatan dan kelemahan diri, nilai-nilai

dan minat yang ada pada dirinya agar dapat membantunya memilih

suatu pekerjaan yang sesuai dengan fitur-fitur tadi agar dia mencapai

hasil yang optimal.

Teori Roe

Teori ini dikemukakan oleh Anne Roe (1957) dan Roe &.

Siegelman 1946). Teori ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki

cara tertentu dalam menggunakan energi jiwa yang diwarisinya.

Seseorang akan menggabungkan cara energi dengan pengalaman ketika

anak untuk membentuk satu gaya demi memenuhi kebutuhan hidupnya

sepanjang hayat termasuk kebutuhan memilih pekerjaan.

Roe telah meminjam dari Garner Murphy (1974) konsep

penyaluran energi jiwa dan pengalaman selama anak yang dikatakan

mempengaruhi cara hidup seseorang. Konsep hierarki kebutuhan-

kebutuhan pula dipinjam dari Abraham Maslow.

Teori Roe dua tingkat. Tingkat pertama merupakan pernyataan

umum yang sulit diuji secara empiris. Menurut Roe, minat dan

kemampuan seseorang itu diwariskan melalui baka genetik. Energi jiwa

yang terdapat dalam baka genetik ini pula tidak dapat dikontrol

sepenuhnya oleh seseorang. Gabungan faktor-faktor genetik dan

hierarki kebutuhan seseorang akan mempengaruhi pemilihan suatu

pekerjaan. Kekuatan motivasi untuk mencapai tujuan karir Tergantung

pada susunan dan struktur kebutuhan seseorang. Susunan dan kekuatan

motivasi ini adalah dari pengalaman-pengalaman ring berbeda ketika

anak.

Tingkat kedua lebih difokuskan pada kekuatan kebutuhan dasar

yang dipengaruhi oleh pengalaman selama anak. Misalnya, kalau

individu kekurangan pujian dan penghormatan saat anak, dia akan

mencoba mendapatkan pelajaran yang lebih memberikan pujian dan

penghormatan saat dia dewasa nanti.

Roe telah menciptakan sebuah diagram untuk menjelaskan

teorinya (Lihat Gambar 10.2). Gambar ini menunjukkan hubungan

antara pola pemeliharaan anak dan kepuasan kebutuhan dengan

kategori pekerjaan yang diminati oleh anak-anak.

Menurut Roe lagi, ada dua kategori orientasi yang utama, yaitu

pekerjaan yang berorientasi manusia dan pekerjaan yang tidak

berorientasi manusia. Roe mengasumsikan bahwa individu-individu

dalam kategori pekerjaan yang berorientasi manusia biasanya berasal

Page 7: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 7

dari keluarga yang penuh dengan kegembiraan dan kasih sayang serta

diterima dan dihormati oleh kedua orang tuanya. Sedangkan mereka

dari kategori kedua mengalami suasana hidup yang dingin dan

diabaikan. Kebutuhan-kebutuhan emosi individu seperti ini dipenuhi

dengan sempurna.

Model Roe menekankan hal-hal berikut:

1. Suasana rumah tangga yang ramah dan penuh kasih sayang akan

menyebabkan individu itu berorientasi terhadap manusia dan akan

masuk dalam pekerjaan layanan, bisnis, organisasi dan seni serta

hiburan.

2. Suasana rumah tangga di mana anak diabaikan, ditolak atau

bersahaja menyebabkan individu berorientasi bukan terhadap

manusia. Pekerja-pekerja itu adalah terkait dengan teknologi, kerja

luar dan bidang sains.

3. Jika kondisi itu terlampau dilindungi (terlalu menjaga), individu

mungkin berorientasi bukan terhadap manusia.

4. Setengah-setengah individu dari keluarga yang menolak atau

mengabaikan bisa berorientasi terhadap manusia karena mencari

kepuasan.

Menurut Roe lagi, setinggi mana seseorang akan meningkat

dalam kelompok pekerjaan yang diminatinya akan tergantung pada

baka genetik, status sosioekonomi dan peluang-peluang yang ada pada

satu waktu itu.

Secara singkat, Teori Roe menjelaskan hubungan antara cara

pemeliharaan anak, kepuasan kebutuhan-kebutuhan dan bidang

pekerjaan yang diminati oleh seseorang. Dengan itu, seseorang

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan

orang individu dan mengapa satu-satu pekerjaan itu tidak dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien.

Holland (1971) menganggap bahwa minat pekerjaan dan cita

rasa sebagai bagian dari kepribadian keseluruhan seseorang, a

menekankan kepada pemudahan kepribadian individu dengan

rsekitarannya. Misalnya, seorang individu yang kepribadiannya

golongkan sebagai realistis adalah individu yang kuat secara fisik,

gagah, agresif dan berkemahiran lisan dan hubungan antara individu,

erelca sesuai bekerja sebagai buruh kasar, operator mesin, petani dan

tukang kayu.

Holland telah mengajukan beberapa asumsi untuk menjelaskan:

orinya. Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:

1. Kepribadian setiap individu berbeda.

2. Kepribadian adalah hasil dari baka dan perselcitaran.

Page 8: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 8

3. Setiap individu memiliki definisi, gambar dan nilai tersendiri

terhadap setiap pekerjaan.

4. Individu yang berminat dan terlibat sesuatu bidang pekerjaan akan

memiliki sifat kepribadian yang sama atau hampir sama. Karena ini,

mereka akan menyelesaikan masalah dengan tindakan yang sama

atau hampir sama.

5. Kepuasan, stabilitas dan pencapaian dalam bidang karir

berdasarkan interaksi individu dan persekitaran pekerjaan.

Menurut Holland, kepribadian atau kepribadian dapat dibagi

ada enam jenis seperti berikut:

1. Realistis

Orang yang berpersonaliti realistis menghadapi lingkungannya

secara konkrit dan fisik. Individu sedemikian bersifat materialistik,

stabil secara emosi, tidak begitu bersifat sosial dan memiliki sifat-

sifat jantan. Dia lebih suka bekerja sebagai petani, operator mesin

dan supir truk.

2. Intelektual

Orang yang berpersonaliti intelektual mengelola perselcitaran

dengan menggunakan kecerdasannya. Individu ini lebih berminat

terhadap pekerjaan yang bercorak ilmiah dan teoretis, membaca,

mempelajari bahasa-bahasa asing dan aktivitas-alctiviti kreatif

seperti seni, muzilc dan arsitektur. Dia juga bersifat kelelakian,

cekal hati, tertarik pada ilmu pengetahuan dan lebih bersifat bebas,

asli, yakin tetapi kurang praktik. Ilmuwan, kimia, antropologi,

fisika, matematika dan biologi berpersonaliti intelektual.

3. Sosial

Individu yang terkenal dengan keterampilan sosialnya. Individu

sedemikian menikmati pekerjaan yang bercorak pendidikan, terapi,

agama dan aktivitas yang terkait dengan layanan masyarakat,

musik, bacaan, drama dan sebagainya. Individu ini bersifat riang,

suka bersosialisasi, bertanggung jawab, ambisius dan suka menjadi

pemimpin. Dia sangat peduli pada kesejahteraan masyarakat. Guru,

konselor dan petugas kesejahteraan masyarakat adalah contoh-

contoh individu ini.

4. Konvensional

Individu yang bersifat sedemikian biasanya memiliki cara penye ¬

lesaian masalah yang stereotip dan tidak asli. Dia tampak kemas,

suka bergaul tetapi konservatif. Individu ini juga memiliki sifat

kelelakian, dominan, sesuai peraturan dan dapat mengendalikan

diri. Dia lebih menyukai pekerjaan perkeranian dan perkiraan yang

biasanya terkait dengan bisnis.

5. Keusahawanan

Page 9: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 9

Individu ini memiliki sifat pandai membujuk, cerdas berbahasa,

agresif, percaya diri, suka pamer dan dominan. Selain itu, dia juga

suka kembara dan tergesa-gesa dalam menghadapi tantangan. Karir

yang cocok baginya adalah pegawai bank, eksekutif bisnis,

manajer, administrator, pengembang perumahan dan sebagainya.

6. Seni

Orang yang berpersonaliti seni mengalami perselcitarannya dengan

menciptakan bentuk-bentuk dan hasil-hasil seni. Dia bersifat

imajinatif, sensitif, tersedia mengalah, emosi, kewanitaan, kurang

bersosialisasi, tergesa-gesa, introspektif dan fleksibel. Biasanya, dia

memiliki bakat lisan yang lebih tinggi dari bakat matematika. Dia

juga bersifat lebih asli dari kepribadian kelompok-kelompok lain.

Individu ini lebih menyukai pekerjaan yang bersifat seni musik,

sastra, seni lukis, drama dan ukiran

Kesimpulannya, Holland menegaskan bahwa apabila

kepribadian seseorang sesuai dengan lingkungannya, dia akan merasa

puas dengan pekerjaannya.

Hoppock (1967) mencantumkan sepuluh hal penting tentang teorinya,

yaitu seperti berikut:

1. Pekerjaan dipilih untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.

2. Pekerjaan yang kita pilih merupakan pekerjaan yang kita percaya

akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bisa mendesak kita.

3. Persyaratan itu mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh seseorang.

Kebutuhan tersebut tetap akan mempengaruhi pilihan pekerjaan.

4. Perkembangan kejuruan (pekerjaan) tersebar saat timbulnya

kesedaran bahwa suatu pekerjaan itu bisa memenuhi kebutuhan-

kebutuhan kita.

5. Perkembangan kejuruan maju dan pilihan pekerjaan meningkat

semakin kita dapat meramalkan yang mana satu pekerjaan yang

akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Kemampuan

untuk meramal ini tergantung pula pada pengetahuan mengenai diri

kita, pengetahuan mengenai berbagai jenis pekerjaan dan

kemampuan kita untuk berpikir dengan jelas.

6. Informasi tentang diri kita akan mempengaruhi pilihan pekerjaan

dengan membantu kita mengidentifikasi apa yang kita inginkan dan

membantu kita memprediksi sejauh mana pekerjaan yang akan

dipilih bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

7. Informasi tentang diri kita akan mempengaruhi pemilihan

mengetahui pekerjaan yang akan dapat memenuhi kebutuhan kita

dan membantu kita memprediksi sejauh manakah kita akan puas

dalam suatu pekerjaan.

Page 10: TEORI PEMILIHAN KARIR.pdf

s. miharja Page 10

8. Kepuasan kerja tergantung pada sejauh mana pekerjaan itu

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang kita anggap sebagai penting.

Derajat kepuasan itu ditentukan oleh titik di mana kemauan kita

dipenuhi.

9. Kepuasan bisa wujud dari satu pekerjaan yang memenuhi

kebutuhan-kebutuhan kita hari ini atau dari pekerjaan yang

diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita pada

masa akan datang.

10. Pemilihan pekerjaan kita senantiasa berubah ketika kita percaya

bahwa perubahan itu akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

kita.

Sebagai seorang konselor karir, kita harus:

(A) Mendiagnosis minat dan kemampuan klien. Hal ini dapat dicapai

melalui wawancara atau melakukan inventori minat pekerjaan dan

bakat.

(B) Membantu klien meningkatkan keterampilan kejuruan agar dia

lebih mudah mencari kerja.

Membantu klien memahami perasaannya tentang pekerjaan. Hal ini

mungkin termasuk perasaan kecewa dalam mencari pekerjaan yang

sesuai; kesulitan-kesulitan di tempat kerja dan perasaan putus asa

yang menyebabkan individu itu tidak menemukan pekerjaan Teori-

teori yang telah dipelajari akan memungkinkan kita membantu

seseorang menemukan dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan

yang produktif. Teori-teori itu memberikan kita rasional tentang

apa yang kita buat dan membimbing tindakan-tindakan kita.

Satu fungsi utama konseling adalah untuk membantu klien

mengalami perkembangan dari segi karir. Klien membutuhkan

konseling ketika mencari, memilih dan mengganti pekerjaan. Fungsi

bimbingan kejuruan yang merupakan penekanan awal dalam konseling

masih penting bagi individu yang meminta bantuan dari segi

merancang dan membuat keputusan tentang pendidikan dan karir.

Konseling karir adalah berdasarkan satu hubungan pribadi

positif antara konselor dengan klien. Konseling karir mencakup

eksplorasi nilai dan sikap serta pengumpulan dan penilaian informasi

dan fakta. Seseorang konselor akan merujuk kepada teori-teori karir

Ketika membuat klien memilih dan membuat keputusan tentang suatu

karir.