Teori motivasi softkill

10

Click here to load reader

description

tugas softkill

Transcript of Teori motivasi softkill

Page 1: Teori motivasi softkill

NAMA : Qolbi Ridho Putra

NPM : 15112802

KELAS : 2KA27

TUGAS : Teori Motivasi ( Softkill )

Page 2: Teori motivasi softkill

TEORI MOTIVASI

Definisi

Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.

 Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.

Pengertian Motivasi Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah

laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000).

Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk

berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)

Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau

melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995).

Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh pegawai tercapai.

A. Motivasi dalam PembelajaranPentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh

pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.

Page 3: Teori motivasi softkill

Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar siswa.

Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya :

1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran sebagai berikut :

1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa.2. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.3. Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk

berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar siswa.

4. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.

5. Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran.

B. Motivasi dan Prestasi Belajar SiswaDalam rumusan masalah diatas kami mengamati apakah motivasi itu berpengaruh

dalam prestasti belajar siswa, ternyata sangat berpengaruh yaitu :·        Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas

dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebih prestasi normal.

·         Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain, mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of succes” atau perasaan berhasil.

·        Motivasi berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland, 1955).

Page 4: Teori motivasi softkill

C. Sumber-Sumber Motivasi Belajar SiswaDalam rumusan tersebut juga diamati dari mana saja sumber-sumber motivasi belajar

siswa itu, diantaranya :

Motivasi Intrinsik

yaitu motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh keinginan untuk mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang lain, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok, dan lain–lain.

Motivasi Ekstrinsik

yaitu motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar di motivasi dengan adanya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.

D. Guru dan Motivasi PembelajaranDalam rumusan tersebut juga dipertanyakan bagaimana cara guru memotivasi belajar

siswa agar menarik minat siswa untuk belajar, motivasi yang diberikan guru diantaranya :1. Memberi angka2. Hadiah3. Saingan4. Hasrat untuk belajar5. Ego envolvement6. Sering memberi ulangan7. Mengetahui hasil8. Kerja sama9. Tugas yang “challenging”10. Pujian11. Teguran dan kesamaan12. Suasana yang menyenangkan13. Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh murid14. Hargailah pekerjaan murid

Page 5: Teori motivasi softkill

E. Model Pengukuran MotivasiModel-model pengukuran motivasi kerja telah banyak dikembangkan, diantaranya

McClelland (Mangkunegara, 2005:68) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu :

1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi2. Berani mengambil dan memikul resiko3. Memiliki tujuan realistik4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan

tujuan5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

Edward Murray (Mangkunegara, 2005,68-67) berpendapat bahwa karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut :

1. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya2. Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan3. Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan4. Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu5. Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan6. Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti7. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain.

F. Teori-Teori Motivasi

Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:

1. Durasi kegiatan2. Frekuensi kegiatan3. Persistensi pada kegiatan4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan

kesulitan;5. Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan

yang dilakukan8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan

Page 6: Teori motivasi softkill

Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :

·      a. Teori Hierarki Kebutuhan MaslowKebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang

dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar

2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup

3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai

4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu

·  b. Teori KeadilanKeadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang,

jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).

c. Teori X dan YDouglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan

pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007).McGregor menyimpulkan bahwa  pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

Page 7: Teori motivasi softkill

d. Teori dua Faktor HerzbergTeori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan

seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :

1. Upah2. Kondisi kerja3. Keamanan kerja4. Status5. Prosedur perusahaan6. Mutu penyeliaan7. Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan

Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :

1. Pencapaian prestasi2. Pengakuan3. Tanggung Jawab4. Kemajuan5. Pekerjaan itu sendiri6. Kemungkinan berkembang.

Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.

   e. Teori Kebutuhan McClellandTeori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-

kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :

a) Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.

b) Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.

c) Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.

Page 8: Teori motivasi softkill

Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :

a. Persepsi seseorang mengenai diri sendirib. Harga diric. Harapan pribadid. Kebutuhaane. Keinginanf. Kepuasan kerjag. Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :

a. Jenis dan sifat pekerjaanb. Kelompok kerja dimana seseorang bergabungc. Organisasi tempat bekerjad. Situasi lingkungan pada umumnyae. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.