teori MENGHADAPI KETIDAKPASTIANa

18
MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN 1.PENDAHULUAN Dalam bab-bab sebelumnya,kita telah menyatakan asumsi-asumsi spesifik yang berkaitan dengan pendapatan., serta besaran-besaran penting lainnya dalam analisis ekoomi teknik. Diasumsikan baha semua nilai estimasi memiliki derajat keyakinan yang tinggi. Derajat keyakinan tersebut kadang- kadang disebut sebagai kepastian yang diasumsikan (assumed certainty) Keputusan-keputausan yang hanya didasarkan pada jenis analisis ini kadang-kadang disebut sebagai kputusan diawah kondisi pasti (decision under certainty ). Pada hampir semua situasi selalu timbul keraguan terhadap hasil keseluruhan yang diperoleh dari sebuah investasi. Sekarang kita akan membahas teknik-teknik yang dapat diterapkan pada langkah 5 dari peosedur tujuh langkah dalam melakukan analisis ekonom teknik (Bab1) 2.APA YANG DIMAKSUD DENGAN RISIKO, KETIDAKPASTIAN, DAN SENSITIVITAS ? Baik risiko maupun ketidakpastian dalam aktivitas pembuatan keputusan disebabkan oleh kurangnya pengatahuan yang tepat mengenai kondisi bisnis masa depan, perkembangan teknologi, sinergi antara proyek-proyek yang didanai dan seterusnya. Keputusan dibawah risiko adalah keputusan yang dimbil ketika analis

description

engineering

Transcript of teori MENGHADAPI KETIDAKPASTIANa

MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN

1. PENDAHULUAN Dalam bab-bab sebelumnya,kita telah menyatakan asumsi-asumsi spesifik yang berkaitan dengan pendapatan., serta besaran-besaran penting lainnya dalam analisis ekoomi teknik. Diasumsikan baha semua nilai estimasi memiliki derajat keyakinan yang tinggi. Derajat keyakinan tersebut kadang-kadang disebut sebagai kepastian yang diasumsikan (assumed certainty) Keputusan-keputausan yang hanya didasarkan pada jenis analisis ini kadang-kadang disebut sebagai kputusan diawah kondisi pasti (decision under certainty ). Pada hampir semua situasi selalu timbul keraguan terhadap hasil keseluruhan yang diperoleh dari sebuah investasi. Sekarang kita akan membahas teknik-teknik yang dapat diterapkan pada langkah 5 dari peosedur tujuh langkah dalam melakukan analisis ekonom teknik (Bab1)

2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN RISIKO, KETIDAKPASTIAN, DAN SENSITIVITAS ? Baik risiko maupun ketidakpastian dalam aktivitas pembuatan keputusan disebabkan oleh kurangnya pengatahuan yang tepat mengenai kondisi bisnis masa depan, perkembangan teknologi, sinergi antara proyek-proyek yang didanai dan seterusnya. Keputusan dibawah risiko adalah keputusan yang dimbil ketika analis membuat model masalah keputusan dala kerangka kemungkinan hasil, atau skenario, masa depan yang diasumsikan, yang probabilitas kejadiannya dapat diestimasi. Keputusan dibawah ketidapastian , sebaliknya, adalah masalah keputusan yang ditandai oleh beberapa hasil masa depan yang tidak diketahui, yang probabilitas kejadiannyatidak dapat diestimasi. Dalam menghadapi ketidakpastian, seringkali berguna untuk menentukan seberapa besar peruahan sebuah estimasi akan mempengaruhi keputusan investasi modal. Artinya seberapa sensitif sebuah investasi tertentu akan berubah akibat perubahan faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti.

3. SUMBER-SUMBER KETIDAKPASTIAN. Sumber pertama yang selalu muncul adalah kemungkinan keidakakuratan estimasi yang digunakan daalam analisis. Jika informasi yang tepat mengenai pendapatan dan biaya tersedia , ketepatan hasil akan sangat baik. Sumber utama kedua yang mempengaruhi ketidakpastian adalah jenis bisnis berkaitan dengan kesehatan perekonomian masa datang. Beberapa bidang bisnis dikenal kurang stabil dibanding jenis bisnis lainnya. Sumber ketiga yang mempengaruhi ketidakpastian adalah Jenis fisik bangunan dan peralatan yang terlibat. Bebrapa jenis bangunan mempunyai masa hidup dan nilai pasar yang lebih terbatas .Sebagian kecil lagi bahkan hampir tidak memiliki nilai jual kembali. Sumber ketidakpastian yang keempat yang sangat penting dan harus selalu dipertimbangkan dalam mengevaluasi ketidakpastian adalah lamanya periode analisis yang diasumsikan . Kondisi-kondisi yang diasumsikan terhadap pendapatan dan biaya harus selalu muncul sepanjang periode analisis agar daat diperoleh pendapatan investasi modal yang memuaskan.

4. METODE-METODE NONPROBABILISTIK YANG UMUM DALAM MENGATASI KETIDAKPASTIAN. Terdapat beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mengatasi ketidakpastian yang timbul dari empat sumber utama yang baru saja dibahas diatas. Bab ini akan membahas dan menggambarkan masing-masing dari lima metode non-probabilistik populer dibawah ini. Analisis titik impas (breakeven analysis) umum digunakan ketika pilihan diantara berbagai alternatif sangat bergantung pada satu faktor tunggal, misalnya utilisasi kapasitas, yang bersifat tidak pasti. Analisis sensitivitas (sensitvity analysis) merupakan metode analisis dasar dan seringkali digunakan ketika satu atau lebih faktor tergantung pada ketidakpastian. Estimasi optimis-pesimis terhadap parameter yang dilibatkan dalam analisis ekonomi teknik digunakan untuk menetapkan jarak nilai ukuran manfaat ekonomi. MARR yang telah disesuaikan dengan risiko (risk-adjusted MARR) adang-adang digunakan untuk menghadapi ketidakpastisn estimasi . Dalam metode ini digunakan MARR yang lebih tinggi untuk alternatif-alternatif yang diklasifikasikan sebagai sangat tidak pasti , dan MARR yang lebih rendah untuk proyek-proyek yang memiliki ketidakpastian lebih kecil. Penurunan masa manfaat sebuah alternatif adalah cara lain untuk mengatasi pengaruh ketidakpastian.

5. ANALISIS TITIK IMPAS Pada dasarnya semua data yang dipergunakan dalam sebuah analisis ekonomi teknik bersifat tidak pasti. Hal ini karena data-data tersebut menggambarkan estimasi masa datang. Analisis inpas sangat berguna ketika kita harus membuat keputusan diantara berbagai alternatif yang sangat sensitif terhadap faktor tunggal yang sangat sulit diestimasi. Melalui analisis impas, kita adapat mengetahui nilai faktor tersebut sebagai kesimpulan analisis. Nilai tersebut dikenal sebagai titik impas (breakevent point) . Jika kemudian kita dapat melakukan estimasi apakah hasil aktual dari faktor umum (common factor) lebih tinggi atau lebih rendah dari titik impas, maka alternatif paling baik akan kita peroleh . Secara matematis kita dapat menuliskannya sebagai berikut, EWA=f1(y) dan EWB=f2Dimana : EWA =nilai manfaat ekivalen dari aris kas netto alternatif A EWB =nilai manfaat aekivalen dari arus kas netto altenatif B y=faktor bunga yang mempengaruhi nilai manfaaat alternatif A dan alternatif B. Dengan demikian , titik impas antara alteratif A dan alternatif B adalah nilai faktor y ketika ekivalen dua nilai manfaat sama . Artinya, untuk memperoleh nilai y, EWA=EWB , atau f1(y)= f2(y) Dibawah ini adalah contoh faktor-faktor umum (common factors) yang dengan anailis impas dapat memberikan pedoman dalam mengambil keputusan : 1. Pendapatan (revenue) dan biaya tahunan : Carilah pendapatan tahunan yang diperlukan untuk menyamakan (impas) dengan biaya tahunan. Nilai impas biaya tahunansebuah alternatif dapat pula ditentukan dalam sebauh perbandingan pasangan ketika pendapatan kedua alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah identik. 2. Tingkat pengembalian (rate of return): Carilah tingkat pegembalian dari peningkatan investasi modal ketika dua alternatif sama-sama diinginkan. 3. Nilai pasar (atau nilai sisa): Carilah nilai penjualan kembali masa datang yang akan menghasilkan preferensi yang sama bagi sebuah alternatif . 4. Masa hidup peralatan (equipment life): Carilah masa manfaat (useful life) yang diinginkan agar alternatif dapat dijustifikasi. 5. Utilisasi kapasitas : Carilah jam utilisasi per tahun , sebagai contoh, ketika sebuah alternatif dijustifikasi atau ketika kedua alternatif sama-sama diinginkan. Masalah titik inpas yang meliatkan dua alternatif paling mudah didekati secara matematis dengan menyamakan manfaat ekivalen kedua alternatif tersebut , yang dinyatakan sebagai fungsi dari faktor bunga. Dalam analisis titik impas, umur proyek (project lives) bisa sama atau tidak sama, sehingga harus ditentukan dengan hati-hati apakah asumsi berakhir bersamaan (coterminated) atau asumsi keberulangan (repeatability) paling sesuai dengan situasi ini.

Contoh 1 : Misalkan bahwa terdapat dua alternatif motor listrik yang memberikan output 100 hp. Motor merek Alpha dapat dibeli dengan harga $12.500 dan memiliki efisiensi 74 % , estimasi masa manfaat (useful life) 10 tahun, dan estimasi biaya pemeliharaan $500 per tahun. Sementara itu, motor merek Beta memiliki harga $16,000 dan memiliki fisiensi sebesar 92 %, masa manfaaat 10 tahun, serta biaya pemeliharaan tahunan sebesar $250. Pajak tahunan an biaya asuransi pada kedua jenis otor tersebut akan sebesar 1,5 % dari investasi. Jika MARR 15%,berapa jam per tahun dibutuhkan motor tersebut untuk dioperasikan agar sama dengan biaya tahunan ? Asumsikan bahwa nilai pasar kedua motor tersebut dapat diabaikan dan bahwa biaya listrik adalah $0,05 per kilowattjam. Jawaban :

Catat: 1 hp = 0,746 kw dan input = output /efisiensi. Jika X=jumlah jam operasi per tahun , komponen ekivalensi nilai tahunan (equivalent annual worth) , Aw, untuk mmotor merek alpha akan menjadi sebagai berikut : Jumlah pemilihan modal (capital recovery ) (penyusutan dan laba minimum) : -$12.500 (A/P, 15 %,10) =-$12,500 (0,1993)= -$2490 per tahun. Biaya operasi untuk listrik : -(100)(0,746)(0,05)X/0,74 = -$5,04X pertahun. Biaya pemeliharaan -$500 per tahun Pajak dan asuransi : -$12,500(0,015)=-$187 per tahun Dengan cara yang sama, komponen kivalen nilai tahunan (annual worth equivalent), AW, untuk mtor merek beta akan menjadi sebagai berikut : Jumlah pemilihan modal (capital recovery ) (penyusutan dan laba minimum) : -$16.000 (A/P, 15 %,10) =-$16.000 (0,1993)= -$3190 per tahun. Biaya operasi untuk listrik : -(100)(0,746)(0,05)X/0,92 = -$4,05X pertahun. Biaya pemeliharaan -$250 per tahun Pajak dan asuransi : -$16,000(0,015)=-$240 per tahun Pada titik impas , AW = Aw. Sehingga,-$2.490-$5,04X-$500-$187= -$3.190-$4,05X-$250-$240 -$5,04X-$3,177 = -$4,05X-$3,680 X= 508 jam / tahun

6. ANALISIS SENSITIVITAS Dalam banyak kasus , sebuah analisis titik impas sederhana tidak dapat memberikan informasi yang cukup mengenai dampak potensial ketidakpastian dalam estimasi nilai faktor terhadap hasil analisis. Dalam kasus-kasus seperti itu, dan pada kenyataannya dalam banyak kasus, sangat berguna untuk memnentukan seberapa sensitifkah situasi tersebut terhadap beberapa faktor tertentu sehingga pembobotan dan pertimbanan yang tepat dapat ditentukan terhadap situasi tersebut. Sensitivitas , secara umum berarti besaran relatif perubahan dalam pengukuran manfaat (seperti PW) yang disebabkan loleh satu atau lebih perubahan dalam estimasi nilai faktor yang dianalisis . Kadang-kadang, sensitivitas didefinisikan secara lebih spesifik sebagai besaran relatif perubahan dalam satu atau lebih faktor yang akan membalikkan sebuah keputusan diantara berbagai alternatif. Dalam analisis ekonomi teknik, analisis sensitivitas merupakan teknik nonprobabilistik dasar untuk memeberikan informasi mengenai dampak potensial ketidakpastian dalam beberapa estimasi faktor. Penggunaannya secara rutin sangat mendasar dalam mencapai hasil yang masuk akal dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. 7. MENGANALISIS SEBUAH USULAN BISNIS Ilustrasi yang lebih rinci mengenai penggunaaan analisis sensitivitas diberikan dalam contoh soal 2 yaitu ketika sebuah bisnis baru dianalisis . Contoh ini memperluas penelaahan sensitivitas ke beeberapa faktor dalam analisis yang hasilnya dipercaya penting terhadap kesuksesan sebuah usaha .

Contoh soal 2 : Sebuah kelompok investor kecil sedang memperibangkan untuk memulai sebuah instalasi pabrik beton premixed di sebuah wilayah yang sedang berkembang pesat sekitar 15 mil dari sebuah kota besar. Kelompok tersebut percaya bahwa akan ada pasar bagus untuk produk beton premixed dalam wilayah ini setidaknya dalam 10 tahun mendatang. Mereka juga yakin bahwa jika mereka membangun pabrik lokal tersebut, kelihatannya tidak akan ada pihak lain yang membangun pebrik semacam itu. Pabrik yang sedang berjalan saat ini yang berada di sebuah kota besar, tentunya akan terus melayani wilayah ini. Para investor merasa yakin bahwa pabrik dapat beroperasi sekitar 75 % dari kapasitas 250 hari per tahun, karena ini berlokasi dalam wilayah dengan cuaca yang sejuk sepnjang tahun. Pabrik tersebut akan berbiaya $100,000 dan akan memiliki kapasitas maksimum sebesar 72 kubik yard beton per hari. Nilai pasarnya pada akhir tahun 10 diestimasi sebesar $20.000 yaitu merupakan nilai tanahnya. Untuk mengangkut beton, empat truk bekas akan diperlukan dengan dengan biaya sebesar $8.000 per buah dan memiliki masa hidup selama 5 tahun serta masing-masing memiliki nilai residu (trade-in-value) sebesar $500 pada akhir tahun pertama. Selain 4 pengemudi truk , yang masing-masing akan digaji $50 per hari, diperlukan pula empat ornag untuk mengoperasikan pabrik dan kantor, dengan biaya $175.000 per hari. Biaya operasi dan pemeliharaan tahunan untuk pabrik dan kantor diestimasi sebesar $7.000 dan untuk masig-masing truk sebesar $2.250 , keduanya dengan pertimbangan kapasitas utilisasi sebesar 75% . Biaya bahan mentah diestimasi sebesar $27 per kubik yard beton. Pajak penghasilan, tunjangan liburan dan tunjangan-tunjangan lain akan berjumlah 25 % dari pebayaran gaji tahunan. Pajak tahunan dan asuransi pada masing-masing truk akan sebesar $500, dan pajak serta asuransi pada pabrik akan sebesar $1.000 per tahun. Investor tidak akan menyumbangkan tenaga apapun pada bisnis ini , namun seorang manajer harus dipekerjakan dengan gaji tahunan sebesar $20.000. Beton premixed yang telah disalurkan saat ini dijual rata-rata $45 per kubuk yard. Masa manfaat pabrik diharapkan sebesar 10 %, dan investasi modl yang ditempatkan oleh nvestor ini di tempat lain memberikan pendapatan sebesar 15 % per tahun sebelum pajak penghasilan. Para investor ingin mengetahui AW dengan kondisi- kondisi seperti diatas dan menentukan analisis sensitivitas untuk beberapa faktor.

Jawaban dengan menggunakan metode AW. Pendapatan (revenue) tahunan : 72 X 250 X $45 X 0,75= $607.500 Biaya tahunan : 1. Jumlah pemulihan modal Pabrik : -$100.000(A/P,15%,10) + ($20.000(A/F,15%,10) = $18.940 Truk: 4[-$8.000(A/P,15%5%)+$500(A/F,15%,5)] = -9.250 -$28.190 2. Tenaga kerja : Pabrik dan kantor : -$175 X 250 = -43.750 Pengemudi truk: 4 X (-$50) X 250 = -50.000 Manajer = -20.000 -113.750 3. Payroll taxes, tunjangan lain-lain, dll. -$113.750 X 0,25 4. Pajak dan asuransi Pabrik =-1.000 Truk : -$500 X 4 =-2.000 -3.000 5. Operasi dan pemeliharaan pada kapasitas 75 % Pabrik dan kantor = -7.000 Truk : -$2,250 X 4 = -9.000 -16.000 6. Material : 72 X 0,75 X 250 X (-$27) -364.500 Total -$553.878

AW netto untuk estimasi-estimasi yang paling mungkin adalah $607.500 - $553.878 = $53.622 . Dapat dilihat dengan jelas bahwa proyek tersebut merupakaan peluang investrasi yang cukup menarik. Dalam contoh diatas terdapat tiga faktor paling penting dan harus diestimasi, yaitu : utilisasi kapasitas, harga penjualan produk, dan massa manfaat (useful life) pabrik. Faktor keempat, yaitu biaya bahan mentah juga penting, tetapi setiap perubahan signifikan faktor ini mungkin akan sama-sama menguntungkan bagi pesaing, dan mungkin akan direfleksikan dalam perubajhan yang yang erkaitan dalam harga jual beton premixed. Elemenn-elemen biaya lain harus dapat ditentukan dengan ketepatan yang sangat besar. Dengan demikian, kita perlu melakukan investigasi terhadap pengaruh variasi dalam utilisasi dpabrik, harga jual, dan masa guna pabrik. Analisis sensitivitas merupakan metode yang bagus unuk melakukan hal ini .

8. ESTIMASI OPTIMIS-PESIMISTIS

Sebuah metode yang berguna untuk meneliti lebih jauh sensitivitas adalah dengan melakukan estimasi satu aatau leih faktor dalam arah yang menguntungkan (optimis) da tidak menguntungkan (pesimis) untuk meneliti pengaruh perubahan ini terhadap hasil analisis. Metode ini cukup sederhana dan efektif untuk melibatkan unsur ketidakpastian ke dalam analisis. Dalam penerapan metode ini, kondisi optimis pada sebuah faktor sering dikenal sebagai sebuah nilai yang memiliki satu kesempatan. (chance) dibanding 20 untuk berhasil. Sama halnya, kondisi pesimis memiliki peluang 19 dari 20 akan dicapai oleh hasil. Dalam kerangka operasional, kondisi optimis sebuah faktor adalah nilai ketika segala sesuatu terjadi seperti yang secara rasional diharapkan, dan estimasi pesimis adalah nilai ketika sesuatu terjadi seperti kerugian yang secara rasional diharapkan.

9. TINGKAT PENGEMBALIAN MINIMUM YANG DIINGINKAN (MARR) YANG TELAH MEMASUKI RISIKO

Ketidakpastian menyebabkan bebeerapa faktor dalam anailisiis ekonomi teknik (seperti arus, kas, dan umur proyek) menjadi variabel random dalam analisis. (Sederhananya, sebuah variabel random adalah sebuah fungsi yang memberikan nilai numeris yang unik kepada setiap hasil besaran probabilistik yang mungkin). Praktik yang banyak digunakan dalam industri dengan memasukkan pertimbangan ketidakpastian adalah dengan menaikkan MARR apabila dierkirakan bahwa proyek akan menjadi relatif tidak pasti. Estimasi beberapa faktor lain yang paling mungkin selanjutnya dipergunakan dalam analisis . Degan demikian sebuah prosedur yang memakai suku bunga yang telah disesuaikan dengan risiko (risk adjusted) telah timbul . Namun demikian harus diperhatikan bahwa telah diketahui adanya beberpa kekurangan dalam pembuatan analisis mengenai profitabilitas keuangan yang melibatkan MARR yang disesuaikan dengan risiko. Selain itu, prosedur tersebut tidak membuat ketidakpastian proyek menjadi lebih eksplisit. Secara umum, praktik yang lebih banyak dipilih untuk memperhitungkan ketidakpastian dalam estimasi (arus kas, umur, proyek, dll) adalah dengan memeperlakukan secara langsung (secara eksplisit ) dugaan variasi mereka dalam kerangka penilaian probabilitas daripada memanipulasi MAAR sebagai alat untuk merefleksikan status proyek yang benar-benar pasti vs proyek yang sangat tidak pasti. Secara intuitif , prosedur tingkat bunga yang telah disesuaikan risiko dapat dipertahankan karena lebih pasti dalam hal profitabiltas proyek secara keseluruhan pada awal-awal tahun proyek dibanding (katakanlah) pada dua tahun terakhir umur proyek. Peningkatan MARR , menempatkan penekanan pada arus kas awal dibanding pada laba jangka panjang, dan hal ini akan nampak untuk membanytu kompensasi ketidakpastian proyek yang berkaitan dengan waktu. Namun pertanyaan mengenai ketidakpastian jumlah arus kas tidak secara langsung ditekankan. Contoh berikut ini, mengilustrasikan bagaimana metode untuk menghadapi /mengatasi ketidakpastian ini dapat menimbulkan rekomendasi yang tidak logis.

Contoh 3 : Atlas Corporation sedang mempertimbangkan dua alternatif , yang keduanya dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam derajat yang berbeda, untuk menuingkatkan pemulihan sebuah logam mulia dari proses pencairannya. Data berikut berkaitan dengan investasi modal yang dibutuhkan dan estimasi penghematan tahunan dari kedua alternatif. MARR perusahaan untuk investasi bebas risiko ini adalah 10 % per tahun. Akhir tahun , kAlternatif PAlternatif Q

0-$160.000-$160.000

1120.00020.827

260.00060.0000

30120.000

460.00060.000

Karena adanya pertimbangan teknis yang terlibat, alternatif P diperkirakan lebih tidak pasti daripada alternatif Q . Dengan demikian, menurut analisis ekonomi teknik Atlas Corporation, MARR yang telah disesuaikan risiko yang diterapkan untuk P akan sebesar 20 % per tahun, dan MARR yang telah disesuaikan risiko untuk Q telah ditetapkan sebesar 17 % per tahun. Alternatif mana yang harus direkomendasikan ?

Jawaban : Pada MARR yang telah disesuaikan risiko 10 % , kedua alternatif tersebut memepunyai PW yang sama yaitu sebesar $39.695. Dengan asumsi semua hal sama , alternatif Q akan dipilih karena alternatif Q memiliki sedikit ketidakpastian dibanding alternatif P. Sekarang sebuah analisis PW dibuat untuk Atlas Coorporation dengan menggunakan MARR yang telah diseuaikan risiko yang sebelumnya telah digambarkan untuk kedua pilihan tersebut.

PW P (20%) = -$160.000 + $120.000 (P/F,20 %,1) + $60.000 (P/F,20%,2) + $ 60.000 (P/F,20%,4) = $10.602 PW Q (17%) = -$160.000 + $20.827 (P/F,17%,1) + $60.000( P/F,17%,2) + $120.000 (P/F,17%,3 ) + $60.000(P/F,17%,4) = $8.575

Tanpa memperhitungkan unsur ketidakpastian (yaitu MARR= 10 % per tahun), pilihan kelihatannya akan jatuh pada Q . Namun jika alternatif P yang lebih bersifat tidak pasti diputuskan dengan menerapkan MAR yang telah disesuaikan risiko yang lebih tinggiuntuk menghitung Pwnya, perbandingan alternatif akan lebih menguntungkan altenatif P . Kita akan mendua bahwa dengan prosedur ini alternatif Q akan direkomendasikan. 10. PENURUNAN UMUR PROYEK

Beberapa metode untuk menghadapi ketidakpastian yang telah dibahas sampai saat ini ditujukan untuk mengkompensasi kerugian potensial yang dapat timbul jika praktik pembuatan keputusan konservatif tidak diikuti. Dengan demikian, untuk mengatasi ketidakpastian dalam analisis ekonomi tidak cenderung digunakan estimasi konservatif (pesimistis) terhadap faktor-faktor untuk menurunkan risiko dalam pembuatan keputusan yang salah. Metode yang dibahas kali ini menggunakan umur proyek yang telah terpotong (truncated project life) yang seringkali jauh lebih kecil daripada umur proyek hasil estimasi. Dengan mengenyampingkan pertimbangan pendapatan (penghematan) dan biaya yang mungkin timbul setelah peride studi yang telah dikurangi , penekanan lebih dituukan pada pemulihan (recovery ) investasi modal secara cepat di awal-awal tahun umur proyek. Konsekuensinya, metode ini sangat berkaitan dengan teknik pengembalian terdiskonto (discounted payback). Metode ini memiliki kekurangan yang hampir sama yang dijumpai pada metode payback.

Contoh 4 : Andaikan Atlas Corporation pada contoh 3 memutuskan untuk tidak menggunakan tingkat bunga yang telah disesuaikan dengan risiko sebagai alat untuk mengetahui ketidakpastian dalam analisis ekonomi teknik mereka. Mereka memutuskan untuk memotong peride analisis pada 75 % estimasi umur proyek yang paling mungkin. Sebab itu, semua arus kas tiga tahun terakhir akan diabaikan dalam anaalisis alternatif . Dengan menggunakan metode ini, apakah altenatf P atau alternatif Q yang harus dipilih jika MARR = 10 % per tahun ?

Jawaban : Berdasarkkan kriteria PW, jelas terlihat bahwa kedua alternatif ini tidak akan dipilih berdasarkan prosedur yang memasukkan unsur ketidakpastian. PW P (10%) = -$160.000 + $120.000 (P/F,10%,1) PW Q (10%) = -$160.000 + $20.827 (P/F,10%,1) + $60.000 (P/F,10%,2) + $120.000 (P/F,10% ,3) = -$1.322 .