STRATEGI PEMASARAN SURAT KABAR DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN …
Strategi Menghadapi SIMAK
-
Upload
tiaskarina -
Category
Documents
-
view
326 -
download
6
Transcript of Strategi Menghadapi SIMAK
Strategi Menghadapi SIMAK-UI (Part I: H-14 s.d. H-1)
Bagi kalian yang tahun ini akan segera meninggalkan bangku SMA pastinya udah mikirin tentang kemana
kalian akan melanjutkan pendidikan kalian nantinya. Atau mungkin pernah ngga kalian memikirkan kira-
kira bulan Agustus 2009 nanti kalian sudah diterima di mana dan di jurusan apa. Atau kira-kira
pernahkah terbayang di benak kalian, kira-kira di bulan Agustus 2009 nanti kalian akan mengenakan
jaket almamater yang berwarna apa? Kalau kalian sempat berpikir begitu, maka pastikan bahwa itu
bukan sekedar angan-angan belaka, jadikanlah itu nyata. Ya, buatlah jadi kenyataan, dan itu bukanlah
sesuatu yang mustahil.
Di awal bulan Maret 2009 nanti, akan ada dua ujian seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
sangat populer di Indonesia, yaitu SIMAK-UI (UI) dan PBS (UGM). Di blog gw kali ini gw hanya akan
membahas tentang strategi menghadapi SIMAK-UI berdasarkan pengalaman gw menghadapi UMB
(Ujian Masuk Bersama) di tahun 2008 mulai dari persiapannya sampai dengan setelah ujian selesai.
Oke, di beberapa blog gw nanti, gw akan membahas berbagai strategi mulai dari H-14 sampai dengan
setelah SIMAK-UI. Untuk sekarang langsung saja gw berikan berbagai strateginya. Di posting-an ini gw
akan mulai dariH-14 atau dua minggu sebelum SIMAK-UI berlangsung sampai dengan H-1 atau satu hari
sebelum SIMAK-UI.
Yang harus dilakukan di H-14 s.d. H-11:
1. Pastikan kalian sudah mendaftar secara online untuk SIMAK-UI.
2. Pastikan sudah tidak ada kesalahan dalam pendaftaran dan kalian SUDAH mencetak kartu peserta
ujian SIMAK UI.
3. Jangan stress dengan ujian yang tinggal dua minggu lagi, tapi buat sebagai motivasi bahwa kalian
harus makin semangat demi mendapatkan cita-cita kalian di UI.
4. Belajar dan belajar, tapi tetap jangan terlalu berlebihan, tetap selingi dengan istirahat yang cukup dan
makan makanan yang bervitamin dan mineral.
5. Buat suasana belajar yang menyenangkan dan tinggalkan berbagai “kesenangan sementara”, seperti
ngenet, chating, browsing, termasuk Facebook-an, Friendster-an, dsb. untuk sementara waktu (cuma
tinggal dua minggu)
6. Belajar kelompok/bersama sangat penting karena saling melengkapi satu sama lain.
7. Giat mengerjakan soal dan kemudian membahasnya dengan guru-guru kalian di bimbingan-bimbingan
belajar atau sekolah.
8. Tawarkan diri untuk mengajari teman yang tidak bisa dalam satu atau beberapa mata
pelajaran. Jangan pelit.Karena sebenarnya dengan mengajari seseorang maka secara tidak langsung kita
menguji diri kita sendiri sudah sejauh mana kita menguasai materi tersebut.
9. Untuk sementara lupakan pelajaran lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran-pelajaran yang
akan diujikan di SIMAK-UI.
10. Terus kerjakan soal-soal latihan dari buku-buku Bank Soal SPMB/SNMPTN/UMB dan semacamnya
yang sekaligus ada kunci jawaban dan pembahasannya.
Yang harus dilakukan di H-10 s.d. H-2:
1. Buatlah jadwal belajar untuk tiap mata pelajaran satu hari. Dimulai dari pelajaran yang paling lemah
atau kurang dikuasai. Contoh (dalam kasus ini gw misalkan anak IPS): Kamis, 19 Februari
2009: Matematika. Maka selama satu hari itu benar-benar belajar matematika secara maksimal
dan JANGAN sentuh pelajaran lain. Latihan berbagai soal matematika yang kita lemah di dalamnya, tapi
tetap jangan terfokus pada “Matematika”, tapi di bagian Matematika mana yang kita tidak bisa,
misalnya di bagian Logaritma danPertidaksamaan, maka kalian harus lebih fokus untuk latihan di dua
materi tersebut, tentunya dengan asumsi bahwa di materi matematika yang lain kalian setidaknya lebih
menguasai daripada dua hal tersebut. Kemudian di hari berikutnya lakukan hal yang sama dengan
pelajaran yang berbeda, misalnya Sejarah, dan ketika belajar Sejarah JANGAN sentuh pelajaran lain.
2. Jika kalian benar-benar menerapkan hal ini itu berarti untuk anak IPS akan benar-benar belajar total
per satu mata pelajaran selama enam hari (sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang diujikan),
sedangkan untuk anakIPA punya waktu delapan hari untuk mematangkan semuanya. Bagaimana dengan
yang memilih IPC? Bagi yang memilih IPC, kalian tidak bisa belajar satu hari satu pelajaran, tapi harus
dua pelajaran, yaitu kombinasi IPA dan IPS. Juga, untuk IPC, pastikan kalian belajar keduanya (IPA dan
IPS) seimbang, tidak lebih banyak IPA atau IPS, karena kalaupun misalnya kalian berasal dari IPA dan
sudah memiliki dasar IPA, jangan meremehkan bahwa kalian akan lebih mudah mengerjakan IPA
sehingga kalian memilih untuk lebih banyak belajar IPS. TIDAK! Itu adalah sebuah kesalahan. Buat
keduanya seimbang.
3. Di setiap pelajaran yang kalian pelajari, buatlah ringkasannya dengan menulis. Gunakan alat-alat tulis
yang berwarna sehingga catatan yang kalian buat selain lebih indah dan menarik, tapi juga otak lebih
cepat menangkap apa yang ditulis. Sehingga di sini kita bisa lihat bahwa dengan menulis ulang,
meringkas, seperti rumus-rumus penting atau catatan-catatan lainnya, SANGATmembantu untuk
mengingat hal-hal tersebut. Bila catatan tersebut lebih dikreasikan sedemikian rupa dengan menarik,
maka otak akan lebih cepat mencerna dan menyimpan catatan-catatan tersebut ke dalam memori.
Salah satu intinya, buat kegiatan belajar kalian semenarik mungkin, salah satunya dengan memberi
warna.
4. Untuk IPS, setelah enam hari berturut-turut belajar satu hari per mata pelajaran, notes/catatan yang
telah kalian buat selama enam hari itu JANGAN dibuang. Sebisa mungkin dikumpulkan menjadi satu,
dan jadikan itu sebagai “Buku Sakti” kalian, karena segala macam yang penting ada di dalam kertas-
kertas catatan tersebut. Maksimal 15 menit sebelum tidur malam, pastikan bahwa
kalian MEMBACA catatan kalian itu, dan di pagi harinya bawa catatan itu ke sekolah untuk tetap dibaca-
baca di waktu luang.
5. Untuk IPA dan IPC, setelah delapan hari berturut-turut belajar satu hari per mata pelajaran,
notes/catatan yang telah kalian buat selama delapan hari itu jugaJANGAN dibuang. Langsung
kumpulkan menjadi satu, dan jadikan itu sebagai “Buku Sakti” kalian, karena segala macam yang penting
ada di dalam kertas-kertas catatan tersebut. Maksimal 15 menit sebelum tidur malam, pastikan bahwa
kalian MEMBACA catatan kalian itu, dan di pagi harinya bawa catatan itu ke sekolah untuk tetap dibaca-
baca di waktu luang.
6. Selalu berdoa dan terus berdoa. Saling bermaafan antar sesama, dan jangan lagi ada rasa dendam
atau penyakit hati lainnya dari diri. Minta doa dari orangtua juga sangat penting.
Yang harus dilakukan di H-1:
1. Selamat! Kalian telah berjuang. Besok adalah SIMAK-UI, kerja keras kalian selama beberapa bulan ini
akan dipertaruhkan untuk satu hari ujian menuju bangku Universitas Indonesia. Untuk itu, di hari
sebelum SIMAK-UI, buatlah diri kalian senyaman dan setenang mungkin. Jangan bepergian kemanapun.
Tetap tinggal di rumah. Jangan terlalu banyak belajar. Kalian harus yakin bahwa kalian telah berusaha
dengan belajar dan belajar setiap hari, maka sebelum “pertempuran” dimulai, ada baiknya untuk
istirahat sejenak.
2. Refreshing dengan cara yang aman, seperti menonton TV, VCD, DVD, atau acara kesukaan kalian
lainnya, baca-baca novel, mendengarkan acara-acara di radio favorit kalian, main game komputer, atau
bagi yang punya PS bisa me-refresh dirinya dengan hal-hal tadi, tapi intinya tetap berada di rumah.
Namun, tentunya juga dengan kadar yang tidak berlebihan.
3. Perhatikan makanan kalian. Jangan makan-makanan yang terlalu pedas, sekalipun kalian terbiasa
makan pedas, tapi siapa yang tau kalu seandainya besok pagi pas SIMAK-UI, perut kalian “bergejolak”,
dan itu yang sangat berbahaya.
4. Di malam hari, kembali keluarkan “Buku Sakti” kalian, dan bacalah selama satu jam. Setelah itu segera
tidur supaya besok pagi siap dengan SIMAK-UI. Paling tidak pada pukul 21.00 kalian sudah tidur, lebih
cepat mungkin lebih bagus, tapi jangan lebih dari jam 9 malam.
5. Di malam hari yang kalian lakukan BUKAN belajar lagi, karena kesempatan belajar kalian sudah habis,
yang bisa kalian lakukan adalah me-review dari apa yang ada di catatan kalian, atau jika kalian punya
buku-buku ringkasan untuk SMPB, itu juga bisa dibaca, tapi sifatnya hanya untuk mengingat, bukan lagi
untuk dipelajari.
6. Sebelum naik ranjang, pastikan kalian sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk perlengkapan
besok. Pastikan kalian membawa:
>> alas papan, bukan KTP, kartu pelajar, kartu kredit, kartu ATM, atau kartu lainnya, tapi ALAS
PAPAN dan kalau bisa jangan yang terbuat dari kayu, tapi yang terbuat dari plastik atau kaca
>> pensil, alat tempur utama, pastikan pensil kalian 2B dan minimal sediakan 4 batang dan semua harus
sudah dalam keadaan teraut dengan tajam, lebih banyak lebih bagus
>> karet penghapus, ini sangat penting, pilih karet penghapus yang bisa menghapus dengan bersih
>> TANDA UJIAN/KARTU PESERTA SIMAK UI, kalau ngga ada benda ini, pupus sudah harapan kalian
untuk bisa masuk UI, karena ini sebagai bukti bahwa kalian sudah mendaftar dan yang mengerjakan
ujian saat itu bukanlah orang lain/joki
>> pulpen, minimal satu buah, untuk tanda tangan bukti hadir
>> rautan, untuk mengantisipasi kalau keempat pensil itu ternyata ada yang patah atau tumpul, dan
cukup satu saja, ngga usah banyak-banyak
>> untuk anak IPA dan IPC, bisa membawa penggaris dan jangka. Untuk apa? Ya, terkadang kalau dalam
menyelesaikan soal-soal IPA yang berhubungan dengan ukur-mengukur dan lingkaran, dan kalian ngga
dapat jawabannya, kita pun harus berusaha untuk menghitung manual, dan di situ lah penggaris dan
jangka sangat dibutuhkan
>> saputangan, bukan tissue, benda ini sangat penting, baik bagi mereka yang emang tangannya selalu
berkeringat maupun mereka yang emang ngga pernah berkeringat sama sekali, tapi untuk ujian SIMAK-
UI besok, jangan sampi ngga membawa saputangan, karena faktor grogi yang tiba-tiba muncul bisa
membuat kalian berkeringat
>> bawa air minum, air bisa menenangkan diri
7. Masukkan segala kelengkapan “bertempur” kalian yang udah gw sebutkan di atas tadi ke dalam tas
yang besok akan kalian gunakan beserta “Buku Sakti” andalan kalian.
8. Pastikan kalian juga telah menyiapkan pakaian yang akan kalian pakai besok, untuk sebagian orang
terkadang memilih pakaian bukanlah suatu hal yang mudah, dan akibatnya hanya karena memilih
pakaian bisa menghabiskan waktu yang sangat berharga. Jadi, sebaiknya siapkan segala sesuatunya
untuk besok pagi.
9. Pastikan kalian sudah benar-benar tau di mana besok kalian akan ujian, lokasinya, ruangannya, dan
segala macam mengenai tempat ujian, termasuk pengetahuan mengenai apakah daerah tersebut macet
apa ngga (selama masih di Jakarta gw rasa ngga ada yang terbebas dari kemacetan).
10. Jangan lupa pasang alarm supaya ngga telat bangun.
11. Pada pukul 21.00 usahakan untuk mengakhiri segala aktivitas komunikasi dan segeralah tidur (dan
jangan lupa berdoa sebelum tidur).
Nah, ketika kalian sudah tau strategi-strategi ini, gw harap kalian bisa lebih siap untuk menghadapi
SIMAK-UI tanggal 1 Maret nanti. Gw masih ada berbagai strategi lainnya, khususnya strategi di saat
SIMAK-UI nantinya, juga beberapa prediksi dan spekulasi gw mengenai SIMAK-UI tahun ini serta gimana
caranya melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di SIMAK-UI dan kegagalan seperti apa
saja yang sangat biasa terjadi di setiap ujian masuk PTN seperti ini. Oke, sekian dari gw, semoga
bermanfaat. Gw akan segera mem-postartikel berikutnya yang masih seputar strategi menghadapai
SIMAK-UI. Tetap semangat dan yakin pada dari kalian sendiri!
Strategi Menghadapi SIMAK-UI (Part II: 1 Maret 2009)
Hari yang dinanti telah tiba. Siap ngga siap harus siap. Pastikan bahwa tanggal 1 Maret 2009 ini akan
menjadi gerbang awal kalian menuju Universitas Indonesia. Setelah sebelumnya kalian membaca
mengenai strategi menghadapi SIMAK-UI dari H-14 s.d. H-1, sekarang gw akan memberikan strategi
bertempur di hari H. Oke, kita mulai!
Strategi di pagi hari sebelum menuju ke tempat ujian:
1. Baik peserta IPA, IPS, maupun IPC, hukumnyaWAJIB bangun pagi. Walaupun peserta IPS baru mulai
ujian jam 10.30 (Ujian Kemampuan Dasar), tapi karena ini adalah hari penentuan, ngga ada istilah males
atau ngantuk. Demi masa depan kalian, kalian harus semangat! Makanya pas di malam hari harus
pasang alarm.
2. Baik peserta IPA, IPS, maupun IPC, hukumnyaWAJIB sarapan pagi, kalo masalah mandi ya… terserah
pribadi masing-masing, walaupun sebenarnya sih ya mandi lah, masa sih sampe males mandi? Tapi kalo
sarapan itu harus. Kalian ngga mau kan pas lagi ngerjain soal tiba-tiba perutnya “berdendang” sampe
ganggu konsentrasi. Bahkan yang parah bisa sampe pusing dan akhirnya tamat riwayatnya di ujian ini.
Jadi, sekalipun bagi kalian yang ngga terbiasa sarapan pagi atau orangtuanya ngga biasa menyediakan
sarapan pagi, khusus tanggal 1 Maret 2009 HARUS sarapan sebelum berangkat.
3. Prinsip lebih cepat lebih baik. Maksudnya datang ke tempat ujian kalau bisa udah sampai paling ngga
satu jam sebelum ujian berlangsung. Untuk anak IPS juga jangan datang terlalu siang, karena itu sangat
berbahaya.
4. Pastikan kalian sudah tau di mana tempat ujian kalian, minta orangtua kalian untuk mengantar kalian
ke tempat ujian. Kalau kalian datang dengan kendaraan bermotor, khususnya mobil, sebaiknya
datanglah lebih pagi untuk menghindari kemacetan. Ya, kita semua tau bahwa Jakarta selalu macet.
Apalagi pada hari itu ada ujian yang sangat penting. Kalian bisa bayangkan berapa banyak orang
bermobil di Jakarta yang akan menuju ke berbagai tempat ujian SIMAK-UI. Hal itu pun harus kalian
perhitungkan. Dan bagi yang naik kendaraan umum, juga harus datang pagi, karena biasanya hobi supir-
supir angkot/metromini di pagi hari adalah ngetem sampe bego (bikin emosi penumpang), sangat
membuang waktu. Jadi, kalo kalian berangkat pagi dari rumah, kalian ngga akan merasa khawatir karena
kalian tidak akan terlambat.
5. Setelah sampai di tempat ujian, langkah berikutnya adalah segera mecari dan mengecek papan
informasi mengenai ruang ujian, biasanya hanya tertulis kode nomor peserta sekian sampai dengan
sekian. Baca dengan teliti dan pastikan sekali lagi ruang ujian kalian. Setelah itu, tidak ada salahnya
untuk mengecek ruang ujiannya, di lantai berapa dan sebelah mana, sehingga ketika bel berbunyi
sebagai tanda masuk ruangan, kalian sudah tidak perlu lagi mencari-cari ruangan tempat kalian ujian.
6. Carilah tempat yang nyaman, atau jika kalian bertemu dengan teman-teman kalian, bergabunglah
bersama mereka. Buka kembali “Buku Sakti” kalian, bacalah untuk sedikit mengulang dan mengingat-
ingat, selain itu kalian bisa melakukan tanya-jawab satu sama lain. Hal ini terbukti sangat bermafaat.
Bahkan kalau kalian ada yang mau menjelaskan sedikit materi yang kira-kira sangat penting kepada
teman-teman kalian, itu sangat bagus, karena itu bisa menjadi “pemanasan” sebelum pertempuran
dimulai.
7. Tersenyumlah. Tetap optimis. Optimis, bukan sombong. Optimis berarti yakin pada kemampuan diri
sendiri. Jangan tegang. Tetap tenang. Faktanya, kalian telah beberapa kali TryOut, yang artinya
menghadapi soal-soal seperti ini bukanlah suatu hal yang baru buat kalian. Kalianlah yang menciptakan
suasana pada saat itu. Suasana tegang karena kalian berpikir begitu. Suasana bisa tenang dan tanpa
tekanan bila kalian menciptakannya begitu.
8. Di menit-menit terakhir menuju ujian, temui orangtua kalian (bagi yang orangtuanya ikut mengantar),
mintalah doa dan restu dari mereka. Berkat doa orangtua segala hal bisa terjadi, dan kalian harus yakin.
Bagi yang orangtuanya tidak ikut, telepon lah mereka dan lakukan hal yang sama, kalo emang bener-
bener lagi kere, ya udah, di-SMS aja, yang penting kita minta doa dari orangtua.
9. Berdoa dari diri sendiri.
10. Katakan dalam diri kalian, dan yakinkan, “UI! AKU DATANG!”
Strategi selama ujian:
1. Begitu memasuki ruang ujian, segera keluarkan segala macam perlengkapan yang telah disiapkan tadi
malam, mulai dari alat tulis sampai dengan kartu peserta. Kalau bisa sebelum masuk ruang ujian, minum
dulu supaya bisa lebih tenang.
2. Segera cari tempat duduk kalian masing-masing dan dengarkan segala instruksi dari pengawas. Kalau
kalian merasa ngga perlu mendengarkan, kalian bisa mengisi waktu tersebut sambil berdoa dan terus
berdoa, karena instruksi dari pengawas biasanya udah sangat umum.
3. Begitu lembar jawaban dibagikan segera isi dengan lengkap, hati-hati, dan teliti lembar tersebut. Isi
nama dan nomor peserta dan segala macam dengan baik dan usahakan tidak ada kesalahan/menghapus
(bukan berarti ngga boleh, tapi diusahakan). Bila ada kolom tanda tangan di lembar jawaban, pastikan
kalian menandatangani kolom tersebut.
4. Tetap tenang dan jangan grogi.
5. Tetap berpikir positif.
6. Jangan membuka lembar soal kalau belum mendapat instruksi untuk mulai mengerjakan soal, atau
kalian bisa bertanya apakah sudah boleh dikerjakan atau belum.
7. Selalu kerjakan soal dari pelajaran yang kalian anggap paling kalian bisa.
8. Setelah itu kerjakan dari soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
9. Jangan terpaku pada satu soal yang sulit, itu sangat membuang waktu. Jika kita tidak menemukan
jawabannya pada saat itu, segera tinggalkan soal tersebut dan kerjakan soal yang lain, tapi tentunya
nanti jangan lupa untuk kembali mencoba soal yang susah tadi.
10. Selama ujian berlaku hukum “Lo ya Lo, Gue ya Gue!”, ngga ada yang saling kerja sama. Kalo pas UAN
mungkin kita bisa saling “bahu-membahu” karena menyangkut “keselamatan” satu angkatan (udah jadi
rahasia umum lah), tapi untuk masalah ini, kita saling bersaing dan berkompetisi demi memperebutkan
kursi yang terbatas jumlahnya yang disediakan UI. Jangan pernah memberikan jawaban atau meminta
jawaban kepada siapa pun. Sangat berisiko (lagian belum tentu benar kan?).
11. Ini yang terpenting. Selama ujian berlangsung, apapun yang terjadi, sesulit apapun
soalnya, JANGAN pernah berpikir, “Gue harus masuk UI! Gue harus lulus SIMAK-UI!”, dan demi kebaikan
kalian, JANGAN pernah mikir begitu dalam otak kalian! Loh kenapa? Iya, kalo selama ngerjain soal kalian
mikir begitu, maka yang ada kalian akan tertekan, dan akan semakin tertekan ketika ada banyak soal
yang susah dan banyak yang ngga bisa kalian jawab, ketika hal itu terjadi, maka kalian akan berpikir,
“duh, gimana nih? Gimana bisa lulus? Soalnya susah-susah! Masih banyak yang kosong! Gimana bisa
masuk UI? Gimana bisa diterima di Akuntansi UI (misalnya)”, dst. Alhasil? Ya. Grogi. Jadi ngga
konsentrasi. Fokus kalian jadi terpecah karena mau masuk UI. Tentu bukan sesuatu yang salah kalo
kalian mau masuk UI, justru emang tujuan kalian ikut SIMAK-UI adalah supaya bisa masuk UI kan? Nah,
tapi dalam kasus ini, sekali lagi gw tekankan, JANGAN pernah mikir gitu. Mungkin tadinya kalian berpikir
itu akan menjadi motivasi kalian, tapi sebenarnya itu bisa menjadi sumber kegagalan kalian. Jadi harus
gimana? Satu strategi jitu dari gw, dan harus diinget, pasang mindset kalian menjadi, “Apapun yang
terjadi, gw HARUS isi sebanyak-banyaknya!” BUKAN“Apapun yang terjadi, gw harus masuk UI!” Kenapa
begitu? Ketika kalian berpikir “Apapun yang terjadi, gwHARUS isi sebanyak-banyaknya!” maka kalian
akan berusaha mati-matian, semaksimal mungkin untuk bisa mengisi soal-soal tersebut sebanyak
mungkin, apapun yang terjadi, sesusah apapun, kalian akan berusaha untuk mendapatkan jawaban itu,
karena kalian ngga akan rela ketika ngeliat (misalnya) ternyata lembar jawaban kalian masih banyak
kosong, atau ngeliat Matematika, Fisika, Ekonomi, Sejarah, atau IPA Terpadu kalian masih terisi sedikit.
Dengan mengeset otak kalian dengan hal seperti itu bisa memotivasi kalian untuk bener-bener berjuang
ketika ujian. Dengan mikir begitu bukan grogi yang kalian dapat, tapi justru rasa semangat yang lebih
besar.
12. Ketika pada akhirnya kalian merasa sangat stressdengan soal-soal tersebut dan semakin pusing tiap
membaca soal-soal ujian, satu hal yang harus kalian lakukan adalah, bulatkan tekad kalian, dan teriakkan
dalam hati kalian (dalam hati aja, jangan dikeluarkan, hehe), “Apapun kata Lo, Gue MAU LULUS PTN
2009!Apapun kata Lo, Gue YAKIN LULUS PTN 2009! Apapun kata Lo, Gue PASTI LULUS PTN 2009!” dan
kemudian tulis kata-kata itu di lembar soal kalian. Kalau kalian baca lagi tulisan itu, lihat, TIDAK
ADA kata keharusan dalam kata-kata itu, tidak ada yang memaksa dan mengharuskan bahwa kalian
harus lulus, ngga ada, tapi yang ada adalah kata-kata TEKAD danKEYAKINAN, bahwa apapun yang
terjadi, apapun kata orang, kalian ngga peduli, karena tekad kalian adalah untuk LULUS SIMAK-UI dan
kalian YAKIN dengan hal itu, itu artinya perjuangan kalian untuk mengerjakan soal-soal yang belum
terjawab belum selesai. Karena kalianPASTI bisa, kalian harus menunjukkan bahwa hasil belajar kalian
selama ini ngga sia-sia. Kata-kata “PTN” yang dimaksud di sini adalah UI, jadi untuk kata “PTN” itu sendiri
sebenarnya fleksibel, bisa diganti dengan “UI” atau bisa juga “SIMAK-UI”.
13. Jangan lupa menandatangani bukti hadir peserta ujian.
14. Ketika tanda waktu selesai berbunyi, segera tinggalkan pekerjaan kalian, tapi sebelumnya pastikan
lagi bahwa segala kelengkapan data (nama, nomor peserta, dsb.) telah terisi dengan lengkap.
15. Berdoa, berdoa, dan berdoa.
Apa yang harus dilakukan setelah selesai ujian?
1. Jika kalian memilih IPA, maka setelah ujianKemampuan IPA selesai, kalian segera persiapkan diri
untuk menghadapi ujian berikutnya, yaitu Kemampuan Dasar. Setelah keluar dari
ruangan, JANGAN pernah membahas soal yang telah dikerjakan tadi (entah itu MIPA, Fisika, Kimia,
Biologi, atau IPA Terpadu), sebaiknya kalian segera mempersiapkan diri untuk ujian Kemampuan Dasar.
2. Jika kalian memilih IPS, maka setelah ujianKemampuan Dasar selesai, kalian segera persiapkan diri
untuk menghadapi ujian berikutnya, yaituKemampuan IPS. Setelah keluar dari ruangan,JANGAN pernah
membahas soal yang telah dikerjakan tadi (entah itu Matematika, Bahasa Indonesia, atau Bahasa
Inggris), sebaiknya kalian segera mempersiapkan diri untuk ujian Kemampuan IPS. Jarak waktu dari
Kemampuan Dasar sampai dengan Kemampuan IPS ada sekitar satu jam, pergunakan waktu ini juga
untuk makan siang dan itu HARUS. Karena sangat fatal akibatnya hanya karena bila kalian males makan
dan ngerasa kuat, tapi tiba-tiba saat ujian kalian dengan keadaan perut kosong, itu bisa mengganggu
konsentrasi.
3. Jika kalian memilih IPC, Kemampuan IPA selesai, kalian segera persiapkan diri untuk menghadapi
ujian berikutnya, yaitu Kemampuan Dasar. Setelah keluar dari ruangan, JANGAN pernah membahas soal
yang telah dikerjakan tadi (entah itu MIPA, Fisika, Kimia, Biologi, atau IPA Terpadu), sebaiknya kalian
segera mempersiapkan diri untuk ujian Kemampuan Dasar. Begitu juga seterusnya, setelah
ujian Kemampuan Dasar selesai, kalian segera persiapkan diri untuk menghadapi ujian berikutnya,
yaitu Kemampuan IPS. Setelah keluar dari ruangan, JANGAN pernah membahas soal yang telah
dikerjakan tadi (entah itu Matematika, Bahasa Indonesia, atau Bahasa Inggris), sebaiknya kalian segera
mempersiapkan diri untuk ujian Kemampuan IPS. Jarak waktu dari Kemampuan Dasar sampai dengan
Kemampuan IPS ada sekitar satu jam, pergunakan waktu ini juga untuk makan siang dan itu HARUS.
Karena sangat fatal akibatnya hanya karena bila kalian males makan dan ngerasa kuat, tapi tiba-tiba saat
ujian kalian dengan keadaan perut kosong, itu bisa mengganggu konsentrasi. Khusus bagi yang memilih
IPC, persiapkan diri kalian dengan semaksimal mungkin, karena kalian akan ujian seharian dari pagi
sampai sore. Persiapkan fisik dan mental kalian sebaik mungkin.
4. Setelah ujian benar-benar telah berakhir, SELAMAT! Kalian telah melewati salah satu pertempuran
terbesar dalam hidup kalian, walau belum tau apakah menang atau kalah. Tapi ketika ujian selesai,
urusan kalah/menang menjadi belakangan, yang penting selesai.
5. Sama seperti saran gw sebelumnya, setelah ujian selesai, tidak perlu berlama-lama di tempat ujian,
segera pulang dan JANGAN pernah membahas soal-soal SIMAK-UI tersebut atau penasaran dengan nilai
kalian! Biasanya di bimbel-bimbel nantinya akan dibahas sekaligus untuk mengetahui berapa nilai yang
kalian peroleh. Gw sangat menyarankan kepada kalian untukTIDAK membahas soal-soal SIMAK UI.
Biarkan yang berlalu sudah berlalu. Biarkan masalah nilai menjadi rahasia-Nya. Yang harus kita lakukan
setelah ujian hanya berdoa dan berdoa, serta tetap semangat, karena kalau ternyata kita tidak lulus
SIMAK-UI berarti kita harus siap untuk sekali lagi berperang dalam SNMPTN 2009.
6. Setelah selesai ujian, bersenang-senanglah selama beberapa hari, melepas penat dan kejenuhan
selama beberapa bulan berjuang untuk belajar dan belajar. Pergi nonton film bareng temen-temen bisa
jadi pilihan yang sangat menarik, atau pergi jalan-jalan ke Dufan juga oke, tapi tentunya tetap tidak
terlalu berlebihan. Lupakan segala hal tentang SIMAK-UI.
7. Berdoa. Ya, hanya itu satu-satunya cara yang bisa kita lakukan ketika kita telah berusaha semaksimal
mungkin. Segalanya kita serahkan pada Yang Mahakuasa. Semoga apapun hasilnya adalah yang terbaik
untuk kalian.
8. Kembali semangat! Ingat, perjuangan belum selesai. Selama belum ada pengumuman ”SELAMAT!
ANDA DITERIMA DI UNIVERSITAS INDONESIA, JURUSAN *bla bla bla*” berarti status kalian masih
mengambang, maka dari itu, kalian harus tetap semangat untuk belajar, untuk menghadapi
kemungkinan SNMPTN.
9. Bagi yang beragama Islam, bernazarlah, itu sangat membantu. Nazar bisa dilakukan sebelum ujian
atau setelah ujian, tapi mungkin ada baiknya kalau di jauh hari sebelum ujian.
10. Tetap ingat, “Apapun kata Lo, Gue MAU LULUSPTN 2009! Apapun kata Lo, Gue YAKIN LULUS PTN
2009! Apapun kata Lo, Gue PASTI LULUS PTN 2009!” (PTN yang dimaksud di sini adalah UI).
Semua ini adalah beberapa strategi selama menghadapi SIMAK-UI tanggal 1 Maret 2009 nanti, bahkan
gw juga menambahkan strategi pasca-SIMAK-UI tentang bagaimana kita menyikapinya. Tapi semuanya
kembali pada diri kalian masing-masing. Setiap orang mempunyai strategi masing-masing yang
diyakininya. Apa yang gw tulis di sini mudah-mudahan bisa sedikit membantu bagi kalian yang ingin
melanjutkan studinya di Universitas Indonesia ketika menghadpi ujian nanti. Posting-an blog gw
selanjutnya masih akan membahas seputar strategi SIMAK-UI, gw akan membahas keunggulan dan
kelemahan anak-anak IPA, IPS, dan IPC dalam ujian-ujian seleksi masuk PTN pada umumnya. Jadi,
nantikan artikel berikutnya dan tetap semangat!
Strategi Menghadapi SIMAK-UI (Part III: Keunggulan dan Kelemahan Peserta IPS)
Pada setiap ujian seleksi masuk PTN seperti PBS, USM, UMB, SIMAK-UI, UM, UTUL, dsb., sebenarnya
ujian tersebut bisa kita ibaratkan sebagai sebuah medan pertempuran yang dijadikan sebagai wadah
untuk memperebutkan daerah kekuasaan (PTN yang diinginkan) yang begitu berharga. Sementara itu
pertempuran ini bukanlah sebuah pertempuran yang mudah karena yang memperebutkan daerah
tersebut ada ratusan ribu manusia dari Sabang sampai Merauke. Hanya orang-orang yang
mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin yang bisa memiliki kesempatan untuk bisa masuk ke daerah
yang diperebutkan itu.
Dalam hal ini kita akan kembali berbicara tentang SIMAK-UI yang dilaksanakan tanggal 1 Maret 2009
mendatang. Setelah di dua posting-an gw sebelumnya telah dibahas mengenai strategi-strategi sebelum
hari H sampai dengan setelah hari H, tapi itu semua tidak cukup untuk memenangkan sebuah
pertempuran. Apalagi yang kita butuhkan? Kita harus mengetahui berbagai keunggulan dan kelemahan
baik dari diri sendiri maupun lawan. Dengan demikian maka kita bisa mengambil langkah-langkah yang
lebih terencana untuk bisa menang di medan pertempuran (SIMAK-UI).
Kali ini gw akan membahas mengenai keunggulan dan kelemahan peserta-peserta IPS, sedangkan
keunggulan dan kelemahan peserta-peserta IPA dan IPC akan gw bahas di posting-an berikutnya. Apa
yang gw tulis di bawah ini merupakan hasil pengamatan gw terhadap anak-anak IPS (dan kebetulan gw
sendiri juga anak IPS, gw hidup di lingkungan IPS) dan kemudian gw mengeneralisasikannya ke dalam
sebuah kesimpulan. Bagi yang membaca tentu boleh setuju atau tidak setuju. Namun, secara umum,
kira-kira seperti inilah anak IPS.
A. Tentang Peserta IPS
Pada umumnya peserta IPS (bukan siswa IPS) berasal dari siswa-siswi jurusan IPS ditambah siswa-siswi
jurusan IPA. Namun, tentunya sekitar 99% siswa-siswi jurusan IPS pasti memilih melanjutkan ke-IPS-
annya di jenjang perguruan tinggi. Kenapa gw bilang 99% bukan 100%? Karena sekarang ini ada jalur IPC
yang memungkinkan anak IPS mengambil jurusan IPA di perguruan tinggi. Emang ada? Ada, dan
biasanya mereka ngambil jurusan teknik atau kedokteran dan itulah sisanya yang 1%, tapi emang
lazimnya anak IPS tetap mengambil jurusan IPS.
Peserta IPS dibagi menjadi tiga golongan, yaitu mereka yang berasal dari jurusan IPS itu sendiri, lalu
ditambah mereka yang berasal dari IPA dan mereka yang mengambil IPC. Masing-masing dari mereka
memiliki karakter tersendiri, serta keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sekarang mari kita bahas
satu per satu.
B. Karakter Siswa Jurusan IPS
Ada beberapa karakter umum yang terbentuk dalam pribadi anak-anak IPS, khususnya di saat mau ujian
seleksi masuk PTN seperti SIMAK-UI ini. Ingat, ini hanya sebuah generalisai. Apa saja?
1. Anak IPS punya pola pikir santai, sehingga kadang suka telat sadar kalau ujian ternyata semakin dekat.
Lebih seperti mesin diesel, lama panasnya, tapi kalau udah “panas” mereka juga bisa serius dan
sungguh-sungguh.
2. Anak IPS kurang memiliki jiwa yang kompeten, selalu ngga suka bahkan kadang khawatir dengan
anak-anak IPA yang mengambil jurusan IPS.
3. Daya juang anak IPS dalam menghadapi persoalan-persoalan sulit, dalam hal ini adalah ujian seleksi
masuk PTN (SIMAK-UI), tidak sebesar anak IPA.
4. Anak IPS mudah putus asa dan goyah dalam mengerjakan soal-soal.
5. Anak IPS kurang mendayagunakan logikanya dalam mengerjakan soal-soal.
C. Karakter Siswa Jurusan IPA yang Mengambil IPS
Ada beberapa karakter umum yang terbentuk dalam pribadi anak-anak IPA yang memilih jurusan IPS
pada saat ujian seleksi masuk PTN seperti SIMAK-UI ini. Ingat, sekali lagi ini hanya sebuah generalisai.
Apa saja?
1. Anak IPA punya kemauan dan motivasi yang kuat untuk bisa menguasai materi-materi IPS dalam
waktu singkat, dan tidak mudah putus asa.
2. Anak IPA punya daya juang tinggi untuk bisa survivedalam ujian karena dia adalah seorang IPA, tapi
kemudian dia “berpindah haluan” menjadi IPS, maka itu berarti dia harus bertanggung jawab dengan
pilahannya.
3. Anak IPA lebih memiliki jiwa yang kompeten untuk bersaing dengan anak-anak IPS yang sudah selama
tiga tahun belajar IPS.
4. Anak IPA lebih banyak mengandalkan logika dalam menjawab soal-soal.
5. Anak IPA biasanya mengandalkan nilai yang akan dia dapat di tes Kemampuan Dasar untuk
mengalahkan anak-anak IPS.
D. Karakter Siswa Jurusan IPA yang Mengambil IPC
Ada beberapa karakter umum yang terbentuk dalam pribadi anak-anak IPA yang memilih jurusan IPC
pada saat ujian seleksi masuk PTN seperti SIMAK-UI ini. Ingat, sekali lagi ini hanya sebuah generalisai.
Apa saja?
1. Anak IPA yang memilih IPC seringkali masih ragu dengan pilihannya.
2. Anak IPC berusaha lebih menguasai materi di jurusan mana yang paling banyak dia pilih. Jika dia
memilih 1 jurusan IPA dan 2 jurusan IPS, maka dia akan lebih fokus di IPS, sedangkan bila dia memilih 2
jurusan IPA dan 1 jurusan IPS maka dia akan lebih fokus di IPA.
3. Rata-rata, mereka yang merasa kemampuan IPA-nya agak kurang akan memilih 1 jurusan IPA dan 2
jurusan IPS, mereka tetap memilih IPA karena memang senang dengan IPA, tapi tidak mau terlalu
mengambil risiko dengan mengambil jurusan IPA saja, maka dia mengambil IPC dan mengimbanginya
dengan pilihan IPS.
4. Rata-rata, mereka yang merasa kemampuan IPA-nya cukup baik dan memang senang dengan IPA
akan memilih 2 jurusan IPA dan 1 jurusan IPS, mereka tetap mengambil IPS karena memang jurusan itu
disukai, atau biasanya ketiga jurusan yang dipilih (2 jurusan IPA dan 1 jurusan IPS) memang yang
disukainya (sampe bingung mau milih yang mana).
5. Daya juang anak IPC juga tinggi, karena dalam hal ini mereka juga anak-anak IPA dengan karakter
anak-anak IPA.
Oke, itu tadi sekilas mengenai karakter-karakter umum antara anak-anak IPS, IPA yang memilih IPS, dan
anak IPA yang memilh IPC. Selanjutnya gw akan mebahas keunggulan, kelemahan, dan kesalahan siswa-
siswi yang berasal dari jurusan-jurusan yang berbeda-beda tersebut.
E. Keunggulan, Kelemahan, dan Kesalahan Siswa IPS
E.1. Keunggulan Siswa IPS
Menjadi siswa IPS tentu memberikan banyak keuntungan dalam mengerjakan soal-soal SIMAK-UI,
khususnya di tes Kemampuan IPS. Apa saja keunggulannya?
1. Pelajaran IPS bukanlah suatu hal yang baru bagi anak IPS.
2. Sudah tahu banyak mengenai seluk beluk IPS dengan baik.
3. Siswa IPS unggul dalam masalah linguistik (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).
4. Tes Kemampuan IPS menjadi andalan utama anak-anak IPS.
E.2. Kelemahan Siswa IPS
Siswa IPS tentu juga memiliki berbagai kelemahan dalam mengerjakan soal-soal SIMAK-UI. Apa saja
kelemahannya?
1. Anak IPS sangat payah di tes Matematika Dasar. Umumnya dari 25 soal Matematika Dasar, anak IPS
hanya bisa menjawab sekitar 8 – 15 soal, bahkan tidak sedikit yang kurang dari itu, dan masalahnya
belum tentu semuanya benar (FYI, waktu UMB gw cuma bisa mengerjakan 11 soal Matematika Dasar,
dan itu pun kalo ngga salah ada 2 atau 3 soal yang ngasal).
2. Tidak teliti menjadi salah satu kelemahan anak IPS.
3. Mudah menyerah, apalagi kalau udah tambah stress.
4. Kesulitan kedua setelah Matematika Dasar untuk anak IPS biasanya adalah Ekonomi. Kesulitan ketiga
biasanya di IPS Terpadu, khususnya yang bagian hitung-menghitung (perihal matematika lagi).
5. Tipe soal yang agak sulit dan membingungkan bagi anak IPS adalah tipe soal sebab-akibat.
E.3. Kesalahan Siswa IPS
Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan oleh anak IPS dan kebanyakan dari mereka tidak
menyadari hal itu. Justru kesalahan-kesalahan ini bila kita sudah tahu dari awal, kita bisa
menghindarinya agar tidak jatuh dalam kesalahan-kesalah ini. Apa saja kesalahan-kesalahan tsb.?
1. Karena pelajaran yang paling tidak dikuasai oleh anak IPS adalah Matematika, maka hampir sebagian
besar anak IPS menghabiskan waktunya untuk belajar dan terus belajar Matematika. Kesalahan #1,
terlalu fokus di Matematika sehingga pelajaran lain pun akhirnya terbengkalai.
2. Karena terus belajar Matematika dan hasil dari berbagai latihan dan Try Out tidak menunjukkan
perubahan yang signifikan dari kemampuan Matematikanya, anak IPS terus dan terus belajar
Matematika sampai akhirnya dia pusing dengan Matematika sehingga untuk belajar yang lain pun udah
“keruh”, buyar, dan ngga semangat. Kesalahan #2, Matematika tidak dapat dikuasi, pelajaran yang lain
pun terlantar.
3. Ketika mengerjakan soal-soal Matematika Dasar, banyak anak IPS yang terpaku pada pelajaran
tersebut, bahkan tidak sedikit yang terpaku pada satu soal saja.Kesalahan #3, membuang-buang waktu
di Matematika Dasar = bencana!
4. Banyak anak IPS yang mengerjakan tes Kemampuan Dasar dari depan/awal (Matematika Dasar),
bukan suatu hal yang salah, tapi akan menjadi suatu kesalahan kalau kalian memang lemah di
Matematika Dasar. Kesalahan #4, mengerjakan Matematika Dasar terlebih dahulu bagi yang lemah di
Matematika adalah sebuah kesalahan. Kerjakan dari sesi bahasa terlebih dulu.
5. Ada juga anak IPS yang tidak mengikuti kesalahan nomor 4, tapi membuat kesalahan lain. Dia mulai
dari Bahasa Inggris, tapi dia mengerjakan benar-benar dari awal, dari wacana/reading
section. Kesalahan #5, mengerjakan reading section terlebih dahulu di Bahasa Inggris sangat tidak
disarankan. Bukan suatu hal yang masalah kalau kalian merasa master dalam mengerjakan soal-
soal reading, tapi sebaiknya kerjakan dari belakang, yaitu bagian structure/grammar, itu lebih baik.
6. Soal-soal IPS Terpadu banyak yang membahas mengenai seputar pengetahuan umum. Kesalahan #6,
anak IPS kurang banyak membaca dan mengikuti perkembangan berita-berita terkini atau masalah
pengetahuan-pengetahuan umum. Jadi, sebelum ujian SIMAK-UI banyak-banyaklah membaca.
F. Keunggulan, Kelemahan, dan Kesalahan Siswa IPA yang Memilih IPS
F.1. Keunggulan Siswa IPA yang Memilih IPS
Menjadi siswa IPA yang memilih jurusan IPS tentu juga memberikan banyak keuntungan dalam
mengerjakan soal-soal SIMAK-UI, khususnya di tes Kemampuan Dasar. Apa saja keunggulannya?
1. Kekuatan utama anak IPA ada di tes Kemampuan Dasar, khususnya pelajaran Matematika Dasar.
2. Kehidupan yang “keras” di IPA membuat anak IPA siap berkompetisi dengan anak-anak IPS.
3. Perpaduan antara logika dan analisis anak IPA menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka.
4. Menghafal materi-materi IPS bukan menjadi hambatan karena mereka terbiasa menghafal berbagai
macam rumus IPA yang jauh lebih rumit dan tidak sekedar dihafal.
5. Memiliki kemauan dan motivasi yang sangat kuat, serta lebih teliti dalam mengerjakan soal-soal.
F.2. Kelemahan Siswa IPA yang Memilih IPS
Selain keunggulan, menjadi siswa IPA yang memilih jurusan IPS tentu juga punya kelemahan. Apa saja
kelemahannya?
1. Pada tes Kemampuan Dasar, biasanya anak IPA yang memilih jurusan IPS lemah di salah
satu pelajaran bahasa, bisa Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, tapi jarang yang dikedua bahasa
tersebut lemah.
2. Pelajaran IPS yang kurang dikuasai biasanya Ekonomi dan Sejarah. Untuk Ekonomi biasanya anak IPA
kurang menguasai masalah kurva-kurva, sedangkan untuk Sejarah, anak IPA biasanya kurang menguasai
masalah sejarah dunia (kuno dan modern).
3. Kemampuan untuk mencerna soal-soal Kemampuan IPS yang lebih banyak membutuhkan
kemampuan lingual (bahasa) sering menjadi sedikit hambatan bagi anak IPA.
4. Karena dalam mempelajari IPS harus “ngebut” maka tidak semua materi IPS benar-benar dikuasai
secara penuh oleh anak IPA.
F.3. Kesalahan Siswa IPA yang Memilih IPS
Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan oleh anak IPA yang memilih IPS dan kebanyakan dari
mereka tidak menyadari hal itu. Justru kesalahan-kesalahan ini bila kita sudah tahu dari awal, kita bisa
menghindarinya agar tidak jatuh dalam kesalahan-kesalah ini. Apa saja kesalahan-kesalahan tsb.?
1. Karena mau masuk jurusan Akuntansi, berarti ketika belajar Ekonomi sangat penting juga untuk
belajar Akuntansi. Kesalahan #1, mendalami Akuntansi untuk ujian-ujian seleksi masuk PTN, atau dalam
hal ini adalah SIMAK-UI, jangan dijadikan prioritas, cukup dasar-dasarnya saja (sekalipun mau masuk
jurusan Akuntansi UI). Justru perdalam materi Ekonominya, bukan Akuntansi. Soal-soal Akuntansi dalam
ujian-ujian seleksi masuk PTN biasanya hanya berkisar antara 2 – 3 soal saja.
2. Pelajaran IPS jauh lebih mudah daripada pelajaran IPA.Kesalahan #2, menganggap remeh merupakan
sebuah awal kehancuran. Jangan pernah menganggap remeh pelajaran apapun, walau mungkin
faktanya berkata demikian, tapi jangan pernah melihat sebelah mata pelajaran IPS.
3. Banyak anak IPA yang diterima di jurusan-jurusan favorit IPS, khususnya di jurusan-jurusan Ekonomi,
berarti akan sangat mudah melawan anak IPS.Kesalahan #3, jangan pernah menganggap remeh lawan
(anak-anak IPS), jangan menimbulkan kesombongan dalam hati.
4. Sama seperti kelompok IPS, mulai mengerjakan Bahasa Inggris dari wacana/reading
section. Kesalahan #4, mengerjakan reading section terlebih dahulu di Bahasa Inggris sangat tidak
disarankan. Bukan suatu hal yang masalah kalau kalian merasa master dalam mengerjakan soal-
soal reading, tapi sebaiknya kerjakan dari belakang, yaitu bagian structure/grammar, itu lebih baik.
Nah, itu semua merupakan hasil analisis gw terhadap kelompok IPS dan IPA yang memilih IPS. Gw ngga
memasukkan keunggulan, kelemahan, dan kesalahan pada kelompok IPC karena pada dasarnya mereka
adalah anak-anak IPA juga, jadi sifat-sifat bawaannya adalah sifat IPA, cuma mungkin karena namanya
juga Ilmu Pengetahuan Campuran, jadi gw rasa baik dalam keunggulan dan kelemahan, ada sedikit
campuran/perpaduan anatara IPA dan IPS dalam diri anak-anak IPC, terutama tekanan di kelompok IPC
cukup besar, stress bukan menjadi hal yang mustahil, maka ketika anak-anak IPC menjadi stress, bukan
hal yang tidak mungkin sifat mereka cenderung menjadi sifat anak-anak IPS yang kurang baik, seperti
jadi kurang teliti dan yang paling buruk bisa jadi mudah putus asa. Semua itu juga saling terkait antara
kondisi mental dan keadaan pada saat ujian.
Namun, tentunya hal-hal negatif yang menjadi kelemahan dan berbagai kesalahan tersebut bisa
dihindari. Ketika kita mengetahi pengetahuan umum tentang kelemahan diri sendiri dan orang lain
(lawan kita) maka kita bisa menyiapkan diri dengan lebih baik. Sementara untuk kesalahan-kesalahan
yang telah gw jabarkan di atas, itu merupakan bentuk kesalahan umum yang sering kali terjadi, dan
kebanyakan bersifat teknis. Artinya, ketika kita sudah tahu kesalahan-kesalahan apa saja yang biasa
terjadi pada suatu kelompok tertentu maka kita harus berusaha sebaik mungkin untuk tidak jatuh
lubang kesalahan yang banyak orang telah jatuh ke dalamnya.Sementara itu, dengan mengetahui
keunggulan diri sendiri dan lawan, kita bisa kembali menyusun strategi untuk memenangkan
pertempuran ini. Kita sudah tahu apa saja keunggulan kita, kelemahan kita dan kesalahan-kesalahan apa
yang sangat fatal, dengan begitu berarti kita bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri kita dengan
keunggulan-keunggulan tersebut, dan meminimalisasikan berbagai kelemahan yang ada, serta sebisa
mungkin menghindari kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi.
Oke, sekian untuk posting-an blog gw kali ini tentang keunggulan dan kelemahan peserta IPS dalam ujian
seleksi masuk PTN. Di posting-an berikutnya gw akan membahas hal yang sama tapi untuk peserta
IPA. Bye!
Strategi Menghadapi SIMAK-UI (Part IV: Perbandingan Kekuatan IPA vs. IPS)
Setelah kemarin gw menulis tentang keunggulan dan kelemahan peserta IPS, tadinya kali ini gw akan
membahas mengenai keunggulan dan kelemahan peserta IPA, tapi setelah gw pikir-pikir, mungkin gw
kali ini akan lebih membahas tentang kekuatan IPA dan IPS namun tetap menghubungkannya dengan
keunggulan dan kelemahan peserta IPA. Ingat, yang gw tulis adalah peserta IPA, bukan siswa jurusan
IPA. Kalau peserta berarti bisa dari jurusan IPA atau IPC. Walaupun hampir sebagian besar peserta IPA
terdiri dari anak-anak jurusan IPA, gw tetap lebih memilih untuk menggunakan kata peserta daripada
kata jurusan, karena sekarang ini yang bisa menjadi peserta IPA bukan hanya mereka yang dari jurusan
IPA, melainkan juga mereka yang berasal dari jurusan IPS. Nah, tapi untuk yang berasal dari jurusan IPS
sendiri, menurut apa yang gw lihat selama ini, ngga ada anak IPS yang mendaftar sebagai peserta IPA
secara murni, jadi bener-bener ujiannya IPA doang, kayaknya sih ngga ada. Anak IPS yang mau milih
jurusan IPA biasanya mendaftar menjadi peserta IPC karena itu jauh lebih aman dan dalam ujian IPC,
ujiannya menggabungkan antara ujian IPA dan IPS, selain itu pilihan jurusan yang boleh dipilih dalam IPC
boleh sebanyak tiga pilihan (2 pilihan IPA dan 1 pilihan IPS, atau sebaliknya).
Apa yang gw tulis di bawah ini merupakan hasil pengamatan gw terhadap anak-anak IPA pada
umumnya. Jadi, gw mengeneralisasikannya ke dalam sebuah kesimpulan. Bagi yang membaca tentu
boleh setuju atau tidak setuju. Namun, secara umum, kira-kira seperti itulah peserta IPA (khususnya
anak IPA). Nah, tapi berhubung karena gw bukanlah anak IPA, gw dari IPS, jadi kehidupan gw dulu bukan
berada di lingkungan IPA, melainkan IPS, makanya gw di sini ngga membahas baik keunggulan maupun
kelemahan peserta IPA sebanyak apa yang udah gw tulis di artikel sebelumnya mengenai keunggulan
dan kelemahan peserta IPS.
Oke, pertama, secara umum kita harus tahu bahwa persaingan memperebutkan kursi jurusan-jurusan
IPA jauh lebih ketat dibandingkan dengan persaingan memperebutkan kursi jurusan-jurusan IPS. Kita
tahu bahwa ada ribuan orang yang ingin melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran, ada ribuan orang
yang ingin melanjutkan studinya di berbagai jurusan di Fakultas Teknik, dan sekarang ini satu fakultas
yang (istilahnya) lagi naik daun adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang di dalamnya ada
jurusan Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi, juga diperebutkan oleh banyak orang. Tentunya belajar
dengan giat dan tekun tidaklah cukup untuk bisa memastikan bahwa kita mendapatkan satu buah kursi
di fakultas/jurusan yang kita inginkan. Harus ada taktik dan strategi yang matang juga untuk menunjang
keberhasilan kita. Serta berbagai motivasi dan dorongan baik dari dalam maupun luar diri.
Oh ya, tadi gw bilang bahwa persaingan memperebutkan kursi jurusan-jurusan IPA jauh lebih ketat
dibandingkan dengan persaingan memperebutkan kursi jurusan-jurusan IPS. Kenapa? Alasannya adalah
karena tingkat kemampuan anak-anak IPA biasanya ngga begitu jauh antara yang satu dengan yang lain.
Emang sih pasti ada yang under dan ada yang super, tapi secara umum, kemampuan anak-anak IPA
dalam ujian-ujian seleksi masuk PTN antara satu sama lain biasanya ngga begitu jauh, jadi rata-rata.
Mereka pada umumnya punya kelemahan yang sama di bidang Fisika dan Matematika IPA, walaupun
ngga semua, tapi sekali lagi gw tekankan di sini adalah pada umumnya. Mereka pun pada umumnya
punya kekuatan yang sama di bidang Biologi dan Kimia, sedangkan untuk IPA Terpadu biasanya 50:50
(fifty fifty). Nah, sedangkan persaingan memperebutkan kursi jurusan-jurusan IPS ngga seketat
persaingan memperebutkan kursi jurusan-jurusan IPA karena tingkat kemampuan anak-anak IPS
beragam, banyak dari mereka yang emang super, banyak yang rata-rata, tapi ngga sedikit juga
yang under. Untuk anak IPS, jelas bahwa satu kelemahan mereka yang paling parah adalah di
Matematika Dasar, tapi selebihnya? Bermacam-macam. Ada yang jago di Ekonomi dan Geografi, tapi
sedikit lemah di Sejarah, ada juga yang jago di Geografi dan Sejarah, tapi agak lemah di Ekonomi, dsb,
sedangkan untuk IPS Terpadu biasanya sama seperti kelomok IPA juga, 50:50 (fifty fifty). Jadi kelemahan
anak IPS di Kemampuan IPS tidak sama, sedangkan kelemahan anak IPA di Kemampuan IPA rata-rata
sama, yaitu Fisika dan setelah itu biasanya Matematika IPA, dan tempat mereka berjuang biasanya di
bidang yang sama juga, yaitu Biologi dan Kimia. Nah, hal inilah yang membuat persaingan menjadi
sangat ketat.
Ada ribuan orang yang memperebutkan jatah kursi yang terbatas dengan kelemahan dan kekuatan yang
hampir sama, sedangkan ketika anak IPS bertempur, mereka semua bersaing memperebutkan jatah
kursi yang terbatas dengan kelemahan dan kekuatan yang beragam. Selain itu, karena IPA merupakan
pelajaran ilmu pasti, jadi kalau jawabannya A udah pasti A, kalau rumus X untuk menghasilkan Y adalah Z
berarti rumus X-lah yang harus digunakan, sedangkan IPS merupakan pelajaran ilmu sosial, bukan
berarti ilmu yang penuh dengan ketidakpastian, tapi IPS lebih merupakan ilmu yang di dalamnya
menggunakan interpretasi dan hafalan (itu kalo menurut gw). Nah, ketika anak IPA menemukan soal
seperti: 4x2 + 9x + a2 > 9 maka itu sudah pasti tentang sistem pertidaksamaan dan itu berarti untuk
menyelesaikan soal tersebut dia harus paham mengenai sistem pertidaksamaan, nantinya jawabannya
pun sudah pasti. Sebagai anak IPA pasti bisa menjawab soal seperti itu (pastinya kalau soalnya lebih
jelas, karena yang gw tulis di situ cuma sepotong aja, jadi lebih menegaskan bahwa itu pasti tentang
sistem pertidaksamaan).
Bandingkan dengan IPS, misalnya dalam pilihan ganda ada soal: Apakah yang menyebabkan terjadinya
politik etis di Indonesia pada masa penjajahan Belanda? Nah, pilihan jawaban yang disediakan ada lima
butir (a, b, c, d,dan e) dan tentu jawabannya hanya ada satu (kalau nggaa, b, c, d, ya e, gitu kan?), tapi
masalahnya hampir rata-rata tipe-tipe soal yang menanyakan sebab, akibat, alasan, dsb. itu memiliki
pilihan-pilihan jawaban yang kalau dilihat sekilas hampir-hampir mirip satu sama lain (jadi emang butuh
ketelitian). Di sinilah interpretasi tiap anak IPS dalam menjawab soal berbeda-beda. Padahal soal
tersebut termasuk soal yang mudah, lagipula pasti sudah dipelajari selama di SMA, dan pasti diulang
kembali di bimbel-bimbel. Jadi dalam satu soal IPS, jawaban seluruh peserta IPS dari Sabang sampai
Merauke bisa sangat beraneka ragam (bisa a, b, c, d, atau e), tergantung bagaimana mereka
menginterpretasikan soal tersebut walaupun pastinya ada salah satu jawaban yang benar, tapi jawaban
bisa menjadi sangat beragam.
Kembali ke soal IPA, satu lagi contoh: Nilai minimum dari Z = 3x + 6y yang memenuhi syarat 4x + y ≥ 20; x
+ y ≤ 20; x + y ≥ 10; x ≥ 0; y ≥ 0 adalah? Dari contoh soal tersebut tentu dapat dipastikan bahwa itu
adalah soal tentang Program Linear. Untuk menyelesaikannya tentu dengan menggambar grafik, lalu
mencari daerah yang dimaksud dengan mengarsirnya, nah biasanya begitu. Karena ini (sebenarnya)
termasuk kategori soal yang mudah, pasti jawaban yang didapat dari soal tersebut dari Sabang sampai
Merauke sama semua. Dari kelima pilihan jawaban yang disediakan: (misalnya) a.20, b.30, c.40, d.50,
dan e.60, tentu dengan cara yang sama akan didapat jawaban yang sama pula, yaitu d.50.
Nah, di sini kita melihat bahwa ketika anak IPA mengerjakan soal-soal IPA bisa terjadi dua kemungkinan,
pertama jika soal tesebut mudah, maka semua anak IPA pasti bisa mengerjakan soal tersebut dan
jawabannya pasti sama. Kedua, jika soal tesebut susah, maka hampir semua anak IPA kesulitan
mengerjakan soal tersebut dan jawabannya pasti tidak akan sama. Bagaimana dengan IPS? Ketika anak
IPS mengerjakan soal-soal IPS bisa terjadi banyak kemungkinan: jika soal tersebut mudah, maka semua
anak IPS pasti bisa mengerjakan soal tersebut, tapi jawabannya belum tentu sama atau benar antara
satu sama lain. Ini disebabkan oleh perbedaan interpretasi tiap anak berbeda dalam menganalisis soal.
Sementara itu, jika soal tesebut susah, maka hampir semua anak IPS kesulitan mengerjakan soal
tersebut.
Pada akhirnya, nilai akhir yang didapat oleh anak-anak IPA biasanya tidak berbeda jauh antara satu sama
lain, ngga ada yang terlalu tinggi dan ngga ada yang terlalu rendah, range nilai mereka sangat ketat,
bahkan bisa hanya berbeda nol koma sekian, sedangkan nilai akhir yang didapat oleh anak-anak IPS
biasanya sangat beragam, dalam satu jurusan, orang-orang yang diterima di dalamnya ada yang memiliki
nilai paling tinggi dan ada juga yang paling rendah, jadi ada sebuah range/jarak nilai antara yang
tertinggi dan terendah yang cukup terlihat.
Jadi, kalau berdasarkan apa yang gw perhatikan selama ini, kira-kira seperti itulah gambaran umum
tentang perbandingan kekuatan IPA dan IPS ketika menghadapi ujian-ujian seleksi masuk PTN.
Keunggulan anak-anak IPA rata-rata sama, mereka punya kemauan keras, motivasi yang kuat, lebih
tekun, dan teliti. Kenapa mereka bisa seperti itu? Ya, kalau menurut gw ada banyak faktor, seperti
anggapan bahwa pelajaran IPA itu sulit (terutama Fisika, kayaknya itu salah satu hal yang melandasi
pernyataan bahwa IPA itu sulit), peminat jurusan IPA di PTN-PTN sangat banyak dan itu berarti
persaingannya sangat berat, jadi untuk bisa masuk ke jurusan-jurusan IPA favorit yang diperebutkan
oleh banyak orang, tentu sangat dibutuhkan sifat-sifat yang mendukung agar bisa lulus PTN, ya seperti
itu tadi, sifat rajin, tekun, dan teliti, itulah yang biasanya menjadi sifat dasar anak-anak IPA, bukan
berarti anak IPS ngga begitu, tapi sifat rajin, tekun, dan telitinya anak IPS agak berbeda dengan anak-
anak IPA (hehe). Selain itu masih ada faktor-faktor lain yang membentuk kepribadian anak-anak IPA
pada umumnya, tapi tentunya gw ngga akan menjelaskan semuanya.
Sementara untuk kelemahan anak-anak IPA, seperti yang udah gw jelaskan di atas juga, gw rasa
kelemahan mereka lebih kepada pelajaran-pelajaran yang sangat kurang diminati, terutama Fisika. Ah,
tapi toh biar begitu juga, tetap ada yang memilih jurusan Fisika dan Matematika di perguruan tinggi, itu
kan berarti menandakan bahwa tidak semua anak IPA menganggap Fisika itu menakutkan, ya walaupun
mungkin hanya segelintir orang yang berpikir bahwa Fisika itu menyenangkan (dan gw udah pasti bukan
salah satunya), tapi gw rasa itu mengindikasikan bahwa sesulit apapun pelajaran itu, dalam hal ini gw
menekankan pada Fisika, kalian sudah mempelajarinya selama tiga tahun di SMA (bahkan sejak SMP
udah dikenalkan dengan si Fisika), berarti sebenarnya kalian udah tau banget deh tentang si Fisika ini,
dan seharusnya ngga perlu takut atau bahkan stress gara-gara Fisika, ya mungkin kalau kalian berpikir
mudah bagi gw yang cuma ngomong yang ngga merasakan Fisika, gw ngga akan menyangkal hal itu, tapi
menurut gw setiap permasalahan pasti ada pemecahannya, dan pemecahannya itu bisa kalian dapatkan
sendiri, dari dari kalian sendiri. Jadi, jangan takut dengan apa yang kalian pikir ngga bisa
menghadapinya, kalau kalian bener-bener mikir ngga bisa maka akan semakin ngga bisalah kalian, tapi
kalau kalian memulainya dengan suatu pikiran positif, gw yakin pasti kalian bisa menghadapinya,
masalah ternyata bisa apa ngga, itu masalah belakangan, tapi yang penting kalian ngga kalah sebelum
perang.
Dulu kalian yang memilih IPA (ya mungkin bagi sebagian orang, IPA adalah pilihan orangtuanya), berarti
kalian harus bertanggung jawab dengan pilihan kalian ini, dan buktikan status ke-IPA-an kalian dalam
SIMAK-UI ini bahwa kalian pun bisa menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Indonesia di Agustus
2009 nanti. Oh ya, satu hal lagi, kalian anak-anak IPA yang mengambil jurusan IPA di perguruan tinggi
berarti kalian telah konsisten dengan pilihan kalian, IPA. Berarti emang ngga salah kalian memilih IPA
sebagai jurusan kalian di SMA, dan tanpa bermaksud menyinggung yang lain, gw rasa kalian boleh
bangga dengan kekonsistensian kalian. Buktikan bahwa kalian bisa dan mampu bersaing dengan ribuan
anak IPA lainnya yang memilih FK, FT, FKM, FMIPA, FASILKOM, dan fakultas-fakultas jurusan IPA lainnya.
Selamat berjuang para pejuang IPA!