Teori Konsumsi

24
TEORI KONSUMSI TUGAS “EKONOMI MAKRO” MAGISTER ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DOSEN PENGASUH BAPAK DR. HB. TARMIZI, SU Didi Mulya Gunawan - OK. Mirza Syah

description

Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen

Transcript of Teori Konsumsi

Page 1: Teori Konsumsi

TEORI KONSUMSI

TUGAS“EKONOMI MAKRO”

MAGISTER ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DOSEN PENGASUH BAPAK DR. HB. TARMIZI, SU

Didi Mulya Gunawan - OK. Mirza Syah

Page 2: Teori Konsumsi

Teori konsumsi dengan hipotesis ini dikemukakan oleh Ando, Brumberg, Modigliani yaitu tiga ekonom besar yang hidup di abad 18.

Teori ini membagi pola konsumsi seseorang menjadi 3 bagian berdasarkan umur seseorang

Bagian petama dari umur nol tahun hingga berusia tertentu di mana orang tersebut dapat menghasilkan pendapatan sendiri. Sebelum orang tersebut dapat menghasilkan pendapatan sendiri maka mengalami dissaving.

1. Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup

Page 3: Teori Konsumsi

Bagian kedua di mana seseorang berusia kerja dan dapat menghasilkan pendapatan sendiri lebih besar dari pengeluaran konsumsinya pada bagian ini mengalami saving.

Bagian ketiga di mana ia berada pada usia tidak bekerja lagi (tua) dan tidak mampu menghasilkan pendapatan sendiri mengalami dissaving lagi.

1. Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup

Page 4: Teori Konsumsi

Teori AMB fungsi konsumsi adalah C = aW a = MPC/Marginal Propensity to Comsume

dan a tergantung: umur, selera, dan tingkat bunga

W adalah nilai sekarang (present value/pv) dari kekayaan yaitu : 1) pv dari penghasilan dari kekayaan seperti bunga, sewa dan sebagainya; 2) pv dari penghasilan sebagai balas jasa kerja misalnya upah, gaji; 3) pv dari upah yang dihrpkan akan diterima salama hidup.

1. Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup

Page 5: Teori Konsumsi

Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup

C

C

Y

0t

t0t2t1

III III

Page 6: Teori Konsumsi

Bagian II adalah umur t1 sampai dengan t2 seseorang mengalami saving dimana pendapatan lebih besar daripada konsumsi.

Untuk bagian III adalah umur t2 dimana orang kembali melakukan dissaving. Ia tidak cukup lagi menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran.

Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup

Bagian I adalah umur 0 sampai dengan t0 seseorang mengalami dissaving dimana orang tersebut belum memiliki pendapatan akan tetapi ia perlu konsumsi.

Umur t0 sampai t1, orang masih melakukan dissaving karena konsumsi yang lebih besar daripada pendapatan.

Page 7: Teori Konsumsi

Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Page 8: Teori Konsumsi

C = MPC = ∆C / ∆Y ……. ∆C menunjukkan besarnya perubahan konsumsi ∆Y menunjukkan besarnya perubahan dalam

pendapatan nasional yang mengakibatkan perubahan besarnya konsumsi termaksud

0.5 < MPC < 1

Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek MPC (Marginal Propensity to Consume) adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi termaksud.

Page 9: Teori Konsumsi

Fungsi konsumsi jangka panjang menunjukkan bahwa APC = MPC, yang berarti fungsi konsumsi berawal dari titik 0.

Apabila fungsi pendapatan masa yang akan datang YtL

mengalami kenaikan maka APC akan menurun, sehingga konsekuensinya APC > MPC

APC akan konstan jika proporsi At/Yt dan YtL/Y konstan.

Data statistic menunjukkan nilai At/Yt dan YtL/Y relatif

stabil yakni sebesar 5 dan 0,75

Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek APC (Average Propensity to Consume) adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.APCn = Cn/Yn ………

Page 10: Teori Konsumsi

Teori konsumsi dikemukakan oleh James Duesenberry, dengan membuat dua asumsi :

1. Selera sebuah rumah tangga atas barang konsumsi adalah interdependent, yaitu terpengaruh atas pengeluaran yang dilakukan oleh tetangga.

2. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible, artinya pola pengeluaran pada saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan mengalami penurunan.

2. Teori Konsumsi Dgn Hipotesis Pendapatan Relatif

Page 11: Teori Konsumsi

Pengeluaran konsumsi suatu rumah tangga sangat tergantung pada posisi rumah tangga tersebut pada masyarakat sekelilingnya.

Fungsi konsumsi jangka panjang didasarkan pada asumsi kedua, besarnya pengeluaran konsumsi dipengaruhi besarnya pendapatan tertinggi yang pernah dicapai.

Bentuk fungsi konsumsi C/Y = f (Y/Y*) dimana Y adalah penghasilan pada tahun tertentu dan Y* adalah penghasilan tertinggi pada masa lalu.

2. Teori Konsumsi Dgn Hipotesis Pendapatan Relatif

Page 12: Teori Konsumsi

Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif

Page 13: Teori Konsumsi

Apabila penghasilan meningkat dari OY2 menjadi OY0, maka konsumsi pun meningkat ke titik B di fungsi konsumsi jangka panjang

Tetapi apabila penghasilan menurun dari OY0 menjadi OY2, maka konsumsi tidak akan turun ke titik E di kurva konsumsi jangka panjang, tetapi turun ke titik A pada fungsi konsumsi jangka pendek C1

Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan RelatifCL menunjukkan fungsi

konsumsi jangka panjangApabila penghasilan

sebesar OY2, besarnya pengeluaran konsumsi sebesar EY2 pada fungsi konsumsi jangka panjang (CL)

Page 14: Teori Konsumsi

Apabila kemudian penghasilan naik lagi dari OY2 ke OYo, pengeluaran konsumsi juga tidak akan naik secara drastis, tetapi secara perlahan-lahan

Ini karena rumah tangga tersebut ingin mengembalikan tabungan yang berkurang saat penghasilan turun kembali ke tingkat tabungan semula

Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan RelatifSaat terjadinya penurunan

penghasilan, pola konsumsi tidak mudah turun secara drastis

Penurunan ini menyebabkan pengeluaran konsumsi turun perlahan, dan rumah tangga tersebut mengurangi tabungannya untuk menunjang pola konsumsi yang lama

Page 15: Teori Konsumsi

Seterusnya, apabila penghasilan turun kembali ke Y0, maka pengeluaran konsumsi tidak kembali ke titik B, akan tetapi ke titik F, pada fungsi konsumsi jangka pendek C2 yang lebih tinggi dari fungsi konsumsi jangka pendek C1

Inilah yang disebut dengan ratchet effect oleh karena penurunan ekonomi akan menyebabkan pengeluaran konsumsi turun sepanjang kurva konsumsi jangka pendek dan tidak pada fungsi konsumsi jangka panjang

Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan RelatifSetelah penghasilan Y0

tercapai, tabungan sudah mencapai tingkat semula, sehingga jika terjadi kenaikan penghasilan dari OY0 ke OY1, maka pengeluaran konsumsi akan naik secara drastis dari B ke D

Page 16: Teori Konsumsi

Teori ini dikemukakan oleh Milton Friedman dimana pendapatan masyarakat dibagi jadi dua : pendapatan permanen dan pendapatan sementara.

Definisi pendapatan permanen1. Pendapatan yang selalu diterima pada setiap

priode tertentu dan dapat diperkirakan terlebih dahulu misalnya penghasilan dari upah.

2. Hasil dari semua faktor yang menentukan kekayaan seseorang (yang menciptakan kekayaan adalah rumah tangga) ada 2 kategori yaitu kekayaan non manusia dan kekayaan manusia.

3. Teori Konsumsi dgn Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 17: Teori Konsumsi

Kekayaan non manusia adalah kekayaan fisik (barang konsumsi tahan lama : gedung, bangunan) dan kekayaan finansial (saham, surat berharga)

Kekayaan manusia adalah kemampuan yang melekat pada diri manusia itu misalnya pendidikan, ketrampilan dan sebagainya.

Pendapatan sementara adalah penghasilan yang tidak dapat diharapkan terlebih dahulu dan nilainya positif nasibnya baik merupakan pendptan transitori positif (mendapatkan undian) serta nilainya negatif nasibnya buruk pendapatan tansitori negatif (panen gagal karena cuaca buruk).

3. Teori Konsumsi dgn Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 18: Teori Konsumsi

Y = Yp + Yt ; Y = penghasilan yang terukur: Yp = pendapatan permanen; Yt = pendapatan transitori

Ada 2 asumsi mengenai hubungan antara penghasil permanen dan penghasilan transitori

1. Tidak ada kolerasi/hubungan Yp dan Yt penghasilan transitori yg diterima semata-mata merupakan suatu faktor kebetulan saja.

2. Pendapatan transitori tidak mempengaruhi pengeluaran konsumsi yg berarti apabila seseorang menerima pendapatan transitori positif maka semuanya akan ditabung sebaliknya apabila seseorang mengalami pendapatan transitori negatif maka mengurangi tabungan serta tidak mempengaruhi pengeluaran konsumsi.

3. Teori Konsumsi dgn Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 19: Teori Konsumsi

Pengeluaran konsumsi ada 2 kategori yaitu :

1. Pengeluaran konsumsi permanen adalah konsumsi yg direncanakan

2. Pengeluaran konsumsi transitori adalahpengeluaran konsumsi tidak direncanakan misalnya karena toko-toko mengadakan obral maka (Cp > 0), adanya pembelian tertunda karena barang diminati tidak tersedia maka (Cp < 0).

3. Teori Konsumsi dgn Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 20: Teori Konsumsi

Bagi golongan miskin terdapat mereka yang memperoleh pendapatan transitori positif tetapi jumlahnya kecil daripada mereka yang memperoleh pendapatan transitori negatif .

Bagi golongan miskin mempunyai pengeluaran transitori positif dan juga pengeluaran transitori negatif.

3. Teori Konsumsi dgn Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 21: Teori Konsumsi

Konsumsi jangka panjang dapat diperoleh melalui konsumsi jangka pendek

Rumah Tangga/RT digolongkan menjadi dua golongan kaya dan golongan miskin

Pada golongan kaya terdapat RT yg memperoleh pendapatan transitori positif jumlahnya lebih besar daripada RT yg memperoleh pendapatan transitori negatif. Sehingga secara keseluruhan bagi golongan kaya penghasilan transitori positif maka (Yp > 0). Ini berarti penghasilan terukur (Y) , maka Yp < Y bagi golongan kaya. Juga ada yg memperoleh konsumsi transitori positif dan mempunyai pengeluaran transitori negatif tetapi secara keseluruhan jumlah keduanya sama sehingga golongan kaya konsumsi transitori = 0.

3. Teori Konsumsi dgn Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 22: Teori Konsumsi

Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang Menurut Hipotesis Pendapatan Permanen

Page 23: Teori Konsumsi

ACt = 0 yakni golongan kaya maupun miskin yang memperoleh konsumsi transitori positif dan ada pula yang mempunyai pengeluaran transitori negatif, tetapi secara keseluruhan jumlah keduanya sama.

Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang Menurut Hipotesis Pendapatan PermanenCP adalah fungsi konsumsi jangka panjangYt > 0 yakni penghasilan golongan kaya dengan transitori positif lebih besar dari penghasilan golongan kaya dengan transitori negatif.Yp < Y yakni penghasilan terukur (Y) lebih besar daripada penghasilan permanen.

Page 24: Teori Konsumsi

CL menunjukkan fungsi konsumsi jangka panjang Apabila penghasilan sebesar OY2, besarnya pengeluaran

konsumsi sebesar EY2 pada fungsi konsumsi jangka panjang (CL)

Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang Menurut Hipotesis Pendapatan PermanenYt < 0 yakni penghasilan golongan miskin dengan transitori positif lebih kecil dari penghasilan golongan miskin dengan transitori negatif. Yp > Y yakni penghasilan terukur (Y) lebih kecil daripada penghasilan permanen