Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
-
Upload
dwi-prasetyo-pujo-wibowo -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
1/9
TEORI KONSUMSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
A.
Konsep Islam tentang kebutuhan.
Kebutuhan adalah senilai dengan keinginan. Di mana keinginanditentukan oleh konsep kepuasan. Dalam perspektif Islam kebutuhan
ditentukan oleh konsep maslahah.
Teori ekonomi konvensional menjabarkan kepuasan seperti memiliki
barang dan jasa untuk memuaskan keinginan manusia. Kepuasan
ditentukan secara subyektif. Tiap-tiap orang memiliki atau mencapai
kepuasannya menurut ukuran atau kriterianya sendiri. Suatu aktivitas
ekonomi untuk menghasilkan sesuatu adalah didorong karena adanya
kegunaan dalam suatu barang. Jika sesuatu itu dapat memenuhi
kebutuhan maka manusia akan melakukan usaha untuk mengkonsumsi
sesuatu itu.
enurut Syatibi! maslahah adalah pemilikan atau kekuatan barang dan
jasa yang mengandung elemen-elemen dasar dan tujuan kehidupan
umat manusia di dunia ini . Syatibi membedakan maslahah menjadi tiga
yaitu " kebutuhan #daruriyah$! pelengkap # hajiyah$! perbaikan
#tahsiniyah$.
Daruriyah ! yaitu sesuatu yang %ajib adanya yang menjadi pokok
kebutuhan hidup untuk menegakkan kemaslahatan manusia. &al-hal
yang bersifat darury bagi manusia dalam pengertian ini berpagkal pada
memelihara lima hal yaitu " agama! ji%a ! akal! kehormatan! dan harta.
Dalam hal ini 'ardha%i menambahkan satu hal daarury yaitu anak atau
keturunan . Jadi memelihara satu dari lima hal itu merupakan
kepentingan yang bersifat primer bagi manusia.
Hajiyah, ialah suatu yang diperlukan oleh manusia dengan maksud
untuk membuat ringan! lapang dan nyaman dalam menanggulangi
kesulitan-kesulitan kehidupan. (aktor eksternal dalam hal ini berpangkal
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
2/9
pada tujuan menghilangkan kesulitan dan beban hidup sehingga
memudahkan mereka dalam merealisasikan tata cara pergaulan!
perubahan )aman dan menempuh kehidupan.
Tahsiniyah ialah sesuatu yang diperlukan oleh norma atau tatanan
hidup serta berperilaku menurut jalan yang lurus. &al yang bersifat
tahsiniyah berpangkal dari tradisi yang baik dan segala tujuan peri
kehidupan manusia menurut jalan yang paling baik.
Jadi semua barang dan jasa yang memiliki kekuatan untuk memenuhi
lima elemen pokok telah dapat dikatakan memiliki maslahah bagi umat
manusia.
Beberapa keunggulan konsep maslahah adalah sebagai berikut
:
*. aslahah adalah obyektif karena bertolak dari pemenuhan need.
Karena need ditentukan berdasarkan pertimbangan rasionalnormative dan positif! maka akan terdapat suatu criteria yang
obyektif tentang apakah sesuatu benda ekonomi memiliki maslahah
atau tidak. Sementara dalam utilitas orang mendasarkan pada
criteria yang bersifat subyektif! karenanya dapat berbeda di antara
orang yang satu dengan yang lain.
+. aslahah individual akan terisi dengan maslahah social dan tidak
seperti kepuasan individual yang seringkali akan menimbulkan kon,ik
kepuasan social.
. Konsep maslahah ditekankan pada semua aktivitas ekonomi dalam
suatu masyarakat. Tidak seperti pada teori konvensional dimana
kepuasan hanya berkaitan dengan masalah konsumsi dan
keuntungan bersinggungan dengan masalah produksi.
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
3/9
. Dalam hal ini tidak mungkin membandingkan kepuasan yang
diperoleh orang / pada saat mengkonsumsi suatu makanan yang
baik dengan kepuasan yang didapat oleh orang 0 yang
mengkonsumsi barang yang sama dalam %aktu yang sama.
B.
Preerensi Konsumsi yang Islami.
Dalam ekonomi konvensional ! pada dasarnya satu jenis benda
ekonomi merupakan substitusi sempurna bagi benda ekonomi lainnya
sepanjang memberikan utilitas yang sama sepanjang utilitasnya
maksimum. Tidak ada benda ekonomi yang lebih berharga daripada
benda ekonomi lainnya! yang membedakan adalah tingkat kepuasan
diperoleh akibat mengkonsumsi benda tersebut. Karenanya! benda
yang memberikan utilitas lebih tinggi akan menjadi lebih berharga
dibandingkan yang memberikan utilitas yang rendah.
Dalam perspektif Islam! antara benda ekonomi yang satu dengan
lainnya bukan merupakan substitusi yang sempurna. Terdapat benda
ekonomi yang lebih berharga dan bernilai sehingga akan diutamakan
dibandingkan pilihan konsumsi lainnya. Sebaliknya terdapat benda
ekonomi yang kurang1 tidak bernilai! bahkan terlarang! sehingga akan
dijauhi. Selain itu juga terdapat prioritas-prioritas dalam pemenuhannya
berdasarkan tingkat kemaslahatan yang dibutuhkan untuk menunjang
kehidupan yang Islami. Dengan demikian! preferensi konsumsi dan
pemenuhannya akan memiliki pola sebagai berikut "
!.
"engutamakan akhirat daripada dunia.
2ada tataran paling dasar! seorang muslim akan dihadapkan pada
pilihan di antara mengkonsumsi benda ekonomi yang bersifat dunia%i
belaka #3%$ dan yang bersifat ibadah #3i$. Konsumsi untuk ibadah
bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi untuk dunia%i
sehingga keduanya bukan merupakan substitusi sempurna. Konsumsi
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
4/9
untuk ibadah bernilai lebih tinggi karena orientasinya kepada falah
yang akan mendapatkan pahala dari /llah! sehingga lebih
berorientasi kepada kehidupan akhirat kelak.
Konsumsi untuk ibadah pada hakekatnya adalah konsumsi untuk
masa depan! sementara konsumsi dunia%i adalah konsumsi untuk
masa sekarang. Semakin besar konsumsi untuk ibadah maka
semakin tinggi pula falah yang dicapai ! demikianpula sebaliknya.
Semakin besar konsumsi dunia%i maka semakin rendah falah yang
dicapainya. &ubungan antara falah dengan kedua jenis konsumsi ini
dapat dilihat dalam gambar berikut ini "
a.Terdapat hubungan positif antara pencapaian tujuan falah dengan
kebutuhan konsumsi ibadah. Semakin tinggi tujuan falah yang
ingin dicapai semakin dituntut untuk memperbesar konsumsi
kebutuhan ibadah.
b. Terdapat hubungan negative antara pencapaian tujuan falah
dengan kebutuhan konsumsi dunia%i. Semakin tinggi tujuan falah
yang ingin dicapai! semakin dituntut untuk mengurangi konsumsi
kebutuhan dunia%ia
Seorang muslim yang rasional! yaitu orang yang
beriman!semestinya akan mengalokasikan anggaran lebih banyak
dalam konsumsi untuk ibadah dibandingkan dengan konsumsi
dunia%i karena tujuan maksimasi falah. Dengan pencapaian tujuan
falah yang tinggi maka akan memperoleh utilitas yang lebih
bernilai dibandingkan dengan utilitas dunia. Semakain tidak
rasional! maka seseorang akan semakin kufur karena alokasi
anggarannya sebagian besar hanya untuk kepentingan dunia saja
daripada akhirat.
/llah membolehkan hambaa4ya menikmati kekayaan dunia
sebagai %ujud syukur kepada4ya dan sekaligus sebagai saranauntuk ibadah. /pabila anggaran seseorang sangat kecil sehingga
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
5/9
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum sehingga
terpaksa tidak terdapat alokasi konsumsi untuk ibadah. Di ba%ah
ini terlihat hubungan antara keimanan dengan pola budget line "
c. Semakin rasional #beriman$ seorang muslim maka budget linenya
akan semakin condong vertikan #inelastis$
d. Semakin tidak rasional #kufur$ seorang muslim maka budget
linenya akan semakin condong harisontal #elastis$.
#.
Konsisten dalam Prioritas Pemenuhannya.
Seorang muslim harus mengalokasikan anggarannya secara urut
sesuai dengann tingkatan prioritasnya secara konsisten. Kebutuhan
pada tingkat daruriyah harus dipenuhi terlebih dahulu! baru
kemudian hajiyah dan terakhir tahsiniyah. Konsumsi setelah prioritas-
prioritas ini dapat diperkenankan sepanjang tidak dilarang oleh
syariah Islam. 2rioritas ini semestinya diterapkan pada semua jeniskebutuhannya! yaitu kehidupan! harta! kebenaran! ilmu pengetahuan
dan kelangsungan keturunan.
$.
"emperhatikan etika dan norma.
Syariah Islam memiliki seperangkat etika dan norma yang harusdipegang manakala seseorang berkonsumsi. 0eberapa etika menurut
./. anan adalah "
a. 2rinsip Keadilan
0erkonsumsi tidak boleh menimbulkan ked)aliman! berada dalam
koridor aturan atau hokum agama! serta menjunjung tinggi
kepantasan atau kebaikan. Islam memiliki berbagai ketentuan
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
6/9
tentang benda ekonomi yang boleh dikonsumsi dan yang tidak
boleh dikonsumsi.
b. 2rinsip Kebersihan
0ersih dalam arti sempit adalah bebas dari kotoran atau penyakit
yang dapat merusak 5sik dan mental manusia! sementara dalam
arti luas adalah bebas dari segala sesuatu yang diberkahi /llah.
Tentu saj benda yang dikonsumsi memiliki manfaat bukan
kemuba)iran atau bahkan merusak.
c. 2rinsip Kesederhanaan
Sikap berlebih-lebihan #israf$ sangat dibenci oleh /llah dan
merupakan pangkal dari berbagai kerusakan di muka bumi. Sikap
berlebih-lebihan ini mengandung makna melebihi dari kebutuhan
yang %ajar dan cenderung memperturutkan ha%a nafsu atau
sebaliknya terlampau kikir sehingga justru menyiksa diri sendiri.
Islam menghendaki suatu kuantitas dan kualitas konsumsi yang
%ajar bagi kebutuhan manusia sehingga tercipta pola konsumsi
yang efesien dan efektif secara individual maupun sosial.
d. 2rinsip Kemurahan hati.
Dengan mentaati ajaran Islam maka tidak ada bahaya atau dosa
ketika mengkonsumsi benda-benda ekonomi yang halal yang
disediakan /llah karena kemurahan4ya. Selama konsumsi ini
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan yang memba%a
kemanfaatan bagi kehidupan dan peran manusia untuk
meningkatkan keta6%aan kepada /llah maka /llah elah
memberikan anugrah4ya bagi manusia.
e. 2rinsip oralitas.
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
7/9
2ada akhirnya konsumsi seorang muslim secara keseluruhan harus
dibingkai oleh moralitas yang dikandung dalam Islam sehingga
tidak semata 7 mata memenuhi segala kebutuhan.
%.
"enjaga asset yang mapan dan pokok.
Tidak sepatutnya seorang muslim memperbanyak belanjanya
dengan cara menjual asset-aset yang mapan dan pokok! misalnya
tempat tinggal. 4abi mengingatkan! jika terpaksa menjual asset
maka hasilnya hendaknya digunakan untuk membeli asset lain agar
berkahnya tetap terjaga.
&.
Tidak hidup me'ah dan boros.
Keme%ahan dan pemborosan yaitu menenggelamkan diri dalam
kenikmatan dan bermegah-megahan sangat ditentang oleh ajaran
Islam. Sikap ini selain akan merusak pribadi-pribadi manusia juga
akan merusak tatanan masyarakat. Keme%ahan dan pemborosan
akan menenggelamkan manusia dalam kesibukan memenuhi nafsu
birahi dan kepuasan perut sehingga seringkali melupakan norma dan
etika agama karenanya menjauhkan diri dari /llah. Kemegahan akan
merusak masyarakat karena biasanya terdapat golongan minoritas
kaya yang menindas mayoritas miskin.
(.
Kesederhanaan.
embelanjakan harta pada kuantitas dan kualitas secukupnya adalah
sikap terpuji bahkan penghematan merupakan salah satu langkah
yang sangat dianjurkan pada saat krisis ekonomi terjadi. Dalam
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
8/9
situasi ini sikap sederhana yang dilakukan untuk menjaga
kemaslahatan masyarakat luas.
P)*+T+P
Dengan melihat tujuan utama berkonsumsi sertametode alokasi
preferensi konsumsi dan anggaran maka dapat disimpulkan bah%a
penggerak a%al kegiatan konsumsi dalam ekonomi konvensional adalah
adanya keinginan #%ant$ . Seseorang berkonsumsi karena ingin memenuhi
keinginannya sehingga dapat mencapai kepuasan yang maksimal.
Islam menolak perilaku manusia untuk selalu memenhi segala
keinginannya! karena pada dasarnya manusia memiliki kecendrungan
terhadap keinginan yang baik dan keinginan yang buruk sekaligus.
Keinginan manusia didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri manusia
yang bersifat pribadi dan karenanya seringkali berbeda dari satu orangdengan orang lain. Keinginan seringkali tidak selalu sejalan dengan
rasionalitas! karenanya berifat tidak terbatas dalam kuantitas dan
kualitasnya. Kekuatan dari dalam diri disebut ji%a atau ha%a nafsu yang
memang menjadi penggerak utama seluruh perilaku manusia. Dalam
ajaran Islam manusia harus mengendalikan dan mengarahkan
keinginannya sehingga dapat memba%a kemanfaatan dan bukan kerugian
bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Keinginan yang sudah dikendalikan dan diarahkan sehingga memba%a
kemanfaatan ini dapat disebut dengan kebutuhan. Kebutuhan lahir dari
suatu pemikiran secara obyektif atas berbagai sarana yang diperlukan
untuk mendapatkan suatu manfaat bagi kehidupan. Kebutuhan dituntun
oleh rasionalitas normative dan positif yaitu rasionalitas ajaran Islam
-
7/25/2019 Teori Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Islam
9/9
sehingga bersifat terbatas dan terukur dalam kuantitas dan
kualitasnya.&al ini meruapakan dasar dan tujuan dari syariah Islam yaitu
maslahat al ibad # kesejahteraan hakiki bagi manusia$ dan sekaligus
sebagai cara untuk mendapatkan falah yang maksimum.
Datar Pustaka
Tulisan ini dimuat di "ajalah )ksekuti, *o. $!, -uni #&, hal (
(!.
/onny Kountur, 0ta Pengajar PP" "anajemen 1###23