Teori Kinetik Gas
-
Upload
nurulsafitry -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of Teori Kinetik Gas
Makalah Ternodinamika Kimia
Kelompok II1. Muhammad Merlis 06101010017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Universitas Sriwijaya
2013
2. Rinda Sari 06101010004
3. Andika Marta 06101010020
4. Suci Feralia Ratika S 06101010021
5. Nora P Simamora 06101010035
6. Arrahma Nurizka 06091010013
DAFTAR ISI
TEORI KINETIK GAS.........................................................................................................................1
A. Teori Kinetik Gas Ideal........................................................................................................1
B. Hukum Distribusi Maxwell..................................................................................................6
C. Perkiraan Jumlah Tumbukan...............................................................................................8
Daftar Pustaka..............................................................................................................................11
TEORI KINETIK GAS
Pengamatan dari kelakuan gas pada berbagai kondisi yang dilakukan oleh Boyle, Charles,
Avogadro dan lain-lain menghasilkan data yang dapat disimpulkan menjadi perumusan-
perumusan umum atau hukum. Hukum-hukum ini tidak bergantung pada setiap teori tentang
hakekat gas.
Untuk dapat menerangkan kelakuan gas itu telah disusun suatu teori yang dikenal sebagai Teori
Kinetik Gas. Teori ini, yang untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Bernoulli pada tahun 1738,
mempostulatkan suatu model dimana diandaikan bahwa molekul-molekul gas berada dalam
gerakan cepat ke segala arah dan bahwa tabrakannya dengan dinding menimbulkan tekanan
gas.
Walaupun Bernoulli berhasil menurunkan hukum Boyle, namun teorinya baru mendapat
perhatian kurang lebih satu abad kemudian, antara lain dari Joule (1848), Krönig (1856) dan
Clausius (1837) yang mengembangkan teori tersebut lebih lanjut.
1. Teori Kinetik Gas Ideal
Teori ini didasarkan atas beberapa postulat sebagai berikut:
1. Gas terdiri atas sejumlah besar partikel-partikel kecil (molekul) yang bergerak dengan
cepat dalam garis lurus, yang saling bertabrakan dan yang bertabrakan dengan dinding.
Tekanan gas adalah akibat dari pada tabrakan antara molekul dengan dinding.
2. Tabrakan antar molekul bersifat kenyal (elastis) artinya walaupun pada tabrakan itu
dapat terjadi pemindahan energi, akan tetapi energi kinetik total tidak berubah.
1
3. Antara molekul-molekul dan antara molekul dengan dinding tidak ada gaya tarik
menarik (interaction).
4. Volum dari molekul–molekul cukup kecil dibandingkan terhadap volum total dari gas
sehingga volume molekul dapat diabaikan.
5. Energi kinetik rata-rata dari molekul-molekul berbanding lurus dengan temperatur
molekul.
Dengan model ini berhasil diturunkan suatu persamaan yang memungkinkan perhitungan
tekanan gas dari sifat-sifat dasar molekul.
Perhatikan suatu ruang yang berbentuk kubus dengan panjang rusuk l yang mengandung jumlah
N molekul dari suatu gas (Gambar 1).
Gambar 1. Komponen-komponen kecepatan dalam bidang tiga dimensi
Sebuah molekul, dengan massa m, yang bergerak dengan kecepatan c, dapat diuraikan
kecepatannya ke dalam komponen-komponen cx, cy, cz (Gambar 1).
Molekul yang bergerak dengan kecepatan cx pada arah sumbu x akan bertumbukan dengan
dinding (yz)1 (dinding biru) dengan momentum m.cx. Setelah tumbukan, molekul bergerak
dalam arah yang berlawanan dengan kecepatan –cx dan momentum –m.cx.
Perubahan momentum yang terjadi pada molekul pada satu kali tumbukan adalah :
p1 = m.cx , p2 = -m.cx
p = p1 – p2
= m.cx – (-m.cx) = 2 m.cx.
Dinding yang sama akan ditabraknya lagi setelah molekul menempuh jarak 2l.
Penjelasan: Misalnya dinding biru adalah dinding (yz)1, dan dinding kuning adalah (yz)2. Jarak
yang ditempuh untuk menabrak dinding (yz)1 adalah l, karena elastic maka molekul akan
menabrak dinding (yz)2 dengan jarak l juga. Setelah menabrak dinding (yz)2, molekul akan
menabrak dinding (yz)1 setelah menempuh jarak l lagi. Demikian, dan seterusnya. Sehingga
untuk menabrak dinding (yz)1 setelah tabrakan yang pertama, molekul HARUS menempuh jarak l
+ l = 2 l.
Jumlah tumbukan dengan dinding (yz)1 adalah cx/2l tumbukan/detik.
Penjelasan:
Kecepatan = jarak/waktu waktu = jarak/kecepatan
1/waktu = kecepatan / jarak
Kecepatan pada sumbu x cx
Jarak satu kali siklus tumbukan = jarak yang HARUS ditempuh untuk membentuk satu tumbukan
berikutnya adalah 2 l.
Untuk menghitung jumlah tumbukan
kuantitas 1/waktu = jumlah tumbukan / detik, sehingga jumlah tumbukan dengan dinding (yz)1
adalah cx/2l tumbukan/detik.
Perubahan momentum per molekul per detik pada dinding (yz)1 adalah (2 m.cx)(cx/2l) = m.cx2/l.
Penjelasan
Jumlah tumbukan yang terjadi = cx/2l tumbukan/detik.
Perubahan momentum molekul setiap satu kali tumbukan = 2 m.cx / tumbukan.molekul.
Dengan demikian, perubahan momentum per molekul per detik pada dinding (yz)1 =
Jumlah tumbukan yang terjadi x perubahan momentum molekul setiap satu kali tumbukan
= (cx/2l tumbukan/detik) x( 2 m.cx / tumbukan.molekul)
= m.cx2/l /detik.molekul
Perubahan momentum yang sama akan terjadi pada dinding (yz)2 (dinding kuning).
Jadi total perubahan momentum/molekul/detik dalam arah sumbu x:
= perubahan momentum (yz)1 + perubahan momentum (yz)2
= m.cx2/l + m.cx
2/l
= 2 m.cx2/l.
Perubahan momentum total/molekul/detik dalam semua sumbu (x,y,z):
= 2 m.cx2/l + 2 m.cy
2/l + 2 m.cz2/l
= 2 m.c2/l
Untuk jumlah total molekul N,
Perubahan momentum per detik
= 2 m.c12/l + 2 m.c2
2/l + …. + 2 m.cN2/l
=
Dimana kecepatan kuadrat rata-rata (root mean square speed) adalah ,
c2 = 1/N (c12 + c2
2 + …..+ cN2)
Menurut hukum Newton ke dua:
F = m.a = m dc/dt = d(mc)/dt
Jadi gaya adalah perubahan momentum per detik.
Bila luas total dari kubus adalah A = 6 l2, maka
P = F/A F = P. A
2 m/l N ĉ2 = P 6 l2
P = 2 m/l N ĉ2 6 l2 = 1/3 Nm ĉ2 /l3 = 1/3 Nm ĉ2 /V ……………….(1)
Persamaan ini terkenal sebagai persamaan pokok teori kinetik gas.
A.1. Beberapa rumus yang diturunkan dari Teori Kinetik
1. Hukum Boyle
PV = 1/3 Nm ĉ2 = 2/3 (1/2 Nm ĉ2)
Menurut postulat (5) di atas, energi kinetik rata-rata dari semua molekul berbanding lurus
dengan temperatur mutlak.
1/2 Nm ĉ2 = kT, dengan k adalah tetapan perbandingan.
Jadi, PV = 2/3 kT, sehingga pada temperature tetap PV = konstan.
2. Hukum Avogadro
Menurut hukum ini, dua gas yang mempunyai volum yang sama, pada tekanan dan temperatur
yang sama mengandung jumlah molekul yang sama.
Menurut teori kinetik
P1V1 = 1/3 N1m1 ĉ12 dan P2V2 = 1/3 N2m2 ĉ2
2
Pada tekanan dan volume yang sama
P1V1 = P2V2
sehingga
N1m1 ĉ12 = N2m2 ĉ2
2
Pada temperatur yang sama energy kinetik molekul akan sama
1/2 m1 ĉ12 = 1/2 m2 ĉ2
2 atau m1 ĉ12 = m2 ĉ2
2
Sehingga
N1 = N2
3. Energi kinetik translasi molekul
Untuk satu mol gas PV = 1/3 N0m ĉ2 dengan N0 adalah bilangan Avogadro.
Karena PV = RT,
Maka RT = 1/3 N0m ĉ2
RT = 2/3 (1/2 N0m ĉ2) = 2/3 Ek
Sehingga Ek = 3/2 RT
4. Kecepatan molekul gas
Untuk 1 mol gas, PV = 1/3 N0m ĉ2 = RT. Karena N0m = M = berat molekul, maka
cakr disebut kecepatan akar kuadrat rata-rata.
6. Hukum Distribusi Maxwell
Walapun persamaan teori kinetik memungkinkan perhitungan cakr dari molekul, akan tetapi
persamaan ini tidak memberikan keterangan apa-apa tentang kecepatan dari masing-masing
molekul. Molekul-molekul dalam suatu gas bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Lagi
pula kecepatan dari sebuah molekul selalu berubah dan dapat bervariasi antara harga yang
rendah sekali dan harga yang sangat tinggi, akibat daripada tumbukan dengan molekul-molekul
yang lain.
Pada tahun 1860 Maxwell menunjukkan bahwa distribusi kecepatan diantara molekul-molekul
mengikuti suatu pola tertentu. Berdasarkan teori kebolehjadian, Maxwell berhasil menurunkan
suatu persamaan untuk menghitung fraksi dari jumlah total molekul yang mempunyai
kecepatan antara c dan c+dc, dengan dc ialah suatu bilangan yang sangat kecil. Persamaan ini,
yang terkenal sebagai Hukum Distribusi Kecepatan Molekul, adalah
……(2)
Dengan dN ialah jumlah molekul dari jumlah total N, dengan kecepatan antara c dan c+dc, m
ialah massa molekul dan k ialah tetapan Boltzmann (R/N0 = 1,3805 x 10-16 erg molekul-1 der-1 ).
dN/N menyatakan fraksi dari jumlah total molekul dengan kecepatan antara c dan c+dc.
Persamaan Maxwell biasanya digambarkan dengan mengalurkan (1/N)dN/dc terhadap c
(Gambar 2). Kebolehjadian untuk menemukan sebuah molekul dengan kecepatan antara dua
harga ( antara c dan c+dc) diberikan oleh luas di bawah kurva antara kedua harga kecepatan
ini .
Gambar 2. Distribusi kecepatan molekul gas menurut Maxwell
Titik maksimum pada kurva menunjukkan bahwa sebagian besar dari molekul-molekul
mempunyai kecepatan di sekitar titik maksimum ini. Bila temperatur dinaikkan maka titik
maksimum akan bergeser ke arah kecepatan yang lebih besar dan kurva menjadi lebih melebar
dan luas di bawah kurva-kurva ini adalah sama, yaitu sama dengan satu.
Kecepatan pada titik maksimum disebut kecepatan paling boleh jadi (the most probable
speed), cpb, yang dapat dihitung dengan cara mendiferensialkan Persamaan (2) dan hasilnya
disamakan dengan nol. (catatan: nilai maksimum suatu fungsi akan diperoleh jika y’=0)
Sehingga
Cpb = Ö2 kT/m = Ö2 RT/M …….(3)
Cpb = kecepatan paling boleh jadi = the most probable speed
Kecepatan rata-rata , ĉ, yang didefenisikan sebagai
………..(4)
dapat dihitung dari
……...(5)
dengan memasukkan nilai dN dari persamaan (2) ke dalam persamaan (5) diperoleh
yang akhirnya menhasilkan
7. Perkiraan Jumlah Tumbukan
1. Tumbukan Molekul dan Jarak Bebas Rata-Rata
Perhatikan dua jenis gas, A dan B, dengan molekul-molekulnya dianggap kaku dan dengan
diameter masing dA dan dB. Tumbukan antara molekul A dan B akan terjadi apabila jarak antara
titik pusat kedua molekul ini adalah dAB = ½ (dA + dB). Andaikan bahwa molekul-molekul B diam
…………..(6)
ACBC
dan molekul A bergerak (satu biji) dengan kecepatan rata-rata melalui suatu volum
yang berisi molekul-molekul B. Dalam waktu satu detik molekul A akan melalui volum sebesar
. Bila jumlah molekul B per satuan volum adalah NB/V, maka jumlah molekul B yang
ditabrak oleh molekul A per satuan volum per satuan waktu adalah
z kecil
Bila jumlah molekul A dalam satuan volum adalah NA/V, maka jumlah tabrakan yang terjadi
antara molekul-molekul A dan molekul-molekul B dalam satuan volum per satuan waktu
adalah:
Z huruf besar
Persamaan di atas memerlukan koreksi karena pada penurunannya dianggap bahwa molekul-
molekul B tidak bergerak. Bila molekul-molekul B bergerak dengan kecepatan rata-rata
, maka dalam persamaan tersebut harus diganti dengan yaitu kecepatan rata-
rata A relatif terhadap B. Kecepatan relatif dapat diperoleh sebagai selisih vektor
antara dan
C AB=(C A2+CB
2−2C ACB cosθ )1 /2
Jadi
dapat dibuktikan (lihat Moore 5th ed. Hal 150-152), bahwa
dengan adalah massa tereduksi
Sehingga diperoleh :
………(7)
Untuk molekul sejenis
sehingga
…............(8)
dan
..........…..(9)
Persamaan di atas menyatakan jumlah tabrakan molekul yang terjadi dalam satuan volume per
satuan waktu. Faktor ½ diperlukan agar tidak menghitung tiap tumbukan dua kali.
Daftar Pustaka
1. Atkins, P.W. 2008. Physical Chemistry, 8th Ed. New York: Oxford University
Press.
2. Suyono.2011. Makalah : Teori Kinetik Gas.
(online, diakses tanggal 21 Februari 2013)
3. Wikipedia. 2013. Teori Kinetik Gas.
(online, diakses tanggal 21 Februati 2013)
16