Teori kinetik gas (smt2) i ipa
-
Upload
exca-febryanto -
Category
Documents
-
view
16.358 -
download
10
Transcript of Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori Kinetik Gas merupakan cabang ilmu fisika yang
menjelaskan tentang sifat-sifat gas dengan
mengunakan hukum-hukum Newton tentang gerak
(mekanika) partikel atau molekul.
Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas
Untuk mempermudah
pengertian tekanan gas
(p), kita gambarkan suatu gas
yang berada dalam ruang
kubus tertutup sebagi
partikel-partikel yang selalu
bergerak setiap saat. Dan
akhirnya partikel-partikel
tersebut selalu menumbuk
dinding kubus sehingga
menimbulkan tekanan suhu
gas.
• Gas terdiri dari partikel-partikel (atom/molekul) yang jumlahnya
banyak sekali.
• Partikel-partikel gas berbentuk bola pejal, keras, tegar dan
berdinding licin.
• Partikel-partikel gas selalu bergerak acak, dengan arah lurus dan
kelajuannya konstan.
• Antar partikel tidak ada gaya tarik.
• Bila terjadi tumbukan antar partikel atau partikel dengan dinding
kubus (tempatnya) terjadi tumbukan lenting sempurna (elastis
sempurna), dan tidak kehilangan energi.
• Volum partikel-partikel gas sangat kecil dibanding dengan
tempatnya, sehingga volum partikel dapat diabaikan.
• Hukum Newton tentang gerak berlaku untuk semua partikel gas.
Beberapa anggapan dasar gas ideal dalam teori kinetik adalah
sebagai berikut:
Tekanan Gas Bergantung Pada Energi Kinetik Rata-Rata Partikel Gas
Tersebut
Untuk memudahkan pengertian Gas mempunyai tekanan , mari kita
umpamakan sebuah partikel gas yang massanya mO dalam kubus
tertutup yang berusuk L, maka Partikel Gas tersebut mempunyai tiga
komponen kecepatan yaitu kecepatan pada sumbu x (vX), kecepatan
pada sumbu y (vY) dan kecepatan pada sumbu z (vZ).
x (vx)
y (vy )
z (vZ )
vX
L
Pertanyaannya :
Jarak yang ditempuh gerak partikel
berikut?S = 2L
Waktu yang diperlukan partikel
gerak bolak-balik?
Xv
st atau
Xv
Lt
2
1. Momentum (P) merupakan hasil kali antara massa & kecepatan
atau
Catatan :
2. Hukum Kekekalan Momentum adalah :
P = m.v
Momentum sebelum tumbukan (P) = Momentum setelah tumbukan (P’)
atau P = P’ m.v1 = m.v2atau
3. Perubahan Momentum adalah : Selisih Momentum
atau P = P2 – P1
P = m.v2 – m.v1atau
Sekarang perapa perubahan momentum partikel tadi?
vX
P = mO.vx2 – mO.vx1
Jika gerak kekiri negatif dan ke kanan Positif, maka P = ….?
P = mO. (– vx2 ) – mO.vx1 Distributifkan !
P = mO. (– vx2 – vx1 )
P = – 2mO.vx
Dan setiap partikel menumbuk dinding kubus, partikel tersebut
menyebabkan gaya tekan (F) pada dinding kubus yang besarnya
sama dengan besarnya jumlah momentum ( p ) yang harganya
adalah
P = P1 + P2karena P = m.v sehingga
P = 2mO.vx
Besar momentum tersebut diberikan partikel pada dinding kubus
tiap satuan waktu (t) atau gaya tekan (F) yang harganya
t
PF
t
vmF
XO2 karena
Xv
Lt
2maka
x
XO
v
L
vmF
2
2
L
vmF
xO
2
Gaya tekan ini hanya 1 partikel, jika N partikel?
L
vNmF
xO
2
Seperti yang telah anda ketahui bahwa besarnya tekanan (p) sebanding
dengan gaya tekan (F) dan berbanding terbalik dengan luas penampang bidang (A) atau
A
Fp
Jika persamaan (1.b) anda substitusikan pada persamaan (1.c) anda
akan memperoleh persamaan tekanan (di dinding kanan atau searah dengan sumbu x sebesar (pX)
A
Fp
xL
vmF
xO
2
karena maka
AL
vmp
xO
x
2
karena L.A = V makaV
vmp
xO
x
2
Persamaan ini untuk 1 partikel, bagaimana tekanan untuk N partikel?
V
vmNp
xO
x
2
Ingat sifat partikel gas ideal bahawa :
Partikel-partikel gas selalu bergerak acak, dengan arah lurus
dan kelajuannya konstan, maka 222
ZYXvvv sehingga
depfinisi kuadrat kelajuan rata-rata molekul gas (vR2) adalah :
2222
zyxRvvvv 22
3xR
vvatau atau 22
3
1RX
vv
Bagaimana persamaan
V
vmNp
xO
x
2
jika harga 22
3
1Rx
vv
maka 2.x
O
xv
V
mNp
2
3
1.R
O
xv
V
mNp atau 2.
3
1R
O
xv
V
mNp
atau
V
vmNp
RO
x
2.
3
1 Dan besarnya tekanan searah
sumbu x = tekanan searah sumbu y =
tekanan searah sumbu z atau px = py = pz = p,
maka tekanan pada dinding oleh N partikel adalah …
V
vmNp
RO
2.
3
1
Dari persamaan-persamaan di atas, N.mO adalah massa total
yang dilambangkan (m) sehingga persamaan dari :
V
vmNp
RO
2.
3
1).1 menjadi
V
mvp
R
2
3
1atau
2
3
1R
vV
mp
karenaV
m persamaan tekanan partikel 2
3
1R
vV
mp
menjadi : 2.
3
1R
vp
V
vmNp
xO
x
2
).2 menjadi :
2
x
O
xv
V
Nmp
2
xxv
V
mp
2.
xxvp
L
vNmF
xO
2
).3 menjadi :
L
vmF
x
2.
Hubungan Tekanan (p) dan Energi Kinetik Rata-rata (EK’)Hubungan Tekanan (p) dan Energi Kinetik Rata-rata (EK’)
Energi Kinetik molekul-molekul gas tidaklah sama , sehingga
perlu didefinisikan Energi kinetik rata-rata molekul-moleku (EK’)
Sedangkan besarnya (EK’) adalah ….
Sedangkan besar Tekanan sejumlah molekul Gas dapat
yang dinotasikan dengan :V
vmNp
RO
2
3
1
2
3
1
ROvm
V
Npatau atau
2
2
1
3
2
ROvm
V
Np sehingga
'
3
2
KE
V
Np
Sedangkan besar N/V dinamakan kerapatan molekul gas
Banyak Mol Gas dilambangkan (n) dan harganya
AN
Nn atau
ANnN .
NA = bilangan Avogadro
mol
molekul
AN
2310.02,6
2
2
1'
ROKvmE
dengan A
NnN .
Persamaan2 yang memiliki variabel N akan menjadi …?
'
3
2).1K
EV
Np
'
3
2.
K
AE
V
Nnp
L
vNmF
xO
2
).2
L
vmNnF
xOA
2.
V
vmNp
xO
x
2
).3
V
vmNnp
xOA
x
2.
V
vmNp
RO
2.
3
1).4
V
vmNnp
ROA
2..
3
1
Selanjutnya cari sendiri rumusan-rumusan yang
perlu diubah
Perhatikan persamaan berikut,untuk
disubstitusikan ke persmaan terkait
AN
Nn
ANnN .
Dan banyaknya mol gas (n) harganya adalah :M
mnDimana :
m = massa total partikel atau molekul gas (dalam kg)
M = massa Molekul adalah massa 1 kilomol zat yang dinyatakan dlm kg
Sekarang persamaan-persamaan yang memiliki variabel n dapat diubah
menjadi : misalnya
'
3
2.
).1K
AE
V
Nnp
'
3
2
K
AE
V
Nnp
'
3
2
K
AE
V
N
M
mp
V
m
'
3
2
K
AE
M
Np
L
vmNnF
xOA
2.
).2
L
vmNnF
xOA
2..
LM
vmNmF
xOA
.
...2
V
vmNnp
xOA
x
2.
).3
V
vmNnp
xOA
x
2..
VM
vmNmp
xOA
x.
...2
V
vmNnp
ROA
2..
3
1).4
MV
vmNmp
ROA
3
..2
M
vmNp
xOA
x
2...
M
vmNp
ROA
3
..2
•Massa Molekul (M) adalah massa 1 kilomol zat yang dinyatakan
dalam kg. Contoh
1. Suatu massa molekul C-12 = 12 kg/kmol, dan n = 5 mol,
maka massa C-12 adalah ….
massa C-12 = (5x12) kg
2. Suatu massa molekul H = 2 kg/kmol, dan n = 0.2 mol,
maka massa H adalah ….
massa H = (0.2x2) kg
3. Massa molekul O2 = 32 kg/kmol, dan n = 0.5 mol,
maka massa O2 adalah ….
massa O2 = (0.5x32) kg
• Massa satu molekul suatu zat (mO) adalah massa satu molekul
zat yang dinyatakan dalam kg. Karena 1 mol setiap zat
mengandung NA molekul, maka massa satu molekul dapat
dinyatakan dengan
A
ON
Mm atau
AONmM
Substitusikan persamaan di atas ke dalam persamaan berikut :
L
vmNnF
xOA
2.
V
vmNnp
xOA
x
2.
V
vmNnp
ROA
2..
3
1
L
vMnF
x
2..
V
vMnp
x
x
2..
V
vMnp
R
2..
3
1
Perhatikan persamaan-persamaan berikut :
M
mn atau nMm
AN
Nn atau
AnNN
A
ON
Mm
atauAO
NmM
Berguna untuk menyederhanakan persamaan2 berikut :
L
vmF
xO
2
L
vNmF
xO
2
V
vmp
xO
x
2
V
vmNp
xO
x
2 V
vmNp
RO
2.
3
1
Persamaan-persamaan pada Gas IdealPersamaan-persamaan pada Gas Ideal
Seperti yang telah anda pelajarai di kelas 1, keadaan suatu gas
sangat dipengaruhi oleh suhu (T), tekanan (p) dan volum (V).
Dan suatu gas berlaku hukum Boyle, hukum Gay Lussac, dan
Boyle –Gay Lussac.
Hukum hukum tersebut masih berlaku untuk gas ideal..
Hubungan Volum (V) dengan Tekanan (p) dari suatu gas pada
proses suhu konstan (proses isotermik) dinyatakan oleh Boyle
(selanjutnya disebut hukum Boyle) Yaitu
CpV
Dari persamaan di atas dapat dinyatakan juga
2211VpVp
Hubungan antara volum (V) dengan suhu mutlak (T) dari
suatu gas pada proses tekanan konstan (proses isobarik)
dinyatakan oleh Gay Lussac (selanjutnya disebut hukum Gay
Lussac) yaitu
CT
V
Dari persamaan di atas dapat dinyatakan juga
2
2
1
1
T
V
T
V
Hubungan antara tekanan (p) Volum (V) dan Suhu mutlak (T).
Hubungan antara tekanan (p) Volum (V) dan Suhu mutlak (T)
merupakan gabungan antara hukum Boyle dan hukum Gay
Lussac yang selanjutnya dinamakan hukum Boyle-Gay
Lussac yang dalam bentuk persamaannya sebagai berikut:
CT
pV
Dari persamaan di atas dapat dinyatakan juga
2
22
1
11
T
Vp
T
Vp
Dalam pipa U tertup tedapat gas ideal dan
raksa, seperti gambar di samping. Bila tekanan
udara luar 750 mmHg volum gas 50 cm3 dan
suhunya 30OC, maka tentukan volum gas pada
suhu 0OC dan tekanannya 760 mmHg (gas
dalam keadaan normal)
Diketahui :
10cm
pU = 75cmHg cmHgcmHgxpR
107676
10
V1 = 50 cm3 T1 = 30 + 273K = 303 K
T2 = 0 + 273K = 273 K p2 = 76 cmHg
Ditanya : V2 = ….?
Solusi : p1 = pU + pA
p1 = (75 + 10) cmHg
p1 = 85 cmHg 2
22
1
11
T
Vp
T
Vp
273
.76
303
42502
V
273
.76
303
50.852
V
23028
11602502
V
38,502
V
Jika jumlah Molekul Gas adalah N, maka rumusan umum untuk gas
ideal adalah
kNTpV atau kNT
pV
k = ketetapan Boltaman = 1,38.10-23 J/k
Sekarang persamaan di atas akan berubah menjadi bagaimana jika
persamaan-persamaan berikut disubstitusikan ke dalamnya?
M
mn atau
nMm
AN
Nn atau
AnNN
A
ON
Mm atau
AONmM
kNT
pV
ANkn
T
pV.
AN
M
mk
T
pV.
A
AO
NNm
mk
T
pV.
.
Om
mk
T
pV
V
m
AN
VM
mk
T
p.
M
Nk
T
pA
..
OmV
mk
T
p 1
Om
kT
p 1.
Contoh
Berapa jumlah partikel dari setetes Raksa berjari-jari 0,4 mm. Jika
diketahui MHg = 202 Kg/kmol dan Hg = 13600 kg/m3
Solusi :
.Vm
A
ON
Mm
Om
mN
3.
3
4rV
3410.4.14,3
3
4V
1210.64.187,4V
31010x68,2 mV
V
m
13600x10x68,210
m
kg10x64,36
m
A
ON
Mm
261002,6
202
xm
O
kgxmO
251036,3
Om
mN
25
6
10x36,3
10x64,3N
partikelxN19
1008,1
k = ketetapan Boltaman = 1,33.10-23 J/k ini diperoleh dari
dimana
AN
Rk
R = tetapan umum gas = 8314 J/kmolK NA=6.02x1023 molekul/mol
Sehingga persamaan kN
T
pV menjadi NN
R
T
pV
A
Sekarang ubahlah persamaan di atas dengan mensbstitusikan
M
mn atau
nMm
AN
Nn atau
AnNN
A
ON
Mm atau
AONmM
V
m
A
A
NnN
R
T
pV.
RnT
pV
M
mR
T
pV
Nm
mR
T
pV
O.
MV
mR
T
p
.
M
R
T
p .
Hubungan Energi Kinetik Rata-rata (EK’) dengan suhu mutlak
gas (T) Perhatikan persamaan umum gas ideal
kNTpVataukNT
pVatau
V
kNTp
Dan persamaan Hubungan Tekanan (p) dan Energi Kinetik Rata-rata (EK’)
'
3
2
KE
V
Np
Sekarang substitusikan V
kNTp Ke dalam
'
3
2
KE
V
Np maka
'
3
2
KE
V
N
V
kNT '
3
2
KEkT kTE
K 2
3'
Ingat ketetapan Boltaman A
N
Rk sehingga
kTEK 2
3'
TN
RE
A
K 2
3'
Kemudian ingat persamaan berikut :
M
mn atau nMm
AN
Nn atau
AnNN
A
ON
Mm
AONmM
V
m
atau
Kemudian substitusikan ke dalam persamaan TN
RE
A
K 2
3'
AN
Nn
n
NN
A
TN
RE
A
K 2
3'
TN
nRE
K 2
3'
M
mn
TMN
mRE
K 2
3'
TN
nRE
K 2
3'
AONmM
TMN
mRE
K 2
3'
TNNm
mRE
AO
K..
2
3'
OmNm .
OmNm .
TMN
mRE
K 2
3'
TMN
RmNE
O
K
.2
3'
TM
RmE
O
K 2
3'
Pengertian kelajuan Efektif (vRMS) Gas dengan suhu
mutlak gas (T)
Pengertian kelajuan Efektif (vRMS) Gas dengan suhu
mutlak gas (T)
RMS = Root Mean Square
RMSvKelajun Efektif gas didefinisikan sebagai akar pangkat
dua kelajuan rata-rata Yang secara matematis dinotasikan
2
RRMSvv
Sekarang substitusikan persamaan
kTEK 2
3'Ke dalam persamaan
2'
2
1ROK
vmE
kTvmRO
2
3
2
1 2
O
Rm
kTv
32 O
Rm
kTv
3
22
RRMSvv
O
RMSm
kTv
3
Kemudian ingat kembali persamaan – persamaan berikut :
M
mn atau nMm
AN
Nn atau
AnNN
A
ON
Mm AO
NmM
V
m
atauO
mNm .
Substitusikan ke dalam persamaan Kecepatan efektif
O
RMSm
kTv
3
M
kTNv
A
RMS
3
A
ON
Mm
nMm
M
kTNv
A
RMS
3
m
kTnNv
A
RMS
3
AN
Nn
m
kTnNv
A
RMS
3
mN
TkNNv
A
A
RMS.
...3
m
TkNv
RMS
..3
Contoh
Carilah kecepatan efektif (vrms) dari molekul Oksigen (M = 32 kg/kmol)
dalam udara yang suhunya 27OC. k = 1,38.10-23 J/K
O
RMSm
kTv
3
M
kTNv
A
RMS
3
m
kTnNv
A
RMS
3
m
TkNv
RMS
..3Solusi : M = 32 kg/kmol
T = (27 + 273)K = 300 K
k = 1,38.10-23 J/K
NA = 6,02 x 1026 molekul/kmol
32
)300)(1038,1)(10x02,6)(3(2326
xv
RMS
32
7476840RMS
v 25,233651RMS
v
smvRMS
/374,483
Contoh
Jika diketahui massa jenis suatu gas 10 kg/m3 dan tekanannya
12.105 N/m2, maka tentukan kecepatan rata-rata dari partikel gas
tersebut!
pv
RMS
3
10
)10x12(35
RMSv
410x36
RMSv
smvRMS
/600
Solusi :
'
3
2
KE
V
Np kTE
K 2
3'karena
kTV
Np
2
3
3
2
N
VpkT
.Kedua ruas kalikan dengan
Om
3
Nm
Vp
m
kT
OO.
..3.3
m
Vp
m
kT
O
.33
OmNm .
V
m
p
m
kT
O
33
O
RMSm
kTv
3karena dan
V
m makap
vRMS
3
menjadi
Ingat ini
V
mm
V 1
The AndThe AndTugas
1. Setiap siswa membentuk kelompok (satu kelompok 8 atau 9
orang)
2. Setiap siswa membuat soal dan penyelesaiannya (jenis soal
sejenis dengan soal yang ada pada pada soal teori kinetik gas
nomor 1 sampai selesai dari buku paket mulai halaman 274
3. Soal tidak boleh sama dengan teman satu dengan yang lainnya
4. Semua soal dan penyelesaian dalam bentuk file
5. File dari Semua kelompok di CD kan bersama-sama
Ketentuan kelompok
1. Kelompok 1 (no. absen :1, 11, 21, 31, 41, 6, 16, 26, 36)
2. Kelompok 2 (no. absen : 2, 12, 22, 32, 42, 7, 17, 27, 37)
3. Kelompok 3 (no. absen : 3, 13, 23, 33, 43, 8, 18, 28, 38)
4. Kelompok 4 (no, absen : 4, 14, 24, 34, 44, 9, 19, 29, 39)
5. Kelompok 5 (no. absen : 5, 15, 25, 35, 45, 10, 20, 30, 40)