Teori Kepribadian Erich Fromm

19
TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM A. Inti Teori Erich Fromm Teori Fromm adalah campuran yang unik dari Freud dan Marx, Pendekatan Fromm, terkadang disebut humanism dialektika. Tesis dasar erich fromm menyatakan bahwa manusia pada masa modern telah berpisah dari kesatuan prasejarah dengan alam dan juga satu sama lain, namun dikatakan bahwa manusia sendiri memiliki kekuatan akal, antisipasi dan imajinasi. Paduan akan kurangnya insting kebinatangan dan adanya pikiran yang rasional menjadikan manusia sebagai suatu keganjilan dalam alam semesta. Menurut fromm ketika manusia muncul sebagai suatu spesies yang terpisah dari evolusi binatang, manusia kehilangan sebagian besar insting kebinatangannya, namun manusia mendapat “peningkatan dalam perkembangan otak yang akhirnya membuat manusia memiliki realisasi diri, imajinasi, perencanaan dan juga keraguan” . dan pada akhirnya paduan inilah yang membedakan antara manusia dengan binatang. Dengan latar belakang pendidikan ajaran psikoanalisis freud dan dipengaruhi oleh karl marx akhirnya fromm mengembangkan teori kepribadian yang

description

paper tentang teori kepribadian erich fromm, matakuliah psikologi kepribadian

Transcript of Teori Kepribadian Erich Fromm

Page 1: Teori Kepribadian Erich Fromm

TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM

A. Inti Teori Erich Fromm

Teori Fromm adalah campuran yang unik dari Freud dan Marx,

Pendekatan Fromm, terkadang disebut humanism dialektika. Tesis dasar erich

fromm menyatakan bahwa manusia pada masa modern telah berpisah dari

kesatuan prasejarah dengan alam dan juga satu sama lain, namun dikatakan

bahwa manusia sendiri memiliki kekuatan akal, antisipasi dan imajinasi.

Paduan akan kurangnya insting kebinatangan dan adanya pikiran yang

rasional menjadikan manusia sebagai suatu keganjilan dalam alam semesta.

Menurut fromm ketika manusia muncul sebagai suatu spesies yang

terpisah dari evolusi binatang, manusia kehilangan sebagian besar insting

kebinatangannya, namun manusia mendapat “peningkatan dalam

perkembangan otak yang akhirnya membuat manusia memiliki realisasi diri,

imajinasi, perencanaan dan juga keraguan” . dan pada akhirnya paduan inilah

yang membedakan antara manusia dengan binatang.

Dengan latar belakang pendidikan ajaran psikoanalisis freud dan

dipengaruhi oleh karl marx akhirnya fromm mengembangkan teori

kepribadian yang menekankan pengaruh factor sosiobiologis dan sejarah.

Psikoanalisis humanistis fromm menyatakan bahwa terpisahnya manusia

dengan dunia alam menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi, perasaan-

perasaan itulah yang membawa manusia pada suatu kondisi yang disebut

sebagai kecemasan dasar (basic anxiety).

Asumsi dasar fromm bahwa kepribadian individu dapat dimengerti hanya

dengan memahami sejarah manusia, Manusia tidak memiliki insting kuat

untuk beradaptasi dengan dunia yang berubah, namun manusia telah

memperoleh kemampuan bernalar, keadaan yang berubah dan kemudian

manusia menghadapi keadaan itu dengan bernalar disebut froom sebagai

dilema manusia. Manusia mengalami dilema dasar ini karena mereka telah

Page 2: Teori Kepribadian Erich Fromm

terpisah dengan alam, namun memiliki kemampuan untuk menyadari bahwa

diri mereka telah menjadi makhluk yang terasing. Kemampuan bernalar

manusia adalah anugrah dan juga kutukan. Di satu sisi, kemampuan ini

membiarkan manusia bertahan, namun di sisi lain, hal ini memaksa manusia

berusaha untuk menyelesaikan dikotomi (hal yang berbeda yang sangat sulit

untuk disatukan). Fromm menyebut hal tersebut sebagai “dikotomi

eksistensial”(existensial dichotomies). Manusia hanya bisa bereaksi terhadap

dikotomi ini tergantung pada kultur dan kepribadian masing-masing individu.

Menurut Fromm dikotomi pertama dan paling fundamental adalah antara

hidup dan mati. Realisasi diri dan nalar mengatakan bahwa kita akan mati,

namun kita berusaha mengingkari hal ini dengan menganggap adanya

kehidupan setelah kematian, usaha yang tidak merubah fakta bahwa hidup kita

akan diakhiri dengan kematian.

Dikotomi ekstensial kedua adalah bahwa manusia mampu membentuk

konsep tujuan dari realisasi diri, namun kita juga menyadari bahwa hidup

hidup terlalu singkat untuk mencapai tujuan itu. Dikotomi ekstensial ketiga

adalah bahwa manusia pada akhirnya hanya sendiri, namun kita tetap tidak

bisa menerima pengucilan atau isolasi. Mereka sadar bahwa dirinya adalah

individu yang terpisah, di saat yang bersamaan mereka percaya bahwa

kebahagiaan mereka bergantung pada ikatan mereka dengan manusia lain.

Walaupun manusia tidak dapat menyelesaikan permasalahan antara

kesendirian atau ikatan kebersamaan, mereka harus berusaha atau mereka

terancam menjadi gila.

B. Dinamika Kepribadian Erich Fromm

Kebutuhan Manusia

Manusia tidak dapat menyatu dengan alam, mereka terisolasi dan

kesepian. Agar dapat bertahan hidup manusia harus menyatu dengan yang lain

serta memenuhi kebutuhan kebutuhannya. Pada umumnya, kata “kebutuhan”

diartikan sebagai kebutuhan fisik, yang oleh fromm dipandang sebagai

Page 3: Teori Kepribadian Erich Fromm

kebutuhan aspek kebinatangan dari manusia, yakni kebutuhan makan, minum,

seks dan bebas dari rasa sakit. Kebutuhan manusia dalam arti kebutuhan

sesuai dengan eksistensinya sebagai manusia, sehingga menurut fromm ada

dua kelompok kebutuhan yakni :

- Kebutuhan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang otonom (kebutuhan

kebebasan dan keterikatan) , yang terdiri atas :

a. Kebutuhan akan keterhubungan (Relatedness)

Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebutuhan untuk mengatasi

perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya sendiri.

Kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain yang dicintai, dan

menjadi bagian dari sesuatu. Fromm menyatakan tiga cara dasar bagi

manusia untuk terhubung dengan dunia yaitu kepasrahan, kekuasaan dan

cinta. Seseorang dapat pasrah pada orang lain ataupun suatu kelompok,

agar menjadi bagian dari satu dunia dengan orang atau kelompok itu

sendiri. Karena dengan cara ini keberadaannya sebagai individu tidak lagi

terpisah dan ia menjadi bagian dari seseorang atau sesuatu. Ketika

seseorang yang dominan dan seseorang yang pasrah tadi saling

menemukan, maka mereka sering kali menciptakan hubungan simbiosis,

yang memuaskan keduanya.

Walaupun simbiosis tersebut menyenangkan , namun hal ini ternyata

menghalangi pertumbuhan menuju integritas dan kesehatan psikologis.

Karena keduanya hidup dari satu sama lain, memuaskan kebutuhan

mereka akan kedekatan, namun kekurangan kekuatan dari dalam diri

sendiri dan menjadi lebih ketergantungan. Orang-orang dalam hubungan

simbiosis saling tertarik bukan oleh cinta, namun karena putus asa dalam

memenuhi kebutuhan akan keterhubungan, sehingga pada akhirnya

mereka terus bergantung untuk memuaskan kebutuhannya.

b. Kebutuhan akan keterunggulan (transcendence)

Page 4: Teori Kepribadian Erich Fromm

Manusia menyadari dirinya sendiri dan lingkungan tempat dia berada.

Manusia kemudian mengenali dan melihat betapa kuat dan menakutkan

alam semesta, yang membuat manusia menjadi tidak berdaya dalam

menghadapinya, kemudian manusia ingin mengatasi perasaan takut dan

ketidakpastian dalam menghadapi kondisi alam yang tidak menentu. Pada

akhirnya melihat kondisi seperti itu manusia kemudian membutuhkan

peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dan kemudian

menjadi aktif, menjadi manusia yang bertujuan dan bebas, hingga menjadi

makhluk yang dapat menciptakan atau menghancurkan sesuatu.

c. Kebutuhan akan keberakaran (Rootedness)

Kebutuhan keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan

ikatan yang akan membuat seorang manusia merasa nyaman di

kehidupannya. Dikatakan bahwa manusia menjadi asing dngan dunianya

karena dua alasan yaitu karena manusia direnggut dari akar akar

hubungannya oleh situasi dan karena fikiran dan kebebasan yang

dikembangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan menimbulkan

perasaan isolasi atau tidak berdaya. Keberakaran sendiri adalah kebutuhan

untuk mengikatkan diri dengan kehidupan. Setiap saat manusia

dihadapkan dengan kondisi dunia yang baru, dimana manusia harus tetap

aktif dan kreatif mengembangkan perasaan menjadi bagian yang integral

dari dari dunia. Dengan demikan manusia akan tetap merasa aman, tidak

cemas saat berada di tengah-tengah dunia yang penuh ancaman.

d. Kepekaan akan identitas (sense of identity)

Manusia memiliki kebutuhan untuk menjadi diri sendiri, dimana

manusia merasakan untuk dapat mengontrol nasibnya sendiri. Tanpa

sebuah kepekaan akan identitas, manusia tidak dapat mempertahankan

kewarasan mereka dan ancaman ini akhirnya dapat mendorong manusia

untuk mendapatkan kepekaan akan identitas dengan hal lain seperti orang

Page 5: Teori Kepribadian Erich Fromm

modern mengidentifikasikan diri mereka dengan Negara, agama, pekerjaan

atau kelompok tertentu sehingga akhirnya terjadi ilusi identitas, dimana

manusia manusia menjadi lebih mudah menyerah, banyak membutuhkan

penyesuaian diri. Dan akhirnya mengorbankan kebebasan diri agar

diterima oleh lingkungan.

- Kebutuhan yang kedua menurut fromm adalah kebutuhan untuk

memahami dunia, mempunyai tujuan dan memanfaatkan sifat unik yang

terdiri atas :.

a. Kerangka Orientasi ( frame of orientation)

Orang membutuhkan “peta” mengenai dunia social dan dunia

alaminya; tanpa “peta” itu dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah

laku, karena manusia selalu dihadapkan pada fenomena yang

membingungkan dan realitas yang menakutkan, sehingga manusia

membutuhkan hidupnya menjadi bermakna. Maka dapat disimpulkan

bahwa kerangka orientasi adalah seperangkat keyakinan mengenai

eksistensi hidup manusia, perjalanan hidup ataupun tingkahlaku.

b. Kerangka pengabdian ( frame of devition)

Kebutuhan manusia untuk memiliki tujuan hidup yang mutlak; Tuhan.

Orang membutuhkan sesuatu yang menerima seluruh pengabdian

hidupnya, sesuatu yang membuat hidupnya bermakna, sehingga dapat

disimpulkan kerangka pengabdian adalah peta yang mengarahkan

pencarian makna hidup, menjadi dasar dari nilai nilai dan titik puncak dari

semua perjuangan.

c. Stimulasi ( stimulation)

Kebutuhan untuk melatih system syaraf atau untuk memanfaatkan

kempuan otak. Manusia membutuhkan bukan sekedar stimulus sederhana

tetapi stimulus yang mengaktifkan jiwa misalnya puisi.

Page 6: Teori Kepribadian Erich Fromm

d. Keefektivan (effectivity)

Manusia memiliki kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri,

melawan perasaan tidak mampu dan melatih kompetensi/kemampuan diri

manusia itu sendiri.

Beban Kebebasan ( The burden of freedom)

Menurut sejarah seiring perkembangan jaman, manusia semakin

memperoleh kebebasannya , namun bersamaan dengan keadaan itu pula

manusia menjadi semakin merasa terasing. Contohnya, selama abad

pertengahan individu/manusia memiliki kebebasan pribadi yang terbatas, dan

terkurung peran yang diberikan oleh masyarakat yang ada di sekitarnya, peran

yang diberikan masyarakat ternyata menyediakan rasa aman, tempat

bergantung dan juga kepastian. namun kemudian setelah individu/manusia itu

mendapatkan kebebasan pribadi yang selama ini dibatasi akhirnya individu itu

sadar bahwa mereka terlepas dari rasa aman yang diberikan. Individu akhirnya

menjadi terpisah dari asal mereka dan merasa terasingkan satu sama lain.

Perasaan terlepas dari rasa aman dan merasa terasingkan ternyata

menimbulkan sebuah beban, beban ini menciptakan kecemasan dasar (basic

anxiety), yaitu perasaan bahwa kita hanya sendirian di dunia.

Mekanisme Pelarian ( Mechanism Escape)

Oleh karena kecemasan dasar menghasilkan rasa keterasingan dan

kesendirian yang menakutkan, maka manusia berusaha lari dari kebebasan

melalui berbagai macam mekanisme pelarian. Dalam Escape from freedom

disebutkan ada tiga mekanisme dasar dari pelarian, yaitu :

a. Authoritarianism

Fromm mendefinisikan authoritarianism sebagai kecenderungan untuk

menerahkan seseorang secara individu dan meleburkannya dengan

seseorang atau sesuatu diluar dirinya demi mendapatkan kekuatan yang

tidak dimilikinya. Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat ini

Page 7: Teori Kepribadian Erich Fromm

dapat berupa dua hal yaitu masokisme atau sadisme. Masokisme sendiri

timbul dari rasa ketidak berdayaan, lemah, serta rendah diri dan memiliki

tujuan untuk menggabungkan diti dengan orang atau institusi yang lebih

kuat.

Sementara sadisme lebih berbahaya secara social dibandingkan dengan

masokisme, sadisme bertujuan mengurangi kecemasan dasar dengan

mencapai kesatuan antara satu orang atau lebih. Fromm memperkenalkan

ada tiga jenis kecenderungan sadisme yang semuanya tergolong sama.

Jenis dari sadisme yang pertama adalah kebutuhan untuk membuat orang

lain bergantung pada diri dan akan berkuasa pada mereka yang cenderung

lemah. Jenis yang kedua adalah keinginan untuk mengeksploitasi orang

lain dan menggunakan orang tersebut untuk keuntungan dirinya sendiri.

Kecenderungan yang ketiga adalah keinginan untuk melihat orang lain

menderita, baik secara fisik maupun psikologis.

b. Sifat Merusak ( destructiveness)

Sifat merusak berasal dari perasaan kesendirian, keterasingan serta

ketidak berdayaan, sifat merusak sendiri tidak bergantung pada hubungan

berkesinambungan dengan orang lain, melainkan mencari jalan untuk

menghilangkan/membalas orang atau objek lain. Dengan membalas,

merusak, menghancurkan sebuah objek maka seseorang sedang dalam

keadaan berusaha untuk mendapatkan kembali rasa kekuasaan yang

hilang.

c. Konformitas (Conformity)

Orang yang melakukan konformitas berusaha untuk melarikan diri dari

rasa kesendirian dan keterasingan dengan menyerahkan individualitas

mereka dan menjadi apapun yang orang lain inginkan. Dengan demikian,

mereka jadi seperti robot, memberikan reaksi yang dapat

diperkirakansecara otomatis sesuai dengan olah orang lain. Mereka jarang

mengungkapkan pendapat mereka sendiri.

Page 8: Teori Kepribadian Erich Fromm

C. Struktur Kepribadian Erich Fromm

Fromm mendefinisikan kepribadian sebagai sebuah system yang relative

permanen dari semua dorongan noninsting, dimana dalam melaluinya manusia

menghubungkan dirinya dengan dunia manusia dan alam. Dalam teorinya

fromm menjelaskan bahwa kepribadian tercermin pada orientasi karakter

seseorang, yaitu cara relative manusia yang permanen untuk berhubungan

dengan orang lain. Fromm percaya bahwa karakter adalah pengganti

kurangnya insting.

Dalam formulasi proses perkembangan individu, fromm memusatkan pada

kondisi social dan cultural unik yang mempengaruhi proses perkembangan

karakter dan pemuasan kebutuhan dasar serta eksistensi manusia, ini berbeda

dari freud yang menekankan pada factor biologi. Fromm tertarik pada aspek

cultural. Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi

produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif.

Sehingga secara umum, manusia dapat menghubungkan dirinya dengan hal

atau orang lain dengan cara produktif maupun nonproduktif.

Orientasi Produktif

Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan. Dalam pandangan

fromm, orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau

mempengaruhi orang lain dengan bekerja, mencintai dan bernalar. Tipe

ini mampu menciptakan cinta yang dewasa. Berikut ini adalah aspek-aspek

kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm yaitu :

- Cinta yang produktif, merupakan suatu hubungan manusia yang bebas

dan sederajat. Cinta yang produktif menyangkut empat sifat yaitu:

perhatian,tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai berarti

bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, serta

membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Cinta yang

produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu. Cinta produktif

Page 9: Teori Kepribadian Erich Fromm

ini tidak terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan

atau cinta keibuan.

- Manusia yang sehat menilai kerja bukan sebagai akhir, melainkan

sebagai cara pengekspresian diri secara kreatif. Mereka tidak bekerja

untuk mengeksploitasi orang lain atau mengakumulasi kepemilikian

material yang tidak dibutuhkan. Mereka tidak malas atau aktif, namun

kompulsif, melainkan menggunakan kerja sebagai cara memproduksi

hal-hal yang dibutuhkan untuk hidup.

- Pikiran yang produktif, meliputi kecerdasan, pertimbangan dan

objektifitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat

terhadap objek pikiran. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh

gejala dengan mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan

potongan-potongan gejala yang terpisah. Menurut fromm semua

penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif

dimana para pemikir didorong oleh ketelitian, respek dan perhatian

untuk menilai secara objektif seluruh permasalahan yang ada.

Orientasi nonproduktif

From menggunakan istilah “nonproduktif” untuk menerangkan cara

cara yang gagal untuk menggerakan manusia lebih dekat pada kebebasan

positif dan realisasi diri. Manusia dapat memperoleh sesuatu melalui lima

orientasi non produktif ini yaitu :

- Tipe karakter menerima (Receptive character)

Karakter reseptif merasa bahwa sumber segala hal yang baik berada di

luar diri mereka sendiri dan satu satunya cara untuk berhubungan dengan

dunia adalah dengan menerima sesuatu termasuk cinta ataupun

pengetahuan. Karakter seperti ini cendrung lebih berpikir untuk menerima

daripada memberi dan mereka ingin orang lain menyirami mereka dengan

cinta, gagasan dan hadiah. Kebayakan karakter demikian periang dan

Page 10: Teori Kepribadian Erich Fromm

bersahabat. Ketika menghadap situasi sulit, mereka menjadi putus asa dan

bergantung pada orang lain dan tidak pada sumber intelektual mereka

sendiri untuk memecahkan masalahnya. Kualitas negative orang orang

reseptif adalah mencakup kepasifan, kepasrahan dan kurangnya rasa

ercaya diri. sifat positif mereka adalah kesetiaan, penerimaan dan rasa

percaya.

- Tipe karakter Eksploitatif (exploitative Character)

Seperti orang-orang reseptif, karakter eksploitatif percaya bahwa

sumber segala hal yang baik berada diluar mereka. Berbeda dengan orang

orang reseptif, tipe karakter ini mengambil secara agresif apa yang mereka

inginkan, bukan menerima secara pasif. Dalam hubungan social tipe

seperti cenderung menggunakan kelicikan atau kekuatan untuk mengambil

gagasan atau hal apapun yang menjadi milik orang lain. Sisi negative tipe

karakter eksploitatif yaitu egosentris, angkuh, arogan. Sedangkan sisi

positifnya yaitu impulsive, bangga, menarik dan percaya diri.

- Tipe karakter menimbun ( Hoarding character)

Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia

luar. Sebagai konsekuensinya, mereka berhubungan dengan dunia luar

dengan cara yang negative. Tipe ini memendam semuanya di dalam dan

tidak mau melepaskannya sama sekali. Seperti menyimpan uang, perasaan

serta pikirannya sendiri.

- Tipe Karakter Nekrophilia (Necrophilious Character)

Necrophilia merupakan satu karakter turunan dari karakter anal yang

berbahaya, kalau hoarding character memperlihatkan perilaku dekstruktif

yang pasif dan dalam bentuk menarik diri, necrophilia memperlihatkan

perilaku dekstruktif dengan mengeksploitasi dan merusak orang lain atau

benda- benda, serta alam lingkungan. Mereka adalah tipe orang yang

tertarik dan berpenampilan pada segala bentuk kematian. Mereka senang

Page 11: Teori Kepribadian Erich Fromm

berbicara soal penyiksaan, kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka

sangat terikat dengan kekuatan dan kekuasaan. 

- Tipe Karakter Pasar (Marketing Character)

Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang pada

masyarakat industry. Dalam masyarakat demikian, orang belajar untuk

memperlakukan diri mereka sendiri dan orang lain seperti komoditi

dengan satu nilai tukar tertentu dalam satu interaksi parallel 

D. Kelebihan dan Kekurangan teori Erich Fromm

Kelebihan Teori

- Pendekatan fromm pada kepribadian mempunyai prespektif yang luas,

from dengan teorinya bukan semata mata tentang psikoanalisis, tetapi

melalui teorinya dia juga menyerap informasi dari displin lain seperti

sejarah, sosiologi dan antroplogi

- Melalui teorinya fromm menunjukkan kepada pada khalayak

interpretasi yang unik tentang interaksi antara humanistas dan

masyarakat yang dari hal itu pula semakin menyadarkan kita pengaruh

antara faktor factor social,ekonomi, psikologi dalam hakikat

kemanusiaan.

Kekurangan teori

- Ada beberapa Istilah-istilah fromm yang kurang jelas dan samar

menjadikan gagasan sulit untuk dijadikan bahan acuan generator

penelitian empiris.

- Teori yang dikemukakan oleh from terlalu filosofis untuk dapat di

benarkan atau untuk sekedar di verifikasi.

Page 12: Teori Kepribadian Erich Fromm

Referensi :

Feist, J. & Feist, G.J. 2013. Teori Kepribadian Edisi 7. Jakarta:Salemba Humanika

Alwisol. 2009. Edisi Revisi Psikoogi Kepribadian. UMM Press

Calvin, Gardner, John C & Martin manosevitz. 1985. Introduction to Theories of

personality. Canada: John Wiley & sons, Inc

Page 13: Teori Kepribadian Erich Fromm

Taniputera, ivan. 2005. Psikologi Kepribadian. Jogjakarta: AR-RUZZ Media