TEORI ELEKTRON

6
Arus listrik terjadi karena adanya loncatan elektron bebas yang meloncat dari daerah yang kelebihan elektron ( negatif ) ke daerah yang kekurangan elektron ( positif ) . Arah gerak elektron ini berlawanan dengan arah arus listrik . Arah aliran elektron = muatan - ke muatan + arah arus listrik = muatan + kemuatan - Makanya pada benda benda dikenal dengan 3 sifat listrik : 1. Konduktor ( banyak memiliki elektron bebas sehingga eletron lebih mudah berpindah ( lepas ) , makanya disebut sebagai penghantar listrik yang baik 2. Isolator ( tidak memiliki eletron bebas sehingga susah menghantar listrik 3. Semikonduktor ( Elektron mudah menghantar atau tidak sama sekali tergantung kondisi tertentu . jadi gerakkan eletron inilah yang memicu terjadinya aliran arus listrik . Setiap benda terdiri dari molekul-molekul dimana dalam pergerakannya secara kimia merupakan gabungan atom-atom yang konstan. Seperti pada gambar dibawah, elektron-elektron bergerak dengan cepat disekitar inti atom, mengelilingi orbitnya, seperti bumi dan planet-planet yang mengitari matahari. Hanya sejumlah elektron tertentu yang dapat keluar orbitnya (K: 2, L: 8, M: 18, . . .) dan setiap elemen memiliki karakter jumlah elektron (contoh. hydrogen 1, carbon 6, oxygen 8,…). Gambar Model Hubungan Atom Umumnya inti atom memiliki muatan listrik positif (+) dan elektron memiliki muatan listrik negati (-) dan keduanya memiliki sifat saling tarik menarik satu sama lainnya sehingga atom menjadi netral (jumlah muatan positif = jumlah muatan negatif). Dikarenakan gaya tarik menarik dari inti atom terhadap elektron yang berada diluar orbit (valence electron) atau yang paling lemah, maka elektron tersebut mudah lepas dari orbitnya karena pengaruh luar (seperti panas, kelistrikan, cahaya dsb.) sehingga bisa pindah ke orbit lainnya, Elektron-elektron yang keluar dari orbit tersebut disebut dengan elektron bebas, dan merupakan inti dari listrik. Perpindahan elektron bebas tersebut selanjutnya menjadi arus listrik. Jadi pergerakan elektron bebas ini merupakan aliran arus listrik. Conductor & Non-

Transcript of TEORI ELEKTRON

Page 1: TEORI ELEKTRON

Arus listrik terjadi karena adanya loncatan elektron bebas yang meloncat dari daerah yang kelebihan elektron ( negatif ) ke daerah yang kekurangan elektron ( positif ) . Arah gerak elektron ini berlawanan dengan arah arus listrik .

Arah aliran elektron = muatan - ke muatan +arah arus listrik = muatan + kemuatan -

Makanya pada benda benda dikenal dengan 3 sifat listrik :1. Konduktor ( banyak memiliki elektron bebas sehingga eletronlebih mudah berpindah ( lepas ) , makanya disebut sebagaipenghantar listrik yang baik 2. Isolator ( tidak memiliki eletron bebas sehingga susah menghantarlistrik 3. Semikonduktor ( Elektron mudah menghantar atau tidak samasekali tergantung kondisi tertentu .

jadi gerakkan eletron inilah yang memicu terjadinya aliran arus listrik .

Setiap benda terdiri dari molekul-molekul dimana dalam pergerakannya secara kimia merupakan gabungan atom-atom yang konstan. Seperti pada gambar dibawah, elektron-elektron bergerak dengan cepat disekitar inti atom, mengelilingi orbitnya, seperti bumi dan planet-planet yang mengitari matahari. Hanya sejumlah elektron tertentu yang dapat keluar orbitnya (K: 2, L: 8, M: 18, . . .) dan setiap elemen memiliki karakter jumlah elektron (contoh. hydrogen 1, carbon 6, oxygen 8,…). Gambar Model Hubungan Atom Umumnya inti atom memiliki muatan listrik positif (+) dan elektron memiliki muatan listrik negati (-) dan keduanya memiliki sifat saling tarik menarik satu sama lainnya sehingga atom menjadi netral (jumlah muatan positif = jumlah muatan negatif). Dikarenakan gaya tarik menarik dari inti atom terhadap elektron yang berada diluar orbit (valence electron) atau yang paling lemah, maka elektron tersebut mudah lepas dari orbitnya karena pengaruh luar (seperti panas, kelistrikan, cahaya dsb.) sehingga bisa pindah ke orbit lainnya, Elektron-elektron yang keluar dari orbit tersebut disebut dengan elektron bebas, dan merupakan inti dari listrik. Perpindahan elektron bebas tersebut selanjutnya menjadi arus listrik. Jadi pergerakan elektron bebas ini merupakan aliran arus listrik. Conductor & Non-Conductor Bila material kelistrikan dikelompokkan, maka akan terdapat tiga kelompok yaitu; Conductor yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik, Nonconductor yaitu meterial yang tidak menghatarkan listrik dan Semiconductor merupakan material yang memliki daya hantar menengah yaitu diantara conductor dan nonconductor. Karakteristiknya ditentukan oleh konfigurasi elektronik berdasarkan struktur material atom. 1. Conductor: Conductor dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Banyak logam yang dapat menghantarkan arus listrik dan elektron dengan baik. Urutan conductor dari yang paling baik adalah sebagai berikut: perak, tembaga, emas, aluminium, tungsten, seng, nickel dll. 2. Nonconductor: Nonconductor tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nonconductor disebut juga dengan isolator karena electron bebas tidak mudah dialirkan oleh material tersebut seperti; keramik, gelas, karet, plastik, kayu, dll. 3. Semiconductor: Semiconductor memiliki karakteristik menengah diantara conductor dan nonconductor. Yang termasuk material semiconductor adalah; silicon (Si), germanium (Ge), selenium (Se) dan sebagainya, yang banyak digunakan pada komponen electronic.

Page 2: TEORI ELEKTRON

Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/atom-dan-terjadinya-arus-listrik/Copyright © Elektronika Dasar

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang tersimpan dalam berbentuk magnet, muatan

elektron, kimia dll. Untuk mengetahui suatu benda bersifat listrik maka kita hanya bisa

mengenalnya dengan gejala yang ditimbulkan dari benda tersebut.Gejala adanya listrik terasa

ketika lampu pijar yang terhubung dengan baterai menghasilkan cahaya pada lampu pijar

tersebut.

Konduktor Dan Isolator

Konduktor adalah benda atau material yang mengijinkan banyak elektron bebas untuk berpindah

atau bergerak secara bebas, contohnya seperti tembaga, perak, alumunium, besi dll.

Isolator adalah benda atau material yang mengijinkan sedikit elektron bebas untuk berpindah

atau bergerak secara bebas, contohnya karet, plastik, gelas, mika, keramik dll.

Muatan Listrik

Apabila atom netral diberikan energi padanya maka sebagian elektron terluarnya akan

melepaskan diri dari ikatannya sehingga atom netral tersebut menjadi kekurangan elektro / suatu

benda yang memiliki elektron bebas lebih sedikit dari proton (aseptor elektron), secara listrik

benda tersebut bermuatan positif, sedangkan benda lain yang kelebihan elektron / atom yang

elektron bebasnya lebih banyak dari proton secara listrik bermuatan negatif.

Aliran Listrik

Aliran listrik adalah mengalirnya elektron bebas dalam suatu penghantar dari atom satu ke atom

berikutnya dalam arah yang sama atau aliran elektron bebas dari muatan (kutub) negatif menuju

muatan (kutub) positif. Aliran listrik ini disebut dengan arus listrik dengan simbol “I” dengan

satuan Ampere (A). Satu ampere adalah mengalirnya 6.24 x 10^18 elektron dalam satu detiknya.

Arus Listrik Dan Aliran Elektron

Secara terori arus listrik adalah aliran elektron yang mengalir fasik kutub negatif ke kutub positif,

tetapi dalam hal ini arus listrik mengalir dari kutub positif menuju ke kutub negatif.

Beda Potensial Listrik

Beda potensial listrik adalah perbedaan muatan listrik diantara dua titik atau dua benda atau dua

tempat, yaitu benda atau tempat yang satu mempunyai muatan listrik lebih besar dibanding

dengan benda atau tempat yang lain.

Sehingga apabila kedua benda atau tempat tersebut dihubungkan maka muatan listriknya pada

benda itu akan mengalir hingga tidak terjadi beda potensial listrik. Sehingga analogi dapat

digambarkan dengan beda ketinggian zat cair.

Tegangan

Page 3: TEORI ELEKTRON

Istilah beda potensial dalam ilmu listrik kurang lazim, dimana lazimnya disebut dengan tegangan

dengan satuan volt. Apabila sebuah sumber tegangan sebesar 1 volt maka sumber tersebut

akan mengalirkan muatan listrik 1 coulomb untuk melakukan kerja sebesar 1 joule.

1 Coulomb = 6.28 x 10^18 elektron

Kuat Arus

kuat arus merupakan banyaknya muatan listrik (coulomb) yang mengalir pada suatu rangkaian

dalam setiap detiknya (coulomb/detik). Besarnya kuat arus dinyatakan dalam ampere yang

disimbolkan dengan “I” yang biasa disebut dengan arus listrik.

Arus listrik tidak dapat dilihat secara visual tetapi gejala adanya arus listrik dapat

diamati/dibuktikan. Arus listrik diukur dengan menggunakan ampere meter yang dipasang secara

seri.

Tahanan Listrik

Tahanan listrik atau disebut juga dengan beban merupakan komponen yang merangkap energi

listrik untuk diubah menjadi energi lain seperti: energi panas, energi cahaya, energi mekanik dll.

Sehingga tahanan dalam suatu rangkaian listrik berfungsi untuk menghambat laju aliran elektron

atau menghambat kuat arus listrik.

Tahanan listrik biasa disimbolkan dengan tanda “R” dengan satuan Ohm (Ω) dan diukur dengan

menggunakan alat ukur listrik yang disebut ohm meter.

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang tersimpan dalam berbentuk magnet, muatan

elektron, kimia dll. Untuk mengetahui suatu benda bersifat listrik maka kita hanya bisa

mengenalnya dengan gejala yang ditimbulkan dari benda tersebut.

Gejala adanya listrik terasa ketika lampu pijar yang terhubung dengan baterai menghasilkan

cahaya pada lampu pijar tersebut.

Konduktor Dan Isolator

Konduktor adalah benda atau material yang mengijinkan banyak elektron bebas untuk berpindah

atau bergerak secara bebas, contohnya seperti tembaga, perak, alumunium, besi dll.

Isolator adalah benda atau material yang mengijinkan sedikit elektron bebas untuk berpindah

atau bergerak secara bebas, contohnya karet, plastik, gelas, mika, keramik dll.

Muatan Listrik

Apabila atom netral diberikan energi padanya maka sebagian elektron terluarnya akan

melepaskan diri dari ikatannya sehingga atom netral tersebut menjadi kekurangan elektro / suatu

benda yang memiliki elektron bebas lebih sedikit dari proton (aseptor elektron), secara listrik

benda tersebut bermuatan positif, sedangkan benda lain yang kelebihan elektron / atom yang

elektron bebasnya lebih banyak dari proton secara listrik bermuatan negatif.

Aliran Listrik

Page 4: TEORI ELEKTRON

Aliran listrik adalah mengalirnya elektron bebas dalam suatu penghantar dari atom satu ke atom

berikutnya dalam arah yang sama atau aliran elektron bebas dari muatan (kutub) negatif menuju

muatan (kutub) positif. Aliran listrik ini disebut dengan arus listrik dengan simbol “I” dengan

satuan Ampere (A). Satu ampere adalah mengalirnya 6.24 x 10^18 elektron dalam satu detiknya.

Arus Listrik Dan Aliran Elektron

Secara terori arus listrik adalah aliran elektron yang mengalir fasik kutub negatif ke kutub positif,

tetapi dalam hal ini arus listrik mengalir dari kutub positif menuju ke kutub negatif.

Beda Potensial Listrik

Beda potensial listrik adalah perbedaan muatan listrik diantara dua titik atau dua benda atau dua

tempat, yaitu benda atau tempat yang satu mempunyai muatan listrik lebih besar dibanding

dengan benda atau tempat yang lain.

Sehingga apabila kedua benda atau tempat tersebut dihubungkan maka muatan listriknya pada

benda itu akan mengalir hingga tidak terjadi beda potensial listrik. Sehingga analogi dapat

digambarkan dengan beda ketinggian zat cair.

Tegangan

Istilah beda potensial dalam ilmu listrik kurang lazim, dimana lazimnya disebut dengan tegangan

dengan satuan volt. Apabila sebuah sumber tegangan sebesar 1 volt maka sumber tersebut

akan mengalirkan muatan listrik 1 coulomb untuk melakukan kerja sebesar 1 joule.

1 Coulomb = 6.28 x 10^18 elektron

Kuat Arus

kuat arus merupakan banyaknya muatan listrik (coulomb) yang mengalir pada suatu rangkaian

dalam setiap detiknya (coulomb/detik). Besarnya kuat arus dinyatakan dalam ampere yang

disimbolkan dengan “I” yang biasa disebut dengan arus listrik.

Arus listrik tidak dapat dilihat secara visual tetapi gejala adanya arus listrik dapat

diamati/dibuktikan. Arus listrik diukur dengan menggunakan ampere meter yang dipasang secara

seri.

Tahanan Listrik

Tahanan listrik atau disebut juga dengan beban merupakan komponen yang merangkap energi

listrik untuk diubah menjadi energi lain seperti: energi panas, energi cahaya, energi mekanik dll.

Sehingga tahanan dalam suatu rangkaian listrik berfungsi untuk menghambat laju aliran elektron

atau menghambat kuat arus listrik.

Tahanan listrik biasa disimbolkan dengan tanda “R” dengan satuan Ohm (Ω) dan diukur dengan

menggunakan alat ukur listrik yang disebut ohm meter.

Page 5: TEORI ELEKTRON