Elektron 56

24
Edisi 56 / 2015 ELECTRO ISSUE Bitcoin Indonesia ELECTRO POPULAR Rekam Jejak Mobil Roomba Si Robot Pembantu Smart Card, Bukan Kartu Biasa Wearable Device Smart city : sebuah konsep baru dalam pengembangan dan penataan kota” Soccer in Technology ELECTRO PRACTICE LUXMETER: Sebagai klasifikasi kebutuhan pencahayaan suatu ruangan ELECTRO MAN Alan Yudhahutama WAW! FAKTANYA ELEKTRON

description

Majalah Elektroteknik HME ITB

Transcript of Elektron 56

Page 1: Elektron 56

Edisi 56 / 2015

ELECTRO ISSUEBitcoin Indonesia

ELECTRO POPULARRekam Jejak Mobil

Roomba Si Robot Pembantu

Smart Card, Bukan Kartu Biasa

Wearable Device

Smart city : sebuah konsep baru dalam pengembangan dan penataan kota”

Soccer in Technology

ELECTRO PRACTICE

LUXMETER:

Sebagai klasifikasi kebutuhan pencahayaan suatu ruangan

ELECTROMAN

Alan Yudhahutama

WAW! FAKTANYA

ELEKTRON

Page 2: Elektron 56

Kata Sambutan

Berbeda dengan 10 tahun yang lalu, teknologi menjadi san-gat dekat, saat ini, dengan kehidupan kita sehari-hari. Teknologi memudahkan kita melakukan banyak hal, hingga menambah nilai-nilai dari barang dan jasa yang ada. Teknologi-teknologi yang ada tentu berkaitan langsung dengan dunia elektroteknik yang sedang berkembang. Perkembangan itulah yang sangat menarik untuk di-mengerti.

Perkembangan teknologi menuntut kreativitas dan kerja keras para pelaku sains serta engineer yang mencakup segala lapisan, termasuk mahasiswa. Mahasiswa, pun, tanpa disadari turut terli-bat dalam perkembangan teknologi melalui proyek-proyek yang dilakukan baik dalam ranah akademik maupun diluar akademik.

Majalah Elektron edisi kali ini menitikberatkan pembahasannya pada proyek-proyek yang dilakukan oleh mahasiswa elektroteknik ITB. Proyek yang dilakukan bervariasi mulai dari elektronika prak-tis hingga menyinggung topik tugas akhir yang ada di ITB. Harapan saya, tulisan-tulisan yang ada di majalah ini akan membukakan wawasan pembaca, serta menambah rasa keingintahuan terha-dap teknologi saat ini, dan nanti.

Ketua Umum Elektron 2014/2015

Gabriel Frans

Teknik Elektro 2011

Ketua Umum: Gabriel Frans (EL’11)

Bendahara: Fitriana HN Aji Pramesti (EL’12)

Administrasi: Ariana Tulus P (EL’11)

Pemimpin Redaksi : Teguh Imam D (EP’11)

Publikasi: Amalia Irma N (EL’11)

Sponsorship: Nabila Husna S (ET’11)

Produksi: Oktapriana Putra S (EL’11)

Desain & Artistik: Siti Chiquitita V (ET’11)

Dwiky F Syahbana (EL’12)

Kru:Akhmad Sakir (EL’11)Amalia Irma N (EL’11)Andini Noviana (EL’11)

Ariana Tulus Purnomo (EL’11)Arya Tama (EL’11)

Cindy Agustina (EL’11)Dennis Citralokam (EL’11)

Gabriel Frans (EL’11)Hasnan Chatim (ET’11)

M. Hariomurti M (EL’11)Nabila Husna S (ET’11)Oktapriana PS (EL’11)

Siti Chiquitita V (ET’11)Teguh Imam D (EP’11)

Tito Nurwahyu MN (EL’11)Wisnu Murti (EL’11)

Zahrotul Aisyah U (EL’11)Abdur Rouf (EP’12)

Abram Wawi Putra (EP’12)Albert shan Handoko (EP’12)

Ammar Syahid R (EP’12)Dwiky F Syahbana (EL’12)

Fahrur Rozzi (EP’12)Fitriana NH AP (EL’12)

Harashta Tatimma Larasati (ET’12)Hasna Satya Dini (EP’12)

Kurniawan Adiyta W (EP’12)Rahmi Prameta (EL’12)Riska Audina A (ET’12)

Page 3: Elektron 56

Electro Popular:- Rekam Jejak Mobil Listrik- Roomba Si Robot Pembantu- “Smart Card, Bukan Kartu Biasa”- Wearable Devices- Soccer In Technology

Electro Issue:Bitcoin

Indonesia

Electro Man:Alan Yudhatama

Electro Practice:Luxmeter

Contents

4

14

15

21 Waw! Faktanya.....

18

Page 4: Elektron 56

Apa itu mobil listrik?

Pasti pembaca sudah sering kan men-dengar berita tentang mobil listrik? Baik itu mobil listrik yang didesain oleh produsen luar negeri maupun kreasi anak dalam negeri. Banyak kalangan berpendapat bahwa mobil listrik mer-upakan salah satu solusi terbaik untuk mengurangi tingkat polusi yang ada di perkotaan. Namun di sisi lain, tidak sedikit orang yang pesimis akan keber-langsungan program mobil listrik ini. Nah, tapi sebelum kita berbicara leb-ih lanjut tentang kontroversi mobil ini, lebih baik yuk kita lihat teknis dari kerja suatu mobil listrik.

Ya, pada dasarnya mobil listrik mer-upakan jenis mobil yang digerakkan oleh motor listrik dan menggunakan listrik sebagai sumber energi utaman-ya. Oiya, mungkin kawan baru men-dengar isu mengenai mobil listrik seki-tar tahun 2000-an kan? Apakah kalian tahu bahwa sebenarnya mobil listrik sendiri telah ada sejak tahun 1800-an? Prototipe mobil listrik pertama diran-cang oleh Ányos Jedlik yang merupa-kan warga negara Hungaria. Kemudi-an sistem penyimpanan energi listrik mulai dikembangkan secara lebih baik sekitar tahun 1840, dimana tercatat nama-nama seperti Gaston Planté

yang merupakan pencipta baterai isi ulang dan Camille Alphonse Faure yang mengembangkan kapasitas bat-erai isi ulang sehingga memungkinkan baterai untuk dapat diproduksi pada skala industri.

Sekitar tahun 1920 mobil listrik mulai ditinggalkan karena perkembangan kapasitas penyimpanan listrik yang ti-dak dapat mengikuti akselerasi pem-bangunan infrastruktur jalan. Perkem-bangan infrastruktur jalan yang semakin baik tentunya menyebabkan orang membutuhkan kendaraan yang dapat digunakan untuk menempuh ja-rak yang semakin jauh. Karena sistem penyimpanan pada mobil listrik belum dapat menjawab tantangan ini, mas-yarakat beralih untuk menggunakan mobil berbahan bakar minyak bumi.

Ketika jumlah mobil berbahan bakar minyak bumi semakin banyak, disadari bahwa terjadi penurunan kualitas uda-ra. Atas dasar tersebut sekitar tahun 1970 Ilmuwan mulai kembali menco-ba mengembangkan teknologi mobil listrik yang dulu ditinggalkan. Bagian yang menjadi fokus adalah penelitian adalah sistem penyimpanan energi elektrik. Untuk dapat bersaing denagn mobil berbahan bakar minyak bumi yang rata-rata memiliki jarang tempuh

MOBIL LISTRIKRekam Jejak Mobil Listrik

Mobil Chevy Volt

Elektro Popular

Page 5: Elektron 56

5

500km (asumsi tangki 50L, 10km/1L) setiap pengi-sian bensin full, dibutuhkan inovasi yang sangat baik oleh ilmuwan dan juga produsen mobil listrik. Salah satu jawaban yang paling menjanjikan diberikan oleh Tesla Motor. Produsen mobil listrik yang berpusat di California, Amerika Serikat ini menawarkan mobil lis-trik dengan jarak tempuh sampai 306 km untuk satu kali pengisian pada kecepatan optimum, sedangkan pada kecepatan normal jarak tempuh berkisar pada 265 km.

Cara Kerja Mobil Listrik

Perbedaan prinsip kerja dari mobil listrik dengan mobil berbahan bakar minyak bumi terletak pada motor penggerak, sistem penyimpanan, dan con-troller. Energi yang tersimpan pada sistem penyim-panan (baterai), digunakan oleh motor listrik yang pengaturannya dilakukan controller yang terhubung dengan pedal gas. Ketika pengemudi menekan ped-al gas dalam-dalam berarti controller akan member-ikan energi penuh sedangkan ketika pengemdi tidak mengunjak pedal gas, controller tidak akan mengi-rimkan energi pada motor listrik.

Untuk penjelasan yang lebih rinci, controller akan mengubah 300V DC dari baterai menjadi maksimum 240V AC 3 fasa yang akan diberikan pada motor listr-ik. Sedangkan pengaturan daya yang akan diberikan oleh controller diatur oleh potensiometer yang ter-hubung dengan pedal gas. Untuk alasan keamanan, terdapat dua potensiometer yang akan dibaca oleh controller. Daya dari controller baru akan disalurkan pada motor listrik ketika controller membaca nilai yang sama pada kedua potensiometer. Jadi ketika terjadi fault pada salah satu potensimeter sehingga

menujukkan posisi gas full (pedal terinjak dalam), padahal pengemudi tidak bermaksud demikian, kecelakaan dapat dicegah karena pada pemba-caan nilai potensiometer yang berbeda mobil ti-dak akan bergerak.

Jenis Mobil Listrik

Dalam perkembangannya, terdapat empat jenis mobil listrik jika didasarkan pada sumber energin-ya, yaitu konvensional hybrid, Plug-In Hybrid Elec-tric Vehicle(PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV) dan yang terakhir ¬fuel cell Electric Vehicle (FCEV). Perbedaan keempatnya terletak baik pada kom-binasi bahan bakar maupun media penyimpanan energi listrik. Terdapat jenis mobil yang sumber energinya merupakan kombinasi dari minyak bumi dan listrik, namun ada pula yang sumber energinya sudah sepenuhnya dipasok dari listr-ik. Jenis yang paling baru merupakan gabungan antara energi listrik dan hidrogen. Nah, mari kita lihat satu persatu dari keempat jenis tadi.

Pada jenis conventioal hybrid , energi listrik yang digunakan dihasilkan dari sistem pengereman

1. Electric Motor 2. Battery pack3. Motor Controller4. Contactor5. Fuse6.Vacuum Pump

7.DC/DC Converter8.Instrumentation9.Power Steering Pump10.Battery Charger

SKEMATIK MOBIL LISTRIK

Page 6: Elektron 56

Dua jenis mobil lainnya yaitu BEV dan FCEV memiliki sistem yang 100% meninggalkan bahan bakar bensin. Perbedaan keduanya terletak pada cara mendapat-kan energi listrik. Jika BEV memiliki kemiripan dengan PHEV yaitu mendapatkan energi listrik melalui sistem charging. Pada FCEV, energi listrik dihasilkan dari proses perubahan hidrogen menjadi air.Jadi penge-mudi tidak perlu mengisi ulang baterai listrik, tetapi yang dibutuhkan adalah hidrogen. Keuntungan dari PHEV adalah sistem pengisisan ulang yang relatif lebih cepat. Jika mobil yang memafaatkan listrik se-bagai penggerak motor harus memgisi ulang sekitar 4-8 jam untuk kondisi penuh. Dengan memanfaat-kan hidrogen hanya dibutuhkan waktu 5 menit untuk pengisian penuh. Mobil listrik produksi Tesla Motor yang tadi telah kita singgung merupakan jenis BEV. Sedangkan salah satu produsen motor yang meng-hasilkan FCEV adalah Mitsubishi dengan Mistubishi Outlander PHEV–nya.

Perkembangan mobil listrik bukan tanpa hambatan, beberapa masalah yang perlu dikaji lebih lanjut ada-lah bentuk fisik baterai yang besar dan menghabiskan tempat, selain itu baterai yang sekarang diproduksi hanya dapat tahan berfungsi optimal untuk penggu-naan dibawah 100.000 mile. Selain itu infrastruktur pengisian ulang listrik yang belum tersedia juga men-jadi alasan lain mengapa mobil ini belum populer un-tuk menjadi pilihan kendaran masyarakat.

Beberapa orang berpendapat bahwa walaupun mobil listrik tidak menghasilkan emisi, namun pada saat pembangkitan listrik dari sumber tentunya tidak semua pembangkit menggunakan energi terbarukan seperti air, angin, ataupun biomassa. Tetapi setida-knya mobil listrik memiliki efisiensi yang jauh lebih baik. Apabila mobil berbahan bakar bensin memiliki efisiensi 25%, mobil listrik dapat mencapai efisiensi sampai 80%. Ini karena mobil listrik tidak memerlu-kan gearbox bagi pengemudi yang menyukai mobil dengan akselerasi tinggi, karena torka instannya, mobl listrik dapat berganti kecepatan dengan cepat.

Keadaan di Indonesia

Indonesia sendiri beberapa tahun belakangan ini mulai getol dalam riset pengembangan mobil listrik karya dalam negeri. Tidak tanggung-tanggung untuk mewujudkan mobil listrik ini, mentri BUMN, Dahlan Iskan sampai mendatangkan warga Indonesia yang menjadi tim Research & Development Nidec Coorpo-ration di Jepang, Ricky Elson. Melalui Ricky Elson dan timnya, telah dihasilkan 3 mobil listrik yaitu Tucuxi, Gendhis, dan Selo. Mungkin, nama Tucuxi terdengar di telinga pembaca ketika terjadi kecelakaan di daer-

jadi sebenarnya pada mobil jenis ini tidak terdapat sistem pengisian ulang listrik secara langsung. Pada intinya mobil jenis ini memanfaatkan energi kinetik yang biasanya terbuang percuma pada saat pengere-man mobil untuk dapat disimpan dalam bentuk listr-ik. Salah satu contoh dari conventional hybrid adalah Honda Accord Hybrid 2014 yang dapat menempuh 47miles/galon sedangkan pada versi non-hybrid hanya dapat menempih 30miles/galon.

Prinsip kerja dari PHEV sebenarnya tidak jauh berbeda dengan conventional hybrid, yaitu memadukan energi listrik dengan bensin. Namun pada PHEV pengemudi dapat menggunakan energi listrik lebih leluasa karena adanya fasilitas charging. Jadi sumber energi listrik ti-dak hanya dari sistem pengereman saja, tetapi penge-mudi juga dapat menggunakan listrik dari terminal. Mo-bil yang menafaatkan teknologi ini adalah Ford Fusion Energy 2014 yang dapat menempuh 21 miles dengan bahan bakar hanya berasal dari listrik dan Chevy Volt 2014 yang dapat menempuh 38 miles dengan bahan bakar yang sama. (HS)

Atas: Mitsubshi Outlander PHEVBawah: Toyota Prius

6

Page 7: Elektron 56

ROOMBASi Robot Pembantu

Elektro Popular

Apa itu Roomba? Sebelum membahas dulu mengenai Roomba, alangkah baiknya jika mengetahui dulu apa itu service robot. Service robot adalah robot yang bertugas untuk melayani manusia dengan melakukan tugas yang dapat bersifat membosankan, mengulang, ataupun berbahaya,

contohnya melakukan pekerjaan rumah tangga.

Service robot sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sesuai bidangnya, sampai saat ini service robot memiliki 4 bidang kategori besar. Pertama, bidang industri, robot ini biasanya melakukan tugas dalam industri mulai dari simple seperti mengangkat barang sampai dengan tugas sulit dan kompleks seperti mengatur stasiun nuklir. Kedua, bidang Restaurant dan Bar, robot dalam bidang ini bertugas membantu bar ataupun dan restaurant secara otomatis, seperti membuat cocktail secara otomatis ataupun hanya menjadi robot penunggu atau “waiting robot”. Ketiga, bidang domestik, robot ini biasanya melakukan tugas yang biasa dilakukan manusia di rumah, seperti membersihkan lantai, membersihkan kolam, memotong rumput, dsb. Robot ini juga bisa membantu dan melayani orang cacat. Keempat, bidang scientific, robot ini biasanya melakukan tugas repetitif dalam sebuah penelitian, seperti mendesain dan melakukan eksperimen, analisis data, bahkan mebuat hipotesis. Contoh, robot yang diterbangkan ke Mars untuk meneliti Mars dan membawa batu sampel dari sana.

7

Page 8: Elektron 56

Bagaimana dengan Roomba? Roomba sendiri merupakan sebuah robot yang memiliki tugas utama sebagai “vacuum cleaner” sehingga Roomba masuk dalam kategori service robot bidang domestik. Roomba sendiri merupakan robot automatic yang terkenal di seluruh dunia. Roomba mulai diperkenalkan pada tahun 2002 oleh perusahaan iRobot asal Amerika Serikat. Berdasarkan data, pada bulan Februari 2014, Roomba telah terjual lebih dari 10 juta unit di seluruh dunia.

Roomba memiliki fitur set dari sensor dasar yang membantu dalam melakukan tugasnya. Contohnya, Roomba mampu mengganti arah ketika menemui masalah, mendeteksi tempat-tempat kotor di lantai dan mendeteksi tangga. Roombe menggunakan 2 inpenden ban dengan kemampuan memutar 360 derajat. Roomba juga dapat melakukan tugas yang lebih kreati dengan menggunakan “Roomba Open Interface”. Roomba menghasilkan tenaganya dari baterai nickel-metal hydride batteries (NiMH), di mana

baterai ini harus diisi ulang kembali secara regular. Generasi kedua dan ketiga dari Roomba model telah mempunyai kemampuan untuk mencari tempat pengisian

ulang baterai secara otomatis menggunakan infrared ketika Roomba telah selesai membersihkan ruangan.

Roomba memiliki beberapa series model dari seri pertama yang diluncurkan tahun 2002, seri 400, seri 500, seri 600, seri 700, dan terakhir seri 800 yang dilepas ke pasaran pada tahun 2013 sampai 2014.Pengoperasian Roomba

sendiri bisa dibilang mudah karena robot dapat membersihkan ruangan secara otomatis ketika ruangan terdeteksi kotoran atau dengan cara manual dengan cukup menekan tombol “clean” pada interface robot, maka robot akan langsung membersihkan ruangan. Waktu pembersihan tergantung dari luas ruangan, untuk generasi model pertama luas ruangan harus diberitau terlebih dahulu, untuk generasi kedua dan ketiga sudah dapat memperkirakan luas ruangan.

Kisaran harga Romba sendiri mulai dari sekitar 1,6 juta sampai dengan 8 juta tergantung dari

Roomba First Generation8

Page 9: Elektron 56

SMART CITYkonsep baru dalam pengembangan dan penataan kota

Smart City adalah sebuah konsep kota cerdas atau pintar yang membantu masyarakat kota mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat guna kepada masyarakat atau lemba-ga dalam melakukan aktivitas secara real time. Smart City mengintegrasikan informasi di dalam kehidupan mas-yarakat kota dengan layanan berba-sis sistem satu atap secara terpadu. Konsep smart city dapat dijadikan panduan (sumber: www.hitachi.com) untuk lembaga pada pemerintahan kota dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat sasaran terkait masalah kotanya.

Menurut, Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Te-knologi Bandung (STEI ITB), Suhono Harso Supangkat, proses pengukuran mulai dari mengetahui hingga antisi-pasi atau adaptasi akan bisa cepat jika dibantu dengan teknologi informasi dan komunikasi. Proses yang dilaku-kan melalui urutan sensing (men-gukur), understanding (mengetahui), hingga controlling (pengendalian). Oleh karena itu kota yang mengadopsi konsep smart city membutuhkan akses broadband yang stabil dan luas.

Suhono menjelaskan, “Teknologi broadband adalah salah satu yang dibutuhkan untuk mewujudkan smart city dari sisi infrastruktur selain trans-portasi umum, air, energi, dan lingkun-gan hidup. Faktor lainnya adalah kepemimpinan, komitmen dan peran serta swasta, masyarakat, dan univer-sitas”. Jika teknologi broadband bisa dioptimalkan maka untuk sensing tak perlu seorang pemimpin repot-repot blusukan ke setiap sudut kota. “Tinggal pasang sensor di sudut-sudut kota, nanti laporan masuk secara real time. Ini akan mempercepat pemimpin un-tuk mengambil keputusan. Nanti ting-gal manfaatkan cloud computing un-

tuk penyimpanan dan analisa data,” jelasnya.

Konsep smart city di Indonesia mer-upakan sebuah ide baru dalam pengembangan dan penataan kota. Konsep ini pertama kali diterapkan di “Kota Kembang” yang dipimpin oleh Ridwan Kamil. Walikota Bandung saat ini adalah lulusan arsitektur Institut Teknologi Bandung. Kang Emil sapa-an hangat sang Walikota sudah lama berkecimpung dalam dunia tata kota. Sebelum menjadi walikota ia adalah salah satu dosen Sekolah Arsitektur dan Pengembangan Perencanaan Kota (SAPPK ITB) juga sebagai ahli tata kota dengan skala internasional.

Salah satu penerapan smart city di kota Bandung adalah pengadaan layanan akses internet di ruang ter-buka publik. Ruang terbuka publik di Bandung semakin banyak sesuai den-gan proker walikota Bandung. Fasilitas internet gratis di ruang terbuka publik akan menarik minat masyarakat kota untuk berkunjung ke tempat tersebut. Salah satu ruang terbuka publik terse-but adalah hadirnya taman di setiap sudut kota. Dengan demikian, fungsi taman sebagai ruang publik pun akan kembali dengan sendirinya. Fasilitas serupa juga dibangun di tempat-tem-

Elektro Popular

pat ibadah, seperti masjid, gereja dan lainnya. Cara seperti ini akan memu-dahkan masyarakat dalam mengakses internet meski sedang beribadah. Se-lain akses penyediaan akses internet di ruang publik, pemerintah kota Band-ung juga berencana menerbitkan kar-tu pintar. Kartu ini salah satunya bisa digunakan masyarakat untuk mem-bayar tarif trasportasi seperti angkot, bus, dan lainnya.

Demi mendukung sistem pembayaran ini, pemerintah kota Bandung akan terlebih dulu melakukan penataan an-gkot. Pembangunan sektor transporta-si di Kota Bandung juga ada ditunjang dengan pengadaan bus ukuran 3/4 serta Monorail. Selain itu, pihaknya juga akan menerbitkan kartu yang di-gunakan untuk membayar tarif parkir. Nantinya, petugas parkir akan memili-ki smart phone untuk mendeteksi dan mengurangi saldo pemilik kartu terse-but.

Bandung Smart City adalah sebuah konsep kota yang memiliki koneksi ter-integrasi dalam berbagai bidang hing-ga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Se-gala permasalahan kota mulai dari ke-macetan, penumpukan sampah, jalan rusak, keadaan kontur tanah suatu daerah, dan lainnya dapat secara real

Page 10: Elektron 56

SOCCERIn TechnologyAnda mengaku pengemar sepak bola sejati? Penge-mar sepak bola sejati pasti tahu siapa pemain sepak bola terbaik dunia saat ini. Dia adalah Cristiano Ronaldo (CR7), orang yang selalu berada dibawah bayang-banyang Messi dari barcelona ini, sekarang berhasil mengalahkan Messi dan akhirnya dinobat-kan menjadi pemain terbaik dunia. Namun apakah anda tahu teknologi apa saja yang digunakan oleh persepakbolaan dunia? Mari kita lihat teknologi yang digunakan pada sepak bola saat ini.

REFEREE THIRD EYE WATCH

MICOACH

Tidak hanya teknologi garis gawang, untuk membantu keputusan wasit, maka hadirlah sebuah jam khusus untuk wasit. Pendesain jam ini yaitu Andy Kurovet, dia berhasil membuat jam khusus untuk wasit sepak bola yang diberi nama Referree Third Eye yang dilengkapi dengan bluetooth sehingga asisten wasit hingga wasit cadangan bisa langsung mengirim sinyal jika terja-di Gol, offside atau pelanggaran. Hal ini dikarenakan keputusan wasit yang terkadang memunculkan kon-troversi karena keputusannya yang kurang tepat. Un-tuk itu hadir jam ini untuk mengurangi hal tersebut.

MiCoach adalah teknologi pertama sepatu pintar yang digunakan untuk mengeta-hui dan merekam statistik performa kecepatan, kece-patan maksimum, jumlah sprint, jarak, jarak berdasar-kan waktu dan level intesi-tas secara akurat.Teknologi olahraga yang berasal dari Jerman ini banyak dipakai oleh pesepakbola, pemain tenis, atletik dan banyak

lainnya. Memori mi-Coach dapat mencatat seluruh data pertand-ingan hingga 7 jam dan bisa ditransfer se-cara nirkabel ke tablet, PC, dan MAC.

Elektro Popular

10

Page 11: Elektron 56

SPIDERCAMKamera merupakan salah satu alat utama yang diperlukan untuk menyiarkan siaran berupa sepak bola secara on air. Spidercam adalah sistem yang memungkinkan film dan televisi kamera untuk bergerak baik secara vertikal dan horizontal di daerah yang telah ditentukan, biasanya lapangan bermain dari acara olahraga seperti lapa-ngan sepak bola atau lapangan tenis. Nama Spidercam merupakan merek dagang. Perangkat spidercam, digunakan untuk menghasilkan view tiga dimensi atau 3D da-lam pertandingan. Spidercam merupakan perangkat kamera yang mampu bergerak tanpa dibatasi oleh kendala di atas tanah. Kamera ini dengan mudah dan dengan tenang mengikuti perintah pilot atau operator. Teknologi inilah yang membuat pe-nonton menjadi lebih dekat dengan lapangan, sehingga bisa melihat pergerakan pemain. Pengoperasiannya menggunakan empat motor derek yang ditempatkan di setiap sudut lapangan. Operator menggunakan remote control untuk menggerak-kan kamera yang dipasang pada kawat baja yang terhubung ke kamera carrier-gy-ro-stabil, atau dolly, dengan menggunakan sistem robot. Pergerakan bukan hanya pada kamera, tetapi juga pada penggeraknya. Hal inilah yang memungkinkan kamera mengambil angle atau sudut pengambilan gambar dari berbagai titik. Spidercam di-operasikan dan dirawat khusus oleh operator kamera yang bertanggung jawab atas semua masalah yang terjadi pada kamera.

Dalam sepak bola, diving tergolong permainan licik. Jika wasit tak jeli, maka sebuah pelanggaran atau penalti menjadi keuntungan tim yang melakukan diving. Banyak penyerang dunia yang sesekali berbuat curang serupa Torres. Kini aksi licik pese-pakbola bisa terdeteksi lewat alat buatan para ahli Inggris. Alat kecil ini diletakkan di-antara tumit dan mata kaki yang tidak mengganggu pemain. Hebatnya, sensor dida-lamnya mampu mendeteksi bentrokan kaki antara pemain. “Ada dua sensor yang mampu mendeteksi kecurangan pemain,” kata Andy Shaw pembuat alat anti diving ini dalam Daily Mail, 8 April. Jeff Winter, mantan wasit Liga Premier mengatakan diving kini sudah menjadi bagian sepak bola. Tapi cara ini tidak adil dan tidak bermartabat. “Jika digunakan mampu meminimalisir kontroversi,”kata Jeff. Namun FIFA belum mer-espon penggunaan alat antidiving ini.

5 hal diatas merupakan salah satu contoh teknologi yang digunakan pada persepak-bolaan dunia. Meskipun masih ada beberapa teknologi yang belum mendapatkan persetujuan dari FIFA, namun hal yang paling penting adalah sportifitas dan keber-samaan yang tercipta dari olahraga ini, dan para pendukung yang tetap menjaga keamanan dan kenyamanaan pertandingan, hidup Fair Play.

Sudah tidak jarang lagi, keputusan wasit yang menentukan apakah bola sudah masuk gawang atau belum terkadang dapat menjadi hal yang kontroversial. Terlebih jika bola yang masuk tersebut dianulir oleh wasit, karena dianggap bola belum masuk, sehingga tidak her-an akan ada pendukung yang melayangkan protes, bahkan sampai melempar botol minuman ke arah wasit. Oleh karena itu Goal line technology atau teknologi garis gawang hadir sebagai teknologi yang digunakan untuk membantu wasit dalam memutuskan apakah bola sudah memasuki gawang dan terjadi goal atau belum. (AS)

ANTI DIVING

GOAL LINE TECHNOLOGY

11

Page 12: Elektron 56

WEARABLE DEVICEKehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari benda-benda yang kita pakai. Di samping pakaian, benda-benda tersebut dapat berupa aksesoris untuk fashion, contohnya gelang, jam tangan, kalung, kacamata, dan lain-lain. Beberapa benda tersebut sudah dapat dimanfaatkan bersama kemajuan teknologi untuk membantu pekerjaan manusia, membuatnya menjadi lebih praktis, serta menambah hiburan.

Istilah “wearable devices/ wearable technology” adalah benda-benda yang bisa dipakai dengan nyaman dan dilepas dengan mudah yang dapat melakukan computing task seperti PC, handphone, dan lain-lain. Wearable devices mempunyai kelebihan dibanding PC atau handphone, yaitu melakukan hubungan langsung dengan fisik seperti biofeedback dan tracking aktivitas fisik. Wearable devices

mempunyai beberapa bentuk kemampuan komunikasi dan memungkinkan akses informasi secara real-time. Teknologi ini dapat diaplikasikan ke banyak bidang. Misalnya dalam bidang kedokteran, data keadaan tubuh pasien dapat diperoleh menggunakan wearable device. Bahkan, 10 tahun yang lalu sudah ada insinyur medis berbicara tentang sebuah perangkat yang bisa memantau kesehatan pasien dalam bentuk “Wearable Motherboard™” atau “Smart Shirt”, yang bertujuan untuk memantau tanda-tanda vital dan mengirim informasi biofeedback ke stasiun hub secara real-time (Park and Jayaraman, 2003).

Salah satu wearable device yang masih santer sekarang adalah Google Glass, kacamata pintar dari Google. Google Glass dapat menampilkan sebuah layar interface semi transparan di depan pandangan nyata kita. Mata bisa fokus ke layar

Elektro Popular

12

Page 13: Elektron 56

tidak nyata ini dan bisa fokus ke pandangan asli kita. Proses memunculkan layar baru ini sangatlah sederhana. Pada Google glass terdapat CPU, proyektor yang sangat kecil, dan sebuah prisma semi-transparan. Prisma inilah yang memproyeksikan tampilan dari proyektor sehingga dapat ditangkap oleh reitina. Google glass juga memiliki fitur seperti smartphone saat ini, yaitu telepon, kamera, internet, dan GPS.

Selain kacamata, benda wearable lainnya yang ditambahkan dengan sentuhan teknologi adalah jam tangan, ataupun gelang, antara lain Sony Smartwatch, Samsung GalaxyGear, LG Lifeband dan Nike Fuelband. Sony Smartwatch dan Samsung GalaxyGear pada dasarnya adalah gadget yang sama dengan banyak fitur dan fungsi utamanya adalah sebagai jam tangan . Hanya saja ada beberapa fitur yang diunggulkan oleh masing-masing merk terkenal ini. Sony Smartwatch memiliki kemampuan mengakses Gmail, Facebook, dan Twitter. Jam tangan pintar milik Samsung lebih unggul karena adanya kamera, mikrofon, dan speaker.

13

LG Lifeband dan Nike Fuelband sebenarnya mirip dengan jam tangan pintar tetapi lebih mendekati bentuk gelang dan fungsi utamanya adalah untuk pendukung kebugaran. Kedua gadget ini berupa gelang yang memiliki layar interface. Landasan utama LG lifeband adalah kenyamanan, desain luar biasa, dan fungsionalitas. LG lifeband dapat mencatat aktivitas harian kita (activity tracker), baik olahraga maupun aktivitas ringan sehari-hari. Gelang canggih mempunyai bentuk yang sederhana tapi elegan, disertai layar touchscreen yang dibuat dari OLED. Selain itu, gelang ini dapat melakukan fungsi yang sama seperti jam tangan pintar, yaitu terhubung nirkabel dengan smartphone, notifikasi smartphone, dan pemutar musik. LG Lifeband dapat dilengkapi dengan LG heart rate earphone yang dihubungkan nirkabel dengan bluetooth. Dengan sensor embedded, earphone dapat mengukur detak jantung dengan cara mengetahui data aliran darah di telinga. Nike Fuelband sedikit berbeda dengan LG Lifeband. Nike membuat gelang pintar ini untuk bermain game tapi di dunia nyata. Nike Fuelband sama-sama merekam aktivitas seperti LG

Page 14: Elektron 56

BitcoinIndonesia

Bitcoin pertama kali didengungkan oleh Satoshi Nakamoto, yang sekarang menghilang secara mis-terius, pada 2009. Hingga saat ini, bitcoin masih menjadi topik yang hangat untuk diperbincang-kan. Walaupun geliatnya telah nyata di berbagai belahan dunia, tidak dengan Indonesia. Banyak warga Indonesia yang masih sangat awam dengan perkembangan bitcoin, bahkan tidak tahu sama sekali mengenai bitcoin. Apakah anda salah sat-unya? Iya maupun tidak, akan dibahas mengenai perkembangan bitcoin di Indonesia.

Secara resmi, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa bitcoin bukan mata uang, maupun alat pembayaran yang sah. Pernyataan ini diperkuat dengan mengutip UU No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, UU No. 23 tahun 1999, dan UU No. 6 ta-hun 2009. Pernyataan ini disampaikan oleh Di-rektur Departemen Komu-nikasi Bank Indonesia Peter Ja-cobs pada bulan Februari tahun 2014. Namun, seperti yang dapat diduga, bitcoin tidak berakhir dengan semudah itu. Sistem peredaran yang berbentuk digital salah satu aspek penting dalam bertahann-ya bitcoin hingga saat ini.

Bitcoin memiliki wakil di Indonesia, yaitu Bitcoin Indonesia, dengan CEO Oscar Darmawan. Cabang Indonesia ini pun tentunya bertugas “memasar-kan” bitcoin di Indonesia dengan segala tantangan regulasi yang ada. Laporan terakhir langsung oleh CEO pada September 2014, transaksi bitcoin di Indonesia per harinya mencapai 50-100 BTC (sat-uan bitcoin). Sementara, targetnya adalah hingga

1000-2000 BTC per hari. Pada bulan September 2014 pun nilai 1 BTC setara dengan IDR 5,7 Juta. Hal ini tentunya merupakan karakteristik bitcoin yang unik, fluktuasi yang sangat ekstrim – salah seorang investor Amerika membeli US$ 11 juta pada 11 April 2013, pada September 2014 nilai bitcoin melonjak drastis hingga US$ 44 juta atau meroket 400%.

Bitcoin sendiri masih menjadi “barang” yang tak jelas di Indonesia. Terkait pernyataan illegal se-bagai mata uang, jelas bitcoin tak bisa diposisikan sebagai alat tukar. Regulasi mengenai bitcoin tidak

pernah dibahas baik dari pihak BI, OJK, maupun Kementerian Informasi dan

Teknologi. Mengenai arah perkem-bangannya, seperti yang dapat

dibaca juga pada bitcoin.co.id, bitcoin nantinya diharapkan

menjadi komoditas digital, dengan target konsumen

adalah orang-orang yang belum dapat pelayanan secara

perbankan. Perdebatan paling alot tentunya masih seputar pajak

dan kemungkinannya bitcoin ini men-jadi sasaran money laundering.

Teknologi tentu berkembang dengan cepat, begitu juga dengan informasi. Namun, untuk bisa terlibat secara langsung dan memanfaatkannya, adalah kita yang menentukan. Apakah bitcoin pilihan in-vestasi yang tepat? Apakah kedepannya ada ke-mungkinan bitcoin sebagai alat tukar legal di Indo-nesia? Hanya kita – saya dan anda- yang tahu dan bisa menentukan jawabannya. (GBY)

Electro Issue

Gambar: wired.com

14

Page 15: Elektron 56

Alan Yudhahutama

Cerita tentang Wirausaha, impian, dan pesan-pesan

Panggilannya Alan. Sarjana Elektro ITB ini se-dang mengambil program fast- track dengan Kelompok Keahlian Keamanan Informasi. Memiliki segudang pengalaman leadership dan beberapa kejuaraan, sekarang Ia juga menekuni bisinis. Simak ceritanya tentang berwirausaha, impian, dan pesan-pesannya di artikel ini.

Alan sudah pernah ikut berbagai perlom-baan dan konferensi. Bahkan, pada tahun 2013, ada 7 penghargaan yang diraihnya, diantaranya The Best Entrepreneur Team of Imagine Cup 2013 by Microsoft, juara dua

dalam Open Animation Competition, finalis nasional Indonesia ICT Award dalam kate-gori E-Health, dan juara umum tiga se-Asia dalam Startup Asia Jakarta Hackathon. Kon-ferensi yang telah ia ikuti diantaranya ASES India Summit di IIT Madras, India (bahkan menjadi juara pertama kompetisi pembua-tan business plan di acara tersebut) dan The Stanford Summit di Stanford University, USA (juara pertama dalam E-Pitch Competition). Ia juga pernah menjabat sebagai direktur StudentsxCEOs pada tahun 2011-2013, Di-rector Divisi Komputer HME ITB 2012-2013, dan merupakan alumni McKinsey’s Young

Electro Man

15

Foto: facebook.com/alan.yudhauta-

Page 16: Elektron 56

Leaders for Indonesia.

WirausahaDengan pengalamannya yang begitu ban-yak dalam bidang perlombaan dan kepemi-mpinan, tentunya mudah saja baginya untuk kerja di perusahaan besar yang banyak di-incar orang. Namun, pilihannya malah jatuh ke berwirausaha. Kok bisa? Ternyata, KP lah yang jadi penyebabnya. Alan pernah KP dua kali, loh. Ceritanya, per-tama kali ia mengambil kerja praktek di sebuah institut di Malaysia se-lama 2 bulan. Setelah selesai, ternyata ada kesalahan administrasi sehingga KP-nya tidak tercatat di TU prodi. Al-hasil, ia harus mengu-langi KP-nya sekali lagi. Kali ini, di PT Telekomu-nikasi Indonesia.

Setelah mengecap rasanya bekerja di dua tempat berbeda, ada kesamaan yang ia ra-sakan; ia tidak merasa cocok di lingkungan tersebut. Menurutn-ya, terlalu banyak hal yang diatur jika bekerja di bawah komando orang lain karena mengekang pemikiran-pe-mikiran kreatifnya. “Saya punya banyak ide di kepala yang cuma akan terpendam bila saya kerja kantoran,” cerita Alan.

Beberapa usaha yang sedang ia jalani saat ini diantaranya LUSSA, sebuah perusahaan berbasis IT yang berfokus pada mobile apps, kemudian LightSurv, sebuah low-cost intelli-gent monitoring system yang juga menang dalam kompetisi startup, dan Chromatroni-ca, sebuah interactive developer yang men-gombinasikan elektro dengan art . Ada pula Mikrofon, usaha low-cost recording sebagai sampingan.

Dengan networking-nya yang kuat, ia tidak perlu banyak memikirkan perihal marketing usaha-usahanya. Ia mengaku, jasa xxx mili-

knya bahkan tidak pernah diiklankan. “Dari mulut ke mulut, orang-orang tahunya dari teman juga. Saat ada yang butuh, teman dan konsumen juga yang menyebarkan.”

Ada suka, ada pula dukanya. Pengalaman pahit nyaris dibawa klien ke pengadilan per-nah ia rasakan saat menerima order dari perusahaan. Saat itu, ia masih berstatus mahasiswa S1 dan masih menjadi pengu-

rus Divisi Komputer HME. “Dari pengala-man itu, saya belajar untuk benar-benar memahami kontrak kerja dengan klien,” ujarnya.

Impian Meski sudah banyak hal yang dikerjakan-nya, tentunya Alan masih punya mimpi yang ingin dikejar. Salah satu mimpinya berhubungan den-gan keadaan ITB se-karang. Menurutn-ya, keadaan kampus ITB saat ini belum tersuasanakan se-bagai kampus yang

berlandaskan teknologi dan keprofesian, yaitu sikap mayoritas mahasiswanya yang lebih “menerima” keberadaan aktivis politik atau organisasi dibanding tokoh-tokoh yang berjasa dalam bidang engineering. “Lebih bangga mana, jalan bareng kahim atau jalan bareng ‘dewa’ ngoprek?” ujarnya memberi contoh. Tetapi, “Tentu saja dua-duanya pa-tut dibanggakan, hanya saja, kampus kita masih terlalu condong ke salah satunya.”

Menurutnya, hal ini terjadi karena kurangn-ya role model engineer yang ada di ITB. Ti-dak banyak pula mahasiswa yang memang berdedikasi ke bidang keprofesiannya. Kare-na itu, ia membuat training yang memfasil-itasi mahasiswa untuk lebih mendalami ke-profesiannya. Untuk sekarang, training ini masih ditujukan untuk internal Divkom mes-ki tidak menutup kemungkinan akan dikem-

“Lebih bangga mana, jalan bareng kahim atau jalan bareng ‘dewa’ ngoprek?”

Page 17: Elektron 56

bangkan untuk eksternal Divkom di kemudi-an hari.

Selain itu, terinspirasi dari XXX, ia berkeingi-nan membuat Allien Alliance, sebuah or-ganisasi bagi para engineer untuk berkarya, tetapi sifatnya rahasia. Proses perekrutan anggota dan orang-orangnya pun rahasia sehingga publik hanya mengetahui adanya organisasi tersebut. “Akan ada produk, insta-lasi, dan propaganda yang akan “menggu-gah” orang-orang, tetapi tidak ada yang tahu siapa yang membuat, hanya ada lambang Allien Alliance sebagai penanda.”

PesanBagi kita para mahasiswa S1, ada beberapa pesan dari Alan untuk membantu kita men-jadi mahasiswa berpengalaman.

Pertama, keluar dari zona nyaman. Itulah yang ia lakukan. Menurutnya, dahulu ia ada-lah pribadi yang penakut. Takut menjadi pemimpin, takut hasil kerjanya tidak disu-kai orang. Namun, akhirnya ia sadar bah-wa dengan ketakutan itu, mau tidak mau ia terdorong untuk berbuat dan berpikir lebih. “Temukan hal yang bisa membuat saat Anda akan tidur, hal itu masih kepikiran terus di kepala Anda,” sarannya. Sebisa mungkin, lakukan hal yang berbeda dengan orang lain. “Jika kita melakukan apa yang orang lain lakukan, kita hanya akan menjadi orang lain.”

Kedua, percepat kegagalan (fail faster). Ga-gal dalam perlombaan, nilai jelek, dan gagal memimpin merupakan contohnya. Semakin cepat dan sering kegagalan terjadi, semakin banyak kita menyadari kelemahan dan keku-rangan kita sehingga kita cepat bangun lagi, bertindak untuk memperbaiki dan meman-age diri. “Mumpung masih mahasiswa,” ka-tanya. “Jika sudah masuk lingkungan profe-sional, cost berbuat salah jauh lebih besar.”

Ketiga, temukan “why”. Mengapa kita ada di tempat kita saat ini? Apa tujuan kita? Apa pas-sion kita sebenarnya? “Why” inilah yang bisa menjawabnya. Menurut Alan, “why” ini harus ada di setiap kegiatan yang kita lakukan dan setiap mimpi yang kita punya. “Why” ini pula

yang bisa digunakan untuk memilah-milah kegiatan kita, apakah kesibukan yang kita lakukan saat ini memang berarti untuk kita atau hanya sebagai “sesuatu sebagai pengisi kekosongan jadwal”. Jika tidak punya “why”, sesibuk dan seterlibat apapun kita, bisa saja kita tidak merasa mendapatkan apa-apa pada akhirnya. Ia akui, “why” inilah yang ma-sih jarang ditemui pada mahasiswa, bahkan orang-orang pada umumnya. “Jika Anda su-dah menemukan ‘why’ Anda, Anda sudah be-rada one step ahead dari yang lainnya.”Sudahkah Anda temukan “why” Anda? (HTL)

17

Page 18: Elektron 56

4

21

Kertas alumunium foil yang dipelintir lalu dimasukkan ke port/lubang head-set pada hape, bisa dijadikan penggan-ti headset untuk mengaksesradio.

Bahan isolasi atau p e m b u n g k u s kawat/kabel lis-trik bukan hanya benda padat sep-erti karet, plas-tic, dll. Tapi juga bisa berupa zat gas dan zat cair.

Pada saat burung hinggap di atas kabel listrik yang merupakan kawat telanjang bertegangan tinggi, mereka tidak akan tersetrum karena beda potensial diantara kedua kaki burung terse-but hanya hinggap pada sebuah kabel dan tidak menyebabkan terjadinya perubahan tegan-gan listrik pada kabel tersebut. Kaki mereka tidak menyentuh kabel netral atau ground (tanah). Jadi tidak ada aliran listrik melewati tubuh burung sehingga burung tidak akan tersetrum.

Jika kita menyentuh kabel listrik seperti bu-rung yang men-cengkeram kabel, maka kita juga tidak akan terse-trum tentunya asalkan kaki kita tidak menyentuh tanah atau meng-gunakan alas kaki yang merupakan isolator (plastik, sandal karet, dan lain-lain).

Tidak semua zat cair menghantar-kan listrik. Con-tohnya zat cair yang digunakan sebagai bahan iso-lasi adalah min-yak transformator yang merupakan minyak miner-al yang diperoleh

6

7

Dulu Indonesia memiliki distribusi listrik ke rumah-rumah dengan tegangan 110 volt sama seperti Jepang. Tapi agar irit biaya distribusi, sekarang tegangannya dinaikan menjadi 220 volt. Karena biaya dis-tribusi tergantung Ampere, bukan Voltage 9

Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio selanjutnya dise-but BHP Frekuensi Radio adalah kewajiban yang harus dibayar oleh setiap pengguna frekuensi radio

Tanpa transistor maka ukuran kom-

puter akan tetap sangat besar, begi-

tu pula alat elek-tronik lainnya

8

Waw! Faktanya.....

Kabel pada tiang listrik pada tegangan tinggi dan tegangan menengah (yang dipinggir jalan) adalah kawat telanjang yang bahan isolasinya adalah udara bebas. 3 5

Gambar: deviantart.com

Gambar: pcq.com

Page 19: Elektron 56

16

10

15

12

13

11

Pada tahun 1921, istilah “robot” pertama kali dipa-kai dalam sebuah drama “R.U.R.” (Rossum’s Univer-sal Robots) oleh penulis Czech, Karel Capek. Ceritanya sederhana: seo-rang manusia mencip-takan robot dan kemudian robot tersebut membunuh penciptanya!

Pada tahun 1942, Asimov menulis ”Runaround”, se-buah cerita robot yang memiliki 3 aturan/hukum (Three Laws of Robotics):a. Robot tidak boleh melu-kai atau menyakiti manu-sia.b. Robot harus patuh ter-hadap perintah manusia agar robot terhindar dari perbuatan melukai manu-sia.c. Robot harus melindun-gi keberadaannya selama dia tidak melanggar atur-an pertama dan kedua.

Ide menyimpan data di dalam bakteri sudah terlintas sekitar satu dekade terakhir. Pertimbangannya, bak-teri yang paling sederhana sekalipun memiliki untaian DNA panjang yang bisa menyimpan enkripsi data. Se-lain itu, secara alamiah, bakteri jauh lebih tahan ter-hadap kerusakan dibanding media penyimpanan elek-tronik manapun. Ia sanggup bertahan dari berbagai macam bencana yang dapat menghancurkan harddisk.

14

Electroreception biol-ogis adalah istilah un-tuk beberapa mahluk hidup seperti belut listrik yang memiliki kemampuan untuk memproduksi listrik untuk berburu mang-sa, melawan seran-gan pemangsa dan bahkan navigasi

Raksa merupakan unsur logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan

Ahli dari East Sussex, Inggris, sedang menga-dakan penelitian untuk dapat memanfaatkan panas dari pemba-karan mayat sebagai pembangkit listrik

Ponsel kamera per-tama di dunia adalah Sharp J-SH04 yang dikeluarkan di Jepang pada bulan Novem-ber tahun 2000. Pon-sel ini memiliki res-olusi kamera 110.000 piksel.

Sumber: http://kepitinghitam.blogspot.com/2012/12/fakta-fakta-unik-mengenai-dun-

Foto : damngoodcup.com

Foto: realmonstrosities.com

Page 20: Elektron 56

24

22

23

17 18Operator telekomunikasi

dengan jumlah pelanggan terbesar di dunia ternya-

ta di pegang oleh China Mobile. Pelanggannya

mencapai 200 juta orang lebih. Melampaui posisi Vodafone yang memiliki

pelanggan sekitar 186 juta orang

Pelanggan Layanan 3G terbanyak di dunia adalah NTT DoCoMo dari Jepang. Pelanggan-nya mencapai 29 juta orang. Urutan kedua diduduki oleh 3 Italy dari negara italy dengan jumlah pelanggan kurang lebih 8 juta. Sedang-kan posisi ketiga di raih oleh SoftBank Mobile dari Jepang

19Virus ponsel pertama di dunia dibuat oleh Job de Haas, peneliti kea-manan komputer di Be-landa, pada tahun 2001. Virus ini dapat merusak ponsel-ponsel Nokia le-wat pesan singkat alias SMS

20Ponsel komersial pertama yang dilun-curkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x pada tahun 1983

Ponsel terkecil di dunia dipegang oleh Xun Chi 138. Ponsel ini memiliki panjang 2.64 inci (6.7 cm) dan berat kurang dari 2 ons (56.69 gram). Telah didukung layar touch screen beresolusi 260 ribu warna, kamera 1.3MP , music player serta memori internal sebesar 121MB

21

Mobile blogging (Moblog) pertama kali dibuat oleh Tom Vilmer Paa-mand pada tang-gal 21 Mei tahun 2000

SMS (Short Messages services) pertama kali dikirimkan lewat jar-ingan GSM Vodafone di Inggris pada bulan Desember tahun 1992. Bunyi tulisan yang dikirimkan adalah " Merry Christmas".

Ponsel yang memi-liki kemampuan bergerak secara dual mode (GSM/WCDMA) pertama di dunia adalah Nokia 6650. Pon-sel ini diluncurkan pada tanggal 26 September tahun

(ARF)

Sumber: http://faktaelektro.blogspot.com/2011/10/fakta-unik-tentang-alat-komunikasi.html

Foto: http://mshobby.files.wordpress.com/2013/07/hp-3.jpg

Gambar: http://www.cellphones.ca/

Page 21: Elektron 56

LUX METERSebagai klasifikasi kebutuhan pencahayaan suatu ruangan

Yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini antara lain :• 1 kit Arduino UNO board dan software-nya • papan PCB (Printed Circuit Board) • 5 resistor 100 Ω • 3 resistor 1 kΩ • 1 potensiometer 5 kΩ • Kabel jumper (secukupnya) • 5 LED (warna bebas) • 1 LCD 16×2 1 kΩ• 2 light dependent resistor (LDR) • 1 kabel data

Electro Practice

Foto: http://i.ytimg.com/vi/PLHNNxzKdI4/maxresdefault.jpg

21

Page 22: Elektron 56

Dewasa ini, hidup kita sangat tidak dapat dipisah-kan dari kebutuhan akan listrik. Penerangan, men-jadi salah satu hal pokok yang kita butuhkan dalam hidup. Semakin berkembangnya teknologi dan pola kehidupan manusia, kebutuhan akan penerangan atau pencahayaan juga semakin besar. Padahal di sisi lain, selalu didengungkan di telinga kita untuk hemat energi, 17-22, matikan alat elektronik yang tidak digunakan, dan lain sebagainya.

Tuntutan hidup zaman sekarang itulah yang mem-buat kita harus berpikir, bagaimana cara agar kita dapat tetap produktif dalam bekerja (dengan pencahayaan yang pas), namun juga tetap dapat menghemat listrik. Ada beberapa cara untuk men-gatasi hal tersebut, antara lain dengan menggu-nakan lampu hemat energi. Namun pada artikel ini, penulis akan memberikan info lain mengenai apa yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi per-soalan tersebut.

Secara sederhana, luxmeter adalah alat ukur inten-sitas cahaya dalam suatu ruang tertentu. Cahaya dari suatu ruangan, diterima oleh sensor cahaya pada luxmeter untuk kemudian diproses dan akh-irnya kita tahu berapa intensitas cahaya di ruangan itu. Untuk penghematan listrik? Nah, dengan kita tahu tingkat intensitas cahaya di ruangan itu, kita dapat memanipulasi lampu atau penerangan lain untuk bekerja/menyala sesuai dengan kebutuhan

kita di ruangan itu. Misalnya kamar belajar pasti butuh tingkat penerangan yang berbeda dengan kamar tidur, dan sebagainya. Dengan itu kita dapat mengatur pencahayaan di suatu ruangan sesuai keadaan cahaya di ruangan itu.

Alat ini akan membaca input analog dari sensor ca-haya (LDR) yang kemudian hasilnya digunakan se-bagai parameter dalam menyalakan lampu (jumlah lampu yang dinyalakan). Selain itu, hasil input ana-log LDR juga dikonversi ke satuan intensitas cahaya (lux) dan ditampilkan di LCD.

SELAMAT MENCOBA BROOO...(AWP)

Apa itu LUXMETER? Dan bagaimana alat itu bisa mengatasi persoalan penghematan daya listrik?

Implementasi Rangkaian

22

Page 23: Elektron 56

//LUXMETER DAN //PENGATUR NYALA LAMPU OTOMATIS

/*DESKRIPSI PROGRAM : Program ini membaca input analog dari sensor cahaya (LDR) yang kemudian hasilnya digunakan sebagai parameter dalam menyalakan lampu (jumlah lampu yang dinyalakan). Selain itu, hasil input analog LDR juga dikon-versi ke satuan intensitas cahaya (lux) dan ditampilkan di LCD. */ // LIBRARY LCD #include <LiquidCrystal.h> // inisialisasi pin LCD LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8); //INISIALISASI KOMPONEN int ledPin1 = 6; // inisialisasi pin LED 1 int ledPin2 = 5; // inisialisasi pin LED 2 int ledPin3 = 4; // inisialisasi pin LED 3 int ledPin4 = 3; // inisialisasi pin LED 4 int ledPin5 = 2; // inisialisasi pin LED 5 int ldrPin = 0; // inisialisasi pin LDR (pin analog) int lightVal = 0; // inisialisasi nilai yang dibaca LDR int total = 0; float Volt; float Lux; void setup() { // pengesetan pin output pinMode(ledPin1, OUTPUT); pinMode(ledPin2, OUTPUT); pinMode(ledPin3, OUTPUT); pinMode(ledPin4, OUTPUT); pinMode(ledPin5, OUTPUT); Serial.begin(9600); //pengesetan baud serial monitor } void loop() { lcd.begin(16, 2); // pengaturan kolom dan baris LCD // mengisi tulisan di LCD lcd.print(“Light Intensity”); lcd.setCursor(13,1); //memilih kolom 13 baris 2 untuk memulai menulis lcd.print(“Lux”); //merata-ratakan tiap 10 nilai input analog yang di dapat int n = 10; //jumlah data yang dirata-ratakan int total = 0; //inisialisasi awal for (int i = 0; i< n; i++) { total = total+analogRead(ldrPin); delay(100); }//menjumlahkan 10 masukan analog dari LDR total = total/10; //rata-rata lightVal = total; Volt = lightVal*4.883; //mengubah nilai analog LDR menjadi nilai tegangan Lux = (-0.0408*Volt)+204.0421; //kalibrasi nilai tegangan ke luminositas if (Lux<0) { Lux = 0; } //menghindari nilai lux negatif //pengondisian nyala lampu if (Lux<20) {

digitalWrite(ledPin1, HIGH); digitalWrite(ledPin2, HIGH); digitalWrite(ledPin3, HIGH); digitalWrite(ledPin4, HIGH); digitalWrite(ledPin5, HIGH); lcd.setCursor(7, 1); //memilih kolom 7 baris 2 untuk memulai menulis } if (Lux>20 && Lux<35) { digitalWrite(ledPin1, HIGH); digitalWrite(ledPin2, HIGH); digitalWrite(ledPin3, HIGH); digitalWrite(ledPin4, HIGH); digitalWrite(ledPin5, LOW); lcd.setCursor(7, 1); //memilih kolom 7 baris 2 untuk memulai menulis } if (Lux>35 && Lux<50) { digitalWrite(ledPin1, HIGH); digitalWrite(ledPin2, HIGH); digitalWrite(ledPin3, HIGH); digitalWrite(ledPin4, LOW); digitalWrite(ledPin5, LOW); lcd.setCursor(7, 1); //memilih kolom 7 baris 2 untuk memulai menulis } if (Lux>50 && Lux<85) { digitalWrite(ledPin1, HIGH); digitalWrite(ledPin2, HIGH); digitalWrite(ledPin3, LOW); digitalWrite(ledPin4, LOW); digitalWrite(ledPin5, LOW); lcd.setCursor(7, 1); //memilih kolom 7 baris 2 untuk memulai menulis } if (Lux>85 && Lux<100) { digitalWrite(ledPin1, HIGH); digitalWrite(ledPin2, LOW); digitalWrite(ledPin3, LOW); digitalWrite(ledPin4, LOW); digitalWrite(ledPin5, LOW); lcd.setCursor(7, 1); //memilih kolom 7 baris 2 untuk memulai menulis } if (Lux>100) { digitalWrite(ledPin1, LOW); digitalWrite(ledPin2, LOW); digitalWrite(ledPin3, LOW); digitalWrite(ledPin4, LOW); digitalWrite(ledPin5, LOW); lcd.setCursor(6, 1); //memilih kolom 6 baris 2 untuk memulai menulis } //lcd.setCursor(7, 1); //memilih kolom 7 baris 2 untuk memulai menulis lcd.print(Lux); //menuliskan nilai variabel Lux Serial.println(Lux); //kontroling dari serial monitor delay(2000); //delay pembacaan serial monitor }

Source code LUXMETER :

Page 24: Elektron 56

Elektron HME ITB2014