Teori Dasar Listrik1

38
1

Transcript of Teori Dasar Listrik1

Page 1: Teori Dasar Listrik1

1

Page 2: Teori Dasar Listrik1

2

TEKNIK LISTRIKTERAPAN

Teori Dasar Listrik UntukPembekalan Pra Uji Kompetensi

Bidang Distribusi

Page 3: Teori Dasar Listrik1

3

Diagram Kelistrikan

PembangkitPenyaluran

GTT

Pelanggan

GI GI

JTR

JTM

Page 4: Teori Dasar Listrik1

4

PendahuluanArus listrik dihasilkan oleh alat-alat pembangkit

Baterai / Akumulator( Listrik diperoleh melalui proses kimiawi )

Dinamo / Generator( Listrik diperoleh melalui proses mekanis )

Arus listrik terdiri dari :

Listrik Arus Searah ( DC : Direct Current ) Listrik Arus Bolak-Balik ( AC : Alternating Current )

Page 5: Teori Dasar Listrik1

5

BESARAN LISTRIKBESARAN SIMBOL SATUAN

Tegangan

Arus

Tahanan

Reaktansi Induktif

Reaktansi Kapasitif

Daya Semu

Daya Reaktif

Daya Nyata

Frekuensi

Energi

Faktor Daya

Daya

V

A

R

XL

XC

S

Q

P

F

E

Cos ф

P

Volt

Ampere

Ohm

Ohm

Ohm

Volt Ampere

Volt Ampere Reaktif

Watt

Hertz

Wh

Volt Ampere

Page 6: Teori Dasar Listrik1

6

Perbedaan Arus Searah dan Arus Bolak-Balik

Arus Searah Arus Bolak-Balik

Tidak mempunyai frekuensi Mempunyai Frekuensi

Tidak ada perbedaan fasa Ada perbedaan fasa

Karakteristik terhadap waktu:

Searah

Karakteristik terhadap waktu:

Bolak-Balik

Ada 1 macam hambatan:

Hambatan murni

Ada 3 macam hambatan:

Hambatan murni (R)

Hambatan Induktansi (XL)

Hambatan Kapasitansi (XC)

Hanya ada 1 macam daya:

Daya Aktif (Watt)

Ada 3 macam daya:

Daya reaktif (Watt)

Daya Reaktif (VAR)

Daya Semu (VA)

Penjumlahan secara aljabar Penjumlahan Secara Vektoris

Tidak dapat ditransformasikan Dapat ditransformasikan

Page 7: Teori Dasar Listrik1

7

HUKUM OHMGeorge Simon Ohm, seorang ahli fisika jerman menemukan hubungan antara arus dan teganganYang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi)

I

V R

Apabila dalam suatu rangkaian listrik tertutupdihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt

dan dipasang tahanan listrik 1 Ohm, maka dalam rangkaiantersebut akan mengalir arus listrik 1 Ampere

Page 8: Teori Dasar Listrik1

8

HUKUM OHMI

V R

V = I x R [ Volt ]

I = [ Ampere ]VR

R = [ Ohm ]VI

Daya (P) = I x V = x V =

Daya (P) = I x V = I x I x R = I2 x R

VR

V2

R

Page 9: Teori Dasar Listrik1

9

Tahanan ListrikHukum Ohm :

V = I X RAliran arus listrik dalam konduktor menimbulkan gesekan arus listrikdengan material konduktor.R adalah tahanan penghantar listrik ( konduktor ) sepanjang 1 meter.

A

l

A = л . r 2

lR = ρ A

[ Ω ]

l = panjang konduktor

A = Luas penampang

Dimana ρ = tahanan jenis [ ] Ω mm2

m

[ m ]

[ mm2 ]

Page 10: Teori Dasar Listrik1

10

Pengaruh Panas Pada Tahanan ListrikAliran listrik menimbulkan panas di konduktor yang dipengaruhi oleh

adanya tahanan pada konduktor tersebut.Akibatnya, nilai tahanan listrik akan mengalami perubahan yang

besarnya dinyatakan dengan rumus

Rt = Ro ( 1 + α ∆ t )

Dimana : α = koefisien temp konduktor

∆ t = ( Tt – To )o

Rt > Ro

Semakin tinggi panas, maka nilai tahanan akan semakin besar

Page 11: Teori Dasar Listrik1

11

Tahanan Listrik( Hukum Ohm )

V = I x R [ Volt ]Tembaga Besi

ρ tembaga = 1,72.10-2 Ω mm2/m ρ besi = 10.10-2 Ω mm/m

Untuk ukuran konduktor yang sama, R besi = R tembaga

• Faktor Beda tahanan • Pengepresan• Panas yang timbul

Page 12: Teori Dasar Listrik1

12

Contoh : Soal Hukum Ohm.

Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 22 ΩDihubungkan ke sumber tagangan (V) yang besarnya 220 Volt.Berapa besar arus (I) yang mengalir dan daya (P) yang akan Mengalir pada rangkaian tersebut

Jawab : I = ?

V = 220 V R = 22 Ω

Hukum Ohm : V = I x R I = = = 10 Ampere VR

22022

Daya (P) = V x I = 220V x 10A = 2.200 VA

Page 13: Teori Dasar Listrik1

13

Contoh aplikasi hukum ohm di jaringan PLN

Vs = 220 V VR = ?I R

Diketahui konduktor suatu jaringan panjangnya 1 km, penampang 70 mm2

Terbuat dari aluminium ( ρ = 0.027 mm2/m ). Bila tegangan sumber 220 Voltdan konduktor dilalui arus 10 Ampere, berapa jatuh tegangan pada konduktor tersebut dan berapa besar tegangan di ujung jaringan ?

V = I x R R = 2 . ρ . l / A = 0,027 x 1000 / 70 = 0,772 Ω

Jatuh tegangan = 10A x 0,772Ω = 7,72 Volt

Tegangan ujung = 220V - 7,72V = 212.28 Volt

Page 14: Teori Dasar Listrik1

14

Contoh Aplikasi Hukum Ohm

Beban sebesar 200 KVA memperoleh tegangan sumber sebesar 20 KV.Berapa besar arus yang melewati konduktor tersebut ?Jawaban :P = I x V I = P/V = 200/20√3 = 5,7 A

Kemampuan beban dilewati arus adalah maksimal = 5,7 A.bagaimana kalau arus bebannya melampaui kemampuan trafo ?

Trafo akan menerima beban lebih dan terjadi kerusakan .

Kemudian dipasang sekering pengaman untuk mengamankanarus lebih yang ditimbulkan oleh gangguan dari sisi bawah atau atas

+ 20 kv

I = ?

-

Page 15: Teori Dasar Listrik1

15

HUKUM KIRCHOFF IPada rangkaian listrik, jumlah aljabar arus yang bertemudi satu adalah nol.( Jumlah arus yang menuju satu titik = nol ).

I1

I2

I3

I4

I5

Σ I = 0

I1+I2 +I3+……+In = 0

Untuk Patokan :

Bila arah arus yang menuju titik diberi tanda positif,maka arah arus yang meninggalkan titik diberi tanda negatif.

I1+I2 +(-I3)+(-I4)+(-I5) = 0Σ I = 0

I1+I2 = I3+I4+I5

Page 16: Teori Dasar Listrik1

16

I1

I2 I3

I4

I5

Contoh Soal Dari Hukum Kirchoff I

Lihat diagramHitung I5, bila I1=I4=3A, I2=5A dan I3=4AJawab :

I1+I2 +(-I3)+(-I4)+(-I5) = 0Σ I = 0

3+5+(-4)+(-3)+(-I5) = 0 1+(-I5) = 0 I5 = 1A

Page 17: Teori Dasar Listrik1

17

Ilustrasi Aliran Air Melalui Bak Penampung

BAK PENAMPUNG

AIR

Page 18: Teori Dasar Listrik1

18

Contoh Aplikasi Hukum Kirchoff I di Jaringan PLN

I1=2A

I2=6AI3=10A

ITotal=18A

Berdasaran Hukum Kirchoff I : Σ I = 0

ITotal+(-I1)+(-I2)+(-I3) = 0

ITotal = (I1)+(I2)+(I3)

ITotal = 2A+6A+10A

ITotal = 18A

Page 19: Teori Dasar Listrik1

19

Contoh Aplikasi Hukum Kirchoff I di Jaringan PLN

I = I1+I2

I2 = Arus bodi LV Panel

I1 = I3 + I4

I3 = Arus bodi trafo

I4 = Arus arrester

Pentanahan netral sistemdistribusi TR

Pentanahan sistem pengaman

I4

S

I5

I2 I1

I

Page 20: Teori Dasar Listrik1

20

HUKUM KIRCHOFF IJumlah hasil perkalian antara kuat arus dan tahanan pada cabang atau lingkaran tertutup sama denganbesarnya tegangan sumbercabang tersebut

I = ?

E = 20 V R2 = 5 ΩR1 = 10 Ω

I2 I1

I + I1 +I2 Σ I = 0 ;

I = I1 +I2

Contoh :R1=10Ω & R2=5ΩHitung kuat arus Bila E=20VJawab: I + I1 +I2

I1 = 20/10 = 2Amp

I2 = 20/5 = 4Amp

I = 2 + 4 = 6Amp

Page 21: Teori Dasar Listrik1

21

Contoh Aplikasi Hukum Kirchoff II di Jaringan PLN

Berapa tegangan di pelanggan bila tegangan sumber 220V, arus beban 10ADan tahanan penghantar masing-masing 0,5Ω

Hukum Kirchoff II : Σ E = Σ IR

Vs = I.Rpht + I.Rpht + I.Rplg

220V = 10 x 0,5 + 10 x 0,5 + Vplg

220V = 5V + 5V + Vplg

Vplg = 220V – 10V = 210 V

I = 10A

E = Vs = 220 V pelanggan

Rpht = 0,5Ω

Rpht = 0,5Ω

Pelanggan

SR

Page 22: Teori Dasar Listrik1

22

Tahanan Pengganti ( Ekivalen ) Rangkaian Seri( Hukum Kirchoff II )

Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutupadalah sama dengan nol

I

V

R1

R2

R3

V

V3

V 1

V 2

Rumus tahanan pengganti ( ekivalen ) rangkaian seri :Req = R1 + R2 + R3

Pada rangkaian tersebut mengalir arus Imaka sesuai Hukum Kirchoff II adalah :V1 + V2 + V3 = V ( Tegangan Sumber )

Page 23: Teori Dasar Listrik1

23

Aplikasi Tahanan Seri Pada Jaringan PLN

Berapa tahanan konduktor setelah diperpanjang ?Jawab :

Setelah diperpanjang :R1 + R2 = 0,3 + 0,4 = 0,7Ω

Existing line L = 1 Km Perluasan, L = 1 Km

Al 70 mm2 Al 50 mm2

R = 0,3Ω / Km R = 0,4Ω / Km

Page 24: Teori Dasar Listrik1

24

Rugi- Rugi / Losses

Adalah daya yang hilang = daya yang dikirim – daya yang diterima

Losses = I2 x R

Energi yang hilang = I2 x R x Jam

Page 25: Teori Dasar Listrik1

25

Tahanan Pengganti ( Ekivalen ) rangkaian paralel( Hukum Kirchoff )

Rumus tahanan Pengganti ( Ekivalen ) rangkaian paralel :

1/Req = 1/ R1 + 1/R2 + 1/R3

E R1 R2 R3E Req

Page 26: Teori Dasar Listrik1

26

Contoh : Hitung berapa nilai tahanan ekivalen dari rangkaian campuran berikut :

E

R2 = 3,2 Ω

R1 = 24 Ω

R3 = 12 Ω

R4 = 8 Ω

Rek.P = ?E

R2 = 3,2 Ω

R1 = 24 Ω E

R1 = 24Ω

Rek.S = ?

R ekivalen = …..Ω

Page 27: Teori Dasar Listrik1

27

Aplikasi Tahanan Paralel Pada Jaringan PLN

R ekivalen : 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 = 7/20 maka Req = 2,86 Ω

R1 R2R3

GSW GSW

Udara

Tanah

R2 = 20 ΩR1 = 4 Ω R3 = 20 Ω

GSWGSW

Tanah Tanah

Page 28: Teori Dasar Listrik1

28

Besaran SkalarGaris yang hanya memiliki besaran panjang namun tidak memiliki arah

Panjang garis = 10 cm

Panjang garis = 3 cm

Penjumlahan Skalar garis AB + CD = AD

Panjang garis = 13 cm

A B

C D

A

B C

D

A B

C D

Page 29: Teori Dasar Listrik1

29

Pangkal UjungPanjang garis = 13 cm dan mempunyai arah

AB + CD = AD

Penjumlahan Vektor = panjang garis yangdimulai (pangkalnya) di titik pangkal garisyang dijumlahkan, dan diakhiri (ujungnya)

diujung garis yang dijumlahkanA

C DB

Vektor : Garis yang memiliki besar dan arah

Page 30: Teori Dasar Listrik1

30

Penggunaan Rumus Ilmu Ukur Sudut

∆ ABC siku-siku sembarang.

ACBC

ABBC

ACBC

ABBCSin β = Sin γ =

Cos β = Cos γ =

Sin β = sisi siku-siku dihadapansudut dibagi sisi miring

Cos β = sisi siku-siku pengapitsudut dibagi miring

sisi miring

sisi siku-sikuβ

γ

∟A

C

B

sisi

sik

u-s

iku

β∟A

C

B

β∟A

C

B

Page 31: Teori Dasar Listrik1

31

Dalil Phytagoras

Panjang AC dapat dicari dengan menggunakan dalil phytagoras :

sin β = sin 60o = AC/BC = √ 3/2 = ½ √ 3cos β = cos 60o = AB/BC = ½ sin γ = sin 30o = AB/BC = ½ cos γ = cos 30o = AC/BC = ½ √ 3

a = 2c = 1

γ = 30o b = √ 3

β

A

B

C

(AC)2 = (BC)2 – (AB)2

(AC)2 = (2)2 – (1)2

(AC)2 = 4 – 1 = 3 AC = √ 3

Page 32: Teori Dasar Listrik1

32

Segitiga Daya

P = Daya Aktif [ Watt ]S = Daya Semu [ VA ]Q = Daya Reaktif [ VAR ]

cos φ = P / S = Daya Aktif / Daya Semu

φ ∟

QS

P

Page 33: Teori Dasar Listrik1

33

Segitiga Daya

S = V . A …………(va) = √ P2 + Q2 ……..(va)

Q = V . I . sin φ …..(var) = S . sin φ ………(var) = √ S2 - P2 ……..(var) P = V . I . cos φ …..(watt) = S . cos φ ……..(watt) = √ S2 - Q2 ……..(watt)

φ

QS

P

Page 34: Teori Dasar Listrik1

34

Contoh :Aplikasi Segitiga Daya di Daya Kontrak Pelanggan

A)Daya kontrak S = 4.400 VAcos φ = 0,8Berapa P ?P = S cos φ = 4.400 x 0,8 = ….Watt

B)P = 1600 Wcos φ = 0,8Berapa S ?S = 1600 / 0,8 = ….VA

φ∟

QS

P

Page 35: Teori Dasar Listrik1

35

Keadaan Beban Setimbang

VR = VS = VT

α = β = γ = 120o

VS

VR

VT

αβγ

Page 36: Teori Dasar Listrik1

36

Berapa Besar Tegangan Antar Fasa ?

Perhatikan ∆ OCD :cos 30o = OD / OC½ √ 3 = OD / OC maka : OD = ½ √ 3 x OCkarena OC = VR dan VRS = 2 OD maka VRS = 2 X ( ½ √ 3 x OC )VRS = √ 3 x OC = √ 3 x VR

VT

VR

VS

C

B

A

0120o

VR

S

30o

30o

A

C

B

O

Page 37: Teori Dasar Listrik1

37

Berapa Besar Tegangan Antar Fasa ?

VR = 230 VoltVRS = √ 3 x 230 Volt = 1,732 x 230 Volt = 400 Volt

Page 38: Teori Dasar Listrik1

38

SekianAnda telah mengikuti

Sajian materi ini dengan seksama

Terima kasih