teori dasar drainase.pdf

6
1.Pengertian Drainase . Drainase merupakan salah satu faktor pengembangan irigasi yang berkaitan dalam pengolahan banjir (flood protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air pada tanaman. Drainase merupakan suatu sistim pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air di permukaan tanah maupun dibawah tanah, sehingga dengan demikian drainase dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Drainase permukaan Adalah suatu sistem pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air dipermukaan tanah hal ini berguna untuk mencegah adanya genangan. 2. Drainase bawah tanah. Adalah suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air di bawah tanah. Hal ini dibuat untuk mengendalikan ketinggian muka air tanah. Drainase diperlukan untuk mengalirkan air, baik yang berasal dari hujan lokal maupun air kiriman dalam tempo yang sesingkat - singkatnya, sistem ini juga dimanfaatkan pada musim kering untuk meningkatkan kondisi tanah yaitu menekan derajat keasinan (salinitas) di daerah yang bersangkutan. Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan persyaratan hidupnya. Tingkat sistem drainase, yaitu : 1. Tersier drainage 2. Secondary drainage 3. Main drainage 4. Sea drainage 2.Desain kriteria Desain kriteria harus sesuai dengan : ¨ Kebutuhan ¨ Pertimbangan ekonomis

description

Pengertian drainase serta rumus dasar drainase pada saluran irigasi

Transcript of teori dasar drainase.pdf

Page 1: teori dasar drainase.pdf

1.Pengertian Drainase.

Drainase merupakan salah satu faktor pengembangan irigasi yang berkaitan dalam pengolahanbanjir (flood protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air pada tanaman.Drainase merupakan suatu sistim pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air di permukaantanah maupun dibawah tanah, sehingga dengan demikian drainase dibagi menjadi dua macam,yaitu :

1. Drainase permukaan

Adalah suatu sistem pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air dipermukaan tanah hal iniberguna untuk mencegah adanya genangan.

2. Drainase bawah tanah.

Adalah suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air di bawah tanah. Hal ini dibuatuntuk mengendalikan ketinggian muka air tanah.

Drainase diperlukan untuk mengalirkan air, baik yang berasal dari hujan lokal maupun airkiriman dalam tempo yang sesingkat - singkatnya, sistem ini juga dimanfaatkan pada musimkering untuk meningkatkan kondisi tanah yaitu menekan derajat keasinan (salinitas) di daerahyang bersangkutan. Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangiketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik sesuai denganpersyaratan hidupnya.

Tingkat sistem drainase, yaitu :

1. Tersier drainage

2. Secondary drainage

3. Main drainage

4. Sea drainage

2.Desain kriteria

Desain kriteria harus sesuai dengan :

¨ Kebutuhan

¨ Pertimbangan ekonomis

Page 2: teori dasar drainase.pdf

¨ Kondisi alam, meliputi :

1. Segi hidrologis.

2. Segi topografis.

3. Segi geologis.

Ad.1. Segi hidrologis.

Tergantung dari data curah hujan didaerah tersebut dengan intensitas 3 – 5 hari berturut turut danharus habis mengalirkan air.

Ad.2. Topografis

Dalam pembuatan drainase ini sangat diperlukan bentuk topografis yang mempunyai ketinggianyang berbeda. Sehingga selalu memungkinkan adanya beda tinggi yang akan menyebabkan airtetap mengalir. Disamping itu agar saluran drainase ini diusahakan berupa galian semuasedangkan timbunan dihindarkan agar mendapatkan kemiringan saluran yang dapat mengalirkanair dari hulu ke hilir.

Apabila terpaksa terjadi saluran drainase timbunan, maka kemiringan saluran harus diusahakankecil.

Rumus :

Q = F . V

V = K . R2/3 . I 1/2

I =

Jika I kecil maka V = kecil dan F = besar.

Dengan demikian perlu dibuat drainase dengan kedalaman kecil tetapi lebar. Tetapi dalam hal iniakan mengakibatkan adanya pengendapan sehingga diikuti adanya eksploitasi sebagai berikut :

I = Disesuaikan kelandaiannya dengan tanah setempat maka [1-2].10-4

V= [0,5 – 0,6] m/s

Dalam drainase juga terdapat kecepatan maximum, tetapi ada batas – batas tertentu untukmenghindari gesekan/keausan saluran.

Page 3: teori dasar drainase.pdf

Ad.3. Segi geologis.

Drainase kecil tidak perlu peninjauan geologi, tetapi untuk drainase besar perlu diadakanpeninjauan geologi misalnya pada bidang mekanika tanah, terutama untuk mendapatkankonstruksi pelengkap dari sistem drainase yang stabil. Untuk mendapatkan hal – hal itu makadalam merencanakan kita harus memperhatikan hal–hal sebagai berikut :

a. Kemiringan talud [tg a]

Harus memperhatikan dan disesuaikan dengan sudut geser dalam tanah dan besarnya kohesitanah yang bersangkutan. Saluran drainase makin curam maka air yang mengalir makin deras,sehingga makin cepat dinding saluran aus karena terkikis.

b. Kecepatan aliran air.

3.Drainase Modul.

Drainase modul adalah jumlah air yang harus didrainase karena apabila tidak akan menimbulkangenangan, hal ini tergantung dari curah hujan. Data n tahun, dengan data hujan per 1 hari, 2 hari,atau 3 hari.

Dalam tugas ini dipakai dasar hujan 3 hari didrainase 3 hari dengan genangan, menggunakanrumus:

¨ Hujan 3 hari di drainase, 3 hari dengan genangan

Dimana : Dn = R( n )T + n( IR – ET – P ) – S

Dimana :

R = Jumlah hujan dari n hari

S = Storage

N = Jumlah hari

I = Irrigation Supplay

P = Perkolasi

Page 4: teori dasar drainase.pdf

ET = Evapotranspirasi

DM = Drainage Module

4.Tahapan Perencanaan Dimensi saluran Drainase

1. Dari petak – petak sawah dalam peta kontur di ukur untuk mendapatkan luas areal sawah ( A )

2. Menghitung Drainage Module ( DM )

dimana Dn = R(n)T+n(IR-ET-P)-S

3. Menghitung debit saluran

Untuk luas area < 400 ha

Q = Dm x A

Untuk luas area > 400 ha

Q = 1,62 x Dm x A0,92

4. Setelah Q didapat, maka dari tabel 8a lampiran diperoleh nilai b : h, t ( l : m ), K

5. Menghitung kemiringan saluran di lapangan dengan rumus :

iL = Hs / L

Dimana :

iL = Kemiringan saluaran

Hs = Beda tinggi dihulu dan dihilir tiap luas

L = Panjang saluran tiap luas

6. Dengan menggunakan rumus Strickler, menghitung harga b dan h

V = K x R2/3 x iL1/2

Page 5: teori dasar drainase.pdf

Dimana:

V = Q / F

F = ( b + mh ) h

R = F / O

O = b + 2h ( l + m2 )1/2

K = dari tabel 8a lampiran

iL = kemiringan saluran

7. Setelah harga b dan h diketahui, kita hitung luas penampang basah ( F) dengan rumus :

F = ( b + mh ) x b (m2)

8. Menghitung kecepatan aliran ( V ) dengan rumus

V = Q / F ( m/det )

Untuk daerah landai, V = 0,5 s/d 1,5 ( m/det ), perhitungan dihentikan.

Untuk V < 0,5 dan V > 1,5 m/det perhitungan dilanjutkan ke no. 9

9. Menghitung Fb dengan berdasar pada harga Vb, dengan rumus :

Fb = Q / Vb ( m2 )

10. Menghitung lebar dasar saluran baru ( bb ) dan tinggi muka air baru

(hb) dengan rumus :

F = ( bb + mhb ) x hb

11. Menghitung keliling basah dengan rumus :

O = bb + 2hb ( l + m2 )1/2

12. Menghitung jari – jari hidrolis saluran dengan rumus

R = Fb / O

13. Menghitung kemiringan saluran dengan rumus Strickler :

Page 6: teori dasar drainase.pdf

I = {Vb / (K x R2/3 )}2

5.Perencanaan Tinggi Muka Air

Tinggi muka air saluran pembuangan di jaringan intern tergantung pada fungsi saluran tersebut.Di jaringan tersier, tanah membuang airnya langsung ke saluran pembuang ( kuarter dan tersier )dan tinggi muka air rencana mungkin sama dengan tinggi permukaan tanah.

Jaringan pembuang primer menerima air buangan dari petak – petak tersier di lokasi yang tetap.Tinggi muka air rencana di jaringan utama ditentukan dari tinggi muka air yang diperlukan diujung saluran pembuangan tersier. Tinggi muka air di jaringan primer yang berfungsi untukpembuangan air dari sawah dan mungkin daerah bukan sawah dihitung sebagai berikut :

¨ Untuk pengaliran debit rencana, tinggi muka air naik sampai dengan tinggi permukaan tanah.

¨ Untuk pengaliran debit pucak, pembuang dari sawah dianggap nol.

Muka air rencana pada titik pertemuan antara dua saluran pembuang sebaiknya diambil sebagaiberikut :

¨ Elevasi muka air yang sesuai dengan banjir dengan periode ulang 5 kali per tahun untuk sungai

¨ Muka air rencana untuk saluran pembuang intern yang tingkatnya lebih tinggi.

¨ Muka air laut rata – rata ( MSL ) untuk laut.

Untuk tinggi jagaan / Free board (Fr) diambil dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 4.1. Hubungan Q dan Fr

Q (m3/dt) W (m)0.0 – 0.3 0.30.3 – 0.5 0.40.5 – 1.5 0.51.5 – 15.0 0.615.0 – 25.0 0.75> 25.0 1.0