teori citra

4
 Pengolahan Citra Digital Pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hal-hal yanhg berka itan deng an perbaikan kuali tas gamb ar(p ening katan kontr as, transfor masi warna, restorasi citra), transformasi gambar (rotasi, translasi, skala, transformasi geometric ), mela kukan pemiliha n citr a ciri (featur e imag es) yang optimal untu k tuju an anal isis , mela kukan proses pena rika n info rmas i atau deskr ipsi obje k atau pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Input dari peng olahan citra adalah ci tr a, sedang kan outp ut nya adalah ci tr a hasil pengolahan. Tingkat Komputasi Citra digital pada umumnya mempunyai jumlah data yang cukup besar sehingga memerlukan daya komputasi yang cukup besar pula. Daya komputasi ini sangat menentukan kompleksitas algoritma yang akan digunakan. Berkaitan dengan day a komputasi atau kompleksitas algor itma, karakteristik operasi dalam pengolahan citra dapat dibedakan menjadi empat macam. 1. Ope rasi tin gkat titik Pada operasi tingkat titik, hasil proses suatu titik (piksel) tidak tergantung pada titik-titik tetangganya sehingga hanya tergantung pada kondisi titik itu sendiri. Atau, bisa juga dikatakan, nilai output pada koordinat tertentu hanya bergantung pada nilai input pada koordinat tersebut. Contoh operasi tin gkat titik adalah kecerahan (b rightness), pen ingkatan kontras, negasi, konversi citra warna ke citra gray scale dan thresholdin g. 2. Ope ras i tin gkat lokal Pada operasi ini hasil proses suatu titik(piksel) tergantung pada titik-titik tetangganya dan titik itu sendiri. Atau, bisa juga dikatakan, nilai output pada koordinat tertentu tergantung dari jilai input tetangganya. Contoh operasi tingkat local adalah konvolusi, deteksi tepi, penghalusan citra, penajaman citra, eleminasi noise dan efek emboss. 3. Ope ras i t ingkat g lob al

Transcript of teori citra

Page 1: teori citra

5/13/2018 teori citra - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-citra 1/4

Pengolahan Citra Digital

Pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hal-hal yanhg

berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar(peningkatan kontras, transformasi

warna, restorasi citra), transformasi gambar (rotasi, translasi, skala, transformasi

geometric), melakukan pemilihan citra ciri (feature images) yang optimal untuktujuan analisis, melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek atau

pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan kompresi atau reduksi

data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Input

dari pengolahan citra adalah citra, sedangkan outputnya adalah citra hasil

pengolahan.

Tingkat Komputasi

Citra digital pada umumnya mempunyai jumlah data yang cukup besar sehinggamemerlukan daya komputasi yang cukup besar pula. Daya komputasi ini sangat

menentukan kompleksitas algoritma yang akan digunakan.

Berkaitan dengan daya komputasi atau kompleksitas algoritma, karakteristik

operasi dalam pengolahan citra dapat dibedakan menjadi empat macam.

1. Operasi tingkat titik

Pada operasi tingkat titik, hasil proses suatu titik (piksel) tidak tergantung

pada titik-titik tetangganya sehingga hanya tergantung pada kondisi titik itu

sendiri. Atau, bisa juga dikatakan, nilai output pada koordinat tertentu hanya

bergantung pada nilai input pada koordinat tersebut.

Contoh operasi tingkat titik adalah kecerahan (brightness), peningkatan

kontras, negasi, konversi citra warna ke citra gray scale dan thresholding.

2. Operasi tingkat lokal

Pada operasi ini hasil proses suatu titik(piksel) tergantung pada titik-titik

tetangganya dan titik itu sendiri. Atau, bisa juga dikatakan, nilai output pada

koordinat tertentu tergantung dari jilai input tetangganya.

Contoh operasi tingkat local adalah konvolusi, deteksi tepi, penghalusan

citra, penajaman citra, eleminasi noise dan efek emboss.

3. Operasi tingkat global

Page 2: teori citra

5/13/2018 teori citra - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-citra 2/4

Pada operasi tingkat global seluruh bagian citra diperhitungkan sehingga

hasilnya akan tergantung pada keadaan citra secara keseluruhan. Atau, bisa

 juga dikatakan, nilai output pada koordinat tertentu tergantung pada seluruh

nilai input citra. Untuk citra yang sama, tetapi kualitasnya berbeda(misalnya

citra A, kemudian citra ini kecerahannya dikurangi hingga menjadi citra A

yang agak gelap) akan menghasilkan hasil yang berbeda.

Contoh operasi tingkat global adalah ekualisasi histogram.

4. Operasi tingkat objek

Pada operasi ini karakteristik citra, yaitu ukuran, bentuk dan intensitas rata-

rata, harus dihitung karena karakteristik ini diperlukan untuk mengenali objek

yang akan dianalisis.

Langkah-langkah Penting Dalam Pengolahan Citra

Secara umum, langkah-langkah dalam pengolahan citra dapat dijabarkan menjadi

beberapa langkah.

1. Akuisisi

Akuisisi citra adalah tahap awal untuk mendapatkan citra digital. Tujuan

akuisisi citra adalah untuk menentukan data yang diperlukan dan memilih

metode perekaman citra digital. Tahap ini dimulai dari objek yang akan

diambil gambarnya, persiapan alat-alat, sampai pada pencitraan. Pencitraan

adalah kegiatan transformasi dari citra tampak(foto, gambar, lukisan, patung,

pemandangan dan lain-lain) menjadi citra digital. Beberapa alat yang dapat

digunakan untuk pencitraan adalah :

a. Video Kamera

b. Kamera Digital

c. Kamera konvensional dan converter analog to digital

d. Scanner

e. Photo sinar-x / sinar infra merah

2. Preprocessing

Page 3: teori citra

5/13/2018 teori citra - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-citra 3/4

 Tahapan ini diperlukan untuk menjamin kelancaran pada proses berikutnya.

Hal-hal penting yang dilakukan pada tingkatan ini diantaranya adalah :

a. Peningkatan kualitas citra (kontras, brightness, dan lain-lain)

b. Menghilangkan noise

c. Perbaikan citra (image restoration)

d. Transformasi (image transformation)

e. Menentukan bagian citra yang akan diobservasi

3. Segmentasi

 Tahapan ini bertujuan untuk mempartisi citra menjadi bagian-bagian pokok

yang mengandung informasi penting. Misalnya, memisahkan objek dan latarbelakang.

4. Representasi dan deksripsi

Dalam hal ini representasi merupakan suatu proses untuk merepresentasikan

suatu wilayah sebagai suatu daftar titik-titik koordinat dalam kurva tertutup,

dengan dekripsi luasan atau perimeternya. Setelah suatu wilayah dapat

direpresentasi, proses selanjutnya adalah melakukan deskripsi citra dengan

cara seleksi ciri dan ekstrasi ciri (feature extraction and selection). Seleksi ciribertujuan untuk memilih informasi kuantitatif dari cirri yang ada, yang dapat

membedakan kelas-kelas objek secara baik, sedangkan ekstrasi ciri bertujuan

untuk mengukur besaran kuantitatif cirri setiap piksel, misalnya rata-rata,

standar deviasi, koefisien variasi, SignaltoNoise ratio (SNR), dan lain-lain.

5. Pengenalan dan interpretasi

 Tahap pengenalan bertujuan untuk member label pada sebuah objek yang

informasinya disediakan oleh descriptor , sedangkan tahap interpretasi

bertujuan untuk member arti atau makna kepada kelompok objek-objek yang

dikenali.

6. Basis pengetahuan

Page 4: teori citra

5/13/2018 teori citra - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-citra 4/4

Basis pengetahuan sebagai basis data pengetahuan berguna untuk

memandu operasi dan masing-masing modul proses dan mengontrol

interaksi antara modul-modul tersebut. Selain itu, basis pengetahuan juga

digunakan sebagai referensi pada proses template matcing atau pada

pengenalan pola.