Teori Belajar Konstruktivisme

20

Click here to load reader

Transcript of Teori Belajar Konstruktivisme

Page 1: Teori Belajar Konstruktivisme

Teori Belajar Konstruktivisme

Page 2: Teori Belajar Konstruktivisme

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

EKSPLORASI KONSEP

DISKUSI/ PARTISIPASI

EKSPERIMEN

NEGOSIASI KONSEP

AKOMODASI

ASIMILASI

STRUKTUR-ISASI

KONSEPKONKLUSI

FASE I FASE II FASE III

LINGKUNGAN

Page 3: Teori Belajar Konstruktivisme

Para ahli konstruktivis menyatakan bahwa belajar

melibatkan konstruksi pengetahuan saat pengalaman

baru diberi makna oleh pengetahuan terdahulu

(Abruscato, 1999).

Page 4: Teori Belajar Konstruktivisme

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep,

atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia

harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui

pengalaman nyata.

Page 5: Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.

Page 6: Teori Belajar Konstruktivisme

Pandangan konstruktivis menganggap belajar adalah perubahan konseptual, bukan penjejalan informasi-informasi yang baru ke dalam pikiran siswa yang kosong, melainkan upaya pengembangan atau perubahan terhadap apa yang telah dimiliki dalam pikiran siswa.

Perubahan konsep-konsep akan bermakna bila informasi yang baru (sains) dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, intelligible (dapat dimengerti), plausible (dapat dipercaya), fruitful (bermanfaat) sehingga membantu siswa untuk memahami dunianya

Page 7: Teori Belajar Konstruktivisme

Belajar menurut pandangan konstruktivis adalah proses aktif yang berkesinambungan yang dilakukan siswa dalam menggunakan informasi dari lingkungan untuk membangun interpretasi dan makna sendiri berdasarkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan pengalaman.

Page 8: Teori Belajar Konstruktivisme

Tasker (2002) mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut.

1. Peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna.

2. Membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna.

3. Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.

Page 9: Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme yang berakar pada psikologi kognitif,

menjelaskan bahwa siswa belajar sebagai hasil dari pembentukan makna dari pengalaman. Peran utama guru adalah membantu siswa membentuk hubungan antara apa yang dipelajari dan

apa yang sudah diketahui siswa.

Page 10: Teori Belajar Konstruktivisme

Ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivisme (Abruscato, 2006)

(a)seseorang tidak pernah benar-benar memahami dunia sebagaimana adanya karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang sebenarnya,

(b)keyakinan/pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan menyaring atau mengubah informasi yang diterima seseorang,

(c) siswa membentuk suatu realitas berdasar pada keyakinan yang dimiliki, kemampuan untuk bernalar, dan kemauan siswa untuk memadukan apa yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka amati.

Page 11: Teori Belajar Konstruktivisme

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari

guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.

3. Murid aktif mengkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.

4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.

5. Struktur pembelajaran seputar konsep utama (pentingnya sebuah pertanyaan).

CIRI-CIRI KONSTRUKTIVISME

Page 12: Teori Belajar Konstruktivisme

Tytler (2006) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan Konstruktivisme, sebagai berikut:

(1)memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri,

(2)memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif,

(3)memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru,

(4)memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa,

(5)mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka,

(6)menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Page 13: Teori Belajar Konstruktivisme

Hanbury (2004) mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran, yaitu:

(1)siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki,

(2)pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti,

(3)strategi siswa sendiri lebih bernilai, (4)siswa mempunyai kesempatan

untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya.

Page 14: Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut pandangan konstruktivisme, Driver dan Bell (dalam Susan, Marilyn dan Tony, 2005) mengajukan karakteristik sebagai berikut:

(1)siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan,

(2)belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa,

(3)pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal,

(4)pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas,

(5)kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber yang siap diproses dalam kognisi siswa.

Page 15: Teori Belajar Konstruktivisme

Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.

Page 16: Teori Belajar Konstruktivisme

Von Galserfeld mengemukakan bahwa ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu:

1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,

2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan,

3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada lainnya

Page 17: Teori Belajar Konstruktivisme

Paradigma baru sekarang ini pada dasarnya menganggap bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Paradigma baru ini bersifat unik dan menekankan pada manusia sebagai makhluk yang mampu membangun pengetahuan sendiri yang tidak terlepas dari lingkungannya.

Page 18: Teori Belajar Konstruktivisme

Fosnot (2009) mengemukakan empat prinsip dasar konstruktivisme, yaitu:

1) pengetahuan terdiri dari konstruksi-konstruksi masa silam (past construction). Artinya, pengetahuan dibangun dengan menggunakan struktur kognitif yang telah dimiliki, dan struktur kognitif itu terus berkembang secara kontinu melalui proses regulasi diri;

2) pengetahuan dikonstruksi melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan pengintegrasian unsur eksternal ke dalam struktur kognitif yang telah ada, sedangkan akomodasi merupakan proses adaptasi struktur kognitif yang telah ada agar sesuai dengan data sensori yang baru diasimilasi;

3) belajar merupakan proses organik dari penemuan. Artinya, belajar harus memperoleh pengalaman berhipotesis, memprediksi, memanipulasi objek, berimajinasi, dan melakukan penemuan dalam upaya membangun struktur kognitifnya;

4) belajar memungkinkan terjadinya perkembangan struktur kognitif.

Page 19: Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa.  Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Akibatnya, harus ada pergeseran pandangan dari guru atau dosen tentang proses pembelajaran, yaitu dari mengajar menjadi seorang fasilitator dan mediator, dari pembebanan menjadi proses negosiasi (Sadia, 2006).

Page 20: Teori Belajar Konstruktivisme

TERIMA KASIH