TEORI BEHAVIORISME uts.doc

download TEORI BEHAVIORISME uts.doc

of 3

description

teori behaviorisme

Transcript of TEORI BEHAVIORISME uts.doc

TEORI BEHAVIORISME

http://zein1819.blogspot.com/2012/10/behaviorisme-muhadatsah.html TEORI BEHAVIORISME DALAM PEMBELAJARAN MUHADATSAH zein Ahmad Aliran Behaviorisme ( ) memandang bahwa perilaku manusia merupakan perilaku yang dapat dipelajari dan diamati secara nyata, dan terbentuk karena dipengaruhi oleh faktor eksternal (di luar diri manusia). Teori ini kemudian diaplikasikan dalam konsep belajar. Menurut aliran ini, belajar merupakan proses responsi karena adanya stimulus (rangsangan) yang mendorong adanya perubahan perilaku. Stimulus belajar dapat berupa: motivasi, ganjaran (reward), hukuman (punishment), dan lingkungan kondusif.

Teori ini dirintis oleh Ivan Pavlov (1849-1929). Dengan teorinya dia menghubungkan antara stimulus primer, stimulus sekunder dan respon. Kemudian teori ini dikembangkan lagi oleh Edward Thorndike dengan teori hukum efek yang memberikan perhatian pada ganjaran dan hukuman dengan demikian dalam tingkah laku belajar dan mengajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi reaksi behavioral dan stimulus.

Selanjutnya, Edward Thorndike dengan teori hukum efek memberikan perhatian pada ganjaran dan hukuman (reward and punishment). Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. kemudian dikembangkan oleh psikolog Amerika, John B. Watson (1878-1958) dan akhirnya dimatangkan oleh Burhus F. Skinner (1904-1990). Selanjutnya teori ini dikembangkan oleh John B. Watson Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.

Menurut Skinner, belajar dan memperoleh bahasa sama dengan pemerolehan kebiasaan, karena bahasa merupakan bagian dari perilaku manusia. Belajar dan mengajarkan bahasa sama artinya belajar dan mengajarkan perilaku, yang dapat terbentuk melalui adanya respons terhadap stimulus, pengulangan, dan penguatan (reinforcement) dalam bentuk performansi berupa praktik berbahasa.

Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan faktor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Dalam hal ini, memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning (cara kerja yang menentukan). Operans conditioning menjamin respon terhadap stimuli. Bila tidak menunjukkan stimuli, maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. seharusnya Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

Ciri dari teori belajar behaviorisme adalah, mengutamakan unsur-unsur dan bagian-bagian kecil, yang bersifat mekanistis. Teori ini menekankan peranan lingkungan dan mementingkan pembentukan reaksi atau respon. Di samping itu juga menekankan pentingnya latihan dan mekanisme hasil belajar serta mementingkan peranan kemampuan. Hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.

Menurut aliran behaviorisme ini, keberhasilan belajar dan pengajaran terletak pada tiga kunci, yaitu: peniruan, pengulangan dan praktik berbahasa. Karena behaviorisme itu sendiri cenderung melihat pembelajaran bahasa sebagai proses mekanik deteministik, sebuah proses pembelajaran yang sangat ditentukan oleh faktor lingkungan dan pembiasaan, bukan oleh faktor-faktor kognisi dan mentalistik. Teori behavioris mengatakan bahwa makna suatu ungkapan ialah rangsangan () yang menimbulkannya, atau respon () yang ditimbulkannya, atau kombinasi dari rangsangan dan respon pada waktu pengungkapan kalimat itu. ()

---------------- ()

Dengan teori ini, berarti lingkungan memiliki andil besar dalam pembentukan bahasa dan makna.Komentar :Teori

Menurut hemat kami, aliran behaviorisme ini sangat sesuai dengan metode pengajaran dengar ucap atau audiolingual dimana metode ini berasumsi yakni bahasa adalah apa yang diucapkan orang-orang dan bukan apa yang dituliskan oleh orang orang.bahasa adalah seperangkat kebiasaan. Yang harus diajarkan adalah bahasa bukan mengenai bahasa. Dan bahasa adalah apa yang diujarkan dan bukan yang seharusnya diujarkan. Dengan sebab pertimbangan seperti itu maka kami akan mencoba mengajarkan bahasa arab melalui aliran behavorisme yaitu stimulus dan respon dipadu dengan metode dengar ucap atau audio lingual.