Teori Akuntansi Sap 2
-
Upload
riska-amanda-dewi -
Category
Documents
-
view
270 -
download
19
description
Transcript of Teori Akuntansi Sap 2
TEORI AKUNTANSI
PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI
OLEH :
1. Ni Made Lina Agustini (1306305075)
2. Putu Riska Amanda Dewi (1306305094)
3. Made Opyandari Dharsini Kori (1306305190)
4. Putu Astri Yunita (1306305193)
5. Putu Indah Ayu Muliantari (1306305208)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
REGULER 2015
1
DAFTAR ISI
2
SKEMA
3
PEMBAHASAN
1.Lembaga-lembaga Penyusun Standar Akuntansi
1.1 IAI dan Sejarahnya
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah satu-satunya wadah yang mewakili profesi
akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of
Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan
yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai anggota
IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan
demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota
sekaligus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat
permanen AFA.
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr.
Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun
1956.Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra
Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat
akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan
akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA
(Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormde
Accountants). Mereka menyadari keindonesiaannya dan berpendapat tidak mungkin kedua
lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.Hari Kamis, 17
Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI)
dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut
tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan
Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk
menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie
Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan
Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya
memperoleh jawaban setuju.Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia
4
(IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di
aula UI pada pukul 19.30.
Susunan pengurus pertama terdiri dari:
Ketua : Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo
Panitera : Drs. Mr. Go Tie Siem
Bendahara : Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
Komisaris : - Dr. Tan Tong Djoe
- Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)
Keenam akuntan lainnya sebagai pendiri IAI adalah
1. Prof. Dr. Abutari
2. Tio Po Tjiang
3. Tan Eng Oen
4. Tang Siu Tjhan
5. Liem Kwie Liang
6. The Tik Him
Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan naskah
finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman mengesahkannya pada 11
Pebruari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957.
Ketika itu, tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan.
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
5
Kongres dan Ketua IAI Sebelumnya
Kongres Tahun/Tempat Tema Ketua
1957-1963 Prof. Dr. Soemardjo
Tjitrosidojo
I-IV 1963-1986 Radius Prawiro
V-VI 1986-1994 Subekti Ismaun
VII 1994-1998 Soedarjono
VIII 1998 di Jakarta
Introspeksi dan Transformasi
Profesi Akuntan Memasuki
Milenium Baru.
Zaenal Soedjais
KNA dan
KLB2000 di Jakarta
Pradigma Baru profesi Akuntan
Memasuki Milenium Ketiga: Good
Governance
-
IX 2002 di Jakarta
Pemantapan Profesionalisme
Akuntan dalam Perubahan
Lingkungan Global
Ahmadi Hadibroto
KLB 2003 di Bandung
Peran Profesi Akuntan Merespons
Kebutuhan Peningkatan
Transparasi
-
X 2006 di JakartaTowards a Greater Transparency
and Accountability
Ahmadi Hadibroto
KLB 2007 di JakartaPeran Akuntan Dalam
Meningkatkan Daya Saing Bangsa
-
XI 2010 di Jakarta
Peran Akuntan dalam
meningkatkan nilai tambah bagi
perekonomian nasional dan global
Mardiasmo
KNA dan
KLB
2012 di
Yogyakarta
Transformasi Good Governance
dari Kepatuhan Menuju Budaya
-
6
IAI bermaksud menghimpun potensi Akuntan Indonesia untuk menjadi penggerak
pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan potensi Akuntan
Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya Akuntan Indonesia untuk didarmabaktikan
bagi kepentingan bangsa dan Negara. IAI berfungsi sebagai wadah komunikasi yang menjebatani
berbagai latar belakang tugas dan bidang pengabdiannya untuk menjalin kerjasama yang bersifat
sinergi secara serasi, seimbang dan selaras.
Untuk mencapai maksud, tujuan, dan fungsinya, IAI melaksanakan beragam kegiatan
diantaranya pendaftaran dan pelayanan keanggotaan; pengembangan dan penyusunan standar
akuntansi keuangan; pengembangan dan penegakkan kode etik akuntan, pemberian konsultasi
untuk pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi, publikasi,hubungan
internasional,menjadi pusat pengetahuan dan pengembangan akuntansi,menjaga dan
meningkatkan kompetensi akuntan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan,melaksanakan
sertifikasi di bidang akuntansi sebagai tolak ukur standar kualitas keprofesian,serta menjaga
kepercayaan pemakai jasa dan masyarakat luas atas hasil kerja profesi akuntan yang tergabung
dalam IAI.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) IAI telah mengalami beberapa
kali perubahan, yang terakhir adalah AD ART yang ditetapkan pada Kongres Luar Biasa (KLB)
IAI tanggal 27 Juni 2012 sesuai Keputusan Sidang Pleno Tetap KLB IAI Tahun 2012 Nomor:
05/Kongres Luar Biasa/IAI/VI/2012.
Saat ini IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia
secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of Accountants, organisasi
profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan yang bernaung dalam 167
asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai anggota IFAC, IAI memiliki
komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi
dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri
ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat permanen AFA.
7
Keanggotaan IAI
Pada awalnya keanggotaan IAI adalah perseorangan yang diarahkan untuk memilih
Kompartemen sesuai bidang kerja anggota. Anggota IAI bergabung dalam 4 (empat)
Kompartemen yang dibentuk IAI kala itu, yaitu IAI Kompartemen Akuntan Publik (IAI KAP),
IAI Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd), IAI Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI
KAM), dan IAI Kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI KASP).
Pada tanggal 23 Mei 2007 IAI melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang
memutuskan IAI adalah organisasi perofesi yang beranggotakan Perseorangan dan Asosiasi.IAI
KAP merubah formatnya menjadi Asosiasi akuntan publik independen dengan nama Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 24 Mei 2007. IAI KAP dibubarkan sesuai surat
keputusan DPN IAI tanggal 4 Juni 2007 Nomor Kep-22/SK/DPN/IAI/V/2007. Selanjutnya IAPI
pada saat yang sama ditetapkan menjadi anggota asosiasi IAI sesuai surat keputusan DPN IAI
tanggal 4 Juni 2007 nomor Kep-23/SK/DPN/IAI/V/2007.IAI KAM juga merubah formatnya
menjadi Asosiasi independen dengan nama Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Pada
tanggal 1 September 2009 IAI KAM dibubarkan, dan IAMI ditetapkan menjadi anggota asosiasi
IAI sesuai surat keputusan DPN IAI nomor Kep-72/SK/DPN/IAI/IX/2009.
Pada saat Kongres XI IAI dilaksanakan 10 Desember 2012, DPN IAI Periode 2010-2014
diberi amanah untuk mengkaji usulan perubahan keanggotaan IAI serta berwenang menentukan
tindakan berikutnya. Kongres Luar Biasa IAI dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2012 dengan
keputusan IAI adalah organisasi profesi yang beranggotakan perseorangan, terdiri dari Anggota
Utama, Anggota Madya dan Anggota Muda.
8
1.2 FASB dan Sejarahnya
Dimulai dengan berdirinya panitia-panitia khusus dalam organisasi profesi di Amerika
(awalnya IAI kemudian menjadi AICPA).Tahun 1933 sampai 1936 ada Special Commite on
Development of Accounting Principles.Tahun 1938 berdiri Commite on Accounting
Procedure.Tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Board (APB), lahirnya APB
ini didorong karena adanya tekanan terhadap profesi akuntansi yang timbul karena skandal-
skandal keuangan.
Ada 3 kelemahan APB yang mendorong didirikannya Financial Accounting Standart Board
(FASB) tahun 1973 :
1. Dasawarsa 1960-an penuh dengan perubahan yang pesat dalam perkembangan dunia
usaha dan lembaga-lembaga keuangan.
2. Muncul bermacam-macam kasus kecurangan dalam perusahaan-perusahaan yang akun
publiknya memberikan unqualified opinion
3. Ketidakmampuan APB untuk menciptakan aturan-aturan dasar yang tepat menjadi
pedoman bagi pembentukan Accounting Principles dan ketidakmampuan untuk
mengintegrasikn hasil riset dasar dalam pronouncementsnya.
Sejak tahun 1973, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) telah menjadi
organisasi yang ditunjuk di sektor swasta untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang
mengatur penyusunan laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah. Standar tersebut secara
resmi diakui sebagai otoritatif oleh Securities and Exchange Commission (SEC) (Pelaporan
Keuangan No Rilis 1, Pasal 101, dan menegaskan kembali pada tahun 2003 bulan April
Pernyataan Kebijakan) dan American Institute of Certified Public Accountants (Peraturan 203,
Aturan Perilaku Profesional, sebagaimana telah diubah Mei 1973 dan Mei 1979). Standar
tersebut penting untuk fungsi efisien dari ekonomi karena keputusan tentang alokasi sumber daya
sangat bergantung pada kredibel, ringkas, dan informasi keuangan yang dimengerti.
9
A. Misi dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB)
Misi dari FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi keuangan
dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan oleh entitas nonpemerintah yang
memberikan keputusan-informasi yang berguna bagi investor dan pengguna lain dari laporan
keuangan. Bahwa misi dicapai melalui proses yang komprehensif dan independen yang
mendorong partisipasi yang luas, obyektif menganggap semua pandangan pemangku
kepentingan, dan tunduk pada pengawasan oleh Financial Accounting Foundation’s Board of
Trustees.
B. Struktur Independen :
FASB merupakan bagian dari struktur yang independen dari semua organisasi bisnis dan
profesional lainnya. Struktur termasuk Financial Accounting Foundation (Foundation), FASB,
Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC), Govermental Accounting
Standard Board (GASB), dan Govermental Accounting Standard Advisory Council (GASAC).
C. Financial Accounting Foundation (FAF)
Yayasan ini adalah yayasan mandiri pada sektor organisasi swasta yang bertanggung jawab
atas pengawasan, administrasi, dan keuangan dari FASB, GaSb, dan dewan penasehat mereka
FASAC dan GASAC. Tugas utama Yayasan ini termasuk melindungi independensi dan
integritas proses penetapan standar dan menunjuk anggota FASB, GaSb, FASAC, dan GASAC.
Website Yayasan meliputi deskripsi lengkap Yayasan, memberikan daftar dan informasi latar
belakang tentang anggota Dewan Pengawas, dan menyediakan informasi yang berguna lainnya.
D. Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Pada tahun 1973, Yayasan mendirikan FASB untuk membangun dan meningkatkan standar
akuntansi keuangan dan pelaporan untuk entitas nonpemerintah. Konsisten dengan misi itu,
FASB mempertahankan FASB Standar Akuntansi CodificationTM (Standar Akuntansi
Kodifikasi) yang merupakan sumber otoritatif standar akuntansi dan pelaporan, selain yang
dikeluarkan oleh SEC, diakui oleh FASB yang akan diterapkan oleh entitas nonpemerintah.
10
E. Standar Akuntansi Keuangan Advisory Council (FASAC)
Fungsi utama dari FASAC adalah untuk memberikan saran kepada FASB pada masalah
teknis dalam agenda Dewan, agenda yang mungkin baru, prioritas proyek, hal-hal prosedural
yang mungkin membutuhkan perhatian dari FASB, dan hal-hal lain yang mungkin diminta oleh
FASB atau ketuanya . Saat ini, Dewan memiliki lebih dari 30 anggota yang mewakili penampang
yang luas dari konstituen FASB.
F. Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan ( GASB, Govermental Accounting
Standards Board )
Pada tahun 1984, Yayasan mendirikan GaSb untuk menetapkan standar akuntansi keuangan
dan pelaporan untuk unit pemerintah negara bagian dan lokal. Seperti dengan FASB, Yayasan
bertanggung jawab untuk memilih anggotanya, memastikan dana yang memadai, dan melatih
kepengawasan umum.
G. Govermental Accounting Standards Advisory Council (GASAC)
GASAC memiliki tanggung jawab untuk memberikan saran kepada GaSb pada masalah
teknis dalam agenda Dewan, prioritas proyek, dan berbagai hal yang mungkin membutuhkan
perhatian GaSb, dan hal-hal lain yang memungkinkan dapat diberikan oleh GaSb atau
pemimpinnya.
11
1.3 IASB dan Sejarahnya
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar pencatatan dan pelaporan
akuntansi yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standard Boards (IASB), sebuah lembaga internasional yang bertujuan untuk mengembangkan
suatu standar akuntansi yang tinggi, dapat dimengerti, diterapkan, dan diterima secara
internasional.
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar yang dibuat oleh
International Accounting Standards Boards (IASB) dengan tujuan memberikan kumpulan
standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan dapat
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, dapat diperbandingkan dan transparan
yang digunakan oleh investor di pasar modal dunia maupun pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya (stakeholder). Saat ini banyak negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, Oseania dan
Amerika yang menerapkan IFRS. Standar akuntansi internasional (International Accounting
Standards/IAS) di susun oleh 4 organisasi utama dunia ,yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB),Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC) dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC)
Sejarah singkat IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar, interpretasi,
dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang dikenal
dengan International Accounting Standards Board (IASB).
Beberapa standar yang membentuk IFRS dulunya dikenal dengan nama International
Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh suatu badan yang dikenal dengan International
Accounting Standards Committee (IASC) pada kurun waktu antara tahun 1973-2001. Hingga
Maret 2002, IASC telah menerbitkan 41 IAS dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee)
Interpretations. Beberapa di antaranya telah diubah atau diganti oleh IASB. Standar yang masih
tersisa dipandang sebagai payung bagi IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama
12
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC),
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
Sepanjang tahun 1999-2000, IASC melakukan restrukturisasi (dengan mengubah
konstitusi, strategi, struktur dan nama). IASC berkeinginan untuk menjadi badan akuntansi yang
lebih independen dan profesional. Pada Maret 2001, IASC Trustees mengaktifkan Part B dari
IASC Constitution yang baru dan menetapkan non-profit Delaware corporation yang diberi nama
International Accounting Standards Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April
2001, IASB yang baru mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan International
Accounting Standards.
IASB berkeinginan untuk membentuk satu standar pelaporan keuangan global yang
berkualitas. Selama pertemuan pertamanya, badan yang baru tersebut mengadopsi IAS dan SIC
(Standing Interpretation Committee) yang ada. IASB terus mengembangkan standar yang disebut
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Jadi IFRS adalah termasuk standar
dan interpretasi yang disetujui oleh IASB serta IAS dan SIC Interpretations yang diterbitkan
berdasarkan konstitusi sebelumnya.
Tujuan IFRS
adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi
berkualitas:
1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia,
Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27
Agustus 2008, lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini
membutuhkan atau mengizinkan pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara
membutuhkan IFRS pelaporan untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di
Indonesia sendiri baru akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang.
13
International Financial Reporting Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi utama
pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia karena IFRS merupakan standar
yang sangat kokoh. Penyusunannya didukung oleh para ahli dan dewan konsultatif
internasional dari seluruh penjuru dunia. Mereka menyediakan waktu cukup dan didukung
dengan masukan literatur dari ratusan orang dari berbagai displin ilmu di seluruh dunia.
Dengan telah dideklarasikannya program konvergensi terhadap IFRS ini, maka pada tahun
2012 seluruh standar yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI
akan mengacu kepada IFRS dan diterapkan oleh entitas.
14
2. Due Process Penetapan Standar Akuntansi
TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI
Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees).
FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul dicatat dalam agendanya.
2. Penunjukkan grup yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
3. Discussion Memorandum (DM) disebarkan ke publik untuk di evaluasi selama satu
periode paling lambat 60 hari.
4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai
alternatif yang diajukan FASB
5. Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan “exposure draft” (ED)
mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari
FASB tentang masalah yang dibahas.
6. ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari
7. Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukan FASB
8. Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah
sebagai berikut:
a. mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi
b. mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due
process”.
c. Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda
d. Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda B
15
SIMPULAN
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah satu-satunya wadah yang mewakili profesi
akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of
Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan
yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai anggota
IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan
demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota
sekaligus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat
permanen AFA.
Dimulai dengan berdirinya panitia-panitia khusus dalam organisasi profesi di Amerika (awalnya
IAI kemudian menjadi AICPA).Tahun 1933 sampai 1936 ada Special Commite on Development
of Accounting Principles.Tahun 1938 berdiri Commite on Accounting Procedure.Tahun 1959
AICPA mendirikan Accounting Principles Board (APB), lahirnya APB ini didorong karena
adanya tekanan terhadap profesi akuntansi yang timbul karena skandal-skandal keuangan.
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar yang dibuat oleh International Accounting Standards Boards (IASB) dengan tujuan memberikan kumpulan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, dapat diperbandingkan dan transparan yang digunakan oleh investor di pasar modal dunia maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder). Saat ini banyak negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, Oseania dan Amerika yang menerapkan IFRS. Standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS) di susun oleh 4 organisasi utama dunia ,yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC) dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC)
16
DAFTAR PUSTAKA
http://blogakbar-sporty.blogspot.co.id/2013/04/tugas-softskill-minggu-ke-3.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Akuntan_Indonesia
http://www.iaiglobal.or.id/v02/tentang_iai.php?id=6
https://eka1989.wordpress.com/2011/04/03/istilah-standar-akuntansi-dan-penentuan-standar/
17