Teori Akuntansi Baab II 1 Libre

9
1 1. Jelaskan Pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penalaran ? Jawab : Penalaran merupakan pengetahuan tentang prinsip-prinsip berpikir logis yang menjadi basis dalam diskusi ilmiah. Penalaran juga merupakan suatu ciri sikap (attitude) ilmiah yang sangat menuntut kesungguhan dalam menemukan kebenaran ilmiah. Adapun unsur-unsur penalaran : Asersi (assertion) Keyakinan (Belief) Argumen (Argument) 5. Apakah suatu pernyataan atau asersi selalu benar apabila didukung oleh argumen yang kuat ? Berilah suatu contoh Jawab : Ya, Suatu asersi selalu dianggap benar atau diterima tanpa harus diuji dahulu kebenarannya bila didukung argumen kuat dan disertai fakta pendukung. Argumen dapat disamakan dengan penalaran logis untuk menjelaskan atau mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi. Berikut contoh : Contoh diatas menjelaskan bahwa pemimpin teroris membuat pernyataan. Pernyataan ini digunakan untuk membentuk keyakinan. Pernyataan dari pemipin teroris beserta alasannya perlu kita kaji dengan menggunakan penalaran. Penalaran akan menentukan apakah pernyataan dari pimpinan teroris ini layak untuk kita yakini atau tidak. 14. Jelaskan apakah makna asersi-asersi berikut sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bla perlu gambarkan secara diagramatik asersi tersebut. 1) Semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. 2) Semua anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa. 3) Tidak satupun mahasiswa adalah anggota Koperasi Seerba Usaha. 4) Tidak satupun anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa. 5) Beberapa mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. 6) Tidak semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. Jawab : Asersi 1) jelas berbeda bentuk dengan asersi 3). Demikian juga asersi 1) jelas berbeda dengan asersi 2). Kesalahan menginterprestasikan asersi 1) sama dengan asersi 2) disebut dengan kesalahan konversi premis (premis conversion errror). Asersi 3) mempunyai makna yang sama dengan asersi 4) karena kalau asersi yang satu benar, maka tidak mungkin asersi yangg lain salah. Dalam hal ini asersi yang satu merupakan implikasi asersi yang lain. Bila asersi 3) benar , maka dengan sendirinya asersi 4) juga benar.

Transcript of Teori Akuntansi Baab II 1 Libre

  • 1

    1. Jelaskan Pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penalaran ? Jawab : Penalaran merupakan pengetahuan tentang prinsip-prinsip berpikir logis yang menjadi basis dalam diskusi ilmiah. Penalaran juga merupakan suatu ciri sikap (attitude) ilmiah yang sangat menuntut kesungguhan dalam menemukan kebenaran ilmiah. Adapun unsur-unsur penalaran : Asersi (assertion) Keyakinan (Belief) Argumen (Argument)

    5. Apakah suatu pernyataan atau asersi selalu benar apabila didukung oleh argumen yang kuat ? Berilah suatu contoh

    Jawab : Ya, Suatu asersi selalu dianggap benar atau diterima tanpa harus diuji dahulu

    kebenarannya bila didukung argumen kuat dan disertai fakta pendukung. Argumen dapat disamakan dengan penalaran logis untuk menjelaskan atau mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi.

    Berikut contoh : Contoh diatas menjelaskan bahwa pemimpin teroris membuat pernyataan. Pernyataan ini digunakan untuk membentuk keyakinan. Pernyataan dari pemipin teroris beserta alasannya perlu kita kaji dengan menggunakan penalaran. Penalaran akan menentukan apakah pernyataan dari pimpinan teroris ini layak untuk kita yakini atau tidak.

    14. Jelaskan apakah makna asersi-asersi berikut sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bla perlu gambarkan secara diagramatik asersi tersebut.

    1) Semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. 2) Semua anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa. 3) Tidak satupun mahasiswa adalah anggota Koperasi Seerba Usaha. 4) Tidak satupun anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa. 5) Beberapa mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. 6) Tidak semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

    Jawab : Asersi 1) jelas berbeda bentuk dengan asersi 3). Demikian juga asersi 1) jelas berbeda dengan asersi 2). Kesalahan menginterprestasikan asersi 1) sama dengan asersi 2) disebut dengan kesalahan konversi premis (premis conversion errror). Asersi 3) mempunyai makna yang sama dengan asersi 4) karena kalau asersi yang satu benar, maka tidak mungkin asersi yangg lain salah. Dalam hal ini asersi yang satu merupakan implikasi asersi yang lain. Bila asersi 3) benar , maka dengan sendirinya asersi 4) juga benar.

  • 2

    Dalam percakapan sehari-hari, asersi 5) sering disamakan dengan asersi 6) dan dapat saling tukar penggunaan. Artinya dianggap bila asersi 5) benar, maka denagn sendirinya asersi 6) juga benar. Interpretasi yang lebih teliti secara logis dapat menunjukkaan perbedaan makna kedua asersi tersebut. Asersi 5) menegaskan bahwa terdapat beberapa mahasiswa yangg juga merupakan anggota Koperasi Serba Usaha tetapi tidak mementingkan apakah terdapat beberapa mahasiswa yang bukan anggota Koperasi Serba Usaha. Dapat saja beberapa mahasiswa yangg bukan anggota Koperasi Serba Usaha tidak ada. Di pihak lain asersi 6), mengandung penegasan bahwa terdapat beberapa mahasiswa yang bukan anggota Koperasi Serba Usaha tetapi tidak mementinggan informasi bahwa beberapa anggota Koperasi Serba Usaha bukanlah mahasiswa. Asersi ini biasanya merupakan penyangkalan terhadap asersi semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. Kedua asersi dapat berbeda karena kalau asersi 5) benar maka tidak dengan sendirinya asersi 6) juga benar. Jadi, makna beberapa dan tidak semua dapat berarti dua hal yang sama atau berbeda tergantung pada konteks yang dibahas atau informasi yaangg tersedia.

    Gambaran secara dragmatik asersi tersebut.

    Asersi (1) dan (2) Asersi (3) dan (4) Asersi (5) dan (6)

    18. Sebut dan jelaskan sifat-sifat keyakinan. Mengapa mengubah suatu kayakinan melalui argumentasi merupakan suatu proses yang tidak mudah dan kompleks ? Jawab : Sifat-sifat Keyakinan :

    1. Keadabenaran Sebagai produk penalaran, untuk dapat menimbulkan keyakinan, suatu asersi harus ada benarnya (plausible). Keadabenaran atau plausibilitas (plausibility) suatu asersi bergantung pada apa yang diketahui tentang isi asersi atau pengetahuan yang mendasari (the underlying knowledge) dan pada sumber asersi (the source). Pengetahuan yang mendasari (termasuk pengalaman) biasanya menjamin kebenaran asersi. Oleh karena itu, konsistensi suatu asersi dengan pengetahuan yang mendasari akan menentukan plausibilitas asersi. Dalam hal sumber, autoritas sumber menentukan plausibilitas asersi. Artinya, kalau sumber asersi diyakini dapat dipercaya dan ahli di bidangnya (knowledgeable) tentang topik asersi, orang akan lebih bersedia meyakini asersi daripada kalau sumbernya tidak dapat dipercaya dan tidak ahli. Oleh

    A

    B

    A B A B B

    A

  • 3

    karena itu, kadang-kadang orang menyerahkan penilaian plausibilitas asersi kepada ahli dengan pemeo serahkan saja pada ahlinya. Dengan pikiran ini, keyakinan diperoleh karena keautoritatifan sumber. Mengacu argumen pada autoritas sumber untuk mendukung kebenaran asersi disebut dengan imbauan autoritas (appeal to authority).

    2. Bukan pendapat Keyakinan adalah sesuatu yang harus dapat ditunjukkan atau dibuktikan secara objektif apakah salah atau benar dan sesuatu yang diharapkan menghasilkankesepakatan (agreement) oleh setiap-tiap orang yang mengevaluasinya atas dasar fakta objektif. Pendapat atau opini adalah asersi yang tidak dapat ditentukan benar atau salah karena berkaitan dengan kesukaan (preferensi) atau selera. Berbeda dengan keyakinan, plausibilitas pendapat tidak dapat ditentukan. Artinya, apa yang benar bagi seseorang dapat salah bagi yang lain. Walaupun dalam kenyataannya kedua konsep tersebut tidak dibedakan secara tegas, penalaran logis yang dibahas di sini lebih ditujukan pada keyakinan daripada pendapat.

    3. Bertingkat Keyakinan yang didapat dari suatu asersi tidak bersifat mutlak tetapi bergradasi mulai dari sangat maragukan sampai sangat meyakinkan (convincing). Tingkat keyakinan ditentukan oleh kuantitas dan kualitas bukti untuk mendukung asersi. Orang yang objektif dan berpikir logis tentunya akan bersedia untuk mengubah tingkat keyakinannya manakala bukti baru mengenai plausibilitas suatu asersi diperoleh.

    4. Berbias Selain kekuatan bukti objektif yang ada, keyakinan dipengaruhi oleh preferensi, keinginan, dan kepentingan pribadi yang karena sesuatu hal perlu dipertahankan. Idealnya, dalam menilai plausibilitas suatu asersi orang harus bersikap objektif dengan pikiran terbuka(open mind). Pada umumnya, bila orang mempunyai kepentingan, sangat sulit baginya untuk bersikap objektif. Dengan bukti objektif yang sama, suatu asersi akan dianggap sangat meyakinkan oleh orang yang mempunyai kepentingan pribadi yang besar dan hanya dianggap agak atau kurangmeyakinkan oleh orang yang netral. Demikian pula sebaliknya.

    5. Bermuatan nilai Orang melekatkan nilai (value) terhadap suatu keyakinan. Nilai keyakinan adalah tingkat penting-tidaknya suatu keyakinan perlu dipegang atau dipertahankanseseorang. Nilai keyakinan bagi seseorang akan tinggi apabila perubahan keyakinanmempunyai implikasi serius terhadap filosofi, sistem nilai, martabat, pendapatanpotensial, dan perilaku orang tersebut.

    6. Berkekuatan Kekuatan keyakinan adalah tingkat kepercayaan yang dilekatkan seseorang pada kebenaran suatu asersi. Orang yang nyatanya tidak mengerjakan apa yang terkandung dalam asersi menandakan bahwa keyakinannya terhadap kebenaran asersi lemah. Dapat dikatakan bahwa semua properitas keyakinan merupakan faktor yang menentukan tingkat kekuatan keyakinan seseorang.

  • 4

    7. Veridikal Veridikalitas (veridicality) adalah tingkat kesesuaian keyakinan dengan realitas. Realitas yang dimaksud di sini adalah apa yang sungguh-sungguh benar tentang asersi yang diyakini. Veridikalitas adalah mudah tidaknya fakta ditemukan dan ditunjukkan untuk mendukung keyakinan. Misalnya keyakinan bahwa besi yang dipanasi akan memuai lebih mudah ditunjukkan (lebih veridikal) daripada keyakinan bahwa sistem sosialis dapat mengurangi kemiskinan. Dalam banyak hal, penilaian apakah benar suatu asersi sesuai dengan realitas merupakan hal yang sangat pelik dan bersifat subjektif. Oleh karena itu, untuk tujuan ilmiah tingkat veridikalitas keyakinan dievaluasi berdasarkan kaidah pengujian ilmiah (scientific rules of evidence).

    8. Berketertempaan Ketertempaan (malleability) atau kelentukan keyakinan berkaitan dengan mudah-tidaknya keyakinan tersebut diubah dengan adanya informasi yang relevan. Berbeda dengan veridikalitas, ketertempaan tidak memasalahkan apakah suatu asersi sesuai atau tidak dengan realitas tetapi lebih memasalahkan apakah keyakinan terhadap suatu asersi dapat diubah oleh bukti. Kelentukan ini biasanya ditentukan oleh kesungguhan pemegang keyakinan, lamanya keyakinan telah dipegang (baik secara pribadi maupun secara sosial/umum), dan konsekuensi perubahan keyakinan bagi diri pemegang. Tujuan suatu argumen adalah untuk mengubah keyakinan kalau memang keyakinan tersebut lentuk untuk berubah.

    Beberapa sifat keyakinan di atas perlu disadari mengingat bahwa tujuan argumen adalah dalam rangka mencari kebenaran (the search of truth) dan bukan untuk menyembunyikan kebenaran dengan cara pengelabuhan(deception) dan pengecohan. Jadi, tujuan argumen adalah untuk merekonsiliasi ketidaksepakatan (disagreement) untuk menemukan kebenaran. Hal inilah yang mendasari pemikiran ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan. Sifat-sifat keyakinan di atas menunjukkan bahwa mengubah keyakinan melalui argumen dapat merupakan proses yang kompleks karena pengubahan tersebut menyangkut dua hal yang berkaitan yaitu manusia yang meyakini dan asersi yang menjadi objek keyakinan. Manusia tidak selalu rasional dan bersedia berargumen sementara itu tidak semua asersi dapat ditentukan kebenarannya secara objektif dan tuntas.

    19. Apakah perbedaan Karakteristik antara Keyakinan dan Opini ? Jawab : Karakteristik keyakinan kebersediaan untuk menerima bahwa pernyataan tersebut

    benar. Keyakinan ada karena didukung adanya bukti yang kuat untuk menerimanya sebagai hal yang benar. Karakteristik keyakinan, menentukan mudah atau tidaknya dapat diubah melalui penalaran oleh sebuah asersi (pernyataan). Karakteristik Opini, dapat diklasifikasi dengan : tidak dapat dibuktikan kebenarannya

  • 5

    Bersifat Subjektif dan dapat diuraikan tentang pendapat,saran,ramalan, tentang sebab akibat terjadinya peristiwa. Tidak terdapat narasumber atau atas pemikiran sendiri Tidak memiliki data yang akurat Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas pertanyaan : mengapa, bagaimana, atau lalu apa. Menunjukan peristiwa yang belum atau yang akan terjadi pada masa yang akan datang atau masih berupa rencana Kalimat Opini belum pasti kejadianya dan biasanya diawali dengan kata-kata seperti, Menurut saya, Sepertinya, Saya rasa dsb. Merupakan pendapat dan argumen seseorang. Informasi yang belum dibuktikan kebenarnya. Biasanya menggunakan kata-kata : bisa jadi, menurut, sangat, tidak mungkin, sebagainya dan lain-lain.

    20. Jelaskan apakah pernyataan berikut merupakan keyakinan atau pendapat :

    1) Sepakbola lebih mengasyikan dari badminton. 2) Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia. 3) Pisang lebih banyak mengandung potasium daripada pepaya. 4) Merokok dapat menyebabkan kanker. 5) Susu lebih banyak mengandung nutrisi daripada kopi. 6) Teori akuntansi adalah pelajaran yang sangat sulit dan membosankan. 7) Es krim rasa coklat lebih enak daripada rasa vanila. 8) Informasi aliran kas bermanfaat bagi investor. 9) Kolesterol adalah penyebab utama gangguan jantung.

    10) Istilah estat real lebih tepat daripada real estat. 11) Menjadi auditor lebih memberi tantangan daripada menjadi pengacara. 12) Ada Mahluk hidup di Planet Mars.

    Jawab : Asersi No. 1,6,7,8,10,11,12 merupakan pernyataan Opini atau pendapat. Dimana merupakan pemikiran anggapan seseorang tentang suatu hal tertentu yang belum tentu kebenarannya. Suatu pernyataan disebut opini atau pendapat karena pernyataan tersebut merupakan persatuan pendapat pendapat yang di dukung oleh banyak orang baik setuju maupun tidak setuju, ikatannya dalam bentuk perasaan atau emosi, dapat berubah-ubah, dan timbul melalui diskusi sosial. Asersi No. 2,3,4,5,9 merupakan pernyataan keyakinan. Dimana merupakan suatu informasi yang benar ada dan dapat dibuktikan kebenarannya. Suatu asersi yang dapat dipercaya karena adanya bukti yang kuat untuk menerimanya sebagai suatu hal yang benar. Contoh pada asersi No.2 Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia, dimana

  • 6

    pernah diadakan penelitian bahwa sungai Nil yang memiliki panjang 6.650 km atau 4.132 ml merupakan sungai terpanjang didunia dan membelah tak kurang dari 9 Negara.

    28. Beberapa contoh pernyataan dalam akuntansi yang dapat di katakan sebagai hasil penalaran induktif !

    Jawab : a. Perusahaan besar memilih metode akuntansi yang menurunkan laba. b. Tingkat likuiditas perusahaan perdagangan lebih tinggi dari pada tingkatt likuiditas

    perusahaan pemanufakturan. c. Tingkat solvensi berasosiasi positif dengan profitabilitas kebangkrutan perusahaan. d. Partisipasi manajer devisi dalam peenyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif

    terhadap kinaerja devisi. e. Ambang persepsi etis wanita lebih tinggi dibanding ambangg persepsi etis pria dalam

    menilai kasus pelanggaran etika atau hukum. f. Ukuran atau besar kecilnya perusahaan berasosiasi positif dengan tingkat

    pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan.

  • 7

    29. Gambar seccara diagramatik suatu proses penalaran Indukatif dalam akuntansi.

    Jawab :

    Hubungan Teoritis

    Posisi

    Tataran Empiris Devinisi Operasional

    Hipotesis

    Pengukuran Pengukuran Sample Sample

    Sample Pengujian hubungan secara sistematis (dengan regresi, korelasi, atau lainnya)

    41. Seseorang yang cukup terpandang di bidang profesi dan peenyusunan standar akuntansi membuat pernyataan dalam suatu seminar nasionnal dibawah ini. Evaaluasinya apakah pernyataaan tersebut merupakan stratagem atau salah naral? Kita tidak perlu macam-macam tentang istilah beban. Istilah beban untuk expence adalah benaar karena nyatanya semua kantor akuntan publik menggunakan istilah tersebut

    Jawab : Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan pernyataan tesebut ialah stratagem menyampingkan masalah. Dimana stratagem ini dilakukan dengan cara mengajukan argumen

    Kerangka / Landasan Teoritis

    Konsep :

    Ukuran Perusahaan

    Konsep :

    Tingkat pengunggkapan sukarela

    Variabel X :

    Aset

    Variabel Y :

    Banyaknya pengungkapan yang todak diwajibkan oleh

    standar

    X Y

  • 8

    yang tidak bertumpu pada masalah pokok atau dengan cara mengalihkan masalah ke masalah yang lain yang tidak bertautan. Penyampingan masalaah terjadi karena orang tidak lagi menyajikan argumen tandingan yang valid terhadap pernyataan yang ingin disanggahnya. Dimana dalam contoh diatas orang tidak lagi membahas arti pentingnya pembenahan melainkan mematikan atau memotong diskusi dengan mengajuakan alasan yang menyimpang dari masalah pokok.

    44. Aspek manusia menjadi penghalang terjadinya argumen yang sehat?.

    Jawabb : Berikut ini di bahas bebrapa aspek manusia yang dapat menjadi penghalang penalaran dan pengembangan ilmu,khususnya dalam ilmu akademik atau ilmiah sbb :

    a. Penjelasan sederhana. Rasionalitas menuntut penjelasan yang sesuai dengan fakta. Kebutuhan akan penjelaasan terhadap apa yang mengusik pikiran merupakan fundasi beerkembangnya ilmu pengetahuan.

    b. Kepentingan mengalahkan penalaran Adapun hambatan untuk bernalar sering muncul akibat orang mempunyai kepentingantertentu yang harus dipertahankan kepentingan sering memaksa orang untuk memihak suatu posisi (keputusan) meskipun posisi tersebut sangat lemah dari segi argument. Dalam dunia akdemik dan ilmiah, kepentingan untuk menjaga harga diri individual atau kelompok dapat menyebabkan orang berbuat tidak masuk akal.

    c. Sindroma tes klinis Sindrom ini menggambarkan sseseorang merasa (bahkan yakin). Terdapat ketidak beresan dalam tubuhnya dan dia juga tahu beanar apa yang terjadi karena pengetahuannya tentang suatu penyakit.akan tetapi, dia tidak berani Untuk memeriksakan diri dan menjalani tes klinis karena takut bahwa tentang dugaan penyakitnya itu benar.akhirnya orang ini tidak memeriksakan diri ke dokter dan mengatakan bahwa dirinya sehat.

    d. Mentalitas djoko tingkir Budaya djoko tingkir di gunakan untuk menggambarkan lingkungan akademi atau profesi seperti ini karena konon perbutan joko tingkir yang tidak terpuji harus dibuat menjadi terpuji dengan cara mengubah sekenario yang sebenarnya terjadi semata.semata untuk menghormatinya Karena dia bakal menjadi raja(kekuasaan).

    e. Merasionalakan daripada menalar Bila karena keberpihakan, kepentingan,atau ketakritisan,orang terlanjur mengambil posisi dan ternyata mengambil tersebut salah atau lemah, orang ada kalnya berusaha untuk mencari-cari justifikasi untuk membenarkan posisinya.

    f. Persistensi Karena kepentingan tertentu harus di pertahankan atau karena telah lama melekat dalam rangka piker, seseorang kadang kadang sulit melepaskan Suatu keyakinan dan menggantinya dengan yang baru.

  • 9

    PENALARAN (REASONING) Teori Akuntasi

    Dosen Pengampu : Wayan Sukanegara, SE.Ak.,M.Acc & Fin

    Nama Kelompok 2 : 1. Linda Puji Lestari (12.02.02.781) 2. Ni Kadek Nopiani (12.02.02.758) 3. Ni Kadek Eni Diantari (12.02.02.746) 4. Putu Risma Kurniawati (12.02.02.628) 5. Made Dharma Putra (12.02.02.786)

    PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

    TAHUN AJARAN 2014/2015