TEORI AKUNTANSI

2
TEORI AKUNTANSI Nama : Bayu Dwi Bhaskara (0113U455) M. Iqbal al-Kahfi (0113U427) Ridwan Firdaus (0113U433) Yuli Setiawan (0113U221) Kelas : E BAB 1 – Uji Diri (Hal. 10) 1. Arti “Fair” dalam laporan auditor mengacu pada kewajaran yang maksudnya adalah untuk menyatakan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit memang sudah sesuai dengan standar dan dinyatakan dalam sebuah laporan auditor yang juga telah dibuat sesuaidengan standar yang berlaku. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti “Fair” dalam laporan auditor dengan arti “Fair” dalam percakapan sehari-hari itu berbeda, karena dalam percakapan sehari-hari, “Fair” itu lebih mengarah pada sifat yang berarti adil. 2. “Thruthful” dalam percakapan sehari-hari, dengan akuntansi memang memiliki konsep yang sedikit berbeda namun tetap memiliki kesinambungan. Dalam percakapan sehari-hari, “Thruthful”disini memiliki konsep yang benar-benar terjadi sesuai dengan fakta yang ada, namun dalam akuntansi “Thruthful” mengacu pada data yang objektif dan dapat diuji,

description

TA

Transcript of TEORI AKUNTANSI

Page 1: TEORI AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI

Nama : Bayu Dwi Bhaskara (0113U455)

M. Iqbal al-Kahfi (0113U427)

Ridwan Firdaus (0113U433)

Yuli Setiawan (0113U221)

Kelas : E

BAB 1 – Uji Diri (Hal. 10)

1. Arti “Fair” dalam laporan auditor mengacu pada kewajaran yang maksudnya adalah

untuk menyatakan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit memang sudah sesuai

dengan standar dan dinyatakan dalam sebuah laporan auditor yang juga telah dibuat

sesuaidengan standar yang berlaku. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti “Fair” dalam

laporan auditor dengan arti “Fair” dalam percakapan sehari-hari itu berbeda, karena

dalam percakapan sehari-hari, “Fair” itu lebih mengarah pada sifat yang berarti adil.

2. “Thruthful” dalam percakapan sehari-hari, dengan akuntansi memang memiliki konsep

yang sedikit berbeda namun tetap memiliki kesinambungan. Dalam percakapan sehari-

hari, “Thruthful”disini memiliki konsep yang benar-benar terjadi sesuai dengan fakta

yang ada, namun dalam akuntansi “Thruthful” mengacu pada data yang objektif dan

dapat diuji, ada juga yang menyatakan bahwa “Thruthful” dalam akuntansi menyatakan

kemapanan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah dibuat. Hal ini menyebabkan kebenaran

laporan-laporan keuangan tergantung pada keabsahan fundamental aturan dan prinsip-

prinsip yang diterima, yang menjadi dasar laporan-laporan itu.