teori abses hepar.pptx
-
Upload
saskia-mariska -
Category
Documents
-
view
11 -
download
2
description
Transcript of teori abses hepar.pptx
Abses hepar: massa berisi pus, yang terdapat / menempel pada hepar.
Sumber infeksi: Infeksi abdominal: appendicitis, diverculitis,
billiary tract. Blood borne infections Trauma pada hepar Prosedur invasif (endoskopi) Imunodefisiensi & malnutrisi (>> pada anak)
Tipe: Pyogenic. 80%.
Biasanya polymicrobial. Enterobacteriaceae. Terutama apabila sumber infeksi dari
empedu. Bakteri anaerob. 45% dari pyogenic liver abscess.
(Bacteroidesspecies, Fusobacterium , microaerophilic & anaerobic streptococci) biasanya dari colon.
Staphylococcus aureus. Dari penyebaran hematogen (endokarditis).
Amoebic. 10%. E. histolytica. Fungal. 10%. C. albicans. Sering pada orang yang
mengkonsumsi antimokrobial jangka panjang, hematologic malignancies, transplantasi organ, imunodefisiensi.
Manifestasi Klinis
Demam, rasa menggigil, malaise Nyeri pada kuadran kanan atas
Biasa menjalar sampai ke bahu kanan Anoreksia Batuk atau hiccups akibat adanya iritasi diafragma Jaundice OS dengan lesi soliter gejala tidak jelas: weight loss,
anemia (menyerupai keganasan) Fever of unknown origin (FUO). Multiple abscess presentasi lebih akut (systemic
toxicity) Kadang afebris.
Pemeriksaan Fisik
Demam, hepatomegali dengan nyeri tekan (+) Massa pada palpasi (tidak selalu ditemukan) Nyeri tekan pada regio epigastrium (dengan /
tanpa palpable mass) lobus kiri hepar suara nafas pada basal paru kanan, dengan
tanda atelektasis & efusi (x-ray) Pleural / hepatic friction rub iritasi diafragma
/ inflamasi kapsula Glisson. Jaundice 25% kasus (biasanya pada abses
multipel)
Diagnosis
Darah lengkap Anemia Neutrophilic leukocytosis
Fungsi liver hipoalbuminemia alkaline phosphatase transaminase & bilirubin
Kultur darah (50% [+]) Kultur abscess fluid Enzyme immunoassay deteksi E histolytica
Pemeriksaan Penunjang
CT Scan Sensitifitas 95-100% Lesi berupa daerah hipodens bebatas tegas dengan
peripheral enhancement pada pemberian kontras. Terdapat udara pada 20% kasus Deteksi lesi <1 cm
USG Massa hypoechoic dengan batas irreguler.
Chest X-ray basilar atelectasis right hemidiaphragm elevation Efusi pleura kanan (50%)
Tatalaksana
Percutaneous needle aspiration Dengan bantuan CT scan / USG Untuk melakukan pemeriksaan mikrobiologi dan
patologi.
Percutaneous catheter drainage Intervensi pertama untuk kista yang kecil. Kista >5cm, ruptur, kista multiloculated surgical
drainage. Catheter digunakan hingga daily output mencapai
<10cc/hari atau abses kolaps pada pemeriksaan CT scan berkala.
Kontraindikasi: koagulopati, akses kavitas yang sulit, peritonitis, abses yang
complicated, multiloculated & berdinding tebal.
Medikamentosa
Sampai ada hasil kultur, diberikan antibiotik untuk patogen yang sering menjadi penyebab abses hepar.
Kombinasi beta-lactam/beta-lactamase inhibitor, carbapenem, cephalosporin generasi II (anaerobik)
Metronidazole / Clindamycin Bacteroides fragilis (anaerobik)
Amebic abscess metronidazole (kuratif pada 90% kasus) Metronidazole harus mulai diberikan sebelum ada
hasil pemeriksaan serologis. Apabila metronidazole tidak memberi efek
Chloroquin dan/atau emetine/dehidroemetine
Antifungal sistemik diberikan setelah dilakukan drainase abses & dicurigai sebagai abses fungal.
Amphotericin B, Fluconazole Lama pemberian obat: 4-6 minggu
Komplikasi
Sepsis Empyema / ruptur abses intrapleural Ruptur abses peritonitis Endoftalmitis
K.pneumoniae bacteremia