Teologia Sejarah

7
TEOLOGIA SEJARAH Wolfhart Pannenberg

Transcript of Teologia Sejarah

Page 1: Teologia Sejarah

TEOLOGIA SEJARAH

Wolfhart Pannenberg

Page 2: Teologia Sejarah

Riwayat Pannenberg:

Teolog Wolfhart Pannenberg lahir di Stettin, Polandia pada tahun 1928

Ia bertumbuh dalam keluarga yang nonkristiani, sehingga iman kristen bukanlah hasil sosialisasi dalam keluarga, melainkan sebuah pengalaman pribadi

Sejak tahun 1947 Panenberg belajar filsafat dan teologi. Tahun 1958 diangkat menjadi profesor di sekolah tinggi Gerejawi di wuppertal, dan tahun 1961 dia pindah ke universitas Mainz. Sejak 1967 dia mengajar di universitas Munchen.

Page 3: Teologia Sejarah

Teologia Pannenberg:

Teologi Pannenberg merupakan reaksi terhadap Barth dan Bultmann yang kurang menempatkan sejarah biasa dalam teologinya

Menurutnya Barth terlalu memisahkan antara sejarah keselamatan dengan sejarah biasa. Sedangkan Bultmann menghilangkan sejarah biasa.

Pannenberg melihat bahwa Karl Barth memulai teologinya dari atas, di dalam kekekalan dan Rudoft Bultmann memulainya dari bawah, di dalam kerigma, di dalam eksistensi.

Page 4: Teologia Sejarah

Konsep Teologi Pannenberg:

Mendasarkan iman pada sejarah karena iman berhubungan dengan masa yang lalu

Wahyu Allah tidak datang langsung kepada manusia, tetapi melalui suatu pengantara, yaitu melalui kejadian-kejadian sejarah

Sejarah dunia adalah perantara satu-satunya untuk pewahyuan. Sejarah secara keseluruhan merupakan guru dari Allah

Teloginya dikenal dengan “teologi sejarah”, “teologi kebangkitan”, “teologia pengharapan”, dll

Page 5: Teologia Sejarah

Ajaran Teologi Pannenberg:

Kebangkitan Yesus bukan mitos tetapi sebagai peristiwa sejarah yang dapat dibuktikan.

Kebangkitan adalah kunci pengertian setiap hal dalam sejarah.

Yesus tidak bertindak seperti nabi yang berbicara atas nama Allah, melainkan dari mulutnya sendiri : “Aku berkata“. Yesus yakin bahwa sikap setiap manusia terhadap pribadi-Nya akan menentukan nasib definitif dari manusia yang bersangkutan.

KeIlahian Yesus baru terpenuhi pada peristiwa kebangkitan. Yesus sebelum paskah tidak perlu digambarkan sebagai Allah

Page 6: Teologia Sejarah

Ajaran Teologi Pannenberg:

Kelebihan Kekurangan

Dia meyakinkan tidak lewat sugesti tetapi lewat pemikiran yang logis

Tidak menerima ke-Allahan Yesus dengan sepenuhnya

Dia percaya akan adanya wahyu Allah

Menolak seluruh Alkitab adalah wahyu Allah

Menyerang ajaran Bultman dan Barth mengenai kebangkitan

Menerima konsep realitas, “tidak ada peralihan dari kemurkaan kepada anugerah dalam sejarah”

Teologi Pannenberg berdampak pada pandangan dunia teologi tentang Allah

Dia pro neo-ortodoks, menekankan kelahiran melalui anak dara adalah mitos. Gelar2 keIlahian Yesus diciptakan oleh gereja mula-mula.

Page 7: Teologia Sejarah

Kesimpulan:

Teologia Pannneberg disebut sebagai Teologia Sejarah, yang menekankan bahwa sejarah adalah satu-satunya dasar iman

Teologia ini berlawanan dengan II Kor 5:7 dan Ibrani 11:1

Pendirian Pannenberg seumpama dia mengahncurkan dengan tangan kirinya apa yang telah dia dirikan dengan tangan kanannya.

Walaupun dia berjasa untuk kaum ortodoks dan Injili tetapi sesungguhnya ia cenderung ke kelompok Neo-Ortodoks