Renunganperkantas.net/wp-content/uploads/2015/05/Perkantas-News-Jan-Mar-15... · Akademis yang...

12
Edisi I / 2015 Januari - Maret Renungan D alam tahun-tahun pelayanan Yesus di dunia, apabila seorang Israel ditanya tentang gambaran kerajaan Allah yang dinubuatkan oleh para nabi, mereka akan segera berpikir tentang kejayaan dan kesejahteraan kerajaan Israel kuno, yakni pada masa pemerintahan Daud dan Salomo. Bangsa Israel menyadari status mereka sebagai umat pilihan Tuhan dan menyimpan sebuah janji selama beratus tahun, yaitu bahwa seorang utusan Tuhan, Orang yang diurapi, yakni seorang Juruselamat, akan datang untuk menegakkan kembali kerajaan Allah. Oleh karena pada masa itu kekuasaan biasanya direbut melalui peperangan atau penggulingan raja yang sedang memerintah, maka konsep Mesias umat Yahudi pada waktu itu adalah seseorang yang akan memimpin bangsa Israel untuk mengusir penjajah Romawi dan mendirikan kembali kerajaan Israel. Suatu ketika, Yesus meminta pendapat para murid tentang siapakah Dia bagi orang banyak dan bagi diri mereka sendiri, dan Petrus menjawab, bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah (Luk. 9:18-21). Para murid menyadari akan kehadiran Yesus sebagai Mesias, dan jawaban Petrus bukanlah sebuah pernyataan yang sederhana, melainkan sebuah proklamasi iman akan penggenapan janji Allah sebagaimana tertulis dalam kitab para nabi. Akan tetapi, apakah konsep Mesias yang dipahami oleh para murid itu sama dengan konsep Mesias yang sedang dibawa oleh Yesus? Jalan Mesias yang Sejati Dalam perikop selanjutnya, Yesus kemudian menjelaskan tentang peperangan yang akan dihadapiNya untuk meraih tahta dan menegakkan kerajaan Israel. Peperangan itu ternyata bukan seperti yang dilakukan oleh beberapa orang sebelum Yesus, yang mengaku-ngaku sebagai Mesias, lalu mendirikan gerakan pemberontakan terhadap kekaisaran Romawi. Peperangan Yesus bukan hanya untuk menegakkan kerajaan Israel, melainkan untuk menegakkan kerajaan Allah atas seluruh bumi. Peperangan Yesus adalah peperangan atas dosa. Jalur peperangan Yesus adalah jalur penderitaan (Luk. 9:22). Jalan salib. Perang Yesus adalah melawan dan meluruskan kembali jalan bengkok legalisme dan formalisme yang dilakukan oleh para tua-tua, ahli Taurat dan orang Farisi. Peperangan yang Yesus lakukan bukan menggulingkan kekaisaran Romawi. Yesus memerangi dosa setiap manusia dengan menanggungkannya di pundak-Nya dan memikulnya menyusuri jalan penderitaan hingga ke Golgota (Luk 23:33). Dengan demikian, Yesus bukan hanya mengganti kerajaan Romawi, tetapi juga memerintah atas semua raja di dunia. Atas setiap manusia. Kerajaan yang Yesus bangun adalah kerajaan atas seluruh manusia, dan setiap orang akan ditebus di dalam darah-Nya, sehingga seluruh manusia dan ciptaan Allah kembali kepada Allah sebagaimana mereka semula diciptakan (Kis. 2:36-39). Dalam percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya, Ia berkata bahwa di antara murid-murid-Nya ada yang tidak akan mati sebelum melihat kerajaan Allah (Luk. 9:27). Namun, apakah para murid sudah mengerti akan kerajaan Allah yang sesungguhnya, yang sedang didirikan oleh Guru mereka itu? Rupanya, para murid terus menantikan kerajaan Allah sebagaimana kerajaan Israel era Daud dan Salomo. Buktinya, ketika Yesus akan naik ke surga, mereka menanyakan kesediaan Yesus untuk mendirikan kerajaan bagi Israel (Kis. 1:6). Mengkhamirkan Seluruh Dunia Setelah Yesus naik ke surga, Roh Kudus turun atas murid-murid-Nya, dan ketika itulah kerajaan Allah dibangun di atas dasar Yesus Kristus. Seperti biji sesawi, Yesus mati di tanah, bangkit, dan menjadi pohon yang besar, sementara bangsa-bangsa akan seperti burung- burung yang berteduh dan bersarang di ranting- rantingnya. Seperti ragi, para murid bukanlah orang-orang besar dan bukan pula orang-orang populer, tetapi mereka pergi memberitakan Injil hingga ragi itu berkembang mengkhamirkan seluruh dunia. Jalan yang Dia Tempuh Oleh: Rigop Darmiko Bersambung ke hal. 5

Transcript of Renunganperkantas.net/wp-content/uploads/2015/05/Perkantas-News-Jan-Mar-15... · Akademis yang...

Edisi I / 2015Januari - Maret

Renungan

Dalam tahun-tahun pelayanan Yesus di dunia, apabila seorang Israel ditanya tentang gambaran kerajaan Allah yang dinubuatkan oleh para

nabi, mereka akan segera berpikir tentang kejayaan dan kesejahteraan kerajaan Israel kuno, yakni pada masa pemerintahan Daud dan Salomo. Bangsa Israel menyadari status mereka sebagai umat pilihan Tuhan dan menyimpan sebuah janji selama beratus tahun, yaitu bahwa seorang utusan Tuhan, Orang yang diurapi, yakni seorang Juruselamat, akan datang untuk menegakkan kembali kerajaan Allah.

Oleh karena pada masa itu kekuasaan biasanya direbut melalui peperangan atau penggulingan raja yang sedang memerintah, maka konsep Mesias umat Yahudi pada waktu itu adalah seseorang yang akan memimpin bangsa Israel untuk mengusir penjajah Romawi dan mendirikan kembali kerajaan Israel.

Suatu ketika, Yesus meminta pendapat para murid tentang siapakah Dia bagi orang banyak dan bagi diri mereka sendiri, dan Petrus menjawab, bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah (Luk. 9:18-21). Para murid menyadari akan kehadiran Yesus sebagai Mesias, dan jawaban Petrus bukanlah sebuah pernyataan yang sederhana, melainkan sebuah proklamasi iman akan penggenapan janji Allah sebagaimana tertulis dalam kitab para nabi.

Akan tetapi, apakah konsep Mesias yang dipahami oleh para murid itu sama dengan konsep Mesias yang sedang dibawa oleh Yesus?

Jalan Mesias yang SejatiDalam perikop

selanjutnya, Yesus kemudian menjelaskan tentang peperangan yang akan dihadapiNya untuk meraih tahta dan menegakkan kerajaan Israel. Peperangan itu ternyata bukan seperti yang dilakukan oleh beberapa orang sebelum Yesus, yang mengaku-ngaku sebagai Mesias, lalu mendirikan

gerakan pemberontakan terhadap kekaisaran Romawi. Peperangan Yesus bukan hanya untuk menegakkan kerajaan Israel, melainkan untuk menegakkan kerajaan Allah atas seluruh bumi. Peperangan Yesus adalah peperangan atas dosa.

Jalur peperangan Yesus adalah jalur penderitaan (Luk. 9:22). Jalan salib. Perang Yesus adalah melawan dan meluruskan kembali jalan bengkok legalisme dan formalisme yang dilakukan oleh para tua-tua, ahli Taurat dan orang Farisi. Peperangan yang Yesus lakukan bukan menggulingkan kekaisaran Romawi. Yesus memerangi dosa setiap manusia dengan menanggungkannya di pundak-Nya dan memikulnya menyusuri jalan penderitaan hingga ke Golgota (Luk 23:33).

Dengan demikian, Yesus bukan hanya mengganti kerajaan Romawi, tetapi juga memerintah atas semua raja di dunia. Atas setiap manusia. Kerajaan yang Yesus bangun adalah kerajaan atas seluruh manusia, dan setiap orang akan ditebus di dalam darah-Nya, sehingga seluruh manusia dan ciptaan Allah kembali kepada Allah sebagaimana mereka semula diciptakan (Kis. 2:36-39).

Dalam percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya, Ia berkata bahwa di antara murid-murid-Nya ada yang tidak akan mati sebelum melihat kerajaan Allah (Luk. 9:27). Namun, apakah para murid sudah mengerti akan kerajaan Allah yang sesungguhnya, yang sedang didirikan oleh Guru mereka itu? Rupanya, para murid terus menantikan kerajaan Allah sebagaimana kerajaan Israel era Daud dan Salomo. Buktinya, ketika Yesus akan naik ke surga, mereka menanyakan kesediaan Yesus untuk mendirikan kerajaan bagi Israel (Kis. 1:6).

Mengkhamirkan Seluruh DuniaSetelah Yesus naik ke surga, Roh Kudus turun atas

murid-murid-Nya, dan ketika itulah kerajaan Allah dibangun di atas dasar Yesus Kristus. Seperti biji sesawi, Yesus mati di tanah, bangkit, dan menjadi pohon yang besar, sementara bangsa-bangsa akan seperti burung-burung yang berteduh dan bersarang di ranting-rantingnya. Seperti ragi, para murid bukanlah orang-orang besar dan bukan pula orang-orang populer, tetapi mereka pergi memberitakan Injil hingga ragi itu berkembang mengkhamirkan seluruh dunia.

Jalan yang Dia TempuhOleh: Rigop Darmiko

Bersambung ke hal. 5

2

Terpujilah Allah atas terlaksananya retreat Release and Restoration (RAR) tahap pertama pada tanggal 2-6 Maret 2015 di Wisma INRI, Tawang Mangu, Jawa Tengah. Retreat

RAR perdana ini diikuti oleh 25 orang staf dari berbagai daerah dan komponen. Adapun tujuan retreat ini adalah supaya konseli atau peserta mengalami self awareness, pemulihan, memiliki keterampilan menanggapi sesuatu dengan tepat, dan mampu mengembangkan diri dalam proses pemuridan.

Para peserta dikelompokkan menjadi 6 kelompok konseling, yaitu 2 kelompok konseling staf pria yang dipimpin oleh Sindu dan Gunawan (staf senior Perkantas Solo), dan 4 kelompok konseling staf perempuan yang dipimpin oleh Iis Achsa (staf senior Perkantas Surabaya), Yudit Lam (staf senior Perkantas Semarang), Riris Pardede (PC Perkantas

Jawa Barat), dan Herlina (PC Perkantas Sumatera Bagian Utara).Dari para peserta, ada beberapa masukan sebagai pertimbangan

penyelenggaraan RAR berikutnya. Ada yang mengusulkan agar sesi akar permasalahan psikologis dan okultisme dipecah menjadi dua sesi terpisah, perlunya tambahan waktu untuk sesi tanya-jawab dan konseling kelompok, RAR khusus pasutri, dan sebagainya.

Kiranya kehadiran RAR I yang telah dinikmati oleh 25 staf Perkantas dari berbagai regio, daerah, dan komponen ini mengoptimalkan pelayanan di Indonesia, khususnya di daerah-daerah asal peserta. Soli DEO Gloria.

KilasTriwulan

Salam sejahtera,

Tidak ada berita yang paling diantisipasi oleh Iblis dan anak-anaknya selain berita mengenai

kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Itu sebabnya, musuh-musuh Kristus meminta tentara Romawi untuk menjaga kubur Tuhan, dan menyuap mereka untuk memberitakan kebohongan paling tidak masuk di akal, yakni bahwa para murid telah begitu bernyali (dan berhasil!) mencuri mayat Guru mereka.

Namun, tidak ada yang sanggup menutupi fakta sejarah, bahwa Kristus telah bangkit, dan bahwa kebangkitan-Nya merupakan pondasi terkokoh Kekristenan. Seandainya Yesus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah beriman kepadaNya. Tanpa kebangkitan, tidak ada pengharapan akan hidup kemudian. Tanpa kebangkitan, sia-sialah kita menjadi murid dan memuridkan.

Segenap staf, pengurus, dan karyawan Perkantas menyampaikan selamat Paskah kepada Sahabat pelayanan Perkantas sekalian. Kiranya kuasa kebangkitan Kristus menyertai kita senantiasa, sembari kita terus bertekun melayani Dia. Amin.

Redaksi

Retreat Release and Restoration:Wadah Konseling Staf Dari Redaksi

3

KilasTriwulan

Sola Scriptura 2015:"Mukjizat Sungguh Nyata? Antara Keyakinan, Keraguan, dan Kebenaran

Sejarah"

Retreat Alone With GodVilla Lody, 23-24 Mei 2015

Pembicara:Ir. Tadius Gunadi, MCS

Tema:"Revive Us Again"

(Renewing and Deepening Our Relationship With God)

Orientasi StafJakarta, 5 Juni - 5 Agustus 2015

Pembicara:- Inawaty Teddy- Yonky Karman

- Tiopan Manihuruk- Harry Limanto

- Gunawan Sri Haryono- dll.

KNPS XIIISolo, 7-11 Agustus 2015

Pembicara:- Alex Nanlohy

- Budianto Tandirerung- Yohanes Agung

- Eri Iwantoko- Yudit Lam

- dll.

Kegiatan-kegiatan Selanjutnya

Tahun ini, Sola Scriptura kembali mengadakan Seminar Akademis dan Seminar Publik yang menarik. Mengapa menarik? Karena topik yang

dibahas adalah mengenai mukjizat, yang notabene bagi kebanyakan kita di belahan dunia Timur, merupakan "kebenaran sehari-hari", alias sesuatu yang kita terima apa adanya, tanpa kecurigaan atau keraguan.

Mungkin itu sebabnya, dalam beberapa kesempatan, Profesor Craig S. Keener (Asbury Theological Seminary, Wilmore, KY, USA) yang diundang sebagai pembicara utama, mengatakan bahwa dia merasa topik ini kurang tepat untuk konsumsi masyarakat Indonesia. Bukunya yang menjadi dasar presentasinya selama seminar memang ditujukan bagi kaum skeptis Barat, yang memandang mukjizat yang dikisahkan di dalam kitab suci sebagai kisah yang dilebih-lebihkan atau bahkan bualan.

Di Jakarta, Seminar Akademis yang ditujukan bagi para hamba Tuhan dan mahasiswa Fakultas Teologia diadakan di The City Tower pada hari Kamis dan Jumat, 26-27 Maret 2015. Seminar Publik diselenggarakan di lokasi yang sama pada hari Sabtu, 28 Maret 2015.

Mukjizat="Mencicipi Surga"Sebagai seorang akademisi, Prof. Craig Keener

melakukan penyelidikan yang luas dan mendalam mengenai keberadaan mukjizat di berbagai zaman dan belahan dunia, dengan bukti-bukti selengkap mungkin. Prof. Keener memiliki "bank data" mukjizat yang lengkap, mulai dari mukjizat fisik hingga mukjizat terkait alam.

Dan, itu yang membuat presentasinya menarik.Tentu saja, tujuan pemaparan Prof. Keener bukanlah

sekadar memamerkan berbagai kisah mukjizat yang terjadi dalam nama Yesus, tetapi untuk menyatakan, bahwa kisah-kisah mukjizat yang dilaporkan di dalam kitab suci, khususnya kitab-kitab Injil, sangat mungkin terjadi.

Satu hal penting yang disampaikan oleh Prof. Keener mengenai mukjizat yang terjadi, baik di zaman Yesus, ataupun pada masa kini, adalah bahwa itu merupakan foretaste, atau cicipan awal, mengenai kerajaan Allah, yang di dalamnya tidak ada sakit-penyakit atau kematian.

Dari berbagai kisah dan pengalaman, baik yang didapat dari orang lain maupun yang dialaminya sendiri, Prof. Keener juga berkesimpulan, bahwa kebanyakan mukjizat justru muncul di daerah-daerah, dimana mayoritas penduduknya belum mendengar tentang Injil. Dengan kata lain, mukjizat

merupakan salah satu cara Allah untuk membawa orang-orang percaya kepada Yesus Kristus.

Last but not least, Prof. Craig S. Keener juga menyampaikan sebuah prinsip penting, bahwa yang penting bukanlah seberapa besar iman kita, tetapi seberapa besar Tuhan, yang kepadaNya kita menaruhkan iman dan pengharapan kita.

Demikian sekilas laporan dari Seminar Akademis dan Seminar Publik yang dihadiri oleh sekitar 700 orang setiap harinya. Video rekaman dari pemaparan Prof Craig S. Keener dapat diakses di laman Youtube SolaScriptura Indonesia. Sampai jumpa di seminar-seminar berikutnya. (Ayus)

4

Tim redaksi Majalah Samaritan juga telah mengadakan rapat redaksi untuk menentukan tema sepanjang tahun 2015. Tema yang telah disepakati untuk tahun 2015 adalah “Integral Mission”, dengan topik per edisi, yaitu:

• “Misi dari Masa ke Masa, New Paradigm of Mission” (edisi I),

• “Misi Sebagai Gaya Hidup” (edisi II), dan • “Go Beyond” (edisi III).

Selain itu, diadakan juga rapat pembentukan panitia CMMC (Christian Medical Mission Conference) yang rencananya akan diadakan di Solo pada tanggal 14-17 Agustus 2015.

Medical Mission Course X PMdN kembali membuka pelaksanaan MMC X pada

tanggal 1 Maret 2015. MMC kali ini istimewa, karena untuk pertama kalinya perawat bisa mengambil bagian. Ada 6 peserta dalam MMC tahun ini, yakni 2 dokter umum dari Semarang, 1 dokter umum Medan, 1 dokter gigi dari DIY, 1 dokter gigi dari Jakarta, dan 1 perawat dari Surabaya. Peserta dibina di Guest House BPLP/YAPKI pada tanggal 1-7 Maret 2015. Materi pembinaan termasuk pemahaman mengenai misi, mental, dan formasi spiritual. Setelah itu, pembinaan dilanjutkan ke RS Misi Bethesda, Serukam, Kalimantan Barat.

Dari tanggal 8 Maret sampai tanggal 10 Maret 2015,

Pelayanan Medis Nasional mengawali tahun 2015 dengan koordinasi dan rapat-rapat kerja untuk memantapkan program Pelayanan Medis Nasional 2015, khususnya program Divisi Pembinaan, yaitu mana saja

fokus yang akan dikerjakan sepanjang tahun, agar pelayanan Divisi Pembinaan dapat berjalan efektif.

Pelayanan Medis Nasional

peserta diperlengkapi dari sisi misi, pengetahuan medis, dan spiritualitas untuk dapat melayani di daerah PTT atau tempat kerja masing-masing nantinya. Peserta juga mengikuti live in ke masyarakat pedalaman dan terpencil, didampingi oleh dokter-dokter yang berpengalaman dan ahli bidangnya. Pengalaman ini tentunya akan memberikan bekal yang sangat berharga bagi peserta peserta MMC sebelum memasuki ladang misi yang sesungguhnya.

Mengutip kalimat dari dr. Lineus Hewis (Ketua PMdN), “Ketika Tuhan masih memberikan hari-hari untuk kita lalui, biarlah itu berarti kesempatan untuk ‘bekerja memberi buah’, peluang untuk berkarya lebih giat lagi dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dipercayakanNya kepada kita.”

PMdN Perkantas:Bekerja Memberi Buah

5

Pembangunan Kerajaan Allah bukanlah jalan pembuktian eksistensi Kekristenan di tengah dunia ini, melainkan pembuktian akan kehadiran Allah yang memerintah umat-Nya. Dalam pelayanan, kita bisa dengan mudah terjebak ke dalam usaha menghadirkan eksistensi diri (Baca: pribadi orang percaya atau lembaga atau persekutuan orang percaya itu sendiri). Kerajaan Allah bukan soal kemasan, tetapi soal kedaulatan atau pemerintahan Allah.

Kita dapat melakukan berbagai kegiatan misi dan pelayanan, tetapi apakah setiap kegiatan itu menunjukkan kehadiran pemerintahan Allah? Apakah kehadiran setiap kita sebagai orang percaya dalam pekerjaan, masyarakat, atau di mana saja, menandai pula kehadiran pemerintahan Allah? Kehadiran kerajaan Allah bukanlah soal semakin besarnya kelembagaan orang-orang percaya, tetapi semakin nyatanya kedaulatan Allah dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Membangun kerajaan Allah bukan seperti usaha menghias kue tart dengan berbagai warna, tetapi seperti usaha ragi mengkhamirkan seluruh adonan.

Mengikuti Jejak YesusPembangunan kerajaan Allah adalah sebuah jalan

mengikuti jejak Yesus di jalan yang telah Dia tempuh. Jadi, jikalau dalam proses pembangunan kerajaan Allah kita harus menempuh jalan yang tidak populer dan mengalami berbagai himpitan, kita tahu bahwa Yesus telah terlebih dahulu menjalaninya.

Jikalau Yesus rela menempuh jalan demikian, bagaimana bisa kita menginginkan jalan mudah dan nyaman? Jika jalan yang kita tempuh adalah tekanan dari pimpinan, cemoohan dari rekan sekerja, dan sebagainya, karena ketaatan kita memperjuangkan nilai-nilai kerajaan Allah, maka kita pun harus siap menjalaninya (Luk. 9:23-26).

Dan, membangun kerajaan Allah bukanlah usaha berjalan di atas karpet merah menuju pemujaan dunia, tetapi usaha menapaki jalan Kristus yang merah oleh darah, menuju sambutan dan pujian dari Tuhan sendiri bagi hamba-hamba-Nya yang baik dan setia.

*Penulis adalah staf Perkantas Rantauprapat

Sambungan dari hal. 1

LiteraturPerkantas

6

Mengutip kata yang ada di buku Kisah yang Belum Usai, “Grace alone... Eben Hezer,” demikianlah yang dapat diucapkan jika melihat kembali

bagaimana pergerakan pelayanan Perkantas di Medan dan Sumatera Utara pada umumnya. Pelayanan yang dimulai dengan pergerakan kecil di kalangan siswa maupun mahasiswa, kini sudah menjadi BPC yang memasuki tahun ke-27. Pergerakan yang diawali dari 2 komponen pelayanan, kini berkembang menjadi 3 komponen bersama beberapa persekutuan profesi dan interest group. Dari gerak pelayanan di kota Medan, Tuhan menambahkan BPC Pekan Baru, BPP Padang, BPR Pematangsiantar, BPR Labuhan Batu, BPR Sidikalang, BPR Tebing Tinggi, BPR Stabat-Binjai, Perintisan kota Nias, Sibolga, Balige, dan Tanah Karo.

Terpujilah Allah yang sudah berkarya di masa lalu; Allah yang sedang dan akan terus bekerja untuk menuntaskan karya agung-Nya di dalam dan melalui pelayanan Perkantas, hingga kegenapan waktu-Nya nanti.

Sejarah pelayanan Perkantas Medan tak bisa dilepaskan dari kehadiran beberapa staf Perkantas dari Jakarta yang sering berkunjung ke ibukota Sumatera Utara ini untuk melayani siswa maupun mahasiswa, sehingga persekutuan siswa dan pergerakan mahasiswa yang telah muncul sejak tahun 1970an cukup memahami pelayanan Perkantas, dan bahkan mendukung penuh rencana pendirian cabang Perkantas di Medan. Pada saat itu, pelayanan yang telah berjalan adalah persekutuan siswa Kristen SMAN 1 Medan dan gerakan-gerakan mahasiswa Kristen yang berpusat di USU (1980), IKIP (1979, sekarang UNIMED), dan Darma Agung (1981).

Pelayanan Perkantas di Medan diresmikanPada tanggal 24 Mei 1988, berdirilah BPR (Badan

Pengurus Ranting) Perkantas Medan di bawah binaan BPC Perkantas Jakarta. Ketua BPR yang pertama adalah Hasudungan Limbong. Kemudian, pada bulan Februari 1989, kantor Perkantas Medan mulai beroperasi dengan Kasiani Sinulingga sebagai staf administrasi merangkap pembina rohani. Untuk kegiatan administrasi sehari-hari pada waktu itu, disewalah sebuah rumah di Jalan Gajah Mada No. 31, Medan, sebagai sekretariat.

Seiring berjalannya waktu, Tuhan mempercayakan semakin banyak jiwa, bidang, maupun ladang pelayanan, sehingga status BPR dirasa perlu untuk ditingkatkan. Oleh karena itu, pada tanggal 3 Juni 1991, BPR Perkantas Medan berubah status menjadi BPC (Badan Pengurus Cabang) Perkantas Sumut. Ketika itu, kebutuhan akan staf lapangan penuh waktu sangatlah mendesak, sehingga salah satu penggerak

dalam pelayanan mahasiswa, yaitu Tiopan Manihuruk, menyerahkan dirinya sebagai staf lapangan yang pertama sekaligus menjabat sebagai PC (Pemimpin Cabang) Perkantas Sumut. Pada waktu itu, beliau juga adalah ketua BPC Perkantas Sumut yang pertama. Perkembangan berikutnya adalah bertambahnya komponen pelayanan dalam Perkantas Medan, yaitu PMdK (dimulai pada tahun 1993) dan PAK (1993).

Puji syukur kepada Bapa, yang telah mengutus anak-anak-Nya sebagai associate staff dan staf di tengah-tengah pelayanan Perkantas Medan, yaitu: Tiopan Manihuruk (staf lapangan), Indrawaty Sitepu (diutus ke nasional), Esni Naibaho (staf lapangan), Herlina Silitonga (staf lapangan), Heppy Sirait (staf kantor), Danny Bukidz (staf lapangan—sedang study lanjut), Iventura Tamba (staf lapangan), Aswindo (staf lapangan), Juppa Halloho (staf lapangan), Otto Mart (staf lapangan), Nova Damanik (diutus ke Balige), dan Molenta Naibaho (staf kantor).

Kehadiran pelayanan Perkantas di Medan selama lebih dari 26 tahun ini menjadi bukti dari janji penyertaan Allah. Tentu sepanjang 26 tahun lebih berkiprah, sudah banyak dihasilkan alumni yang mencintai Tuhan dan berkarya bagi Tuhan melalui kehidupannya, meski tidak sedikit juga yang kurang mengalami pertumbuhan dan bahkan kembali ke kehidupan manusia lama. Selain ucapan syukur, hal ini juga menjadi bahan evaluasi terhadap Perkantas, sehingga pembinaan selanjutnya dapat terus dikerjakan dengan lebih baik, sesuai dengan maksud dan cara-Nya.

Kiranya pelayanan Perkantas Medan terus dan semakin menjadi berkat, khususnya bagi siswa, mahasiswa, dan alumni Kristen, dan semakin banyak di antara mereka yang mengenal serta bertumbuh di dalam Dia. Kiranya semua yang telah, sedang, dan akan dilayani menjadi murid-murid Kristus yang tekun, setia, dan berani. Dan, kiranya Bapa terus menguatkan dan memelihara para pekerja-Nya, serta mengutus lebih banyak lagi pekerja untuk melayani Dia. Segala kemulian hanya bagi Tuhan!

BPC Perkantas Medan:Membuktikan Janji Penyertaan Allah

Gerak Pelayanan Daerah

7

Pengurus dan Staf yang Berulang Tahun di Bulan Mei dan JuniUlangTahun

1 Ronald C. H. Arang (Pengurus BPP Palangkaraya)

1 Berman Noel Christian Silalahi (Staf BPR Malang)

4 Atta I.Allorante 4 Riana Rahmi Purnama (Pengurus

BPR Malang)4 Rina Ayu Krisnani (Staf BPC

Jateng) 5 Nie Ing Yong (Pengurus BPC

Jateng)6 Budi Haryanto (Staf BPC Jateng)6 Eva Sumampow 6 Heber Sembiring (Pengurus BPC

Jabar)7 Flafiana Trinurjani Tagung (Staf

BPC Jakarta)9 Yonky Karman (Badan Pengawas) 9 Sokhinafao Daely (Staf BPP

Palembang)9 Tjatur Wicaksono (Pengurus

BPC Jateng)10 Naomi Patioran(Badan Pengawas)10 Reny Triwardani (Pengurus BPC

DIY)11 Agung Miyarta Hadi 11 Rendy Agustin Reynold (Staf

BPC Sulsel)12 Esmelia Sihombing (Pengurus

BPC Pekanbaru)13 Linus (Pengurus BPP Jayapura)14 Khristina Antariningsih

(Pengurus BPR Wonosari)15 Elisabeth Pentakostiana (Staf

BPC Kalbar)18 Harry Zakaria (Organ Pembina)19 Mangapul Sagala (Staf BPC

Jakarta)19 Meilina Monatiur (Staf Kantor

Nasional)19 Yenita (Pengurus BPR Kediri)20 Christiany Juditha (Pengurus

BPC Sulsel)20 Budianto Napoh (Pengurus BPC

Sulsel) 21 Yosef Patandung (Pengurus BPR

Toraja)22 Rino G.M Lamau (Staf BPR

Poso)

23 Anton Budianto (Badan Pembina)

23 Alfianus Yoan Samara (Staf BPP Samarinda)

24 Catur Suryandari (Staf BPC Jateng

26 Lidia Kristina Siahaan (Staf Perkantas Jakarta)

26 Tiopan Manihuruk (Staf BPC Sumut)

28 Sabda Wahyudi (Pengurus BPR Solo)

29 Edi S. Tehuteru (Pengurus PMdN)

30 Wellem Sairwona30 Edy Sugiharto (Pengurus BPR

Wonosari)30 Elfrida Siburian (Pengurus BPP

Pematang Siantar)31 Mei Herawati (Pengurus BPC

Jatim)

MEI

JUNI

2 Ferdinandus Saragih (Staf BPR Pematang Siantar)

3 Yoel Anung Sundarto (Pengurus BPR Wonosari)

3 Herald Siagian (Pengurus GC)4 Jodelin Muninggar (Pengurus

BPR Salatiga)4 Jodelin Muninggar (Pengurus

BPR Salatiga)4 Nova Damanik (Staf BPC Sumut)6 Aswindo (Staf BPC Sumut)6 Yoanita Indrawati(Pengurus BPR

Banyuwangi)7 Theopilus Tumole (Staf BPC

Sulut)8 Alce Pasapari (Pengurus BPR

Poso)9 Anggiat Tambunan (Staf BPC

Jabar)9 Wahyu Respati Wulandari (Staf

BPR Jember)13 Djemi Lassa (Pengurus BPC

NTT) 14 Laksana Umanda Sitanggang

(Pengurus BPC Sumut)16 Samuel Salaka (Staf BPC

Maluku)

16 Evan Aristol Lature (Staf BPC Jabar)

16 Nelta Ratana (Pengurus BPP Palangkaraya)

17 Yuni (Pengurus BPR Magelang)17 Ivanna Asnur Muskananfola (Staf

BPC Jatim)17 Tirsa Sulleng (Pengurus BPP

Jayapura)18 Benjamin Suhartono (Pengurus

BPR Malang) 18 Kornelius Upa Rodo(Staf BPR

Salatiga)21 Junus K.P Tipka (Pengurus BPC

Maluku) 21 Tuan Juniar Situmorang

(Pengurus BPC DIY) 23 Dewi Santika Sihombing (Staf

BPP Jambi)24 Yudy Sushanto (Staf BPC Jatim)25 Erni Junita Hutasoit (Pengurus

BPP Palembang)25 Wahyu Rahardjo (Pengurus BPR

Banyuwangi)27 Fany Gandatua Hutabarat (Staf

BPC Jabar)27 Jahja Setiawan (Pengurus BPC

Jatim)27 Okta Evelina Pasaribu (Staf BPP

Palembang)28 Erdayani Sabeng (Staf BPC

Sulsel)28 Adiana Yunita Prastuti (Pengurus

BPC DIY)29 Abraham Ronald (Pengurus BPC

NTT)29 Juppa Haloho (Staf BPC Sumut)29 Bernard Dima (Pengurus GC)30 Johny Tamus (Pengurus BPC

Sulut)

8

• Mengucap syukur untuk regenerasi Badan Pengurus persekutuan siswa maupun mahasiswa di bulan Maret dan April yang telah berjalan dengan baik.

• Doakan rencana pembelian tanah untuk pembangunan rumah persekutuan permanen, agar dapat terwujud di tahun 2015 ini. Doakan Tim Ruper agar Tuhan memberikan koordinasi dan semangat dalam mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

PokokDoa

SOE

LAMPUNG BOGOR

WAIKABUBAK

WAINGAPU

• Mengucap syukur untuk pelayanan yang terus berjalan dan untuk dukungan yang diterima, baik berupa doa, dana, maupun daya.

• Doakan untuk persiapan regenerasi Badan Pengurus PSK Sekolah (SMA 1 dan SMA Kristen 2) dan juga PSK Kota.

• Doakan agar tiap-tiap komponen juga staf dapat mengerjakan tugas dengan baik dan saling menjaga komunikasi agar pelayanan dapat terus berjalan dengan baik.

• Doakan kebutuhan dana rumah persekutuan tahun kedua agar Tuhan sediakan pada waktu-Nya.

• Mengucap syukur untuk kebutuhan operasional yang terus Tuhan cukupkan.

• Mengucap syukur untuk KTB BPP dan Staf yang sudah dilaksanakan.

• Mengucap syukur untuk evaluasi kebersamaan komponen pada tanggal 21-22 Maret.

• Doakan persekutuan umum di tiap komponen yang dimulai pada semester ini.

• Doakan 3 anggota BPP yang bekerja di luar kota, agar komunikasi di antara BPP maupun dengan staf tetap terjalin dengan baik.

• Mengucap syukur untuk BPR baru yang sudah diteguhkan, doakan agar dapat bersama-sama menata pelayanan lebih baik.

• Mengucap syukur untuk perintisan di Persisten SMA 3 di bulan Maret, doakan untuk tindak lanjutnya.

• Berdoa untuk persekutuan alumni yang akan regenerasi, agar ada orang-orang yang mau mengambil bagian dalam pelayanan alumni.

• Doakan traveling nasional Iis Achsa dan rencana perintisan PMK Open House di dalamnya.

• Doakan Tim Rumah Persekutuan dalam pencarian dana sebesar Rp 720 juta, kiranya tahun ini dapat terwujud.

• Doakan regenerasi BPR dan Tim Dana Perkantas Bogor, agar mendapatkan orang-orang yang komitmen melayani, memahami kondisi pelayanan di Bogor, mau memperjuangkan kebutuhan pendanaan Perkantas Bogor. Doakan juga kesehatian BPR, Tim Dana, dan Staf.

• Doakan upaya-upaya pencarian dana untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang semakin besar.

• Doakan kebutuhan adanya penambahan staf lapangan di tahun ini, supaya Tuhan mengutus pekerja-Nya.

• Mengucap syukur untuk Ibadah Paskah Perkantas Bogor pada 18 April 2015 yang dilayani oleh Flafiana Tagung, dengan tema “Kebangkitan-Nya Memperbaharui Hidupku”.

• Doakan segala program PMKB, TPPM, dan PAK dalam memperjuangkan pembinaan, pelatihan, dan pemuridan/KK baik di kampus maupun di kalangan alumni.

Selamat atas kelahiran Henokh Faith Sitohang, putra dari Bernard Sitohang dan Stefany Purnama Siahaan (Staf Fundraising BPC Jakarta) pada tanggal 7 Maret 2015

____________________________________________

Selamat atas pernikahan Milhan Kahandik Santoso (Staf Literatur Perkantas Jawa Timur) dengan Mellany Lassa pada tanggal 14 Maret 2015

____________________________________________

Turut berbelasungkawa atas Jermias Tuasela, ayahanda dari Kenny Tuasela (Staf Perkantas Sorong), yang telah dipanggil ke pangkuan Bapa di

surga pada tanggal 12 Maret 2015

Pengangkatan BPC Sulawesi Tengah(periode 2015-2017)

1. I Nyoman Mertayasa, ST2. Yudi Dille, SE

3. Merry Ronde, SE4. Yeffri Urianto, SE

5. Kalvin A. Parinding M.Si6. Edit Austika, SE

7. Yoas M. Anang Lallo, S.pt8. Semy Tandawuya, Amd

"For prayer is nothing else than being on terms of friendship with God."

(Saint Teresa of Avila)________________________

Pokok doa dari kota-kota laindapat dilihat di:

perkantas.net/pokok-doa/

9

GraduateCenter

Graduate Center (GC) merupakan sentra pelayanan alumni Perkantas Nasional yang bertujuan untuk membantu perintisan dan pengembangan pelayanan alumni agar lebih berdampak bagi

bangsa, negara, gereja, tempat kerja, keluarga, maupun pelayanan siswa dan mahasiswa. Hingga saat ini, terdapat enam divisi dalam pelayanan GC, yaitu divisi pendidikan, politik dan hukum, keluarga dan gereja, PAK dan jejaring, pemberdayaan masyarakat, serta divisi media dan budaya.

TFT Educational Care (TFT EC) Puji syukur kepada Tuhan atas terselenggaranya

Training for Trainer Educational Care (TFT EC) di Serpong (7-8 Januari 2015) dan Makassar (7-11 Januari 2015). Trainer yang melayani pada TFT Serpong adalah Helmy Pardede, Prapti Sekarmadidjaja, dan Rasnanita Ginting. Ada 27 guru dari sekolah Penabur dan sekolah binaan Penabur yang mengikuti pelatihan ini, dan setiap peserta membuat rencana aksi yang akan dilakukan sebagai penerapan praktis.

Di Makassar, 16 peserta TFT EC dilayani oleh Frida Hutagalung, Helmy Pardede, Indrawaty Sitepu, Fely S. Toding, dan Prapti Sekarmadidjaja.

Sebagian trainer yang melayani di Serpong dan Makassar di atas adalah peserta TFT EC tahun 2013 dan 2014 lalu. Setiap peserta yang mengikuti TFT EC memang didorong untuk menjadi trainer bagi rekan-rekan lain di TFT EC berikutnya. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak lagi guru yang dapat dijangkau dan mendapatkan manfaat dari materi-materi training.

Pada tanggal 17-20 Juni 2014 mendatang, akan diadakan TFT EC di Palu. Sedangkan pada tanggal 23-26 Juli 2015, TFT EC akan diselenggarakan di Kupang.

Doakan agar panitia dan trainer beroleh hikmat dan pimpinan Tuhan dalam mempersiapkannya. Untuk informasi dan pendaftaran tentang TFT EC di Palu dan Kupang, hubungi staf di daerah bersangkutan, atau

hubungi sekretariat GC di nomor 081380326265 (Prima).

Kamp Nasional Dosen Indonesia (KNDI)

Terpujilah Tuhan atas penyertaan-Nya sepanjang Kamp Nasional Dosen Indonesia (KNDI) perdana yang pada tanggal 20-22 Februari 2015. Tema yang diangkat adalah “Peran

Strategis Dosen dalam Membangun Bangsa.” Terdapat 57 orang peserta, panitia, dan pembicara dari 16 kota yang hadir dalam KNDI perdana ini. Materi-materi dibagikan melalui berbagai aktivitas, seperti eksposisi, seminar, maupun kapita selekta. Selain itu, juga diadakan konsultasi sesuai bidang ilmu untuk mendiskusikan penerapan dan rencana aksi dari materi yang didapat sepanjang kamp. Melalui lembar evaluasi, peserta menyatakan menikmati KNDI yang memperlengkapi, menguatkan, memberikan peneguhan, dan menginspirasi mereka sebagai dosen kristen yang melakukan peran garam dan terang bagi bangsa ini, serta merindukan agar kamp serupa diadakan kembali.

Divisi Pendidikan

Peserta dan pembicara TFT EC Serpong

Peserta dan pembicara KNDI

Peserta dan pembicara TFT EC Makassar

10

Divisi Politik dan Hukum

GraduateCenter

KTB KPHI (Komunitas Profesional Hukum Indonesia) Puji Tuhan untuk KTB KPHI yang berjalan rutin

tiap dua bulan. Tahun ini, KPHI akan membuat buku PA Hukum bagi mahasiswa dan alumni di bidang hukum. Materi buku PA ini berasal dari bahan-bahan KTB yang sudah dibahas di dalam KTB KPHI tahun lalu. Buku PA ini ditargetkan dapat terbit perdana pada pelaksanaan KNA, 24-27 September 2015 yang akan datang. Doakan agar proses penyelesaian buku ini berjalan dengan baik, dan agar buku PA Hukum ini benar-benar menjadi berkat bagi mahasiswa dan alumni hukum.

KTB PolitikPuji syukur kepada Tuhan untuk KTB Politik yang

terus berjalan, dengan bahan diskusi dari buku Misi Umat Allah dan isu-isu politik terkini. Selain KTB, Divisi Politik juga melakukan diskusi melalui media sosial. Selain itu, Divisi Politik juga sedang mempersiapkan buku PA Politik, yang rencananya akan diluncurkan pada pelaksanaan KNA. Doakan tim yang sedang mempersiapkan buku PA ini (Iin, Tadius, Reza, dan Graal), agar buku ini dapat selesai tepat waktu dan menjadi berkat, khususnya bagi mahasiswa dan alumni yang menggumuli bidang politik.

Divisi PAK dan Jejaring

Pertemuan Pengurus PAK Indonesia se-JabodetabekPada tanggal 25 Januari 2015, Divisi Pengembangan

PAK dan Jejaring mengadakan pertemuan pengurus-pengurus PAK Indonesia se-Jabodetabek. Pertemuan ini dihadiri oleh 15 orang dari beberapa pengurus PAK yang hadir diantaranya dari PAK Jakarta, PAK Bandung, PAK Semarang, PAK Bogor. Selain pengurus PAK, juga hadir beberapa pengurus GC. Selain ibadah, saling membagikan program, dan berdoa bersama, para pengurus PAK yang hadir juga bersepakat untuk melakukan kegiatan bersama.

Retreat Alone With GodPada tanggal 23-24 Mei 2015, akan diadakan Retreat

Alone With God yang ke-8 di Villa Lody, dengan tema “Revive Us Again”. Retreat ini akan dipimpin oleh Ir. Tadius Gunadi, MCS. Doakan agar pembicara, panitia, dan peserta yang telah mendaftarkan diri terus diberikan pimpinan dan hikmat Tuhan untuk mempersiapkan dan mengikuti retreat ini. Untuk informasi dan pendaftaran, silakan hubungi Juwita (083813873457) dan Citra (08881215873).

Kamp Nasional AlumniDi tahun 2015 ini, Graduate Center Perkantas

akan kembali mengadakan Kamp Nasional Alumni (KNA). Perkantas Jateng menjadi tuan rumah KNA kali ini, dengan dukungan dari PAK di Jakarta sebagai tim usaha dana. KNA akan dilaksanakan pada tanggal 24-27 September 2015 di Salib Putih, Salatiga, Jawa tengah. Tema KNA kali ini adalah “Dipanggil untuk Berani dan Berintegritas di Tengah Tantangan Bangsa.”

Adapun tujuan diselenggarakannya KNA 2015, adalah:1. Meningkatkan spiritualitas alumni dalam

kehidupannya secara utuh 2. Mengasah dan memantapkan titik pukul vokasi (titik

temu prioritas Allah, kebutuhan dunia, minat dan karunia) alumni

3. Mengupayakan peningkatan peran, karya alumni dan pelayanan alumni supaya semakin berdampak bagi keluarga, gereja, dunia kerja, masyarakat, bangsa dan negara.

4. Mengasah dan memperkuat karakter, keberanian, kepemimpinan dan integritas alumni dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan.

5. Mengoptimalkan jejaring alumni dalam berbagai bentuk dan peran alumni untuk mewujudkan visi dan panggilannya.

Melalui kamp ini, alumni akan dikuatkan, diperlengkapi melalui firman Tuhan dan kapita selekta, serta dapat bersinergi dan berjejaring satu dengan yang lain, sehingga makin efektif berkarya bagi bangsa Indonesia.

Dukung dan doakan KNA 2015, agar segala yang diperlukan Tuhan sendiri yang mencukupkan.

11

Shocked! Ya, saya terguncang karenanya, dan kembali saya bertanya kepada Tuhan, mengapa Dia izinkan lagi hal yang buruk terjadi di hidup saya. Bukankah selama ini saya tetap mengerjakan aktivitas pelayanan? Kenapa, Tuhan? Apa yang Tuhan inginkan dari saya? Setelah orang tua meninggal, kemudian saya sakit paru-paru dan membutuhkan dana pengobatan yang tidak sedikit.

Tuhan MencukupkanNamun di sisi lain, kedukaan dan kesusahan yang

saya alami memberi pemahaman kepada saya, bahwa hidup dalam Tuhan adalah bagaimana kita menyerahkan secara total hidup dan masa depan kita kepada Tuhan; bukan apa yang kita mau, tetapi apa yang Tuhan rencanakan dalam kehidupan kita. Sekalipun kedukaan dan kesusahan terjadi di hidup saya dan keluarga (abang dan kakak), yang harus mencari biaya untuk pengobatan paru-paru yang tidak murah dan juga dana kuliah, ternyata Tuhan mengadakan dengan cukup, tidak kurang dan tidak lebih. Ada begitu banyak cara Tuhan untuk memelihara kehidupan anak-anak-Nya.

Menjelang selesai masa kuliah, satu permohonan saya kepada Tuhan adalah agar setelah lulus bisa langsung mendapat pekerjaan, sehingga tidak menganggur. Dan, Tuhan mengabulkannya. Dia memberikan pekerjaan tanpa harus ada masa menganggur, pekerjaan yang membawa saya untuk terbang dan berpindah-pindah tempat di Jakarta, Batam, Balikpapan, dan Medan.

Pergumulan di dunia kerjaMenjadi alumni Kristen yang bekerja di dunia

profesional tidaklah semudah yang saya bayangkan pada awalnya. Tekanan dan persaingan di tempat kerja membuat saya menjadi down, apalagi berada jauh dari

Sambungan dari hal. 12

Medan dan dari teman-teman serta kakak KTB di PSKM. Tidak ada tempat sharing dan berbagi keluh kesah.

Kegagalan terjadi karena adanya kompromi terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dilakukan. Kompromi yang sering terjadi adalah kompromi untuk tidak bersaat teduh dan berdoa setiap hari, baik karena kelelahan maupun keterbatasan waktu. Kompromi dimulai dari hal-hal kecil, yang berlanjut kompromi untuk tidak hidup benar dan hidup jauh dari Tuhan, dan hal yang paling parah terjadi dalam hidup saya sebagai alumni, adalah mulai bergesernya nilai-nilai kehidupan dan pemahaman saya. Bukan lagi Tuhan yang berkuasa dan memiliki hidup saya, tetapi sayalah yang menentukan apa dan bagaimana hidup saya. Pergeseran nilai-nilai hidup menjadikan diri saya bagaikan sesuatu, padahal kosong. Looks like something, but actually nothing.

Kita adalah manusia, bukan robot yang hidup dengan perintah. Hidup kita adalah pilihan, dan Tuhan mau supaya kita memilih untuk hidup taat kepadaNya. Ketaatan kepada Tuhan dimulai dari hal yang paling dasar namun sederhana yaitu HPDT (Hubungan Pribadi Dengan Tuhan). Dengan memilih untuk bergaul dekat dengan Tuhan, kita memilih untuk menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Dengan memilih bergaul dekat dengan Tuhan, kita memilih Tuhan untuk berkuasa dan memimpin hidup kita. Hal inilah yang menolong saya untuk bangkit dari kegagalan hidup rohani di awal memasuki dunia alumni. Persekutuan pribadi dengan Tuhan menjadi masa-masa untuk diajar waktu demi waktu, selangkah demi selangkah, untuk semakin mengenal Tuhan. Dan persekutuan pribadi dengan Tuhanlah yang menolong saya. Saya terus memohon kepada Tuhan agar diberikan hati untuk mengasihi Tuhan lebih dari apapun.

PersiapanKNM 2016

Puji syukur kepada Tuhan atas Weekend Panitia KNM 2016 yang telah berlangsung pada tanggal 7-8 Maret 2015. Weekend ini diikuti oleh Panitia Pengarah (Dance, Anthon Kattoba, Ricky,

dan Fifi), Staf Pendamping Panitia Pelaksana (Akhung, Issana, Intha, Marlia, Milhan, dan lain-lain), serta Panitia Pelaksana yang dikoordinir oleh Bagus. Fokus Weekend Panitia KNM 2016 ini adalah kebersamaan panitia dan persekutuan doa.

Adapun rapat Panitia Pengarah KNM 2016 dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2015, dengan pembahasan mengenai pembicara utama, pleno, dan kapsel. Doakan proses dalam menggumuli tiga alternatif pembicara utama, yaitu (sesuai prioritas):1. Ramez Attalah (Direktur Lembaga Alkitab di Mesir, salah satu

pembicara senior di Lausanne)2. Chris Dippenaar (Ahli Perjanjian Baru dari Afrika Selatan, pernah

menjadi misionaris di Taiwan)3. Ivor Poobalan (Theolog Srilanka, rekomendasi dari Ajith Fernando).

Weekend Panitia dan Rapat Panrah:Menjalin Persekutuan Doa dan Kebersamaan Panitia

Sapa

Saya lahir dan dibesarkan di tengah keluarga yang beragama Kristen, dimana orang tua dan saudara saya sangat aktif dalam kegiatan di gereja kami.

Saya mulai mengikuti kegiatan Persekutuan Siswa Kristen Medan (PSKM) saat duduk di kelas 2 SMP pada waktu mengikuti Kebaktian Awal Tahun Ajaran, yang ditindaklanjuti dengan Pembinaan Kelompok Kecil bersama teman-teman satu sekolah. Sayangnya, perjalanan kelompok kecil kami tidak berlangsung baik, karena satu per satu mengundurkan diri.

Mulai dibentuk TuhanMeski demikian, Tuhan tetap memelihara saya untuk

bertumbuh dalam pengenalan akan Dia, karena setelah masa SMP dan memasuki SMU, saya dipertemukan dengan teman-teman kelompok kecil yang baru dengan PKPA yang baru juga. Saya mulai terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan PSKM. Tetapi, keterlibatan saya mendapat tantangan dari orang tua yang belum mengerti mengenai pelayanan PSKM. Saya dilarang mengikuti kegiatan-kegiatan PSKM, termasuk KTB. Namun setelah menerima kunjungan-kunjungan dari PKPA dan teman-teman KK ke rumah, akhirnya orangtua mengizinkan untuk ikut kegiatan PSKM lagi.

Masa pembinaan dalam KK dan pelayanan di PSKM sangat membentuk kepribadian dan karakter saya untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan. Tuhan melalui pelayanan PSK Medan membentuk saya yang dulunya adalah siswa yang pemalu, gagap, serta lambat untuk berbicara, menjadi seorang yang berani untuk menyampaikan pendapat dan pemikiran, bahkan juga untuk memimpin.

Masa-masa gelapTuhan adalah pemilik kehidupan, dan Dia punya

rencana ketika kita dilahirkan, dan Dia mau kita mengerti dan taat pada rencana dalam kehidupan kita.

Saya sangat meyakini pernyataan di atas, walaupun pada awalnya saya tidak terlalu paham. Perjalanan kehidupan memberi saya pemahaman dan pengertian akan pernyataan tersebut. Kehilangan orang tua dalam

rentang 5 (lima) bulan pada semester 3 (tiga) perkuliahan merupakan pukulan yang sangat berat bagi hidup saya. Semua seolah-olah menjadi gelap, dan saya merasa sebagai orang yang paling berduka di dunia ini.

Sering saya bertanya kepada Tuhan, kenapa semua kemalangan terjadi di hidup saya? Kenapa Tuhan izinkan terjadi? Kenapa dan kenapa, pertanyaan itu selalu berdengung di telinga saya.

Ketiadaan orang tua di rumah menjadikan hidup saya menjadi tidak teratur. Kesibukan kuliah dan kegiatan di PSKM membuat waktu saya banyak habis di luar rumah. Waktu istirahat yang kurang dan makan yang tidak teratur membuat saya jatuh sakit. Paru-paru saya bermasalah. Dokter menyatakan bahwa saya sakit TBC dan harus melakukan perngobatan jalan selama 9 bulan.

Penanggung Jawab Triawan Wicaksono, M. Div. (Sekjen Perkantas) | Redaktur Philip Ayus | Sekretaris Redaksi Meilina Monatiur Simbolon | Kontributor Jacqueline Rorimpandey (PMdN), Prima Vista Sembiring (Graduate Center), Ellys Z Manalu

(Literatur Perkantas) | Penata Letak Philip Ayus | Alamat Redaksi Jalan Pintu Air Raya No. 7 Blok C-5, Jakarta 10710 | Telepon 021-3519644 ext. 400 | Fax 021-3522170 | E-mail [email protected] | Website perkantas.net

Rekening (a.n. Yayasan Perkantas)BCA Cab. Pintu Air, No. Rek. 1063003542

Bank Mandiri Cab. Gambir, No. Rek. 1190005040371

Iwan Petrus Ruben H. Sipahutar, S.P.:Menikmati Hubungan Pribadi dengan Tuhan

Bersambung ke hal. 11