Teologi islam klasik

5
Teologi Islam Klasik: Tinjauan Epistemologi Oleh : Roby Zul Fanani (13730006)

Transcript of Teologi islam klasik

Page 1: Teologi islam klasik

Teologi Islam Klasik: Tinjauan Epistemologi

Oleh : Roby Zul Fanani (13730006)

Page 2: Teologi islam klasik

Ilmu Kalam Dalam Prespektif Filsafat Ilmu

• llmu Kalam Teologi Pemikiran manusia tentang ketuhanan.

• Historisitas kemanusiaan ikut mewarnai perkembangan ilmu Kalam tapi cenderung ditutupi.

• Kuhn dua fase perkembangan ilmu pengetahuan

normal science & revolutionary science.

Page 3: Teologi islam klasik

Anomali-Anomali Rancangan Bangunan Epistemologi Ilmu Kalam

• Wahyu dirasakan penghambat proses perkembangan dan pertumbuhan keilmuan agama Islam itu sendiri.

• lantaran khawatir akan tercabutnya akar-akar normativitas wahyu, maka para ahli ilmu Kalam (Mutakallimun) lebih untuk mengulang konsepsi lama, maka dari itu ilmu Kalam selalu digambarkan pada fase normal science.

• Menurut Al-Ghazali ilmu Kalam memiliki keterbatasan.

• Anomali dalam pemikiran Kalam Asy’ariah yaitu konsepsi mereka tentang hukum kausalitas

Page 4: Teologi islam klasik

Kemungkinan Pengembangan Wilayah Ilmu Kalam

• Penggunaan kata “wahyu” bukan “rumusan” dianggap memang ilmu Kalam rasanya tidak akan berubah.

• Jika istilah “ilmu Kalam” digantikan dengan istilah “Filsafat kalam” seperti yang digunakan oleh Harry Austryn Wolfson, maka usaha untuk mengembangkan ilmu Kalam dapat di mungkinkan.

• M. Arkoun, dunia pemikiran Islam pada umunya sulit memahami perbedaan historisitas kemanusiaan yang dihadapi manusia karena itu Fazlur Rahman menganjurkan perlunya segera dilakukan systematic recrontruction pada bidang teologi Islam. Jika memang ditemukan anomali disana sini dalam rancangan bangun epistemologi suatu pengetahuan –mengikuti analisis Kuhn- maka pada suatu pengetahuan akan muncul ‘revolutionary science’ dimana pemikiran lama digantikan dengan rumusan baru yang mendekati realitas.

Page 5: Teologi islam klasik

Keterkaitan Ilmu Kalam dengan keilmuan Empiris

• Majid Fakhry mencatat bahwa pergumulan pemikiran ilmu Kalam klasik memang hanya terbatas pada wilayah ‘logika’ yang bersifat apriori dan abstrak.

• Dalam abad era globalisasi ilmu dan budaya, dimana ilmu empiris, baik dalam wilayah ilmu kealaman, ilmu sosial kemanusiaan, ilmu Kalam serta ilmu agama Islam yang lain memang tidak boleh menempatkan dirinya diwilayah terpencil.

• Untuk era globalisasi yang penuh perubahan ini ilmu Kalam akan menjadi rigid jika tidak bersentuhan sama sekali dengan arus falsafah yang sekarang berkembang