TENTANG KOKAS

5
Jelaskan batubara kokas dan bukan kokas! Teknologi batu bara dapat dikelompokan dalam konversi batu bara menjadi kokas/ semi-kokas briket batu bara melalui proses karbonisasi batu bara, likuifaksi batu bara dan gasifikasi batu bara yang menghasilkan minyak dan gas sintetis [Budi,2003]. Coking coal adalah batubara yang indikasi awalnya mempunyai sifat caking tertentu, Sifat caking adalah sifat ketika dipanaskan pada suhu tertentu, batu bara tersebut akan meleleh, mengembang dan memadat kembali membentuk bongkahan. Batu bara yang mempunyai sifat caking adalah jenis batu bara bitominous [Annual Book of ASTM Standard,1981]. kokas (coking coal) adalah hasil karbonasi dari batubara atau lebih mudahnya adalah arangnya batubara /Kokas dihasilkan dari karbonasi batubara baik dengan metode pemanasan tidak langsung dan pemanasan langsung. selain itu dapat menggunakan metode karbonisasi unggun menurut kamus tambang kokas ialah; bahan mengandung karbon tinggi yang terdiri dari abu yang meleleh dan senyawa-senyawa karbon tertambat yang dihasilkan pada pembakaran tidak sempurna dari batubara bitumen dalam keadaan tanpa oksigen (karbonisasi). Kokas disebut juga sebagai bahan yang dapat terbakar yang dihasilkan oleh proses penggumpalan batubara terdiri dari bahan mineral dan karbon tertambat yang dibakar bersama-sama. Kokas terbentuk dengan pengeluaran zat terbang dengan cara pemanasan (dalam proses karbonisasi). Kokas umumnya berwarna abu-abu,keras, berpori dan kalau dijadikan bahan bakar ia praktis tidak berasap bila dibakar. Kokas dapat terbentuk alamiah tetapi kebanyakan dihasilkan dalam pabrik pembuatan kokas. sedangkan batubara itu sendiri ialah; Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil . Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon , hidrogen dan oksigen .Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.Analisa unsur memberikan rumus formula empiris seperti C 137 H 97 O 9 NS untuk bituminus dan C 240 H 90 O 4 NS untuk antrasit.

description

lay

Transcript of TENTANG KOKAS

Jelaskan batubara kokas dan bukan kokas!

Teknologi batu bara dapat dikelompokan dalam konversi batu bara menjadi kokas/ semi-kokas briket batu bara melalui proses karbonisasi batu bara, likuifaksi batu bara dan gasifikasi batu bara yang menghasilkan minyak dan gas sintetis [Budi,2003].Coking coal adalah batubara yang indikasi awalnya mempunyai sifat caking tertentu, Sifat caking adalah sifat ketika dipanaskan pada suhu tertentu, batu bara tersebut akan meleleh, mengembang dan memadat kembali membentuk bongkahan. Batu bara yang mempunyai sifat caking adalah jenis batu bara bitominous [Annual Book of ASTM Standard,1981]. kokas (coking coal) adalah hasil karbonasi dari batubara atau lebih mudahnya adalah arangnya batubara/Kokas dihasilkan dari karbonasi batubara baik dengan metode pemanasan tidak langsung dan pemanasan langsung. selain itu dapat menggunakan metode karbonisasi unggunmenurut kamus tambang kokas ialah; bahan mengandung karbon tinggi yang terdiri dari abu yang meleleh dan senyawa-senyawa karbon tertambat yang dihasilkan pada pembakaran tidak sempurna dari batubara bitumen dalam keadaan tanpa oksigen (karbonisasi). Kokas disebut juga sebagai bahan yang dapat terbakar yang dihasilkan oleh proses penggumpalan batubara terdiri dari bahan mineral dan karbon tertambat yang dibakar bersama-sama. Kokas terbentuk dengan pengeluaran zat terbang dengan cara pemanasan (dalam proses karbonisasi). Kokas umumnya berwarna abu-abu,keras, berpori dan kalau dijadikan bahan bakar ia praktis tidak berasap bila dibakar. Kokas dapat terbentuk alamiah tetapi kebanyakan dihasilkan dalam pabrik pembuatan kokas.sedangkan batubara itu sendiri ialah;Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.Analisa unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

Materi pembentuk batu bara

Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:

a) Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.

b) Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.

c) Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.

d) Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.

e) Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.

Kelas dan jenis batu bara

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.

1) Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

2) Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

3) Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.

4) Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.

5) Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.

CARA MEMBUAT KOKAS!

Seperti data di atas bahwa batubara/Kokas dihasilkan dari karbonasi batubara baik dengan metode pemanasan tidak langsung dan pemanasan langsung.

Proses karbonisasi pertama dengan pemanasan secara langsung dalam tungkuBeehive yang berbentuk kubah. TungkuBeehive merupakan tungku yang paling tua dimana batubara dibakar pada kondisi udara terbatas, sehingga hanya zat terbang saja yang akan terbakar. Jika zat terbang terbakar habis, proses pemanasan dihentikan.Kelemahannya antara lain terdapat produk samping berupa gas dan cairan yang tidak dapat dimanfaatkan atau habis terbakar, disamping itu produktivitas sangat rendah.

Cara kedua adalah karbonisasi batubara dengan pemanasan tak langsung atau sistem destilasi kering. Dalam hal ini batubara ditempatkan pada ruang tegak sempit dan dipanaskan dari luar (pemanasan tak langsung). Cara ini selain menghasilkan kokas juga diperoleh produk samping berupa tar, amoniak, gas methana, gas hidrogen dan gas lainnya. Gas-gas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. sedangkan produk cair berupa tar, amoniak dan lain-lain dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan-bahan kimia, umumnya berupa senyawa aromatik.

MANFAAT,SIFAT,DAN SUMBER ASALPemanfaatan kokas pada industri antara lain, pengecoran logam (sebagai bahan bakar dan reduktor), industri gula (bahan bakar), dan industri elektroda (sebagai bahan baku elektroda karbon). Pada industri pembuatan besi baja dalam tanur tinggi kokas merupakan bahan bakar terpenting yang diperlukan. Kokas tersebut digunakan sebagai sebagai bahan reduktor. Pada saat ini kebutuhan kokas semakin meningkat sebagai bahan bahan bakar di berbagai industri. Saat ini sebanyak 92% bahan bakar kokas masih di impor dari RRC, Taiwan dan Jepang [Kusmayanto,2007]

Kualitas batubara ditentukan dengan analisis batubara di laboraturium, diantaranya adalah analisis proksimat dan analisis ultimat. Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air, zat terbang, karbon padat, dan kadar abu, sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur jarang.Kualitas batubara ini diperlukan untuk menentukan apakah batubara tersebut menguntungkan untuk ditambang selain dilihat dari besarnya cadangan batubara di daerah penelitian.Kandungan abu dan sulfur dalam kokas sangat penting pada operasi pengecoran logam. Kandungan abu dalam kokas dapat mengurangi karbon, menurunkan suhu logam dan dapat meningkatkan jumlahslag. Sedangkan kandungan sulfur dalam kokas dapat mempengaruhi kestabilan operasi dari tungku pengecoran, meningkatkan volumeslag dan mempengaruhi kualitas logam.

Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan).Menurut penelitian Potensi sumber daya batu bara di Banten sekitar 13,3 juta ton, dalam bentuk sumber daya tersebar di Kabupaten Lebak, wilayah Banten bagian selatan. Class Sub Bituminous Coal dengan hasil analisa nilai kalori berkisar 4500 s/d 5800 cal/gr (adb) terdapat di Kec. Bojongmanik, Leuwidamar, Muncang, Sajira dan Cipanas. Sedangkan Class Bituminus Semiantrasit dengan hasil analisa nilai kalori berkisar antara 5500 s/d 7000 cal/gram tersebar di Kec. Bayah, Panggarangan, Cihara & Cilograng [Data Distamben lebak, 2008]. Secara umum Bayah memiliki cadangan pertambangan berkapasitas 10,975,000 ton.Refrensi;

http://regest.wordpress.com/2009/06/21/penelitian-pembuatan-kokas-dari-batu-bara-bayah-banten-selatan/

http://blog.unsri.ac.id/amir/pengecoran-/pemanfaatan-kokas-briket-sebagai-bahan-bakar-industri-pengecoran-logam/mrdetail/9008/

http://ilmubatubara.wordpress.com/2006/09/23/kualitas-batubara/

http://id.wikipedia.org/wiki/Batubara

kamus tambang.