TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT...

10
1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH KOTA (Studi Kasus: TPU Kota Bekasi) Ashri Prawesthi D, Cynthia Puspitasari, dan Margaret Arni Bayu M Surel: [email protected] ABSTRAK: Tempat Pemakaman Umum (TPU) memiliki fungsi utama sebagai tempat pelayanan publik untuk penguburan jenazah. Pemakaman juga dapat berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk menambah keindahan kota, daerah resapan air, pelindung, pendukung ekosistem, dan pemersatu ruang kota. Sayangnya, perencanaan area pemakaman dalam sebuah kota sering terabaikan baik dari segi kualitas desain maupun kuantitas kebutuhan standar pelayanan minimalnya. Metode penelitian dilakukan dengan teknik survei di TPU Perwira, Kecamatan Bekasi Timur dan TPU Jatisari, Kecamatan Jatiasih, serta wawancara kepada narasumber terkait. Temuan menunjukkan bahwa kondisi TPU di kedua lokasi belum indah dan aman menurut peraturan-peraturan terkait RTH. Fokus penyelesaian masalah melalui desain untuk penataan blok dalam masterplan serta arahan penyediaan sirkulasi, sarana, utilitas, serta sempadan, sehingga menghilangkan kesan menakutkan namun tetap memiliki fungsi ekologis dan sosial bagi masyarakat. Kata kunci: tempat pemakaman umum (TPU), ruang terbuka hijau (RTH), Kota Bekasi. 1. Pendahuluan Persoalan penataan ruang terbuka di daerah perkotaan dihadapkan pada terbatasnya ruang terbuka yang ada. Sementara itu, ruang terbuka yang ada sering terancam dengan penggunaan yang lain, misalnya dipasangi papan reklame, disalahgunakan oleh pedagang atau pemukiman liar. Sedangkan untuk menambah ruang terbuka, baik yang publik maupun yang privat dibatasi oleh efisiensi pemanfaatan ruang karena nilai tanah yang mahal. Salah satu jenis ruang terbuka adalah tempat pemakaman umum (TPU) yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan penyedia ruang untuk kenyamanan hidup [1]. Makam memiliki peran penting dalam ruang kota yaitu sebagai monumen yang melambangkan “perjalanan” setiap warga kota di dunia. Pemakaman juga menjadi tempat yang memiliki simbol damai dan tenang. Ziarah yang selalu dilakukan pada saat-saat tertentu, misalnya menjelang puasa menjadi urban cultural. Adanya kebiasaan tersebut menyebabkan perlunya sebuah pemakaman yang nyaman ketika dikunjungi oleh keluarga [2]. Namun, kondisi nyaman tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat. Permasalahan yang muncul di TPU di Indramayu yaitu masyarakat yang mengeluhkan tentang tidak tersedianya jalur pejalan kaki dan fasilitas di dalam TPU [3]. Sedangkan TPU di Kota Makassar masih digunakan sebagai tempat menggembalakan ternak dan pembuangan sampah sementara [4]. Perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini juga menjadi salah satu tantangan dalam penyediaan TPU yang nyaman. Menurut RPJMD Kota Bekasi 2013-2018, Bekasi sebagai salah satu kota penyangga Daerah Khusus Ibukota Jakarta mendapat limpahan kegiatan berupa industri, perdagangan dan jasa serta permukiman. RTRW Kota Bekasi 2011-2031 mengamanatkan bahwa perwujudan ruang terbuka hijau kota adalah 30 persen dari luas wilayah Kota Bekasi. Strategi yang dilakukan adalah: a) memperluas RTH melalui konsolidasi lahan; b) mengembangkan RTH di sekeliling zona Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) DKI Bantargebang; c) mengembalikan fungsi RTH yang telah berubah menjadi fungsi lain; d) revitalisasi RTH; e) penyediaan taman kota, taman lingkungan, hutan kota, sabuk hijau, jalur hijau jalan dan fungsi tertentu; f) meningkatkan jumlah

Transcript of TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT...

Page 1: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

1

TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN

SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

KOTA (Studi Kasus: TPU Kota Bekasi)

Ashri Prawesthi D, Cynthia Puspitasari, dan Margaret Arni Bayu M Surel: [email protected]

ABSTRAK: Tempat Pemakaman Umum (TPU) memiliki fungsi utama sebagai tempat pelayanan

publik untuk penguburan jenazah. Pemakaman juga dapat berfungsi sebagai Ruang Terbuka

Hijau (RTH) untuk menambah keindahan kota, daerah resapan air, pelindung, pendukung

ekosistem, dan pemersatu ruang kota. Sayangnya, perencanaan area pemakaman dalam sebuah

kota sering terabaikan baik dari segi kualitas desain maupun kuantitas kebutuhan standar

pelayanan minimalnya. Metode penelitian dilakukan dengan teknik survei di TPU Perwira,

Kecamatan Bekasi Timur dan TPU Jatisari, Kecamatan Jatiasih, serta wawancara kepada

narasumber terkait. Temuan menunjukkan bahwa kondisi TPU di kedua lokasi belum indah dan

aman menurut peraturan-peraturan terkait RTH. Fokus penyelesaian masalah melalui desain

untuk penataan blok dalam masterplan serta arahan penyediaan sirkulasi, sarana, utilitas, serta

sempadan, sehingga menghilangkan kesan menakutkan namun tetap memiliki fungsi ekologis

dan sosial bagi masyarakat.

Kata kunci: tempat pemakaman umum (TPU), ruang terbuka hijau (RTH), Kota Bekasi.

1. Pendahuluan

Persoalan penataan ruang terbuka di daerah perkotaan dihadapkan pada terbatasnya ruang terbuka

yang ada. Sementara itu, ruang terbuka yang ada sering terancam dengan penggunaan yang lain,

misalnya dipasangi papan reklame, disalahgunakan oleh pedagang atau pemukiman liar. Sedangkan

untuk menambah ruang terbuka, baik yang publik maupun yang privat dibatasi oleh efisiensi

pemanfaatan ruang karena nilai tanah yang mahal. Salah satu jenis ruang terbuka adalah tempat

pemakaman umum (TPU) yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan penyedia ruang untuk

kenyamanan hidup [1]. Makam memiliki peran penting dalam ruang kota yaitu sebagai monumen

yang melambangkan “perjalanan” setiap warga kota di dunia. Pemakaman juga menjadi tempat yang

memiliki simbol damai dan tenang. Ziarah yang selalu dilakukan pada saat-saat tertentu, misalnya

menjelang puasa menjadi urban cultural. Adanya kebiasaan tersebut menyebabkan perlunya sebuah

pemakaman yang nyaman ketika dikunjungi oleh keluarga [2].

Namun, kondisi nyaman tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat. Permasalahan yang

muncul di TPU di Indramayu yaitu masyarakat yang mengeluhkan tentang tidak tersedianya jalur

pejalan kaki dan fasilitas di dalam TPU [3]. Sedangkan TPU di Kota Makassar masih digunakan

sebagai tempat menggembalakan ternak dan pembuangan sampah sementara [4]. Perkembangan

kota-kota di Indonesia saat ini juga menjadi salah satu tantangan dalam penyediaan TPU yang

nyaman. Menurut RPJMD Kota Bekasi 2013-2018, Bekasi sebagai salah satu kota penyangga

Daerah Khusus Ibukota Jakarta mendapat limpahan kegiatan berupa industri, perdagangan dan jasa

serta permukiman. RTRW Kota Bekasi 2011-2031 mengamanatkan bahwa perwujudan ruang

terbuka hijau kota adalah 30 persen dari luas wilayah Kota Bekasi. Strategi yang dilakukan adalah:

a) memperluas RTH melalui konsolidasi lahan; b) mengembangkan RTH di sekeliling zona Tempat

Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) DKI Bantargebang; c) mengembalikan fungsi

RTH yang telah berubah menjadi fungsi lain; d) revitalisasi RTH; e) penyediaan taman kota, taman

lingkungan, hutan kota, sabuk hijau, jalur hijau jalan dan fungsi tertentu; f) meningkatkan jumlah

Page 2: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

2

RTH privat melalui penetapan KDH minimal 10 persen pada setiap kavling lahan; dan g)

menerapkan mekanisme insentif dan disinsentif dalam penyediaan RTH Privat. Pada tahun 2012,

Kota Bekasi memiliki 16 taman dan 11 jalur hijau dengan jumlah luas 67.701,5 m² [5]. Jumlah

penduduk Kota Bekasi pada tahun 2027 yang diproyeksikan sebesar 3.848.634 jiwa dan tersebar di

12 kecamatan di Kota Bekasi menyebabkan adanya urgensi penyediaan lahan TPU yang semakin

nyaman.

2. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan, maka muncul pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana kondisi TPU di

Kota Bekasi? 2) Bagaimana menata TPU yang indah dan aman? dan 3) Bagaimana upaya

Pemerintah Kota Bekasi dalam menyediakan RTH Kota melalui TPUnya. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah

Keperluan Tempat Pemakaman, TPU adalah area tanah yang disediakan untuk keperluan

pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpa membedakan agama dan golongan, yang pengelolaanya

dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II atau Pemerintah Desa. Pembahasan pada tulisan ini

dibatasi pada areal TPU yang telah dikelola oleh Pemerintah Kota Bekasi.

Penelitian dilakukan dengan mengamati dua lokasi studi yaitu: 1) TPU Perwira, Kecamatan Bekasi

Utara yang saat ini telah terisi penuh dan memiliki rencana pengembangan lahan baru; 2) TPU

Jatisari, Kecamatan Jatiasih yang terisi sebagian dan memiliki rencana pengembangan lahan baru

(lihat gambar 1). Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara pada Agustus

2017. Observasi dilakukan ke TPU Perwira dan TPU Jatisari. Wawancara berpedoman dilakukan

kepada kepala pengelola kedua TPU dengan menggali permasalahan fisik TPU. Sedangkan data

sekunder diperoleh dengan melakukan penelusuran dokumen terkait RTRW Kota Bekasi 2031,

peraturan TPU, dan teori mengenai pemakaman.

Instrumen TPU yang menjadi dasar analisis yaitu sirkulasi, sarana, utilitas, dan sempadan.

Rekomendasi desain dilakukan berdasarkan identifikasi/pengelompokkan potensi dan masalah yang

terdapat di lapangan dan juga dari metode overlay peta GIS dengan foto udara.

Gambar 1 Peta TPU Perwira (kiri) dan TPU Jatisari (kanan) Sumber: diolah dari RTRW Kota Bekasi 2011-2031 (2017)

Page 3: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

3

3. Hasil dan Pembahasan

Peraturan Walikota Kota Bekasi Nomor 56 Tahun 2013 Tentang Penataan Tempat Pemakaman di

Kota Bekasi (Pasal 9 dan 10) mengatur mengenai penataan pagar, tanaman, liang lahat, batu nisan,

penataan makam, pembagian blok dan petak makam, penanaman pohon, penataan lingkungan

makam, saluran, instalasi air dan penanaman rumput yang teratur. Selain penataan, pemanfaatan

yang diizinkan dibangun di dalam TPU yaitu rumah duka, halaman parkir, dan bak taman/bak duduk.

Penataan dan pemanfaatan didasarkan kepada konsep Hijau, Indah, Tertib dan Teratur (HITT).

Dalam penentuan tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau untuk

penyediaan RTH pemakaman merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Nomor 5 Tahun 2008. Adapaun ketentuan bentuk pemakaman yang akan diterapkan di dua

TPU Kota Bekasi adalah sebagai berikut: a) ukuran makam 1 m x 2 m; b) jarak antar makam satu

dengan lainnya minimal 0,5 m; c) tiap makam tidak diperkenankan dilakukan

penembokan/perkerasan; d) pemakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan jumlah masing-

masing blok disesuaikan dengan kondisi pemakaman setempat; e) batas antar blok pemakaman

berupa pedestrian lebar 1,5-2 m dengan deretan pohon pelindung di salah satu sisinya; f) batas

terluar pemakaman berupa pagar tanaman atau kombinasi antara pagar buatan dengan pagar

tanaman, atau dengan pohon pelindung; g) ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman tanpa

perkerasan minimal 70 persen dari total area pemakaman dengan tingkat liputan vegetasi 80 persen

dari luas ruang hijaunya. Pemilihan vegetasi di pemakaman disamping sebagai peneduh juga untuk

meningkatkan peran ekologis pemakaman termasuk habitat burung serta keindahan.

Berdasarkan hasil survei, TPU Perwira yang berada di Jalan Lingkar Utara memiliki luas 15,5

hektare terbagi menjadi dua blok, yaitu Blok Islam, Blok Kristen, serta lokasi pengembangan baru.

Saat ini lahan makam tidak lagi menerima pemakaman baru, hanya makam tumpang. Lokasi TPU

berada di tepi jalan arteri sehingga mudah dicapai. Fasilitas yang tersedia yaitu kantor pengelola,

musala, toilet dan rumah duka. Di dalam TPU, dijumpai 15 jenis burung dari 10 suku dengan jenis

individu yang paling banyak teramati yaitu dari suku Estrildidae, yaitu Bondol peking, Bondol jawa

dan Bondol haji. Banyaknya individu dan jenis dari jenis pemakan biji menyukai dan sering

mengunjungi lahan berumput alami [6].

Vegetasi di TPU Perwira didominasi dengan jenis Bintaro (Cerbera manghas) yang ditanam pada

sepanjang jalan utama, dan terkadang diselingi dengan jenis Angsana (Pterocarpus indica) meski

tidak dominan. Jenis-jenis vegetasi disela makam digunakan tanaman kamboja (Plumeria sp) yang

belum tumbuh besar. Kebanyakan makam telah ditutupi rumput bermuda (Cynodon dactylon).

Menurut informan, awalnya pepohonan di TPU berukuran besar sehingga menakutkan terutama

menjelang malam hari. Namun, kini jenis pepohonan diganti dengan ukuran lebih kecil, sehingga

kesan terbuka didapatkan di TPU ini.

Temuan masalah di TPU Perwira yaitu jalur pedestrian antar blok makam yang terputus atau tertutup

semak sehingga menyulitkan pengunjung saat berziarah, belum tersedianya tempat sampah, kurang

baiknya tatanan kios penjual kembang, tingginya muka air saluran air yang menyebabkan ketika

hujan air melimpah ke makam (lihat gambar 2). Menurut Dinas Perumahan Kawasan Permukiman

dan Pertanahan cq UPTD Pemakaman, kios penjual kembang memang belum diatur dan normalisasi

saluran air merupakan tanggung jawab dari Dinas Bina Marga dan Tata Air. Akibat limpahan air

tersebut, ahli waris yang terendam air melakukan peninggian lantai makam supaya aman ketika

terjadi genangan saat hujan. Selain itu, makam tidak memiliki jarak sempadan dengan permukiman

yang dapat menyebabkan kontaminasi zat-zat dan organisme, karena tanah berperan penting dalam

perpindahan bakteri dan virus. Kondisi ini tentu membahayakan kesehatan manusia di masa depan

[7] [8].

Page 4: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

4

Gambar 2 Kondisi Jalur Pedestrian yang Terputus (atas), Kios Penjual Kembang (kiri bawah),

dan Kondisi Makam yang Tergenang (kanan bawah) di TPU Perwira Sumber: hasil survei (2017)

Konsep penataan berdasarkan HITT di TPU Perwira memiliki fokus pada penataan sirkulasi di

dalam makam, sarana, utilitas dan sempadan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel 1 dan desain

rencana dapat dilihat pada gambar 3.

Tabel 1 Penataan TPU Perwira

Fokus Penataan Rencana

1. Sirkulasi Menata jalur pedestrian antar blok

makam

2. Sarana a) Penataan kios penjual kembang

dan makanan/minuman ringan

b) Penyediaan TPS pada makam

c) Pembangunan pagar pembatas

dengan tinggi 1,75 dan tembus

pandang

d) Penyediaan area duduk setiap

100 m

3. Utilitas a) Normalisasi saluran drainase

b) Penanaman vegetasi yaitu

Sawo duren (Crysophyllum

cainito), Bungur (Lagerstromia

speciosa) untuk sempadan

saluran air

Page 5: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

5

Fokus Penataan Rencana

4. Sempadan a) Berbatasan dengan

permukiman padat 10-30 m

b) Berbatasan dengan saluran air

5 meter

Sumber: hasil analisis (2017)

Gambar 3 Desain Rencana Masterplan TPU Perwira (kiri atas), Potongan Sempadan (kanan atas), Kios

(kiri bawah), Tempat duduk (tengah bawah), Perspektif (kiri dan kanan bawah) Sumber: diolah dari Siteplan TPU Perwira, UPDT Pemakaman dan analisis (2017)

TPU Jatisari berada di Jalan Sirojul Munir, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi dengan lingkungan

sekitar berupa perumahan di sisi selatan, barat, dan utara. Sedangkan di sisi timur berbatasan dengan

empang, serta perkebunan. Pencapaian ke TPU ini sekitar 1 km dari Jalan Wibawa Mukti II yang

Page 6: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

6

merupakan jalan arteri di kawasan tersebut. TPU Jatisari ini berbatasan dengan pemakaman wakaf

dengan luas sekitar 3 hektar yang telah dikelola oleh masyarakat sekitar 30 tahun. Lokasi

pengembangan TPU Jatisari sebesar 11 hektare berada di sisi utara yang dapat dicapai dari Jalan

Sirojul Munir. Total lahan TPU ini yaitu 17 hektar. Lokasi pengembangan berbatasan dengan Sungai

Cikeas sehingga kondisi lahan menurun ke arah timur dengan jarak penurunan sekitar 10 meter.

Dalam lokasi TPU terdapat jenis burung yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia, yaitu jenis

burung-madu kelapa, jenis burung pemakan madu dari bunga. Terdapat pula benalu di pohon-pohon

menjadi salah satu sumber pakan dari jenis burung madu dan burung cabai. Vegetasi di TPU Jatisari

lebih banyak jenis pohon rindang, pohon dominan yaitu jenis kamboja, sawo beludru, dan petai cina

yang digunakan untuk penghijauan dan pohon antara makam.

Temuan masalah di lapangan yaitu mengenai jumlah makam yang semakin tinggi dan luas lahan

yang terbatas. Menurut Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan cq UPTD

Pemakaman, saat ini makam blok Kristen telah penuh sehingga hanya diperbolehkan penguburan

secara tumpang. Sedangkan makam blok Islam mulai padat. Kondisi tersebut menyebabkan darurat

pengembangan di sisi utara dari lokasi eksisiting. Namun, terdapat beberapa kendala seperti

pencapaian yang sulit karena berada di dalam permukiman, topografi yang curam, dan berbatasan

dengan Sungai Cikeas yang ketika hujan kerap banjir (lihat gambar 4). Kondisi lokasi

pengembangan masih kosong dan terisi vegetasi, sehingga dibutuhkan pematangan lahan terlebih

dahulu sebelum akhirnya digunakan sebagai TPU. Sedangkan permasalahan di dalam lokasi TPU

eksisting terkait jalur pedestrian yang rusak menuju blok di area rendah dan belum adanya

pemagaran sebagai batas dengan permukiman.

Gambar 4 Kondisi Jalur Pedestrian yang Terputus (kiri atas), Kontur menurun (kanan atas),

dan Lahan yang berbatasan dengan Sungai Cikeas (bawah) Sumber: hasil survei (2017)

Page 7: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

7

Konsep penataan berdasarkan HITT di TPU Jatisari memiliki fokus pada penataan sirkulasi di dalam

makam, sarana, utilitas dan sempadan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel 2 dan desain rencana dapat

dilihat pada gambar 5.

Tabel 2 Penataan TPU Jatisari

Fokus Penataan Rencana

5. Sirkulasi a) Menata jalur pedestrian antar

blok makam di lokasi eksisiting

b) Membangun jalur pedestrian

dan blok makam di lokasi

pengembangan

c) Membangun kantung parkir

6. Sarana a) Pembangunan kantor

pengelola, musala, toilet, dan

rumah duka di lokasi

pengembangan

b) Penyediaan TPS pada makam

c) Pembangunan pagar pembatas

dengan tinggi 1,75 dan tembus

pandang

d) Penyediaan area duduk setiap

100 m

7. Utilitas

8.

a) Normalisasi Sungai Cikeas

b) Pembangunan saluran air di

sekitar lokasi pengembangan

TPU

c) Penanaman vegetasi yaitu

Sawo duren (Crysophyllum

cainito), Bungur (Lagerstromia

speciosa) untuk sempadan

Sungai Cikeas

9. Sempadan a) Penetapan sempadan antara

TPU dan permukiman dengan

jarak 250 m

b) Berbatasan dengan

permukiman padat 10-30 m

c) Berbatasan dengan Sungai

Cikeas 50 m

d) Berbatasan dengan jalan 1 m

Sumber: hasil analisis (2017)

Page 8: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

8

Gambar 3 Desain Rencana Masterplan TPU Jatisari, Potongan dan Perspektif Sumber: diolah dari Siteplan TPUJatisari, UPTD Pemakaman dan analisis (2017)

Page 9: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

9

Berdasarkan hasil observasi, kondisi dua TPU di Kota Bekasi tersebut masih dalam kondisi kurang

teratur sehingga diperlukan penataan fasilitas dan vegetasi untuk meningkatkan kenyamanan

terutama bagi keluarga yang berziarah. Kondisi topografi yang terjal terutama di TPU Jatisari dan

adanya saluran air kotor atau sungai, menyebabkan faktor keamanan menjadi hal mutlak dalam

penyediaan lahan pemakaman. Walau bagaimana pun, keberadaan jenazah yang telah dimakamkan

menjadi suatu kehormatan untuk mempersiapkan lahan TPU yang nyaman dan aman.

4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis, maka kami temuan, kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari

penelitian ini adalah:

a. Temuan:

- Kondisi TPU di Kota Bekasi yang diwakilkan oleh TPU Perwira dan TPU Jatisari secara

fisik menunjukkan belum adanya keteraturan sirkulasi, sarana, utilitas, dan sempadan (baik

sungai maupun jalan).

- Di TPU Perwira kondisinya sudah penuh namun penataan taman dan vegetasi belum

dilakukan.

- Di TPU Jatisari masih terdapat lahan milik masyarakat yang belum dibebaskan sehingga

menghambat penataan TPU.

- Kedua TPU belum memiliki pintu gerbang sebagai penanda yang baik di dalam sebuah

kawasan perkotaan.

b. Kesimpulan:

Diperlukan penataan fisik TPU di Kota Bekasi untuk mewujudkan TPU yang indah dan aman

dengan cara:

- Penyediaan sirkulasi manusia dan kendaraan untuk mempermudah pencapaian keluarga saat

berziarah;

- Penyediaan sarana terkait dengan kelengkapan untuk pemakaman,

- Peningkatan dan pengadaan taman pasif di setiap sudut TPU.

- Penataan utilitas terkait dengan kebersihan dan normalisasi sungai yang berada di sekitar

TPU agar tidak merendam lahan TPU saat hujan;

- Penyediaan sempadan untuk keamanan di permukiman sekitar TPU sehingga warga kota

tetap sehat dan terhindar dari pencemaran air tanah dari TPU; dan

- Peningkatan keamanan 24 (dua puluh empat) jam pada lokasi TPU baik secara konvensional

maupun modern.

c. Rekomendasi untuk Pemerintah Kota Bekasi adalah:

- Peningkatan kualitas lingkungan TPU Perwira dan TPU Jatisari supaya areal makam sebagai

“rumah masa depan” warga tetap terpelihara dan menjadi lokasi yang dihomati;

- Peningkatan kelembagaan pengelola TPU agar pelaksanaan peningkatan TPU dapat dikelola

dengan lebih baik.

- Sedangkan rekomendasi penelitian selanjutnya dapat mengkaji tentang penataan makam di

lahan berkontur, mengingat terdapat kondisi topografi di Kota Bekasi yang curam terutama

di sisi selatan.

5. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi, Dinas

Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan cq UPTD Pemakaman, dan PT. Permata Marga

Kreasi atas kerjasama dan dukungan data yang diberikan untuk penelitian ini.

Page 10: TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...1 TEMPAT PEMAKAMAN UMUM YANG INDAH DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBUAH

10

6. Referensi

[1] Sadyohutomo, Manajemen Kota dan Wilayah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

[2] P. Thiolliere, 30 April 2014. [Online]. Available: http://isparchitecture.com/the-cemetery-as-

figure-of-intimate-public-space/. [Diakses 12 Mei 2017].

[3] R. Cirebon, 30 Juni 2017. [Online]. Available: http://www.radarcirebon.com/tak-terurus-tpu-

anjatan-butuh-perhatian-pemerintah.html. [Diakses 3 Oktober 2017].

[4] A. Yusran, 10 Maret 2017. [Online]. Available:

http://regional.liputan6.com/read/2881410/cerita-mengerikan-dan-mengenaskan-dari-kuburan-

di-makassar. [Diakses 3 Oktober 2017].

[5] Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, “Menyelamatkan Fasos-Fasum Kota Bekasi,” Jurnal Tata

Kota Bekasi, vol. 1, pp. 50-55, 2013-2014.

[6] J. MacKinnon, K. Phillips dan B. van Balen, Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan

Kalimantan, Bogor: Burung Indonesia, 2010.

[7] T. Putranto dan Y. Ariwibowo. [Online]. Available:

http://eprints.undip.ac.id/1611/1/THOMAS_YOGA.pdf. [Diakses 4 Juli 2017].

[8] A. S. Üçisik dan P. Rushbrook, The Impact of Cemeteries on the Environment and Public

Health, Denmark: World Health Organization for Europe, 1998.