Telah Dilakukan Percobaan Yang Bertujuan Untuk

2
Telah dilakukan percobaan yang bertujuan untuk ...... . langkah pertama yang dilakkukan dalam percobaan ini adalah memasukkan 10 ml anilina, 0,5 gram abu zink, dan 30 ml asam asetat glasial. Anilin disini berfungsi sebagai reagen, asam asetat, Asam asetat glasial yang digunakan adalah untuk membawa campuran dalam suasana asam melepas ion H+/H3O+) yang juga sangat mempengaruhi reaksi agar terbentuk suatu garam amina, selain itu asam asetat berfungsi untuk menetralkan muatan oksida dari asetat anhidrida sehingga asetanilida asetanilida yang terbentuk tidak terhidrolisis kembali, karena pengaruh air. Proses ini dilakukan di lemari asam karena bahan yang digunakan sangat berbahaya dan di dalam waterbatch karena reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm. Abu zink disini digunakan sebagai katalis agar reaksi anata anilina dan asam asetat glasial berjalan dengan cepat, abu zink juga berfungsi mencegah terjadinya oksidasi, dan juga untuk mengikat kotoran. Reaksi antara anilin dengan asetat anhidrida merupakan reaksi eksotermis, karena reaksi ini menghasilkan panas, dan dilepas ke lingkungan. Campuran antar reaktan diatas berwarna kuning kecoklatan dan menghasilkan panas. Karena reaksi tersebut diatas sangat lambat sehingga perlu dilakukan suatu metode yang dapat mempercepat reaksi, yaitu dengan cara pemanasan. Pemanasan disini tidak sembarangan dilakukan, kerena kalau digunakan pemanasan biasa maka pastilah terbentuk uap yang akan mengurangi hasil kuantitatif dari suatu reaksi, oleh karena itu pemanasan disini digunakan alat refluks. Caranya adalah, mula-mula campuran tadi tersebut ditambahkan stirrer dan direfluks selama 1,5 jam (perhitungan waktu dihitung setelah ada tetesan hasil refluks yang telah terkondensasi). Hal tersebut dikarenakan pada saat itu pelarut berupa asam asetat glasial sudah mulai menguap dan terkondensasi sehingga dapat dikatakan bahwa saat itu juga proses refluks sudah berlangsung. Penambahan strirrer dilakukan agar reaksi berjalan secara cepat dan juga pemanasan juga merata. Alat refluks ini tersusun atas labu alas bulat, dan pendingin bola. Labu alas bulat merupakan tempat reaktan, sedangkan pendingin bola berfungsi untuk mengkondensasikan reaktan/produk yang terbentuk, mekanismenya pendinginannya dilakukan secara bertahap/tingkat tiap bola, proses refluks pada umumnya dianggap berjalan dengan baik jika proses terjadi pada 1/3 kolom pendungun. Refluks juga sering disebut pendingin alur balik, karena pengaliran air dilakukan dari bawah ke atas sehingga tidak ada gelembung udara yang akan menurunkan efisiensi pendinginan. Apabila aliran air dilakukan dari

Transcript of Telah Dilakukan Percobaan Yang Bertujuan Untuk

Page 1: Telah Dilakukan Percobaan Yang Bertujuan Untuk

Telah dilakukan percobaan yang bertujuan untuk ...... . langkah pertama yang dilakkukan dalam percobaan ini adalah memasukkan 10 ml anilina, 0,5 gram abu zink, dan 30 ml asam asetat glasial. Anilin disini berfungsi sebagai reagen, asam asetat, Asam asetat glasial yang digunakan adalah untuk membawa campuran dalam suasana asam melepas ion H+/H3O+) yang juga sangat mempengaruhi reaksi agar terbentuk suatu garam amina, selain itu asam asetat berfungsi untuk menetralkan muatan oksida dari asetat anhidrida sehingga asetanilida asetanilida yang terbentuk tidak terhidrolisis kembali, karena pengaruh air. Proses ini dilakukan di lemari asam karena bahan yang digunakan sangat berbahaya dan di dalam waterbatch karena reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm. Abu zink disini digunakan sebagai katalis agar reaksi anata anilina dan asam asetat glasial berjalan dengan cepat, abu zink juga berfungsi mencegah terjadinya oksidasi, dan juga untuk mengikat kotoran.

Reaksi antara anilin dengan asetat anhidrida merupakan reaksi eksotermis, karena reaksi ini menghasilkan panas, dan dilepas ke lingkungan. Campuran antar reaktan diatas berwarna kuning kecoklatan dan menghasilkan panas. Karena reaksi tersebut diatas sangat lambat sehingga perlu dilakukan suatu metode yang dapat mempercepat reaksi, yaitu dengan cara pemanasan. Pemanasan disini tidak sembarangan dilakukan, kerena kalau digunakan pemanasan biasa maka pastilah terbentuk uap yang akan mengurangi hasil kuantitatif dari suatu reaksi, oleh karena itu pemanasan disini digunakan alat refluks. Caranya adalah, mula-mula campuran tadi tersebut ditambahkan stirrer dan direfluksselama 1,5 jam (perhitungan waktu dihitung setelah ada tetesan hasil refluks yang telahterkondensasi). Hal tersebut dikarenakan pada saat itu pelarut berupa asam asetat glasial sudah mulai menguap dan terkondensasi sehingga dapat dikatakan bahwa saat itu juga proses refluks sudah berlangsung. Penambahan strirrer dilakukan agar reaksi berjalan secara cepat dan juga pemanasan juga merata. Alat refluks ini tersusun atas labu alasbulat, dan pendingin bola. Labu alas bulat merupakan tempat reaktan, sedangkan pendinginbola berfungsi untuk mengkondensasikan reaktan/produk yang terbentuk, mekanismenyapendinginannya dilakukan secara bertahap/tingkat tiap bola, proses refluks pada umumnyadianggap berjalan dengan baik jika proses terjadi pada 1/3 kolom pendungun. Refluks jugasering disebut pendingin alur balik, karena pengaliran air dilakukan dari bawah ke atas sehingga tidak ada gelembung udara yang akan menurunkan efisiensi pendinginan. Apabila aliran air dilakukan dari atas ke bawah, maka akibat pengaruh gravitasi maka pastilah ada gelembung udara yang terbentuk. Proses refluks pada sintesis asetanilida digunakan minyak sebagai media pemanas, dikarenakan pelarut asam asetat glasial dengan titik didih 118 oC ( titik didihnya diatas titik didih air = 100 oC), sehingga apabila digunakan air maka asam asetat glasial pada proses refluks belum teruapkan/belum mendidih. Oleh karena itu minyak goreng digunakan karena mempunyai titik didih diatas 100 oC sehingga asam asetat glacial dapat teruapkan.

Proses refluks disini memiliki dua fungsi, yaitu untuk mempercepat reaksi, karena adanya proses pemanasan, pemanasan akan meningkatkan suhu dalam system sehingga tumbukan antar molekul akan lebih banyak dan cepat, sehingga akan mempercepat reaksi atau dengan kata lain pada proses ini kita mengontrol reaksi secara kinetik. Dan untuk yang kedua adalah untuk

Page 2: Telah Dilakukan Percobaan Yang Bertujuan Untuk

menyempurnakan reaksi. Pada saat pelarut yang digunakan mulai menguap maka konsentrasi larutan di dalam labu akan meningkat.

Setelah proses refluks selesai kemudian larutan dituangkan ke dalam air es dan diaduk hingga terbentuk asetanilida yang berbentuk padatan kristal.