Tekstil - Moekarto-IKM

46
TEKNOLOGI PEMBUATAN KAIN Oleh : Moekarto Moeliono Indarto Mahfud

Transcript of Tekstil - Moekarto-IKM

Page 1: Tekstil - Moekarto-IKM

TEKNOLOGI PEMBUATAN KAIN

Oleh : Moekarto MoelionoIndartoMahfud

Page 2: Tekstil - Moekarto-IKM

JENIS KAIN

Kain Tenun (Woven Fabric) :

Dibentuk oleh anyaman-anyaman benang

Kain Rajut (Knitting Fabric)

Dibentuk oleh Jeratan-jeratan benang

Kain Kempa (Non Woven)

Dibentuk oleh lapisan-lapisan serat

Page 3: Tekstil - Moekarto-IKM

Jenis Kain

Kain Tenun

Kain Rajut Kain Kempa

(Non Woven)

Page 4: Tekstil - Moekarto-IKM

TEKNOLOGI PEMBUATAN KAIN

TENUN

Page 5: Tekstil - Moekarto-IKM

Kain Tenun terdiri dari benang-benang sejajar dan searah dengan pinggir kain dan benag-benang yang melintang.

Benang-benang yang sejajar pinggir kain disebut benang lusi.

Benang-benang yang melintang disebut benang pakan.

Penyilangan antara benang lusi dan benang pakan dihasilkan kain tenun

KAIN TENUN

Page 6: Tekstil - Moekarto-IKM

TEKNOLOGI PERTENUNAN (WEAVING)

Definisi :

Pertenunan (Weaving) adalah metode pembuatan kain melalui proses silangan antara benang lusi dan benang pakan.

Prinsip Pertenunan :

1. Pembukaan mulut lusi, yaitu proses menaikan atau menurunkan sebagian benang lusi.

2. Pemasukan benang pakan, yaitu proses memasukkan benang pakan ke dalam mulut lusi.

3. Pengetekan benang pakan, yaitu proses merapatkan benang pakan.

Page 7: Tekstil - Moekarto-IKM

LINGKUP DIAGNOSISTEKNOLOGI KIMIA DAN TEKSTIL TEKSTIL

TEKNOLOGI KIMIA TEKSTIL

• PENYEDIAAN BAHAN BAKU UTAMA & BAHAN BAKU PEMBANTU YANG BAIK

• PROSES DESIZING, SCOURING, BLEACHING

TEKNOLOGI TEKNIK TEKSTIL

• PENYEDIAAN BAHAN BAKU

• TEKNIK PROSES DAN PRODUKSI TEKSTIL (PERTENUNAN)

• PEMELIHARAAN ALAT (MAINTENANCE)

• TEKNIK PERENCANAAN DESAIN

• APLIKASI DESAIN (PRAKTEK DI MESIN)

• PERHITUNGAN REPEAT ANYAMAN

• KOMBINASI DESAIN

• QUALITY CONTROL

• INSPECTING

Page 8: Tekstil - Moekarto-IKM

DESAIN

DESAIN PERMUKAAN

(SURFACE DESIGN)

DESAIN STRUKTUR

(STRUCTURAL DESIGN)

WARNA ANYAMAN

KOMBINASI

TULIS PRINTING

KOMBINASI

Page 9: Tekstil - Moekarto-IKM

PROGRAM PENDAMPINGAN TEKNOLOGI PERTENUNAN

PROSESPRODUKSI

TEKNIK ANYAMAN

PEWARNAANPENGETAHUAN

BAHAN BAKU

Perubahan Alat

Teknik Menenun

Page 10: Tekstil - Moekarto-IKM

PROSES PRODUKSI

PERTENUNAN

1. Persiapan Pertenunan (Weaving Preparation)

2. Pertenunan (Weaving Process)

Page 11: Tekstil - Moekarto-IKM

PERSIAPAN PERTENUNAN

Tujuan :

1. Memperbaiki sejauh mungkin kualitas benang, sehingga dalam proses pertenunan tidak mengalami kesulitan.

2. Membuat gulungan benang yang sesuai dengan persyaratan proses selanjutnya, baik dalam bentuk maupun volumenya.

Page 12: Tekstil - Moekarto-IKM

Pada umumnya proses persiapan pertenunan meliputi :

1. Proses Pengelosan (Winding)2. Proses Perangkapan (Doubling)3. Proses Penggintiran (Twisting)4. Proses Penghanian (Warping)5. Proses Pencucukan (Drawing-in)6. Proses Pemaletan (Pirn Rewinding)

Persiapan Pertenunan

Page 13: Tekstil - Moekarto-IKM

Contoh

Urutan Proses PertenunanBahan Baku

Pengelosan Pengelosan

Perangkapan Pemaletan

Penggintiran

Penghanian

Pencucukan

Pertenunan

Benang Lusi Benang Pakan

Page 14: Tekstil - Moekarto-IKM

Macam Benang :

1. Benang dari serat alam, seperti kapas, wool, sutera, rami, dll.

2. Benang semi-synthetic, seperti rayon viskosa, rayon acetat, dll.

3. Benang Synthetic, seperti nylon, poliester, acrilyc, polyprophhelene, dll.

BAHAN BAKU (BENANG)

Page 15: Tekstil - Moekarto-IKM

Mutu Benang : Keseragaman Nomor Benang Keseragaman Twist Benang Kekuatan Tarik Grade Kerataan

Bahan Baku (Benang)

Page 16: Tekstil - Moekarto-IKM

Penomoran Benang Penomoran Benang Tidak Langsung

(Makin besar diameter benang/makin kasar, makin kecil nomornya)

Macamnya : Ne1 dan Nm

Ne1 20 artinya benang tersebut tiap pound panjangnya 20 hanks.

Nm 10 artinya benang tersebut 1 gram

panjangnya 20 meter

Bahan Baku (Benang)

Ne1 = Panjang Benang (hanks)/Berat Benang (pound)

Nm = Panjang Benang (meter)/Berat Benang (gram)

Page 17: Tekstil - Moekarto-IKM

Penomoran Benang Penomoran Benang Langsung

(Makin kecil diameter benang/makin halus, makin kecil nomornya)Macamnya : Tex dan Td (D)

100 Tex artinya benang tersebut tiap 1000 meter, beratnya 100 gram.

150 D artinya benang tersebut tiap 9000 meter, beratnya 150 gram.

Bahan Baku (Benang)

Tex = 1000 x Berat (gram)/Panjang (meter)

Td = 9000 x Berat (gram)/Panjang (meter)

Page 18: Tekstil - Moekarto-IKM

Tujuan :

1. Penggulungan Benang dalam bentuk kelosan.

2. Memperbaiki mutu benang yang akan diproses, yang meliputi : kekuatan, kerataan, kebersihan dan sambungan-sambungan yang kurang baik.

3. Memperbaiki gulungan benang.

4. Meningkatkan efesiensi produksi.

PROSES PENGELOSAN

Page 19: Tekstil - Moekarto-IKM

Mesin Kelos (Winding Mc.)

Page 20: Tekstil - Moekarto-IKM

Tujuan :

1. Merangkap benang sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya

2. Mempersiapkan benang yang akan diproses gintir (twisting)

Pada dasarnya dalam proses perangkapan, baik mesin yang digunakan maupun prosesnya sama dengan proses pengelosan. Hanya pada proses perangkapan benang yang disuapkan lebih dari satu helai.

PROSES PERANGKAPAN

Page 21: Tekstil - Moekarto-IKM

Proses penggintiran adalah merangkap beberapa helai benang yang kemudian diberi puntiran (twist) yang tertentu untuk setiap panjang tertentu.TPI : Twist per InchiTPM : Twist per meter

Tujuan dari proses penggintiran adalah untuk meningkatkan mutu dan kenampakan (oerformance) dari benang maupun kain yang ditenun dari benang tersebut, yang meliputi :- Keseimbangan puntiran- Kekuatan tarik- Tahan gosok- Efek hias- Kilau kain- Efek garis keper (pada hasil desain tenun)

PROSES PENGGINTIRAN

Page 22: Tekstil - Moekarto-IKM

Macam Proses Penggintiran :

1. Penggintiran Turun (Down Twisting)

2. Penggintiran Naik (Up Twisting)

Proses Penggintiran

Page 23: Tekstil - Moekarto-IKM

Penggintiran Turun (Down Twisting)

Keterangan :1. Rak kelos2. Bar Penahan3. Rol Penyuap4. Lapet5. Bobbin6. Spindel7. Tin Rol8. Pita Spindel9. Ring Rail10. Traveler

Page 24: Tekstil - Moekarto-IKM

Penggintiran Naik (Up Twisting)

Keterangan :1. Tin Rol2. Pita Spindel3. Spindel4. Bobbin Cakra5. Lapet6. Traverse7. Penggulung Benang

Page 25: Tekstil - Moekarto-IKM

Arah Puntiran pada Benang

S ZPutaran arah S Putaran arah Z

Puntiran benang ada dua macam yaitu : Puntiran arah S dan puntiran arah Z

Page 26: Tekstil - Moekarto-IKM

Skematis Benang Gintir

Z

S

Z S SSS S

Z

Page 27: Tekstil - Moekarto-IKM

Tujuan :

Menggulung benang ke dalam boom lusi/tenun, yaitu boom yang dipasang pada mesin tenun, dengan gulungan yang sejajar.

PROSES PENGHANIAN

Page 28: Tekstil - Moekarto-IKM

Hasil Penghanian yang Baik :1. Benang yang digulung harus sama panjang2. Letak benang-benang yang digulung harus

sejajar.3. Benang yang digulung pada boom tenun

tidak boleh terlalu penuh.4. Lebar benang pada boom tenun harus lebih

lebar dari lebar sisir.5. Panjang benang harus lebih panjang dari

panjang kain yang akan ditenun.6. Permukaan benang pada boom tenun harus

rata.7. Cakra Boom tidak boleh miring.

Proses Penghanian

Page 29: Tekstil - Moekarto-IKM

Macam Alat Penghanian

1. Alat Hani Tangan

2. Mesin Hani Seksional

3. Mesin Hani Lebar

Proses Penghanian

Page 30: Tekstil - Moekarto-IKM

1

2

3

5678

9

4

Proses Penghanian Skema Mesin Hani Seksional

Keterangan :

1. Rak Kelosan benang 6. Rol Pengantar

2. Rol Pengantar 7. Tambur

3. Sisir Silangan 8. Rol Pengatur Tegangan

4. Sisir Hani 9. Boom tenun

5. Pengukur Panjang Hanian

Page 31: Tekstil - Moekarto-IKM

Benang dalam boom tenun sebelum ditenun diperlukan proses pencucukan.

Yang termasuk proses pencucukan, antara lain :- Memasukkan benang lusi pada gun-gun.

- Memasukkan benang lusi pada sisir tenun.

- Memasukkan benang lusi pada dropper (alat penjaga lusi putus).

PROSES PENCUCUKAN

Page 32: Tekstil - Moekarto-IKM

Proses Pencucukan

Pencucukan pada Mata Gun dengan tangan

Page 33: Tekstil - Moekarto-IKM

Pencucukan dengan Mesin

Proses Pencucukan

Page 34: Tekstil - Moekarto-IKM

Tujuan :

Menggulung kembali benang-benang dari bentuk untaian, bentuk bobin kerucut atau silinder lainnya, menjadi bentuk bobin pakan atau palet (pirn).

PROSES PEMALETAN

Page 35: Tekstil - Moekarto-IKM

Hal yang perlu diperhatikan :

1. Makin panjang benang yang dapat digulung pada palet dalam ukuran tertentu, makin baik karena meningkatkan efesiensi.

2. Harus dapat memilih macam palet yang sesuai dengan macam teropong yang dipakai

Proses Pemaletan

Page 36: Tekstil - Moekarto-IKM

Posisi Penggulungan

Proses Pemaletan

Page 37: Tekstil - Moekarto-IKM

KONSEP PERTENUNAN

Gerakan Primer

&

Gerakan Sekunder

Page 38: Tekstil - Moekarto-IKM

Gerakan Primer

Pembukaan Mulut Lusi

(Shedding Motion) Peluncuran Benang Pakan

(Picking Motion) Pengetekan

(Beating Motion)

Page 39: Tekstil - Moekarto-IKM

Gerakan Sekunder

Penguluran Lusi

(Let - off Motion)

Penggulungan Kain

(Take - up Motion)

Page 40: Tekstil - Moekarto-IKM

ALAT TENUN BUKAN MESIN

Page 41: Tekstil - Moekarto-IKM

Bagian-bagian Mesin Tenun Shuttle (Teropong) dan Terjadinya Tenunan

Keterangan :1. Boom Lusi2. Boom Kain3. Poros Utama4. Rangka Gun5. Rol kerekan6. Injakan7. Lade8. Poros Lade9. Benang Lusi10.Kain Tenunan11. Teropong

1

5

4

3

2

6

7

8

910

11

Page 42: Tekstil - Moekarto-IKM

Kontruksi & Anyaman

1. Nomor benang

2. Tetal benang Jumlah benang per satuan panjang

– Tetal lusi– Tetal pakan

Kontruksi Kain Tenun

3. Anyaman3. Anyaman

- Anyaman Polos - Anyaman Polos

- Anyaman Keper - Anyaman Keper

- Anyaman Satin- Anyaman Satin

Page 43: Tekstil - Moekarto-IKM

Anyaman Dasar Kain Tenun

• Anyaman Polos (Plain)

• Anyaman Keper (Twill)

• Anyaman Satin

Page 44: Tekstil - Moekarto-IKM

BESAR PRODUKSI

• TERUTAMA KECEPATAN MOTOR MESIN (RPM)

• TETAL LUSI ATAU PAKAN

• NOMOR BENANG

• JENIS ANYAMAN

Page 45: Tekstil - Moekarto-IKM

PRODUKSI MESIN TENUN (PER 8 JAM EFEKTIF)

• PRODUKSI ATBM (2 - 5 KG)

• ATM shuttle (5 - 10 KG )

• MESIN MODERN (Shuttleless) (DIATAS 10 KG)

Page 46: Tekstil - Moekarto-IKM

Pengujian kain rajut:

• TETAL LUSI• TETAL PAKAN• PANJANG BENANG• PANJANG BENANG DAN KAIN• BERAT KAIN• Kekuatan kain• Tebal KAIN• Perubahan ukuran karena pencucian